Shinta Yunita, 2013
UPAYA PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA GENERASI MUDA
( Studi pada PKBM Kasih Ibu Desa Kertamekar
Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
SHINTA YUNITA
NIM : 1003205
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (Dual Modes)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
UPAYA PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA GENERASI MUDA
( Studi pada PKBM Kasih Ibu Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)
Oleh
SHINTA YUNITA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© SHINTA YUNITA2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Shinta Yunita, 2013
SHINTA YUNITA
UPAYA PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA GENERASI MUDA
( Studi pada PKBM Kasih Ibu Desa Kertamekar
Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. H. Ayi Olim, M.Pd NIP.195109141975011001
Pembimbing II,
Dr.Joni Rahmat Pramudia, M.Si NIP.197106141998021002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,
ABSTRAK
Shinta Yunita : UPAYA PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA GENERASI MUDA( Studi pada PKBM Kasih Ibu Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)
v
Shinta Yunita, 2013
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR...i
UCAPAN TERIMAKASIH...ii
ABSTRAK...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GRAFIK……….ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah ... ...3
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ...4
1.4 Tujuan Penelitian...4
1.5 Manfaat/ Signifikansi Penelitian... .5
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Konsep generasi Muda...6
2.2 Minat Baca...10
2.2.1 Pengertian Minat baca...10
2.2.2 Tujuan dan manfaat Membaca...12
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat baca...14
2.2.4 Masalah pokok dalam Memahami Minat Baca...18
2.3 Taman Bacaan Masyarakat...18
2.3.2 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat...20
2.3.3 Manfaat Taman Bacaan Masyarakat... ...21
2.3.4 Peran Taman Bacaan Masyarakat...22
2.3.5 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat...24
2.3.6.Koleksi Taman Bacaan Masyarakat...25
2.3.7 Layanan Pada Taman Bacaan Masyarakat...26
2.3.8 Peraturan dan Tata Tertib TBM...27
2.3.9 Pengelola Taman Bacaan Masyarakat...28
2.3.10 Tugas-tugas pengelola TBM...29
2.4 Konsep Pendidikan Luar Sekolah...30
2.4.1 Pentingnya Pendidikan...30
2.4.2 Pengertian Pendidikan Luar Sekolah...31
2.4.3 Tujuan Pendidikan Luar Sekolah...31
2.4.4 Sasaran Pendidikan Luar Sekolah...32
2.4.5 Karakteristik Pendidikan Luar Sekolah...32
2.4.6 Kedudukan TBM Dalam Pendidikan Luar Sekolah...34
2.4.7 Peran PLS Dalam Mewujudkan Masyarakat Belajar...35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian...37
3.1.1 Lokasi Penelitian...37
3.1.2 Subjek penelitian...37
3.2 Desain Penelitian...38
vii
Shinta Yunita, 2013
3.4 Definisi Operasional...39
3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data...40
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data...40
3.5.2 Teknik Pengolahan Data...41
3.6 Instrumen Penelitian...41
3.7 Proses Pengembangan Instrumen...42
3.8 Analisis Data...42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Lembaga... 43
4.2 Temuan Penelitian...45
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... . 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...63
5.2 Saran...64
DAFTAR PUSTAKA...65
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
ix
Shinta Yunita, 2013
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan yakni pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia dari berbagai aspek kehidupan. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa, karena kunci keberhasilan pembangunan terletak pada faktor manusia itu sendiri sebagai pelaksananya.
Membaca harus dijadikan kebutuhan hidup dan budaya bangsa kita. Apabila rendahnya minat dan kemampuan membaca generasi muda kita sebagaimana terwakili oleh tingginya angka buta huruf dewasa, maka dalam persaingan global kita akan selalu ketinggalan dengan sesama negara berkembang, apalagi dengan negara-negara maju lainnya.
Untuk mencetak manusia-manusia yang diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa, yaitu manusia-manusia memiliki pengetahuan, keterampilan, kecerdasan yang tinggi, kritis, kreatif, dan mempunyai rasa tanggungjawab atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan suatu bangsa, maka pendidikan merupakan salah satu komponen yang harus tersedia, karena pendidikan itu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia.
Melihat beberapa hasil studi dan laporan united Nationals Development Programme (UNDP) bahwa tingginya angka buta huruf dewasa di Indonesia adalaha akibat membaca belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Oleh sebab itu harus dijadikan kebutuhan hidup dan budaya bangsa kita.
