• Tidak ada hasil yang ditemukan

Idenimbang : a. PITNYELENGGARAAN PAJAK BUMI DAN IIANGUNAN T'ERDASA.&N DATi PEIIKC}TAAi*I DENGAN R.AIIMAT TUHAN YANGMAHA E!;,!.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Idenimbang : a. PITNYELENGGARAAN PAJAK BUMI DAN IIANGUNAN T'ERDASA.&N DATi PEIIKC}TAAi*I DENGAN R.AIIMAT TUHAN YANGMAHA E!;,!."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROPINSI ]YtiSA TENGGARA'I'IMUR

PERATIJR.AI,I

BIJ}'ATI TIhIIOR TENGAH

UTA tTA

NOMOR

8 TAHTTN 2014

'rrr rr.T . lY^

i i'.1"1 t At\(5

PITNYELENGGARAAN

PAJAK BUMI DAN IIANGUNAN

T'ERDASA.&N

DATi PEIIKC}TAAi*I DENGAN R.AIIMAT TUHAN YANGMAHA

E!;,!.

Idenimbang :

a.

I}I}FAT"[

TTRTOR

T-ENGAII IITARA,

bahwa Pajak Daerah

merupakan

salah salu

sumber utamd

pendapatan daerah untuk rnembiayai

pelaksanaart

pemeriniahan dan pembangunan dalzurr

rneningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meurujr:cikan kernanditian claerah;

bahwa trerdasarkan Pcraturan

Daerat

Norn,(rr

8

Tahun 2012 tentang Fajak

Bumi

dan Bangunan Perdesa.i.,n dan Perkotaar

menrpakan salah sstu jenis pajak yang

dialihkan

pengelolaannya

kepada daerah, dan

pelalksanaannya perlu cliirttrr dengan Peraturan Bupati ;

bahwa llerdasarkan pertimbangan

sebagzimana dimaksud

dalam hurul a dan huruf b, $'edu

$1en':;t,lpkan Peraturan

Bupati l}r:ror I'engah [Itara

tentang Penyulenggaraan

I'ajak

Elumi dan tlangunan Perdesaan dan Perkotaiut.

b.

(2)

Mengingat

:

1.

Undang-tlndang Nomor 69 Tahun 1958

tentar)g

Pernbentukan

l)aerah-Daerah Tingkat. I1 dalam

Wrlavah

Daerah-.Daerah

Tingkat I Bali, Nusa Tenllgara Barat

dan Nusa',Ienggara

Timur

(Lembaran Negara

Itepublik

Indonesia

Tahun tgSS Nomor 122, Tambahan l-'embaran

I'Iegara Republik Indonesia

Nomor

1655);

undang-un<lang

Nomor 6 Tahun 1983 Ieltang

Ketentuan

Umum dan Tata Cara

Perp'ajal'lan

(Lembaran

Negara

Republik Irrdonesia Tahun 1983 Nontc'r 49,

Tambahan

Lembaran Negara

Nomor

3262, sebagain,a.na

telah

dir-rtlah beberapa

kali, terakhir

dengan Undang-UnCang

Nomor.

16

Tahun 2000

(Lembaran Negara

Republik

Jndonesia Tahun

2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor

398a);

Undang-Undang

Nonror

19

Tahun

199?

'eltang

Penagihan Pajak

l*ngun Surat Paksa (Lembaran Negara

Republik

Inilonesia Tahun 1997 Nomor 42,

TanrL'ahan I-embaran

Negara Nomor 3686)

sebagaimana

telair diubah

dengan

Undang-{.Jndlng

Nornor

19 Tahun

2000

tentang Perubahan

Atas ilndang-Undang Nomor 19 Tahurr 1997

tentang

Penagihan

Pajak Dengan Surat

Paksa

(l'embaran

Negara R,epublik lndonesia Tahun 2000

Nomor

12;,\,

IJndang-Undang

Non,or

14

Tahun

2002'f'rrrtang Pengadilan Pajak

(Lernbaran

Negara

Republik Indont'sia Tahun

2002

Nomor

2?, 'Iarnbahan Lembaran Negara F,epublik lndonesia Nomo

alB9);

Undang-Undang Notnor 32 I'ahun 2'C04

tentang Pemerintahan Daerah (Lembara ;r Negara Rr :publik Indonesi a

Tahun

2OO4

Nomor 125, Tambahan Lsmbaran

Negara

Republik

Inclonesia

Nomor

4437) sebagaiir:ma telah diubah beberapa

kali, terakhir dengan

Unclang-trrrdang

Nomgr

12

Tahun 2008 tentang

Perubahan

Kedua

Undang-tlndang

Nomor 32 T'ahun

2OO4

Tentang

Pernerintahan Daerah (Lernbaran hlegara

Republik

Indonesia

Ttrlun

2008 Nomot 59, Tamtrahan Lembaran Negara

Republik

[ndonesia Nc'moI

a&a$;

Unclang-Undang

Nomor 28

T'ahurr

200")

ll"entang Pajak

f)aerah

clan

Retribusi

Daerah

(Lembaran ['legua

B.epublik

lndonesia Tahun Taltttn 2009 Nomor r.30,

'I'arnbalrar L.enbaran Negara Republik Indonesia Nr:mrrr' 50219):

Perraturan Pemerintah

Nomor 91

Tahun 110t0 tentang Jenir Pajak Daerah yang dipungut berdasarkan ponetapan Kepale Daerah atau dibayar sendiri oleh

wajib paja

;

Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomr,i 13 Tahun

200(

tentang Pedomarr Pengelolaan

Kc

-lugan

Daerat

sebagairnana telah diubah dengan

Peraturttt Menteri

Dalan

Negeri l{onror 59 Tahun 2007 tentang

?erubahan Atar

Peratluan Menteri Dalam Negeri Nomot 13 Tahun

2$0(

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dit, rah;

2.

J.

4.

.5.

6.

8.

7.

(3)

I

Perattran Daerah Kabupaten

Timor

l'engeh Utara

Nornor

4

Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangart Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

T'it,or

Tengah Utara

Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Leutbaran

f)aerah

Kabupaten

Timor

Tengah Utara Nomor 28).

