EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM
PELAKSANAAN
KURIKI]LUM
2OO4PADA SMA
PILOTING
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HEADMA""T;#"'IP#H#Jft
+Ii'KTB"#IRffi
t'AI\Df,
oLErowARD
T]PON
SOME
HIGH SCHOOL
OF
YOGYAKARTA
Trikinasih Handayani, M. Joko Susilo
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 0274 (379418)
Diterima: 11 Februari 2006. Disetujui 6 Maret 2006
Abstract
This research was aimed
to
know the ffictivennessof
headmaster's leadership toward theimplementation of curiculum 2004. This research focused on the the integity of the headmaste, his ability on
overcoming the institution's problems and his leadership style and related them with the leadership's
effectivenessin in carrying the implementation of the curiculum 2004. This research wqs carried out at SMAN 7
fogyakarta, SMAN 11 iogyakarta, SMAN Sewon and SMAN Kalasan. The data collected by anquette were
analyzed by double regression and Pearson's correlation uslng SPSS release 10. Intepretation was then made
descriptivelly.
The results showed that all, the integrity, ability to solve the institation's problems, and the ladership
gtyle
of
the
headmaster, together, affictedthe
leadership's ffictivenessof
the
headmaster duringimplementation of curiculum 2004.
Key words: Curiculum 2004, imptementation, leadership ffictivenes of the headmaster BIOEDUKASI
Volume 3, Nomor 1 Halaman 12-16
PENDAHULUAN
Kepala
sekolah sebagai
puncakpimpinan
lembaga sangat berperan dalammengelola modal sekolah baik internal rnaupun
eksternal, termasuk
di
dalamnya menangkapdan memanajemen
isu
global yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, yaitu dicanangkannyakurikulum
2004
sebagaipenyempurna kurikulum sebelumnya. Untuk mencapai keberhasilan
dalam
pelaksanaankurikulum 2004, peran kepala sekolah sangat
menentukan. Peran tersebut terkait dengan
kemampuan
dalam
mengkoordinasi,menggerakkan
dan
menyelaraskan semuasumber
daya
pendidikan
yang
tersedia.Kepemimpinan
kepala
sekolah
merupakansalah satu faktor yang
dapat
mendorongsekolah untuk dapat mewujudkan
visi,
misi, tujuan dan sasarn sekolah melaluiprogram-program yang dilaksanakan secara terencana
dan bertahap. Oleh sebab
itu
kepala sekolahdituntut
untuk
memiliki
kemampuanmanajemen dan kepemimpinan yang tangguh,
agar
mampu
mengambil
keputusan danISSN: 1693-265X
Februari
2006prakarsa untuk meningkatkan
mutu
sekolah.Di
samping itu, kepala sekolah harus mampumemobilisasi sumber
dayz
sekolah sepertimembuat perencanaan dan evaluasi program
sekolah,
pengembangan
kurikulum, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan saranadan
sumberbelajar,
keuangan, pelayanansiswa.
Kemampuan dalam hubungan sekolah dengan pihak eksternal terkait juga diperlukan,misalnya mengatur hubungan dengan orang tua
siswa, dinas pendidikan dan perguruan tinggi.
Efektivitas
kepemimpinan
kepalasekolah akan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menciptakan
iklim
kerja
yangkondusif.
Dengandemikian
keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2004 ditentukan olehkepemimpinan
kepala
sekolah
dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan danevaluasi di sekolah secara keseluruhan. Dalam
pengamatan di lapangan, kepala sekolah sering
menghadapi
berbagai
persoalan kaitannyadengan
penerapan
kurikulum
2004.13 Trikinasih Dan Joko
-
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam KBKpengelolaan ketenagaan,
pengembangankurikulum, sarana
dan
sumber
belajar, keuangan, pelayanan siswa, hubungan denganmasyarakat maupun penciptaan
iklim
sekolah.Permasalahan tersebut memerlukan perhatian
dan
kecermatankerja
kepala sekolah agarimplementasi kurikulum 2004 berjalan efektif dan
efisien.
