Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 8
C. Rumusan Masalah... 8
D. Tujuan Penelitian... 9
E. Manfaat Penelitian... 9
F. Batasan Penelitian... 10
G. Definisi Operasional...10
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pendidikan Penjas... 12
1. Hakikat Pendidikan Jasmani... 12
2. Pengertian Pendidikan Jasmani... 14
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii
B. Permainan Tradisional... 17
1. Pengertian Permainan...17
2. Permainan Tradisional... 22
C. Partisipasi... 25
1. Pengertian Partisipasi... 25
D. Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi... 29
E. Hipotesis Tindakan... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...32
B. Subjek Penelitian... 35
C. Alur Penelitian... 38
D. Instrumen Penelitian...43
E. Pengumpulan Data... 45
F. Analisa Data... 47
G. Pengolahan Data...49
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 50
1. Deskripsi Siklus I (Tindakan I)... 50
2. Deskripsi Siklus II (Tindakan I)... 55
3. Deskripsi Siklus III (Tindakan I)... 59
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix
C. Sintesis dan Konfirmasi... 66
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 69
B. Rekomendasi... 70
DAFTAR PUSTAKA... 71
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x
[image:4.595.120.500.244.576.2]DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV SDN Putra Panjalu... 37
Tabel 4.1 Rekapitulasi kriteria Penilaian Aspek Partisipasi Dalam
Proses Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi
[image:5.595.116.504.221.581.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 36
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Tindakan I... 74
Lampiran 2 Format Penilaian PartisipasiSiklus I Tindakan I... 77
Lampiran 3. Lembar Observasi Guru Siklus I Tindakan I... 78
Lampiran 4. Lembar wawancaraSiklus I Tindakan I... 79
Lampiran 5 Catatan LapanganSiklus I Tindakan I... 80
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Tindakan I... 81
Lampiran 7. Format Penilaian PartisipasiSiklus II Tindakan I... 84
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II Tindakan I... 85
Lampiran 9. Lembar wawancaraSiklus II Tindakan I... 86
Lampiran 10. Catatan LapanganSiklus II Tindakan I... 87
Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Tindakan I... 88
Lampiran12. Format Penilaian PartisipasiSiklus III Tindakan I... 90
Lampiran13. Lembar Observasi Guru Siklus III Tindakan I... 91
Lampiran14. Lembar wawancaraSiklus III Tindakan I... 92
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii
Lampiran 16. Rekapitulasi Penilaian Aspek Partisipasi Dalam Proses
Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I Sampai
Siklus III... 94
Lampiran 17. Rekapitulasi kriteria Penilaian Aspek Partisipasi Dalam Proses Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I Sampai Siklus III... 95
Lampiran 18. SK Pembimbing Skripsi... 96
Lampiran 19. Surat Izin Penelitian... 97
Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian... 98
Lampiran 21. Foto-foto Penelitian... 99
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu pendidikan
kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak adalah cirri
kehidupan, maka dari itu manusia meski meningkatkan gerak sebagai cirri
kehidupan penting melalui aktivitas pendidikan jasmani. Aktivitas jasmani adalah
dasar bagi manusia untuk mengenal manusia dan dirinya sendiri yang secara
alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Dalam proses belajar terdapat dua kegiatan saling berinteraksi aktif antara
murid dan guru. Guru memberikan stimulus baik berupa pertayaan atau berupa
tindakan dan murid bereaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga terjadilah proses
belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat dicapai hasil yang sesuai
dengan tujuan, maka guru perlu mempertimbangkan dan memilih strategi belajar
mengajar yang efektif dan efisien. Menurut Bloom (1965:17), “Tujuan pengajaran
itu pada hakekatnya adalah perubahan perilaku murid baik bersifat kognitif,
afektif, maupun psikomotor atau keterampilan yang diharapkan terjadi setelah
proses pengajaran berakhir.” Hal ini sejalan dengan hakikat pendidikan jasmani
yang bertujuan mengembahkan ketiga ranah tersebut yaitu ranah kognitif, afektif,
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportifitas-spiritual-sosial) serta
pembinaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas psikis dan fisik yang seimbang.
