• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. BatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah... 6

E. TujuanPenelitian ... 7

F. ManfaatPenelitian ... 8

G. DefinisiOperasional ... 9

H. SistematikaPenulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A. KajianPustaka ... 12

B. KerangkaPemikiran ... 29

C. HipotesisPenelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. LokasidanSubjekPenelitian ... 33

B. MetodedanDesainPenelitian ... 34

C. VariabelPenelitian ... 35

D. InstrumenPenelitian ... 36

E. TahapanPenelitian ... 39

F. TeknikPengumpulan Data ... 44

G. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data ... 52

B. HasildanAnalisis Data ... 55

(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 UjicobadenganQuasi Experimental Design ... 35 Tabel 3.2 KriteriaDayaPembedaSoal ... 38 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat KesukaranSoal ... 39 Tabel 3.4 PelaksanaanPembelajaranKelasKontroldanKelas

Eksperimen ... 42 Tabel 3.5 KonversiNilai ... 48 Tabel 4.1 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPre TestKelas

KontroldanKelasEksperimen ... 55 Tabel 4.2 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPost TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 57 Tabel 4.3 PerbandinganDistribusiFrekuensiHasilUji Gain KelasKontrol

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 GambaranPendekatan PAKEM ... 25 Gambar 2.1 SkemaKerangkaPemikiran ... 31 Gambar 4.1 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Pre TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 52 Gambar 4.2 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Post TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 57 Gambar 4.3 Diagram PerbandinganHasilUji Gain KelasKontroldan

KelasEksperimen ... 59 Gambar 4.4 UjiHipotesisuntukMembandingkanHasilBelajarSiswa

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. PerangkatAdministrasiMengajar

1. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasKontrol...77

2. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasEksperimen ...85

3. Materi Ajar ...94

B. InstrumenPenelitian 1. Kisi-kisiInstrumen ...103

2. LembarValidasiSoal (Expert Judgement) ...108

3. Data AnalisisSoal ...111

4. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasKontrol ...114

5. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasEksperimen ...116

C. Pengolahan Data 1. PengolahanNilai Data MenjadiNilaiHuruf ...120

2. UjiNormalitas Data ...121

3. Data Pre Test ...122

4. Data Post Test ...123

5. Uji Gain KelasKontrol ...124

6. Uji Gain KelasEksperimen ...125

7. UjiHipotesis ...126

8. TabelStatistik ...127

D. DokumentasidanSurat-surat 1. SuratKeteranganPenelitiandari SMK Negeri 2 CilakuCianjur ...133

2. SuratPenunjukkanDosenPembimbing ...134

3. LembarUsulanPerbaikan Draft Skripsi ...136

4. KartuBimbingan ...137

5. DokumentasiKegiatanPenelitian ...141

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya.

Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang

berkualitas, yang dapat membangun bangsa dan negaranya secara

bertanggung jawab. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terus berusaha untuk

memperbaiki kualitas pendidikannya.

Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

peserta didik secara optimal dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia

yang berperadaban dan bermartabat serta mampu bersaing dipercaturan dunia

internasional dalam era globalisasi. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan

formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.Salah satu satuan

(7)

Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003 terdapat pada pasal 18 dan pasal 15, termasuk pada

pernyataan berikut ini “satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai

lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik

terutama dalam bidang pekerjaan tertentu”. Dalam proses pendidikan

kejuruan perlu ditanamkan pada siswa sikap mandiri, kreatif, inovatif, efektif,

efisien, terampil serta menguasai pengetahuan dan teknologi sehingga dapat

menjadi lulusan-lulusan SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

Desain kurikulum dan pembelajaran di SMK disusun untuk dapat

merangkum semua pengalaman belajar yang diperlukan oleh siswa selama

menempuh studi.Di dalam desain kurikulum dan pembelajaran terintegrasi

sejumlah ilmu pengetahuan atau mata pelajaran dan sejumlah aktifitas

pembelajaran yang terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif,

adaptif, dan produktif. Sejumlah mata pelajaran dan aktifitas pembelajaran

tersebut perlu diberikan kepada siswa, untuk menguasai suatu jenis

pekerjaan, melalui penguasaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

(SKKD) yang telah dirumuskan oleh kompetensi keahlian berkolaborasi

dengan institusi pasangannya dalam suatu rumusan desain kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan pada setiap kompetensi keahlian

di SMK.

