• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONFORMITY IN DISTRICT LOCATION MINIMARKET BABAKAN CIPARAY BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CONFORMITY IN DISTRICT LOCATION MINIMARKET BABAKAN CIPARAY BANDUNG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

No.Daftar FPIPS:1509/UN.40.2.4/PL/2013

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KESESUIAN LOKASI MINIMARKETDI

KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh

Dewi Nur Sahbanriah 0906411

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

No.Daftar FPIPS:1509/UN.40.2.4/PL/2013

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KESESUAIAN LOKASI

MINIMARKET DI KECAMATAN

BABAKAN CIPARAY

KOTA BANDUNG

Oleh

Dewi Nur Sahbanriah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dewi Nur Sahbanriah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

No.Daftar FPIPS:1509/UN.40.2.4/PL/2013

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

(4)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

CONFORMITY IN DISTRICT LOCATION MINIMARKET BABAKAN CIPARAY BANDUNG

By: DewiNurSahbanriah (0906411)

Minimarket is a modern retail which is currently undergoing a fairly rapid growth. This is supported by the current consumption patterns that can be said at this stage of the transition, that from traditional retailing to modern retailing. The problems that exist in the District BabakanCiparay is minimarket establishment that does not take into considerations minimarket location determination and establishment of Bandung Regulation No. 2 of 2009 on Structuring Traditional Markets, Shopping Centers and Stores Modern minimarket making uncontrolled growth, threatening the existence of small merchants are nearby. Therefore formulation of the issues raised in this research is: (1) How does the pattern of distribution of BabakanCiparay minimarket in Bandung district, (2) How suitability minimarket in BabakanCiparay Bandung District in conjunction with demographic, land use, traffic and accessibility and radius minimarket services, (3) What is the impact of the existence of small traders minimarket surrounding.

The method used is descriptive method. The research variables are indicators of the location of the study are (1) the distribution minimarket; (2) suitability minimarket, (3) the negative impact on small traders. Population of that region throughout the region contained in the District BabakanCiparay minimarket and human population is scattered in small merchant BabakanCiparay District. For the sample selected areas Margasuka Village, Village Sukahaji, Village Margahayu, Babakan Village, and the Village BabakanCiparay while for the sample was 30 social small traders. Then do the retrieval of data by distributing questionnaires. The data analysis technique used is R Scale analysis, GIS analysis and percentage analysis.

Based on the survey results revealed that the minimarket in the District BabakanCiparay have scattered distribution pattern is uneven. Minimarket in District BabakanCiparay which have compatibility with criteria such as location minimarket domografi, land use, traffic, and accessibility, and service radius is a mini-A (Indomart), F (Alpamart), H (Yomart), I (Ananda), J (GemaTasik), K (Indomart) and L (Alpamart). Minimarket has a negative impact on existence of small traders around it because of a decline in revenue, number of customers, types of goods, and the volume of goods each day.

Conclusion that there is still a minimarket in District BabakanCiparay are not taking into consideration the location of mini-determination and the establishment of Bandung Regulation No. 2 of 2009. This should be a consideration in the local government granted permission for the establishment of a minimarket can impact existence of traders around it

(5)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

KESESUAIAN LOKASI MINIMARKET DI KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG

Oleh :DewiNurSahbanriah (0906411)

Minimarket merupakansalahsaturitel modern yang

saatinisedangmengalamipertumbuhancukuppesat.Hal

inididukungolehpolakonsumsimasyarakatsaatini yang bisadikatakanpadatahaptransisi, yaitudaririteltradisionalkeritel modern.Permasalahan yang ada di

KecamatanBabakanCiparayadalahpendirian minimarket yang

tidakmemperhatikanpertimbanganpenentuanpendirianlokasi minimarket danPeraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009 tentang Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modernmembuatpertumbuhan minimarket

tidakterkendalisehinggamengancamkeberadaanpedagangkecil yang

adadisekitarnya.Makadariiturumusanmasalah yang diangkatdalampenelitianiniadalah: (1) Bagaimanapolapersebaran minimarket di KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung; (2) Bagaimanakesesuaianlokasi minimarket di KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung dalamhubungannyadengandemografi, penggunaanlahan, lalulintasdanaksesibilitasdan radius

pelayanan minimarket; (3) Bagaimanadampak minimarket

terhadapkeberadaanpedagangkecildisekitarnya. Tujuannyayaitumemetakanpolapersebaran minimarket danmenganalisiskesesuain minimarket dalamhubungannyadengandemografi, penggunaanlahan, lalulintasdanaksesibilitasdan radius pelayanan minimarket, sertamendeskripsikandampak minimarket terhadappedagangkecildisekitarnya.

Metode yang

digunakanadalahmetodedeskriptif.Variabelpenelitianiniadalahlokasidenganindikatorpenelitianny aadalah (1) persebaran minimarket; (2) kesesuaianlokasi minimarket; (3) dampaknegatifterhadappedagangkecil.Populasiwilayahyaituseluruhwilayah yang terdapat minimarket di KecamatanBabakanCiparaydanpopulasimanusiannyaadalahpedagangkecil yang tersebardi KecamatanBabakanCiparay. UntusampelwilayahterpilihKelurahanMargasuka,

KelurahanSukahaji, KelurahanMargahayu, KelurahanBabakan,

danKelurahanBabakanCiparaysedangkanuntuksampelsosialnyaadalah 30 pedagangkecil. Kemudiandilakukanpenganbilan data denganmenyebarkanangket.Tenknikanalisis data yang digunakanadalahanalisisSkala R, analisis SIG dananalisisPersentase.