Feraturan l)aerah Kabupaten

'Iirnor

Tengah Utara

Nomor I

Tahun

2Ol2

tentang

Faiak Bumi

dan llarrgunan Perdesaan

Perkotaan (Lembaran Daerah

KabupaterL

Tirnor

Tiengah IJtara, Tahun 2012

Nomor 8,

('Iambahan :L,ernbaran Daerah Kabupaten

Timor

Tengah Utara Non,or 36 :sebagaimana telah diubah dengan Perafltran Daerah Kabupaten

Timor

Tengah Utara Nomor 2

Talun

2014 tentang Perub;rhan atas Peraturan

Daerah N,:rnc,r [l Ta]uur 2012 tentang ])ajak tsumi

dan Bangunan Ilerdesaan Perkotaan (Lemb ararr I(abup aten'f irnor Tengah

Utara

Tahurr 2014

Nomor 2 (fambahan

I-embaran

Daerah

Kabupaten'fimor

Tengah Utara Nt,nror 52);

Peraturan Daerah Kabupaten

Timor'Ienga.li

Utara

Nomor

7

Tahun 2012 tentarg Penrbahan atas Pr:raturan

Daerah

Kabupaten Timor Tengah Utara Nomcr B Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas

Deerah Kabupaten

Timor

Tengah

Utara

(Lembaran Daerah l(.abupaten

'Iinror

Tengah Utara Nomor 7 Tahun 2012)

Peraturan Rupati

Timor

Tengah Utara

Norncr

8 Tahun 2013

Tentang

Penrbahan

Atas

Peraturan

Buprti Timor

Tengah

[Jtara Ncrnor t9 Tahun 2008 T:ntang Iktisar

Jabatan,

Rincian

il'ugas/Rincian

Kegiatan Dinas drerah

Kabupaten

Timor lengah

Utara.

]VIEMUTUSKAN:

MenetapKan:

PERATURAN BUPATI TENTANG

PENYELENGGAR.AAN

PAJAK

BTII\iII

DAN BANGLINA){ PEI(DESAAN DAN PEfU(OTAAI.]

BAB

I

KEI'ENTUAN TIMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati

ini

yang dirnaksud dengan:

1.

Daerah adalah Kabupaten

Timor

Tengah Utara.

2.

Bupati adalah Bupati

Timor

Tengah IJtara.

3.

Pemerintah Daerah adalah Pernerintah Daerah Kaoupaten

Timor

Tengah Utara.

4.

Satuan

l(erja

Perangkat I)aerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat d6eral pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaranlpenqguna barar6..

5.

Pejabat

yang tunjuk yang

selanjutnya disebut Pejabat adalah pe15;rwai

yang diberi

tuga tertentu dibidang perpajakan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6. Camat

adalah penanggung

jawab dalam

mengkoordinasi pemun6utan

Pajak Bumi

dar Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah kerjanya.

7. Kepala Desa/Lurah adalah

penanggungjawab pemungutan

Pajak Bumi

dan Bangunar

''

Perdesaan dan Perkotaan di wilayah kerjanya.

9.

10.

11.

12.

(4)

9"

10.

11.

13.

i4.

Pajak daeratq

yang

selanjutnya disebut p;rjak adalah

kontribusi vraiib

kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berciasarkan Undang-IJndang dengan

tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakair

untuk

keperluan daerah bagi sebesar-besar nya kernakmuran rakyat.

Pajak

Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

yang selarjutnya disingkat

PBB-P2 adatatr

pajak

atas

bumi dan/atlu

bangunan yang

dimiliki,

dikuasrri, dan/atau dirnanfaatkan

oleh

oramg

pribadi atau

badan,

kecuali

kawasan

yang

digunakan

untuk

kegiatan usaha

perkebunan, perhutanan dan pertarnbangan.

petugas pemungur adalah perangkat Desa/Kelurahan atau pegawai y"ilng dibcri tugas tertentu di

biiang

p".puJukun daerah sesuai dengan peraturan perundang-uridangan yang berlaku.

Ternpat-p.*buy*un

aclalah

bank atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati untuk

menerima p.111buy.r.n PBB-P2 dari

Wajib

Pajak dan meminclahhtrkukan hasil penerimaan PBB-P2 ke rekening Kas Umunt Daerah.

12. Bumi

adalah

p"rrrirko* bumi yang meliputi tanah

clan perairarr pedalaman

serta

laut wilayah Kabupaten.

n*[g*n aadan

konstruksi

teknik yang

ditanam atau dilekatkan secara

tetap

pada tanah dan/atau perairan pedalaman dar/a.tau laut.

Nilai Jual Obyef Pajak, yang

selanjutnya

disingkat NJOP

adalah hargla rata-rata yang

diperoleh

dari-transaksi

jual beli yang terjadi

secara

wajar,

dan

llilamana tidak

terdapat transaksi

jual beli, I{JOP

ditentukan

melalui

perbanclingan halga ciengan

obyek lain

yang

sejenis, atau

nilai

perolehan baru, atau NJOP pengganti.

15.

Tahun

pajak

adalah jangka wakru yang la.manya

i

(satu) tahun kale,nder, kecuali

bila wajib

pajak rnenggunakan tahun buku yang tidak sama dengan taltun kalenCer.

t6.

-Surat

Pembiritahuan Obyek Pajak, yang

selanjutnya

disingkat .l.lOP

adalah

surat

yang

digunakan oleh wajib p;jak untuk

melaporkan

data

subyek

da'r

obyek-

PBB-P2

sesuai dengan ketentuan p eraturan perundan g-u nd angan perp aj akan daerai : .

l?.

Surat Pemberitahuan Pajak

'ferutang,

yang selanjutnya

disingkat

SPPT' adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya

PBB-P2

yang terutang kepada Wajib Pajak.

t8.

Subyek pajak adalah orang pribadi atau baCan yang dapat dil;enakan pajak.

tO. Wajib

pajat< adalah

orang pribadi

atau

Badan

dan Pemerintah, 'yrrng

meliputi

pembayat

pajalq p**otorg pajak, dan pemungut pajalq yang mempur!/iti hak dan

lcewajiban papajakan s.s,rai dengan ketentutur peraturan perundang-undangar,, perpajakan daerah.