SMK Negeri 2 Cilaku merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terdapat

(8)

Negeri 2 Cilaku adalah Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur

Jaringan.Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kompetensi keahlian

Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan salah satunya adalah

menguasai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan

Anorganik.Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik merupakan salah

satu kompetensi dasar yang terdapat dalam standar kompetensi Melakukan

Pemupukan Pada Bibit Tanaman.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur pada

pelaksanaan pembelajaran Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik di

Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan,

model dan metode pembelajaran yang seringkali digunakan adalah model dan

metode pembelajaran konvensional. Pada pelaksanaan model pembelajaran

konvensional posisi guru sangat dominan dan kurang melibatkan siswa dalam

pembelajaran serta komunikasi yang terjadi cenderung satu arah, hal ini dapat

menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung kurang optimal.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Albanik (2010) bahwa :

(9)

Kurang optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa tercermin dari

rendahnya hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif

khususnya pada Standar Kompetensi Melakukan Pemupukan Pada Bibit

Tanaman. Hal tersebut dapat terlihat dari perolehan nilai siswa dalam

kelompok mata pelajaran produktif pada tahun sebelumnya, dimana jumlah

siswa yang memperoleh nilai diatas nilai KKM (70) tidak mencapai 50% dari

jumlah keseluruhan siswa. Menurut guru yang mengampu mata pelajaran

produktif, fenomena rendahnya hasil belajar siswa ini terjadi setiap tahun.

Menurut Masturoh (2008) fenomena rendahnya hasil belajar siswa antara lain

disebabkan oleh pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented),

semangat belajar siswa rendah, dan tidak tahu manfaat dari belajar.

Penggunaan metode ceramah menghasilkan siswa yang biasanya hanya

duduk, diam, dengar, catat, dan hafalkan sehingga materi lekas

terlupakan.Untuk mengurangi permasalahan tersebut guru harus dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif dan bermakna.

Salah satu pendekatan yang dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi

dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). PAKEM menurut Wahidin (2008)

merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang melibatkan paling sedikit

empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya. Pertama, proses

Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa,

(10)

mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan

siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga,

proses Refleksi (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang

mereka telah pelajari dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses

Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera

mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).

Dengan mengalami semua proses yang telah dijelaskan tersebut, diharapkan

akan memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul :“Penerapan Pendekatan PAKEM pada

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku

Cianjur”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas terdapat beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran pada umumnya masih berpusat pada guru

(teacher oriented) dan siswa cenderung kurang dilibatkan dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena proses pembelajaran yang

(11)

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah serta agar penelitian

ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada

permasalahan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk

Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pembelajaran

konvensional (kelas kontrol).

2. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk

Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pendekatan

PAKEM (kelas eksperimen).

3. Perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas

yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas yang

menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang

(12)

2. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang

menerapkan pendekatan PAKEM (kelas eksperimen)?

3. Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa

antara kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas

yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan

penelitian.Tujuan dari penelitian ini pada umumnya adalah untuk

memberikan sebuah alternatif pada pembelajaran yang diharapkan dapat

digunakan oleh guru di SMK. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara

lain :

1. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang

menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang

menerapkan pendekatan PAKEM.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa

(13)

yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

a. Memberi suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa

diharapkan lebih termotivasi dalam belajar.

b. Menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan sehingga hasil

belajar dapat dimaksimalkan.