2
Shinta Yunita, 2013
mulia dalam rangka mencerdaskan anak bangsa yang di atur dengan Undang-Undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan Bangsa yang merupakan tujuan Negara Indonesia melalui berbagai bentuk pendidikan, karena usaha untuk meningkatkan kecerdasan Bangsa tidak harus melalui jalur pendidikan formal saja, akan tetapi dapat juga melalui jalur pendidikan nonformal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan nonformal sebagai suatu bentuk upaya dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa memiliki peran yang penting karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang di antaranya karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti pendidikan formal.
Menyadari pendidikan nonformal, undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah atau pelengkap dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan sepanjang hayat adalah salah satu asas yang mendasari pendidikan nonformal, makna yang terkandung dalam asas ini bagi pendidikan nonformal adalah bahwa pendidikan itu akan dimulai segera setelah anak lahir, dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh.
3
komunikasi informasi ilmu pengetahuan untuk disampaikan kepada generasi muda, salah satu sarana tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Fungsi dari Taman Bacaan Masyarakat itu sendiri adalah sebagai pendidikan informasi,penelitian dan rekreasi, sehingga tangung jawab Taman Bacaan Masyarakat terhadap pendidikan sangat penting, sehingga Taman Bacaan Masyarakat harus mampu menyediakan berbagai layanan agar Taman Bacaan Masyarakat tersebut menjadi pusat sumber belajar di luar sekolah, karena belajar tidak terbatas pada pendidikan di sekolah saja melainkan bisa juga di Taman Bacaan Masyarakat. Terutama bagi generasi muda, karena generasi muda sebagai penerus bangsa yang merupakan harapan bagi bangsanya kelak di kemudian hari.
Berdasarkan studi pendahuluan di Taman Bacaan Kasih Ibu, dengan jumlah koleksi buku mencapai total 500 buah yang terdiri dari beberapa kelompok judul yaitu mengenai keterampilan, pertanian, perekonomian, Internet, Kesehatan buku cerita, dan Agama. Akan tetapi, posisi yang penting dan koleksi buku yang tersedia belum menjadi jaminan bahwa misi Taman Bacaan ini telah selesai, karena harus melihat kepada pendayagunaan bahan-bahan pustaka beserta minat baca pemakai Taman Bacaan ini masih rendah.
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Minat Baca Generasi Muda (Studi Pada PKBM Kasih Ibu
Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang).
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dapat timbul dari judul penelitian ini. Maka berdasarkan latar belakang permasalahan terdapat beberapa masalah yang berkenaan dengan pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat antara lain:
4
Shinta Yunita, 2013
2. Minat baca generasi muda di desa Kertamekar Kabupaten Sumedang masih rendah yaitu dari 50 orang generasi muda hanya sekitar 20% (10 orang) yang tertarik dengan adanya Taman Bacaan Masyarakat.
3. Adanya upaya yang dilakukan pengelola, tetapi masih belum optimal hal ini disebabkan sistem layanan, koleksi buku di Taman Bacaan Masyarakat belum sesuai prosedur.
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, berikut rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya:
a. Bagaimana kondisi objektif Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu berdasarkan pendapat generasi muda di Desa Kertamekar?
b. Langkah-langkah apa yang dilakukan Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu dalam meningkatkan minat baca generasi muda?
c. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya pengelola Taman Bacaan Masyatakat Kasih Ibu dalam meningkatkan minat baca generasi muda?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang:
1. Kondisi objektif Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu berdasarkan pendapat generasi muda di Desa Kertamekar.
2. Langkah-langkah yang di lakukan Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu dalam meningkatkan minat baca generasi muda.
5
1.4Manfaat / Signifikansi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan. Adapun harapan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Secara konseptual teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan luar sekolah khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat dalam konteks membangun dan meningkatkan minat baca generasi muda.
37
Shinta Yunita, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Lokasi dan Subjek Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah PKMB Kasih Ibu Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian ini di pilih karena desa Kertamekar merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan tanjungkerta yang secara umum minat baca generasi mda masih rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari masih kurangnya pemahaman masyarakt khususnya generasi muda akan pentingnya membaca serta kurangnya sarana dan prasarana penunjang yang memberikan layanan baca.
