• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Hukum Kedaulatan Pangan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/PUU-X/2012 Tentang Pemuliaan Benih Tanaman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Politik Hukum Kedaulatan Pangan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/PUU-X/2012 Tentang Pemuliaan Benih Tanaman."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK HUKUM KEDAULATAN PANGAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 99/PUU-X/2012 TENTANG PEMULIAAN BENIH

TANAMAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Bisnis

Disusun Oleh : RANI PAJRIN, SH

NIM : S321408004

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2017

POLITIK HUKUM KEDAULATAN PANGAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 99/PUU-X/2012 TENTANG PEMULIAAN BENIH

TANAMAN

(2)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Bisnis

Disusun Oleh : RANI PAJRIN, SH

NIM : S321408004

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

begitu banyak nikmat-Nya sehingga tesis yang berjudul “POLITIK HUKUM KEDAULATAN PANGAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 99/PUU-X/2012 TENTANG PEMULIAAN BENIH TANAMAN ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis juga bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materiil maupun moril

sehingga penulis tesis ini dapat terselesaiakan dengan baik dan lancer terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum. Selaku Ketua Program Magister Ilmu

Hukum.

4. Bapak Dr. Isharyanto, S.H., M.H., selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini

sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancer.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan keikhlasan sehingga

menambah wawasan danpengetahuan penulis.

6. Bapak dan Ibu Staf Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu kelancaran administrasi selama

penulis menempuh perkuliahan hingga penyelesaian penulisan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu Staf Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Istri tercinta Yuliana Dwi Pratiwi, S.Pd yang telah memberikan dukungan secara

moril, dan doanya sehingga penulisan tesis ini bisa terselesaiakan dengan baik.

9. Bapak serta Ibu yang biasanya saya panggil dengan istilah Pake dan Mboke yang

bernama Lasimin dan Watini yang merawatku dan mendidiku dengan penuh kasih

(7)

10.Teman-teman seperjuangan dalam Program Studi Hukum Bisnis Fakultas Hukum,

Universitas Sebelas Maret yang selalu memberikan motivasi sehingga mampu

menyelesaiakan perkuliahan dan penulisan tesis ini dengan hasil yang maksimal.

11.Rekan-rekan di Pendamping PKH Kabupaten Boyolali, Kementerian Sosial Republik

Indonesia semoga ilmu ini bermanfaat bagi Pengembangan Program E-Warong di

Boyolali kedepanya.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dan sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membanun

demi perbaikan pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini dapat bermanfaat

bagi pembangunan hukum nasional. Amin.

Surakarta, Januari 2017

Penulis

Rani Pajrin

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iv

PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

ABSTRAK INDONESIA ... xiii

ABSTRAK INGGRIS ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

(8)

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Politik Hukum ... 7

1. Pengertian Politik Hukum ... 7

2. Hubungan antara Politik dengan Hukum ... 10

3. Tujuan Politik Hukum... 12

B. Kedaulatan Negara dibidang Ekonomi dan Kedaulatan Pangan ... 13

1. Kedaulatan Negara di Bidang Ekonomi ... 13

2. Pengertian Kedulatan Pangan ... 17

3. Prinsip-prinsip tentang Kedaulatan Pangan ... 21

C. Perlindungan Hukum ... 22

1. Pengertian Perlindungan Hukum ... 22

2. Konsep Tentang Petani ... 25

3. Pemuliaan Benih Tanaman ... 26

D. Penafsiran Hukum Konstitusi ... 27

1. Penafsiran Hukum ... 27

2. Penafsiran Sebagai Metode Penemuan Hukum ... 28

E. Penelitian yang Relevan ... 34

F. Kerangka Berpikir ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian... 39

B. Jenis dan Sumber Data ... 40

C. Teknik Pendekatan dan Analisis ... 41

D. Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/ PUU-X/12 ... 43

B. Analisis Perlindungan Hukum bagi Petani Pemulia Benih Tanaman 60

C. Politik Hukum Kedaulatan Pangan di Indonesia ... 67

1. Kebijakan Perbenihan di Indonesia ... 67

2. Paket Kebijakan Ekonomi pada Sektor Pertanian ... 73

3. Rencana dan Strategi Kementerian Pertanian dalam Pembangunan Pembenihan Tahun 2015-2019... 74

4. Kelembagaan Pembenihan ... 78

(9)