2. Bagi Guru

a. Memberikan informasi pada guru atau calon guru tentang pendekatan

PAKEM sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan

siswa dalam pembelajaran produktif di SMK, khususnya SMK

Pertanian.

b. Sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai alternatif untuk

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

4. Bagi peneliti

Menambah wawasan dalam menerapkan pendekatan PAKEM dalam

(14)

Pertanian serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan

pendekatan tersebut.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan

PAKEM pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan

Anorganik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku

Cianjur” adalah sebagai berikut :

1. Penerapan

Penerapan adalah pemasangan, pengenaan atau perihal mempraktikan

(KBBI, 1992).Penerapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mempraktikan pendekatan PAKEM dalam kegiatan belajar mengajar

pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar mengidentifikasi pupuk

organik dan anorganik kelas XI di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.

2. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Sumardi (2010) menyatakan bahwa PAKEM merupakan

pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang

beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman

dengan mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan

berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan

sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan

(15)

PAKEM dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan kondusif sehingga dapat merangsang

siswa untuk bersikap aktif dan berpikir kreatif dalam menanggapi

permasalahan pertanian yang berkaitan dengan kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar yang dimaksud disini adalah perubahan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa setelah mengalami pembelajaran pada kompetensi

dasar mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik.

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi nanti terdapat kesinambungan dan sistematis,

maka dalam penulisannya ini mencakup lima bab berdasarkan pembahasan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan

(16)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Berisi tentang Landasan Teori mengenai pendekatan pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM); hasil belajar siswa; dan

pembelajaran mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik. Selain berisi

tinjauan pustaka, pada bab ini juga terdapat Kerangka Pemikiran dan

Hipotesis Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Metode dan Desain Penelitian,

Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Tahapan Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, serta Teknik Pengolahan dan Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Deskripsi Data, Hasil Analisis Data serta Pembahasan Hasil

Penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran peneliti setelah melakukan

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 2 Cilaku Kabupaten Cianjur.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis

Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.

a. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti.Subjek populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan

Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur yang

berjumlah 40 orang.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel total.

Sampel dalam penelitian ini diambil sebesar jumlah populasi yaitu

seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan

Tanaman dan Kultur Jaringan yang berjumlah 2 kelas dengan jumlah

(18)

Pada penelitian ini, kelas eksperimen yaitu kelas XI APTKJ 1 yang

berjumlah 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 6 orang

perempuan, namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir

penelitian hanya 16 orang. Kelas eksperimen ini merupakan kelas

yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan PAKEM.

Sementara kelas kontrol yaitu kelas XI APTKJ 2 yang berjumlah 20

orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan,

namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir penelitian

hanya 18 orang. Kelas kontrol ini merupakan kelas yang

pembelajarannya menggunakan Metode Konvensional.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen semu (quasi experimental design) karena peneliti tidak mungkin

melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali

beberapa variabel yang diteliti.Menurut Budiyono (2003: 82) tujuan

penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan

(19)

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang melakukan pembelajaran

konvensional (kontrol) dan kelompok yang melakukan pembelajaran dengan

penerapan pendekatan PAKEM (eksperimen/treatment). Adapun desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini divisualisasikan seperti

berikut :

Tabel 3.1.Ujicoba dengan Quasi Experimental Design

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen

(Pembelajaran dengan Pendekatan PAKEM)

O1 X1 O2

Kontrol

(Pembelajaran Konvesional)

O3 X2 O4

Keterangan :

O1 dan O3 = Pre test (tes awal)

O2 dan O4 = Post test (tes akhir)

X1 = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif, sehingga variabel

yang muncul dalam penelitian ini adalah variabel kuantitatif.Karena

penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka di dalamnya terdapat

(20)

1. Variabel eksperimen. Variabel eksperimen pada penelitian ini adalah

hasil belajar kelas yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan

PAKEM (X1).

2. Variabel kontrol. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah hasil belajar

kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (X2).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk mengetahui

pengetahuan awal dan hasil belajar siswa serta lembar observasi untuk

melihat keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh

peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku.Tes yang

digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian.Adapun langkah-langkah dalam

membuat tes yaitu membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal tes, dan validasi

soal tes.

