• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun oleh : Adyasani Sya’bani Putri

0907251

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

ADYASANI SYA’BANI PUTRI 0907251

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINNG PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan

PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: PEMBIMBING I

Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd. NIP 19611114 198703 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Yanti Shantini, M.Pd. NIP 19730128 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(3)

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR

OUTBOUND TRAINING PADA

KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN EKONOMI SYARIAH

(LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG

Oleh

AdyasaniSya’baniPutri

(4)

© AdyasaniSya’baniPutri 4

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul „Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung‟ ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta sholawat serta

salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW. yang telah

memberikan rahmat, bimbingan kepada umat manusia di masanya, sehingga

kehidupan di dunia senantiasa teratur. Alhamdulillah saya sebagai penulis skripsi

ini telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyelenggaraan Diklatsar

Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung” dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun.

Saya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki dan dilengkapi. Hal ini

merupakan bukti keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki.

Oleh karena itu, dengan keterbukaan sikap dan senang hati, saya mengharapkan

kritik dan saran yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan bagi saya di

masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dijadikan bahan perluasan

wawasan dan pengetahuan bagi pihak yang membaca. Semoga ALLAH SWT

memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kita dalam menghadapi kompetensi

kehidupan di dunia ini. Aamiin

Bandung, Juni 2014

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah hirobbil alamin, penulis panjatkan sukur kehadirat Allah SWT,

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sesuai dengan yang diharapkan. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga

segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah

SWT. Aamiin.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima

kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr.

Yanti Shantini, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan, motivasi, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya tercinta papap Drs.H. Sunarya dan mamah Dra.Hj Dedeh

Rediah (almh) walaupun mamah ga bisa nemenin sampe lulus tapi doanya pasti

ngalir terus aamiin, juga adik tersayang M.Fazrian Ramadhani terima kasih

atas doa, motivasi dan cintanya.

3. Bapak Dr.Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah dan Ibu Dr. Yanti Shantini, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah serta seluruh jajaran dosen Pendidikan Luar Sekolah.

4. Bapak Tio Sulistyo, Bapak Sukirno, Bapak Fauzan, dan Teteh Nurhayati

selaku pegawai LP2ES, juga para informan dari Bank BNI Syariah yang selalu

membantu dalam melengkapi dokumen pendukung penyelesaian skripsi ini.

5. Kepada sahabat-sahabat tersayang Nani Sintiawati S.Pd, Amelia Nur Fauza

S.Pd, Resti Kurnia S.Pd, Yuni Gantini S.Pd, Arya Putra Marshal S.Pd, Dicky

Widi Nugraha S.Pd dan yang akan Menyusul S.Pd Djodi Djuniar, M.Bagus

Widya Pura Nugraharja, Nicky Rahadi, Iqbal Sahal Malik, Prasetya Adhiguna,

dan Wisman Febiansyah terima kasih atas persahabatan, cerita, serta kasih

(8)

6. Tidak lupa teman-teman sepermainan dan seperjuangan yang selalu membantu

dalam pengerjaan skripsi ini soulmateku terkasih Annisa Fauziah, Ismi

Febrianti Sasmita S.Mb, Nisa Fadilah S.Pd serta Iwan Sholahudin S.Pd yang

selalu berjuang besama mengejar dosen pembimbing I, Surti Deniarti Lestari

S.Pd, Abdul Rakman Hakim S.Pd, Fatima Siti Maulidya S.KG, Gantika Dwi

Citra S.E, teh Ade Romi S.Pd dan teh Resya (echot) yang selalu saya repotkan.

7. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan PLS 2009 terima kasih atas semua

ceritanya semoga tali silaturahmi kita tidak akan pernah terputus.

8. Kepada seluruh keluarga besar H. Aming Natasaputra terima kasih atas doa,

bantuan, serta suntikan dana yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi

ini juga kepada sepupu-sepupu tersayang Ghea Khaerunnisa S.lkom, Yunita

Ririn S.T, Nurrahmah Soffiadien A.Md, Andika Khalifah Ardi S.Ked, dan

Aldia Syamsudhuha S.T yang menjadi inspirasi tersendiri bagi saya.