Kualitas kepemimpinan kepalasekolah
yang
di
dalamnya termasuk pula kepribadian, ketrampilandalam
menanganimasalah yang timbul
di
sekolah, kemampuandalam menjalin hubungan antar manusia serta
gaya kepemimpinan sangat menentukan dan
memiliki pengaruh yang besar terhadap proses
belajar-mengajar
di
sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakanhal
yang penting,karena
sebagaipublik
figot,
semua yangberkaitan dengan perilaku, pengambilan dan
penentuan kebijaksanaan serta
cara
kepalasekolah
berkomunikasi
akan
mendapatperhatian
dari
bawahan
dan
masyarakat.Dengan demikian apabila kepala sekolah tidak mampu berperilaku sebagai teladan, kepala
sekolah
akan
gagal
dalam
melaksanakankepemimpinannya
di
sekolah.
Keberhasilanorganisasi dalam mencapai tujuan yang ingin
diraih
bergantung pada
gayakepemimpinannya,
yaitu
apakan
mampumenggerakkan semua sumber daya manusia,
sumber daya alam, sarana, dana, dan waktu secara
efektif-efisien
serta
terpadu
dalam i'roses manajemen.Salah satu indikator untuk mengetahui
keberhasilan dalam efektivitas kepemimpinan kepala sekolah adalah prestasi kerja guru dan
karyawan.
Hal
tersebut menunjukkan bahwakepemimpinan
kepala
sekolah
dapatmenambah semangat dan gairah keda guru dan
karyawan
dan pada
akhirnya
dapatmeningkatkan produktivitas
kerja
guru
dankaryawan
sehingga
akan
terhindar
daritindakan-tindakan
yang
merugikan.Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah tersebut sangat bergantung pada banyak hal.
Berdasarkan
latar
belakangdi
atas, masalah-masalahyang terkait
denganefektivitas kepemimpinan kepala sekolah dapat
diidentifikasi.
Beberapa masalah yang adamisalnya keterampilan kepala sekolah dalam
menangani permasalahan
yang
timbul
di sekolah, integritas kepribadian kepala sekolahdalam
menjalankan
tugas-tugas
kepalasekolah, pengalaman berorganisasi sebelum
menjabat kepala sekolah, kemampuan dalam menjalin hubungan natar manusia, kemampuan
memimpin dan meng-organisasi team, kondisi
bawahan yang menyangkut tingkat pendidikan,
kualitas
kinerja
dan
motivasi
berprestasi,lingkungan sosial ekonomi, budaya, politik dan
iklim
kerja, dan
gaya kepemimpinan yangdikembangkan kepala
sekolah.
Atas
dasasrtersebut,
penelitian
yang
menghubungkankepemimpinan kepala sekolah terkait dengan
keberhasilan implementasi
KBK
sangatmenarik untuk dilakukan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan
di
SMA
yangmenjadi
pilot
pelaksaankurikulum 2004
diDfY,
meliputiSMAN
7
Yogyakarta, SMAN 11 Yogyakarta,SMAN
Kalasan dan SMANSewon.
Penelitian dilaksanakan selama 6bulan,
mulai dari
bulanJuli
sampai denganNovember
2005.
Populasi dalam penelitian adalahguru dan
karyawanSMA
tersebutdengan
junrlah
keseluruhan
200
orang.Sampel
diambil
sebanyak10
Vo
jumlah populasi(Arikunto,
1989).
Data
dikoleksimenggunakan
angket
untuk
menjaring informasi tentang integritas kepribadian kepala sekolah, keterampilan kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahansekolah,
gayakepemimpinan
situasional
dan
efektivitas kepemimpinan kepala sekolah. Angket tertutupsebelumnya
telah
diuji
validitas
danreliabilitasnya
untuk
keabsahan instrumentersebut. Data
yang
didapatkan dianalisisdengan
uji
statistikdeskriptif.
Uji
asumsi danuji
hipotesis dilakukan dengan
korelasi Pearsondan
regresi ganda dengan
SPSSrelease 10.
HASIL
DAN PEMBAHASANEfektivitas
kepemimpinan
kepalasekolah dalam pelaksanaan
kurikulum
2004(kurikulum
berbasis kompetensi) dibangundari
3
aspek kepemimpinanyaitu
integritas kepribadian, keterampilan dalammenyelesaiakan masalah institusional dan gaya
kepemimpinan yang diterapkan. Ketiga aspek
tersebut mempunyai hubungan yang positif dsn
signifikan
dalam
mewujudkan
efektivitasqlOEDUKASlVol.