Agar tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan hal-hal berikut :

a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran

tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi

(21)

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan

dapat dipahami oleh tester.(Budiyono, 2003:58)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divaliditas isinya

dengan cara penilaian ahli atau Expert-judgement. Dalam penelitian ini,

instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan

tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan

pembelajarnya.Expert judgementdilakukan oleh dosen pembimbing dan guru

mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.

Selain menggunakan expert judgement untuk melihat validitas isi dari

instrumen, juga dilakukan perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran

terhadap soal-soal tes yang diberikan kepada siswa. Daya pembeda soal

uraian diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus :

DP =MeanA−MeanB Skor Maksimum

(Zulaiha, 2011:29)

Keterangan :

DP = daya pembeda soal uraian

MeanA = rata-rata skor siswa pada kelompok atas

MeanB = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah

(22)

Soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25,

karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang

berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah (Zulaiha,

2009:29). Berikut ini kriteria daya pembeda soal :

Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal

Kriteria Daya Pembeda Keterangan

DP > 0,25 Diterima

0 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki

DP ≤ 0 Ditolak

(Zulaiha, 2011:29)

Setelah daya pembeda soal diperoleh, langkah selanjutnya adalah

menentukan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal diperoleh melalui

perhitungan menggunakan rumus :

TK = Mean

Skor Maksimum

(Zulaiha, 2011:35)

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran soal uraian

Mean = rata-rata skor siswa

Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori, yaitu soal sukar, soal sedang,

(23)

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Kriteria Tingkat Kesukaran Keterangan

TK < 0,3 Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 Sedang

TK > 0,7 Mudah

(Zulaiha, 2011:36)

Hasil perhitungan daya pembeda menunjukkan bahwa sebanyak 9 soal atau

sebesar 75% dari 12 soal yang diberikan memiliki daya pembeda yang baik

atau dapat diterima. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 3 soal atau sebesar

25% dari seluruh soal yang diberikan dapat diterima namun harus terlebih

dahulu diperbaiki.Hasil perhitungan tingkat kesukaran menunjukkan bahwa

sebanyak 8 soal atau sebesar 66,67% dari 12 soal yang diberikan berada pada

kategori sedang, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 soal atau sebesar

33,33% dari keseluruhan soal yang diberikan berada pada kategori mudah

(data perhitungan terlampir).

E. Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan, dan pengolahan data. Rincian tahapan penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

(24)

a. Melakukan survey pendahuluan untuk menemukan masalah

penelitian;

b. Menentukan judul penelitian dan membuat proposal penelitian;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen

pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki atau merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil

seminar I dan disesuaikan dengan arahan dari para dosen

pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK Negeri 2

Cilaku.

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan

konsultasi dengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum

SMK Negeri 2 Cilaku terkait dengan penelitian yang akan

dilaksanakan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang

mengampu kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan

Anorganik terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

i. Membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen

(25)

j. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajarannya

(rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, soal pre test dan post

test);

k. Memberikan pre test dengan menggunakan soal uraian, setelah

terlebih dahulu meminta lembar expert judgement (pernyataan) pada

guru mata pelajaran yang bersangkutan guna validasi soal-soal

tersebut;

l. Mengolah data hasil pre test, data hasil pre test kemudian diuji beda

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini berlangsung selama tiga kali pertemuan.Secara garis besar,

pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan pembelajaran secara

konvensional pada kelompok kontrol dan melakukan pembelajaran

dengan pendekatan PAKEM pada kelompok eksperimen.Pembelajaran

secara konvensional dilakukan dengan metode ceramah yang

menggunakan media terbatas.Sedangkan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan PAKEM dilakukan dengan metode variatif

yang menggunakan media serta sumber belajar yang

beragam.Pelaksanaan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas

(26)