9. Seluruh keluarga besar Endo Djayadiredja, terima kasih selalu direpotkan

dengan keberadaan saya serta doanya yang selalu mengalir juga Ma Uyut

(almh) yang juga tidak bisa menemani non sampai lulus.

10. Kepada teman-teman seperjuangan KKN Desa Sukawening Galih Wiguna

S.Pd, Agus Mahardika Putra S.Pd, Agustianto Nur Kusuma, Annisa Fauziah,

Vinalia S.Pd, Marlina Effendi S.Pd, Irma Mardiah S.Pd, Lutfia Putrinurani

S.Pd, Siti Maemunah S.Pd serta bapak Henhen selaku ketua posdaya desa

Sukawening terima kasih atas cerita selama 40 harinya semoga tali silaturahmi

kita terus panjang.

11. Kepada rekan seperjuang PPL serta para pegawainya di BBPP Lembang

terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang diberikan selama bekerja disana.

12. Teman-teman satu rumah P2M Sadang Mekar dan P2M Cikadu terima kasih

atas ceritanya walau singkat hanya satu minggu tetapi kesannya insya allah

bisa sampai seumur hidup.

13. Teman-teman Keamanan MOKA-KU tahun 2011 dan 2012 terima kasih atas

pengalaman, cerita, dan silaturahmi yang masih terus berjalin sampai sekarang

(9)

14. Kepada kawan-kawan pejuang tim basket FIP terima kasih atas semua

kenangan yang pernah kita lakukan.

15. Terima kasih kepada teman-teman IMT Bumi Siliwangi yang sudah menjadi

keluarga selama berada di perantauan.

16. Tidak lupa kepada teman sepanjang masa Anugerah Mufti Putra S.E terima

kasih telah menjadi teman berkeluh kesah selama ini, semoga kita sukses terus

kedepannya. Aamiin

17. Terima kasih juga untuk semua orang yang mengenal saya dan yang akan

saya kenal yang sudah dan akan memberikan doa dan dukungannya .

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Aamiin

Bandung, Juni 2014

(10)

ABSTRAK

“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA

KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG”

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8

2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10

4.. Landasan-landasan Diklat ... 11

5.. Manajemen Diklat ... 12

6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22

7.. Metode Diklat ... 23

B. Konsep Efektivitas 25

1.. Pengertian Efektivitas 25

2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26

(12)

C. Konsep Outbound Training 29

1.. Pengertian Outbound 29

2.. Alasan Penggunaan Outbound 30

3.. Manfaat Outbound Training 30

4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31

D. Konsep Kinerja 31

1.. Pengertian Kinerja 31

2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32

3.. Penilaian Kinerja 32

E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33

1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33

2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35

3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37

BAB III METODE PENELITIAN 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40

1. Lokasi Penelitian 40

2. Subjek Penelitian 40

B. Desain Pelatihan 41

1. Tahap Pra-Lapangan 41

2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41

3. Tahap Analisis Data 42

4. Tahap Penulisan Laporan 42

C. Metode Penelitian 42

D. Definisi Operasional 44

1. Penyelenggaraan 44

2. Diklatsar 44

3. Outbound Training 44

E. Instrumen Penelitian 45

F. Teknik Pengumpulan Data 46

1. Observasi 46

(13)

3. Studi Dokumentasi 48

G. Uji Keabsahan Data 48

H. Analisis Data 49

1. Data Reduction (Reduksi Data) 49

2. Data Display (Penyajian Data) 49

3. Conclusion Drawing/verification 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50

1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 50

2. Visi dan Misi Lembaga 52

B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52

1. Latar Belakang 52

2. Tujuan Pelatihan 53

3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53

4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54

5. Data Pengelola Program 54

6. Warga Belajar 55

7. Identitas Informan Penelitian 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian 57

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound

Training di LP2ES 64

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian 68

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound

(14)

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 76

BAB V KESIMPULAN 78

A. Kesimpulan 78

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound

Training di LP2ES 80

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 81

B. Saran 82

1. Karyawan 82

2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengelola Program Diklatsar Outbound Training 54

