• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN JURNAL KEGIATAN SISWA UNTUK DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MENGUASAI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PRAKTIKUM PENCEMARAN AIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN JURNAL KEGIATAN SISWA UNTUK DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MENGUASAI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PRAKTIKUM PENCEMARAN AIR."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II JURNAL KEGIATAN SISWA SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MENGUASAI KETERAMPILAN PROSES PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM... 10

(2)

B. Jurnal kegiatan siswa sebagai asesmen alternatif untuk

mendiagnostik kesulitan belajar siswa ... 12

C. Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 14

D. Tinjauan materi berdasarkan kurikulum serta kesulitan siswa dalam konsep dan keterampilan proses sains ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Definisi Operasional ... 29

B. Metode Penelitian... 30

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Instrumen Penelitian... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Prosedur Pengumpulan Data ... 33

G. Pengolahan Data... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 47

A. Hasil ... 47

1. Pengembangan Perangkat Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar ... 47

2. Penerapan Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar ... 66

3. Kendala dalam Menerapkan Asesmen Kesulitan Belajar .... 82

(3)

5. Tanggapan Guru dan Siswa Mengenai Penerapan Penilaian

Asesmen Kesulitan Belajar ... 86

B. Pembahasan ... 88

1. Pengembangan Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar ... 89

2. Penerapan Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar ... 94

3. Kelebihan dan Kelemahan ... 100

4. Kendala dalam Menerapkan Asesmen Kesulitan Belajar .... 102

5. Rekomendasi ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

(4)

DAFTAR TABEL

2.1. Jenis keterampilan Proses Sains (KPS) dan Indikatornya ... 14

2.2. Standar Kompetensi dan Kompetesi Dasar SMA Kelas X Semester Genap ... 21

3.1. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.2. Materi yang Digunakan untuk Memunculkan KPS ... 36

3.3. Skenario Penilaian Uji Coba Jurnal Kegiatan Siswa ... 36

3.4. Aturan Purwanto ... 42

3.5. Aturan Koentjaningrat ... 44

3.6. Katagori Validasi Data ... 46

4.1. Catatat Lapangan (anecdotal record) Uji Coba ... 54

4.2. Rekapitulasi Validitas dan Reliabilitas Perangkat Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar Siswa pada Tahap Uji Coba ... 56

4.3. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Melakukan Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 57

4.4. Aspek dalam Task Uji Coba Jurnal Kegiatan Siswa ... 59

4.5. Perubahan Skenario Penilaian Uji Coba Jurnal Kegiatan Siswa ... 63

4.6. Perubahan Penilaian Jurnal Kegiatan Siswa ... 66

4.7. Skenario Penilaian Jurnal Kegiatan Siswa pada Tahap Penerapan ... 68

4.8. Catatan Lapangan (Anecdotal Record) pada Pelaksanaan Penerapan Penilaian Asesmen Kesulitan Belajar ... 69

(5)

4.10. Deskripsi Statistik Perbandingan Data Penilain ... 75 4.11. Uji Kecocokan Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS antara Hasil

Penilaian Jurnal Kegiatan Siswa dengan Tes ... 77 4.12. Uji Kecocokan Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS antara Hasil

Penilaian pada LKS dengan Tes ... 79 4.13. Uji Kecocokan Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS antara Hasil

Penilaian pada Jurnal, LKS dan Tes ... 81 4.14. Tanggapan Guru terhadap Penerapan Asesmen Kesulitan Siswa dalam

(6)

DAFTAR GAMBAR

3.1. Bagan Alur Penelitian ... 40 4.1. Persentase (%) Kesulitan dalam Melakukan KPS Berdasarkan Angket ... 48 4.2. Persentase (%) Diagram Penggunaan Jurnal pada Pembelajaran Berdasarkan

Angket ... 49 4.3. Tampilan Jurnal Kegiatan Siswa ... 51 4.4. Persentase Penguasaan Siswa dalam KPS Berdasarkan Jurnal Kegiatan Siswa ... 72 4.5. Persentase Penguasaan Siswa dalam Menjawab Soal KPS ... 73 4.6. Perbandingan Persentase Penguasaan Berdasarkan Kedua Tipe Penilaian KPS

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Instrumen Penelitian

A.1 Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan ... 110

A.2 Pengembangan Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan ... 111

A.3 Jurnal Kegiatan Siswa Tahap Uji Coba... 113

A.4 Lembar Kerja Siswa Tahap Uji Coba ... 120

A.5 Rubrik Rating Scale Penilaian Jurnal Kegiatan Siswa ... 123

A.6 Rubrik Penilaian Checklist Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS Berdasarkan Indikator Setiap Jenis KPS pada Tahap Uji Coba ... 126

A.7 Pengembangan Kisi-Kisi Angket Terbuka ... 127

A.8 Angket Terbuka ... 129

A.9 Jurnal Kegiatan Siswa Tahap Penerapan ... 131

A.10 Penyusunan Angket Tertutup Berdasarkan Hasil Uji Coba Angket Terbuka ... 138

