• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rif atus Sholihah Widyantoro. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Rif atus Sholihah Widyantoro. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE PEMBERITAAN PENANGANAN DAN KEBIJAKAN TERAWAN

DALAM PANDEMI VIRUS CORONA COVID-19 (Studi pada Situs Berita Kompas.com dan Antaranews.com

Periode September-Oktober 2020)

Rif’atus Sholihah Widyantoro

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

This study aims to describe the framing of news regarding Terawan's handling and policies in dealing with the Covid-19 coronavirus pandemic on the online news sites Kompas.com and Antaranews.com for the period September- October 2020. This research uses the constructivism paradigm with a qualitative approach. Framing analysis was carried out using the framing analysis method of the Robert N. Entman model. This model is used to find out how the mass media constructs reality with four elements of problem identification. The results of this study indicate that the framing carried out by Kompas.com on Terawan's handling and policy news in dealing with the Covid-19 coronavirus pandemic is more varied and can be seen from various points of view and sides. Not only highlighting the positive side of Terawan's actions and policies but also criticizing and analyzing them. Meanwhile, Antaranews.com only focuses on the positive side of Terawan's actions and policies, with less news frequency than Kompas.com. This emphasizes that the same story can be subjective and different in framing depending on the choice of the source and the media that publish it.

Keywords: Covid-19, Terawan Agus, online media, frame news, framing analysis

(2)

Pendahuluan

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan berita mengenai sebuah virus baru dengan tingkat terinfeksi yang tinggi pada manusia. Hasil identifikasi dari hal tersebut dijelaskan oleh World Health Center (WHO) pada tanggal 11 Februari 2020. Menurut WHO, virus baru tersebut termasuk dalam jenis virus corona yang diberi nama dengan Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2), dengan nama penyakitnya akan dikenal sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19) atau dapat disebut dengan virus corona Covid-19.

Virus ini muncul pertama kali pada akhir tahun 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Tiongkok. Pada mulanya kasus penyebaran virus ini telah meyebabkan 11 juta penduduk Kota Wuhan menjadi panik setelah banyak orang jatuh sakit sesudah berkunjung ke pasar seafood Huanan. Anehnya, jumlah korban dengan gejala yang serupa semakin bertambah dengan cepat.

Walau ditemukan bahwa sebagian besar dari mereka tak pernah berkunjung ke pasar tersebut.

Menurut data real time dari The GISAID Global Initiative on Sharing All Influenza Data (oleh Johns Hopkins CSSE) pada Maret 2020, setidaknya terdapar 69 negara yang terus berjuang melawan ancaman dari virus corona Covid-19 tersebut.

Di dalam menghadapi fenomena tersebut, peran media online menjadi sangat penting. Dikarenakan pemberlakuan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat mengalami penurunan dalam hubungan sosial untuk mengurangi penyebaran pandemi virus corona Covid-19. Oleh karena hal tersebut, sangat penting bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang relevan sehubungan dengan dunia. Penggunaan media online menjadi pengubung penting bagi komunitas masyarakat dalam menyebarkan dan memperoleh informasi tersebut karena jangkauan yang luas dan kemudahannya saat diakses dibandingkan dengan media konvensional seperti televisi dan surat kabar.

(3)

Salah satu media online yang selalu memberitakan perkembangan kasus pandemi virus corona Covid-19 setiap harinya yaitu Kompas.com dan Antaranews.com.

Kompas.com merupakan bagian dari media online dalam bentuk portal berita yang berada di bawah grup Kompas Gramedia sejak 14 September tahun 1995. Sedangkan Antaranews.com merupakan bagian dari kantor berita ANTARA yang pada 17 Juli 2007 dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2007, resmi bergabung menjadi keluarga besar Kementerian BUMN dan berubah menjadi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA.

