• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Kelapa Sawit

Taksonomi dari tanaman kelapa sawit adalah : Devisi : Tracheophyita Subdevisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Subkelas : Monocotyledoneae Ordo : Cocoideae

Famili : Palmae Subfamili : Cocoideae Genus : Elaeis

Spesies : Elaeisguineensis Jacq. (Lubis, 2008)

Varietas tanaman kelapa sawit cukup banyak dan diklasifikasikan dalam berbagai hal. Misalnya dibedakan atas tipe buah, bentuk luar, tebal cangkang, warna buah,dan lain-lain. Dari warna buah maka dari spesies Elaeis guineensis Jacq. dikenal varietas :

- Nigrescens yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan menjadi merah – kuning (orange) sesudah matang.

- Virescens yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang berwarna merah – kuning (orange).

- Albescens yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena mengandung sedikit karotein.

Varietas – varietas ini semuanya berasal dari afrika yang tumbuh dihutan sebagai “Palm groves”atau dikenal sebagai “palmeraeis naturelle” atau

“plameraeis spontanees”. Varietas yang dipakai pada tanaman komersil adalah nigrescens sedang varietas lainnya hanya dipakai pada program pemuliaan tanaman atau sebagai koleksi (Lubis, 2008).

(2)

Kelapa sawit tumbuh tegak lurus dapat mencapai ketinggian 15-20 m.

Tanaman ini berumah satu atau monoecious dimana bunga jantan dan betina terdapat pada satu pohon. Bunga jantan dan betina terdapat masing-masing pada tandan bunganya dan terletak terpisah yang keluar dari ketiak pelepah daun. Tanaman ini dapat menyerbuk sendiri dan dapat menyerbuk silang (Lubis, 2008).

Pemeliharaan tanaman adalah salah satu hal penting dalam budidaya tanaman kelapa sawit. Dalam pemeliharaan tidak ada keharusan untuk membunuh seluruh gulma, tetapi cukup melakukan pemeliharaan yang bertujuan untuk menekan pertumbuhan atau mengurangi populasi gulma tersebut. Sedangkan pengendalian merupakan suatu usaha untuk mematikan seluruh gulma yang ada baik yang sedang tumbuh maupun alat alat reproduksinya sehingga populasi gulma dapat ditekan sampai nol (Sutidjo, 1981).

2.2 Definisi Gulma

Gulma dianggap mengganggu karena adanya kompetisi antara tanaman produksi dan gulma dalam mendapatkan nutrisi yang ada didalam tanah.

Kehadiran gulma dalam perkebunan kelapa sawit tidak di kehendaki karena dapat mengakibatkan hal sebagai berikut, yaitu menurunkan produksi akibat bersaing dalam persaingan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang hidup, meurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian-bagian gulma, mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, di samping bersifat hotogen yang menyerang tanaman, mengganggu tata guna air, secara umum gangguan yang disebabkan oleh gulma tersebut tidak kasat mata dan berlangsung perlahan, disamping itu kehadiran gulma akan meningkatkan biaya usaha tani karena adanya penambahan kegiatan di pertanaman (Sembodo, 2010).

(3)

Gulma dapat berasosiasi dengan tanaman budidaya yang akan menyebabkan terjadinya interaksi, jika faktor tumbuh berada dalam kondisi yang kurang tersedia maka dapat menyebabkan terjadinya kompetisi (Syawal, 2010).

2.2.1 Klasifikasi dan Jenis – Jenis Gulma

Klasifikasi gulma diperlukan untuk mempelajari karakteristik dan ciri-ciri gulma, dengan tujuan untuk mempelajari manfaat dan cara pengendaliannya terdapat berbagai sistem klasifikasi gulma yang menggambarkan karakteristiknya. Menurut klasifikasi ini gulma dibedakan menjadi: gulma rerumputan, gulma teki dan berdaun lebar (Sukman dan Yakup, 2002).

