commit to user
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE
BAGIAN SEWING PADA PT MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Ahli Madya
Ekonomi Diploma III Pada Jurusan Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
ANGGUN TRISNA PUTRI
F3509007
PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul:
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE
commit to user
iii HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul:
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE
BAGIAN SEWING PADA PT MONDRIAN KLATEN
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi
Diploma III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
iv
MOTTO
Tuhan mungkin tidak pernah mengabulkan doa kita,Tapi tuhan
memberi kita pentunjuk dan jalan untuk mendapatkanya
(john savique capone)
Kecintaanmu pada sesuatu akan membutakan dan menulikanmu
( Al Hadits)
Kalau Anda bisa memimpikannya Anda pun bisa melakukannya
(Walt Disney)
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada:
Kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan do’ a, kasih sayang, semangat, serta nasehat- nasehatnya yang tak henti kepada saya
Saudara- saudara, keponakan, adik- adik aku semua
Someone who’ s always with me encouraging although much there. Thanks for all the unspeakable
Teman- teman kos di Wisma Vita
Sahabat dan teman- teman aku Manajemen Industri 2009
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalaamu’ alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat- Nya serta Taufik dan Hidayah- Nya, sehingga dengan izin- Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul: “ ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE BAGIAN
SEWING PADA PT MONDRIAN KLATEN”
Adapun tujuan penulis menyusun penelitian ini adalah memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Diploma III Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keterlibatan semua pihak yang mendukung terselesaikannya proposal penelitian ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSI. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis, Diploma III, Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
vii
4. Ibu Etik Rahmawati, Psi. Selaku pimpinan HRD PT Mondrian Klaten, yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan magang kerja di PT Mondrian Klaten.
5. Ibu Ririn, selaku pembimbing mahasiswa di PT Mondrian terima kasih atas bimbingannya dan bantuannya dalam mencarikan data.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu, membimbing dan menambah ilmu, serta segenap Staf Karyawan yang telah membantu dalam bidang keakademisan.
7. Teman- temanManajemen Industri 2009 yang telah memberikan keceriaan dan terima kasih atas kerja samanya selama perkuliahan.
Wassalamu’ alaikum Wr. Wb
Klaten, Juni 2012 Penulis
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
F. Kerangka Pemikiran ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
A. Pengertian Kualitas... 14
B. Pengaruh Kualitas ... 15
commit to user
ix
D. Dimensi Kualitas ... 16
E. Biaya Kualitas ... 17
F. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 18
G. Tujuan Pengendalian Kualitas ... 19
H. Aktivitas Pengendalian Kualitas ... 20
I. Teknik Pengendalian Kualitas ... 20
BAB III PEMBAHASAN ... 25
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 25
1. Sejarah Singkat PT. Mondrian Klaten... 25
2. Visi dan Misi Perusahaan ... 28
3. Lokasi Perusahaan ... 28
4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 29
5. Personalia ... 36
6. Aspek Produksi ... 41
7. Aspek Pemasaran ... 47
8. Aspek Kualitas ... 48
B. Laporan Magang Kerja... 50
1. Pengertian Magang Kerja... 50
2. Tujuan Magang Kerja... 50
3. Lokasi dan Penempatan Magang Kerja... 51
4. Manfaat Magang Kerja... 51
commit to user
x
C. Pembahasan Masalah ... 53
1. Analisis C- Cha rt ... 54
2. Analisis Diagram Pareto ... 61
3. Analisis Sebab- Akibat ( fishbone) ... 65
BAB IV PENUTUP ... 69
A. Kesimpulan... ... 69
B. Saran... ... 70
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tingkat pendidikan Karyawan PT Mondrian ... 37
Tabel 3. 2 Jumlah Kerusakan Produk Bulan November 2011 Produk
Jimbore ... 55
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Contoh Bagan C- Cha rt ... 9
Gambar 1. 2 Contoh Diagram Pareto ... 10
Gambar 1. 3 Contoh Diagram sebab- Akibat ... 11
Gambar 1. 4 Kerangka Pemikiran ... 12
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi ... 30
Gambar 3. 2 Skema Proses produksi ... 44
Gambar 3. 3 Data Kerusakan Produk Jimbore PT Mondrian Klaten ... 57
Gambar 3. 4 Grafik C- Cha rt ... 58
Gambar 3. 5 Data Kerusakan Produk Jimbore Setelah Revisi PT Mondrian Klaten... 60
Gambar 3. 6 Grafik C- Cha rt Setelah Revisi ... 61
Gambar 3. 7 Diagram Pareto Kerusakan Produk Jimbore PT Mondrian Klaten ... 64
commit to user ABSTRACT
BRAND PRODUCT QUALITY CONTROL ANALYSIS OF SEWING IN JIMBORE MONDRIAN KLATEN
ANGGUN TRISNA PUTRI
F3509007
BUSINESS MANAGEMENT
PT. Mondrian Klaten is a clothing company that is engaged in the manufacture of shirts, T-shirts and casual wear. PT Mondrian Klaten in performing quality control to try to suppress the number of defective products in accordance with company quality standards. In an effort to control the quality of the products, companies need to conduct quality control system from raw materials, production process to finished goods.
This research product quality jimbore month November 2011 at the sewing of PT. Mondrian Klaten. This internship aims to determine the average damage to the product, knowing the damage to the sewing jimbore brand products at PT. Mondrian Klaten still within control, and to find out what kind of damage that occurred and to determine the cause of the damage.
Data collection methods in this final task is a method of interviewing, observation and literature study. Analytical methods wewre used c-chart method, Pareto diagram and causal diagrams.
Based on the results of research that has been made of data on the number of products jimbore month of November 2011 as many as 42 000 units and 4243 units of data as much damage. By using a control chart, it can be seen that the average damage of 212, 15, upper control limit (UCL) of 255, 851 and lower control limits (LCL) of 168, 455. There was damage to the product that is out of control on the 1st, 2nd and 9th November 2011. Based on the analysis of pareto diagrams, the most damage occurred in the dirty clothes for 41, 244% or 1750 units.
As for suggestions that can be given to companies to maintain and continuously improve production and quality control strategies, so that the resulting product quality is increasing.
commit to user ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE
BAGIAN SEWING PADA PT MONDRIAN KLATEN
ANGGUN TRISNA PUTRI
F3509007
MANAJEMEN BISNIS
PT. Mondrian Klaten merupakan perusahaan garmen yang bergerak dalam pembuatan kaos, T- Shirt dan pakaian santai. PT Mondrian Klaten dalam melakukan pengendalian kualitas berusaha menekan jumlah produk cacat sesuai dengan standar kualitas perusahaan. Dalam upaya melakukan pengendalian kualitas hasil produksi, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai barang jadi.
Hal ini melakukan penelitian kualitas produkjimborebulan November 2011 pada bagian sewing PT Mondrian Klaten. Magang ini bertujuan untukmengetahui rata- rata kerusakan produk, mengetahui kerusakan produk
brand jimbore bagian sewing pada PT. Mondrian Klaten masih dalam batas
pengawasan Serta untuk mengetahui jenis kerusakan yang terjadi dan untuk mengetahui penyebab kerusakan.