Dalam penyajian berita, media online tidak berbeda dengan media massa lainnya. Walau demikian, pemberitaan pada media online pada dasarnya sama dengan media lainnya, dimana kepentingan dan kekuatan ideologi dari setiap media akan memiliki beberapa pengaruh. Sehingga hal- hal yang berhubungan dengan netralitas dan obyektifitas media akan mempengaruhi jenis dan isi berita yang akan disampaikan. Hal ini diikuti oleh para jurnalis dan hubungan dengan media yang mempublikasikannya, menjadikan berita yang ditulis menyesuaikan dengan agenda dari media tersebut.

Althusser dan Gramsci (dalam Sobur, 2006) berpendapat bahwa media massa bukanlah sesuatu yang bebas dan independen tetapi memiliki hubungan yang signifikan dengan realitas sosial, ada berbagai kepentingan dalam setiap media seperti kepentingan kapitalisme pemilik modal, kepentingan ekonomi, dan lainnya.

Dengan demikian sebuah peristiwa yang sama dapat diperlakukan secara berbeda oleh media. Ada peristiwa yang diberitakan, ada yang tidak diberitakan, ada aspek yang ditonjolkan ada aspek yang dihilangkan. yang mana mengarah pada konsep framing.

Framing adalah salah satu cara bagaimana peristiwa disajikan media dengan menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas atau peristiwa sehingga mudah diingat oleh khalayak (Eriyanto,2005).

(4)

Dalam penelitian ini penulis akan meneliti dan membandingkan teks berita yang membahas kebijakan dan penanganan pandemi Corona Covid-19 oleh Terawan pada situs berita online Kompas.com dan Antaranews.com.

Kedua portal tersebut dipilih karena merupakan media massa nasional yang ternama dengan latar belakang yang berbeda dan diharapkan dapat menyajikan berita kepada masyarakat dengan pandangan yang berbeda pula terkait isu nasional yang penulis pilih. Penulis menggunakan analisis framing model Robert N. Entman yang menekankan pada seleksi isu dan penekanan pada suatu aspek tertentu dalam memaknai suatu berita.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembingkaian berita penanganan dan kebijakan Terawan dalam menghadapi pandemi virus Corona Covid-19 pada situs berita online Kompas.com dan Antaranews.com periode bulan September-Oktober 2020.

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa atau dalam istilah Bahasa Inggris disebut dengan “mass communication” atau “mass media communication”, yang diartikan sebagai kegiatan komunikasi dengan menggunakan media massa.

Fungsi komunikai massa tersebut dijelaskan lebih lengkap oleh DeVito (dalam Fajar, 2009). menurutnya terdapat enam fungsi penting komunikasi massa yaitu Fungsi hiburan, Fungsi persuasi, Fungsi persuasi, Fungsi informasi, Fungsi penyematan status, Fungsi membius, dan Fungsi menciptakan rasa persatuan.

McQuail (2011) juga menjelaskan akan ciri dari komunikasi massa sebagai berikut : (a) Sumber: bukan satu orang, melainkan organisasi formal, pengirimnya sering merupakan komunikator profesional, (b) Pesan: beragam, dapat diperkirakan dan diproses,

(5)

distandarisasi, dan selalu diperbanyak, (c) Hubungan pengirim- penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selalu sering bersifat non-moral dan kalkulatif, (d) Penerima merupakan bagian dari khalayak luas, (e) Mencakup kontak secara seretak antara satu pengirim dan banyak penerima.

2. Konsep Berita

Berita pada dasarnya merupakan suatu laporan tertulis mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang berupa fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.

Menurut Soehoet (2003) dalam Precy Setyadhika Permata (2018) mendefinisikan berita sebagai sebuah gambaran mengenai suatu peristiwa atau konten yang dibutuhkan manusia untuk dirinya dan pembacanya dalam mewujudkan filosofi hidupnya.

Hal yang paling utama dalam suatu berita tentunya harus mengandung fakta yang termasuk dalam item berita berupa 5W+1H (Chaer, 2010 dalam Permata, 2020). Dengan what (peristiwa yang memuat fakta tentang apa yang terjadi), who (siapa atau orang-orang yang pernah dan terlibat dalam berita tersebut), why (mengapa terjadi atau latar belakang yang membuat peristiwa), where (identifikasi lokasi terjadinya peristiwa), when (waktu terjadinya), dan how (bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa).