Komunitas gulma berbeda-beda pada satu tempat dengan tempat lainnya baik pada jenis perkebunan yang sama maupun berbeda. Pada umumnya gulma akan beradaptasi pada keadaan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhannya.

Selain itu, faktor lingkungan abiotik seperti suhu, kelembaban, juga mempengaruhi hal ini (Sastroutomo, 1990).

a. Gulma Rerumputan (Grasses)

Semua jenis gulma yang termasuk dalam famili Poaceae atau Gramineae adalah kelompok rerumputan. Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas.

Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma rerumputan Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus, Cynodon dactylon, Imperata cylindrica, Enchinochloa colanum, Paspalum conjungatum dan masih banyak lagi (Sukman dan Yakup, 2002).

Paspalum conjugatum adalah gulma rumputan yang berkembang biak dengan biji dan stolon. Banyaknya biji yang dihasilkan oleh setiap individu maka

(4)

peluang tumbuh gulma Paspalum conjugatum semakin besar, Paspalum conjugatum dapat tumbuh mulai dari 0-1700 mdpl (Jusfah, 1984).

b. Gulma Teki (Sedges)

Semua jenis gulma yang termasuk dalam famili Cyperaceae adalah gulma golongan teki. Gulma teki memiliki letak daun yang berjejal pada pangkal batang, bentuk daun seperti pita serta tangkai bunga tidak beruas. Batang dapat berbentuk silindris, segi empat, atau segi tiga. Gulma dalam golongan ini juga dapat membentuk umbi pada jenis tertentu yang antarumbi-nya dihubungkan dengan sulur-sulur dan apabila sulur terputus maka umbi yang terpisah akan tumbuh menjadi individu baru. Dengan karakter yang demikian, teki menjadi menjadi relatif sulit dikendalikan secara manual.Contoh gulma teki: Cyperus rotundus, Cyperus compressus (Sukman dan Yakup, 2002).

c. Gulma Berdaun Lebar (Broad Leaves)

Gulma berdaun lebar memiliki anggota dengan jumlah yang paling banyak dan paling beragam.Ciri-ciri dari gulma akan beragam tergantung dari jenisnya. Bentuk daun dari gulma ini yaitu lonjong, bulat, menjari, atau berbentuk hati. Sistem perakaran berupa akar tunggang. Batang umumnya bercabang, berkayu, dan sukulen. Pembungaan berbentuk majemuk atau komposit serta ada yang tunggal. Golongan gulma berdaun lebar yaitu, Mikania spp, Euparotum odorotum (Sukman dan Yakup, 2002).

2.2.2 Siklus Hidup Gluma

a. Gulma Semusim (Annual Weeds)

Gulma semusim menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu tahun atau 12 bulan. Ciri – cirinya adalah tumbuh dengan cepat dan menghasilkan biji yang banyak. Ada gulma daun lebar semusim, teki selmusim dan rumput semusim.

Sebagai contoh adalah Ageratum conyzoides L., Cyperus iria, Echinochloa colonum, dan Leptocloa chinensis (Sukman dan Yakup, 2002)

(5)

b. Gulma Dua Musim (Biannual Weeds)

Gulma dua musim melengkapi satu siklus hidupnya selama dua musim atau dua tahun. Perkecambahan dan pembentukan roset pada musim atau tahun pertama. Lalu musim dingin, roset mengalami vernalisasi, berbunga, berbiji dan mati pada musim atau tahun ke dua. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan vegetatif gulma dua musim terjadi pada musim atau tahun pertama dan pertumbuhan generatif terjadi pada tahun kedua. Dengan demikian, dalam satu siklus hidupnya gulma dua musim membutuhkan waktu antara 1-2 tahun.