Metode pengumpulan data dalam tugas akhir ini adalah dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah metode c- chart, Diagram Pareto dan diagram sebab akibat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produk jimbore bulan November 2011 sebanyak 42000 unit dan data kerusakan sebanyak 4243 unit. Dengan menggunakan bagan pengendalian, dapat diketahui rata- rata kerusakan yaitu sebesar 212, 15, batas pengendalian atas (UCL) sebesar 255, 851 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 168, 455. Terdapat kerusakan produk yang out of control yaitu pada tanggal 1, 2 dan 9 November 2011. Berdasarkan analisis diagram pareto, kerusakan yang paling banyak terjadi pada pakaian kotor sebesar 41, 244% atau 1750 unit.
Adapun saran yang dapat diberikan untuk perusahaan mempertahankan dan terus meningkatkan strategi produksi maupun pengendalian kualitas, agar kualitas produk yang dihasilkan semakin meningkat.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sektor industri yang semakin pesat saat ini, menyebabkan perusahaan berlomba- lomba untuk menghasilkan produk yang berkualitas.Perubahan yang cepat dan mendasar terjadi dalam kehidupan di segala bidang yang menuntut kebebasan interaksi antar kehidupan yang ada di dunia tanpa mengenal batas wilayah. Salah satu konsekuensi dari perubahan dunia kearah globalisasi adalah adanya pergeseran cara pandang dalam pelaksanaan perdagangan internasional, yakni semakin ketatnya persaingan bisnis. Keadaan ini menyebabkan perusahaan harus bisa mempertahankan usahanya.
commit to user
2
Perusahaan harus dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kebutuhan konsumen, cara-cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen itu serta mengupayakan agar konsumen tetap setia terhadap produk yang ditawarkan. Disamping itu yang terpenting perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Kualitas merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam menciptakan suatu produk. Untuk menghadapi persaingan tersebut diperlukan suatu kualitas produk yang sempurna, serta penentuan harga bersaing agar mendapat kepercayaan konsumen. Kualitas suatu produk adalah keadaan suatu produk yang menunjukan kemampuan produk tersebut didalam menjalankan fungsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Jika kualitas barang atau jasa kurang memuaskan dan tidak sesuai yang diharapkan maka konsumen akanmenilai bahwa perusahaan yang menghasilkan produk tersebut kurang baik, demikian juga sebaliknya jika kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan baik maka konsumen akan menilai bahwa perusahaan yang menghasilkan produk juga baik. Semakin tinggi kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen berarti semakin berkualitas produk tersebut
commit to user
3
ke perusahaan lain yang dapat memberikan kepuasan yaitu produk berkualitas. Hal ini menjadikan pendapatan perusahaan menurun.
Dengan pengendalian kualitas produk yang intensif maka dapat meningkatkan kualitas suatu produk sehingga akan menciptakan kepuasan konsumen. Dengan demikian fungsi pengendalian kualitas memegang peranan yang penting bagi perusahaan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan perusahaan.
PT. Mondrian Klaten adalah salah satu perusahaan garmen yang bergerak dalam pembuatan kaos, T- Shirt dan pakaian santai. PT. Mondrian memiliki 3 bra nd produk loca l yaitu Dadung, Be- gaya, Sekido dan memiliki 1 bra nd produk jimbore yang memproduksi pesanan dari luar negeri yaitu pakaian anak seperti kaos, dress anak, celana, dan rok anak.
Dalam penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian terhadap produk bra nd jimbore di PT. Mondrian Klaten bagian sewing dengan fokus penelitian berkaitan dengan masalah pengendalian kualitas produk
bra nd jimbore. Penelitian ini mencoba menerapkan sistem pengendalian
commit to user
4
Mondrian Klaten bagian sewing dapat lebih terkontrol dan terprogram dengan baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “ ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BRAND JIMBORE BAGIAN SEWING PADA PT MONDRIAN KLATEN “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Berapakah rata- rata kerusakan produk bra nd jimbore bagian sewing
pada PT. Mondrian Klaten?
2. Apakah kerusakan produk bra nd jimbore bagian sewing pada PT. Mondrian Klaten masih dalam batas pengawasan?
3. Apa saja jenis kerusakan dan faktor penyebab kerusakan produk
bra nd jimbore bagian sewing pada PT. Mondrian Klaten?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui rata- rata kerusakan produk bra nd jimbore bagian sewing
pada PT. Mondrian Klaten.
commit to user
5
3. Mengetahui jenis kerusakan dan faktor penyebab kerusakan produk
bra nd jimbore bagian sewing pada PT. Mondrian Klaten.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis a. Bagi peneliti
Memberikan pengembangan pengetahuan dalam bentuk pemahaman yang lebih mendalam di bidang Manajemen Industri khususnya tentang pengendalian kualitas serta sebagai pengalaman praktik dalam menganalisis suatu masalah yang terjadi secara ilmiah.
b. Bagi peneliti lain
Sebagai tambahan informasi pada umumnya dan referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir pada khususnya. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan
commit to user
6
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro, 2009), seperti menggumpulkan data yang terkait penggendalian kualitas dengan metode c-cha rt untuk mengetahui jumlah kerusakan produk dan penyebabnya.
2. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini pada PT MONDRIAN yang berlokasi diJl. KH. Hasyim Ashari, No 171 ( By pa ss) Mojayan, Klaten. Adapun yang menjadi objek kajian yaitu produk bra nd jimbore.
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009). Adapun data primer yang di peroleh perusahaan berupa :
1) Wawancara dengan staf bagian QC (Qua lity Control) tentang penyebab kerusakan produk dan cara penanganannya.
commit to user
7
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya atau datayang diperoleh dari studi pustaka. Antara lain adalah data sejarah perusahaan dan data tentang pengendalian kualitas.
4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dan yang berwenang untuk memberikan data yang berkaitan dengan penelitian. Antara lain : data tentang bahan baku, karyawan, dan jam kerja.
b. Observasi ( pengamatan)
Pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti sehingga diperoleh data yang akurat. Antara lain adalah : data mesin yang digunakan, data proses produksi, data produk jimbore.
c. Studi pustaka
commit to user
8
5. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode C- Chart
Metode ini digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan perunit output (Render&Heizer, 2001).Langkah-langkah yang digunakanmetode C-cha rtyaitu :
1) Menentukan rata-rata kerusakan
=
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
= Jumlah produk cacat
=Banyaknya waktu yang diobservasi
2) Mencari standar deviasi
σ
c =
Keterangan :
Σ
c
= Standar Deviasi= Rata-rata jumlah produk cacat perunit
3) Menentukan batas pengendalian a) Batas pengendalian atas (UCL)
commit to user
9
b) Batas pengendalian bawah (LCL) LCL = – 3σc
UCL = + 3σc
CL atau =
LCL = – 3σc
Gambar 1.1
Contoh Bagan C-chart
b. Diagram pareto
Diagram pareto merupakan sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau kecacatan untuk membantu memusatkan perhatian pada penyelesaian masalah (Render&Heizer, 2001). Langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut :
1) Menentukan prosentase untuk setiap jenis kerusakan. Data yangdiolah untuk mengetahui % kerusakan dihitung dengan menggunakan rumus jumlah kerusakan pada jenis.