Tujuan dari pembuatan berita pada dasarnya adalah penyebaran suatu realitas sosial kepada masyarakat, akan tetapi terkadang realita yang digambarkan media bisa berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat. Karena berita merupakan rekonstruksi tertulis dari realitas sosial (Abrar, 1999 dalam Sodikin and Rini, 2020).

3. Jurnalisme Online

Dalam jurnal penelitian yang berjudul “Entman Framing Analysis of Food Governance in Online Media (Anggraeni, 2018) jurnalisme online diartikan sebagai sebuah proses pelaporan, penulisan

(6)

dan penyebaran berita secara online yang menggunakan konektivitas dari internet yang saling terhubung dalam sebuah website yang berisi informasi berupa teks, video, audio dan gambar.

Jurnalistik online juga dapat disebut sebagai cyber journalism yang memiliki makna sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet”.

Selain itu jurnalisme online juga mempunyai keunggulan, beberapa hal tersebut dijelaskan oleh James C. Foust 2005 dalam (Romli, 2012) berpendapat bahwa ada tujuh keunggulan jurnalisme online diantranya : (a) Audience control : yaitu audience lebih leluasa dalam memilih berita, (b) Nonlinearity : yaitu pada tiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri atau tidak berurutan, (c) Storage and retrieval : berita tersimpan dan dapat diakses dengan mudah, (d) Unlimited space : memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang media lainya, (e) Immediacy : memungkinkan informasi dapat disimpan secara cepat dan langsung kepada audience, (f) Multimedia capability : bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan beberapa komponen lainya dalam berita, (g) Interactivity : memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca.

4. Media Berita Online

Media online dapat disebut sebagai media “generasi ketiga”

setelah terbitnya media cetak (surat kabar), majalah, tabloid, buku, dan media elektronik (radio, televisi, dan film/video). Dalam hal ini menurut Romli (2012) dalam Triyono (2020) media online disebut juga dengan cybermedia, new media, dan internet media.

Menurut Vini Winarti Halim (2006) dalam Triyono (2020) media online yang lebih dikenal dengan website/situs berfungsi sebagai media komunikasi elektronik yang tidak terikat oleh ruang dan waktu untuk memberikan informasi aktual yang dapat diakses oleh publik secara real-time.

(7)

5. Kontruksi Realitas Sosial dalam Media

Teori yang membahas mengenai proses konstruksi realitas sosial yang digunakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann (1966) dalam Anggraeni (2018) menjelaskan bahwa realitas sosial dikonstruksi melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

Media massa mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi makna dari rekonstruksi sebuah realitas yang ada berdasarkan realitas media yang diinginkan karena mempengaruhi masyarakat luas (Sobur, 2012).

Menurut Hamad (2004) dalam Anggraeni (2018) bahwa proses dari konstruksi realitas merupakan upaya untuk menceritakan kembali suatu peristiwa, peristiwa dan keadaan,

6. Analisis Framing Model Robert N Entman

Menurut Robert N Entman, framing terbagi dalam dua dimensi besar berupa seleksi isu dan penekanan pada suatu aspek tertentu dari suatu realitas ataupun isu. Penekakan dimaksudkan sebagai suatu proses dalam membuat informasi menjadi lebih bermakna, menarik, berarti, atau lebih mudah untuk diingat oleh masyarakat luas (Eriyanto, 2005).

Dalam penggunaanya untuk menganalisis berita dengan metode framing oleh Robert N. Entman akan terbagi menjadi empat elemen berupa (Kriyantono, 2006: 253) : (a) Define problems (pendefinisian masalah) Merupakan elemen utama dalam framing yang menekankan akan bagaimana suatu peristiwa dipahami oleh jurnalis, (b) Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah) elemen framing untuk membingkai siapa ataupun apa penyebab dari suatu peristiwa yang terjadi, (c) Make moral judgement (membuat pilihan moral) elemen pemberi argumentasi atau pembenaran yang yang dilakukan oleh jurnalis mendukung pendefinisian masalah dan penyebab suatu masalah yang telah dibuat, (d) Treatment

(8)

recommendation (menekankan penyelesaian) adalah pemberian solusi yang ditawarkan oleh jurnalis untuk mengatasi masalah yang telah diuraikan oleh jurnalis padatiga elemen sebelumnya.