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pemebelajaran melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif, sikap
sportif, kerjasama, dan kecerdasan emosi. Dalam Sukintaka (1992:10)
mengungkapkan bahwa “Pendidikan jasmani akan mempengaruhi ranah kognitif,
psikomotor dan afektif”. Proses pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi
bahan penilaian, yaitu: aspek kognitif (pengetahuan intelektual), afektif (sikap
sosial) dan psikomotor (keterampilan gerak). Dalam Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Harold M. Barrow dalamFreeman 2001 yang dikutip oleh
Abduljabar (2008:6), menyatakan bahwa:
Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai....individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.
Dari beberapa pengertian para ahli tentang pendidikan jasmani dapat di
simpulkan bahwa Pendidikan jasmani adalah peroses belajar yang menggunakan
aktivitas jasmani untuk meningkatkat kebugaran jasmani dan mengandung
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
diri, kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif dan budaya hidup sehat,
merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh yakni,
kognitif, afektif dan psikomotorik. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional (2002:2) menyebutkan
salah satu tujuan pendidikan jasmani sebagai berikut:
Standar Kompetensi: mempraktekkan latihan kebugaran jasmani yang lebih kompleks untuk meningkatkan keterampilan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar: Mempraktekkan aktivitas dan permainan untuk melatih kekuatan, kecepatan dan kualitas gerak yang meningkat serta nilai kerja keras, kerjasama dan kejujuran.
Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani dapat melalui
berbagai macam aktivitas jasmani yang sesuai dengan ruang lingkup pendidikan
jasmani yang meliputi permainan dan gerak dasar olahraga. Salah satu aktivitas
yang dapat di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah aktivitas
permainan. Dengan perrmainan siswa dapat bergerak bebas dengan perasaan
senang sehingga siswa dapat aktif dan berpartisipasi dengan baik.
Partisipasi murid dalam proses pembelajaran sangat penting sekali karena
dengan adanya partisipasi dari murid maka proses pembelajaran dapat berjalan
dan tujuan pembelajaranakan tercapai sehingga anak bisa tubuh dan berkembang
sebagaimana mestinya. Begitupun dengan pembelajaran penjas, apabila murid
tidak bisa berpartisipasi maka guru tidak bisa mengembangkan kemampuan murid
dari berbagai aspek baik dari aspek kognitf, afektif dan psikomotor. Oleh karena
itu partisipasi menjadi hal yang paling mendasar yang harus di terapkan dan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Menurut Ach. WazirWs., et al. (1999:29) “Partisipasi bias diartikan sebagai
keterlibatan seseorang secara sadar kedalam interaksi sosial dalam situasi
tertentu”. Dengan pengertian itu, seseorang bias berpartisipasi bila diamenemukan
dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan
orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung
jawab bersama.
Dengan kata lain partisipasi akan berjalan dengan baik ketika seseorang
merasa nyaman dengan lingkungan yang berhubungan dengan orang tersebut.
Begitu juga dengan siswa SD, mereka akan ikut berpartisipasi apabila lingkungan
tersebut dirasa nyaman dan disukai oleh siswa, lingkungan tersebut ialah sekolah,
guru maupun materi pembelajaran.
Kenyataan di lapangan banyak dijumpai proses belajar mengajar yang
kurang berjalan dengan baik, hal tersebut terlihat ketika guru sedang mengajar
banyak murid yang kurang memperhatikan guru. Biasanya murid akan
memperhatikan gurunya ketika guru tersebut memberikan materi yang mereka
sukai saja, akan tetapi setiap murid mempunyai karakter dan rasa suka yang
berbeda terhadap materi penjas, ada yang suka maen bola, maen voly dan
sebagainya.
Melihat karakter siswa yang mempunya keinginan gerak yang sangat tinggi
dan sebagian besar dari mereka menyukai permainan maka tidak ada salahnya jika
siswa diberikan materi mengenai permainan. Biasanya permainan yang banyak
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
mereka sendiri dan yang sering dimainkan oleh mereka, atau yang biasa kita sebut
permainan trsadisional.
Meningkatkan partisipasi siswa untuk belajar dapat dilakukan dengan
memperkenalkan permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Sebagian
besar anak-anak menyukai permainan karena menyenangkan. Rasa senang dan
gembira akan menghidupkan fungsi otak kanan dan mempermudah anak untuk
menguasai materi pelajaran yang diberikan. Menurut Mentessori dalam
Uhamisastra, (2010:31) menjelaskan bermain adalah “Dunia anak bermain sangat
signifikan dengan perkembangan anak secara fisik, sosial, emosional dan
kognitif”. Dan permainan tradisional menurut Uhamisastra (2010:12) menjelaskan
bahwa permainan tradisional adalah “Permainan yang dimainkan oleh anak-anak
dengan alat yang sederhana, tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat maka ia bisa
ikut bermain”. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menghadirkan
lingkungan yang menyenangkan bagi siswa dan menumbuhkan keriangan dan
kenyamanan seolah-olah siswa sedang bermain padahal sebenarnya sedang
belajar.