A.11 Format Wawancara Guru ... 141

A.12 Penilaian Soal Keterampilan Proses Sains ... 143

A.13 Angket Tertutup ... 148

A.14 Rubrik Penilaian Checklist Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS Berdasarkan Indikator Setiap Jenis KPS pada Tahap Penerapan ... 150

(8)

Lampiran B : Hasil Penelitian

B.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Jurnal kegiatan Siswa Tahap Uji Coba ... 154

B.2 Pengembangan Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan ... 157

B.3 Hasil Refleksi terhadap Siswa pada Tahap Uji Coba Penggunaan Jurnal Kegiatan Siswa ... 159

B.4 Hasil Uji Coba Empiris Penggunaan Soal Keterampilan Proses Sains ... 161

B.5 Analisis Hasil Penerapan Angket Tertutup ... 162

B.6 Hasil Wawancara Guru... 164

B.7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Jurnal kegiatan Siswa Tahap Penerapan dengan menggunakan rubrik penilaian checklist ... 166

B.8 Rekapitulasi Hasi Penilaian Soal KPS ... 168

B.9 Hasil Uji Kecocokan antara Jurnal dengan Tes ... 170

B.10 Hasil Uji Kecocokan antara LKS dengan Tes ... 177

B.11 Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Melakukan KPS Berdasrkan Jurnal Kegiatan Siswa ... 184

Lampiran C : Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian C.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 191

C.2 Surat Keterangan talah Melaksanakan Penelitian ... 192

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku (tingkah laku) yang diakibatkan oleh pengalaman (Dahar, 1989). Pengalaman belajar dapat menghasilkan kemampuan-kemampuan peserta didik yang disebut dengan hasil belajar. Secara garis besar Benyamin Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar (Muslich, 2011).

(10)

Trisnawati (2009) menemukan bahwa keterampilan proses yang dimunculkan melalui kegiatan praktikum dengan pendekatan free inquiry pada subkonsep pencemaran air, rata-rata kemampuan siswa pada masing-masing jenis keterampilan proses mempunyai persentase penguasaan yang cukup yaitu sebesar 73%. Persentase setiap jenis keterampilan proses yang dijaring menggunakan soal keterampilan proses yaitu merencanakan percobaan (64,41%), klasifikasi (60,16%), interpretasi (71,87%), prediksi (81,25%), menerapkan konsep (68,75%), berhipotesis (64,06), berkomunikasi (74,65%), mengajukan pertanyaan (92,19%), dan menggunakan alat dan bahan (79,68%). Sedangkan keterampilan proses yang diungkap menggunakan lembar observasi menunjukan rata-rata yang cukup yaitu sebesar 81,43%. Persentase setiap jenis keterampilan proses yaitu observasi (90,48), merencanakan percobaan (88,57%), klasifikasi dan menggunakan alat dan bahan (85,71%), interpretasi dan mengajukan pertanyaan (78,57%), berhipotesis dan prediksi (71,43%), melaksanakan percobaan (80,95%), berkomunikasi (64,29%), dan menerapkan konsep (100%).

(11)

termasuk kategori cukup (74.71%). Keterampilan interpretasi siswa dalam menyimpulkan juga termasuk kategori cukup (59.53%). Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa keterampilan interpretasi siswa termasuk pada kategori cukup (58.13%).

Temuan-temuan itu menunjukkan bahwa telah banyak upaya untuk meningkatkan keterampilan proses siswa meskipun hasilnya bervariasi, secara umum menunjukkan penguasaan siswa terhadap keterampilan proses berada dalam katagori cukup, dan beberapa dalam katagori kurang sehingga masih perlu ditingkatkan. Hasil-hasil penelitian yang mengungkap keadaan kemampuan keterampilan proses siswa tersebut dijaring menggunakan alat evaluasi berupa tes dan non tes. Akan tetapi, penyebab dari kesulitan siswa dalam melakukan keterampilan proses belum terungkap melalui alat evaluasi dalam rangkaian penelitian tersebut. dengan demikian diperlukan suatu asesmen yang dapat mendiagnosis kesulitan siswa tersebut. Asesmen alternatif dipandang tepat untuk melakukan fungsi diagnosis tersebut.

(12)

pembelajaran. Jadi, asesmen alternatif harus mampu menghilangkan berbagai kelemahan tes dan perlu dilakukan.

Ada banyak jenis asesmen alternatif, menurut McGraw-Hill School Division (dalam Poerwanti, 2008), macam asesmen alternatif antara lain adalah: (1) asesmen kinerja (performance assessment); (2) observasi dan pertanyaan (observation and questioning); (3) presentasi dan diskusi (presentation and discussion); (4) proyek dan investigasi; (5) portofolio dan jurnal (6) wawancara (interview) dan konferensi; (7) evaluasi diri oleh siswa; (8) tes buatan siswa; dan (9) pekerjaan rumah.