7. Pandemi Virus Corona Covid-19 di Indonesia

Dalam menanggapi awal mula penyebaran virus corona di Indonesia, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto, ia telah menjabarkan bahwa terdapat sepuluh strategi pengurangan angka kematian Covid- 19 yang saat ini tengah dijalankan pemerintah. Dikutip dari Kompas.com pada konferensi pers virtual Senin 28 September 2020.

Kesepuluh strategi tersebut adalah : (a) Peningkatan kapasitas rumah sakit, (b) Penyiapan fasilitas isolasi mandiri untuk pasien orang tanpa gejala, (c) Pemisahan kelompok pasien umum dengan pasien berpenyakit bawaan atau komorbid, (d) Perlindungan terhadap kelompok rentan dengan work from home (WFH), (e) Pasien virus corona Covid-19 harus segera mendapatkan pertolongan medis, (f) Sistem isolasi bagi pasien tanpa gejala dapat dilaksanakan terpusat di hotel atau wisma atlet, (g) Melakukan standardisasi perawatan rumas sakit rujukan virus corona Covid-19, (h) Melakukan audit protokol kesehatan pada rumah sakit, (i) Memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan, (j) Pelaksanaan tes PCR gratis bagi tenaga kesehatan.

8. Terawan Agus Putranto dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona Covid-19

Pada masa awala kepemimpinan Terawan Agus sebagai Menkes di Indonesia, ia telah menghadapi masalah yang sangat besar.

Dimana pada akhir tahun 2019 berbagai negara di dunia termasuk Indonesia mengalami musibah pandemi virus corona Covid-19. Walau dalam prosesnya sebagian masyarakat berpendapat bahwa hasil dari peran Terawan tidak sebesar tanggung jawab yang diambilnya

(9)

Hal ini dikarenakan semenjak pandemi virus corona Covid-19 masuk ke Indonesia, Terawan jarang berbicara mengenai penanganan virus corona terlepas jabatannya masa itu. Hal lainnya adalah saat dimana Najwa Shihab mencoba beberapa kali untuk mengundang secara resmi Terawan Agus untuk menjadi tamu dalam acaranya yang terus ditolakyang berujung pada video "Mata Najwa" edisi "Menanti Terawan" di media sosial yang sempat menjadi perbincangan.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio yang menilai wajar jika Terawan sulit muncul ke publik karena pada masa awal pandemi Covid-19, Terawan sering membuat pernyataan yang memicu kontroversi pada media massa sekitar bulan Februari-Maret 2020.

beberapa hal tersebut seperti : Bersyukur Covid-19 tak terdeteksi di Indonesia, Salahkan warga yang beli masker karena harga yang melonjak, Kekuatan doa sebagai alasan mengapa Covid-19 belum terdeteksi di Indonesia, Pemberitahuan informasi yang salah terkait korban awal virus corona Covid-19,, dan pernyataan Terawan yang menyatakan, Covid-19 merupakan penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya.

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Selanjutnya metode penelitian yang dugunakan adalah adalah metode analisis framing. Framing merupakan analisis yang membahas bagaimana suatu peristiwa disajikan oleh media dengan menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas atau peristiwa sehingga mudah diingat oleh khalayak (Eriyanto,2005). Pada penelian ini, peneliti akan mengunakan model Robert N. Entman, model ini dipilih karena fokus dari

(10)

peneliti dengan bagaimana framing model Robert N. Entman berfokus pada seleksi isu dan penekanan aspek realitas sesuai dengan tujuan penelitian.

