• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem KI dan Paten Dalam Kegiatan Riset serta Komersialisasi KI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sistem KI dan Paten Dalam Kegiatan Riset serta Komersialisasi KI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem KI dan Paten Dalam Kegiatan Riset

serta Komersialisasi KI

Dwi Jatmiko C

Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Tahun 2022

Direktorat Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat

(2)
(3)

3 DESAIN INDUSTRI:Desain

penampilan atau desain penampakan luar (estetis/daya tarik)

PATEN: invensi mengenai baterai, layar, stylus pen, pengkombinasian berbagai sistem shg dpt difungsikan sbg telepon genggam, internet dan/atau camera.

DESAIN TATA LETAK SIRKUITTERPADU: Desain tata letak sirkuit terpadu pada rangkaian elektronik di dalam Pocket PC

HAK CIPTA: Perangkat lunak/

Program komputer MEREK:

“SAMSUNG” sebagai simbol dagang

KEKAYAAN INTELEKTUAL – DALAM SEBUAH PRODUK

(4)

Hak cipta

• Penulisan karya tulis hasil riset dalam jurnal ilmiah merupakan hal yang juga penting bagi seorang peneliti

• Karya tulis tersebut dilindungi dengan Hak Cipta

• Apabila hasil riset selain dipublikasi dalam jurnal ilmiah juga akan dipatenkan, maka perlu

diperhatikan tanggal publikasi sebelum

pendaftaran paten, agar kebaruannya tidak hilang

(5)

Merek

Merupakan tanda pembeda, membedakan satu barang dengan barang lainnya

Merek juga merupakan bagian penting Kekayaan Intelektual.

Beberapa perguruan tinggi dan lembaga penelitian telah mampu menjual hasil risetnya dan memiliki merek sendiri yang terdaftar

(6)

Rahasia Dagang

• Rahasia Dagang juga dapat menjadi salah satu strategi pelindungan hasil riset.

• Keuntungan: tidak ada batas waktu

• Kerugian: pihak lain dapat melakukan reverse engineering dan menghasilkan produk yang kita miliki tanpa

melanggar hak

(7)

Desain Industri

DESAIN INDUSTRI = KREASI DESAIN PADA PRODUK YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN KESAN ESTETIS TERHADAP PENAMPILAN PRODUK

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang,

komoditas industri atau kerajinan tangan.

(8)

INDIKASI GEOGRAFIS

Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan

(9)

DTLST – Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Diperbesar 1000x 9

DTLST=DESAIN TATA LETAK PADA SUATU SIRKUIT TERPADU (IC) PADA BAHAN SEMI- KONDUKTOR UNTUK FUNGSI ELEKTRONIS

(10)

Paten

01

Invensi

02

Teknologi

03

Inovasi

04

(11)

Paten

Hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di

bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016, Pasal 1 Ayat 1)

(12)

Invensi

Ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan

produk atau proses.

(Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016)

(13)

Paten

Hak eksklusif Kepemilikan Invensi 01

Invensi

Ide inventor

pemecahan masalah bidang teknologi Produk atau proses 02

Teknologi

Aplikasi Terapan Sains

Ilmu Pengetahuan Alam 03

Inovasi

Ide teknologi Hasil riset Invensi – Paten Prototipe

Komersial

04

(14)

Paten

Hak Cipta

Hak atas Merek Hak Eksklusif

Invensi Ciptaan Merek

04

Obyek

(15)

Sistem Paten

• Perlindungan atas asas teritorial

• Pemeriksaan atas asas universal

• First to file

• Atas dasar permohonan (konstitutif)

(16)

Syarat Invensi Dapat Diberi Paten

• kebaruan (Novelty)

• langkah inventif (Inventive step)

• dapat diterapkan di dalam industri (Industrial applicable)

(17)

Dokumen pembanding

• Deskripsi tulisan (Paten, jurnal ilmiah dll.)

• Deskripsi oral (rekaman suara)

• Deskripsi visual (youtube, iklan TV, gambar brosur dll.)

• Cara informasi lain

Note: semua harus ada tanggal dan fitur teknisnya

(18)

Invensi harus canggih?

Ide-ide sederhana

(19)

Semua teknologi bisa dapat Paten?