Tabel 3.4.Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pertemuan

I

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi, dan Pre

test

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Guru menginformasikan

materi pelajaran

selanjutnya dan menutup pelajaran

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi, Pre test, apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi, serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok

 Setiap kelompok diberi lembar pengelompokkan unsur hara

 Setiap kelompok diberi kesempatan selama 2 menit untuk mencari dan mengelompokkan kartu unsur hara berdasarkan golongannya

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Pertemuan II

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Guru menginformasikan

materi pelajaran

selanjutnya dan menutup

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi,

apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok

(27)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

pelajaran gambar tanaman yang

kekurangan unsur hara pada setiap kelompok

 Siswa secara aktif

berdiskusi dengan

kelompoknya,

mengidentifikasi dan mencari solusi dari permasalahan yang ada

 Perwakilan setiap

kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas

 Guru dan siswa

melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti oleh siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Pertemuan III

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Post test, guru menutup

pelajaran

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi,

apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok

 Guru mengajukan

pertanyaan satu per satu kepada setiap kelompok

 Siswa aktif berdiskusi

dengan kelompoknya

untuk menjawab

(28)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

 Guru memberikan

kesempatan kepada siswa perwakilan kelompok

untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan

 Guru memberikan

kesempatan kepada siswa di kelompok lain untuk

menambahkan atau

memperbaiki jawaban

 Guru memberikan

tanggapan atas jawaban siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi proses

pembelajaran sambil

memberikan penguatan, memberikan Post test dan menutup pelajaran

3. Tahap pengolahan data

a. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil pre test dan post test yang

telah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Pengolahan data dilakukan untuk menguji peningkatan (gain) dan

menguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur

variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel

(29)

dalam mengumpulkan data.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

yaitu melalui metode tes.

Metode tes merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

sejumlah item pertanyaan mengenai materi yang akan dan telah diberikan

kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai pengetahuan awal siswa (pre test) dan hasil

belajar siswa (post test).Tes dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis dengan

bentuk pertanyaan uraian yang memuat beberapa pertanyaan mengenai materi

pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

1. Hasil Pre Test

Pre test merupakan tes yang dilakukan pada awal pembelajaran yang

berfungsi sebagai acuan awal peneliti sebelum memulai penelitian. Selain

itu, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan

pengetahuan siswa sebelum diberikan treatment apapun.

2. Hasil Post Test

Post test merupakan tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran setelah diberikan treatment tertentu.

(30)

Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan

pengolahan dan analisis data. Pengolahan dan analisis data penelitian

merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian,

pengolahan dan analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan

kesimpulan yang benar. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan yaitu :

1. Menghitung skor tes individu

2. Mengolah data menjadi nilai huruf

3. Uji normalitas data

4. Uji Homogenitas data pre test

5. Uji Gain

6. Uji Hipotesis

1. Menghitung skor tes individu

Hasil pre test dan post test peserta didik dinilai dengan menggunakan

kriteria penilaian yang sudah ditetapkan, seperti yang tercantum dalam

kisi-kisi instrumen pada lampiran B.

2. Mengolah data menjadi nilai huruf

Data yang diperoleh dari nilai siswa diolah menjadi nilai huruf dengan

interpretasi A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup), D (Kurang), dan E

(Kurang Sekali). Menentukan nilai huruf tersebut dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

(31)

b. Mencari mean ideal dengan rumus:

Mean ideal M =1

2x skor maksimal ideal

(Purwanto, 2007: 95)

c. Mencari deviasi standar dengan menggunakan rumus:

Deviasi standar DS =1 3M

(Purwanto, 2007: 95)

d. Menentukan batas bawah D atau batas lulus dimana batas lulus sama

dengan mean

e. Menentukan batas atas D dengan menggunakan rumus :

D = M + 1 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

f. Menentukan batas atas C dengan menggunakan rumus :

C = M + 2 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

g. Menentukan batas atas B dengan menggunakan rumus :

B = M + 3 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

Data perhitungan nilai huruf terdapat pada lampiran C. Adapun data

[image:31.595.126.482.112.583.2]

konversi nilai tersaji pada tabel berikut ini.

