PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kesejahteran Keluarga
Konsentrasi Craftmanship
Oleh
Gimbar Gallant Satria 1005775
LEMBAR HAK CIPTA
PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG
Oleh
Gimbar Gallant Satria
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Gimbar Gallant Satria 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
GIMBAR GALLANT SATRIA
PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
PEMBIMBING I
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198402 2 001
PEMBIMBING II
Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si. NIP. 19611120 198603 2 001
Mengetahui
DAFTAR ISI C. Landasan Hukum Penyelenggaraan Unit Produksi ... 09 D. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Unit Produksi ... 10
E. Model-Model Unit Produksi ... 11
F. Pembelajaran Berbasis Unit Produksi ... 12
G. Komponen-Komponen Dalam Pelaksanaan Unit Produksi ... 13
3. Proses Pembuatan Produk dan Jasa Program Unit Produksi di
Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung .... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
1. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 63
2. Proses Pembuatan Produk dan Jasa Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung .... 70
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 76
A. Simpulan ... 76
B. Rekomendasi ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Sampel Penelitian Pelaksanaan Program Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung ... 30
4.1. Identitas Responden ... 37
4.2. Uraian Tugas Staff Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 38
4.3. Alat Kerja Sablon (cetak saring) Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 48
4.4. Alat Kerja Batik Tulis dan Cap Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 50
4.5. Alat Kerja Merajut dan Menyulam Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 51
4.6. Alat Kerja Penunjang Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 52
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1. Alternatif 1 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 16
2.2. Alternatif 2 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 16
2.3. Alternatif 1 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 082
2. Instrumen Penelitian ... 084
3. Foto-foto Hasil Kegiatan Penelitian ... 096
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 14 Bandung yang beralamat di jalan
Cijawura Hilir No. 341 Bandung, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah Batu.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang menyeluruh untuk
memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif, dengan tujuan mendapatkan data pasti yang berhubungan
dengan pelaksanaan program Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14
Bandung.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono. (2011, hlm. 61) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyaai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah staff
penyelenggara program Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
yaitu sebanyak 10 orang.
2. Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling
jenuh, sampling jenuh menurut Sugiyono. (2011, hlm. 68) adalah “teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.
Sampel dalam penelitian ini yaitu staff penyelenggara program Unit Produksi
DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung sebanyak 10 orang responden. Rincian
30
Tabel 3.1
Sampel Penelitian Pelaksanaan Program Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung
(Sumber : Identitas Guru SMK Negeri 14 Bandung, 2010)
C. Definisi Operasional
Definisi operasional mengenai “Pelaksanaan Program Unit Produksi DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung” perlu dirumuskan untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan menurut Mulyasa, E. (2004, hlm. 21) adalah “kegiatan
merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan
secara efektif dan efisien”
2. Unit Produksi
Unit produksi menurut Rusnani dan Moerdiyanto. (2012, hlm. 3)
merupakan “suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah dan
bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan
atau program, guru, dan peserta didik) dengan memberdayakan sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional”.
3. Desain dan Produksi Kriya Tekstil
Desain dan Produk Kriya Tekstil berdasarkan kurikulum SMK Negeri 14 Bandung (2010, hlm. 25) merupakan “salah satu Kompetensi Keahlian Seni Rupa
No Nama Guru Jabatan
1 Drs. H. Slamet Heryadi, M.Pd Kepala sekolah SMK Negeri 14 Bandung
2 Dra. Dedeh Eli Yustini Ketua unit produksi sekolah SMK Negeri 14 Bandung
3 Drs. Yulian Taruna S. Karyat Ketua Komli DPK Tekstil Guru produktif jahit tindas dan ornamen 4 Drs. Anang Bisawarno Guru produktif batik dan makrame 5 Dra. Ria Herlina Gultom, S.St. Guru produktif jahit tindas
6 Dra. Rini Ambarwati, M.Ds. Guru produktif merajut dan meyulam
7 Sari Yuningsih, S.Pd. Guru produktif merajut dan tapestri 8 Triasno Widiatmaja, S.Sn. Guru produktif batik
31
dan Kria yang terdapat di SMK Negeri 14 Bandung. Kompetensi Keahlian Seni
Rupa dan Kria ini mempelajari proses pembuatan produk seni rupa dan kria dari
proses pembuatan desain/rancangan, proses produksi dan kemasan sehingga
menjadi sebuah desain/produk yang siap dipasarkan/dijual”.