3,
No.I,
hal.12-16Beberapa penilaian terhadap integritas
kepribadian
kepala
sekolah
menunjukkan cukupbaiVtinggi
(40Vo), sedang (36,25 Vo),rendah (l2,5Vo), dan sangat rendah (lI,25Vo). Kalkulasi data menunjukkan bahwa integritas
kepribadian kepala sekolah
di
SMAN pilotingKBK
di
Yogyakarta menunjukkan integritasyang
baik
(72,25Vo)
disamping
rendah(23,75Vo). Hal tersebut menunjukkan sebagian
besar kepala
sekolah
telah
menunjukkan karakter sosok pimpinan yang baik.Kepribadian seorang pemimpin terlihat
pada
kemampuannnyamengelola
emosi,Kepribadian
tersebutterlihat
dalam setiaptindakan
dan dan
sesuatuyang
mampumembangkitkan
potensi
bawahan, mampumempengaruhinya sehingga dapat berimbas
pada
sistem,
dalam
hal
ini
keberhasilanimplementasi
KBK.
Kepala sekolah sebagaipemimpin dituntut untuk
memiliki
sifat dankualitas
dalam
koordinasi, konsepsi
danpenjabaran kompetensi umum,
memiliki
sifatadil,
sanggup membawa institusi pada tujuanyang
dicanangkanserta
mampu membawasegenap jajarannya
menuju
kepadakesejahteraan
lahir
danbatin.
Hal
tersebutdikuatkan
oleh
Kartono (1982),
bahwapemimpin
harus
mampu
membangkitkan kekuatan rasional dan emosional anak buahnyasehingga
memunculkankekuatan
raksasauntuk membangun.
Kemampuan
kepala
sekolah dalamrnenyelesaikan masalah yang
terkait
denganinstitusi menunjukkan skor yang tinggi untuk semua
SMA
yang
dikaji
(73,75Vo\, 22,5menunjukkan skor rendah (22,5 Vo) dan sangat
rendah (3,25Vo). Data tersebut menunjukkan
bahwa
keterampilankepala
sekolah dalammenyelesaiakan masalah institusi khususnya
menyangkut implementasi
KBK
secara umumdinilai
tinggi.
Hal
tersebut menunjukkanbahwa kepala sekolah dapat
mengatasimasalah
KBK di
sekolah,
mampumenyelesaikan
dan
mengantisipasi masalahyang ada dan tidak menghambat tujuan umum
institusi/organisasi.
Earl
Nightingale
danWhitt
Schult dalam
Nawawi
(1995)menambahkan
bahwa
pemimpin
harusmemiliki
kemandirian
dan
berhasratmemajukan diri, memiliki keingintahuan yang
besar dan cepat tertarik kepada hal-hal baru.
Pemimpin
juga
harus bersifat multiterampil, memiliki motivasi tinggi dan menyadari targetI4
yang
ingin
dicapai,
disamping
harusmempunyai
idealisme,
imajinasi
dayakombinasi dan inovasi yang
tinggi.
Melalui kemampuan tersebut pemimpin dalam halini
kepala sekolah mampu
menguasai
danmemberikan
solusi atas
hal
baru
berikutpermasalahannya.
Ditinjau dari gaya kepemimpinannya, kepala sekolah
di
semua sekolah yang dikaji menunjukkanskor tinggi
(36,25Vo), sedang(30Vo) rendah (26,25Vo)
dan
sangat rendah(7,5Vo).
Dari
data kumulatif, secara umum(66,25Vo) menunjukkan
bahwa
gayakepemimpinan
kepala
sekolahrelatif
baik. Gaya kepemimpinan merupakancara
yangdipakai seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan
sistem.