ZO.

badan adalah

sekumpulan

orang

dan/atau

modal yang

merupa-{a.n kesatuan,

baik

yane melakukan usaha maupun yang

tidak

melakukan usaha, yang

meliputi

perseroan terbatas perseroan

komanditer,

perseroan

lainnya, Badan

Usaha

Milik I'iegara dan

Badan Usahz iu1itif. Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kong:ri, koperasi, dana pensiun

persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, orgalisi si sosial politik,

ataL

organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk

baian

lainnya'

?1.

Pajak terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, cnlam masa pajak, dalan tahun

pajaL

atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan ketenttr;n peraturan perunclang' undangan perpaj akan daerah.

?2-

Surat Pemberitahuan

Pajak

Terutang,

yang

selanjutnya

disebut

Sf'}PT adalah

surat

yanf digunakan untuk memberitahukan besarnya PBB-P2 yang terutang kr;pada Wajib Pajak.

13.

Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD, adaiah surat yang oleh

Wajit

Pajak digunakan untuk rnelakukan pembayaran atau pellyetoran pajl.k yang terutang ke Kal Daerah atau ke Tempat Fembayariln lain yang ditunjuk oleh Bupati.

3"4.

Daftar Himpunan

Ketetapan Pajak

yang

selanjutnya

disingkat DIIKP

adalah

daftar

yanl memuat rekapitulasi ke,tetapan pajak terutang untuk masing-rnasing.Desa/Kelurahan.

15.

Surat Tanda Terima Setoran, yang selanjutnya disingkat

ST'fS

adali.n

bukti

sah pemtrayarar PBB-P2 dari Bank Tempat Pembayaran yilng diterirna oleh Wajib Pa.iak.

16"

Tanda Terima Sementara yang selanjutnya di,lingkat TTS, adalah burlti pernbayerran PBB-Pi yang bersifat sementara guna mendapatkrLn STIIS yang diberikan

,l[:h'Iernpat

Pemlrayarrar PBB-P2 untuk Wajib Pajak.

3?. Daftar

Penerimaan

Harian,

yang selanjutnya disingkat

DPII

adalah daftar penerimaan dar Wajib Pajak yan1. dicatat/dihimpun oleh Petugas Pungut Tingkat D,:sa/I.,elurahan:*

(5)

i

l surat Tagihan Pajak Pl*rlh: yang

selanjutnya .disingkat

'

s

f-.,))' adrilalr sufat

untuk

ffi #iffi.f,;'H}:ffi*Hffi";1t''ffit'Ulqf ';t*u*o.?ltl"**JT."fi*

li

penerimaan Pr

' - rl:'lkif* i:*:r"'tH, ilil

"T[l

r'fffl; vans

merl r':']1111" ke sar ahan

t'ris'

i,

kesalahan

hitung,

dan/atau.kekeliruan dalam

ptnt'up* ititntu* tsftentu

dalam peraturan

'--1i."{l'fl#ff*#i:ry,r:*kt:;*:*qx'T'il''l;'era'ian'lerhadapsull . pemberita'uan pajak T"1r*8:. #;; "ro"rup*

ffi illttur' i",llt

Ketetapan Pajak

Daerah

Kurang Bayar, !y:"1 r<-r.i.p* Pajat -Otffi Kurang Bl.,g

"tarnbahar\

Surat

i K"t"tapan pajik

Daerah

lrih*,,dr:;tf;;"i^" p"iffir.Id-il-r"-l Luvut'

atarr tertndap

pemotonganutu.,pemungutanolehpihakketigayungaioi,t.anolet,\VajbPajak

33. Banding

adarah

upryu lrukum ;;JJ"fi*',^ii"'krkil-o-r.r, wujib pajak

arau penanggung

, pajak terhadap suatu kep*tu:"; ;"*

.o.uput

ai"i'tt" banding be'rdasarka,

peraturan

,, dH:**i,f;txrlff,:*#L i*#,:;"$"lx?,n"

a,as* I'and

,,T:'

":,:.:::

' ,* 5:H:Ti:l"T'Hfffl#1fi:';fHild;.:l.lr:**:,3i1*;ill.:-'i'

da'ia'

ke'[eransarl'

dan/atau

bukti

yang

dilaksanak;;;;;;u1er<tila#ffif*i;*;i uJtaa'**an

suatu standar

p..".ik*aa,i';#;: *.rgu.ii t.p.,.,r,* p.menuha'Iil;iil;Je1

ajakan daerah dan/atau

untuk tujuan tuin dalam ir.gi;;';i"rl""tr*

ketentuan peratul'nn pe'nrndang-undang'an

i.t j

PerPajakan daerah'

:s. ie*yidit adarafpotsi

Negara p.epublik Indonesia arau pegawai

){:geri Sipil

tertentu yang

diberi tugas dan wewenang khusus

;il;ilJ;^g-Unau"s ";uk

melaliukan penyidikan'

36. penyirlit negawai*"r.rriiLi, ,.* ,"[riri'?taiti"g'tuippNS

a'rlalah Penvidik Pegawat

Negeri sipit

tertentu -yung

diu*, .i.*ffi i"' ot"i"iilt' "i*rt

me']$cukan penyidikan terhadap penyelenggaraan P*ruturun-Daeratr

Kabup"t" n*"i

Te'r5;ah Utara yang memuat

ketentuan Pidana'

37. penyidikan

tindalc pidana dibicrarrg perpa;akan daerah adalah serangkaian

ti.dakan

yang dilakukan oleh

Penyidik untuk 'n*i'''*'i'"

sefta mengumpuikan bukt'i

u.tuk

membuat .erang tindakpidana dibidang

perpajakan';;;t;& terlioi '*'ttu 'nt,'tnruian

tersa*gkartva'

BAB II

RIJ ANG

LII{GKUP

['astrl 2

(l)

Ruang lingkup- penyetenggaraan, Perrgelolaan I'}BB-P2 meiipu;i:

t'' u. peidataai

dan

plnilaian

objek.PBB-P2;

b.

Pengolahan data dan intbrmast;

c.

penetapan.O"'

pt*-13[1.1.101'f' DHKP'

dan SIITS;

d.

penyampalun SPP'['

Dl'lKP'

clan

S't'fS;

e.

Pemungutan;

f.

PembaYaran;

g.