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian 86

Lampiran 2 Instrumen Penelitian 89

(18)
(19)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8

2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10

4.. Landasan-landasan Diklat ... 11

5.. Manajemen Diklat ... 12

6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22

7.. Metode Diklat ... 23

B. Konsep Efektivitas 25

(20)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26

3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas 28

C. Konsep Outbound Training 29

1.. Pengertian Outbound 29

2.. Alasan Penggunaan Outbound 30

3.. Manfaat Outbound Training 30

4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31

D. Konsep Kinerja 31

1.. Pengertian Kinerja 31

2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32

3.. Penilaian Kinerja 32

E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33

1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33

2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35

3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37

BAB III METODE PENELITIAN 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40

1. Lokasi Penelitian 40

2. Subjek Penelitian 40

B. Desain Pelatihan 41

1. Tahap Pra-Lapangan 41

2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41

3. Tahap Analisis Data 42

4. Tahap Penulisan Laporan 42

C. Metode Penelitian 42

D. Definisi Operasional 44

1. Penyelenggaraan 44

2. Diklatsar 44

(21)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian 45

F. Teknik Pengumpulan Data 46

1. Observasi 46

2. Wawancara 47

3. Studi Dokumentasi 48

G. Uji Keabsahan Data 48

H. Analisis Data 49

1. Data Reduction (Reduksi Data) 49

2. Data Display (Penyajian Data) 49

3. Conclusion Drawing/verification 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50

1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 50

2. Visi dan Misi Lembaga 52

B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52

1. Latar Belakang 52

2. Tujuan Pelatihan 53

3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53

4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54

5. Data Pengelola Program 54

6. Warga Belajar 55

7. Identitas Informan Penelitian 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian 57

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training

(22)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian 68

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training

di LP2ES 75

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 76

BAB V KESIMPULAN 78

A. Kesimpulan 78

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training

di LP2ES 80

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 81

B. Saran 82

1. Karyawan 82

2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning

Center Bandung 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83

(23)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung yang diikuti oleh karyawan baru Bank BNI Syariah Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui 1) proses diklatsar outbond training di LP2ES, 2) yang diperoleh dari diklatsar outbond

training di LP2ES, 3) faktor mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES, dan 4)

bagaimana lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sumber data dalam penelitian ini adalah dua orang manager LP2ES, satu orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta diklat.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) proses diklatsar sudah berjalan sesuai apa yang dibutuhkan client dan apa yang sudah direncanakan bersama antara pihak penyelenggara dan client. 2) hasil yang diperoleh pada saat diklatsar sudah memuaskan penyelenggara, client serta para fasilitator. 3) faktor-faktor yang mendukung keberhasilan diklatsar ini antara lain: pendekatan yang dilakukan lebih kepada sisi spritual peserta, program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar, juga memberi solusi yang berorientasi pada masalah yang dihadapi, narasumber yang dipakai pun adalah seseorang yang memang sudah ahli dalam bidangnya, serta kurikulum yang dipakai dirancang sendiri yang bersumber dari aa Gym. 4) lulusan sangat bisa memanfaatkan ilmu yang didapat karena materi-materi yang diberikan sudah disesuaikan dengan apa yang biasa dilakukan sehari-hari.

Kata Kunci: Outbound Training, Penyelenggaraan, Diklatsar, Lembaga

ABSTRAK

The main focus of this research is implementation of outbound training conducted by Islamic Economics Education and Training Institute (LP2ES) Learning Center Bandung, followed by new employees of Jakarta Islamic BNI Bank. The goal is to determine: 1) The process of outbond training in LP2ES, 2) The benefit of outbond training in LP2ES, 3) Supporting success factors of outbound training in LP2ES, and 4) How the graduates utilize obtained results in LP2ES.

This research uses descriptive analysis method with qualitative approach. This research uses data collection techniques such as observasion, interviews, and study documention. The sources of data in this study obtained from two LP2ES manager, one LP2ES supervisor, and

three participants of training.

(24)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

(25)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam memasuki era globalisasi,

isu-isu kritis yang sering muncul adalah adanya keinginan untuk melakukan

perbaikan di segala bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan

salah satu komponen supra sistem pembangunan yang dapat menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas (Pujianti Fauziah, 2010). Sumber daya

manusia yaitu potensi yang ada dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya

sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola

dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya

kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang serta berkelanjutan.