Pada zaman sekarang ini permainan tradisional sudah jarang dilakukan lagi
oleh anak-anak, hal ini terjadi karena anak-anak sekarang sudah dipengaruhi oleh
peramainan yang modern dan tehnologi yang canggih sehingga anak tidak banyak
bergerak.Untuk menjaga kelestarian dari permainan tradisional maka tidak salah
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Permainan tradisional pada dasarnya adalah permainan yang mudah
difahami dan disukai oleh anak-anak, hal ini terlihat apabila permainan ini
dilakukan oleh anak-anak mereka selalu terlihat senang dan menikmatinya.
Hal ini memungkinkan bagi guru untuk bisa menarik perhatian atau
partisipasi siswayang kurang dalam pembelajaran penjas, mengingat permainan
tradisonal ini sangatlah mudah dipahami dan yang paling penting sangatlah
disukai oleh anak-anak khususnya anak-anak sekolah dasar, maka permainan
tradisional dapat digunakan guru untuk menarik partisipasi siswa.
Kenyataan di lapangan banyak dijumpai proses belajar mengajar yang
kurang berjalan dengan baik, salah satunya di SDN Putra Panjalu yang berada di
Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Penulis melakukan observasi awal ke sekolah SDN Putra Panjalu pada hari
rabu tanggal 11 juli 2012 sehingga menemukan beberapa kendala yang
menghambat kelancaran terjadinya proses belajar mengajar diantaranya faktor
guru. Faktor guru sangatlah penting dalam suatu proses pembelajaran, guru harus
menguasai keadaan kelas, keadaan siswa, dan yang penting menguasai materi
yang akan disampaikan kepada murid. Akan tetapi guru penjas SDN Putra Panjalu
kurang menguasai ketiga faktor tersebut.
Kejadian tersebut terlihat ketika guru penjas memberikan materi yang
menggunakan bola sebagai alatnya, guru penjas tersebut hanya memberikan
intruksi kepada siswanya untuk memainkan bola tersebut tanpa memperjelas
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Faktor tersebut akan mempengaruhi juga terhadap faktor yang lainnya, yaitu
guru tidak akan bisa menguasai kelas terutama tidak akan menguasai keadaan
siswa dengan maksimal, siswa akan bermain sesuai dengan keinginannya sendiri
tanpa ada aturan yang jelas.
Apabila sudah terjadi seperti itu dampaknya akan mempengaruhi kepada
siswa, lambat laun siswa akan merasa jenuh, belajarnya jadi asal-asalan, dan
bahkan siswa tidak ikut belajar atau berpartisipasi dalam pembelajaran penjas.
Selain faktor guru dan murid, faktor materi juga sangat berpengaruh
terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Pemberian materi yang tepat akan
mempermudah guru dalam mengajar, seperti memberikan materi yang menarik
untuk siswa, materi yang disukai oleh siswa, karena dengan materi yang demikian
dapat meningkatkan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran.
Apabila materi yang disampaikan tidak tepat maka murid akan merasa
bosan sehingga murid tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Itulah
yang terjadi pada siswa kelas 4 SDN Putra Panjalu, selain faktor guru yang kurang
menunjang di tambah materi yang disampaikan kurang tepat maka dampaknya
akan berpengaruh kepada siswa yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam
pembelajaran penjas.
Mengingat akan sifat siswa sekolah dasar yang tinggi dalam melakukan
aktivitas gerak khususnya gerak yang bersifat permainan, maka tidak salah
apabila guru memberikan materi pembelajaran berupa permainan yang mudah
difahami dan disukai oleh siswa contohnya dengan memberikan permainan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Dalam pembelajaran penjas pemberian materi berupa permainan sangatlah
menunjang, selain karena mudah dimainkan permainan juga sangatlah bermanpaat
untuk menunjang pertumbuhan anak baik dari aspek kognitif, afektif
maupunpsikomotor. Begitu pula dengan permainan tradisional, yang bisa
memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan dan perkembangan siswa.
