DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangPenelitian ... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 5
C. BatasanMasalah ... 6
D. RumusanMasalah... 6
E. TujuanPenelitian ... 7
F. ManfaatPenelitian ... 8
G. DefinisiOperasional ... 9
H. SistematikaPenulisan ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12
A. KajianPustaka ... 12
B. KerangkaPemikiran ... 29
C. HipotesisPenelitian ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. LokasidanSubjekPenelitian ... 33
B. MetodedanDesainPenelitian ... 34
C. VariabelPenelitian ... 35
D. InstrumenPenelitian ... 36
E. TahapanPenelitian ... 39
F. TeknikPengumpulan Data ... 44
G. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Deskripsi Data ... 52
B. HasildanAnalisis Data ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 UjicobadenganQuasi Experimental Design ... 35 Tabel 3.2 KriteriaDayaPembedaSoal ... 38 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat KesukaranSoal ... 39 Tabel 3.4 PelaksanaanPembelajaranKelasKontroldanKelas
Eksperimen ... 42 Tabel 3.5 KonversiNilai ... 48 Tabel 4.1 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPre TestKelas
KontroldanKelasEksperimen ... 55 Tabel 4.2 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPost TestKelasKontrol
danKelasEksperimen ... 57 Tabel 4.3 PerbandinganDistribusiFrekuensiHasilUji Gain KelasKontrol
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 GambaranPendekatan PAKEM ... 25 Gambar 2.1 SkemaKerangkaPemikiran ... 31 Gambar 4.1 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Pre TestKelasKontrol
danKelasEksperimen ... 52 Gambar 4.2 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Post TestKelasKontrol
danKelasEksperimen ... 57 Gambar 4.3 Diagram PerbandinganHasilUji Gain KelasKontroldan
KelasEksperimen ... 59 Gambar 4.4 UjiHipotesisuntukMembandingkanHasilBelajarSiswa
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. PerangkatAdministrasiMengajar
1. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasKontrol...77
2. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasEksperimen ...85
3. Materi Ajar ...94
B. InstrumenPenelitian 1. Kisi-kisiInstrumen ...103
2. LembarValidasiSoal (Expert Judgement) ...108
3. Data AnalisisSoal ...111
4. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasKontrol ...114
5. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasEksperimen ...116
C. Pengolahan Data 1. PengolahanNilai Data MenjadiNilaiHuruf ...120
2. UjiNormalitas Data ...121
3. Data Pre Test ...122
4. Data Post Test ...123
5. Uji Gain KelasKontrol ...124
6. Uji Gain KelasEksperimen ...125
7. UjiHipotesis ...126
8. TabelStatistik ...127
D. DokumentasidanSurat-surat 1. SuratKeteranganPenelitiandari SMK Negeri 2 CilakuCianjur ...133
2. SuratPenunjukkanDosenPembimbing ...134
3. LembarUsulanPerbaikan Draft Skripsi ...136
4. KartuBimbingan ...137
5. DokumentasiKegiatanPenelitian ...141
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya.
Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas, yang dapat membangun bangsa dan negaranya secara
bertanggung jawab. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terus berusaha untuk
memperbaiki kualitas pendidikannya.
Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup
peserta didik secara optimal dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia
yang berperadaban dan bermartabat serta mampu bersaing dipercaturan dunia
internasional dalam era globalisasi. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan
formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.Salah satu satuan
Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 terdapat pada pasal 18 dan pasal 15, termasuk pada
pernyataan berikut ini “satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai
lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik
terutama dalam bidang pekerjaan tertentu”. Dalam proses pendidikan
kejuruan perlu ditanamkan pada siswa sikap mandiri, kreatif, inovatif, efektif,
efisien, terampil serta menguasai pengetahuan dan teknologi sehingga dapat
menjadi lulusan-lulusan SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
Desain kurikulum dan pembelajaran di SMK disusun untuk dapat
merangkum semua pengalaman belajar yang diperlukan oleh siswa selama
menempuh studi.Di dalam desain kurikulum dan pembelajaran terintegrasi
sejumlah ilmu pengetahuan atau mata pelajaran dan sejumlah aktifitas
pembelajaran yang terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif,
adaptif, dan produktif. Sejumlah mata pelajaran dan aktifitas pembelajaran
tersebut perlu diberikan kepada siswa, untuk menguasai suatu jenis
pekerjaan, melalui penguasaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
(SKKD) yang telah dirumuskan oleh kompetensi keahlian berkolaborasi
dengan institusi pasangannya dalam suatu rumusan desain kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan pada setiap kompetensi keahlian
di SMK.