Guru mempunyai banyak pilihan dalam mengases kemajuan belajar siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu menggunakan jurnal belajar. Menurut Susilo (2004) dalam Poerwanti (2008) jurnal belajar adalah tulisan yang dibuat siswa untuk mencatat apa yang telah dipelajarinya. Pendapat lain menyatakan jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang dibuat siswa terhadap apa yang telah dipelajari oleh siswa.

(13)

memiliki sikap selalu memuliskan apa yang dikerjakan (Poerwanti, 2008). Hal tersebut akan membuat waktu dalam pembelajaran berkualitas dan efisien. Karena dalam belajar siswa sering mengalami kelupaan, bahkan terkadang mengalami kejenuhan (learning plateau) (Syah, 2002). Siswa terkadang melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat seperti menulis

dairy, memainkan kuku, menggunakan handphone, membaca novel, dan

aktifitas lainnya yang menggangu keberlangsungan belajar untuk mengurangi kejenuhannya.

Penelitian mengenai pengaruh penggunaan jurnal belajar terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem reproduksi manusia telah dilakukan. Anggraeni (2009) melaporkan bahwa penggunaan jurnal belajar berpengaruh signifikan (signifikansi 0,05) terhadap hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif siswa. Berdasarkan hasil angket yang diberikan pada siswa menunjukkan bahwa 45,7% siswa menyatakan tertarik dengan penggunaan jurnal belajar tersebut. sebanyak 54,3% siswa menganggap biasa saja dengan penggunaan jurnal belajar tersebut, hal ini disebabkan karena belum ditumbuhkannya ketertarikan siswa dalam membuat jurnal belajar. Jurnal belajar ini dibuat oleh siswa setelah pembelajaran selesai, jadi setelah pembelajaran selesai maka siswa terlepas dari konsep-konsep yang dipelajarinya.

(14)

seringkali siswa-siswa yang berkemampuan rendah kurang mendapat kesempatan yang memadai sesuai dengan kapasitasnya. Kemudian timbullah apa yang disebut dengan kesulitan belajar (learning difficulity) yang tidak hanya menimpa siswa yang berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi (Syah, 2002). Penelitian penilaian untuk diagnostik kesulitan belajar telah dilakukan, bahwa untuk penilaian diagnostik kesulitan belajar dapat digunakan tes. Padahal banyak aspek terkait kesulitan belajar siswa yang tidak dapat diakses melalui tes. Jadi kesulitan belajar siswa yang sesungguhnya hanya bisa digali melalui penilaian yang dilakukan pada kondisi siswa alamiah belajar. Salah satu bentuk asesmen alternatif yang dapat mengetahui kondisi alamiah belajar siswa adalah menggunakan jurnal kegiatan yang merupakan bagian dari jurnal belajar. Jurnal kegiatan adalah catatan tertulis berupa jurnal tentang bagaimana seseorang menghabiskan waktunya (Graham, 2011). Dalam dunia pendidikan disebut dengan jurnal kegiatan siswa, adalah sebuah catatan siswa yang berisi aktifitas siswa selama mempelajari sub konsep yang diajarkan oleh guru.

(15)

alternatif untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan KPS perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana penerapan jurnal kegiatan

siswa sebagai asesmen alternatif untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan Keterampilan Proses Sains (KPS)?”.

Untuk lebih memperjelas apa yang diperoleh maka permasalahan tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan perangkat jurnal kegiatan siswa untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan KPS? 2. Bagaimana penerapan jurnal kegiatan siswa untuk mendiagnostik

kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan KPS?

3. Kelebihan dan kelemahan apa sajakah yang ditemukan pada perangkat penilaian yang dikembangkan?

4. Kendala apa sajakah yang ditemukan dalam penggunaan jurnal kegiatan siswa untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa?

(16)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diungkapkan, dan agar penelitian ini lebih terarah, maka permasalahannya dibatasi sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar yang dimaksud adalah kesulitan belajar yang dialami siswa SMA dalam melakukan Keterampilan Proses Sains (KPS) ketika melakukan praktikum mengenai pencemaran air.

2. Keterampilan Proses Sains (KPS) yang dilihat dalam penelitian ini adalah beberapa jenis KPS dari total 11 jenis KPS digunakan 7 jenis KPS yaitu mengelompokkan, menafsirkan, meramalkan, melakukan komunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, dan menerapkan konsep.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan KPS, berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat dijabarkan menjadi tujuan khusus sebagai berikut:

1. Menguji perangkat asesmen untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMA dalam melakukan KPS.

(17)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi guru, (a) perangkat jurnal kegiatan siswa yang telah dikembangkan dapat digunakan oleh guru untuk mendiagnostik kesulitan siswa pada materi lain, dan (b) hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kesulitan siswa dalam melaksanakan KPS.