Data yang diambil yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah beberapa berita yang dimuat dalam situs portal berita online Kompas.com dan Antaranews.com. Isu yang diambil merupakan berita yang membahas mengenai perkembangan dari penanganan dan kebijakan yang digunakan oleh Terawan perihal pandemi virus corona Covid-19 pada periode bulan September-Oktober tahun 2020. Pemilihan periode tersebut dikarenakan merupakan waktu dimana kasus pandemi virus corona Covid-19 telah berjalan selama 6 bulan, dimana pemerintah telah memiliki beberapa pengalaman, pemikiran, dan kebijakannya yang sedang berlangsung dibandingkan pada awal mula kasus yang masih berpikir proses awal penanganannya.

Dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposif (purposive sampling) yang mengeliminasi sampel yang diperlukan dengan beberapa syarat atau kriteria tertentu sehingga hasil berita yang terpilih dapat memudahkan peneliti dalam memahami objek tersebut sesuai dengan tujuan awal (Kriyantono, 2006)

Sajian Data dan Analisis

Penelitian ini menggunakan berita dari dua media online yaitu Kompas.com, dan Antaranews.com terkait perkembangan dari penanganan dan kebijakan yang digunakan oleh Terawan perihal pandemi virus corona Covid-19 pada periode bulan September- Oktober tahun 2020.

Analisis akan dilakukan terhadap beberapa tabel berikut :

(11)

Tabel 1

Analisis Framing 1 Sumber: Data Olahan Peneliti

Tabel 2

Analisis Framing 2 Kebijakan Terawan Tuai Kritik dan Kemenkes yang Memilih Bungkam...

(Sumber : Kompas.com, Tanggal : 8 Oktober 2020)

Menkes Beri Perhatian Bencana Longsor Tarakan Tewaskan

Belasan Orang (Sumber:

Antaranews.com, Tanggal : 2 Oktober 2020

Define Problem (pendefinisian

masalah)

Ditolaknya Permenkes Nomor 24 Tahun

2020 oleh organisasi profesi kedokteran. Menkes Terawan memberikan perhatian khusus pada bencana tanah longsor di Kota Tarakan.

Diagnose Causes (memperkirakan penyebab masalah)

-3 point alasan surat penolakan Permenkes -Rangkuman 5 poin merugikan menurut

MKKI dalam Permenkes.

Salah satu pemicu longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi.

Banyak Perawat Meninggal, Terawan:

Kuncinya Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan (Sumber : Kompas.com,

Tanggal : 15 September 2020

Menkes Sampaikan Terima Kasih atas Perjuangan Perawat

Tangani COVID-19 (Sumber:

Antaranews.com, Tanggal : 15 September 2020) Define Problem

(pendefinisian masalah)

Menkes Terawan menekankan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi

petugas medis.

Menkes Terawan menyampaikan terima kasih

dan duka cita kepada para perawat yang telah gugur.

Diagnose Causes (memperkirakan penyebab masalah)

Diadakannya acara Doa Perawat yang gugur dalam melayani pasien Covid-

19.

48 perawat dari 2.310 perawat telah gugur saat memberikan pelayanan kepada pasien yang

positif Covid-19.

Make Moral Judgement (membuat pilihan

moral)

Ucapan duka cita dan terima kasih

bagi para perawat yang gugur. Menkes Terawan mengimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol

kesehatan secara ketat.

Treatment Recommendation

(menekankan penyelesaian)

Diterapkannya protokol kesehatan untuk setiap tindakan.

Presiden menginstruksikan menteri keuangan dan menteri

kesehatan untuk memberikan santunan kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah

gugur.

(12)

Make Moral Judgement (membuat pilihan

moral)

MKKI berharap tidak diganggu Permenkes yang tidak ada dampaknya dalam

penanganan Covid-19.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga di tengah

ancaman bahaya longsor.

Treatment Recommendation

(menekankan penyelesaian)

MKKI meminta Menkes Terawan meninjau ulang Permenkes dan segera

mencabutnya.

Menkes mengirimkan bantuan berupa APD dan masker N95.