Oleh karena itu permainan tradisional dapat diterapkan untuk meningkatkan
partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah
penelitian adalah penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan
partisipasi siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu Kecamatan Pacet
Kabupaten Bandung.
Peneliti fokuskan model yang akan digunakan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani adalah penerapan permainan tradisional. Untuk itu peneliti
harus mempertimbangkan sesuatu yang akan menjadi factor penentu dalam
penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa.
C. RumusanMasalah
Untu kmemfokuskan permasalahan dalam karya tulis ilmiah harus dibuat
dalam bentuk rumusan masalah secara khusus agar tercapai tujuan penelitiannya.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukan oleh penulis, maka yang dijadikan
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2. Bagaimana penerapan permaianan tradisional dalam upaya meningkatkan
partisipasi siswa?
D. TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai
penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa
dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar. Penelitian merupakan salah satu
sarana dari ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memahami gejala alam, social
sosiologis dan pendidikan. Oleh karena itu, setiap penelitian memiliki hubungan
erat dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.“ Secara umum
penelitian adalah serangkaian usaha sistematis dalam rangka menjawab suatu
permasalahan.” (Tuckman, 1976).
Maka tujuan penelitian untuk mengetahui:
1. Pengaruh penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan
partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas.
2. Sejauhmana partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas.
E. ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan menjadikan bahan
masukan dan pertimbangan, adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis
- Diharapkan menjadi sumbangan keilmuan yang berarti bagi dunia
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
-Diharapkan menjadi informasi dan referensi bagi lembaga kependidikan
khususnya pendidikan jasmani.
2. Secara praktis
a. Diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan metode mengajar di
sekolah.
b. Diaharapkan menjadi bahan referensi dalam rangka pengembangan ilmu
pendidikan, khususnya pendidikan jasmani dan peneliti-peneliti yang lain
yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.
F. BatasanPenelitian
Supaya penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis
membatasi penelitian sebagai berikut :
1. Masalah penelitian ini tentang penerapan permainan tradisional dalam
upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas.
2. Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu
3. Sampel yang diambil untuk penelitian yaitu kelas4 SDN Putra Panjalu
Kabupaten Bandung yang berjumlah 30siswa.
G. Definisi Operasional
Judul dari skripsi ini yaitu “PenerapanPermainan Tradidionaldalam Upaya
MeningkatkanPartisipasi Siswa dalamPembelajaran Penjas”, (Penelitian Tindakan
Kelas pada Pembelajaran Penjas bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Putra
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menguraikan bagian-bagian kata yang digunakan dalam judul untuk mencegah
kesalahfahaman pada judul di atas.
1. Permaianan Tradisional
Merupakan kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan yang dapat
diikutsertakan dalam proses pembelajaran untuk menghindari rasa bosan dalam
suatu pembelajaran.
2. Pembelajaran Penjas
Merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan fisik dan kesehatan
untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental dan emosional.
3. Partisipasi
Merupakan proses keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan yang
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru untuk
memperbaiki mutu praktek pembelajaran dikelas sebagai refleksi dari
pembelajaran sebelumnya. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas, bukan
pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar).
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) harus tertuju atau
mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Suharsimi (2002:13) menjelaskan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, penelitian
(Research), tindakan (Action), kelas (Classroom) sebagaai berikut:
1. Penelitian (Research) adalah kegiatan mencermati suatu objek, mengguinakan
aturan metodologi tetentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
2. Tindakan (Action) adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas (Classroom) adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Jadi penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Sementara itu pendapat Suhardjono (Arikunto et al. 2008:60) “Tujuan
utama penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah untuk
memecahkan masalah nyata yang terjadi di dalam kelas.” Kegiatan penelitian ini
tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus untuk mencari
jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang
dilakukan.
Secara lebih rinci, tujuan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatakan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Pada intinya penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dari hasil pembelajaran, mengatasi
masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan budaya
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Banyak manfaat yang dapat diambil dengan dilakukannya penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research). Manfaat itu antara lain dapat dilihat
dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan/atau pembelajaran dikelas,
antara lain mencakup:
1. Inovasi pembelajaran;
2. Pengembangan kurikulum ditingkat regional/nasional;
3. Peningkatan profesionalisme pendidikan.
Desain penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang
digunakan berbentuk siklus yang tidak hanya berlangsung satu kali tetapi
beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari satu tindakan. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Perubahan yang diinginkan akan tergambar pada pertanyaan penelitian.