2. Bagi siswa, terlibat secara aktif dalam penilaian KPS melalui self

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penelitian ini menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu jurnal kegiatan siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara terperinci, ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut

1. Jurnal kegiatan siswa adalah sebuah catatan harian siswa yang berisi kegiatan siswa terkait Keterampilan Proses Sains (KPS) selama proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran pada pembelajaran konsep Pencemaran Lingkungan serta kesulitan yang dihadapinya.

2. Kesulitan belajar adalah daftar kendala yang dihadapi siswa dalam menguasai KPS.

(19)

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat dari fakta-fakta atau sampel yang diteliti. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang cenderung fokus terhadap suatu permasalahan (Sugiyono, 2010).

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-C tahun ajaran 2011/2012. Pemilihan subjek penelitian dilakukan melalui teknik purposive, teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

(20)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Jurnal kegiatan siswa, diisi oleh siswa baik selama pembelajaran atau setelah selesai pembelajaran di kelas (aktifitas di luar pembelajaran, tetapi berhubungan dengan KPS pada materi yang diajarkan). Siswa dapat menuliskan seluruh aktifitas terkait KPS yang dilakukannya selama proses pembelajaran dan dapat menuliskan kesan, pengalaman baru, permasalahan, dan kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran pada jurnal kegiatan siswa tersebut.

2. Lembar tugas (task) berupa perangkat jurnal kegiatan siswa dinilai menggunakan rubrik penilaian berskala (rating scale) dan rubrik penilaian daftar cek (checklist). Instrumen tersebut termasuk ke dalam penilaian non tes dan digunakan untuk melihat aktifitas siswa pada saat melakukan KPS yang ditulis pada jurnal kegiatan siswa. Penggunaan kedua tipe rubrik penilaian bertujuan untuk mengetahui tipe rubrik mana yang lebih efektif digunakan untuk menilai atau mengidentifikasi faktor kesulitan siswa dalam melakukan KPS.

(21)

4. Pedoman wawancara guru untuk mengungkap tanggapan guru tentang pengunaan jurnal kegiatan siswa untuk mendiagnostik kesulitan belajar pada siswa ketika melakukan KPS.

5. Catatan lapangan, yang dibuat selama penelitian di lapangan berlangsung yang memuat kejadian-kejadian faktual selama penggunaan instrumen dan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu terdiri observasi, pengisian angket oleh siswa, wawancara terhadap guru mata pelajaran, pengisian jurnal kegiatan siswa oleh siswa dan dokumentasi penelitian atau catatan lapangan (anecdotal record). Adapun rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

a. Praktikum Perangkat jurnal kegiatan siswa

b. Observasi Rubrik penilaian daftar cek

(22)

No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

Penelitian ini terdiri atas tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan Penelitian

1) Mengidentifikasi Kesulitan melalui Studi Pendahuluan

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) berkaitan dengan materi ekosistem yang dapat menggali KPS, kegiatan yang mungkin sulit dicapai siswa serta melibatkan siswa ke dalam KPS. Karena Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Setelah mengetahui SK, KD, kegiatan praktikum yang dapat dilakukan. Tahap selanjutnya adalah melakukan studi pendahuluan mengenai penggunaan KPS sebagai pendekatan pada pembelajaran dan melakukan analisis terhadap KPS yang dianggap sulit oleh siswa. Penentuan materi yang dianggap sulit oleh siswa didasarkan pada studi literatur dan hasil penelitian yang relevan.

2) Menyusun Perangkat Penilaian Uji Coba

(23)

a) Jurnal kegiatan siswa, untuk mendiagnostik kesulitan siswa dalam melakukan KPS diawali dengan mengidentifikasi KPS yang dianggap sulit oleh siswa. Identifikasi ini berdasarkan studi pendahuluan terhadap siswa dan penelitian yang relevan. Perangkat non tes yang dibuat adalah perangkat penilaian jurnal kegiatan siswa dan penilaian penulisan jurnal kegiatan siswa dengan tipe rubrik penilaian rating scale dan checklist. Rubrik penilaian rating scale memuat kriteria penilaian siswa dalam mengisi penggunaan perangkat jurnal kegiatan siswa dari kriteria isi yang diharapkan sampai yang tidak diharapkan. Penyusunan rubrik penilaian

rating scale diawali dengan melakukan pencarian mengenai profil KPS

siswa dalam melakukan praktikum, kemudian penyusunan rubrik berdasarkan indikator-indikator dalam setiap jenis KPS. Adapun rubrik

rating scale terlampir pada Lampiran A.10.

Sedangkan rubrik penilaian checklist hanya memuat kriteria ketercapaian dalam penggunaan perangkat jurnal kegiatan siswa. Setelah melakukan uji coba, akan dipilih tipe rubrik penilaian mana yang lebih efektif untuk mendiagnostik kesulitan siswa dalam melakukan KPS. Selain itu, rubrik penilaian tersebut akan diperbaiki sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada tahap uji coba dan hasil judgment yang dilakukan dosen ahli.