% kerusakan = x 100 %
commit to user
10
Gambar 1. 2
Contoh Diagram Pareto
c. Diagram sebab-akibat atau fishbone.
commit to user
11
Gambar 1. 3
commit to user
12
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1. 4
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Dalam proses penerapan pengendalian kualitas produk dihadapkan pada aturan-aturan yang dapat dipertahankan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan untuk
Produk Quality Control
Analisis Control C-chart : 1). Analisis UCL 2). Analisis LCL
Produk Rusak
Analisis Diagram : Sebab Akibat (Fish Bone)
Diagram Pareto Produk
commit to user
13
commit to user
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas
Banyak orang menyebut kualitas sebagai daya tahan terhadap suatu produk, maka kualitas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. (Yamit, 2005)
2. Kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau tersamar. (Render dan Heizer, 2009)
3. Kualitas adalah aktivitas pengendalian untuk mengatur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambar tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan standar. ( Elliot dalam Ariani,2005)
commit to user
15
B. Pengaruh Kualitas
Menurut Render dan Heizer ( 2009), ada tiga alasan lain penyebab kualitas itu penting :
1. Reputasi perusahaan
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya dan hubungan pemasoknya. Promosi diri tidak akan dapat menggantikan produk berkualitas.
2. Kehandalan produk
Pengendalian terus berusaha menghukum organisasi- organisasi yang merancang, memproduksi atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.
3. Keterlibatan global
Teknologi seperti sekarang, bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus memenuhi ekspektasi akan kualitas, desain dan harganya secara global. Produk yang berkualitas rendah akan mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran negara.
C. Sumber Kualitas
commit to user
16
1. Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan komitmen dari manajemen puncak.
2. Sistem informasi yang menekankan ketepatan, baik pada waktu maupun detail.
3. Desain produk yang menekankan keandalan dan perjanjian ekstensif produk sebelum dilepas kepasar.
4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang terpelihara baik, pekerja yang terlatih baik, dan penemuan penyimpangan secara cepat.
5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama.
D. Dimensi Kualitas
Berdasarkan perspektif kualitas, Garvin mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar merencanakan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang.
Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut (Tjiptonodan Diana, 2003) :
1. Kinerja (performa nce), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.
commit to user
17
3. Kehandalan (relia bility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conforma nce to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan (dura bility), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
6. Servicebility, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah
direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived qua lity), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
E. Biaya Kualitas
Menurut Yamit (2005), biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena produk cacat atau kualitas yang jelek. Biaya yang terjadi atau mungkin yang akan terjadi berhubungan dengan desain, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan. Biaya dan kualitas merupakan satu kesatuan dan bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan atau sesuatu yang berlawanan.
commit to user
18
1. Biaya pencegahan.
Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama dalam setiap produk dan jasa pelayanan.
2. Biaya inspeksi/ deteksi.
Biaya inspeksi adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. 3. Biaya kegagalan internal.
Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar yang telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk dikirim kekonsumen. 4. Biaya kegagalan eksternal.
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada konsumen.
F. Pengertian Pengendalian Kualitas
Setelah mengetahui pengertian tentang kualitas, maka pengertian pengendalian kualitas dapat diartikan sebagai berikut :
commit to user
19
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan. (Nasution, 2003)
2. Pengendalian kualitas merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengolah dan memperbaiki produk dengan menggunakan metode-metode stastistik. (Cawley dan Harrold dalam Ariani, 2005)
3. Pengendalian kualitas adalah alat bantu manajemen untuk jaminan kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk itu sama besar, tidak dapat dihindarkan adanya variansi. (Purnomo, 2003)
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa maksud pengendalian kualittas adalah agar spesifikasi produk yang telah direncanakan dan telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dan dipertahankan,dengan demikian pengendalian kualitas ini mengandung pengertian utama yaitu menentukan suatu hasil produksi untuk masing-masing produk dari perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang telah direncanakan perusahaan.
G. Tujuan Pengendalian Kualitas
Menurut Handoko (2000), tujuan dilaksanakan pengendalian kualitas antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan motif 2. Mendorong ketertiban dalam tugas
commit to user
20
4. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah 5. Menciptakan kerja tim yang baik
6. Meninbulkan sikap-sikap mencegah masalah
7. Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manajer dan karyawan
8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi 9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan 10.Mendorang penghematan biaya
H. Aktivitas Pengendalian Kualitas
Menurut Purnomo (2003) Aktivitas pengendalain kualitas pada umumnya meliputi kegiatan- kegiatan seperti berikut ini :
1. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses
2. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standar yang berlaku.
3. Mengambil tindakan- tindakan bila terdapat penyimpangan- penyimpangan yang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan- tindakan untuk mengoreksinya.
I. Teknik Pengendalian Kualitas
commit to user
21
1. Control cha rt untuk data variabel
Data variabel control cha rt merupakan data variabel tersambung yang dapat diukur, misalnya berat, panjang, volume, tinggi. Data variabel control chart yang umumdigunakanialah
a. Mea n chart (X-cha rt) menggunakan rata-rata proses dari sampel.
Mea n dari tiap sampel dihitung dan digambar pada grafik, titik-titik
atau point tersebut yang merupakan mean sampel.
UCL = +
.R
LCL = -
.R
Keterangan :
UCL = Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
R = Range (selang)
= Nilai yang ditemukan
= Rata-rata dari rata-rata sampel sampel
b. Ra nge cha rt (R-cha rt)
Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam sampel. R-
cha rt lebih mencerminkan variabilitas proses daripada kecondongan
commit to user
22
=
= Range tiap sampel
= Jumlah sampel
ΣR = Range rata-rata dan garis tengah sampel
UCL =
.
LCL =
.
Keterangan :
= Nilai yang ditemukan
= Nilai yang ditemukan
= Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
2) Control cha rt untuk data atribut
Bagan control ini digunakan dari pengukuran karakteristik produk yang dievaluasi dengan suatu pilihan diskret, misalnya baik/ buruk, ya/ tidak dan sebagainya. Mean control cha rt untuk data atributadalah
a . P-cha rt
commit to user
23
=
eterangan :
Σp
= Jumlah produk rusakn
= Jumlah Sampel= Rata-rata sampel dari proporsi kerusakan
UCL
= + Z.
σp
LCL
= - z.