Ketepatanmemilih
gayl
merupakan sesuatu yang penting, meskipun fleksibel berdasaikankondisi
yang dihadapi (gaya situasional). Kepemimpinan situasionaltersebut
penting dalam
menyikapi implementasiKBK
sebagai situasi yang baru.Secara umum dapat dikatakan
bahwa
gayakepemimpinan dalam menyikapi implementasi
KBK
telah
sesuai,seperti
pendapat yangmenyebutkan
bahwa gaya
kepemimpinanmemiliki
kecenderunganyang
bervariasi (Anonim, 1998).Integritas
kepribadian, kemampuandalam
memecahkan permasalahan institusi, dan gaya kepemimpinan yangbaik
menjadidasar efektivitas sebuah kepemimpinan kepala
sekolah
dalam
implementasiKBK.
Uji
hipotesis secara parial yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan bahwanilai
korelasi Pearsonuntuk
integritas kepribadian kepalasekolah sebesar
0,837.
Uji
Pearson untuk kemampuan dalam mengatasi maslah sebesar0,677.
Uji
Pearson untuk gaya kepemimpinan situasional sebesar 0,868.Uji
serempak atas 3aspek tersebut menunjukkan
nilai
F
sebesar115,368, menunjukkan adanya kontribusi yang
signifikan
ketiga
aspek tersebut
dalam menentukan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah. Secara umum dapat dikatakan bahwakepemimpinan kepala sekolah pada sekolah
yang
dikaji
terkait dengan pelaksanaanKBK
telahefektif,
bagusdan bisa
diterima olehbawahan (guru dan
karyawan).Kepemimpinan
yang efektif
tersebutmendasarkan
pada
pemuasan
kebutuhanbersama dalam satu
institusi.
hal
tersebut15 Trikinasih dan Joko
-
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam KBKNawawi (1995)
yang
menyatakan bahwapemimpin yang efektif adalah pemimpin yang
memperhatikan
secara
seimbang orientasihubungan
antar
manusia dengan orientasitugas.
Artinya bahwa sebuah kepemimpinanyang
efektif
adalah
kepemimpinan yangmemperlakukan sistem dan bawahan dengan
baik
serta dapat memberikan motivasi agarsistem dapat
menunjukkan performa yangtinggi
dalam melaksanakan tugas, sehinggatujuan yang
telah
ditetapkan dapat tercapaidengan cepat,
tepat
dan
baik.
Berkaitan denganhal
tersebut, kepala sekolah sebagaipemimpin harus dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara
umum.
Beberapa hal harusdimiliki
kepala
sekolah.Adopsi
pendapatPeters
dan Austin
(Nawawi,
1995) bahwa sebagai seorang pemimpin kepala sekolah jugahendaknya memiliki :
1.
Vision and symbol. bahwa kepala sekolahharus mampu mengkomunikasikan
nilai-nilai
lembaga kepadaguru,
siswa danmasyarakat luas.
2.
Leadership style, bahwa kepala sekolahharus dapat melihat gaya kepemimpinan
yang
dibutuhkan
oleh
lembaga
yangdipimpinnya.
3.
For
the
kid,bahwa kepala sekolah harusberekuivalen
untuk
memperhatikanpelanggan baik internal maupun eksternal dengan baik.
4.
Autonomy, experimentationand
supportfor
value, bahwa kepala sekolah harusdapat
mendorongguil,
karyawan dansiswa untuk
berinovasi.
Selain tersebutjuga harus dapat mendorong mereka untuk
siap dan mampu mengantisipasi kegagalan
atau
kesalahan sebagaiakibat
sebuahpembaharuan.
5.
Createe
sense offamily,
bahwa kepala sekolah harus dapat menciptakan atmosferkekeluargaan sebagai kesatuan masyarakat
antara guru, karyawan, siswa, orang tua dan stake holder yang lain.
6.
Senseof
the
whole,
rhythm, passion,intensity
and
enthusiasm, bahwa kepalasekolah harus
memiliki
kualitas pribadiyang
dibutuhkan
orang banyak
dantercermin dalam
kepribadian
sebagai seorang pemimpin.Dari
beberapahal
di
atas,
dapatdikatakan bahwa keberhasilan implementasi
KBK
sangat ditentukanoleh
kemampuankepala
sekolah
dalam
mengkoordinasikan, menggerakkandan
menyelaraskan semuasumber
daya
pendidikan
yang
ada.Kepemimpinan
kepala
sekolah
merupakansalah
satu faktor yang dapat
mendorong sekolah untuk dapat mewujudkanmisi,
visi, tujuan dan sasaran melalui program-programyang
dilaksanakansecara
terencana danbertahap.