PelaPoran;

;.

penagihan;

dan

^on/qtqrr nenEhaDusar.

i.

pembetutan,

fe*Uataltn'

pengurangan' dan/atau penghapusu '

(2)

pendataan

dan'penilaiarr oli.u pu;ur.-r.uuguiT111 ,ii?"u[t"c

pada

a\/at (i) hunrf

a

;, l'#ffi#ffi;iffi l,-,l;l t

",i:if4ii+:t-,

pa,ra ava'i (r) hurur

b

dilaksanakun

oi"f, Sfpp

pelaksana pengelolaan PBB-P2'

(4)

penetapan dan

pencetatan sno'r, ffi"* !* smi pen-P2

sebagnimana dimaksud pada ayat

iri tri*i. iilaksanakan'orJsrpo

pelaksana pengelo'aan PBB-Iry

(6)

q5) Penyampaian SPPT,

DHKP dan STTS

sebagaimana dimaksr'rd pada

ayat (1) huruf

d

" "

dilalsan:akan dengan tata cara sebagai berikut:

a. SppT

kepa.laffajib

Pajak nrelai'ui Kepala Desa.lKelurahan sr:bagai Penanggung Jawab Pcmungutan;

b.

DHKP, DPH, dan'tTS

untuk Kepala Desa/Kelurahan sebaga. clasar pemungutan; dan c.

DHKP

dan STTS untuk Tempat Pembayaran PBB-P2'

{8

Pemungutan

PBB-P2

sebagaimarra dimaksud pada

ayat (1) lr-rruf e

dilaksanakan oleh Kepala Desa.Ii(el*rahan se[agai Penanggung Jawab Pemungui an

dibantu oleh

Petugas Pemungut.

(?) pembayaran

PBB-P2

seba3aimana dimaksud pada

ayat (1) tluuf f oleh wajib

Pajak dapat ditut,utun melalui fetugas Pemungut atau. di Tempat PemLayamn'

(g)

petaporan

hasil

Pemungutari

pnn-pZ

"sebagaimanu

di*uktucl

pada

ayat (1) huruf

g dilaksanakan secara berjonjang dan

berkala-mulai dari

tingkat. Desa/Kelurahan sarnpai dengan tingkat KabuP aten.

(9) Pelagihan

PBB-P2

sebaglimana clirnaksud pada ayat

(1) hun:t h

dilalcsanakan dengan menggunakan SPPT, STPI), dan SKPD'

(l0)Pembetulaq pembatalar\ pengurangan, penghapusan dan/a:ru keberatau

PBB-P2

sebagaimana dimaksu6 pacta ayat

[rirru",i i

dlajukan oleh Wagib Pajak lcepada Bupati

melJui

SKPD pelaksana pengelolaan PBB-P2'

Pasal 3

Dalam melaksanakan penyelenggaraiul peng*:lolaan PBB-P2 sebagaimat 't dimaksud dalam Pasal

2, SKPD

pelaksana pengelolaan

I'tlB-P2 harus

mernpersiapkan iu

ngsi yang

dibutuhkan' meliputi:

a- fungsi pendataan dan Penilaian;

b. fungsi pengolahan'data dan informasi;

c. fungsi penetapan;

d. fungsi penerimaan;

e- fungsi pelayanan; dan

f.

fungsi penagihan.

BAB III

SISTEM

DAN

PIIOSEDIJI{

PENGELOLAAN

PB[}"P2 Bagian Kesatu

PenrJataan dan Penila.ian Objek Paiak Pasal 4

(1)

pendataan

dan penilailn clbiek pajak

d;laksanakan clengan mengguttakan

SPOP

dar LSPOP.

(Z)

Tata cara pendataan clan penilaian objek pajak sebagaitnaaa dirnalrriud pada aya.t

(1)

diatu dengan Peraturan BuPati.

Bagian Kedua

Pengolahan Data dan Informasi Pasal 5

(1)

pengolahan data clan infornrasi adalah kegiatan yang climulai

dr;':

perekaman data objel

daniubjek

pajak sampai dengan penyediaan data dan informasi.

(Z)

perekaman-data

objek can

subjek pajz.k sebagaimana dimaksud prada

ayat (1)

dilakuka berclasarkan pendataan dan penilaian sebagaimana dimaksud

dalal.

Pasal 4-

(7)

Bagian Ketiga

Penetapan

dm Pencettli:"' DHKP'

dan ST'IS

Satuan Kerja Perangkat Daerah pelaksana pengelolaan PBB-PZ me:netapkan SllP

I

terutalrg

berdasarkan SPOP.

Penetapan sebagainnna rjimaksucl pada ayat

(1) dilakukan

menurut keadaan

otrjek

pajak per 1 Januari tahun berkenaan.

Setelah penetapan pajak terutang sebagi,imana dimaksud..pacia a;rat

(2)' $KPD

pelaksana pengelolaan

pgB-Pz dapat **[*.rurit un

pencetakan SPP

t', DF{Kp' dan ST'I'S

guna

**ri"ut,t i

sarana kelengkapan pelnungutan PBB-P2' SPPT PBB

-

P2 d,apal diterbitkan melalui :

a.

Pencetakan massal, atau

b.

Pencetakan dalam rangka :

1.

Pembuatan salinan SPPT PBB

P-2'

: Keputusarr

2.

penerbitan

sppTpBB p-2

sebagai tindak lanjr.rt suatu Kepul:usan, yaltu

Keberata,, K.eputusan

pengurailan Ketetapq,

_utlu Kepur.r:;an Pernbetulan; da*

3.

Sebagai

tindak lanjut p",,Ouftufin obyek pajak baru da" mutasi obyek

dan/atau

f"r,l

(-{,)

Pengelola PBB P-2-

{6) DHKP diterbitkan dalam rangkap 3 (tiga)

dan

.ditanda tatigani

oleir

pengelola

pgB

p-Z atau

pejabaiyu"g

aitunluft, unt'uk didistribusi!:atr kepada subjek Pajak'

{i)

SppT

pBB p-i iiterbitkan

dalam rangka 1 (satu) yang ditancla ta:rgani oletr Kepala SKPD

Kepala

SKPD

:

a.

SKPD Pengelola PBB P-2'

b.

Bank temPat PembaYaran'

c.

Kelurahan/desa

(?)

STTS diterbitrar, dalam rangkap 3

a.

SKPD Pengelola PBB-P2'

b.