Berdasarkanhasilpenelitiandiketahuibahwa minimarket yang ada di KecamatanBabakanCiparaymemilikipolapersebaantersebartidakmerata.Minimarket di KecamatanBabakanCiparay yang memilikikesesuaiandengankriteriapenilaianokasi minimarket sepertidomografi, penggunaanlahan, lalulintas, danaksesibilitas, dan radius pelayananadalah minimarket A (Indomart), F (Alpamart) , H (Yomart), I (Ananda), J (GemaTasik), K (Indomart)

dan L (Alpamart). Minimarket

(6)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkanpenelitianinidapatdisimpulkanbahwamasihterdapat minimarket di KecamatanBabakanCiparay yang tidakmemperhatikanpertimbanganpenentuanpendirianlokasi minimarket danPeraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009 Hal iniharusmenjadipertimbanganpemerintahsetempatdalammemberikanizinpendirian minimarket karenadampaknyadapatmempengaruhikeberadaanpedagang yang adadisekitranya.

(7)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i DAFTAR ISI

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat/Signifikasi Penelitian ... 5

E. StrukturOrganisasiSkripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Kebijakan Pemerintah Terkait Minimarket ... 7

2. Lokasi ... 9

3. Analisis Penyebaran ... 15

4. Minimarket ... 15

5. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi Pada Minimarket. ... 18

B. Kerangka Pemikiran ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Populasi... 25

3. Sampel ... 28

B. Metode dan Variabel Penelitian ... 29

C. Definisi Oprasional ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Kondisi Geografis Kecamatan Babakan Ciparay ... 38

1. Letak dan Luas. ... 38

2. Penggunaan Lahan ... 39

3. Kondisi Sosial Masyarakat ... 41

B. Hasil Dan Pembahasan ... 43

1. Analisis Persebaran Minimarket ... 43

2. Analisis Kesesuaian Lokasi Minimarket ... 48

(8)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Rekomendasi ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(9)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Data Jumlah Minimarket ... 26

3.2 Daftar Jumlah Minimarketdi Kecamatan Babakan Ciparay ... 27

3.3 Daftar Jumlah Pedagang Kecildi Kecamatan Babakan Ciparay ... 27

3.4 Data Jumlah Sampel ... 28

3.5 VariabelPenelitian ... 29

3.6 Nilai R ... 33

3.12 Bobot Indikator Kesesuaian Minimarket ... 36

3.13 Indikator Kesesuaian Lokasi Minimarket ... 37

3.14 Penafsiran Persentase ... 38

4.1 Penggunaan Lahan ... 39

4.2 Jumlah Penduduk Menurut Luas Wilayah ... 41

4.3 Jumlah KK Menurut Luas Wilayah ... 42

4.4 Jumlah Sarana ... 42

4.5 Jumlah Sarana Transportasi ... 43

4.6 Jarak Dari Minimarket ke Minimarket Lainnya ... 44

4.7 Tabel Lokasi Minimarket ... 46

4.8 Kesesuaian Minimarket Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ... 62

4.9 Jarak Minimarket Dengan Pedagang Kecil ... 64

4.10 Pendapatan Pedagang Kecil Perhari Sebelum Dan Sesudah Adanya Minimarket ... 64

4.11 Penurunan Jumlah Konsumen Sebelum Dan Sesudah Adanya Minimarket ... 65

4.12 Jenis Barang Dagangan Sebelum Dan Sesudah Adanya Minimarket ... 66

(10)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Grafik Peningkatan Jumlah Minimarket. ... 2

2.1 Location Triangel Weber. ... 11

2.2 Kurva Isodapan daeri Weber. ... 12

2.3 Isodapan Kritis dan Lokasi Agglomerasi. ... 12

2.4 Tahap Dalam Penyaduran Sistem Heksagon Daerah Pasar. ... 13

2.5 Luas Jaringan Range dan Treshold. ... 14

2.6 Kronologi Terjadinya Area Perdagangan Heksagonal. ... 14

3.1 Peta Kecamatan Babakan Ciparay ... 24

4.1 Diagram Kegunaan Lahan ... 39

4.2 Peta Penggunaan Lahan ... 40

4.3 Peta Pola Persebaran Minimarket ... 47

4.4 Peta Kesesuaian Minimarket Dilihat Dari Demografi ... 49

4.5 Peta Kesesuaian Minimarket Dilihat Dari Penggunaan Lahan ... 51

4.6 Peta Layout Kesesuaian Minimarket Dilihat Dari Lalu Lintas ... 52

4.7 Peta Kesesuaian Minimarket Dilihat Dari Aksesibilitas ... 54

4.8 Peta Kesesuaian Minimarket Dilihat Dari Radius Pelayanan ... 56

(11)

1

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangPenelitian

Minimarket merupakansalahsaturitel modern yang

saatinisedangmengalamipertumbuhancukuppesat.Tujuannyaadalahuntukmemperbesars kalausahasehinggadapatbersaingdenganskalausaha supermarket dan hypermarket (Sujana, 2012:41).Pertumbuhan minimarket dapatdilihatdaribanyaknya outlet yang didirikatdansemakinbanyaknyapengusaharitel yang membuka minimarket

sebagaisalahsatubentukbisnisritelmereka yang

diharapkanmampumemenuhisegalatuntutankonsumensaatinibaikitudalammenyediakan produkdanmaupunjasa.