6. APBN Kementerian Pertanian 2010-2014 ... 90

7. Program Perluasan Lahan Pertanian ... 91

8. Rencana Strategi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pembenihan Tahun 2013-2018 ... 92

9. Program Legislasi Nasional Tahun 2015-2019... 96

10. Daftar Perusahaan Benih di Indonesia ... 109

BAB V PENUTUP ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Implikasi ... 116

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/ PUU-X/2012

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman

3. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1971 Tentang Badan Benih

Nasional;

5. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 02/Permentan/Sr.120/1/2014

(10)

DAFTAR TABEL

A. Tabel Jadwal Penelitian

B. Tabel 1.1 Realisasi Penyaluran Benih Bersubsidi Tahun 2013

C. Tabel 1.2 Paket Kebijakan pada Sektir Pertanian Khususnya bidang Pembenihan D. Bagan 1.1 Struktur Keorganisasian di Kementerian Pertanian Republik Indonesia E. Bagan 1.2 Struktur Organisasi di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Tengah

F. Bagan 1.3 Struktur Organisasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas, Semarang dan Surakarta

G. Tabel 1.3 Luas Lahan Penggunaan Kebun Benih Wilayah Semarang H. Bagan 1.4 Penyaluran dan Pengawasan Benih Bersubsidi

I. Tabel 1.4 Capaian Kinerja Kegiatan Pembenihan Hortikultura Tahun 2013 J. Tabel 1.5 Produksi Padi, Jagung, Kedelai Tahun 2010-2014

K. Tabel 1.6 Luas Panen Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014 L. Tabel 1.7 Prosentase Panen Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014

M. Tabel 1.8 Perkembangan Luas Panen Padi dan Palawija Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013

N. Tabel 1.9 Perkembangan Produktifitas Padi dan Palawija Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013

O. Tabel 1.10 APBN Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2010-2014

P. Tabel 1.11 Perkembangan Produksi Benih Padi di Jawa Tengah berdasarkan kelas Benih Tahun 2008-2012

(11)

DAFTAR SINGKATAN

PUB : Padi Unggul Baru

PBB : Perserikatan Bangsa Bangsa

KOGM : Komando Operasi Gerakan Makmur SSBM : Gerakan Swasembada Bahan Makan BIMAS : Binaan Massal

MK : Mahkamah Konstitusi WTO : World Trade Organization FAO : Food Agriculture Organization

UNAG : The National Union of Farmers and Livestock Owners IPC : International Planning Commitee

PROLEGNAS : Program Legislasi Nasional PMA : Penanaman Modal Asing

PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri MDGs : Millenium Development Goals

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah BPS : Badan Pusat Statistik

(12)

ABSTRAK

Di Indonesia konsep revolusi hijau diformulasikan dengan Panca Usaha Tani dimana konsep tersebut adalah Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varietas unggul;Pemupukan yang teratur; Pengairan yang cukup; Pemberantasan hama secara intensif; danTeknik penanaman yang lebih teratur. Konsep ini merupakan pintu masuk industri perbenihan di Indonesia tumbuh subur. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman yang mewajibkan adanya uji multilokasi di 5 provinsi dan masing-masing provinsi di 5 kabupaten. Hal ini tentu menjadi hambatan bagi para petani rentan untuk dikriminalisasikan serta digugat di pengadilan.Kedaulatan Pangan dapat tercapai apabila kedaulatan benih dapat diwujudkan. Program Kedaulatan Pangan sendiri menjadi salah satu Nawacita (sembilan cita-cita) politik Presiden Ir. Joko Widodo untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah Analisis Perlindungan Hukum bagi Petani Pemulian Benih Tanaman Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/PUU-X/ 2012? Bagaimana Politik Hukum Pembenihan Pasca Putusan MK Nomor 99/PUU-X/ 2012 tentang Pemuliaan Benih Tanaman didalam mewujudkan Kedaulatan Pangan?