Bank tempat PernbaYaran'

c. Wajib

Pajak.

(tiga) untuk didistribusikan ke;:z'da :

Eagian KeemPat

PenYamPaian SPPT,

DHKP, dal

S1'TS

Pasal 7

(l)SKPDpelaksanapengelcllaarrPBB-P2sebagairnanadinraksttddalamPasal2ayat(2)

hunrf d menYamPaikan:

a.

SPPT kepada

wajib

Pajak nrelalr.ri Kepala De.sa/Kelurahan setragai Penanggung Jawab

, ltffi$13li, da, TTs

untuk Kepala Des,/Kelurahan sebagai casar perrungutan; dan

c. DHKP

dan $TTS untuk Tempat Pernbayaran

PBII-P2'

(2) Wajib Pajak

menandatanga,ri

iun

mernberi

ta,ggrl

pacla

bagian bawah SI'PT

yang

\-/

clisarnpaikan petugas pemungut sebagai

bukti

penerimaan.

(3) Bukti p.n".iriuurirebagaimana

,JimJksud pada ayat (2)

dikirim

'<e SKPD pe,gelola PBB-

P2.

Pemutrgutan Pasal 8

(1)

Pemungutan PBB-P2 dilakukan oleh petugas pemullgut'

@

petuga.s Pemungut

hanrs ,r*r,y"ruhku., l1'S

atas-pernbayara:l

PBB-P2 telutang

olel

. Wajib Pajak. - r:*^r-^..-r ^^r-

r,r.ar

/.

(3)Penerimaanp".bayaral|!n'j]2sebagaimariadimaksuclpadaa\'at(1)wajibdisetorkal

ke Tempat lembayaran PBB-I'}2 dengan menggunakan

DP[l'

(8)

(4)

(s)

Tertadap penyetoran PBB-P2 sebagaimana dimaksud pada ayat

(ZI AiUeflarr

ST'TS

dui

Tempat nembayaran PBB-II?, yangiselanjutnya disampaikan kel.ada

Wajib

Pa.iak paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal penyetoran sebagai pengganti

t''I's.. -

...

petugas pemungut t

u*r *.*Uuui

lupo.un

p"n.ti*uin pgtl-":l dari Wajitr Ilajak

dan ,",,oil.n pembayaran PBB-P2 ke Tempat Pembayaran kepada I(epala Desa'/Kelurahan'

Bagian Keenam Pembayaran

Pasal9

(1) wajib

Pajak melakukan pembayaran berdasarkan SPPT ata'r SKI',I)'

(2)

Pembayaran sebagairnana ctimaksucl

pada ayat (1) dapat dil;rkukan melalui

Tempat'

Pembayaran PBB-P2 atau Petugits Pemungut'

(3)

Tata carapembayaran PBB-P2 .sebagaimaua dimaksud patla ayat (2) rneliputi :

\-

/

a.

p"rn'buyu.rn melalui l['empat Pembayaran PBB-P2 :

1. *uiiU pajak

rnernbayar pajak ier.rtang..deng;]n mertggunakan

cek atau giro

bilyet, baru 6ianggap sah apabila telah dilakukan kliri:r6;'

?,

wa3iu.pajat ,,,",nbuyo. Secara tunai, langsung mendapa,tkan S1.TS.

3. *uliU'p;jak mentliayar melalui tirir*n'uutg atau transfer

sebagai

bukti

pelunasan,

harus tlisertai

dengan

surat

peng&rttar pr:lrgiritnan

dari

T''empat

PembaYaran PBB-P2'

b.

pembayaran melalui Petugas

Pemungut

.,-

-:

-.

l.

petugas

pemr:ngur *enerir,ra lieu,bayaran PIIB-PZ tlari wajib pajak

untuk

selanjutnya menyelorkan uang hasil

peneritnaatr 1:'etnbayaran

PIIB-P2

ke

TemPat PembaYaran I'JilJl-P2 '

Z. p"*buyurun

paiak

teruta,g

oleh wajib. pajak harur, dibt:rikan TTS'

3"

Petuqas Pemungut menyeiorkan pembayaran PBB-Pii' ke T'empat Pernbayaran

a*-i[u,

diberif,an

s]'TS

untuk disampaikan kepada

rajib

pajak sebagai

bukti

pelunasan pembayaran PBB-P2 yang sah'

4. p;il;t;";

yang

dihkukan

oleh Petugas Pemungut se;ara

kolektif

ke T'empat

pembayaran'lrgb-pi rro*r dilengka[i

clengan

DP:l rian disetorkan

paling larnbat

I x 24iam'

Bagian Ketujuh Pelaporan

Pasal

l0

(1)

Pelaporan PBB-PZ' dilalrsanakan oleh :

L.

KePataDesa/Keluraltan;

b.

Camat;

c.

TemPat PembaYari n PBI}-P2; dan

d"

SKPD pelaksana pengelclaan I)BB-P2'

(Z)

Kepala Desa/I(.ehrrahan sibagairnana dimaksud pada ayat (1) huruf a

berke'rajiban

'

a. -.r.rrn u laporan Oari

Petugas

Pemungut

lneng,enai

hasil penerimaan 9u'

penyetoran

p.rrbuyurun PBR-P2 ke

Tempat Pembayarall ':'erupa DPI-{

yang

telah diregistrasi;

b.

membuat dan menyampaikan I-N4P PBB-P2 kepada carnat.

(3)

Camat sebagaimana tlimaksu<J pada ayat (1) huruf b berkewaiibt'n :

a. menerima DPH lernbar

l<etiga

yang telah diregistrasi

o

t:5

Ternpat PemLrayaran PBBP2;

b.

menerima

LMP

PBB-P2 dari Kepala Desa/Kelurahan;

c.

menerima

LMP

PBR-P2 dari Tempat Pembayaran PIIB-P2; rlan

d. membuat dan

men1.a[rpaikan

LMP PBB-P2

kepada

$KI].) atau SI(PIO

sebagai

pelaksana pengelolaan PBB-P2.

,:

,;t,{ii:

t.