(24)

tahap uji coba perangkat instrumen. Respon siswa dalam angket terbuka tersebut dijadikan sebagai referensi untuk menentukan option pada penyusunan angket tertutup yang akan digunakan pada tahap penerapan perangkat penilaian asesmen alternatif.

Setiap pertanyaan dalam angket berasal dari tujuan atau informasi apa yang diharapkan direspon oleh siswa, diantaranya a) Mengetahui pendapat siswa setelah mempelajari sub konsep vertebrata, b) Mengetahui kesulitan yang dialami siswa saat melakukan praktikum vertebrata, c) Mengetahui fungsi praktikum dalam mempelajari materi Biologi, dan d) Mengetahui penggunaan jurnal kegiatan siswa dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut dibuat pertanyaan-pertanyaan yang mengarah, sehingga menjadi 15 pertanyaan. Pengembangan kisi-kisi angket terbuka selengkapnya terdapat pada Lampiran A.3. Adapun format dari angket tersebut selangkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.4.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1) Mengujicoba Perangkat Penilaian

(25)

digunakan pada tahap penerapan yaitu materi Pencemaran air, secara rinci dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel. 3.2. Penggunaan Materi yang Digunakan untuk Memunculkan KPS

Tahap Materi yang digunakan

Uji Coba Hewan Vertebrata

Penerapan Pencemaran Air

Siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS yang diberikan dengan didampingi oleh guru dan laboran. Setelah praktikum selesai kemudian seluruh siswa diminta untuk mengisi jurnal kegiatan siswa, untuk menuliskan kembali aktivitas yang telah dilakukan pada saat praktikum, dan menuliskan kesulitan yang dihadapi selama melakukan praktikum tersebut.

Skenario penggunaan jurnal kegiatan siswa sebagai asesmen ini seperti pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel .3.3 Skenario Penilaian Uji Coba Jurnal Kegiatan Siswa

No Tahapan model asesmen Teknis pelaksanaan

1. Identifikasi SK, KD, dan indikator pencapaian hasil belajar

Mengidentifikasi SK dan KD pada materi keanekaragaman hayati, yang terkait dengan masalah kehidupan siswa serta dapat dilakukan percobaan/ penelitian yaitu komptensi dasar yang ke empat yaitu mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan., yaitu mengenai hewan vertebrata. 2. Identifikasi awal kesulitan

belajar siswa

Mengidentifikasi kesulitan siswa dalam

menggunakan KPS yang akan dimunculkan melalui kegiatan praktikum mengenai konsep hewan vertebrata. Dengan mencari informasi melalui observasi atau wawancara terhadap guru dan siswa. 3. Penyusunan task (tugas) dan

rubrik penilaian untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa

Menyusun task (tugas) jurnal kegiatan siswa dan rubrik penilaian yang akan digunakan untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa dalam melakukan KPS.

4. Penyusunan format-format penilaian

Format penilaian yang akan digunakan pada penilaian jurnal kegiatan siswa berupa daftar cek yang diisi oleh siswa atau guru

5. Negosiasi task dan rubrik dengan siswa dan guru

(26)

No Tahapan model asesmen Teknis pelaksanaan diisi oleh siswa baik selama pembelajaran berlangsung dan di luar pembelajaran, selama materi tersebut masih diajarkan oleh guru dalam pembelajaran formal. Waktu pengerjaan task oleh siswa selama satu minggu.

7. Identifikasi kesulitan belajar siswa oleh guru

Identifikasi kesulitan siswa dalam melakukan KPS oleh guru melalui analisis isi dari jurnal kegiatan siswa dan rubrik

8. Pemberian feedback kepada siswa

Feedback diberikan setelah guru mengidentifikasi

kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan KPS. Feedback dapat berupa komentar guru dalam perangkat jurnal kegiatan siswa atau diberikan melalui wawancara dan konferensi kecil.

2) Mengembangkan Perangkat Penilaian

Penilaian Perangkat jurnal kegiatan siswa yang telah diujicobakan akan diperbaiki sesuai dengan kekurangan yang ditemukan pada saat uji coba. Respon siswa dalam angket terbuka akan digunakan untuk penyusunan angket tertutup.

Perangkat jurnal kegiatan siswa yang telah diujicobakan akan diperbaiki sesuai dengan kekurangan yang ditemukan pada saat uji coba.

3) Menerapkan Perangkat Asesmen Alternatif

Perangkat penilaian yang digunakan dalam menerapkan asesmen alternatif ini adalah penilaian perangkat jurnal kegiatan siswa, soal KPS, serta angket tertutup, dan pedoman wawancara guru.

(27)

untuk mengisi jurnal kegiatan siswa. Berbeda dengan tahap uji coba, pada tahap penerapan ini siswa diminta untuk menjawab soal KPS. Adapun soal KPS yang diberikannya yaitu menggunakan soal yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Suharlina (2005), Suningsih (2006), dan Gusman (2009) dengan hasil uji coba empiris yang telah dilakukan oleh para peneliti tersebut terlampir pada Lampiran B.1.