Kondisi geografis Desa Kertamekar merupakan daerah yang tanahnya cukup subur, namun akses layanan pendidikan khususnya layanan minatbaca masih kurang sehingga belum sepenuhnya mampu megolah potensi yang ada.
Visi didirikannya Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu adalah menyediakan bahan bacaan berupa sarana pembelajaran atau menyediakan dan memberikan layanan bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan mudah dan gratis. Selanjutnya, visi tersebut dijabarkan menjadi misi TBM Kasih Ibu yaitu (a) meningkatkan kemampuan membaca dan beraksara masyarakat;(b) menumbuh kembangkan kegemaran membaca dan minat baca;(c) membangun masyarakat belajar membaca.
Adapun alasan peneliti memilih lokasi penelitian di PKBM Kasih Ibu ini adalah (a) Memberikan inovasi pembelajaran terhadap generasi muda;(b) Ingin meningkatkan minat baca generasi muda
3.1.2 Subjek Penelitian
38
terjadi” dan mampu memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan:
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini meliputi kegiatan berikut:
a. Peneliti menentukan lokasi penelitian dan menentukan latarbelakang masalah
b. Sebelum mengadakan penelitian penulis melakukan pendekatan dan mengadakan observasi maksudnya untuk mendapatkan data awal dan mencatat permasalahan yang ditemukan.
c. Menyiapkan instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam tahap pelaksanaan tindakan
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Penulis sebagai peneliti melakukan wawancara dengan pengelola Taman Bacaan Masyarakat dan responden.
b. Mengadakan penilaian terhadap hasil anak dilanjutkan dengan analisis data berdasarkan lembar observasi
c. Menyusun rencana evaluasi untuk melihat minat baca generasi muda
3. Tahap akhir
39
Shinta Yunita, 2013
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Moleong 2004:3) mendefinisikan bahwa “Metodologi kualitatif prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan pendekatankualitatif, alasan memilih pendekatan kulalitatif adalah berdasarkan pendapat Moleong (2004:5) yang menyatakan bahwa:
1. Menyesuaikan metode lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda: kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat berhubungan antara peneliti dan responden: ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
2. Peneliti kualitatif mempunyai sejumlah ciri yang dapat membedakan dari pendekatan lain, sehingga pendekatan kualitatif dapat dijadikan pendekatan untuk mengolah data sesuai dengan karakteristik pendekatan kualitatif tersebut. Menurut pendapat Moleong (2007:4-8) karakteristik pendekatan kualitatif adalah : latar ilmiah, manusia, sebagai instrument, metode kualitatif, analisis secara induktif, teori dasar, deskriptif , lebih mementingkan proses daripada hasil, ada batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan kata, desain yang bersifat sementara, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
3.4 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan masalah penelitian, masing-masing variable dijelaskan sebagai berikut:
40
di lakukan oleh pengelola untuk mencapai suatu tujuan yaitu menarik minat baca generasi muda.
b. Pengelola adalah pengaturan penyusunan dan pelaksanaan perancangan yang di buat dan melibatkan penggemblengan semua elemen yang ada di sekolah, pengelola yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengurus atau orang yang mengelola Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta.
c. Menurut Sutarno (2006: 68) Taman Bacaan Masyarakat merupakan sumber informasi, pedidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat. Taman Bacaan Masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu lembaga yang menyediakan dan memberi layanan bahan bacaan yang berupa buku, majalah, tabloid, komik dan bahan multimedia lainnya yang di lengkapi ruang untuk membaca dan di dukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. d. Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan kepada suatu
hal atau objek, atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto,1995:13). Sedangkan yang di maksud minat baca adalah seseorang mengikuti kegiatan membaca tumbuh karena adanya rangsangan yang mendorong seseorang ingin membaca.
e. Generasi Muda adalah masyarakat yang menjadi sasaran dalam latihan yang tergolong pada usia antara 15-34 tahun dengan tidak di titik beratkan kepada masalah sekolah tidaknya serta penganggur (Sutia E. Suradikarta , 1979:8). Sedangkan yang dimaksud generasi muda dalam penelitian ini adalah n generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan dalam mencapai cita-cita bangsa.
3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.5.1 Teknik pengumpulan data
41
Shinta Yunita, 2013
Adapun yang menjadi sasaran dalam pengumpulan data dengan wawancara adalah sebanyak satu orang anggota, satu orang pamong dan satu orang pengelola Lembaga.