'n"

E:

(9)

(4)

Tempat Pembayaran sebagaimana dimaksucl pada ayat (1) hurul'c berkewajiban :

a.menenmapemUayaranI'BB-P2terutangdariWajibPajak;

b.

menyerahkan STTS nntuk Wajib Pajak;

c.

menerima setoran

hasil

peneiimaan pembayaran PBII-P1I

dari

Petugas Pemungu1

(s)

yang

dilampiri

DPI'{ rangkap 4 (empat);

d. -eriy*.of*an

DPH yzurgletatt diregistrasi kepada Petugas l'entungut;

e. membukukan semua pemtrayararVp"ty"oian-Plltl-P2 Yerrg selanjutnya untuk

Jipindahbukukan ke rekening Kas Umum Daeratr; dan

f.

menyusun

LMp

PBB-P2 yan'g

dirinci fer

Desa/Kelurahan uttttuk

dikirir,

ke rekening

Kas umum nu.i*i, paling timbat haii Jum'at

setiap rning,gunya d9nsa1 tembusan

kepada camat dan

satuafllterja

Pt:rar ghat Dagr.ah pelaksar:a pengelolaan PtlR-P?"

satuan

Kerja

Perangkat

l)aerah p*rurr**tipengelolaan I'llts-Pi'

sebagaimana

dimtksud

pada ayat (1) huruf d berkewajiban :

a.

rnenerima

dokumen

pernbayaran

atau laporan

peneliuraa'r

PBts-P2

berupa

I)PH lembar 1.;empat tlari Petugas Pemur,gut yani telah uiiegistrasi .leh

Tempat

PembayaranPBB-P2; r. ,

--- -.:r-^-,,\".,*or

b.

meneliti dan mengadministrasikan

LMP

PBB-P2 yang disampaikan carnat;

c.

menerima

l"p";#;;;bukuan

clari rekening Kas

l;mum

Daerah; dan

d.

membuat dan menylrnpaikan laporan bulanan penerimaan PIJ[J-P2 kepada tsupati' Pasal 11

Pelapori.n PBB-P2

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal

10

informasi

tentang realisaJi penerimaan

PBB-P2

sebagai bagian

(PAD)

Bagian KedelaPan Penagihan

Pasal 12

(I)

penagihan pBB_p2 crilalerkan atas

Sppr

yang berurn darlarau r.i,1ak clibayar oleh

waiib

Pajak setelah jatuh

tempo. r r, rr/..::r. ir^:,,r.

oaral,

A) SppT yung 't"t * dan/atau tidak d.bayar oleh Wajib

Pa.iril< setelah

jatutr

tempo sebagaima,a dimaksud padu

uyui if )

uf.un dike.naka. sanksi be;upa

de.da

sebesar 2%o

(clua persenl

*iirp U.f.n untutlarjf.u *rttu

paling lama24 (clua puluh ernpat) bulan'

(3) Wajib

Pajak yang

6

(enarn) bularisetelah

jaiuh

tempo behrm d'arVatau

tidak

membayar

pBB-p2

,"Uuguiifruna

ai*rJt

s'-,a pada ayat

lZ;

auput clilakukar' pciragihan dengan upaya paksa setelah clisampail'an surat peringatan atau teguran'

(4)

penagihan

o"njon upoy, pi\g..Uu"gui*una diiaksLrrl

pada i"l'/at

(3) dirmrlai

dengan

me'erbitkan

S,irut

f'"gurur, (ST), iura't

Paksa (SP), Su'at Perint

ilr Melakulia* Pe'yitaan

(SPMP) dan Lelang

(5)

Ketentuan Ouo

tutu cala

penagihan

pajak

dengan upaya pak'sa

{iatur terseldiri

dalam

Peraturan Daerah.

(6)

Tata cara penagilrag.rBB-P2 clitetapkan dengan Peraturan Btrpali' Bagian Kesernbilan

Pembetulatl, Pembatalan, Pengurangaq dan l'enghap isall Pasal 13

a) wajib Pajak dapat mensajy!1n

permohonan pembetulan,

pe''rbalalan,

pengurangan dan/atau penghaplrsan atas SPPT kepada Bupatlr.

(3)

pengajuan sebagaimana

di,raksuJ ildt

ayat (f

)

dapat clikabull:an sebagianl"dikabulkar seluirihnya,

rtau rlitol'ak'

rqurangan,

drr/atau

p*ngtruouran atar

(4)

f'al a cara

r"i"l:'1y:,.T:. :::li:, ::T: ll*l j:it"ransan'

d

*

/atau

bertuiuan untuk

mernberikan

dari

Pentlapatan

Asli

Daerah

'n

iI

l

t I

1

II I

I

(10)

a. wajib

Pajak mengirimkan surat permofionan pembetulan,

p:nbatalaq

pengurangan'

dan/atau

peirghapusan

atas SPP'I kepada Bupati dila'mpiri dengan

dokurnen

pendukung;

b. SKPD

pelaksana pengelolaan

PBB-P2 mengraji, memeriki'a dan

menindaklanjuti permohonan pembetulan, pentbatalan, pengurangan, dan/atarr penghapusan atas SPPT ber<lasarkan data subjek oun

ot.1.t

puiut

iun

fesesuaian

d,rn

dengan

kondisi

yang

dimitiki

oleh

wajib

Pajak;

c.

SKPD pelaksana pengefolaan PBB-P2 menyiapkan

Berita

A:'ara Pengkaiian dan surat

keputusan penolakal/persetujuan atas. p-ermoh6nan pt:mbetulan'

pembatalan' pengurangan, clarVatau penghapusan kepada

Waiib

Pajak'

Pengurangan Pasal 14

Berdasarkan permohonan

walib pajak, Bupati dapat

memberikan pengurangan

paiak

yang

terutang

kepada

Wajib Pajak karena [ondisi tertentu obyek pajak yang ada

hubungannya dengarisu bvek paj ak; r1arrlatau kar.ena sebab- sebab tertentu lainn rra.

BAB IV

KIiBERATAN DAN BANDING

Keberatan Pasal

l5

(l) Wajib pajak

dapar urengajukan keberatan kepada Bupati atau peiabat yang

drtunjuk

atas SPPT atau SKPD Yang diterbitkan.

(Z) Keberatan diajukan secrila tertulis

clalam Bahasa Inclonesia derrgan mengernukakan

\ /

jumlah

pajak yang terutang menunrt perhitungan Wajib

I'ajak

oir;ertai alasan-alasan yang jelas.