σp
:
z
= Jumlah standar deviasi rata-rata prosesσp
= Standar deviasi dari proporsi sampelUCL = Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
b. C-cha rt
commit to user
24
=
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
= Total jumlah produk cacat
= Banyaknya waktu yang diobservasi
σ
c =
Keterangan :
σ
c
= Standar Deviasi= Rata-rata jumlah produk cacat perunit
UCL
=
+ 3σc
LCL = –
3σc
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
σ
c
= Standar deviasicommit to user
25
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. Mondrian Klaten
PT. Mondrian Klaten yang dijadikan obyek penelitian oleh peneliti adalah sebuah perusahaan garmen yang bergerak dlam bidang usaha pembuatan pakaian jadi dengan bahan baku utama knitting (rajut). PT. Mondrian didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh beberapa pendiri, diantaranya:
a. Bapak Edy Widyanto b. Bapak Hartono c. Bapak Harri Pramono
d. Bapak Bambang Dwi Purnomo e. Bapak Endra Sutapa
f. Ibu Fr. Kiswari
commit to user
26
Perusahaan ini telah mendapat pengesahan dari Departemen perindustrian dan perdagangan dengan no. 107/KDP 11-11/3 UTDI/IV/97. Pada saat ini PT. Mondrian dimiliki oleh beberapa pemegang saham sebagai berikut:
a. Bapak Edy Widyanto b. Bapak Harri Pramono
c. Bapak Bambang Dwi Purnomo d. Bapak Endra Sutapa
e. Bapak Ardi Wijaya f.Ibu Fr. Kiswari
Pada saat ini pemimpin tertinggi adalah Bapak Edy Widyanto yang menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Bapak Hari Promono sebagai Direktur Utama.
Perusahaan ini didirikan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Bapak Edy Widyanto dan Bapak Harri Pramono adalah praktisi bisnis dibidang garmen dan sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun.
commit to user
27
c. Banyaknya tenaga ahli dibidang konveksi yang berada didaerah klaten dan sekitarnya.
d. Meningkatnya jumlah kebutuhan pakaian T-Shirt, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cepat.
e. Tersedianya modal awal dan tempat usaha.
Latar belakang perusahaan memilih nama Mondrian sebagai nama perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Mondrian diambil dari nama seorang pelukis besar dalam sejarah seni rupa yaitu Piet Mondrian.Karya-karya Piet Mondrian merupakan dasar perkembangan seni rupa modern sehingga nama tersebut sangan dikenal dalam kancah perkembangan seni rupa.
b. Nama Piet Mondrian kemudian disepakati sebagai nama perusahaan dengan harapan produk-produk dari PT. Mondrian juga dikenal luas dan dijadikan acuan trend atau sebagai trend
setter produk pakaian jadi.
c. Nama Piet Mondrian diharapkan memeberikan atmosfer seni dan desain bagi karyawan dan konsumen.
commit to user
28
2. Visi dan Misi Perusahaan
PT. Mondrian mempunyai visi sebagai suatu gambaran masa depan organisasi dan harapan pemimpin organisasi. Adapun Visi PT. Mondrian adalah“ To be ma rket lea der, good qua lity & excellent
services”. Sedangkan misinya sebagai berikut:
a. Menyediakan produk fa shion yang inovatif dan memiliki daya saing
b. Memberikan hasil investasi terbaik kepada pemegang saham c. Memberikan layanan distribusi dengan cepat dan tepat d. Mengembangkan pasar modern
e. Membangun SDM perusahaan sehingga menjadi Human Capita l
f. Berperan aktif dan sentral dalam kegiatan social kemasyarakatan, sebagai bentuk Corporate Socia l Responsibility (CSR).
3. Lokasi perusahaan
commit to user
29
seluas 8.640 m2di Jalan K.H. Hasyim Ashari No.171, Mojayan ( By
Pa ss) Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah.
Dasar – dasar pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah: a. Lokasi yang baru berada pada Zona Industri di Kabupaten Klaten. b. Berada dipinggir jalan raya ( By Pa ss) Jogja-Solo, sehingga mudah
diakses oleh supplier maupun konsumen dan memudahkan proses distribusi.
c. Banyak ahli desain dan tenaga kerja yang lain dengan upah yang relative masih murah.
d. Memanfaatkan dan memberdayakan potensi daerah dengan membuka lapangan kerja khususnya bagi masyarakat Kabupaten Klaten.
4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan dibuat untuk mengetahui sistem pengorganisasian perusahaan tersebut.Fungsi pengorganisasian dalam perusahaan tersebut adalah mengatur jalannya perusahaan secara bersama sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan.
Struktur organisasi akan menggambarkan secara sistematis tentang bagian-bagian tugas dan tanggung jawab sertahubungan antar bagian atau antar departemen yang ada. Dengan demikian perusahaan memiliki garis komando yang jelas untuk seluruh karyawan.
commit to user
30
commit to user
31
PT. Mondrian dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh Sekertaris perusahaan, Manager Umum dan Manager yang menangani Sistem Teknologi Informasi. Sedangkan Direktur pada bagian lain membawahi dan memimpin bagian masing- masing serta mempunyai keterkaitan satu sama lain sehingga tercipta satu kesatuan yang utuh.
Tugas dan wewenang jabatan dari struktur organisasi PT. Mondrian adalah
a. Komisaris Utama
Tugas dan tanggung jawab Komisaris sebagai berikut:
1) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2) Merumuskan strategi perusahaan dan membuat kebijakan. 3) Merencanakan kegiatan jangka panjang, mengawasi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.
b. Direktur Utama 1) Perencanaan
Tugas awal Direktur Utama adalah menyusun rencana strategi menyeluruh di dalam perusahaan yaitu:
commit to user
32
d) Menentukan target penjualan. 2) Pengorganisasian
Suatu tea mworkyang bertanggung jawab tugas masing- masing. Dalam hal ini Direktur Utama yang berwenang dalam pembagian tugas dan tanggung jawab kepada karyawan.
3) Pengarahan
Setelah rencana strategis tersusun dan struktur organisasi terbentuk, maka tugas Direktur Utama selanjutnya adalah memberikan pengarahan tentang cara pelaksanaan rencana kerja yang tersusun dan memotifasi kepada bawahan agar segala rencana dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan bermutu tinggi.
4) Pengawasan
Direktur Utama melakukan pengawasa terhadap kinerja para karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing- masing sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
c. Manager Umun
Tugas dan tanggung jawab menager umum sebagai berikut:
1) Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan baik dari segi Sumber Daya Manusia, penyediaan, kendaraan, lokasi dan gudang.
commit to user
33
3) Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman. 4) Bertanggung jawab kepada direktur utama.
Dalam menjalankan tugasnya manager umum dibantu oleh:
a) Kepala personalia, bertugas menjalankan pekerjaan yang menyangkut kepegawaian, rencana kerja dan administrasi umum sesuai dengan kebijakan perusahaan.
b) HRD, bertugas meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan pelatihan khusus agar kinerja karyawan bias maksimal dan bertugas menyeleksi tenaga kerja yang masuk,
c) Kepala keamanan, bertanggung jawab atas keamanan lingkungan perusahaan.
d) Kepala kendaraan, bertanggung jawab atas kondisi kendaraan yang digunakan untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
e) Kepala rumah tangga, bertanggung jawab atas kebersuhan dan kenyamanan perusahaan.
f) Sarasi, bertugas memeriksa dan memperbaiki mesin produk yang rusak.
d. Sekretaris
1) Menyiapkan acara kerja Direktur Utama.
commit to user
34
3) Mengadakan hubungan dengan instansi lain yang berhubungan dengan perusahaan.