Menurutlembagariset Nielsen padatahun 2009

dikutipdariwww.neraca.co.idperkembangan minimarket

inidisebabkanolehbanyakfaktor yang

salahsatunyaadalahpolakonsumsimasyarakatsaatini yang

dapatdikatakanpadatahaptransisi, yaitudaririteltradisionalkeritel modern.Dulukonsumendapatdikatakanselalumengejarhargabarang yang relatifmurah, akantetetapisaatinikonsumenlebihmemilihberbelanjaketempat yang bukanhanyamenawarkanhargamurahtetetapijugakenyamanandanpelayanan yang baik.

Padapasartradisionalkonsumenharusmenanyakanterlebihdahuluhargasuatubaran gbahkansampaiada proses negoisasidalammenetukanharga. Konsumen yang tidakmengetahuinilaisuatubarangakandiberi harga yang tidak sesuai dengan harga semestinya. Hal iniberbandingterbalikdengan minimarket, bukanhanyahargamurah yang ditawarkanakantetetapikeramahanpelayanan, kenyamanantempatberbelanja, dankonsumentinggalmelihat, memilihdanmenetukanbarang yang akan di

belisesuaidengarharga yang sudahtertera. Hal

(12)

2

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjadialasankenapakonsumenlebihmemilihberbelanjake minimarket di bandingkankepasartradisional.

Peralihanpolakonsumsimasyarakatjugaterjadi di Kota Bandung yang

lebihtepatnya di

KecamatanBabakanCiparay.TercatatdalamBabakanCiparayDalamAngkaperkemabanga

npendirian minimarket daritahun 2009 sampai 2012

setiaptahunnyamengalamipeningkatan. Peningkatanjumlah minimarket di KecamatanBabakanCiparaydapatdilihatpadaGambar 1.1.

Gambar 1.1

GrafikPeningkatanJumlah Minimarket

Sumber: BabakanCiparayDalamAngka (2009,2010,2011,2012)

BabakanCiparayadalahsalahsatuKecamatan yang ada di Kota

Bandung.MenurutDjojodipuro (1992:40)

“daerahperkotaanmerupakanpemusatanpendudukdenganpendapatan per kapitalebihtinggidaripadadaerahpedesaan”. Dalam RencanaTataRuangWilayah Kota BandungTahun 2004 pada pasal 50 tentangRencanaKawasanBudidaya, KecamatanBabakanCiparaytermasukkedalamkawasanperumahan.Padapasal 51

Jumlah Minimarket di Kecamatan

Babakan Ciparay

(13)

3

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adatantinggi.Hal inimenyimpulkanbahwaKecamatanBabakanCiparaytermasukdaerah yang menariksebagailokasiindustri.

MenurutSujana (2012:61) dalampendirian minimarket faktor paling penting yang harusdiperhatikanadalahlokasi.Lokasiadalahsuatupenjelasan yang

dikaitkandengantataruangkegiatanekonomi. Hal

iniselaludikaitkandenganalokasigeografidarisumber-sumber yang langka, sertahubungannyadenganataupengaruhnyaterhadaplokasiberbagaimacamusaha/kegiata n lain baikekonomimaupunsosial.

Lokasiberbagaikegiatansepertirumahtangga, pertokoan, pabrik, pertanian, pertambangan, sekolahdantempatibadahtidaklahasal/acakberada di lokasitersebut, melainkanmenunjukanpoladansusunan yang dapatdiselidikidandimengerti (Tarigan, 2007:122). Salah satuunrurruanglokasiadalahjarah, menurutTarigan (2007:123)

“semakinjauhjarak yang ditempuh, semakinturunminat orang berpergian”

dariasumsiitumakapengusaharitelgencarmedirikanlokasitokomerekadekatdengankonsu men.

Pemilihanlokasisangatpentingkarenaberkaitandenganpotensipenjualan,

keuntungan, persaingan, dankesinambunganusaha.MenurutKasmir (2006:133) secaraumumpertimbangan yang harusdilakukandalammenentukanlokasiadalah

a. Jenisusaha yang dijalnakan b. Dekatdenganpasarataukonsumen c. Dekatdenganbahanbaku

d. Ketersediaantenagakerja

e. Saranadanprasarana (transportasilistrikdan air) f. Dekatpusatpemerintah

g. Dekatlembagakeuangan h. Berada di kawasan industry

i. Kemudahanuntukmelakukanekspansiatauperluasan

j. Kondisiadatistiadat, budaya, dansikapmasyarakatsetempat k. Hukum yang berlaku di wilayahsetempat

(14)

4

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keberadaanpasartradisional, usahakecildanmenengah yang ada di wilayahbersangkutan.

Permasalahan yang ada di KecamatanBabakanCiparayadalahpendirian minimarket yang tidakmemperhatikanpertimbanganpenentuanpendirianlokasi minimarket danPeraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009 tentang Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modernmembuatpertumbuhan minimarket tidakterkendalisehinggamengancamkeberadaanpedagangkecil yang adadisekitarnya.

Penelitianinipentingdilakukanmengingatpolapersebarandankesesuaianlokasisan gateratkaitannyadalamperencanaantataruang.Dengamengetahuipolapersebaran

minimarket

dankeseuainnyadapatmemberikaninformasikepadalembagaterkaitdalammelakukankebi jakan.

B. Identifikasi dan PerumusanMasalah

Untukituberdasarkanlatarbelakang di atas,

untukmemperjelaspermasalahandanmempermudahdalampembahasannyamakadirumus kankedalambentukpertanyaansebagaiberikut:

1. Bagaimanapolapersebaran minimarket di KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung?

2. Bagaimanakesesuaianlokasi minimarket di KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung dalamhubungannyadengandemografi, penggunaanlahan, lalulintasdanaksesibilitasdan radius pelayanan minimarket?