Sumber daya manusia merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan daya

saing individu, organisasi, perusahaan, dan bahkan bangsa di pentas global.

Pengembangan sumber daya manusia sekarang ini sudah sangat dibutuhkan

bahkan sudah menjadi keharusan bagi perusahaan atau pun organisasi untuk

mengembangkan kemampuan para karyawannya.

Menurut catatan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)

Depdiknas. (Diakses tanggal 11/11/2013/tjiptosubroto.wordpress.com) [online]

angka penganguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Fenomena

pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi dan sekolah negeri,

karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang

mendukung kemampuan wirausaha siswanya. Masalah sumber daya manusia

inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang

didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya

keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat

pertumbuhan rata-rata 7% hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam

intensif (hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan

investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial

(26)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan

pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam

menghadapi persaingan ekonomi global.

Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan dalam kaitannya dengan

upaya pengembangan sumber daya manusia perlu menjadi prioritas karena dengan

kebutuhan yang sangat terasa sekarang ini pada penciptaan lapangan kerja,

pengurangan penganguran, pengembangan sumber daya manusia, pada akhirnya

dibutuhkan tenaga profesional yang mandiri, beretos kerja tinggi, dan produktif.

Sekarang ini, perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan

sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi

atau organisasi.

Upaya pengembangan sumber daya manusia bisa di dapatkan melalui layanan

pendidikan, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun secara informal di

keluarga dan secara nonformal di masyarakat, dilaksanakan untuk mencapai

maksud agar setiap peserta didik sebagai warga masyarakat Indonesia menjadi

manusia yang utuh. Menurut Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, ayat 1 (Diakses tanggal

12/11/2013/hukumonline.com) [online] menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sebagaimana juga dijelaskan pada undang-undang sisdiknas pasal 14 ayat 1

disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan

nonformal, dan pendidikan informal yang dapat saling melengkapi dan

memperkaya. Pendidikan nonformal sebagai pemenuh kebutuhan belajar

masyarakat yang tidak di dapatkan di jalur pendidikan formal memiliki layanan

pendidikan untuk membantu masyarakat memperoleh pendidikan di luar jalur

formal guna meningkatkan kemampuan pesertanya.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

(27)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Sejalan dengan undang-undang yang dijelaskan diatas, pendidikan sepanjang

hayat menegaskan bahwa saat manusia mengalami pendidikan adalah selama

hidupnya atau sepanjang jaga yang bertujuan tidak sekedar hanya perubahan

melainkan untuk tercapainya kepuasan setiap orang yang melakukannya. Sesuai

dengan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 26 menyatakan bahwa Satuan

Pendidikan Nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok

belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan

pendidikan sejenis. Layanan kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi

masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup,

dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha

mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Simamora dalam Kamil (2010: 4) mengartikan pelatihan sebagai

serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,

pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu. Masih

dalam Kamil (2010: 4) Goldstein dan gressner (1988) mengemukakan pula bahwa

pelatihan sebagai usaha sistematis untuk menguasai keterampilan, peraturan,

konsep ataupun cara berperilaku yang berdampak pada peningkatan kinerja. Dari

kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan serangkaian

aktivitas yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan,

pengetahuan, dan pengalaman untuk perubahan sikap yang berdampak pada

peningkatan kinerja.

Adapun menurut Marzuki (1992) dalam Kamil (2010: 11) ada tiga tujuan

pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu memenuhi kebutuhan

organisasi, memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang

pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan

yang normal serta aman, dan membantu para pemimpin organisasi dalam

melaksanakan tugasnya. Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan sumber

(28)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi

perusahaan. Tak jarang perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit

untuk membuat sumber daya manusia perusahaannya agar lebih baik, maka dari

itu dibutuhkan manajerial yang baik dalam membentuk sumber daya manusia

yang berkualitas. Kemampuan intelektual memang penting untuk mencapai tujuan

tertentu, dalam hal ini perusahaan, namun kemampuan intelektual saja tidak

cukup karena setiap manusia memerlukan interaksi dengan lingkungan yang baru

yang akan ditempati. Dengan melakukan tahap pelatihan, seorang karyawan akan

memiliki tingkat pemahaman yang lebih nyata, dengan pemahaman tersebut, ia

akan mampu bekerja optimal, mampu menciptakan sistem kerja strategis, dapat

bekerja sama secara solid, memiliki semangat kerja tinggi, sehingga dapat

memberikan hasil maksimal terhadap perusahaan.