Oleh
karenaitu,
kepala sekolahharus
memiliki
kemampuan manajemen dankepemimpinan
yang
tangguh
agr
mampumengambil keputusan
dan
prakarsa untukmeningkatkan mutu sekolah.
Untuk
kepentingan tersebutdi
atas,kepala sekolah
juga
dituntut unutk
mampu memobilisasi sumberdaya
sekolah, dalam kaitannya dengan perencanaandan
evaluasiprogram sekolah, pengembangan kurikulum, pembelajarn, pengelolaan ketenagaan sarana
dan
sumberbelajar,
keuangan, pelayanansiswa, hubungan sekolah dengan masyarakat
dan penciptaan
iklim
sekolah.
Peran kepalasekolah
dalam rangka
implementasiKBK
(Muh. Alip,20O4), khususnyadi
setiap pionirKBK
di
beberapaSMU
di
Yogyakartadiantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Menjamin
tersedianya
dokumen kurikulum.2.
Membantu dan memberikan arahan kepada guru dalam memahami dan melakdsanakankurikulum.
3.
Mengatur jadwal pertemuan guru dengan orang tua murid.4.
Menjalin
hubungan
dengan
dinaspendidikan
di
kabupatendan
propinsi,serta menjalin hubungan dengan perguruan
tinggi.
5.
Menyusun laporan evaluasi perencanaandan
pelaksanaanKBK
di
sekolah danmenyampaikan kepada pihak-pihak yang
terkait.
Mulyasa
(2002)
mengungkapkanbahwa untuk kepentingan pelaksanaan
KBK
dalam
rangka
peningkatanmutu
sekolah,kepala sekolah harus mampu memobilisasi
sumber daya sekolah dalam kaitannya dengan
perencanaan
dan
evaluasi program sekolah,pengembangan
kurikulum,
pembelajaran,pengelolaan ketenagaan sarana
dan
sumberbelajar, keuangan, pelayanan siswa, hubungan
sekolah dengan masyarakat
dan
penciptaaniklim sekolah.
Kondisi-kondisi
tersebutBIOEDUKASIVoI.
3,
No. 1, hal.12-16kelancaran dalam pelaksanaan
KBK
di bawahkepemimpinan
kepala
sekolah.
Dengandemikian
keberhasilan pelaksanaanKBK
ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolahdalam
melakukan perencanaan, pelaksanaandan evaluasi di sekolah secara keseluruhan.
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan
hasil
penelitiandan pembahasan kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dalam
pelaksanaan
kurikulum
2004(kurikulum
KBK) di
beberapaSMA
pilotingKBK di
Yogyakarta
berjalan
efektif.Efektivitas
kepemimpinantersebut
sangatmendukung keberhasilan implementasi
KBK
di sekolah tersebut.DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
1998.
Managingthe
Non
Profit Organization. P3M. Jakarta.Mulyasa,
E.,
2002. Kurikulum
BerbasisKompetensi, Konsep, Karakteristik dan
Implementasi.
PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.Nawawi,
H,,
1995.
Kepemimpinan yangEfektif. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Ghozali, 1., 2O0 l . Aplikasi Analisis Multivariat
Dengan
Program SPSS.
PenerbitUNDIP. Semarang.
Kartono,
K.,
1982.
Pimpinan
danKpemimpinan.
Penerbit
Rajawali.Jakarta.
Muh.
Alip.
2004.
Manajemen KurikulumBerbasis
Kompetensi
(makalah).Universitas Ahmad'Dahlan, 10 Januari
2004.Yogyakarta.
Joko Susilo,M.,2004. Desain Eksperimen dan
Pengelolaan
Dta
Penelitian:Aplikasidengan SPSS. LP2I Press. Yogyakarta.
Arikunto, S., 1989. Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktek.
PT
Rineka Cipta.jakarta.
Sumidjo,
W,
2002. Kepemimpinan KepalaSekolah,
Tinjauan
Teoritik
dan Permasalahannya. PT Grafindo Persada. Jakarta.