Sumber: Data Olahan Peneliti

Tabel 3

Analisis Framing 3 Menkes Terawan Yakin Tak Ada Rumah

Sakit Sengaja "Meng-covid-kan" Pasien Meninggal Dunia (Sumber : Kompas.com,

Tanggal : 20 Oktober 2020)

Menkes Minta RS Berinovasi Tingkatkan Layanan di Masa

Pandemi (Sumber:

Antaranews.com, Tanggal : 30 Oktober 2020)

Define Problem (pendefinisian

masalah)

Ketidakpercayaan Menkes Terawan akan rumah sakit yang sengaja mendiagnosis

pasien meninggal akibat Covid-19.

Menkes Terawan meminta manajemen rumah sakit untuk berinovasi dalam meningkatkan

layanan kesehatan.

Diagnose Causes (memperkirakan penyebab masalah)

Adanya isu rumah sakit nakal yang "meng- Covid-kan" pasien agar mendapatkan

anggaran dari pemerintah.

Dalam menghadapi transisi dan perubahan pada sistem pelayanan

karena masa pandemi Covid-19.

Make Moral Judgement (membuat pilihan

moral)

Pasien meninggal dunia adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan oleh dokter.

Setiap rumah sakit diharapkan sudah menyiapkan pelayanan kesehatan untuk pasien Covid-19 Treatment

Recommendation (menekankan penyelesaian)

Perlunya perbaikan dari pemerintah agar tidak terjadi pelanggaran "meng-Covid-

kan" pasien di rumah sakit.

-Pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat di seluruh lingkungan

rumah sakit.

- Peningkatan pelayanan Covid-19 di rumah sakit dengan monitoring evaluasi dan rencana tindak lanjut

terhadap pasien.

- Memperbarui sistem rumah sakit online harian.

-Setiap rumah sakit memberikan penilaian dan perencanaan kapasitas kebutuhan logistik terhadap lonjakan kasus Covid-19 Sumber: Data Olahan Peneliti

(13)

1. Hasil Analisis Framing Terhadap Kompas.com

Pembingkaian terkait isu penanganan dan kebijakan Menkes Terawan dalam pandemi virus corona Covid-19 dengan empat elemen framing Robert N Entman. Keempat elemen analisis framing dari Robert N Entman adalah yaitu define problems, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation.

a. Define Problem

Masalah yang diangkat oleh Kompas.com dapat terbagi menjadi dua aspek. Dengan aspek pertama lebih membahas Menkes Terawan dalam hal kebijakan dan pendapatnya terkait penanganan situasi pandemi di Indonesia. Dan aspek kedua dalam pandangan masyarakat umum yang mengkritisi sosok dan kebijakan yang diambil oleh Menkes Terawan. Kompas.com juga menggunakan judul, kutipan, dan narasumber yang mendukung kedua aspek tersebut.

b. Diagnose Causes

Penyebab Kompas.com membingkai isu berita dengan dua aspek yang disoroti adalah agar para pembaca dapat melihat dari dua sisi positif dan negatif dari Menkes Terawan. Dapat diketahui Menkes Terawan telah mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengatasi permasalahan pandemi di Indonesia yang telah beberapa kali diberitakan oleh Kompas.com, sayangnya dalam pandangan masyarakat umum peran Terawan Agus sebagai sosok Menteri Kesehatan dirasakan minim dibandingkan dengan tokoh publik lainnya yang lebih bersuara. Sehingga Kompas.com dalam melakukan pembingkaian berita mengambil dua sisi dari sisi Menkes Terawan dan sisi masyarakat umum.

c. Make Moral Judgement

Pesan moral yang disampaikan Kompas.com juga terbagi menjadi dua. Dilihat dari sisi Menkes Terawan, Kompas.com

(14)

menyoroti penekanan Menkes Terawan akan pentingnya protokol kesehatan yang disiplin dan aspresinya terhadap kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan tenaga medis dalam menangani pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia. Sedangkan dari sisi masyarakat umum, Kompas.com menekankan harapan masyarakat agar Menkes Terawan lebih bijak dan perhatian kepada publik di situasi pandemi.