(20)

1 atau lebih invensi (klaim mandiri)

Baru, inventif, dan dapat diterapkan pada industri

20 tahun

Proses lebih lama

1 invensi (klaim mandiri)

Baru, pengembangan,

kegunaan praktis, dan dapat diterapkan pada industri

10 tahun

Proses lebih cepat

Paten

Biasa Paten

Sederhana

(21)

PATEN BIASA PATEN SEDERHANA Objek pelindungan Produk (alat, formulasi, komposisi,

senyawa)

Proses, metode

Produk (alat, formulasi, komposisi, senyawa)

Proses, metode

Jumlah Invensi lebih dari 1 invensi (klaim mandiri) Hanya 1 invensi (klaim mandiri) Masa Publikasi Setelah bulan ke-18 dari tanggal

penerimaan, selama 6 bulan terhitung sejak tanggal diumumkan

Maks 14 hari setelah tanggal penerimaan, selama 14 hari terhitung sejak tanggal diumumkan

Persyaratan Patentabilitas

▪Baru

▪Mengandung langkah inventif

▪Dapat diterapkan di industri

•Baru

•Pengembangan dari produk/proses yang sudah ada

•Memiliki kegunaan praktis

•Dapat diterapkan dalam industri Jangka Waktu

Pelindungan

20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan

PATEN BIASA DAN PATEN SEDERHANA

9

(22)

BIAYA PERMOHONAN PATEN

Paten :

Permohonan

UMKM : Rp. 350.000

Umum : Rp. 1.250.000

Pemeriksaan Substantif : Rp. 3.000.000

Percepatan Pengumuman : Rp. 400.000 Paten sederhana:

Permohonan

UMKM : Rp. 200.000

Umum : Rp. 800.000

Pemeriksaan Substantif : Rp. 500.000

(23)

ALUR PERMOHONAN PATEN

Paten:

0 – 6 Bulan Paten Sederhana:

Paten:

6 – 18 Bulan Paten Sederhana:

i

Paten:

6 Bulan Paten Sederhana:

14 Hari

Paten:

Maks 30 Bulan Paten

Sederhana:

Maks 6 Bulan WAJIB

MELAKUKAN PEMBAYARAN

SUBSTANTIF

SERTIFIKA T PEMERIKS

SUBSTANTAAN IF PUBLIKASI

MASA TUNGGU PERMOHO

NAN

16

0 - 14 hari -

(24)

Paten.dgip.go.id

ALUR PENDAFTARAN PATEN ONLINE

(25)

RANK PERGURUAN TINGGI JUMLAH PERMOHONAN (2021)

1 Universitas Andalas 308

2 Universitas Brawijaya 191

3 Universitas Gadjah Mada 145

4 Universitas Negeri Malang 144

5 Universitas Sam Ratulangi 128

6 Universitas Diponegoro 116

7 Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta 108

8 Institut Pertanian Bogor 104

9 Universitas Padjadjaran 104

10 Universitas Indonesia 71

(26)

Sistem Paten terkait komersialisasi Invensi

• Lisensi

• Pengalihan Kepemilikan (Dijual)

• Kerja sama dengan Industri

• Sertifikat Paten sebagai Jaminan Fidusia

• Besaran Royalti

• Wakaf

(27)

INVENTOR DI INSTANSI (PERGURUAN TINGGI/LEMBAGA LITBANG DLL.) PEMERINTAH

• Diatur dalam Pasal 13 UU Paten No. 13/2016

• Pemegang Paten atas Invensi yang dihasilkan oleh Inventor dalam hubungan dinas dengan instansi pemerintah adalah instansi pemerintah

dimaksud dan Inventor, kecuali diperjanjikan lain.

(28)

• Jika Paten komersial, Inventor berhak mendapatkan Imbalan atas Patennya dari sumber penerimaan negara bukan pajak.

• Jika instansi pemerintah sebagai Pemegang paten tidak dapat melaksanakan Patennya, Inventor atas persetujuan Pemegang Paten dapat melaksanakan paten dengan pihak ketiga.

AGAR PATEN YANG DIHASILKAN BISA KOMERSIAL TANPA HARUS MENUNGGU UPAYA DARI INSTANSI TERSEBUT

(29)

• Selain instansi pemerintah, Inventor memperoleh Royalti dari pihak ketiga yang mendapatkan manfaat ekonomi dari komersialisasi Paten tersebut.

• Inventor tetap berhak dicantumkan namanya dalam sertifikat Paten.