SMK Negeri 2 Cilaku merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terdapat
Negeri 2 Cilaku adalah Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur
Jaringan.Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kompetensi keahlian
Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan salah satunya adalah
menguasai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan
Anorganik.Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik merupakan salah
satu kompetensi dasar yang terdapat dalam standar kompetensi Melakukan
Pemupukan Pada Bibit Tanaman.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur pada
pelaksanaan pembelajaran Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik di
Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan,
model dan metode pembelajaran yang seringkali digunakan adalah model dan
metode pembelajaran konvensional. Pada pelaksanaan model pembelajaran
konvensional posisi guru sangat dominan dan kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran serta komunikasi yang terjadi cenderung satu arah, hal ini dapat
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung kurang optimal.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Albanik (2010) bahwa :
Kurang optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa tercermin dari
rendahnya hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif
khususnya pada Standar Kompetensi Melakukan Pemupukan Pada Bibit
Tanaman. Hal tersebut dapat terlihat dari perolehan nilai siswa dalam
kelompok mata pelajaran produktif pada tahun sebelumnya, dimana jumlah
siswa yang memperoleh nilai diatas nilai KKM (70) tidak mencapai 50% dari
jumlah keseluruhan siswa. Menurut guru yang mengampu mata pelajaran
produktif, fenomena rendahnya hasil belajar siswa ini terjadi setiap tahun.
Menurut Masturoh (2008) fenomena rendahnya hasil belajar siswa antara lain
disebabkan oleh pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented),
semangat belajar siswa rendah, dan tidak tahu manfaat dari belajar.
Penggunaan metode ceramah menghasilkan siswa yang biasanya hanya
duduk, diam, dengar, catat, dan hafalkan sehingga materi lekas
terlupakan.Untuk mengurangi permasalahan tersebut guru harus dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif dan bermakna.
Salah satu pendekatan yang dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi
dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). PAKEM menurut Wahidin (2008)
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang melibatkan paling sedikit
empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya. Pertama, proses
Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa,
mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan
siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga,
proses Refleksi (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang
mereka telah pelajari dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses
Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera
mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).
Dengan mengalami semua proses yang telah dijelaskan tersebut, diharapkan
akan memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :“Penerapan Pendekatan PAKEM pada
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku
Cianjur”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran pada umumnya masih berpusat pada guru
(teacher oriented) dan siswa cenderung kurang dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Rendahnya hasil belajar siswa karena proses pembelajaran yang
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah serta agar penelitian
ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada
permasalahan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk
Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pembelajaran
konvensional (kelas kontrol).
2. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk
Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pendekatan
PAKEM (kelas eksperimen).
3. Perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas
yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas yang
menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang
2. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang
menerapkan pendekatan PAKEM (kelas eksperimen)?
3. Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
antara kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas
yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan
penelitian.Tujuan dari penelitian ini pada umumnya adalah untuk
memberikan sebuah alternatif pada pembelajaran yang diharapkan dapat
digunakan oleh guru di SMK. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara
lain :
1. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang
menerapkan pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang
menerapkan pendekatan PAKEM.
3. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa
a. Memberi suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa
diharapkan lebih termotivasi dalam belajar.
b. Menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi pada guru atau calon guru tentang pendekatan
PAKEM sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran produktif di SMK, khususnya SMK
Pertanian.
b. Sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai alternatif untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
4. Bagi peneliti
Menambah wawasan dalam menerapkan pendekatan PAKEM dalam
Pertanian serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan
pendekatan tersebut.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan
PAKEM pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan
Anorganik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku
Cianjur” adalah sebagai berikut :
1. Penerapan
Penerapan adalah pemasangan, pengenaan atau perihal mempraktikan
(KBBI, 1992).Penerapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
mempraktikan pendekatan PAKEM dalam kegiatan belajar mengajar
pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar mengidentifikasi pupuk
organik dan anorganik kelas XI di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.
2. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Sumardi (2010) menyatakan bahwa PAKEM merupakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang
beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman
dengan mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan
berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan
PAKEM dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan kondusif sehingga dapat merangsang
siswa untuk bersikap aktif dan berpikir kreatif dalam menanggapi
permasalahan pertanian yang berkaitan dengan kompetensi dasar
Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar yang dimaksud disini adalah perubahan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa setelah mengalami pembelajaran pada kompetensi
dasar mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik.
H. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan dalam skripsi nanti terdapat kesinambungan dan sistematis,
maka dalam penulisannya ini mencakup lima bab berdasarkan pembahasan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Berisi tentang Landasan Teori mengenai pendekatan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM); hasil belajar siswa; dan
pembelajaran mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik. Selain berisi
tinjauan pustaka, pada bab ini juga terdapat Kerangka Pemikiran dan
Hipotesis Penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Metode dan Desain Penelitian,
Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Tahapan Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, serta Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang Deskripsi Data, Hasil Analisis Data serta Pembahasan Hasil
Penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran peneliti setelah melakukan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 2 Cilaku Kabupaten Cianjur.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis
Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.
a. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti.Subjek populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan
Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur yang
berjumlah 40 orang.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel total.
Sampel dalam penelitian ini diambil sebesar jumlah populasi yaitu
seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan
Tanaman dan Kultur Jaringan yang berjumlah 2 kelas dengan jumlah
Pada penelitian ini, kelas eksperimen yaitu kelas XI APTKJ 1 yang
berjumlah 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 6 orang
perempuan, namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir
penelitian hanya 16 orang. Kelas eksperimen ini merupakan kelas
yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan PAKEM.
Sementara kelas kontrol yaitu kelas XI APTKJ 2 yang berjumlah 20
orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan,
namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir penelitian
hanya 18 orang. Kelas kontrol ini merupakan kelas yang
pembelajarannya menggunakan Metode Konvensional.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen semu (quasi experimental design) karena peneliti tidak mungkin
melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali
beberapa variabel yang diteliti.Menurut Budiyono (2003: 82) tujuan
penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang melakukan pembelajaran
konvensional (kontrol) dan kelompok yang melakukan pembelajaran dengan
penerapan pendekatan PAKEM (eksperimen/treatment). Adapun desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini divisualisasikan seperti
berikut :
Tabel 3.1.Ujicoba dengan Quasi Experimental Design
Kelompok Pre test Perlakuan Post test
Eksperimen
(Pembelajaran dengan Pendekatan PAKEM)
O1 X1 O2
Kontrol
(Pembelajaran Konvesional)
O3 X2 O4
Keterangan :
O1 dan O3 = Pre test (tes awal)
O2 dan O4 = Post test (tes akhir)
X1 = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM
X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif, sehingga variabel
yang muncul dalam penelitian ini adalah variabel kuantitatif.Karena
penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka di dalamnya terdapat
1. Variabel eksperimen. Variabel eksperimen pada penelitian ini adalah
hasil belajar kelas yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan
PAKEM (X1).
2. Variabel kontrol. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah hasil belajar
kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (X2).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk mengetahui
pengetahuan awal dan hasil belajar siswa serta lembar observasi untuk
melihat keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh
peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku.Tes yang
digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian.Adapun langkah-langkah dalam
membuat tes yaitu membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal tes, dan validasi
soal tes.