d. Treatment Recommendation

Dari sisi Menkes Terawan, pihak Kemenkes dan pemerintah berusaha melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ada dalam mengatasi situasi pandemi seperti penambahan fasilitias kesehatan yang diperlukan, pelaksanaan progam vaksin, kampanye protokol kesehatan dan lainnya. Sedangkan dari sisi masyarakat umum meminta kehadiran Menkes Terawan kepada publik untuk dapat menanggapi kritik yang ada dan pemberian penjelasan kepada masyarakat terkait penanganan dan kebijakan yang dikeluaraknnya dalam menghadapi situasi pandemi.

2. Hasil Analisis Framing Terhadap Antaranews.com

Pembingkaian terkait isu penanganan dan kebijakan Menkes Terawan dalam pandemi virus corona Covid-19 dengan empat elemen framing Robert N Entman:

a. Define Problem

Masalah yang diangkat oleh Antaranews.com menyoroti mengenai kebijakan, tindakan, dan perhatian dari Menkes Terawan saat menghadapi dan menangani situasi pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia

b. Diagnose Causes

Hal yang menjadi penyebab masalah di atas adalah latar belakang yang dibahas Antaranews.com saat sebelum Menkes

(15)

Terawan bertindak dan mengeluarkan kebijakannya pada situasi tertentu terkait pandemi.

c. Make Moral Judgement

Pesan moral yang disampaikan Antaranews.com beberapa diantaranya mirip dengan Kompas.com yang menyoroti penekanan Menkes Terawan akan pentingnya protokol kesehatan yang disiplin pada masyarakat, aspresinya kepada berbagai pihak seperti tenaga medis dan masyarakat yang berperan untuk membantu di situasi pandemi.

d. Treatment Recommendation

Antaranews.com dalam pembingkaian berita pada penekanan penyelesaian dengan dilaksanakannya kebijakan terkait penanganan situasi pandemi seperti penambahan fasilitias kesehatan, pemberian apresiasi kepada tenaga medis dan masyarakat yang telah berjuang membantu, meresmikan laboratorium yang membantu penanganan pandemi, peningkatan sistem rumah sakit dan lainnya.

Kesimpulan

1.Kompas.com

Pemberitaan mengenai Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia yang disajikan oleh Kompas.com, dikonstruksi berdasarkan misi mereka sebagai media yang kredibel dan dapat dipercaya. Hal ini dapat dilihat dari judul, kutipan berita, dan narasumber terpilih yang tidak hanya membahas tindakan dan kebijakan apa saja yang diambil Menkes Terawan, tapi juga pandangan masyarakat umum dan tokoh berkepentingan lainnya yang mengevaluasi kinerja dari Terawan Agus dalam menanggapi dan menangani pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia sebagai Menteri Kesehatan.

Sudut pandang yang digunakan dapat dilihat dari beberapa sisi, salah satunya adalah sisi Menkes Terawan dimana berita Kompas.com

(16)

cenderung memberikan apresiasinya. Pada berita tipe ini, Kompas.com memperlihatkan Terawan Agus sebagai Menteri Kesehatan yang memiliki pengaruh dan andil dalam keputusannya yang mewakili pihak Kemenkes dan pemerintah.

Sedangkan dari lainnya berupa sisi tokoh publik yang mewakili masyarakat, Kompas.com menyoroti kekurangan dan ketidakpercayaan publik terhadap Menkes Terawan yang dirasa kurang sebagai sosok Menteri Kesehatan dalam bentuk kritik. Seperti kritik kehadiran Menkes yang minim, pernyataan Menkes yang kontrversi, hingga kebijakannya yang dirasa tidak tepat.

2. Antaranews.com

Sama seperti Kompas.com, portal berita Antaranews.com juga mengonstruksi pemberitaan mengenai isu penanganan dan kebijakan Menkes Terawan dalam menghadapi situasi pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia. Perbedaan dan persamaan dengan Kompas.com, pemberitaan di Antaranews.com dikonstruksi dengan menggunakan judul, kutipan berita, dan narasumber yang relevan yang hanya membahas mengenai tindakan dan kebijakan apa saja yang diambil oleh Menkes Terawan.