(30)

TARIF PEMBERIAN IMBALAN

BERDASARKAN PMK 72/PMK.02/2015

Imbalan PNBP Royalti HKI (untuk inventor) Dasar Perhitungan Imbalan =

PNBP Royalti HKI x Persentase Persetujuan Pagu Penggunaan

Dasar Perhitungan Imbalan Tarif

s.d. 100.000.000 40%

> 100.000.000 s.d. 500.000.000 30%

> 500.000.000 s.d. 1.000.000.000 20%

> 1.000.000.000 10%

(31)

• PEMBAGIAN ROYALTI SESUAI PMK 72/PMK.02/2015 TIDAK MENGIKAT.

TETAPI BISA DIJADIKAN SEBAGAI KETENTUAN MINIMUM.

• CONTOH: ROYALTI YANG DIPEROLEH PENELITI ITB: 70% BAGI PENELITI, 30% BAGI PERGURUAN TINGGI DAN FAKULTAS/LABORATORIUN

(32)

Inventor sebagai Pemegang Paten

• Pemegang Paten adalah Inventor sebagai pemilik Paten, pihak yang menerima hak atas Paten tersebut dari pemilik Paten, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak atas Paten tersebut yang terdaftar dalam daftar umum Paten.

(Pasal 1 angka 6 Bab I Ketentuan Umum)

32

(33)

Hak Inventor sebagai pemegang paten

• Dalam hubungan kerja, pemegang paten adalah yang memberi pekerjaan.

• Dalam hubungan dinas dengan instansi pemerintah, pemegang paten adalah instansi pemerintah dan

inventor.

(pasal 12 dan 13 UUP no 13 tahun 2016)

33

(34)

Lisensi

Dasar Hukum

▪ PP RI NO. 36 TAHUN 2018 TENTANG PENCATATAN PERJANJIAN LISENSI KEKAYAAN INTELEKTUAL

▪ PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI NO. 30 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN LISENSI-WAJIB PATEN

(35)

❑ Lisensi adalah suatu bentuk pemberian izin untuk

menggunakan hak atas kekayaan intelektual, dimana dapat diberikan pemberian lisensi kepada penerima lisensi dengan maksud supaya penerima lisensi dapat melakukan aktivitas dalam kaitannya dengan pemanfaatan hak atas kekayaan intelektual tersebut.

❑ Lisensi Paten adalah izin yang diberikan oleh pemegang paten, baik yang bersifat eksklusif maupun non-eksklusif, kepada penerima lisensi berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan Paten yang masih dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu.

❑ Royalti adalah imbalan yang diberikan untuk penggunaan hak atas produk KI.

(36)

• Imbalan adalah kompensasi yang diterima oleh pihak yang berhak memperoleh Paten atas suatu Invensi yang dihasilkan, dalam hubungan kerja atau Invensi yang dihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja yang menggunakan data

dan/atau sarana yang tersedia dalam

pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebut tidak mengharuskannya untuk menghasilkan Invensi atau Pemegang Paten atas Invensi yang dihasilkan oleh Inventor dalam hubungan dinas atau

pemegang paten dari Penerima Lisensi-wajib atau pemegang paten atas Paten yang dilaksanakan oleh pemerintah.

(37)

Jenis dan Sifat Lisensi Paten

Jenis-jenis lisensi

• Lisensi biasa

• Lisensi wajib

Sifat lisensi:

• bersifat eksklusif: hanya satu penerima

• bersifat non-eksklusif: banyak penerima

(38)

Lisensi wajib Paten

• Lisensi wajib Paten adalah lisensi untuk melaksanakan Paten yang diberikan berdasarkan keputusan Menteri atas dasar permohonan.

(39)

Lisensi Wajib Paten

Dasar alasan permohonan Lisensi wajib paten:

• Pemegang Paten tidak melaksanakan kewajiban untuk membuat produk atau menggunakan proses di Indonesia dalam jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan setelah diberikan Paten;

• Paten telah dilaksanakan oleh Pemegang Paten atau penerima lisensi dalam bentuk dan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat; atau

• Paten hasil pengembangan dari Paten yang telah diberikan sebelumnya tidak bisa dilaksanakan tanpa menggunakan Paten pihak lain yang masih dalam pelindungan.

(40)

Syarat-syarat minimum Surat Perjanjian Lisensi Paten

• Tanggal, bulan, tahun, dan tempat Perjanjian Lisensi ditandatangani;

• Nama dan alamat Pemberi Lisensi dan Penerima Lisensi;

• Objek Perjanjian Lisensi;

• Ketentuan mengenai Lisensi bersifat eksklusif atau noneksklusif, termasuk sublisensi;

• Jangka waktu Perjanjian Lisensi;

• Wilayah berlakunya Perjanjian Lisensi; dan

• Pihak yang melakukan pembayaran biaya tahunan untuk paten.