Agar tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran
tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi
c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan
dapat dipahami oleh tester.(Budiyono, 2003:58)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divaliditas isinya
dengan cara penilaian ahli atau Expert-judgement. Dalam penelitian ini,
instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan
tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan
pembelajarnya.Expert judgementdilakukan oleh dosen pembimbing dan guru
mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.
Selain menggunakan expert judgement untuk melihat validitas isi dari
instrumen, juga dilakukan perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran
terhadap soal-soal tes yang diberikan kepada siswa. Daya pembeda soal
uraian diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus :
DP =MeanA−MeanB Skor Maksimum
(Zulaiha, 2011:29)
Keterangan :
DP = daya pembeda soal uraian
MeanA = rata-rata skor siswa pada kelompok atas
MeanB = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah
Soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25,
karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang
berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah (Zulaiha,
2009:29). Berikut ini kriteria daya pembeda soal :
Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal
Kriteria Daya Pembeda Keterangan
DP > 0,25 Diterima
0 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki
DP ≤ 0 Ditolak
(Zulaiha, 2011:29)
Setelah daya pembeda soal diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menentukan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal diperoleh melalui
perhitungan menggunakan rumus :
TK = Mean
Skor Maksimum
(Zulaiha, 2011:35)
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran soal uraian
Mean = rata-rata skor siswa
Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori, yaitu soal sukar, soal sedang,
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Tingkat Kesukaran Keterangan
TK < 0,3 Sukar
0,3 ≤ TK ≤ 0,7 Sedang
TK > 0,7 Mudah
(Zulaiha, 2011:36)
Hasil perhitungan daya pembeda menunjukkan bahwa sebanyak 9 soal atau
sebesar 75% dari 12 soal yang diberikan memiliki daya pembeda yang baik
atau dapat diterima. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 3 soal atau sebesar
25% dari seluruh soal yang diberikan dapat diterima namun harus terlebih
dahulu diperbaiki.Hasil perhitungan tingkat kesukaran menunjukkan bahwa
sebanyak 8 soal atau sebesar 66,67% dari 12 soal yang diberikan berada pada
kategori sedang, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 soal atau sebesar
33,33% dari keseluruhan soal yang diberikan berada pada kategori mudah
(data perhitungan terlampir).
E. Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan, dan pengolahan data. Rincian tahapan penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
a. Melakukan survey pendahuluan untuk menemukan masalah
penelitian;
b. Menentukan judul penelitian dan membuat proposal penelitian;
c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen
pembimbing;
d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);
e. Memperbaiki atau merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil
seminar I dan disesuaikan dengan arahan dari para dosen
pembimbing;
f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK Negeri 2
Cilaku.
g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan
konsultasi dengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum
SMK Negeri 2 Cilaku terkait dengan penelitian yang akan
dilaksanakan;
h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang
mengampu kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan
Anorganik terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;
i. Membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan
pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen
j. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajarannya
(rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, soal pre test dan post
test);
k. Memberikan pre test dengan menggunakan soal uraian, setelah
terlebih dahulu meminta lembar expert judgement (pernyataan) pada
guru mata pelajaran yang bersangkutan guna validasi soal-soal
tersebut;
l. Mengolah data hasil pre test, data hasil pre test kemudian diuji beda
antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
2. Tahap pelaksanaan
Penelitian ini berlangsung selama tiga kali pertemuan.Secara garis besar,
pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan pembelajaran secara
konvensional pada kelompok kontrol dan melakukan pembelajaran
dengan pendekatan PAKEM pada kelompok eksperimen.Pembelajaran
secara konvensional dilakukan dengan metode ceramah yang
menggunakan media terbatas.Sedangkan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan PAKEM dilakukan dengan metode variatif