Untuk dapat melihat keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar pendidikan
jasmani di kelas 4 maka akan dilakuakan pembelajaran sebagai observasi awal.
Dari hasil evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi ditetapkan bahwa
tindakan yang dipergunaklan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran penjas di kelas 4 adalah melalui permainan tradisional.
Dengan mengacu pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) sesuai dengan model penelitian
tindakan kelas menurut Stephen Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model penelitian tindakan kelas menurut
[image:22.595.130.468.172.559.2]Stephen Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
MenurutKemmisdan Mc. Taggart (Syamsuddin dan Damianti, 2007:203)
B. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas IV SDN Putra Panjalu,
Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV sekolah dasar yang berjumlah 30 orang, yang diantaranya 12 orang
anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan. Di bawah ini daftar siswa kelas IV PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN SIKLUS I
SIKLUS II
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
SDN Putra Panjalu Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung dalamTabel 3.1 Daftar
Siswa Kelas 4 SDN Putra Panjalu
No. Nama Siswa Jenis kelamin
1 Asep Akbar L
2 Evi Silviani P
3 Erik Amrulloh L
4 Firman Herdiansyah L
5 Gina Dahniar P
6 Hesti Fitriani Sukmana P
7 Hapipah Jaelani P
8 Icha Irpal P
9 Iqbal Sariep Husen L
10 Lilis Siti Nurhayati P
11 Mega Lestari P
12 Mutiara Saripah P
13 Muhamad Irham L
14 Nabila Asmaria Putri P
15 Novita Febriana P
16 Rima Nurfuadah P
17 Restu Fauzi L
18 Sinta Rosita Dewi P
19 Sigit Apriliani L
20 Wulan Mutoharoh P
21 Wulan Sari P
22 Yusuf Salim L
23 Isni Sukmawati P
24 Liah Fauziah P
25 Yusri Samrotusaripah P
26 Farhan Fauzi L
27 Yayat Supriatna L
28 Sera Soraya P
29 Kholid Gunawan L
30 Muhammad Rizki L
Penulis memilih kelas 4 dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri dari 12
orang anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan. Alasan penulis memilih kelas
4 karena kondisi kelas maupun siswanya itu sendiri sesuai dengan permasalahan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Alasan pemilihan SDN Putra Panjalu sebagai tempat penelitian disesuaikan
dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Masih banyaknya masalah yang terdapat di SDN Putra panjalu terutama
dalam pembelajaran penjas.
2. Keterhubungan antara judul penelitian dengan masalah yang ada di SDN
tersebut.
Sedangkan yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
proses pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional dalam upaya
meningkatkan partisipasi siswa dalam penjas di kelas 4.
Tenaga pengajar yang ada di SDN Putra Panjalu sebanyak 12 orang, 1 orang
sebagai Kepala Sekolah, 2orang sebagai penjaga sekolah, 1 orang sebagai guru
TU, 6 orang sebagai guru kelas, 1 orang guru Bahasa Inggris, dan 1 orang sebagai
guru Penjas.
Kondisi sekolah cukup memadai diantaranya ada lapangan upacara,
lapangan olahraga walaupun kecil, 6 ruangan kelas, 1 buah kantor, dan lain-lain.
Karena lapangan olahraganya kecil biasanya dalam pembelajaran penjas sering
dilakukan di lapangan voly atau lahan yang kosong yang jarak tempatnya tidak
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
[image:25.595.92.512.114.704.2]C. Alur Penelitian
Gambar 3.2. Alur Penelitian Analisis KTSP Penjas
kelas IV SD
Studi Pustaka tentang permainan tradisional
Observasi Awal
Identifikasi Masalah
Rencana Tindakan
Penyusunan Instrumen
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan
Tindakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dengan permainan asin-asinan
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dengan permainan boy-boyan
Pelaksanaan dan pengamatan dengan permaianan
bebentengan
Refleksi
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
1. Observasi Awal
Hal yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah meminta izin kepada
Kepala Sekolah, guru kelas serta guru pendidikan jasmani untuk melakukan
penelitian. Langkah ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan oleh penulis
berjalan sesuai rencana.