(32)

No Nilai Huruf Keterangan

1 88,2 A Amat Baik

2 75,6 – 88,25 B Baik

3 62,76 – 75,5 C Cukup

4 50,01 – 62,75 D Kurang

5 0 E Kurang Sekali

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang

sudah diperoleh.Teknik pengujian normalitas data yang dilakukan yaitu

dengan menggunakan Chi Kuadrad (χ²). Pengujian normalitas data

dengan (χ²) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang

terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurve normal

baku/standar (Sugiyono, 2009:79).

Berdasarkan pengujian normalitas data yang telah dilakukan, diketahui

bahwa data pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi

normal. Hal ini terlihat dari nilai (χ²) hitung dari kedua sampel yang lebih

kecil dibandingkan nilai (χ²) tabel. Data pengujian normalitas terdapat

pada lampiran C.

4. Uji Homogenitas Data Pre Test

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang

diambil mempunyai varians yang homogen atau tidak.Salah satu teknik

statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok

(33)

S2 =Σ(xi n−x)2

−1 S =

Σ(xi−x)2

n−1

(Sugiyono, 2009)

Keterangan :

S2 = varians sampel S = simpangan baku sampel

n = jumlah sampel

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menghitung varian untuk setiap kelompok sampel dengan

menggunakan rumus S2 =Σ(xi−x )2 (n−1)

b. Menghitung varian gabungan menggunakan rumus S = Σ(xi−x n )2 −1

c. Mencari nilai F dengan menggunakan rumus F =Varian terbesar Varian terkecil

d. Pengujian homogenitas dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Apabila Fhitung <Ftabel , maka dinyatakan homogen.

2) Apabila Fhitung >Ftabel , maka dinyatakan tidak homogen.

5. Uji Gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara pre

test dan post testyang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan

dilakukan dengan menggunakan rumus gain skor ternormalisasi.

<�>= post test−pre test skor maksimum−pre test

Keterangan :

(34)

Post test = skor hasil post test

Pre test = skor hasil pre test

Skor maksimum = skor tertinggi

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi

dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,7

b. g – sedang : dengan 0,7 < (< g >) ≥ 0,3

c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,3

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu

hipotesisnya dapat diterima atau ditolak.Dalam penelitian dan statistik

terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis

alternatif.Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah pernyataan tidak

adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari

hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan hasil belajar siswa antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini

diterima atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan

(35)

t = X͞1− X͞2

n1−n2 s12+(n 2−1)s22

n1+ n2−2

1 n1+

1 n2

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138)

Keterangan :

X͞1 = mean sampel kelompok eksperimen

X͞2 = mean sampel kelompok kontrol

S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelas eksperimen

n2 = jumlah data kelas kontrol

Harga ttabel dihitung dari tabel dengan dk (n1 + n2 – 2).Setelah diperoleh

thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.Kriteria pengujiannya adalah

tolak H0 apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika thitung lebih

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandananalisis data yang

dilakukanolehpenulismengenaipenerapanpendekatan PAKEM

padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganikuntukmeni

ngkatkanhasilbelajarsiswa di SMK Negeri 2 CilakuCianjur,

dapatditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut :

1. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan

ikdanAnorganikpadakelas yang

menerapkanpembelajarankonvensionalberadapadakategoriKurangSekali,

dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 49,22.

2. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan

ikdanAnorganikpadakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM

beradapadakategoriBaik, dimananilai rata-rata post test yang

diperolehsiswasebesar 78,06.

3. Terdapatperbedaanpeningkatanhasilbelajarsiswaantarakelas yang

menerapkanpendekatan PAKEM dengan yang

menerapkanpembelajarankonvensional, dimanakelas yang

menerapkanpendekatan PAKEM memperolehpeningkatansebesar 0,71

(kategoriTinggi) sedangkankelas yang

(37)

0,4 (kategoriSedang).