Definisi operasional dari pelaksanaan program unit produksi desain dan
produk kriya tekstil di SMK Negeri 14 Bandung yang dimaksud dalam penelitian
ini, mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas, yaitu memotret
pelaksanaan kegiatan unit produksi DPK Tekstil yang sifatnya bisnis di SMK
Negeri 14 Bandung, dalam rangka merealisasikan kegiatan usaha kria tekstil dari
proses pembuatan desain/rancangan, proses produksi dan kemasan sehingga
menjadi sebuah desain/produk yang siap dipasarkan/dijual.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data dalam sebuah
penelitian, alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini disusun dalam bentuk tertulis yang berisi garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan, dengan maksud untuk memperoleh
data mengenai manajemen operasional (operational management), sumber
daya manusia (human resources), sarana dan prasarana (infrastructure and
facilities), investasi dan keuangan (finacial and investmen), kerjasama dengan
industri dan institusi lain yang terkait (partnership), dan proses pembuatan
produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di DPK Tekstil.
2. Pedoman observasi
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati aktivitas pembelajaran mata
pelajaran produktif, serta sarana dan prasarana (infrastructure and facilities)
yang ada untuk membantu melengkapi data yang berhubungan dengan
32
yang dihasilkan siswa dan lainnya yang berguna dan membantu melengkapi
data yang berhubungan dengan penelitian.
E. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian diperlukan untuk mempermudah proses penelitian,
baik pada saat perencanaan hingga pada saat melaksanakan penulisan laporan.
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :
1. Tahap persiapan
a. Mengadakan pengamatan dan mempelajari buku yang berkaitan dengan
penelitian sebagai acuan untuk menyusun proposal penelitian
b. Merumuskan masalah, kerangka pemikiran, serta menentukan alat pengumpul
data
c. Menyusun proposal penelitian
d. Mengajukan dosen pembimbing skripsi
e. Melaksanakan proses bimbingan menuju seminar 1 (satu)
f. Membuat instrumen penelitian
g. Melaksanakan seminar 1 (satu)
2. Tahap pelaksanaan
a. Memperbaiki instrumen penelitian
b. Melaksanakan penelitian
3. Tahap pengolahan data
a. Mengolah dan menganalisis data
b. Menarik kesimpulan
4. Tahap akhir
a. Draft skripsi yang telah disetujui pembimbing diajukan untuk ujian sidang
skripsi
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menggali dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi, “triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
33
83). Beberapa teknik yang digunakan adalah, observasi, wawancara dan
Dokumentasi.
1. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur
(unstructured interview), yang ditujukan kepada staff yang terlibat dalam
kegiatan unit produksi di DPK Tekstil, guna memperoleh data tentang
manajemen operasional (operational management), sumber daya manusia
(human resources), sarana dan prasarana (infrastructure and facilities),
investasi dan keuangan (finacial and investmen), kerjasama dengan industri
dan institusi lain yang terkait (partnership), dan proses pembuatan produk dan
penyelenggaraan jasa program unit produksi di DPK Tekstil.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati proses kegiatan
Unit Produksi di DPK Tekstil SMKN 14 Bandung secara langsung di
lapangan. Observasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah observasi pasif, artinya di dalam proses pengumpulan data ini, peneliti
hanya berfungsi sebagai pengamat yang tidak memiliki keterlibatan secara
langsung dalam proses kegiatan Unit Produksi, dengan maksud untuk
memperoleh data faktual yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran mata
pelajaran produktif, serta sarana dan prasarana (infrastructure and facilities).
3. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang catatan
peristiwa Unit Produksi DPK Tekstil di SMKN 14 Bandung, baik berupa
tulisan, gambar, maupun produk yang dihasilkan siswa dan lainnya yang
berguna dan membantu melengkapi data yang berhubungan dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan yang penting dalam kegiatan penelitian,
34
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melaksanakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penyusunan laporan ini, peneliti melakukan beberapa langkah
analisis data yaitu sebagai berikut:
a) Reduksi data
Proses reduksi data adalah merangkum semua data dari hasil wawancara, hasil
studi dokumentasi dan hasil pengamatan di lapangan, selanjutnya melakukan
pengolahan data.
b) Persentase data
Persentase data digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban
responden yang dihitung dalam jumlah persentase. Rumus untuk meghitung
persentase yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang
dikemukakan oleh Ali, M. (1984, hlm. 184), yaitu:
Keterangan:
P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi (jumlah alternatif jawaban) n = Jumlah responden
100% = Bilangan mutlak
c) Penafsiran data
Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, kriteria penafsiran data dalam
35
d) Pengambilan kesimpulan
Langkah terakhir dalam mengolah data kualitatif yaitu menarik kesimpulan.
Setelah peneliti menarik kesimpulan dan mempelajari kembali data dari hasil
penelitian, isi dari kesimpulan tersebut akan menyatakan kredibilitas dari
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Simpulan disusun berdasarkan pada tujuan, hasil dan pembahasan
penelitian. Adapun simpulan hasil penelitian tentang pelaksanaan serta proses
pembuatan produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di SMK
Negeri 14 Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
a. Manajemen operasional (operational management)
Sistem kerja yang dikembangkan unit produksi DPK Tekstil di SMK
Negeri 14 Bandung pada umumnya lebih difokuskan pada, sistem kerja model
pola dagang usaha yang diintegrasikan dengan pelaksanaan PBM mata pelajaran
produktif. Pemasaran produk dilakukan melalui kegiatan pameran tahunan yang
rutin diadakan di sekolah, maupun pameran umum yang diadakan instansi lain.
Selain sebagai sarana pemasaran produk, pameran sekolah digunakan sebagai
media informasi kepada DU/DI, instansi pemerintahan terkait, orang tua peserta
didik dan masyarakat agar dapat mengapresisasi produk hasil karya peserta didik.
b. Sumber daya manusia (human resources)
Pelaksanaan unit produksi DPK Tekstil didukung dengan SDM yang
kompeten, terbukti dari pengalaman mengajar dan mengelola unit produksi,
khususnya diklat dan pelatihan yang sudah diikuti oleh para guru. Jumlah guru
yang terlibat dalam unit produksi sudah sesuai dengan jumlah peserta didik,
karena dalam satu mata pelajaran produktif terdapat dua orang guru, yang terdiri
dari satu guru pengampu dan satu guru pendamping.
c. Sarana dan prasarana (infrastructure and facilities)
Pada umunya peralatan yang digunakan unit produksi DPK Tekstil
merupakan peralatan tradisional. Peralatan kerja sebagai pendukung terlaksananya
unit produksi belum memadai dalam arti belum memenuhi standar industri,
77
sablon (cetak saring), perlu dikembangkan dengan peralatan komputer beserta
aplikasi software untuk memudahkan proses desain.
d. Investasi dan keuangan (financial and investmen)
Pengelolaan keuangan dapat dikatakan efisien, karena sumber modal
khususnya pada sistem kerja pola dagang usaha melalui PBM berasal dari
anggaran pembelajaran, dimana anggaran pembelajaran praktek tersebut
membuahkan keuntungan yang didapatkan dari penjualan produk hasil PBM.
e. Kerjasama dengan industri dan institusi lain yang terkait (partnership)
Kerjasama yang dijalin dengan pihak DU/DI dilaksanakan dalam bentuk
praktek kerja industri (prakerin) bagi peserta didik, pelatihan bagi guru dan
peserta didik, serta perekrutan tenaga kerja yang diambil langsung dari lulusan
DPK Tekstil. Dengan demikian dapat diartikan bahwa telah terjadi interaksi
positif antara dua belah pihak.