Contoh gulma yang termasuk dalam golongan ini adalah Tarraxacum sp, kiurat, dan (Cyperus difformis) (Sukman dan Yakup,2002).

c. Gulma Musiman (Perennial weeds)

Gulma Parrenial menghasilkan organ vegetatif secara terus menerus sehingga hidup lebih dari dua tahun dan mungkin dalam kenyataannya hampir tidak terbatas. Gulma yang memililki organ perkembangbiakan ganda, yaitu secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan rizom / rimpang, umbi, daun, atau stolon, umumnya termasuk dalam gulma musiman. Contoh : Alternanthera sessilis, Chromolaena odorata, Cyperus rotundus, Axonopus compressus (Sukman dan Yakup, 2002).

2.2.3 Habitat Tumbuh

a. Gulma Air (Aquatic Weeds)

Gulma ini tumbuh di air baik mengapung, tenggelam ataupun setengah tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar ataupun teki-tekian. Contoh gulma air adalah Cyperus difformis, Cyperus iria, Echinochloa colonum, Eichomia grassipes, Leersia hexandra, Salvinia molesia dan lain sebagainya (Sukman dan Yakup, 2002).

(6)

b. Gulma Darat (Terrestis Weeds)

Jenis gulma daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada jenis tanaman, jenis tanah, iklim dan pola tanam. Contoh gulma daratan adalah Ageratum conyzoides, Axonopus compressus, Chromolaena odorata, Euphorbia sp, Imperata cylindrica, Melastoma mabalatricum, Mikania micrantha, Panicum repens, Stachytarpheta indica dan lain sebagainya (Sukman dan Yakup, 2002).

2.2.4 Kerugian yang ditimbulkan Akibat Gulma a. Menimbulkan Allelopathy

Allelopaty yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya. Senyawa alelokimia dilepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara termasuk melalui penguapan, pencucian dan pembusukan sebagai organ yang mati.

Senyawa alelokimia yang dikeluarkan oleh gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya dan menyebabkan penurunan hasil panen (Sukman dan Yakup, 2002).

Mikania micrantha, dapat menurunkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 20% karena pertumbuhannya sangat cepat dan mengeluarkan zat allelopatik yang bersifat racun bagi tanaman (Rambe, dkk. 2010).

b. Persaingan Memperebutkan Hara

Unsur nitrogen yang paling di perebutkan antara tanaman dan gulma, dan karena nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, maka ini lebih cepat habis terpakai. Gulma menyerap lebih banyak unsur hara. maka terjadi persaingan atau kompetisi, akibat kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu) hasil panen turun. maka akan terjadi penurunan kualitas panen.

Gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam

(7)

memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan.gulma (Adriadi, dkk. 2012).

c. Gulma Sebagai Parasit

Gulma adalah tumbuhan yang hidup menumpang, melekat atau tinggal bersama organisme hidup lain termasuk tanaman budidaya untuk mendapatkan makanan, perlindungan, dan bantuan dari inangnya. Gulma parasit dapat merusak atau menghambat pertumbuhan tanaman sehingga menyebabkan kuantitas maupun kualitas hasil panen menjadi rendah (Adriadi, dkk. 2012).

2.2.5 Manfaat Gulma

Meskipun gulma secara umum merugikan, namun gulma yang tumbuh di tempat tumbuhnya, apabila belum mencapai tingkatan kerapatan, penutupan dan tinggi yang telah dianggap mulai merugikan, adakalanya memberikan manfaat pada tempat tumbuhnya dan kelestarian lingkungan. Gulma juga dapat bermanfaat dalam situasi tertentu, misalnya apabila tumbuh pada tanah yang curam, sehingga mencegah erosi (Nasution, 1886).

(8)

2.3Pengendalian Gulma

Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari. Areal yang didominasi oleh gulma yang berbahaya atau pesaing berat seperti Sambung Rambat (Mikania micrantha), Alang-alang (Imperata cylindrica), Putri Malu (Mimosa pudica), dan Rumput Israel (Asystasiacoromandeliana) dapat menurunkan produksi sampai 20%

(Pardamean, 2017).