Skenario dari tahap uji coba diperbaiki berdasarkan kesalahan-kesalahan yang muncul pada tahap uji coba tersebut. Kemudian disusun kembali skenario baru sebagai skenario penggunaan perangkat penilaian tersebut.

4) Menyempurnakan Perangkat Penilaian dan Analisis Keterbatasan

Perangkat penilaian yang telah diterapkan kemudian disempurnakan, dengan cara menganalisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap seluruh perangkat penilaian yang telah digunakan. Analisis dilakukan juga terhadap kekuatan, kelemahan dan keterbatasan dari perangkat penilaian yang dikembangkan.

c. Tahap Akhir Penelitian

1) Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dan dibahas

(28)
(29)
(30)

G. Pengolahan Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis angket dan perangkat jurnal kegiatan siswa, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara dan catatan penting.

1. Analisis perangkat jurnal kegiatan siswa

Data yang diperoleh dari perangkat jurnal kegiatan siswa yang telah diisi oleh siswa dan berisi aktifitas yang dilakukan siswa selama waktu yang ditentukan oleh guru akan diolah menggunakan rubrik dan daftar cek. Sebelum diolah, data terlebih dahulu akan dipilih aktifitas-aktifitas yang yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan, kemudian setelah itu data akan diolah menggunakan rubrik penilaian

rating scale dan checklist.

Data yang diperoleh melalui rubrik penilaian jurnal kegiatan siswa dianalisis sehingga didapatkan nilai persentase dengan rumus berdasarkan aturan Purwanto (2009) sebagai berikut:

Keterangan :

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh siswa

SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 : Bilangan tetap

R

NP = x 100%

(31)

Data persentase yang didapatkan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan kategori persentase berdasarkan Purwanto (2009) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4 Aturan Purwanto

Persentase Kategori

86 % - 100 % Sangat Baik

76 % - 85 % Baik

60 % - 75 % Cukup

55% - 59 % Kurang

≤ 54% Kurang sekali

2. Rubrik daftar cek (checklist) dan rubrik penilaian berskala (rating

scale)

Rubrik yang digunakan dicocokkan satu sama lain sehingga menghasilkan rubrik penilaian yang dapat mengukur jurnal kegiatan siswa yang digunakan pada saat melakukan KPS. Validitas dan reliabilitas rubrik penilaian pun dianalisis secara kuantitatif (validitas, reliabilitas task)

a. Validitas tes item dihitung dengan menggunakan teknik korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2010).

Rumus korelasi product moment dengan simpangan:

(32)

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Menurut Arikunto (2010), koefisien negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya korelasi yaitu sebagai berikut.

1) antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 2) antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

3) antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup 4) antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah 5) antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

b. Reliabilitas suatu tes item dapat dicari dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson (Arikunto, 2010) yaitu rumus K-R. 20.

Rumus K-R.20:

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1 – p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item tes

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Validitas dan reliabilitas dari rubrik penilaian yang digunakan dianalisis secara kuantitatif menggunakan Softwere ANATES II, untuk

r11 = (__n__) (__S2 - ∑pq_)

(33)

mengetahui tipe rubrik yang baik digunakan. Kemudian setelah mengetahui rubrik yang akan digunakan, maka satu rubrik yang lainnya akan didrop.

Data yang telah didapat dari jurnal kegiatan siswa akan dibandingkan hasilnya dengan jawaban siswa dari soal keterampilan proses sains yang diberikan. kemudian data yang diperoleh melalui soal KPS dianalisis sehingga didapatkan nilai persentase dengan rumus berdasarkan aturan Purwanto (2009).

3. Analisis angket

Data yang diperoleh melalui angket akan diolah dengan mempresentasikan jawaban siswa dengan perhitungan sebagai berikut:

Persentase data angket diinterpretasikan dengan menggunakan kategori persentase berdasarkan Kuntjaraningrat (Novianti, 2011 dalam Shalena, 2011), yaitu:

Tabel 3.5 Aturan Koentjaraningrat

Persentase Kategori

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Pada Umumnya

100 % Seluruhnya

Jumlah siswa menjawab

% Respon siswa = X 100%

(34)

4. Analisis wawancara

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis secara kualitatif dengan melihat jawaban-jawaban yang diberikan oleh guru. Hasil wawancara akan digunakan sebagai bahan masukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan asesmen jurnal kegiatan siswa untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa.

5. Analisis catatan penting

Data yang diperoleh dari catatan penting akan dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk uji coba selanjutnya dan dalam penerapan asesmen jurnal kegiatan siswa tersebut.