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal. Hal ini dikarenakan penelitian ini mengkaji secara yuridis mengenai Putusan MK Nomor 99/PUU-X/2012 Tentang Pemuliaan Benih Tanaman.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 99/PUU-X/2012 Tentang Pemuliaan Benih Tanaman telah memberikan perlindungan terhadap petani kecil yang melakukan pemuliaan benih tanaman guna kepentingan komunitasnya tanpa harus melakukan uji multi lokasi terlebih dahulu. Kedua, Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya; Ketiga, Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya. Politik Hukum Kedaulatan Pangan belum sepenuhnya terwujud baik pada sektor regulasi undang-undang maupun kebijakan teknis dibawahnya. Hasil Judicial Review Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman belum menjamin terwujudnya Kedaulatan Benih ditingkat petani. Industri benih tanaman di Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan benih terlebih oleh perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing). Pada sisi regulasi Isu Kedaulatan Pangan masih pada tataran rencana revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menjadi undang-undang Kedaulatan Pangan yang masuk dalam Program Legislasi Nasional Tahun 2015-2019 serta masuk dalam PROLEGNAS prioritas.

(13)

ABSTRACT

In Indonesia the concept of green revolution formulated by Panca Usaha Tani where the concept is Selection and use of superior seeds or varieties; Regular fertilization; Watering enough; Intensive pest control; and planting technique more regularly. This concept is the entrance of seed industry in Indonesia flourish. Law No. 12 of 1992 on Plant Cultivation System that requires a multi-location trials in five provinces and each province in five districts. This is certainly an obstacle for farmers vulnerable to being criminalized and sued in court. Food Sovereignty can be achieved if the seed sovereignty can be realized. Food Sovereignty program itself became one Nawacita (nine ideals) political President Ir. Joko Widodo to achieve economic independence, by moving the strategic sectors of the domestic economy. Based on the background of the problems that have been described, then the problem is formulated as follows : How Analysis of Legal Protection for Plant Seed breeding Farmer Post Constitutional Court Decision No. 99/PUU-X/2012? How Seedling Law Politics Post Constitutional Court Decision No. 99/PUU-X/2012 About Breeding Seed Plants in realizing Food Sovereignty?

This research is a normative legal or doctrinal legal research. This is because the research examined legally on Constitutional Court Decision No. 99/PUU-X/2012 About Seed Plant Breeding.

Constitutional Court Decision No. 99/PUU-X/2012 About Breeding Plant Seed has provided protection against small farmers who plant seed breeding for the benefit of the community without having to make multi-location test beforehand. Second, order the publication of this decision in the Official Gazette of the Republic of Indonesia; Third, Rejecting the petition for besides and beyond. Food Sovereignty legal policy has not been fully realized both on sector regulation law or technical policy below. Results of Judicial Review of Law Number 12 of 1992 on Plant Cultivation System Seed Sovereignty can not guarantee the realization of the farmer. Crop seed industry in Indonesia is still dominated by seed companies first by a foreign company (Foreign Investment). On the regulatory side issue of food sovereignty is still at the level of the planned revision of Law No. 18 Year 2012 on Food becomes law Food Sovereignty included in the National Legislation Program Year 2015-2019 and are included in the priority PROLEGNAS.

Referensi

Dokumen terkait

3) Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, Badan Hukum, dan Perusahaan yang menyertakan

Nilai koefisien Motivasi Kerja sebesar 0,106.Pengaruh Kepemimpinan, Iklim Organisasi, dan Motivasi Kerja Secara Simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan di

Akhirnya strategi pengembangan bisnis disusun berdasarkan 11 alternatif strategi yang diusulkan oleh David.Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif ini

• Perseroan menargetkan menggarap proyek senilai total Rp7,4 triliun pada 2014, yang berasal dari perolehan kontrak baru dan kontrak dari tahun sebelumnya (carry over). Target

(1) Badan Usaha Angkutan Udara Niaga berjadwal yang telah menetapkan standar pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat ( 1), wajib mempublikasikan maklumat

Pada hasil uji perbandingan dengan uji Mann Whitney U didapat nilai sebesar 0,000 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai Z adalah -6,655 yang

Guru mengajak siswa dan menanyakan kepada siswa sesuai materi. Sesi selanjutnya setelah siswa telah menyelesaikan tugas yang diberikan guru maka guru memulai kegiatan

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil pengukuran kadar HDL pada mencit setelah diberi pakan diet tinggi lemak selama 28 hari, kemudian diberi perlakuan selama