4) Dalam keadaan tertentu dapat mewakili Direktur Utama. e. Direktur BOD (Business Operation Director)
Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja Direktur Produksi, Direktur Distribusi, Direktur Promosi. Kinerja ketiga Direktur tersebut dikoordinasi oleh Business Operation
Director. BOD tersebut harus memberikan laporannya secara
berkala kepada Direktur Utama. 1) Direktur Produk
Bertugas menerima dan mengatur pelaksanaan order dari konsumen berupa desain dan karakteristik produk. Order tersebut diimplementasikan kepada perusahaan.
2) Direktur Distribusi
Mengatur dan memantau segala kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penjualn dan distribusi produk agar diterima baik oleh konsumen.
3) Direktur Promosi
commit to user
35
f. Direktur Akselerasi
Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja bagian:
1) Keuangan
a) Mengelola keuangan perusahaan.
b) Melakukan pembukuan sekaligus menyusun laporan keuangan.
c) Mengendalikan segala pengeluaran perusahaan. 2) Konsinyasi
Bertugas untuk mengendalikan sirkulasi uang kaitannya dengan penjualan barang secara kredit.
3) MIS ( Ma na ger Information System)
a) Membuat suatu sistem computer bagi perusahaan sehingga mempermudah segala aktifitas yang dilakukan perusahaan. b) Melindungi dan melakukan perawatan jaringan atau sistem
computer perusahaan.
c) Menampung segala data dan informasi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan melalui jaringan komputer. 4) Pembelian
a) Menyediakan segala kebutuhan perusahaan baik untuk keperluan kantor maupun operasiaonal produksi.
commit to user
36
Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah:
1) Memproduksi barang untuk didistribusikan dan dari order konsumen.
2) Bertanggung jawab atas mutu hasil produksi dan mempercepat inovasi terbaru.
3) Mengadakan pengawasan kualitas barang yang dihasilkan. a) GM Export
Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing barng yang akan di ekspor.
b) GM Lokal
Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing barang yang akan dijual di Indonesia.
5. Personalia a. Jam Kerja
commit to user
[image:51.595.168.480.176.491.2]37
Tabel 3. 1
Tingkat Pendidikan Karyawan PT. Mondrian
No Pendidikan
Jumlah
Karyawan
Presentase ( % )
1 SD 60 5, 62%
2 SMP 204 19, 10%
3 SMA 655 61, 52%
4 D1 11 1, 03%
5 D2 2 0, 19%
6 D3 57 5, 33%
7 S1 77 7, 21%
Jumlah 1066 100%
Sumber: PT. Mondrian Klaten
Berdasarkan tabel 3. 1 pendidikan karyawan PT. Mondrian yang paling banyak adalah lulusan SMA yaitu 655 karyawan dengan presentase 61, 52%.
Penggolongan karyawan di PT. Mondrian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Karyawan Tetap
commit to user
38
2) Karyawan Harian
Adalah karyawan yang belum diangkat sebagai karyawan tetap, namun telah dipekerjakan secara rutin dan mendapat gaji secara harian dan diberikan pada akhir minggu berjalan.
3) Karyawan Borongan
Adalah karyawan yang menerima gaji sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maka semakin besar pula gaji yang diterima. b. Jam Kerja
Jam kerja dan jam istirahat karyawan yang diterapkan oleh PT. Mondrian adalah :
1) PT. Mondrian beroperasi selama 6 hari jam kerja dalam satu minggu mulai dari hari senin sampai dengan sabtu.
2) Jam kerja untuk hari senin sampai jumat adalah pukul 07. 30 – 15.30 WIB, kecuali untuk jam kerja hari sabtu pukul 07. 30 – 12. 45 WIB.
3) Waktu istirahat dimulai pukul 12. 00 – 12. 45 WIB, kecuali hari jumat dimulai pukul 11. 30 – 12. 45 WIB. Sedangkan hari sabtu tidak ada jam istirahat, karena hanya diberlakukan setengah hari kerja.
c. Tata Tertib Kerja
commit to user
39
kedua berbunyi dengan sebaik- baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.
2) Melaksanakan absensi sendiri pada mesin absensi elektronik, saat akan masuk kerja dan pulang kerja.
3) Seluruh karyawan dibagian produksi diwajibkan masuk ke ruang kerja pada hari senin – sabtu, paling cepat 15 menit sebelum jam kerja dimulai dan paling lambat 2 menit sebelum jam kerja dimulai.
4) Seluruh karyawan dibagian produksi setelah istirahat diwajibkan masuk ke ruang kerja pada hari senin- sabtu, paling cepat 15 menit sebelum jam kerja dimulai dan paling lambat 2 menit sebelum jam kerja dimulai.
5) Memberitahu bagian personalia melalui petugas satpam paling lambat 24 jam setelah tidak dapat masuk karena over ma ch
(kecelakaan, sakit) dan force ma jor (bencana alam).
6) Memberitahu direktorat yang bersangkutan melalui petugas satpam paling lambat 5 menit sebelum jam kerja dimulai, apabila mengalami hambatan dalam perjalanan sehingga terlambat masuk kerja, bukan karena faktor over ma ch dan
commit to user
40
d. Kesejahteraan Karyawan
PT. Mondrian meningkatkan kesejahteraan dan memberikan motivasi kerja, serta memberikan jaminan sosial dan fasilitas kerja diantaranya sebagai berikut :
1) Perusahaan mengikutsertakan tenaga kerjanya menjadi peserta program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai ketentuan Undang- Undang No. 01 tahun 1992 Junto Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993.
2) Seluruh karyawan diikutsertakan dalam wadah SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
3) Karyawan yang mendapat musibah, misalnya kematian anak, istri, suami mendapat bantuan sosial dan uang duka dari perusahaan.
4) Karyawan yang melahirkan mendapat cuti dabn sumbangan sekedarnya dari perusahaan
5) Apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja, maka segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan
6) Karyawan tetap mendapat seragam dari perusahaan
7) Karyawan akan mendapat tunjangan hari raya lebaran dan natal 8) Perusahaan juga menyediakan fasilitas- fasilitas lain, guna
commit to user
41
e. Perekrutan tenaga Kerja
Sistem recruitmentdan pengelolaan SDM di PT. Mondrian dimulai dengan penyebaran informasi penerimaan karyawan baru melalui beberapa media seperti surat kabar, radio dan kampus- kampus yang terkait dengan spesifikasi terhadap surat lamaran dan diadakan wawancara terhadap calon karyawan. Apabila calon karyawan dinyatakan lulus wawancara maka akan dilanjutkan serangkaian test sesuai dengan bidang masing- masinh. Calon karyawan yang dinyatakan lulustest akan menjalani masa job
training kurang lebih tiga bulan sebelum diangkat menjadi
karyawan tetap. 6. Aspek Produksi
a. Bahan baku dan Bahan Penolong 1) Bahan baku
Dalam melakukan kegiatan produksinya PT. Mondrian menggunakan bahan baku sebagai berikut: cotton combed 20 S,
cotton combed24 S, CVC 20 S, TC toton, ba byterry, dia dora ,
ra yon spa ndex, cotton spandex, grimis spa ndex, la cos CVC.