6. Analisis kecocokan kesulitan belajar siswa

Analisis kecocokan kesulitan belajar siswa dalam KPS dilakukan untuk melihat kecocokan kesulitan belajar yang dialami siswa pada indikator tertentu. Kegiatan analisis ini dilakukan untuk melihat perbandingan jawaban siswa pada LKS, jurnal kegiatan siswa, dan soal KPS yang diberikan. Analisis kecocokan dilakukan menggunakan tabel dari kedua aspek yang dibandingkan, yaitu jawaban siswa pada LKS dengan soal KPS, sedangkan jawaban siswa pada jurnal adalah untuk mengetahui faktor penyebab dari kesulitan tersebut.

Data hasil validasi berupa uji cuplik kepada perwakilan siswa kemudian akan ditabulasi. Hasil tabulasi dicari persentasenya dengan menggunakan rumus:

(35)

Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan kategori yang dikemukakan oleh Riduwan (Dewi, 2011) sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kategori Validitas Data

Persentase (%) Kategori

0< x ≤ 20 Tidak valid 21< x ≤ 40 Kurang valid 41< x ≤ 60 Cukup valid

61< x ≤ 80 Valid

81< x ≤ 100 Sangat valid

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengembangan perangkat asesmen dimulai dari penyusunan penilaian jurnal kegiatan siswa. Jurnal kegiatan siswa ini dibuat dalam satu bundel perangkat yang terdiri dari penuntun penggunaan, indikator KPS, contoh tabel jurnal, tabel jurnal, dan lembar catatan guru. Penuntun penggunaan jurnal berada pada halaman pertama kemudian pada halaman berikutnya disajikan indikator dari setiap KPS. Identifikasi kesulitan siswa dalam melaksanakan KPS dilakukan pada tabel jurnal yang telah diidsi oleh siswa.

Pada penerapan asesmen kesulitan belajar, jurnal yang digunakan dapat mengidentifikasi siswa dalam melakukan komunikasi dengan persentase terbesar yaitu 67,7%. Hal ini dapat disebabkan KPS tersebut lebih sering muncul pada kegiatan praktikum yang dilakukan. Selain dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam melakukan KPS juga dilakukan uji kecocokan. Berdasarkan hasil tersebut bahwa penilaian jurnal kegiatan siswa dengan tes menunjukan kecocokan hasil.

(37)

perangkat penilaian yang berbeda. Selain itu, penggunaan soal KPS yang digunakan untuk membandingkan perangkat penilaian pun menjadi salah satu kelemahan asesmen kesulitan belajar yang telah diterapkan.

Kendala yang dihadapi dalam menerapkan asesmen kesulitan belajar untuk menilai kesulitan siswa dalam melakukan KPS ini diantaranya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, pengondisian siswa yang cukup sulit, kurangnya respon siswa dalam tahap uji coba, kejenuhan dalam pelaksanaan penerapan, dan adanya intervensi dari penilai pada saat melakukan penilaian.

B. Saran

Perangkat penilaian jurnal kegiatan siswa yang dihasilkan dapat digunakan oleh guru atau tenaga pendidik disekolah untuk mendiagnostik kesulitan siswa dalam melakukan KPS pada materi lain. Perangkat penilaian ini dapat membantu kelamahan dari tes sebagai alat penilaian yang pada umumnya hanya berorientasi pada hasil belajar dan seringkali kurang dapat menampilkan potensi siswa yang sesungguhnya. Selain itu, jurnal kegiatan siswa berperan sebagai self assessment.

Saran untuk penelitian selanjutnya mengenai penerapan perangkat penilaian jurnal kegiatan siswa dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau keadaan di lapangan. Selain itu perangkat penilaian ini juga dapat diterapakan untuk mendiagnostik kesulitan siswa dalam melaksanakan KPS pada konsep lain.

(38)

akurat. Untuk melakukan penelitian disarankan peneliti melihat kendala-kendala yang terjadi sehingga peneliti bisa mengantisipasi untuk penelitian selanjutnya.

Hasil penerapan menunjukkan bahwa KPS mengajukan pertanyaan sering kali muncul akan tetapi tidak dicantumkan dalam LKS, hal ini dapat dijadikan saran untuk penelitian selanjutnya agar KPS mengajukan pertanyaan sebaiknya dicantumkan dalam LKS agar pertanyaan-pertanyaan siswa dapat lebih terarah.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, S. (2009). Pengaruh penggunaan Jurnal Belajar (Learning Journal)

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D; Muslim, C; Manaf, S; Winarni, E. (2007). Biologi 1 untuk SMA dan

MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Campbell, N; Reece, J; Mitcheel, L. (2004). Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Chinta, B. (2011). Pencemaran Air. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/bungachinta/pencemaran-air-10139942 [02 Juli 2012]

Dahar, R. (1989). Teori – Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dewi, S. (2008). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Tinta Emas Publishing. Dewi, A. Y. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Berbasis Web pada Materi Trigonometri. Tesis Sekolah Pasca-Sarjana

Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan

Dwiyanti, G; Siswaningsih,W. (2009). Keterampilan Proses Sains Siswa SMU pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Graham, T. (2011). Jurnal catatan aktifitas s Finding More Time in Your Day.