Sehinggadapatdikatakanbahwapenerapanpendekatan PAKEM dalam

proses

pembelajaranlebihberhasildalammeningkatkanhasilbelajarsiswadaripadap

embelajarankonvensional (ceramah)

padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipenerapanpendekatan PAKEM ini, maka

saran yang dapatpenulisberikanadalahpendekatan PAKEM

dapatdijadikanpendekatanalternatifbagi guru untukditerapkandalam proses

pembelajaran,

karenadapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakhususnyapadakompetensidasarM

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Albanik, H. (2010). KualitasSumberDayaManusiaJadiKendalaPendidikan Indonesia.Pikiran Rakyat. [Online].Tersedia: http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=931:kualitas-sumber-daya-manusia-jadi-kendala-pendidikan-indonesia&catid=69:berita-terkait&Itemid=196.html.[09 Juni 2012].

Budimansyah, D. dkk.(2009). PAKEM; PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif,

danMenyenangkan. Bandung: PT. Genesindo.

Budiyono.(2003). MetodologiPenelitianPendidikan. Surakarta: UNS Press.

Depdikbud.(1992). KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta : PN

PerseroBalaiPustaka.

Hake, Richard R. (1998).Interactive-engagement vs Traditional Methods: A

Si-thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 1, 1-26.

Masturoh, I. (2008). Influence of Learning Type STAD Cooperative Learning

Method on Improving the Ability of Students Rational Thinking.SkripsipadaUniversitasPendidikan Indonesia: tidakditerbitkan.

Mufarrikhah.(2007). ImplementasiPembelajaranAktif, Kreatif,

EfektifdanMenyenangkan (PAKEM) pada Mata Pelajaran PAI dalamMeningkatkanMotivasiBelajar,

KeaktifandanKreativitasSiswaKelas V SDN

KlurakCandiSidoarjo.SkripsipadaFakultasTarbiyah UIN Malang :tidakditerbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2007).Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rosalin, E. (2011). ”PembelajaranAktif, KreatifdanMenyenangkan”. Bandung.

(39)

Sanjaya, W. (2009).StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (1995). BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana, N. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Sugiyono.(2009). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumardi, K. (2010). PembelajarandenganPendekatan PAKEM.Makalahpada Seminar NasionalCreating Engaging Lesson (MenciptakanPembelajaran yang MembuatSiswaTerlibatSecaraPenuh), Cirebon.

Wahidin, D. (2008). Pembelajaran PAKEM II. [Online].Tersedia: http://makalahkumakalahmu.net/2008/11/05/pembelajaran-pendekatan PAKEM ii.html.[28Maret 2012].

Zulaiha, R. (2011). AnalisisSoalSecara Manual.Jakarta: Puspendik.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel 3.2
Gambar 2.1 GambaranPendekatan PAKEM  ...................................................
Tabel 3.1.Ujicoba dengan Quasi Experimental Design
Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dengan perancangan Rumah Singgah Penderita kanker Leukemia di Yogyakarta ini adalah terwujudnya bangunan yang mampu membantu menyediakan

Berdasarkan pengepasan pola survival penduduk Pulau Sumatera yang dilakukan terhadap fungsi survival Makeham dan fungsi survival ME, diperoleh perbandingan antara

Penilaian kelayakan bantuan bagi UMKM telematika saat ini belum terserap secara maksimal, akibat belum didukung oleh sistem penunjang keputusan yang terpusat.

[r]

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa

Ukuran bisa disetting dengan cara klik kanan di ruler area gambar maka akan muncul satuan ukuran yang akan digunakan. Seperti pixel, cm ,

Pada hari ini Jum at Tanggal Sembilan Belas Bulan September Tahun Dua Ribu Empat Belas (19-09-2014), berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemilihan Langsung Nomor

Pada hari ini Jumat Tanggal Sembilan Belas Bulan September Tahun Dua Ribu Empat Belas (19-09-2014), berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Pemilihan