Kegiatan observasi awal, dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran
mengenai kondisi sekolah ataupun kelas yang menjadi subjek penelitian.
Kegiatan ini dimulai dengan menelaah kurikulum 2006 mata pelajaran Pendidikan
Jasmani kelas 4 Sekolah Dasar.
2. Identifikasi Masalah
Hal-hal yang diteliti sebelumnya sudah dijelaskan dalam Bab I yang
terbentuk menjadi suatu rumusan masalah yankni “Sejauhmana Peran
Permaianan Tradisional dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam
Pembelajaran Penjas di Kelas 4 Semester II SDN Putra Panjalu Desa Maruyung
Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung?”
Berdasarkan perumusan masalah di atas, lebih lanjut diuraikan secara rinci
kedalam bentuk pertanyaan, diantaranya sebagai berikut:
a. Bagaimana proses pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan
tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa di kelas 4 SDN
Putra Panjalu Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung?
b. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pembelajaran penjas di kelas 4 SDN Putra Panjalu Desa Maruyung
Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung?
3. Rencana Tindakan
Pada tahapan ini penulis melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran
dengan menggunakan permainan tradisional. Kegiatan ini dilakukan untuk
memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang dihubungkan
dengan teori permainan tradisional itu sendiri.
Penelitian ini terdiri dari 3 siklus dengan satu tindakan pada setiap
siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam pembelajaran penjas dengan permainan tradisional. Dalam tindakan juga,
penulis melakukan pengamatan dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran
dapat terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditentukan bahwa
tindakan yang akan dilakukan untuk menuingkatkan hasil belajar siswa dalam
pelajaran penjas di kelas 4 Sekolah Dasar yakni dengan menerapkan permainan
tradisional dalam setiap siklus.
Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai
berikut:
a. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran penjas, penulis
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2) Melaksanakan sikllus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil
penelitian pada siklus I.
3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan
menggunakan permainan tradisional.
4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan
siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan
dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.
5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian
tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus I
dan dijadikan acuan untuk siklus II.
b. Siklus II
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan
tradisional bebentengan berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus I.
2) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil
penelitian pada siklus I.
3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan
siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan
dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.
5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian
tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II
dan dijadikan acuan untuk siklus III.
c. Siklus III
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan
tradisional boy-boyan berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus II.
2) Melaksanakan siklus III dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil
penelitian pada siklus II.
3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan
menggunakan permainan tradisional.
4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan
siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan
dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.
5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian
tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki
dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh penulis. Instrumen penelitian yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan
lapangan.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi di dalamnya berisi mengenai aktivitas siswa dan guru.
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses
pemebelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran yang
tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dalam lembar observasi siswa, instrumennya memiliki dua penilaian yaitu
keikutsertaan dan keterlibatan siswa. Hal tersebut berdasarkan pengertian
partisipasi Kafler yang dikutifolehMulyono (1990:23) dan Menurut Ach.
WazirWs., et al. (1999: 29) yang dijelaskan di BAB II bahwa dalam partisipasi
terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1. Keikutsertaan
Siswa ikut serta dalam pembelajaran penjas.
2. Keterlibatan
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran.
Adapun perbedaan antara ikut serta dan terlibat yaitu apabila ikut serta yaitu
siswa hanya mengikuti pembelajaran penjas saja sedangkan apabila keterlibatan
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kata lain siswa yang terlibat dalam pembelajaran sudah pasti siswa tersebut ikut
serta dalam pembelajaran.
Kriteria penilaian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
B = Apabila semua aspek terpenuhi yakni keikutsertaan dan keterlibatan.
C = Apabila hanya aspek ikutserta saja.
K = Apabila tidak ada aspek yang terpenuhi.
Garis besar mengenai gambaran aktivitas siswa dan guru yang ada di dalam
lembar observasi, diantaranya sebagai berikut:
a. Aktivitas Guru
1) Membuka pelajaran
2) Memberikan materi pembelajaran
3) Membimbing siswa dalam melakukan aktivitas permainan tradisional
4) Memberikan penguatan
5) Menutup pelajaran
b. Aktivitas Siswa
1) Aktivitas siswa dalam kegiatan apersepsi
2) Aktivitas siswa dalam kegiatan penjas
3) Aktivitas siswa dalam kegiatan permainan tradisional
2. Pedoman Wawancara
Salah satu instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
cara wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden. “Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden,” (Masri dan
Effendi, 1995:192).