3. Bagaimana dampak minimarket terhadap keberadaan pedagang kecil disekitarnya? C. Tujuan Penelitian

Adapuntujuandaripenelitianiniadalahmerumuskankesesuainlokasi

(15)

5

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasilakhirnyaberupapetalokasi minimarket yang sesuaidengankriteria-kriteria yang mempengaruhinya.Untukmencapaihaltersebutadapuntujuandalampenelitianiniadalah : 1. Memetakan pola persebaran minimarket di Kecamatan BabakanCiparay Kota

Bandung.

2. Menganalisis dan memetakan kesesuaianlokasi minimarket di KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung dalamhubungannyadengandemografi, penggunaanlahan, lalulintasdanaksesibilitasdan radius pelayanan minimarket 3. Mengdeskripsikandampak minimarket terhadap keberadaan pedagang kecil di

sekitarnya.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Bandung dalam perencanaan pemerataan persebaran minimarket dan pemberian izin pembangunan minimarket. 2. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat setempat dalam mendirikan

minimarket.

3. Sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu geografi terhadap permasalahan yang ada dengan faka dilapangan.

4. Sebagai bahan bandingan dan reverensi bagi penelitian lain yang terkait dengan persebaran minimarket.

E. StrukturOrganisasiSkripsi

BAB I Pendahuluan

Menguraikanlatarbelakangpenelitian,

identifikasidanperumusanmasalah, tujuanpenelitian, sertamanfaatpenelitian.

BAB II KajianTeori

(16)

6

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

minimarket, manajemen minimarket,

danpemanfaatansisteminformasigeografipadaindustri minimarket. BAB III MatodePenelitian

Bab inimenjelaskanmengenaibeberapahal yang

berkaitandengankegiatanataupun proses yang ditempuhdalampenelitian.

Sehubungandengan al

tersebutbabinimeliputibeberapapenjelasanmengenailokasipenelitian, pengumpulan data, metodepenelitian, definisioprasional, teknikpengumpulan data dananalisis data.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Bab inimembahaspengolahanatauanalisis data

untukmenghasilkantemuan yang berkaitandenganmasalahpenelitian, pernyataanpenelitian

tujuanpenelitian, danpembahasandatauanalisistemuan. BAB V Kesimpulandan Saran

Bab

(17)

23

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertempat di Kecamatan Babakan Ciparay. Kecamatan Babakan Ciparay merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung. Memiliki luas wilayah 745,627 Ha. Kecamatan babakan Ciparay berada ± 627 meter dpl (diatas permukaan laut). Secara geografis Kecamatan Babakan Ciparay berbatasan dengan

Bagian Utara : Kecamatan Andir (Jalan Sudirman) Bagian Selatan : Kabupaten Bandung (Tol Padaleunyi)

Bagian Timur : Kecamatan Bojongloa Kaler (Jln.Holis, Jln.Trsn Suryani dan Jln.Soekarno Hatta)

Bagian Barat : Kecamatan Bandung Kulon

Menurut administrasi pembangunan, Kecamatan Babakan Ciparay termasuk kedalam subwilayah Tegallega. Kecamatan ini terdiri dari enam kelurahan yaitu Kelurahan Margasuka, Kelurahan Cirangrang, Kelurahan Margahayu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kelurahan Babakan, dan Kelurahan Sukahaji . Jumlah RT/RW dari keenam kelurahan tersebut adalah sebanyak 57 RW dan 365 RT.

(18)

24

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

(19)

25

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Populasi

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:185) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dan kemudian ditarik kesimpulan.Adapun dalam pengambilan data terdapat perbedaan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), Dinas Perdagangan dan data yang diperoleh peneliti di lapangan.

Pada data dari BPS Jabar tahun 2012 jumlah minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 23 minimarket yang tersebar di enam kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket. Kelurahan Cirangrang sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak satuminimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak satu unit minimarket, Kelurahan Babakan sebanyak 12 minimarket dan Kelurahan Sukahaji sebanyak empat minimarket.

Pada data Dinas Perdagangan tahun 2012 jumlah minimarket yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 10 minimarket yang tersebar di empat kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Cirangrang sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket dan Kelurahan Sukahaji sebanyak satu unit minimarket.

Sedangkan pada data hasil survey peneliti jumlah minimarket yang terdapat di Kecamatan Babakan Ciparay yaitu sebanyak 12 unit minimarket yang tersebar di lima kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket, Kelurahan Sukahajisebanyak dua unit minimarket dan Kelurahan Babakan sebanyak satu unit minimarket.

(20)

26

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran langsung kepada pembeli akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya kurang dari 400 m2 (empat ratus meter persegi).

Pertimbangan selanjutnya tidak menggunakan data jumlah minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay dari Dinas Perdagangan adalah walaupun pengertian apa itu minimarket dari Dinas Perdagangan sudah sesuai dengan Perda Kota Bandung No.2 Tahun 2009 akan tetapi ditakutkan ada satu minimarket yang tidak terdaftar atau memiliki izin dalam pendiriannya atau mungkin tidak tersurvey oleh tim surveyor dari Dinas Perdagangan sehingga tidak tercatat keberadaannya di data Dinas Perdagangan. Minimarket ini adalah Indomart Jalan Terusan Pasir Koja yang termasuk kedalam Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay dan Alfamart Holis yang termasuk kedalam Kelurahan Babakan. Sedangkan pertimbangan peneliti menggunakan data hasil survey yaitu data yang dari Dinas Perdagangan dikoplikasikan dengan melihat dilapangan sehingga diketahui bahwa jumlahminimarket yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay yaitu sebanyak 12 unit minimarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Sumber : Komplikasi data BPS Jabar, Dinas Perdagangan dan Hasil Survey (2012) a. Populasi wilayah