3.5.2. Teknik Pengolahan Data
Setelah upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca generasi muda, diperoleh sejumlah data kualitatif. Analisis data berpedoman pada data yang terkumpul dan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3.6Instrumen Penelitian
Instumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar wawancara dan lembar observasi.
a. Lembar Wawancara
Wiriatmadja (2005:117) memberikan penjelasan bahwa : wawancara yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan mengenai hal-hal yang
dipandang perlu”. Adapun bentuk wawancara yang dipilih yaitu bentuk
wawancara terstruktur sesuai dengan pendapat Wiriatmaja (2005:118) bahwa
“wawancara terstruktur adalah wawancara dimana pewawancara sudah
mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu”. Alat instrumen untuk wawancara berupa pedoman wawancara, meliputi nama yang diwawancara, waktu wawancara, tempat wawancara, masalah-masalah berupa pertanyaan yang diajukan disertai kesimpulan wawancara
b. Lembar Observasi
42
3.7 Proses Pengembangan Instrumen
Adapun proses pengembangan instrumen sebagai berikut: 1. Menyusun kisi-kisi
2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian kedalam pedoman wawancara dan observasi 3. Melakukan bimbingan tentang kisi-kisi yang telah dibuat
4. Merevisi pedoman wawancara dan observasi 5. Melakukan penelitian lapangan
3.8Analisis Data
Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstrak yaitu merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorikan, kemudian dijadikan, dimaknai dan terakhir diperiksa kebenarannya.
63
1. Kondisi Objektif Taman Bacaan Masyarakat Kasih Ibu
Maksud dan tujuan penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat ini untuk menyediakan akses sarana pembelajaran yang menyediakan dan memberi layanan bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan mudah dan murah, membangkitkan selera membaca, menumbuhkan kembangkan kegemaran membaca masyarakat sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dari hasil membaca.
2. Langkah-langkah pengelola dalam meningkatkan minat baca generasi muda meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam perencanaan pengelola lebih menekankan pada pemberiaan motivasi dan promosi. Pada pelaksanaan meliputi, koleksi buku, pelayanan, dan tata tertib. Peningkatan mutu koleksi dilakukan pengelola dengan cara mengadakan bahan bacaan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca, TBM menggunakan sistem layanan terbuka sehingga pengunjung/pengguna dapat masuk ke ruang baca untuk memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri di rak, atau dapat pula minta bantuan dari petugas. Mereka menggunakan sarana/tempat baca dengan bebas. Tahap evaluasi, adanya perubahan minat baca generasi muda setelah adanya upaya dari pengelola.
64
muda yaitu kemalasan mereka dalam membaca buku, karena kesibukan mereka dalam melakukan kegiatan rutin serta mereka tidak mempunyai buku.
1.2 Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian mengenai upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca generasi muda, ada beberapa hal yang dapat penulis sarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi TBM PKBM Kasih Ibu, untuk lebih meningkatkan minat baca generasi muda hendaknya TBM PKBM memberikan motivasi dan dukungan serta fasilitas yang mendukung kegiatan TBM.
2. Bagi Lembaga diharapkan skripsi ini bisa dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan arsip di perpustakaan
65
Shinta Yunita, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Bustiano, dkk. (2008). Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka Darsono, Max. dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press
Dimyati, dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djamarah,Syaiful Bahri.(2002).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Hamalik,Oemar.(2003).Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara Hidayat,S.(1978). Pembinaan Generasi Muda. Surabaya ; studi group
Kansil.CST.Drs,SH.(1996). Aku Pemuda Indonesia, Pendidikan Politik Generasi Muda. Jakarta; Balai Pustaka.
Moleong (2004). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Rosda Karya Mudhoffir, ase. (1996). Prinsif-prinsif Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.
Bandung: Rosdakarya
Mulyasa,E.(2003).Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurbuko, Cholid. (1997). Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara Sardiman,A.M.(2006).Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Sudjana, D. (2004). Pendidikan Nonformal: Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori pendukung, Asas. Bandung : Falah Production
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
66
Wiriatmaja (2005). Metode Penelitian Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya (http://jurnal.upi.edu//)
http://pengertian pergaulan generasi muda.html?m=1