(3) keberatan

harus diajukan dalam jangka

waktu paling

lama

3 [rigl)

bulan sejak tanggal

. diterimanya SPPT

sebagainrana

dimaksud pada ayat (1), kecuali wajib Pajak dryat

menunjukkan

bahwa;a,r!U waktu

tersebut

iidak

dapat dipenui'ri karena keadaan

di

luar

kekuasaannYa.

(4)

Keberatan yang <liajukan

Wajib

Pajak

tidak

meaunda pembayatan pajak terutang sesuar ketetapan dalam

SPPT'

imana dimril.sud

p'a*

uyut

(2),

ayat

(5)

Keberatan yang

tidak

memenuhi persyaratalr sebagaimana

dimiil'sud

pa

(3), dan uyit (4) tidak dianggap sebagai Surat Keb'r'atiut, sehingga

tidak

dipertimbangkan.

(6) Tarrda p"neii*aa, Surat I(eberatan yang diberikan oleh

Br,rgrnll

atau Pejabat

yang clitunjuk atau tanda pengirirnan Surat Keberatan melalui pos terr:atat

rnenjaditanda

bukti

p"r.ii*uun

Surat Keberatan tersebut bagi kepentingan Vrajib Paiak.

(7) Apabila dimima oleh Wajib

Pajak

untuk

keperluan pengajuan ketreralan,

Rupati

atau ne;aUat yang

ditunjuk wajib

memberikan keterangan secara terttrlis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan Pajak.

.

Pasal 16

(1) tsupati dalam jangka waktu paling larnit 12

(ciua

belas)

L:ulan,

sejak tanggal

Surar

Ke|eratan

diterima, harus men'rberi keputusan atas kcberatanyair5;diajtrkan.

(Z)

Sebelum surat keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1)

r:iterbitkan,

Wajib

Pajal' dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertrilis.

(3)

tceputusu.r

Bupati atas

keberatan

dapat berupa

tneneritna sell.rutrnya

atau

sebagian

menolak, atau menambah besarnya pajak yang terutang.

(4)

Apabila dalam jangka r,vakt,.r sebagaimana climaksud pada ayat (.1.1 telah lewat darr Bupat tidak memberi iuatu keputusan, keberatan yang

diajukai

tersebr",l dianggap diliabulkan.

(11)

Banding Pasal 17

(1) Wajib Pajak

dapat rne1gaiukan permohonan banding hanya

kruada

Pengirdilan Pajak terhadap keputusan mengenai keblratannya yarlg ditetapkan oleh' Bupati'.

A)

permohonan

,-.ur!ui.aria

dimaksud pada uvut

ir)

diajukan secirrit tertulis dalarn Bahasa Inclonesia,

O"ngu;dusiln

yang

jelas ialam langka wirktu 3 (tiga)

bulan seja1' keputusan diterima,

a"ngin

metampiikari salinan surat keputusan keberatan tersebut'

(3) pengajuan

pJrrnohonan

bandi.g ,.n"nurgguhlan kervajiban

t:o*mbayar

pajak

sampai

\ / denga, t (situ)

bulan sejak tanggal penerbitan Purusan Banding

Pasal 18

(1) Apabila pengajuan

kebe,ratan

atau

permohonan..banding

dikabullcan sebagian

atau seluruhnya, kelebihan pembayaran p?.iak dikembalikan clengan rlitambah imbalan bunga sebesar ZY'

(duap.rr.n;

sebuian

untui

paling

larrn11

(dua puluir'3mpat)

bulan'

,

--..^:

e) Imbalan r.uuguin*rra

dimaksucl pada ayat

-(1)

dihitung

sejak

bulan

pelunasan sampal diterbitkannYa SKPDLB.

(3)

Dalam hal keberatan

Wajib

Pajak

ditolak

atau dikabulkan seba5'rln,

Wajib

Pajak dikenai sanksi administratif berupa clen<la 50% (lima puluh persen) dari jr:rnlah pajak berdasarkan keputusan keberatan

dikurangi

dengan

paj*k

yung

telah

dibay:'i'r

sebelum

rnengajukan keberatan.

(4) Dalam hal Wajib Pajak

mengajukan permohonan banding, sartksi

administratif

berupa denda 50% (lima pututr

p"rr.,i; iebagai-ana

ciimaksud pada aya(

(3)idak

dikenakan'

(5) Dala'r hal

permohonanbancling

di;tak

atau dikabulkan r;ebagian,

Wajib

Pajak dikenai sanksi

administratif

berupa ctenria 100% (seratus persen) clari j"'unlah pqiak berdasarkan Putusan

Banding dikurangi

clengan

pajak yang telah

dibaya'"

sebelum

mengajukan keberatan.

(1) (2) (3)

BAB V

PEN GEMB

AI-IAN

KE,LEB IH

AN

PEMB AY

ARAN

D

AN

PI-}/IERIKS

AAN

Pasal

l9

Berdasarkan kr:lebihan pemhayaran palak,

tr/ajib

Pajak clapat nreflgajukan perrnohonatt pengembalian kelebihan pembayaratt ke'pacia

tlupati'

buriuti paling

lama 12 (riua br:las) bulan sejali sirrat pennohonar sebagairrrana dimaksud podu uy:ut

(l)

ditedma sudah harus memberikan keputusan'

Apabiia jangka waktu

setragairnana dimak.sud

iyat (2)

clilanroaui

dan fJupati tidak memberikan :,eputusan, pelmohonan pengembalian

pembey.aran

pajak'

dianggap

dikabulkan dan SKpDLB

^harus

diterbitkrn

dalam

jangka wakt.r paling larna 1

(satu) bularr.

(4) Apabila Wajib Pajak

mempunyai utang

pajak

sebagaimana

dimaksud pada

ayat dahulu utang Pajak dimaksud.

pajak

daerah

lainnyi,,

kelebihan pembayaran

(2) diperhitungkan

u

rtuk melunasi

terlebih

asal 20

(l)

Berdasarkan permohonan yang disampaikan

wajib

pajak, Bupat; nrelakukan pemeriksaan.

(2)

Bupati setelah rnelakukan penteriksaan menerbitkan :

a. SKpDLB

apabila jurnieh pajak yang dibayar lebih besar dari 1:ada

jumlah

pajak yang terutang atau dilakukan lrembayaran pajak yang

tidak

sehan i.r\'a terutang;

b.