(21)

27

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket, Kelurahan Sukahaji sebanyak dua unit minimarket dan Kelurahan Babakan satu unit minimarket. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Daftar Jumlah Minimarket Di Kecamatan Babakan Ciparay Nama Kelurahan Minimarket

Margasuka 3

Sumber : Babakan Dalam Angka Tahun 2012 dan Hasil Survey Peneliti b. Populasi manusia

Populasi manusia yaitu pedagang pedagang kecil yang tersebar di Kecamatan BabakanCiparay dengan jumlah 177 dengan keterangan sebagai pedagang sembako yang tersebar di enam kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka terdapat 36 pedagang, Kelurahan Cirangrang 35 pedagang, Kelurahan Kelurahan Margahayu 52 pedagang, Kelurahan Babakan Ciparay 30 pedagang, Kelurahan Babakan 15 pedagang, dan Kelurahan Sukahaji sembilan pedagang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Daftar Jumlah Pedagang Pedagang Kecil Di Kecamatan Babakan Ciparay

No Nama Kelurahan Pedagang

1 Kelurahan Margasuka 36

2 Kelurahan Cirangrang 35

3 Kelurahan Margahayu 52

(22)

28

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 Kelurahan Babakan 15

6 Kelurahan Sukahaji 9

Jumlah 117

Sumber : Dinas Perdagangan Tahun 2011 3. Sampel

Menurut Sangadji dan Sopiah (2012:186) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

a. Sampel wilayah

Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel total atau sampel jenuh yang menjadi sampel wilayah yaitu ada lima kelurahan yangada di Kecamatan Babakan Ciparay yang memilki minimarket. Untuk sampel ini peneliti akan meneliti semua minimarket di Kecamatan Babakan Ciparai yaitu sebanyak 12 buah yang terdiri dari tiga minimarket di Kelurahan Margasuka, dua minimarket di Kelurahan Margehayu,empat minimarket di Kelurahan Babakan Ciparay, dua minimarket di Kelurahan Sukahaji dan satu minimarket di Kelurahan Babakan.

b. Sampel manusia

Pada penelitian ini yang menjadi sampel manusianya yaitu para pedagang kecil yang mewakili seluruh pedagang kecil di Kecamatan Babakan Ciparay. Dalam menetukan sampel manusia ini peneliti mengacu pada Peraturan Kota Bandung Pasal 20 poin ke empat yang menyatakan bahwa minimarket yang terletak dipinggir jalan lingkungan dengan luas gerai sampai dengan 200 m2, berjarak minimal 0,5 Km dari pasar tradisional dan usaha kecil sejenis sehingga peneliti menetapkan jarak radius 500 m dari lokasiminimarket ke pedagang pedagang kecil, maka sampel diperoleh 30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Data Jumlah Sampel

No Nama Kelurahan Minimarket Pedagang Pedagang kecil

(23)

29

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 Kel. Margahayu 2 12

3 Kel.Babakan Ciparay 4 7

4 Kel.Sukahaji 2 6

5 Kel.Babakan 1 -

Jumlah 12 30

Sumber : Hasil Perhitungan Jumlah Sampel Peneliti

B. Metode dan Variabel Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Tika (2005:4) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau sebagaimana adanya serta dapat mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis

Menurut Syahnur (2011:133) variable merupaka suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Variable Penelitian

Variabel Indikator

Lokasi Minimarket -Persebaran minimarket

-Kesesuaian lokasi minimarket

-Dampak negatif terhadap pedagang kecil

C. Definisi Oprasional

(24)

30

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sujana (2012:41)minimarket adalah gerai dengan luas sekitar 100-200 m2 yang umumnya berlokasi dikawasan-kawasan pemukiman yang padat atau jalan raya. Menurut Sumaatmaja (1988:116) persebaran minimarket adalah lokasi dimana terdapat minimarket dalam satu wilayah.Pola persebaran dikatakan bergerombol apabila hasil perhitungan skala (R) antara 0-0,7. Pola persebaran dikatakan tersebar tidak merata apabila hasil perhitungan skala (R) antara 0,7-1,4. Pola persebaran dikatakan tersebar merata hasil perhitungan skala (R) antara 1,4-2,1491.

Lokasi minimarket dikatakan sesuai apabila hasil dari penjumlahan skor x bobot berada pada interval 15,1-20 dari kriteria penilaian lokasi minimarket.Kriteria penilaian dalam penelitian ini maksudnya adalah kriteria penilaian demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas dan radius pelayanan minimarket.Lokasi minimarket dikatakan tidak sesuai apabila hasil dari penjumlahan skor x bobot beada pada interval 10-15 dari kriteria penilaian lokasi.Kriteria penilaian dalam penelitian ini maksudnya adalah kriteria penilaian demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas dan radius pelayanan minimarket.