Dalam sebuah pelatihan tentu diperlukan manajemen atau pengelolaan yang

baik agar pelatihan yang diselenggarakan berjalan dengan apa yang diharapkan

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dimana fungsi manajemen yang paling

utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan pada dasarnya

menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai

dengan yang diharapkan. Pada fungsi pelaksanaan lebih kepada realisasi dari apa

yang sudah direncanakan. Sedangkan pada fungsi evaluasi lebih kepada proses

menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk

mendukung tercapainya tujuan. Pada fungsi inilah ketercapaian/ keefektivitasan

suatu pelatihan bisa dilihat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Pada dasarnya efektivitas dapat diartikan tingkat ketercapaian suatu tujuan,

seperti yang dikemukakan pula oleh Chester I. Bernard yang mengemukakan bahwa: “Jika tujuan tertentu yang diinginkan telah tercapai, maka kita akan mengatakan bahwa tindakan itu efektif”.

LP2ES (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah) sebagai

lembaga pelatihan mempunyai program bagaimana membentuk pribadi-pribadi

baru yang tangguh yang memiliki kemampuan memimpin yang baik sekaligus

(29)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembentukan kinerja karyawan yang baik membuat beberapa perusahaan negeri

maupun swasta bekerja sama dengan LP2ES untuk membantu para karyawan baru

perusahaan-perusahaan tersebut agar memiliki pribadi yang baik dengan

pendekatan spriritual yang nantinya diharapkan para karyawan tersebut memiliki

etos kerja yang baik dan kinerja yang optimal. Kekhasan yang dimiliki LP2ES

dalam pembentukan karakter BAKU (baik dan kuat) dengan pendekatan spiritual

untuk membentuk para karyawan baru yang lebih memiliki etos kerja yang tinggi

bagi perusahaannya dengan nilai-nilai spiritual yang baik sehingga bila telah

mengikuti pelatihan tersebut diharapkan para peserta bersedia atau mampu

menerima ditempatkan dimana saja dengan hati yang lapang dan tulus ikhlas

sesuai kemampuan dan penilaian hasil pelatihan tersebut.

Peneliti mengambil fokus pada kegiatan outbound training yang diikuti Bank

BNI Syariah Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, dimana dua

hari berupa pembekalan materi dan dua hari kegiatan yang dilakukan di alam

dengan permainan-permainan atraktif sebagai media penerapan dari materi yang

disampaikan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari proses

penyelenggaraan dari awal sampai akhir, terdapat perubahan perilaku dari para

peserta yang lebih menonjol dari sisi spiritualnya sehingga antara peserta lebih

solid dan saling menghargai satu sama lainnya, juga tumbuhnya rasa kebersamaan

antar peserta sehingga terjalin keharmonisan dalam bekerja. Kondisi tersebut

mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung”. B. Identifikasi Masalah

Perlunya ditetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu adalah untuk

memperjelas permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kegiatan pelatihan yang dilakukan cenderung hanya memfokuskan diri pada

aspek akademik sehingga aspek spiritual peserta kurang menjadi perhatian,

(30)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurikulum pelatihan yang biasa digunakan merupakan kurikulum yang dibuat

sendiri oleh lembaga sesuai dengan kondisi peserta serta kebutuhan peserta.

3. Pendidikan dan pelatihan dasar yang dilakukan mengacu pada sistem semi

militer, sehingga perubahan yang terjadi bisa lebih dirasakan langsung oleh

peserta.

4. Tindak lanjut dari hasil sebuah pelatihan bisa diukur tingkat keberhasilannya.

5. Keharmonisasian yang terjadi dalam bekerja tidak terlepas dari kegiatan

outbound yang dilakukan bersama sehingga diantara satu dengan yang lain

peserta memiliki keakraban dan memiliki rasa kebersamaan.