2) Bahan Penolong
commit to user
42
b. Alat- alat Produksi 1) Mesin jahit
Digunakan untuk menjahit kain- kain yang dipotong sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
2) Mesin obras
Digunakan untuk menguatkan dan merapikan kaos yang telah dipotong.
3) Mesin pelubang dan pemasang kain
Digunakan untuk membuat dan memasang kancing pada pakaian.
4) Mesin sablon
Digunakan untuk menyablon kain berdasarkan model yang dipesan.
5) Gunting
Digunakan untuk memotong kain sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan memotong benang.
6) Setrika uap
Digunakan untuk mengaatur dan merapikan pakaian yang telah jadi.
7) Oven
commit to user
43
PT. Mondrian memiliki beberapa bra nd dengan kategori produk sebagai berikut:
1) Dadung : Kaos Oblong ( Soul Junk, Youngkis, Classic), Koas Krah, Kaos Female.
2) Be Gaya : Casual Krah, Female Casual Knitting, Female Casual Women.
3) Sekido : Baju Muslim, Short Style, Long Style. 4) Kabar : Kaos Oblong yang temanya mengikuti trend
Informasi terkini, seperti Tukul Syndrom dan Anthurium Syndrom.
5) Jimbore : Pakaian Anak. d. Proses produksi
commit to user
[image:58.595.170.510.108.588.2]44
Gambar 3. 2
Skema Proses Produksi
Dari gambar 3. 2 dapat diketahui bahwa dalam memproses bahan baku menjadi produk jadi terdapat tiga tahap yaitu : tahap
Persiapan Proses
Produksi
Penyelesaian
Pengecekan kain Pembuatan
Klise Film
Pemotongan Benang Pemotongan
Bahan Pembuatan
Desain
Penyetrikaan
Pengemasan Penjahitan dan
Pemotongan Benang Screen
Bagian TL
Pemasangan Kancing dan Pembuatan Lubang Kancing
commit to user
45
persiapan produksi, tahap proses produksi dan tahap penyelesaian produksi.
1) Persiapan produksi
Yang termasuk dalam tahap ini adalah : a) Pembuatan desain
Pembuatan desain dilakukan oleh bagian desainer yang disesuaikan dengan perkembangan trend.
b) Pembuatan klise
Dilakukan oleh bagian desian yang nantinya untuk menyablon kaos yang telah didesain oleh desainer menurut jumlah warna.
c) Pembuatan screen
Dilakukan oleh bagian sablon yang digunkan untuk menyablon pakian yang sesuai dengan desian jika diperlukan penyablonan.
2) Proses produksi
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain : a)Pemotongan bahan
commit to user
46
b) Pengecekan kain oleh QC cutting
Memilih antara kain yang baik dengan kain yang cacat / rusak, setelah dipotong. Bagian ini dilakukan oleh bagian
QC cutting.
c) Bagian TL
Bagian ini merupakan bagian pemasangan kain keras pada bagian- bagian pakaian seperti bagian krah, ma ngset,
klep.
d)Penjahitan dan pemotongan benang
Setelah kain dipotong, dibagian ini kain dijahit sesuai dengan model yang diinginkan oleh pemesan (buyer).
Dilanjutkan denganpemotongan benang, yang terakhir di cek oleh bagian QC line.
e) Pemasangan kancing dan pembuatan lubang kancing. Pemasangan kancing dan pembuatan lubang kancing dilakukan setelah pakaian selesai dijahit.
3) Penyelesaian produksi
Yang termasuk dalam tahap ini adalah : a)Pemotongan benang
commit to user
47
b)Penyetrikaan
Proses pembersihan benang sudah selesai, kemudian dilakukanproses penyetrikaan agar kaos yang sudah jadi dapat terlihat bagus dan rapi dan siap untuk proses selanjutnya yaitu pengecekan.
c)pengecekan
Pengecekan pakaian jadi yang sudah disetrika, seperti meneliti keadaan pakaian tersebut sudah rapi atau belum oleh ba gia n QC finishing.
d)Pengemasan (pa cking)
Pa cking merupakan tahap akhir dari proses produksi,
yaitu memasukkan produk jadi kedalam plastik kemas (pembungkus) agar terlihat rapi dan bersih.
7. Aspek Pemasaran
Dalam memasarkan produknya PT Mondrian menggunakan beberapa cara antara lain:
a. Dengan melakukan penjualan langsung kepada konsumen. PT Mondrian mempunyai Fa ctory Outlet yang berlokasi satu areal dengan perusahaan, sekarang diberi nama “ Sma rt Shopipng”. PT. Mondrian juga membuka ratusan counter diberbagai Department Store atau Mall diseluruh wilayah pemasarannya.
commit to user
48
barang yang laku dibayar, dan sistem jual putus yaitu toko membeli sejumlah produk baik secara tunai maupun hutang yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.
c. Melalui Pesanan Umum (Public order), dimana konsumen akan memesan produk dalam jumlah besar, harga dapat ditekan serendah mungkin sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.
d. Promosi Pemasaran Terpadu, yang didalamnya terdpat unsur promosi akan menambah kepercayaan konsumen terhadap produk. Promosi dilakukan diberbagai media antara lain : TV, media cetak (majalah, tabloid) dan lain- lain.
e. Pelayanan, divisi Pelayanan dan Pemeliharaan Konsumen siap merangkul pembeli dengan berbagai programnya, antara lain ketersediaan produk, ketentuan transaksi yang tidak menyulitkan, pemberian informasi yang cepat dan tidak berbelit, dengan pola promosi yang terpadu sehingga dapat memperkenalkan dan memperoleh image produk yang baik.
8. Aspek Kualitas
commit to user
49
a. Bahan Baku
Bahan baku dari supplier di inspeksi apakah ada cacat (cacat kain, cacat print, cacat celup), apakah berat dan panjang sesuai. Jika diketahui terdapat cacat kain, maka kain kain dikembalikan kepada supplier untuk ditukar kembali.
b. Proses Produksi
Dalam proses produksi yang biasa diperiksa adalah semua bagian produksi tapi yan sering terjadi kerusakan adalah bagian potong dan bagian penjahitan. Untuk bagian potong kendala yang sering adalah kerumitan pola, maka dari itu untuk bagian potong dibutuhkan orang yang berpengalaman yang cukup lama dan ahli dibidangnya. Dengan begitu kerusakan dapat diminimalkan. Untuk bagian penjahitan, kerusakan yang biasa terjadi adalah jahitan lepas, jahitan tidak rata. Hal ini dapat diminimalkan dengan memberi pelatihan terlebih dahulu kepada karyawan.