(41)

Syarat Pendukung dalam permohonan Lisensi Paten

• Salinan Perjanjian Lisensi;

• Petikan Resmi Sertifikat Paten dan deskripsi serta klaim invensi;

• Surat Kuasa, jika permohonan diajukan melalui Kuasa; dan

• Bukti pembayaran biaya.

(42)

Poin-Poin Penting Dalam Lisensi Paten

a. jangka waktu dan syarat tertentu

b. harus memperhitungkan masa perlindungan paten

c. dibuat dalam bentuk tertulis antara pemberi lisensi dan penerima lisensi

d. Pemohon adalah Pemberi Lisensi, Penerima Lisensi, atau Kuasanya

e. Strategi lisensi untuk pemegang paten:

- Tentukan fitur-fitur yang berpotensi melanggar paten lain yang masih terlindungi

- Jika ada pelanggaran terhadap paten lain maka ajukan lisensi wajib

(43)

▪ Sertifikat dapat dijadikan jaminan fidusia (Pasal 108 UU paten)

▪ Dalam rangka memperoleh pendanaan untuk Perusahaan atau startup

▪ Paten dapat diartikan sebagai aset intangible (asat kepemilikan yang tidak kasat mata) yang mempunyai nilai valuasi

▪ Inventor sebaiknya sejak awal sudah menentukan valuasi dari teknologinya (Paten)

Fidusia

(44)

▪ Software murni masuk dalam ranah hak cipta

▪ Metode yang hanya berisi program komputer tidak termasuk sebuah invensi;

(program komputer yang hanya berisi program tanpa memiliki karakter, efek teknik, dan penyelesaian permasalahan)

▪ Software-related inventions (computer-implemented invention) dapat diberikan paten

▪ Apabila program komputer tersebut mempunyai karakter (instruksi-instruksi) yang memiliki efek teknis dan fungsi untuk menghasilkan penyelesaian masalah baik yang berwujud (tangible) maupun yang tak berwujud (intangible) merupakan Invensi yang dapat diberi paten; (memberikan hasil yang nyata dan terukur secara teknologi) – tidak abstrak

▪ Hidden aspects (Source code).

Paten Software dan mobile aplication

(45)

Paten Produk pasar Pelanggaran?

1. Komposisi sampo terdiri atas A, B dan C sampo yang mengandung A dan B Tidak sampo yang mengandung A, B dan C Melanggar sampo yang mengandung A dan C Tidak sampo yang mengandung A, B, C dan

D

Melanggar

Paten Produk pasar Pelanggaran?

1. Komposisi sampo terdiri atas A dan B.

2. Komposisi sesuai dengan klaim 1, dimana ditambah C.

sampo yang mengandung A dan B Melanggar sampo yang mengandung A, B dan C Melanggar sampo yang mengandung A dan C Tidak sampo yang mengandung A, B, C dan

D

Melanggar

(46)

Klaim Paten ID Paten ID terdahulu (hidup)

Pelanggaran? Apa yang harus dilakukan?

Komposisi sampo yang terdiri atas A, B, C dan D.

Komposisi sampo yang terdiri atas A, B dan C.

Pelanggaran Lisensi

(47)

T E R I M A K A S I H

T H A N K Y O U

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan pemahaman tentang kesamaan nilai pecahan siswa kelas D3-B SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru, dan untuk mengetahui respon siswa

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh tingkat inflasi, nilai kurs rupiah, tingkat suku bunga terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.. Studi

DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D

SC yang diwakili oleh Mohammed bin Hamad Al Thani menjelaskan dalam konferensi pers sesaat setelah FIFA melakukan “inspeksi” ke Qatar, bahwa Pemerintah Qatar sebelum menjadi

Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu Penonjolan forebrain Penonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik,. yang akan membentuk retina dan

Model tersebut menghasilkan 3 variabel independen yang berpengaruh positif yaitu angka buta huruf, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka serta 2 variabel

Tonggak sejarah pengembangan refrigerasi adalah pada tahun 1834 ketika Jacob Perkins, berkebangsaan Amerika, mendapatkan paten nomer 6662 dari Inggris untuk mesin

Pada penelitian ini peneliti menemukan data yang menggunakan penanda kesantunan yang dituturkan oleh guru ataupun siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII meliputi,