SKPDN apabila

jumlah

pajak yang dibayar sama dengan jurrrlah pajak yang terutang-

(3)

Pelgembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam jar:g-<a

waktu paling

lama 2

.

(dua) bulan sejak ditertritkannva

SIGDLB.

(4) iiku'p.ng.mbalian

kelebihan pembayaran pajak clilakukarr set,:lith

lewat

1l

(tlla)

bulan,

Bupati

rnemberikan irnbalan bunga sebesar Z:/o (dua

iersen)

selrrlan atas k6terlambatan pembayaran kelebihan pelnbayaran paj ak.

/<\

'T'^+^ ^^-^

^o-^o*koli.-

I'alahihorr npnrhqrrqrcn nqic[- diatrrr dtlttt,in Peratrtrar BrrOati.

(12)

BAB VI

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 21

(1)

Pejabat PegawaiNegeri

Sipil

tertentu di lingkungan Pemerintal: i-)aerah diberi wewenang

kliusus

sebagai

Penyidik untuk

melakukan

penyidikan di bidang

perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam

l{ukum

Acara Pidana.

(Z) 1>enylA*

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat (1)

adalah Pe.iabat Pegawai

Negeri

Sipil

tertintu di

lingkungan Pemda yang diangkat oleh pejabat yang cenvenang ses;uai dengar ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3)

Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1)

:

a. *"r.ii*u,

mencari., ,oengrnrpulkan dan

meneliti

keterangern atau laporan berkenaar dengan

tindak pidana

dibiclang perpajakan daerah

agar

keterangan

atau

laporar tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b.

meneliti, rnencari dan meng4unpulkan keterangan mengenai orang pribadi ata"u Badar

tentang

kebenaran perbuatan

yang dilakukan

sehubuttgan dengan

tindi.rk

pidani dibidang peipajakan Daerah,

c. nreminti

keterangan dan barang

bukti dari orallg pribadrrtau

badan tiehubungar dengan tindak pidana dibidang per;rajakan Daerah,

d.

memeriksa bulcu,catatan clan dokurnen laitr berkertaeur dengi t:' tindak pidana dibidanl perpajakan Daera.h;

e.

melakukan penggeleclahan unlul< nrendapatkan bahatr

bukti

pernbukuan, pencatatar dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan l.erhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta

bantuan tenaga

ahli

clalam rangka pelaksanaan

tltgas penyidikan

tindal pidana

dibilang

perpajakan Daerah;

g.

rnenyuruh berhenti dan/atau nrelarang seseorang meninggall'an ruallgan atau tempa

pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan tncnteriksa identitas

orang

benda,dan/atau dokunlell yallg dibawa;

h.

memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana p:rr'uajakan Daerah;

i.

memanggil orang untuk clidengar keterangannya dan diperil.sa sebagai tersangka atat saksi;

j

menghentikan penyidikan;d.ln/atau,

k.

r:relakukan

tindakan lain yang perlu untuk

kelancaran

prrnlidikan tindak

pidanr dibidang perpajakan Derah sesuai dengan ketentuiu peratura r perundangundangan.

(4) Penyidik

sebagaimana dirnaksucl paCa ayat

(l)

mernberitahukaii dirnulainya'penyidikar

dan

menyampaikan

trasil uenyidikannya

kepada

Penuntut t-,'rum melalui

Penyidil Pejabat

Polisi

Negara

ltepublik

Indonesia, sesuai dengan keter,tuan

yang diatur

dalan Undang-Undang Hukunt Acara Pidana.

BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal22

(t) Pejabat yang ditunjuk cleh I3upati yang dengan

sengaja

atari karena

kealpaannyr rrrelanggar ketentuan P..qraturan Daerah

ini

dipidana dengan pidrura kurungan paling lami 6 (enam) bulan etau denda paling banyak Rp 50

000.000.-

(lirna puluh

juta

nrpiah).

(2) Tindak pidana

sebagaimana

dirnaksud pada ayat (1)

dikerra.i

sanksi pid.rna

sesua ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(3)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

adalah pelarrggzu'an.

(4)

Denda sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

adalah penerimaan rra,erah.

(13)

BAB

YII1

KETENTUAN

PENUTUP Pasal23

Peraturan Bupati

ini frulai

berlaliu pada tanggal

I

Jartuari 2014.

Agar setiap orang mengetahuinya, memcrintahkan pengundangan Perat',rran

Bupati ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupatert

Timor'l'engah

Utara.

Ditrndangkan di Kefamenanu pada tangg al

22 Aprtl

2014

KABLIPATEN TIMOR TENGAH UTAR,AT;z

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA'I'AI{LI]J 2013 NOMOR

10(

Ditetapkan di Kefarirenanu pada

tanggal

22 A1,;il 2014

w

Referensi

Dokumen terkait

Apabila seorang calon karyawan memiliki pendidikan yang tinggi, secara tidak langsung perusahaan melihat bahwa karyawan tersebut mempunyai intelektual yang tinggi,

CATATAN : *INFORMASI INI HANYA BERSIFAT SEMENTARA, PERENGKINGAN CALON PESERTA DAPAT BERUBAH-UBAH TERGANTUNG NILAI RAPORT DAN INDEKS SEKOLAH ASAL. MOHON SELALU CEK WEBSITE INI

Aspek desain teknis mempunyai 8 butir yang dinilai. Aspek ini setelah dikonversikan dalam skala 5 maka item- item yang dinilai oleh ahli media termasuk dalam kategori “

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif subjek dari berbagai usia dan pekerjaan (McLellan, Caldwell and

Grafik dan animasi sangat efektif untuk menambah daya tarik siswa terhadap materi yang disajikan dalam sistem pembelajaran berbasis komputer.... Warna

Perbedaan ini terlihat dari perumusan kalimat dalam pasal tersebut di mana kalimat yang digunakan adalah larangan tanpa adanya anak kalimat “...yang dapat

1 DEDI RATONO, umur 35 tahun, Jabatan Ketua Pemuda Jorong Muaro Putuih, pekerjaan Karyawan, alamat Muaro Puituh, Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung

Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan suatu perancangan desain logo dari LBH Sandhi Wafa &amp; Partners Counselor &amp; Attorneys at Law, dimana