yang menggunakan media serta sumber belajar yang
beragam.Pelaksanaan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas
Tabel 3.4.Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pertemuan
I
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi, dan Pre
test
Kegiatan inti :
Guru memberikan materi
dengan menggunakan
metode ceramah serta media papan tulis dan spidol
Kegiatan akhir :
Guru menginformasikan
materi pelajaran
selanjutnya dan menutup pelajaran
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi, Pre test, apersepsi/motivasi
Kegiatan inti :
Guru sedikit menjelaskan
materi dengan
menggunakan alat
presentasi, serta papan tulis dan spidol
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Setiap kelompok diberi lembar pengelompokkan unsur hara
Setiap kelompok diberi kesempatan selama 2 menit untuk mencari dan mengelompokkan kartu unsur hara berdasarkan golongannya
Kegiatan akhir :
Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran
Pertemuan II
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi
Kegiatan inti :
Guru memberikan materi
dengan menggunakan
metode ceramah serta media papan tulis dan spidol
Kegiatan akhir :
Guru menginformasikan
materi pelajaran
selanjutnya dan menutup
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi,
apersepsi/motivasi
Kegiatan inti :
Guru sedikit menjelaskan
materi dengan
menggunakan alat
presentasi serta papan tulis dan spidol
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
pelajaran gambar tanaman yang
kekurangan unsur hara pada setiap kelompok
Siswa secara aktif
berdiskusi dengan
kelompoknya,
mengidentifikasi dan mencari solusi dari permasalahan yang ada
Perwakilan setiap
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
Guru dan siswa
melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti oleh siswa
Kegiatan akhir :
Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran
Pertemuan III
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi
Kegiatan inti :
Guru memberikan materi
dengan menggunakan
metode ceramah serta media papan tulis dan spidol
Kegiatan akhir :
Post test, guru menutup
pelajaran
Kegiatan awal :
Berdoa, absensi,
apersepsi/motivasi
Kegiatan inti :
Guru sedikit menjelaskan
materi dengan
menggunakan alat
presentasi serta papan tulis dan spidol
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Guru mengajukan
pertanyaan satu per satu kepada setiap kelompok
Siswa aktif berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk menjawab
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa perwakilan kelompok
untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa di kelompok lain untuk
menambahkan atau
memperbaiki jawaban
Guru memberikan
tanggapan atas jawaban siswa
Kegiatan akhir :
Guru menanggapi proses
pembelajaran sambil
memberikan penguatan, memberikan Post test dan menutup pelajaran
3. Tahap pengolahan data
a. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil pre test dan post test yang
telah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;
b. Pengolahan data dilakukan untuk menguji peningkatan (gain) dan
menguji hipotesis;
c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur
variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel
dalam mengumpulkan data.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
yaitu melalui metode tes.
Metode tes merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
sejumlah item pertanyaan mengenai materi yang akan dan telah diberikan
kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai pengetahuan awal siswa (pre test) dan hasil
belajar siswa (post test).Tes dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis dengan
bentuk pertanyaan uraian yang memuat beberapa pertanyaan mengenai materi
pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.
1. Hasil Pre Test
Pre test merupakan tes yang dilakukan pada awal pembelajaran yang
berfungsi sebagai acuan awal peneliti sebelum memulai penelitian. Selain
itu, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan
pengetahuan siswa sebelum diberikan treatment apapun.
2. Hasil Post Test
Post test merupakan tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran setelah diberikan treatment tertentu.
Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan
pengolahan dan analisis data. Pengolahan dan analisis data penelitian
merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian,
pengolahan dan analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan
kesimpulan yang benar. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan yaitu :
1. Menghitung skor tes individu
2. Mengolah data menjadi nilai huruf
3. Uji normalitas data
4. Uji Homogenitas data pre test
5. Uji Gain
6. Uji Hipotesis
1. Menghitung skor tes individu
Hasil pre test dan post test peserta didik dinilai dengan menggunakan
kriteria penilaian yang sudah ditetapkan, seperti yang tercantum dalam
kisi-kisi instrumen pada lampiran B.