Menurut Peraturan Daerah Kota Bandung pedagang kecil adalah perorangan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, yang memiliki asset maksimal 200 (dua ratus) juta dan/atau volume omset maksimal satu milyar setahun secara langsung dan/atau tidak langsung kepada pembeli akhir. Lokasi minimarket dikatakan memiliki dampak negatif terhadap keberadaan pedagang kecil apabila terdapat penurunan pendapatan, jumlah konsumen, jenis barang, dan volume barang dagangan setelah adanya minimarket.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya pengumpulan data peneliti mengunakan bebrapa teknik pengumpulan data yang diantaranya

1. Observasi

(25)

31

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dapat dibagi dua yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi langsung. Menurut Tika (2005:44) observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang diteliti. Alat observasi yang digunakan: Daftar Ceklist, menurut Tika (2005:48) daftar ceklist adalah suatu daftar yang berisi nama objek atau fenomena-fenomena yang akan diteliti. Daftar ceklist ini akan digunakan ketika peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengumpulkan data.

Untuk mencari data demogafi peneliti akan mengunjungi Badan Pusat Statistik Jabar dan Kecamatan Baban Ciparay. Alat obserfasi yang digunakannnya adalah daftar ceklist. Data yang akan dicari peneliti adalah adalah data kondisi geografi Kecamatan Babakan Ciparay, jumlah penduduk per kelurahan, luas wilayah per kelurahan, dan jumlah KK per kelurahan.

Untuk mencari data terkait lalulintas atau transportasi peniliti akan mengunjungi Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi Bandung. Data yang akan dicari peneliti adalah jumlah trayek angkot yang melewati Kecamatan Babakan Ciparay danketersediaan terminal yang terdapat di Kecamatan Babakan Ciparay.

Untuk mencari data radius pelayanan peneliti langsung terjun kelapangan. Data yang dicari peneliti adalah mencari koordinat minimarket dan pedagang kecil, mencari data terkait jarak satu minimarket dengan minimarket lainnya, jarak minimarket dengan pedagang kecil,dan jarak minimarket dengan pasar tradisional. Peralatan mekanik yang digunakan dalam observasi ini adalah GPS.

Hal-hal yang akan diobservasi diantaranya:

a. Mencari koordinat lokasi minimarket dan pedagang kecil. b. Mencari informasi tentang akses kendaraan.

c. Mencari informasi ketersediaan terminal.

d. Mencari data terkait jarak antar minimarket dengan minimarket, minimarket dengan pedagang pedagang kecil dan pasar tradisional.

(26)

32

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Mencari informasi rumah aparat pemerintahan yang lokasinya dekat dengan lokasi minimarket untuk keperluan pengisian angket.

2. Kuesioner

Menurut Arikunto (2006:151) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis angket yang akan digunakan peneliti adalah angket atau kuesioner tertutup, dimana jawaban sudah disediakan peneliti sehingga responden tinggal memilih.Pada penelitian ini dalam pembagian angket disertai dengan pedoman wawancara.Angket ini dibuat berdasarkan variabel X yaitu demografi, penggunaan lahan, aksesibilitas, transportasi, dan radius pelayanan.

3. Study Literatur

Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainnya.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Babakan Ciparay Dalam Angka Tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistika Jawa Barat , data rute kendaraan umum dan terminal yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay yang bersumber dari Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern, Peraturan Menteri Perdagangan RI No 53 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009. Data kondisi jalan dari Dinas Bina Marga Kota Bandung yang bersumber dari Badan Perencanaan Daerah Kota Bandung.

(27)

33

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Dokumentasi

Pemotretan atau pengambilan gambar dilakukan peneliti guna mendokumentasikan penemuan dilapangan yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga dilakukan ploting minimarket dan pedagang kecil yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay

E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data secara deskriptif. Tika (2005:116) mengungkapkan bahwa analisis data deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif baik dalam geografi sosial maupun geografi fisik.

Analisis data adalah data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Data yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan nomer satu adalahdata jarak dari satu minimarket dengan minimarket lainnya. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis tetangga terdekat. Adapun menurut Sumaatmaja (1988:116) rumus yang digunakannya yaitu:

� = rA

luas areal yang diobservasi

r = jarak tiap titik tempat ke tetangganya yang terdekat N = jumlah titik tempat

= 1

2

Nilai R berkisar diantara nol (0) dengan 2,1491 atau jika diTabelkan menjadi : Tabel 3.6

(28)

34

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skala Keterangan

0 – 0,7 Bergerombol (cluster pattern)

0,7 – 1,4 Pola tersebar tidak merata (random pattern) 1,4 – 2,1491 Pola tersebar merata (dispersed pattern)

Sumber : Sumaatmaja (1988:116)

Kesesuain lokasi minimarket yang sesuai dengan kriteria penilaian lokasi minimarket (demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas, dan radius pelayanan) dianalisis menggunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE).Menurut Elly (2009:100) metode MCE adalah metode yang menggunakan pembobotan pada sejumlah alternatif faktor yang berpengaruh dan skor kesesuaian pada setiap kriteria yang ditentukan.Dalam hal ini, skor kesesuaiannya diberikan 1-2 di mana 1 menyatakan kurang sesuai, dan 2 sesuai. Faktor-faktor dengan tingkat pengaruh yang terbesar akan menempati urutan teratas dengan memperoleh pembobotan yang terbesar. Sedangkan faktor-faktor dengan tingkat pengaruh yang rendah atau kecil akan menempati urutan berikutnya.