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada siswa untuk
memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran penjas dengan menggunakan
permainan tradisional. Selaian itu juga, dengan wawancara penulis dapat
mengetahui kesan siswa setelah melakukan pembelajaran penjas dengan
menggunakan permainan tradisional, perbedaan yang dirasakan oleh siswa setelah
melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional serta
harapan siswa mengenai pembelajaran penjas selanjutnya.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan penulis
dalam penelitian tindakan kelas dimana didalamnya memuat berbagai hal/kejadian
yang terjadi selam tindakan berlangsung. Di dalam catatan lapangan, penulis
menuliskan berbagai hal/kejadian yang terjadi di lapangan selama proses
pembelajaran berlangsung baik itu yang dilakukan oleh siswa maupun oleh guru
juga hal-hal yang terjadi karena keadaan sekelilingnya.
4. Kamera Foto
Selain instrumen yang telah disebutkan di atas, penulis juga menggunakan
kamera foto sebagai instrumen untuk menggambarkan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Penggunaan kamera foto yakni sebagai alat untuk mendokumentasikan berbagai
hal maupun aktivitas selama pembelajaran berlangsung baik itu aktivitas guru,
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
E. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada saat setiap
tindakan yang dilakukan oleh penulis yakni pada siklus I sampai siklus III.
Pengumpulan ini diperoleh dari beberapa instrumen yang digunakan oleh penulis,
diantaranya sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik
dan alat-alat khusus seperti blanko-blanko, checklist, atau daftar isian yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi
dapat sibagi menjadi dua, yaitu:
a. Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan,
terkontrol)
b. Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak
terencanakan terlebih dahulu).
2. Wawancara
“Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey,
tanpa wawancara, penulis akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh
dengan jalan bertanya langsung kepada responden,” (Masri dan Effendi,
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dan Guba (1985:266), antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian,
organisasi, perasaan, motivasi, serta memverifikasi, mengubah dan memperluas
kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan penulis mengadakan wawancara
terhadap siswa sebagai subjek penelitian yakni untuk mengetahui perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alat pengumpulan data dimana di dalamnya
memuat mengenai peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran.
4. Kamera
Merupakan alat untuk mendokumentasikan peristiwa dalam bentuk gambar.
Fungsi kamera itu sendiri dalam penelitian ini yaitu untuk memperkuat kebenaran
mengenai penelitian yang telah dilakukan.
5. Tes
Tes merupakan alat untuk mengukur keberhasilan siswa dalam suatu
pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes proses. Dalam tes
proses, penulis melihat keberhasilan pemebelajaran berdasarkan aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
F. Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis
merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan serta
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pokok. Setelah data dari lapangan diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan seleksi data untuk kemudian diolah dan dianalisis.
1. Seleksi Data
Setelah data tekumpul, maka dilakukan pemilihan data yang refresentatif
yang dapat menjawab permasalahan penelitian.
2. Klasifikasi Data
Yaitu pengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk
memepermudah pengolahan data dan penegambilan keputusan berdasarkan
prosentase yang dijadikan pegangan,
3. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui
frekuensi setiap alternatif jawaban serta untuk memudahkan dalam membaca data.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) analisis data sudah dilakukan
penulis sejak wal, pada setiap aspek penelitian. Pada waktu pencatatan lapangan
dilakukan tentang pemebelajaran di kelas, penulis langsung menganalisis segala
yang dilihat dan diamati, situasi dan suasana kelas, cara mengajar, bagaimana
mengelola kelas, pertanyaan guru dan jawaban siswa.
Dalam pembelajaran penjas pengolahan dan analisis data dilakukan selama
kegiatan penelitian berlangsung melalui penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
bertujuan untuk menganalisis data yang menunjukan proses terjadinya tindakan
selama proses pembelajaran yang hasil penelitiannya tersebut dalam bentuk
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pembelajaran penjas yang meliputi: keseriusan dan ketelibatan siswa dalam
pembelajaran.
Setelah data yang diperoleh dianalisis, maka langkah sselanjutnya yaitu
melakukan pengolahan data. Pengolahan data diperoleh dari lembar observasi
guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, catatan lapangan serta hasil
belajar siswa dalam bentuk tes proses. Dari hasil pengolahan data kemudian
dituangkan ke dalam bentuk deskripsi.