Sudut pandang yang digunakan oleh Antaranews.com cenderung memberitakan mengenai apa saja yang telah dilakukan oleh Menkes Terawan selama masa pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia. Antaranews.com dalam pembingkaiannya melukis Menkes Terawan sebagai Menteri Kesehatan dengan berbagai tindakan dan kebijakannya sebagai sosok yang handal dan cekatan di situasi pandemi virus corona Covid-19.

Daftar Pustaka

Eriyanto. 2005. Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta : LKiS.

(17)

Flew, Terry. 2002. New Media: An Introduction. New York: Oxford University Press

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : PT. Kencana Perdana.

McQuail, D. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung : Nuansa Cendikia

Santana, Septian. 2017. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

__________. 2012. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anggraeni, Diana. 2018.“Entman Framing Analysis of Food Governance in Online Media,” Jurnal The Messenger, Vol. 10, No. 1, pp. 113-123

Permata, Precy Setyadhika. 2020. “Framing Analysis on Public Crisis Communication by the Ministry of Health during COVID-19 Outbreak,” ATLANTIS PRESS, Vol.510

Sodikin,Ali & Rini, Nova. 2020. “Framing Analysis Of The Indonesian Government'S Halal Policy Reports In The Bbc Mass Media,” NOVATEUR PUBLICATIONS, Vol. 6, pp. 2581 - 4230 Triyono, Agus. 2019. “Framing Analysis of Village Funding

Corruption in Media Suaramerdeka.Com in Central Java,

(18)

Indonesia,”International Journal of Criminology and Sociology, Vol. 9, pp. 1154-1163

https://www.halodoc.com/artikel/kronologi-lengkap-virus-corona- masuk-indonesia (Akses : 1 Juli 2021)

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life- coping/animals.html ( Akses : 1 Juli 2021)

https://medlineplus.gov/ (Akses : 1 Juli 2021)

https://inside.kompas.com/about-us ( Akses : 1 Juli 2021)

https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat (Akses : 1 Juli 2021)

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200127/4632866/he alth-alert-card-upaya-awal-cegah-penularan-ncov/ (Akses : 1 Juli

2021)

https://genbest.kompas.com/read/2020/09/17/18251971/pusat- kesehatan-tni-lawan-covid-19-masyarakat-garda-depan-nakes- benteng ( Akses : 1 Juli 2021)

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/29/16290701/pernyataan- kontroversial-menkes-terawan-di-awal-pandemi-

covid19?_ga=2.45998817.452832237.1619929034421045157.151 1156289 (Akses : 1 Juli 2021)

https://www.biografiku.com (Akses : 15 Oktober 2021)

https://www.kompasgramedia.com (Akses : 15 Oktober 2021) https://www.meetkcm.com (Akses : 15 Oktober 2021)

https://www.korporasi.kompas.id (Akses : 15 Oktober 2021)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang proyek dan permasalahan yang ditulis oleh penulis, yaitu diperlukan lokasi / tempat yang masih memiliki potensi kualitas udara yang

Diharapkan hakim dalam mengadili kasus kematian akibat minuman keras oplosan tidak hanya terpaku pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saja, melainkan juga dapat

Contoh penggunaan teknik maserasi dan sokletasi dalam ekstraksi fitokimia telah dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan Asih (2009), Isolasi dan Identifikasi

(2008) research which studied about consumers’ confusion effect to their preference and purchase of local and foreign brands and also how brand knowledge took a role as mediator

Guna mendukung dan meningkatkan prestasi dalam kegiatan olahraga khususnya futsal harus diimbangi dengan tersedianya fasilitas pembinaan olahraga yang memadai sesuai

[r]

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang

Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Para Hakim Pengadilan Agama Takalar, sebelum menyelesaikan dan memutuskan perkara perceraian yang disebabkan penganiayaan