Hasil kesesuaian lokasi minimarket diperoleh dengan mengombinasikan nilai bobot dan skor. Rumus yang digunakan:

K=(WiYi)

Keterangan: K = Kesesuaian lokasi minimarket

Wi = Nilai bobot untuk setiap factor berpengaruh

Yi= Nilai skor untuk setiap kriteria kesesuaian yang ditentukan a. Pengskoran

Pengskoran dilakukan dengan memberikan skor pada variabel yang telah dikelompokan. Adapun pengskoran yang dilakukan adalah :

1) Demografi

Kriteria penilaian demografi dikatakan baik apabila dalam radius 2 Km atau 10 menitberjalan kaki terdapat lebih dari 700 KK

(29)

35

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jumlah Kepala Keluarga Skor

Didalam radius 2 Km terdapat kurang 700 KK 1 Terdapat 700 KK atau lebih dalam radius 2 Km 2 Sumber :Sujana (2012)

2) Penggunaan Lahan

Kriteria penggunaan lahan dikatakan baik apabla lokasi minimarket berada pada kawasan pemukiman, pusat perbelanjaan, dan perkantoran.

Tabel 3.8

Skor Penggunaan Lahan Jumlah Kepala Keluarga Skor

Pusat Perbelanjaan 1

Pemukiman 2

Sumber : Sujana (2012)

3) Lalulintas

Kriteria penilaian lalulintas dan aksesibilitas dikatakan baik apabila adanya akses kendaraan, berada pada jalan arteri dan lokal,

Tabel 3.9 Skor Lalulintas

Lalulintas Skor

Tidak dilalui kendaraan umum 1

Dilalui kendaraan umum 2

Sumber : Sujana (2012) Tabel 3.10 Skor Aksesibilitas

Jenis Jalan Skor

Jalan Lokal 1

Jalan Arteri/Kolektor 2

(30)

36

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria penilaian radius pelayanan dikatakan baik apabila jarak minimarket dengan minimarket 500 m dan dalam radius 500 m tidak terdapat usaha sejenis atau pedagang kecil. Hal ini mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009, minimarket yang terletak di pinggir jalan lingkungan dengan luas gerai s/d 200 m2,berjarak minimal 0,5 Km dari pasar tradisional dan usaha kecil sejenis.

Tabel 3.11 Skor Radius Pelayanan

Jumlah Kepala Keluarga Skor Dalam radius 500 m terdapat

minimarket sejenis dan pedagang kecil

1 Dalam radius 500 m tidak terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil

2 Sumber : Sujana (2012)

b. Pembobotan

Dalam menetukan kesesuaian lokasi minimarket selanjutnya dilakukan pembobotan pada setiap variabel, yaitu:

Tabel 3.12

Bobot Indikator Kesesuaian Minimarket

(31)

37

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

� = 20

Berdasarkan perhitungan tersebut kesesuain lokasi minimarket dapat diklasifikasikan.Kriteria hasil pengklasifikasian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian lokasi minimarket. Penganalisisian ini dilakukan dengan menggunakan SIG dengan analisis Overlay (tumpang susun) dan Buffering (menimpal).

Hasil pengklasifikasian dituangkan dalam bentuk tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.13

Tabel 3.13

Indikator Kesesuaian Lokasi Minimarket Nilai Total Lokasi Minimarket Keterangan

10,0 – 15,0 Tidak Sesuai

Dikatakan tidak sesuai apabila minimarket berada pada lokasi yang memiliki jumlah KK kurang dari 700 KK per 2 Km, terletak diwilayah perkantoran, tidak dilewati kendaraan umum dan dalam radius 500 m terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil.

15,1 – 20,0 Sesuai

Dikatakan sesuai apabila lokasi minimarket berada pada lokasi yang memiliki jumlah KK lebih dari 700 KK pada radius 2 Km, terletak pada wilayah perdagangan atau pemukiman, dilewati kendaraan umum, berada arteri/kolektor dan lokal, dan dalam radius 500 m tidak terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil.

(32)

38

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mengetahui dampak minimarket dengan keberadaan pedagang kecil di sekitar minimarket peneliti mengunakan analisis persentase. Rumus yang digunakan untuk menganalisisnya yaitu:

� = � 100%

Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden 100% = Konstanta

Menurut Arikunto (1998:57) setelah dilakukan perhitungan maka hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.14 Penafsiran Persentase No Persentase Keterangan

1 0% Tak seorangpun

2 1% - 24% Sebagian kecil 3 25% - 49% Hampir setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 74% Sebagian besar 6 75% - 99% Hampir seluruhnya

7 100% Seluruhnya

(33)

72

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapatdiambildaripenelitian yang

dilakukanpenulisadalahKecamatanBabakanCiparaymemilikipolapersebaran

minimarket yang menyebartidakmerata, ketidakmerataan minimarket inidapatdilihatdilapangan, dimana minimarket inihanyadidirikandidaerah-daerah yang terdapat minimarket yang serupa.

Minimarket di KecamatanBabkanCiparay yang

memilikikesesuaindengankriteriapenilaian minimarket yaitudemografi, penggunaanlahan, transportasidanaksesibilitas, dan radius pelayananadalah minimarket A (Indomart) yang ada di KelurahanSukahaji, F (Alfamart) yang ada di KelurahanBabakan, H (Yomart) yang ada di KelurahanMargasuka, I (Ananda) yang ada di KelurahanMargasuka, J (GemaTasik) yang ada di KelurahanMargahayu, K (Indomart) yang ada di KelurahanMargasukadan L (Alfamart) yang ada di KelurahanMargahayu. Minimarket inidikatakansesuaikarenadalam radius 2km terdapatlebihdari 700 KK, terletakpadapenggunaanlahanpemukiman, terletakpadajalanlokan, dilaluiolehkendaraanumumdandalam radius 500 m walaupunhanyasatu minimarket yang tidakterdapat minimarket sejenisdanpedagangkecilakantetapi minimarket iniungguldarisegilalulintas, dimana minimarket inidilaluiolehkendaraanumum.