2. Proses Pembuatan Produk dan Penyelenggaraan Jasa Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
a. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja pola dagang usaha melalui PBM
Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik kelas XI hingga XII
pada semester tiga hingga semester enam. Dalam proses pembuatan produk,
peserta didik hanya diijinkan untuk membuat atau memilih desain sesuai dengan
keinginan masing-masing. Metode pembelajaran yang digunakan belum merujuk
pada metode yang sesuai untuk pelaksanaan praktek, sehingga pelaksanaan PBM
tidak dapat menciptakan suasana kerja seperti di DU/DI.
b. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja model pesanan
Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik dengan pengawasan
langsung dari guru mata pelajaran produktif yang bersangkutan. Sistem kerja
model pesanan sangat bergantung pada konsumen, kendala tersebut dapat
diminimalisir dengan cara meningkatkan kerjasama dengan pihak DU/DI, melalui
78
c. Proses penyelenggaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat
Penyelengaaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat yang
diterapkan unit produksi telah sesuai dengan teori mengenai pelatihan. Peserta
didik yang terlibat bertugas sebagai pendamping instruktur. Pelaksanan model
pelatihan/privat memiliki kendala sarana dan prasarana, khususnya jumlah alat
kerja yang terbatas, sehingga menghambat jalannya pelatihan/privat.
B.
RekomendasiRekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan yang
telah dikemukakan di atas. Rekomendasi yang penulis ajukan sekiranya dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, berikut rekomendasi
yang dapat penulis sampaikan:
1. Penyelenggara program unit produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung
Secara keseluruhan kegiatan program unit produksi sudah berjalan sesuai
dengan ketentuan Dikmenjur, dan indikator-indikator yang tertuang pada
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, namun
dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pihak unit produksi, agar sistem kerja model pola dagang usaha melalui PBM
yang sedang dikembangkan, dapat lebih memperhatikan aspek sarana dan
prasarana, khususnya kelengkapan peralatan kerja.
2. Guru mata pelajaran produktif DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung
Model pembelajaran yang digunakan sebaiknya dapat menciptakan
suasana kerja seperti di DU/DI, seperti model Problem Based Learning (PBL),
agar peserta didik dapat merasakan pengalaman bekerja, sekaligus mengetahui
masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi pada saat bekerja di DU/DI.
3. Peneliti yang menaruh perhatian terhadap unit produksi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian bagi peneliti
selanjutnya, yang menaruh perhatian besar terhadap pelaksanaan program unit
produksi sekolah. Khususnya pelaksanaan sistem kerja model pola dagang usaha
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi. Edisi Ke-empat, Buku Ke-dua. Yogyakarta: BPFE Press.
Ali, M. (1984). Bimbingan Belajar Penuntun Sukses di Perguruan Tinggi Dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru.
Anoraga, P. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Ansarajati, D. (2011). Pembelajaran Teaching Factory Di SMK N 2 Kendal. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta.
Cahyono, J. (2006) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Jangka Panjang Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.
Danim, S. (2002). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nuraeni Sejahtera.
Daryanto. (2013). Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Dikmenjur. (2007). Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Tidak diterbitkan.
Hamalik, O. (2006). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PPS UPI dan Remaja Rosdakarya.
Jubaedah, Y. (2001). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK. Tidak diterbitkan.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
80
Martubi dan Satunggalno. (1998). “Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi
Di Sekolah Menengah Kejuruan Daerah Istimewa Yogyakarta”. Laporan
Penelitian, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.
Muhibin, S. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Edisi ke 7. Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Muslim. (2007). Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Guru, Fasilitas Pembelajaran dan Strategi Promosi Dengan Efektivitas Pembelajaran Berbasis Unit Produksi. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusman. (2010). Modul Kurikulum Pembelajaran. Tidak diterbitkan.
Rusnani dan Moerdiyanto, (2012). “Pelaksanaan Unit Produksi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen di Banjarmasin”. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sampurno, Y.G. dan Siswanto, I. (2012). “Teaching factory di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang”. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Press.
Sudarya, Y. (2008). Pengembangan Project-Based Learning Dalam Mata Kuliah Evaluai Pembelajaran di PGSD Bumi Siliwangi UPI. Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana, N. (2004a). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, N. (2005b). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2011a). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013b). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
81
Tuatul, M., dan Pardjono. (2012). Praksis Pembelajaran Kewirausahaan pada Unit Produksi Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 2 Tahun 1989. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 14 Tahun 2005. tentang Guru dan Dosen
Pedoman Unit Produksi SMK Negeri 14 Bandung tahun 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.