[Online]. Tersedia:

http://www.mindtools.com/pages/article/newHTE_03.htm [19 April 2012]

Gusman, M. (2009). Perbandingan Pengaruh Penggunaan LKS Teks dan LKS

Gambar terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Kegiatan Praktikum Tentang Pencemaran. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA

UPI: tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2005). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

(40)

idahariyanti.student.fkip.uns.ac.id/files/2009/11/Jurnal.doc [23 September 2012]

Lutfi, A. (2011). Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kehidupan Akuatik. [Online]. Tersedia: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia- lingkungan/pencemaran-air/pengaruh-pencemaran-air-terhadap-kehidupan-akuatik/ [02 Juli 2012]

Maryanto (2012). Teori Jurnal Belajar. [Online]. Tersedia:

rapidlibrary.com/files/teori-jurnal-belajar-doc_ulczw8xc8ni89on.html

[28 Maret 2012]

Millar, R. (2004). “The Role of Practical Work in the Teaching and Learning of Science”. Makalah pada National Academy of Sciences, Washington.

Moon, J. (2010). Assessment Learning Journal and Logs. Dublin: UCD Teaching and Learning.

Muslich, M. (2011). Authentic Assesmen: Penialaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi. Bandung: Rafika Aditama.

Poerwanti, E. (2008). Asesmen Pembelajaran di SD. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/83280149/Asesmen [28 Maret 2012]

Purwanto, N. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Quinn, J. (tanpa tahun). CEAIL Report on Laboratory Practicals. [Online]. Tersedia:http://www.qub.ac.uk/sites/CentreforExcellenceinActiveandInte ractiveLearning/BiosciencesProject/ActiveandInteractiveLearning/FileSto re/Filetoupload,181498,en.pdf [22 April 2012]

Ramli, K. (2011). Keterampilan Proses Sains. [Online]. Tersedia:

http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses-sains/ [12 Mei 2012]

Resmini, N. (2011). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah

Dasar. [Online]. Tersedia:

file.upi.edu/.../PENILAIAN_dlm_Pengajaran_Bahasa.pdf [02 Juli 2012] Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit

Universitas Negeri Malang

(41)

Semiawan, C. Tangyong, A. Belen, S. Matahelemual, Y. Suseloardjo, W. (1992).

Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia

Shalena. (2011). Penerapan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa untuk menilai

Kesulitan Siswa SMP dalam Mempelajari Konsep Keanekaragaman Hewan. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharlina, E. (2005). Profil Keterampilan Proses Sains Siswa pada Model

Pembelajaran Berbasis Praktikum dalam Konsep Pencemaran. Skripsi

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Sukardi, M. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Suningsih. (2006). Upaya Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa dalam

Konsep pencemaran melalui Model Pembelajaran Berbasis kegiatan Laboratorium di SMP Negeri 12 Bandung. Skripsi Pendidikan Biologi

FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Syah, M. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Uno, H; Koni, S. (2012). Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Putra, E. (2010). Penilaian Keterampilan Proses dan Tingkah Laku Assesment. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc41405628/Penilaian-Keterampilan-Proses-Dan-Tingkah-Laku-Assesment [22 September 2012]

Wulan, A.R. (2003). Penggunaan Asesmen Bervariasi pada Implementasi Model

Pembelajaran Berbasis Daily Life dan Hand on. Seminar Nasional

Biologi UPI

Wulan, A.R. (2003). Skenario baru bagi implementasi asesmen kinerja pada

pembelajaran sains di Indonesia. Seminar Nasional Biologi UPI

Wulan, A.R. (2007). Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi UPI

Wu, K. (2012). Time Management (Bagian 2). [Online]. Tersedia:

(42)

Yusdinar, D. (2012). Catatan atau Log Activity. [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Tabel. 3.2. Penggunaan Materi yang Digunakan untuk Memunculkan KPS
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
Tabel 3.4 Aturan Purwanto Kategori  Sangat Baik
+4

Referensi

Dokumen terkait

Semua bentuk pengujian dilakukan dengan pengolahan menggunakan software Microsoft Excel 2013 kemudian diinterpretasikan dengan kriteria interpretasi yang dikembangkan

Dilakukan oleh Guru dan Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar X…... Deskripsi Data Modifikasi Penilaian Hasil Belajar PDBK yang.. Menggunakan Kurikulum di Bawah Standar Pendidikan

peningkatan keterampilan siswa dalam berhipotesis. Hal ini terlihat karena jumlah siswa yang berada pada kategori baik dan sangat baik mengalami peningkatan, sedangkan

berjumlah 20 butir soal sebagai instrumen penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS), (2) instrumen penilaian two-tier test layak dan memenuhi kriteria soal yang

peningkatan keterampilan siswa dalam berhipotesis. Hal ini terlihat karena jumlah siswa yang berada pada kategori baik dan sangat baik mengalami peningkatan, sedangkan