(34)

73

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

inidanjugadalam radius 500 m terdapat minimarket sejenisdanpedagangkecildisekitar minimarket.

Teorilokasi yang menunjangdalammenganalisiskesesuaianlokasi minimarket di KecamatanBabakanCiparayadalahTeoriTempatPusatdengaalasan minimarket merupakantempatpelayanandankegiatanekonomi, selainitujuga minimarket yang terdapat di KecamatanBabakanCiparayberada di wilayah yang datardenganpenduduk yang tersebarsecarameratadan

Dampak minimarket

terhadapkeberadaanpedagangkecildisekitarnyadapatdiketahuidenganadanyapenurunan

pendapatan, jumlahkonsumen, jenisbarang, dan volume

barangpadapedagangkecilsetiapharinyasetelahadanya minimarket. B. Rekomendasi

Berdasarkankesimpulanyang telahdiuraikan, rekomendasiuntukdiajukan yang diantaranya:

BagipemertintahsetempatkhususnyapemerintahKecamatanBabakanCiparay,

pemberianijindalampembangunan minimarket

sebaiknyalebihdiperhatikanlagiperatutan-peratura yang mengikatnya agar terciptanyapersaingan yang sehatbaikantara minimarket dengan minimarket ataupunantara minimarket denganpedangangkecildisekitarnya. Selanjutnya, bagidinas

yang menanganiterkait minimarket

hendaknyapendataandilakukansecaratelitisehinggatidakterjadiperbedaan data yang terdapatdaridinasdengan data yang adadilapangan.

(35)

74

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1998). ProsedurPenelitian. Jakarta: PT RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitian Sutu PendekatanPraktik. Jakarta: PT RinekaCipta.

BadanPuasatStatistikJawa Barat. (2012). BabakanCiparayDalamAngkaTahun 2012. BPS Jabar

Budianto, A. (2009). SIG UntukAnalisisPenentuanLokasiBaruWaralaba di KabupatenPonorogo[Online], 6 halaman.

Tersedia:

www.eepis-its.edu

Djojodipuro, Marsudi (1992). TeoriLokasi. Jakarta: LembagaPenerbitFakultasEkonomi UI.

Emmy, I. Ari, S. danRacmar, S. (2011).

RencanaBangunSistemPenunjangKeputusanBerbasis Web

UntukPenentuanLokasi UKM RitailBerdasarkanFaktorDemografi,

PerilakuKonsumen, danPesaingMenggunakanSistemInformasiGeografi

[Online], 107 halaman. Tersedia:

www. repository.gunadarma.ac.id

Elly, Muhamad. (2009). SistemInformasiGeografi.Yogyakarta: GrahaIlmu.

Fajri, Laila. (2012). Analisis Kesesuaian Lokasi Minimarket di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi S1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Indarto. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Sistem Informasi Geografi. Jember: UPT Universitas.

Kasmir. (2009). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ma’aruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Moh.Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. jakarta: PT Bumi Aksara. Prahasta, Eddy. (2009). SistemInformasiGeografiKonsep-KosepDasar

(36)

75

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PeraturanMentriPerdaganganRepublik Indonesia.(2008). PedomanPenataan Dan PembinaanPasarTradisional, PusatPerbelanjaan Dan Toko Modern.Depag.

PeraturanPemerintah Kota Bandung.(2009). PedomanPenataan Dan PembinaanPasarTradisional, PusatPerbelanjaan Dan TokoModern.Depem.

PeraturanPresidenRepublik Indonesia. (2007). Penataan Dan

PembinaanPasarTradisional ,PusatPerbelanjaan Dan

PembinaanTokoModeren. Depem.

Sangadji, E.M. danSopiah.(2010).

MetodePenelitianPendekatanPraktisDalamPenelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sidik, M.M. (2007). PemilihanLokasi Minimarket DenganMenggunakan SIG Study KasusPembukaanTokoBaru Minimarket Yomart di Kota Cirebon [Online], 20 halaman.

Tersedia:

www.eprints.undip.ac.id

Sujana, Asep. (2012). Manajemen Minimarket. Jakarta: RaihAsaSukses.

Sumaatmaja, Nursid. (1988). StudiGeografiSuatuPendekatandanAnalisisKeruangan. Bandung: Alumni.

Gambar

Tabel  3.1 3.2
Gambar  1.1              Grafik Peningkatan Jumlah Minimarket. .................................................
Gambar 1.1 GrafikPeningkatanJumlah Minimarket
Tabel 3.1 Data Jumlah Minimarket
+7

Referensi

Dokumen terkait

Vesimelonit, jotka varastoitiin 50 ppm eteeniä sisältävässä ilmassa, säilyivät kiinteämpinä kuin vertailunäytteet, kun niitä oli käsittely 1-MCP:lla (pitoisuus 5

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

komunikasi data, OSI (Open System Interconnection) lebih dulu digunakan dan dikembangkan walaupun pada saat yang bersamaan TCP/IP sudah mulai diteliti dan dikembangkan.. ¡

Dasar dari hal ini adalah karena dengan adanya pergesaran penggunaan komponen lokal dari komponen impor yang digunakan oleh Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di

keatas nlenurut pendidikan tertingqi yang ditamatkan di perkotzm rrlaupu~i di pedesaan. sesuai kategori yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Sasaran penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada Departemen Purchasing adalah organisasi mampu untuk menunjukkan kemampuan mengadakan barang dan atau

Verbal jury adalah sebuah wadah atau sarana yang dipersiapkan oleh panitia dalam rangka mempertemukan perwakilan peserta dengan dewan juri untuk dapat berdiskusi singkat