c. Inspeksi Produk Akhir
commit to user
50
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang perkuliahan diluar kampus yang berorientasi pada dunia nyata (dunia kerja), yang merupakan penerapan dari teori-teori yang dipelajari selama masa perkuliahan. Magang kerja tersebut merupakan program fakultas ekonomi UNS Surakarta dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada program DIII Manajemen Industri. Magang kerja wajib dilakukan oleh mahasiswa DIII jurusan Manajemen Industri semester akhir.Lamanya pelaksanaan magang kerja minimal satu bulan, tapi juga tergantung kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan. 2. Tujuan Magang Kerja
a. Dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang timbul serta memberikan alternatif pemecahan permasalahan dalam dunia usaha.
b. Agar mahasiswa mendapat pengalaman secara langsung mengenai aktivitas nyata dalam dunia usaha.
commit to user
51
3. Lokasi dan Penempatan Magang Kerja a. Lokasi magang kerja
Kegiatan magang dilakukan di PT Mondrian yang beralamat di Jalan KH. Hasyim Ashari, No 171 ( By pa ss) Mojayan, Klaten, Jawa Tengah. Telp: (0272) 323181, Fax (0272) 324718, 324727. b. Penempatan magang kerja
Berdasarkan keputusan dari Kepala Bagian produksi, maka mahasiswa ditempatkan pada satu bagian yaitu di sewing.
4. Manfaat Magang Kerja
Dalam pelaksanaan magang kerja banyak manfaat yang diperoleh penulis antara lain:
a. Mengetahui secara langsung proses produksi atau kegiatan yang terjadi di perusahaan.
b. Mengetahui secara langsung pekerjaan karyawan.
c. Mendapatkan pengalaman dan ketrampilan dalam memasuki dunia usaha.
5. Pelaksanaan dan Kegiatan Magang Kerja
commit to user
52
Selama kegiatan magang kerja berlangsung, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti tata tertib yang telah ditentukan oleh perusahaan diantaranya sebagai berikut:
a. Peserta magang diwajibkan melapor kepada pembimbing lapangan sebelum pelaksanaan magang kerja.
b. Peserta magang diperbolehkan memakai pakaian bebas dengan ketentuan rapi dan sopan.
c. Datang dan pulang tepat waktu sesuai aturan yang ditetapkan.
d. Tidak diperkenankan merokok selama kegiatan magang kerja berlangsung.
Adapun rincian kegiatan magang kerja adalah sebagai berikut: a. Minggu pertama ( Tanggal 2- 6 Januari 2012)
1) Perkenalan kepada manajer perusahaan, pembimbing magang, staff dan karyawan.
2) Penempatan tempat magang kerja serta penjelasan tentang peraturan perusahaan.
3) Mengamati lokasi dan lingkungan perusahaan.
4) Mengamati proses produksi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b. Minggu kedua ( Tanggal 9- 13 Januari 2012) 1) Mengamati proses produksi
2) Melakukan wawancara dengan staff bagian QC
commit to user
53
4) Mencatat jumlah kerusakan produk pada bagian tertentu. c. Minggu ketiga ( Tanggal 16- 20 Januari 2012)
1)Melakukan pengamatan dibagian sewing
2) Mencatat jumlah kerusakan produk bagian sewing
3) Membantu mengecek kain pada bagian sewing
d. Minggu keempat ( Tanggal 23- 27 Januari 2012) 1) Merekap data kerusakan produk.
2) Konsultasi kepada pembimbing magang mengenai data yang diperoleh selama pengamatan.
3) Melakukan pencatatan, pengecekan dan kelengkapan data yang masih kurang.
4) Perpisahan dan serah terima keneng- kenangan dengan perusahaan.
C. Pembahasan Masalah
commit to user
54
dapat dilakukan pembahsan mengenai pengendalian kualitas dengan menggunakan analisis C- Chart. Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah kerusakan pada produkbra nd jimbore yang terjadi dalam proses produk masih dalam batas kendali atau tidak. Dalam analisis ini disertakan diagram sebab- akibat ( fisbhone) untuk mengetahui jumlah keruskan dan diagram pareto untuk mengetahui prosentasi kerusakan produk.
1. Analisis C- Cha rt
commit to user
[image:69.595.172.453.238.709.2]55
Tabel 3. 2
Jumlah kerusakan Produk Bulan November 2011
Produk Jimbore
Sumber: PT Mondrian Klaten
NO TANGGAL
JUMLAH
KERUSAKAN
(UNIT)
1 1 November 2011 263
2 2 November 2011 259
3 3 November 2011 250
4 4 November 2011 220
5 5 November 2011 224
6 8 November 2011 215
7 9 November 2011 150
8 10 November 2011 190
9 11 November 2011 195
10 12 November 2011 218
11 15 November 2011 190
12 16 November 2011 178
13 17 November 2011 193
14 18 November 2011 249
15 19 November 2011 217
16 22 November 2011 252
17 23 November 2011 180
18 24 November 2011 215
19 25November 2011 190
20 26 November 2011 195
commit to user
56
Dari data di atas dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode
c- cha rt dengan langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rata- rata kerusakan dengan rumus:
=
=
=
212, 15b. Mencari standar deviasi:
σ
c =
=
=
14, 565c. Menentukan batas kendali atas ( UCL) atau batas kendali bawah ( LCL) dengan menggunakan rumus:
1) Batas kendali atas ( UCL)
UCL =
+ 3
σ
c
commit to user
57
2) Batas kendali bawah ( LCL)
LCL =
– 3
σc
=212, 15
–
3(14, 565) [image:71.595.153.468.96.533.2]= 168, 455
Gambar 3. 3
commit to user
[image:72.595.136.505.111.495.2]58
Gambar 3. 4
Grafik C- Chart
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode c- cha rt, menunjukan bahwa jumlah kerusakan produk jimbore bulan November 2011 memiliki rata- rata kerusakan sebanyak 212, 15 dan standar deviasinya 14, 565. Sedangkan batas kendali atas ( UCL) sebanyak 255, 851 dan batas kendali bawah ( LCL) 168, 455.
Berdasarkan grafik dengan menggunakan metode c- cha rt
commit to user
59
November 2011 sebesar 263 unit dan tanggal 2 November 2011 sebesar 259 unit. Hal ini dikarenakan pada tanggal tersebut terdapat permasalahan yang terjadi pada kualitas bahan baku dan kurangnya pengawasan produk jimbore bagian sewing.
Oleh karena itu perlu dilakukan revisi untuk mendapatkan standar pengukuran yang baik yaitu dengan cara menghilangkan data produk yang out of control. Dari data yang diperoleh tersebut maka dihitung lagi menggunakan c- cha rt kembali maka diperoleh hasil sebagai berikut:
baru =
=
=
= 210, 058
UCL = Co + 3
= 210, 058 + 3
commit to user
60
LCL = Co – 3
= 210, 058 - 3
[image:74.595.158.469.221.510.2]= 166, 577
Gambar 3. 5
commit to user
[image:75.595.134.506.113.500.2]61
Gambar 3. 6
Grafik C- Chart Setelah Revisi
Berdasarkan dari perhitungan diatas maka diperoleh perhitungan baru yaitudengan rata- rata kerusakan 210, 058, batas kendali atas ( UCL) sebesar 253, 538 dan batas kendali bawah ( LCL) sebesar 166, 577. Sehingga tidak ada lagi kerusakan yang out of control.