Pengendalian gulma perlu dilaksanakan di piringan pohon, jalan pikul, dan di gawangan. Pengendalian gulma di piringan pohon kelapa sawit di areal bertujuan untuk memudahkan dalam pengutipan brondolan dan juga meningkatkan efektivitas hasil dari pemupukan.Pengendalian gulma di jalan pikul bertujuan agar mudah dilalui oleh pekerja, sedangkan pengendalian gulma di gawangan bertujuan untuk mengurangi persaingan terhadap penyerapan air, unsur hara, serta untuk menjaga kelembaban kebun (Pardamean, 2017).

2.3.1Pengendalian Gulma di Piringan

Piringan pohon harus bebas dari gulma dengan jadwal pengendaliannya disesuaikan dengan program pemupukan. Pengendalian gulma yang tidak tepat waktu atau terlambat dapat menunda waktu pemupukan sehingga efektivitas pemupukan menurun.Pengendalian gulma dipiringan pohon dapat dilakukan secara manual atau kimia denganrotasi berturut-turut 1 atau 3 bulan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan Glyphosateatau Paraquat. Selanjutnya dapat dilakukan secara kombinasi antara manual dan kimia yaitu 3 kali secara kimia dan1 kali manual. Dengan diameter piringan antara 3,0–4,8 m maka penaburan pupuk dapat terlaksana dengan baik (Pardamean, 2017).

(9)

2.3.2Pengendalian Gulma di Jalan Pikul

Piringan pohon harus bebas dari gulma dengan jadwal pengendaliannya disesuaikan dengan program pemupukan. Pengendalian gulma yang tidak tepat waktu atau terlambat dapat menunda waktu pemupukan sehingga efektivitas pemupukan menurun.Pengendalian gulma dipiringan pohon dapat dilakukan secara manual atau kimia denganrotasi berturut-turut 1 atau 3 bulan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan Glyphosateatau Paraquat. Selanjutnya dapat dilakukan secara kombinasi antara manual dan kimia yaitu 3 kali secara kimia dan1 kali manual. Dengan diameter piringan antara 3,0–4,8 m maka penaburan pupuk dapat terlaksana dengan baik (Pardamean, 2017).

2.3.3Pengendalian Gulma di Gawangan

Gawangan merupakan areal yang terletak di antara tanaman kecuali piringan pohon. Jenis gulma di gawangan yang perlu diberantas hingga tuntas adalah jenis tanaman yang merupakan pesaing berat pertumbuhan kelapa sawit.

Pengendalian gulma lunak di gawangan dilaksanakan dengan rotasi setiap 3 bulan (dibabat). Pengendalian anakan kayu dilakukan dengan mendongkel hingga ke akarnya dengan rotasi 6 bulan. Pengendalian alang-alang dilakukan dengan wiping menggunakan glyphosate (Pardamean, 2017).

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dikeluarkannya PP No 37 Tahun 2000 maka RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan tidak lagi menjadi corong dan

Berkaca pada kasus eksekusi mati gelombang I dan II yang telah dilakukan Januari dan April 2015 lalu, tidak ada mekanisme koreksi dan ruang evaluasi yang dilakukan oleh Kejaksaan

Penting untuk diingat bahwa mingguan Alkitab sebagai sebuah unit waktu yang ditetapkan di dalam kitab Kejadian pasal 1, hanya terdiri dari tujuh hari: enam hari kerja diikuti

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Question Student Have Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar Teknik Digital di Kelas X Jurusan Teknik Elektronika

Nilai tingkat bahaya erosi (TBE) yang diperoleh menggunakan metode USLE berdasarkan curah hujan selama 4 bulan masa penelitian pada pada lahan control adalah 0.21,

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Observasi yang dilakukan dalam

Jika dibandingkan dengan teori Staley dan Morse, maka apa yang telah dilakukan oleh JF Bags dalam aspek produk dibuat dalam jumlah yang kecil dan dalam jangka pendek

1). Memilih bahan yang sesuai dengan desain. Desain pakaian bisa berupa foto atau sketsa. Untuk menentukan bahan yang cocok digunakan untuk model tersebut dapat dilakukan