2. Mengolah data menjadi nilai huruf
Data yang diperoleh dari nilai siswa diolah menjadi nilai huruf dengan
interpretasi A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup), D (Kurang), dan E
(Kurang Sekali). Menentukan nilai huruf tersebut dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
b. Mencari mean ideal dengan rumus:
Mean ideal M =1
2x skor maksimal ideal
(Purwanto, 2007: 95)
c. Mencari deviasi standar dengan menggunakan rumus:
Deviasi standar DS =1 3M
(Purwanto, 2007: 95)
d. Menentukan batas bawah D atau batas lulus dimana batas lulus sama
dengan mean
e. Menentukan batas atas D dengan menggunakan rumus :
D = M + 1 SUD
(Purwanto, 2007: 95)
f. Menentukan batas atas C dengan menggunakan rumus :
C = M + 2 SUD
(Purwanto, 2007: 95)
g. Menentukan batas atas B dengan menggunakan rumus :
B = M + 3 SUD
(Purwanto, 2007: 95)
Data perhitungan nilai huruf terdapat pada lampiran C. Adapun data
[image:31.595.126.482.112.583.2]konversi nilai tersaji pada tabel berikut ini.
No Nilai Huruf Keterangan
1 88,2 A Amat Baik
2 75,6 – 88,25 B Baik
3 62,76 – 75,5 C Cukup
4 50,01 – 62,75 D Kurang
5 0 E Kurang Sekali
3. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang
sudah diperoleh.Teknik pengujian normalitas data yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan Chi Kuadrad (χ²). Pengujian normalitas data
dengan (χ²) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang
terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurve normal
baku/standar (Sugiyono, 2009:79).
Berdasarkan pengujian normalitas data yang telah dilakukan, diketahui
bahwa data pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi
normal. Hal ini terlihat dari nilai (χ²) hitung dari kedua sampel yang lebih
kecil dibandingkan nilai (χ²) tabel. Data pengujian normalitas terdapat
pada lampiran C.
4. Uji Homogenitas Data Pre Test
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang
diambil mempunyai varians yang homogen atau tidak.Salah satu teknik
statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok
S2 =Σ(xi n−x)2
−1 S =
Σ(xi−x)2
n−1
(Sugiyono, 2009)
Keterangan :
S2 = varians sampel S = simpangan baku sampel
n = jumlah sampel
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :
a. Menghitung varian untuk setiap kelompok sampel dengan
menggunakan rumus S2 =Σ(xi−x )2 (n−1)
b. Menghitung varian gabungan menggunakan rumus S = Σ(xi−x n )2 −1
c. Mencari nilai F dengan menggunakan rumus F =Varian terbesar Varian terkecil
d. Pengujian homogenitas dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Apabila Fhitung <Ftabel , maka dinyatakan homogen.
2) Apabila Fhitung >Ftabel , maka dinyatakan tidak homogen.
5. Uji Gain (peningkatan)
Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara pre
test dan post testyang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan
dilakukan dengan menggunakan rumus gain skor ternormalisasi.
<�>= post test−pre test skor maksimum−pre test
Keterangan :
Post test = skor hasil post test
Pre test = skor hasil pre test
Skor maksimum = skor tertinggi
Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi
dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :
a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,7
b. g – sedang : dengan 0,7 < (< g >) ≥ 0,3
c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,3
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu
hipotesisnya dapat diterima atau ditolak.Dalam penelitian dan statistik
terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis
alternatif.Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah pernyataan tidak
adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas
eksperimen.Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari
hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini
diterima atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan
t = X͞1− X͞2
n1−n2 s12+(n 2−1)s22
n1+ n2−2
1 n1+
1 n2
(Sumber: Sugiyono, 2009: 138)
Keterangan :
X͞1 = mean sampel kelompok eksperimen
X͞2 = mean sampel kelompok kontrol
S1 = standar deviasi kelompok eksperimen
S2 = standar deviasi kelompok kontrol
n1 = jumlah data kelas eksperimen
n2 = jumlah data kelas kontrol
Harga ttabel dihitung dari tabel dengan dk (n1 + n2 – 2).Setelah diperoleh
thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.Kriteria pengujiannya adalah
tolak H0 apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika thitung lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitiandananalisis data yang
dilakukanolehpenulismengenaipenerapanpendekatan PAKEM
padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganikuntukmeni
ngkatkanhasilbelajarsiswa di SMK Negeri 2 CilakuCianjur,
dapatditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut :
1. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan
ikdanAnorganikpadakelas yang
menerapkanpembelajarankonvensionalberadapadakategoriKurangSekali,
dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 49,22.
2. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan
ikdanAnorganikpadakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM
beradapadakategoriBaik, dimananilai rata-rata post test yang
diperolehsiswasebesar 78,06.
3. Terdapatperbedaanpeningkatanhasilbelajarsiswaantarakelas yang
menerapkanpendekatan PAKEM dengan yang
menerapkanpembelajarankonvensional, dimanakelas yang
menerapkanpendekatan PAKEM memperolehpeningkatansebesar 0,71
(kategoriTinggi) sedangkankelas yang
0,4 (kategoriSedang).
Sehinggadapatdikatakanbahwapenerapanpendekatan PAKEM dalam
proses
pembelajaranlebihberhasildalammeningkatkanhasilbelajarsiswadaripadap
embelajarankonvensional (ceramah)
padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.
B. Saran
Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipenerapanpendekatan PAKEM ini, maka
saran yang dapatpenulisberikanadalahpendekatan PAKEM
dapatdijadikanpendekatanalternatifbagi guru untukditerapkandalam proses
pembelajaran,
karenadapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakhususnyapadakompetensidasarM
DAFTAR PUSTAKA
Albanik, H. (2010). KualitasSumberDayaManusiaJadiKendalaPendidikan Indonesia.Pikiran Rakyat. [Online].Tersedia: http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id
=931:kualitas-sumber-daya-manusia-jadi-kendala-pendidikan-indonesia&catid=69:berita-terkait&Itemid=196.html.[09 Juni 2012].
Budimansyah, D. dkk.(2009). PAKEM; PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif,
danMenyenangkan. Bandung: PT. Genesindo.
Budiyono.(2003). MetodologiPenelitianPendidikan. Surakarta: UNS Press.
Depdikbud.(1992). KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta : PN
PerseroBalaiPustaka.
Hake, Richard R. (1998).Interactive-engagement vs Traditional Methods: A
Si-thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 1, 1-26.
Masturoh, I. (2008). Influence of Learning Type STAD Cooperative Learning
Method on Improving the Ability of Students Rational Thinking.SkripsipadaUniversitasPendidikan Indonesia: tidakditerbitkan.
Mufarrikhah.(2007). ImplementasiPembelajaranAktif, Kreatif,
EfektifdanMenyenangkan (PAKEM) pada Mata Pelajaran PAI dalamMeningkatkanMotivasiBelajar,
KeaktifandanKreativitasSiswaKelas V SDN
KlurakCandiSidoarjo.SkripsipadaFakultasTarbiyah UIN Malang :tidakditerbitkan.
Purwanto, M. Ngalim. (2007).Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran. Bandung: Rosdakarya.
Rosalin, E. (2011). ”PembelajaranAktif, KreatifdanMenyenangkan”. Bandung.
Sanjaya, W. (2009).StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Slameto. (1995). BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.
Sudjana, N. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Sugiyono.(2009). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumardi, K. (2010). PembelajarandenganPendekatan PAKEM.Makalahpada Seminar NasionalCreating Engaging Lesson (MenciptakanPembelajaran yang MembuatSiswaTerlibatSecaraPenuh), Cirebon.
Wahidin, D. (2008). Pembelajaran PAKEM II. [Online].Tersedia: http://makalahkumakalahmu.net/2008/11/05/pembelajaran-pendekatan PAKEM ii.html.[28Maret 2012].
Zulaiha, R. (2011). AnalisisSoalSecara Manual.Jakarta: Puspendik.