G. Pengolahan Data
Pada dasarnya pengolahan data dan analisa data dilakukan sepanjang
penelitian, secara terus menerus dari awal sampai akhir pelaksanaan program
penelitian. Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian
terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan.
Dari hasil pengolahan data, observasi, wawancara, catatan lapangan,
kemudian dituliskan dalam bentuk deskripsi. Hasil dari proses pembelajaran siswa
dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat terlihat
dengan jelas. Penyusunan dan pengolahan data memeudahkan penulis dalam
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tindakan, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan permainan tradisional dalam pemebelajaran penjas
partisipasi siswa di kelas IV mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi yang
dialami oleh siswa yakni dalam hal keikutsertaan dan keterlibatan dalam
pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan
antara lain sebagaiberikut:
1. Penerapan permainan tradisional di kelas IV SD Negeri Putra Panjalu
semula memang sulit diterapkan dan dicerna oleh siswa, hal ini disebabkan
oleh jarangnya permainan tradisional diberikan kepada mereka. Setelah
diberikan tindakan, arahan dan evaluasi siswa mulai memahami dan
menikmati permainan tradisional yang diberikan. Mereka sangat
bersemangat ketika proses belajar mengajar berlangsung.
2. Pencapaian hasil belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan
sehingga penggunaan permainan tradisional ini menjadi salah satu factor
keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
penjas. Hasil yang diperoleh dari setiap siklus adalah pencapaian
keberhasilan siswa yang mendapat nilai ‘baik’ dari siklus I sebanyak6 siswa
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
(50%), kemudian mengalami peningkatan lagi pada siklus III sebanyak24
siswa (80%) dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV sebanyak 30 siswa.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan yang terdahulu, maka dapat dikemukakan
beberapa saran yang bermanfaat sebagaiberikut:
1. Hendaknya dalam proses pembelajaran menyesuaikan dengan
perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar itu sendiri.
2. Hendaknya dalam guru dalm memberikan tema pembelajaran kepada siswa
selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa.
3. Penggunaan media atau alat pada setiap proses pembelajaran dapat
mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Jadi media atau alat dapat
membuat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih mudah.
4. Hendaknya guru menyertakan games atau permaianan dalam setiap
pembelajaran, karena permainan membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
5. Hendaknya dalam proses pembelajaran penjas dapat melibatkan seluruh
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, (2008). Pendidikan Jasmani.
Arikunto, S. et al. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Grand Desain Pembangunan Bangsa( 2010) Jakarta:
Husdarta (2007) ManajemenPendidikanJasmani. Bandung Alpabeta
Husdarta dan Saputra, M.Y. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Hopkins, http://karwono.com/2008/02/07/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action-research/
Kemmis, Stephen & Mc. Taggart Robin, 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakim Universit Suwarsih
Kusmaedi & Husdarta (2004) Pertumbuhan dan perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung UPI.FPOK
Kurtines dan Gerwitz (,1992) Moralitas, perilaku moral dan perkembangan Moral, alih bahasa Soelaeman.Jakarta UI
Lutan( 2007) Penelitian Pendidikan Dalam Olahraga. Bandung. FPOK
Megawangi (2006) Pendidikan Karakter. Jakarta. Yayasan Obor
Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Setyobroto, Sudibyo (1989). PsikologiOlahraga. Jakarta.Anem
Siendentop, Mand, dan Taggart (1986) http://ahmesabe.wordpress.com/2008 /11/04/model-pengajaran-pendidikan-jasmani/
Sugiyono (2010).StatistikdanPenelitian.Bandung :Alfabet
Zil Ilham Maulana, 2012
Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Suharsimi, A., Suhardjono, danSupardi. (2008). PenelitianTindakanKelas.Jakarta: PT BumiAksara.
Sukintaka, (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Trianto ( 2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka
Uhamisastra (2010) permainan tradisional.
UPI. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.
UzerUsman, dkk.(1993). UpayaOptimalisasiKegiatanBelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdaKarya
Yudi Hendrayana, (2003). Pembelajaran Permainan Dasar. Departemen Pendidikan Nasional
Situs:
http://www.aneahira.com/permainan-bentengan.htm
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakankelas
21 Mar 2008
Sumber: ( hashbandung2011.com)
Hpp://www.kanalom.blogspot.com