2. Analisis Diagram Pareto
commit to user
62
Diagram Pareto merupakan sebuah metode untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk. Langkah dalam pembuatan Diagram Pareto adalah :
a) Menentukan presentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan misalnya terdapat kerusakan a, b, atau c yang jumlahnya masing-masing sebesar a%, b%, atau c%.
b) Membuat Diagram Pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan mulai dari jumlah yang paling besar sampai jumlah yang paling kecil yaitu dari kiri ke kanan.
Presentase kerusakan dihitung dengan menggunakan rumus :
commit to user
[image:77.595.115.547.171.726.2]63
Tabel 3. 3
Jenis Kerusakan Kaos Jimbore PT Mondrian Klaten
NO TANGGAL
JENIS KERUSAKAN JUML AH Pakaian Kotor Pakaian Terkena Oli Jahitan Loncat Beda Warna
1 1 November 2011 188 44 16 15 263
2 2 November 2011 100 67 60 32 259
3 3 November 2011 70 45 51 84 250
4 4 November 2011 80 49 50 41 220
5 5 November 2011 157 60 7 0 224
6 8 November 2011 85 54 40 36 215
7 9 November 2011 68 23 30 29 150
8 10 November 2011 75 51 32 32 190
9 11 November 2011 60 60 40 35 195
10 12 November 2011 76 80 39 23 218
11 15 November 2011 48 58 35 49 190
12 16 November 2011 52 51 40 35 178
13 17 November 2011 123 62 8 0 193
14 18 November 2011 179 70 0 0 249
15 19 November 2011 88 40 45 44 217
16 22 November 2011 81 47 45 79 252
17 23 November 2011 86 50 24 20 180
18 24 November 2011 61 49 102 3 215
19 25November 2011 36 50 93 11 190
20 26 November 2011 37 50 93 15 195
TOTAL 1750 1060 850 583 4243
PROSENTASE 41, 244% 24, 982% 20, 032% 13, 740% 100%
commit to user
64
Analisis prosentase sebagai berikut:
1) Pakaian kotor = 41, 244 %
2) Pakaian terkena minyak/ oli
=
24, 982 %3) Jahitan loncat = 20, 032 %
[image:78.595.153.507.118.534.2]4) Beda warna = 13, 740 %
Gambar 3. 7
Diagram Pareto Kerusakan Produk Jimbore PT Mondrian Klaten
Berdasarkan analisis data diatas dalam Diagram Pareto, maka dapat diketahui dalam proses produksi produk jimbore pada bulan November 2011 untuk tingkat kerusakan yang tertinggi terjadi pada pakaian kotor
commit to user
65
adalah pakaian terkena minyak atau oli ( oilly)sebesar 1060 unit atau 24, 982 %, untuk urutan ketiga adalah jahitan loncat sebesar 850 unit atau 20, 032 % dan urutan terakhir adalah beda warna sebesar 583 atau 13, 740 %.
3. Analisis diagram sebab- akibat ( fisbone)
commit to user
[image:80.595.112.516.121.509.2]66
Gambar 3. 8
Diagram Sebab Akibat ( F isbhone)
a. Manusia
Dalam proses produksi tenaga kerja sangat berpengaruh, apabila tenaga kerja kurang memperhatikan pada bagiannya masing-masing akan berdampak terhadap produksi produk yang dihasilkan akan mengalami kerusakan. Kurangnya pengawasan menjadikan tenaga kerja kurang efektif dalam proses produksi, seperti tenaga kerja yang banyak mengobrol pada saat produksi. Kurang teliti dan terlalu
Kurang teliti Kurang memperhatikan kualitas Kurang
pengawasan Kondisi mesin
yang tua Kerusakan mesin Kurang tersedianya pasokan Bahan rusak
dari pemasok Penanganan
material yang kurang baik Spesialisasi tenaga kerja kurang Sosialisasi metode yang kurang merata Produk rusak/cacat Terlalu dipaksaka n Perawatn mesin kurang rutin
manusia Mesin
commit to user
67
dipaksakan menyebabkan proses produksi yang berlangsung banyak terjadi kerusakan.
b. Mesin
Mesin sebagai alat penunjang utama dalam proses produksi, yang masih tergantung pada operator yang menjalankannya. Perawatan berkala hendaknya selalu diperhatikan agar tidak terjadi trouble
mesin/ mesin rusak, sehingga mengakibatkan terhentinya proses produksi. Tingkat kebersihan mesin juga berpengaruh terhadap kinerja mesin maupun terhadap produk yang dihasilkan. Pengaturam mesin yang harus disesuaikan dengan jenis kain.
c. Bahan baku
Bahan baku sangat menentukan kualitas akan produk yang dihasilkan. Dalam proses produksi bahan baku yang kurang baik dapat menyebabkan kecacatan produk dan kurangnya pasokan bahan baku akan menghambat proses poduksi. Maka dari itu penanganan bahan baku harus benar-benar diperhatikan, karena bahan baku merupakan sebuah proses awal yang akan mempengaruhi pada proses selanjutnya.
d. Metode
commit to user
68
commit to user
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan mengenai pengendalian kualitas produk jimbore bagian sewing PT Mondrian Klaten pada bulan November dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis c- cha rt dapat diketahui bahwa kerusakan produk jimbore pada bulan November 2011 terdapat beberapa kerusakan yang out of control yaitu pada tanggal 1 November, 2 November dan 9 November 2011. Dengan proporsi rata-rata kerusakan sebesar 212, 15, standar deviasinya 14, 565, batas kendali atas (UCL) sebesar 255, 851 dan batas kendali bawah (LCL) sebesar 168, 455.
2. Setelah dilakukan revisi maka diperoleh perhitungan baru yaitu dengan rata- rata kerusakan 210, 058, batas kendali atas ( UCL) sebesar 253, 538 dan batas kendali bawah ( LCL) sebesar 166, 577. 3. Berdasarkan Diagram Pareto yang telah dibuat maka kerusakan
commit to user
70
4. Berdasarkan analisis diagram sebab-akibat dapat diketahui penyebab-penyebab kerusakan produk jimbore meliputi faktor manusia, mesin, bahan baku dan metode.
B. Saran
Berdasarkan analisis pembahasan dan kesimpulan diatas, maka saran dan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan antara lain:
1. Seharusnya pengendalian kualitas dalam perusahaan selalu diutamakan dan menjadi hal yang harus diperhatikan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh perusahaan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya lagi untuk proses produksinya atau meminimalisir biaya.
2. Mempertahankan dan terus meningkatkan strategi produksi untuk selalu memberbaiki produk yang kurang berkualitas demi nama baik perusahaan dan kelancaran proses produksi, seperti perusahaan menambahkan bagian pengendalain kualitas pada bagian gudang atau sebelum QC cutting.
commit to user
71