C. Perumusan Masalah

Dari paparan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi permasalahan

penelitian terkait dengan penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan, yang

mengambil fokus pada kegiatan outbond training yang diikuti oleh Bank BNI

Syariah Jakarta. Maka dari itu penulis merumuskan penelitian bagaimana

penyelenggaraan diklatsar outbound training di LP2ES ke dalam beberapa bentuk

pertanyaan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES?

b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES?

c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond

training di LP2ES?

d. Bagimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar

outbond training di LP2ES?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat diarahkan untuk mencapai sasaran dan target yang

ingin dicapai. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES.

b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES.

c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond

training di LP2ES.

d. Bagaimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar

(31)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Dari penelitian ini, peneliti mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Secara konseptual, pelatihan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan konsep

pengelola pelatihan mengenai efektivitas fungsi manajemen pelatihan dalam

penyelenggaraan pelatihan.

2. Secara praktis bagi penyelenggara pelatihan, temuan ini dapat dijadikan

bahan referensi dan informasi untuk pengembangan penerapan fungsi-fungsi

manajemen pelatihan yang dilakukan pada lembaga pelatihan.

3. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk penguatan pengetahuan,

keterampilan, dan wawasan dalam mengaplikasian teori dan inovasi

manajemen pelatihan di lembaga pelatihan.

4. Sebagai bahan referensi bila ada pihak yang ingin lebih lanjut meneliti pada

bidang yang sama.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) Bandung (2013: 6) sebagai berikut:

BAB 1: Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi.

BAB 2:Kajian Pustaka, mencakup konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan),

konsep efektivitas, konsep outbound training, dan konsep Pendidikan

Luar Sekolah.

BAB 3:Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian,

desain pelatihan, metode penelitian, definisi operasional, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB 4:Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi gambaran lokasi penelitian,

gambaran umum program outbound training, deskripsi hasil penelitian,

(32)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5:Kesimpulan dan Saran, membahas tentang kesimpulan dan beberapa

(33)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi

Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi di Jalan Geger Kalong

Girang Baru No 4 Bandung 40154. Lokasi ini dipilih karena LP2ES sebagai

lembaga pelatihan yang menggunakan pendekatan spiritual yang merupakan

bagian dari pendidikan nonformal. Hal ini juga yang melatar belakangi Bank BNI

Syariah Jakarta untuk bekerja sama dalam upaya peningkatan sumber daya

manusia perusahaannya.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang terkait dengan hal yang akan diteliti.

Dalam penelitian, subjek penelitian berperan sangat penting karena dari situ lah

data tentang penelitian akan diamati. Arikunto (2000: 116) mengemukakan subjek

penelitian adalah benda, hal, atau orang dan tempat dimana data untuk variabel

penelitian melekat dan yang dipermasalahkan dalam penelitian. Subjek penelitian

dinamakan narasumber, partisipan atau informan dalam penelitian. Pada

umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian

kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan

hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke

tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada

kasus yang dipelajari dalam Sugiyono (2010: 298).

Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan purposive sample yang

bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian

dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh

peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh

(34)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penyelenggaraan

outbound training yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Jakarta.

Dalam penelitian ini sumber data berasal dari dua orang manager LP2ES, satu

orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta yang menikuti diklatsar ini.

B.Desain Pelatihan

Desain pelatihan disini adalah rancangan peneliti dari awal sampai akhir

penelitian, yaitu memberikan gambaran mengenai tahap perancangan penelitian,

pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan

penelitian. Moleong (2013, 127) mengemukakan ada empat yang harus dilakukan

oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Tahap Pra-Lapangan

Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Girang Baru

No 4 Bandung 40154. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar

memperoleh gambaran mengenai pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang

akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan perizinan kepada

pihak-pihak terkait mulai dari instansi lembaga pendidikan yang sedang ditempuh,

kemudian pihak lembaga yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi

Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung dan manajer program lembaga,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Kemudian

peneliti melakukan wawancara dengan manajer program, setelah itu peneliti

mengkaji dan menganalisis apakah fokus permasalahan yang di dapatkan dari

hasil wawancara berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini, peneliti berusaha meninmbang dan memilih data yang akan

dijadikan fokus masalah penelitian, serta pemilihan narasumber dan metode pada

penelitian ini. Apa saja yang dilakukan oleh peneliti, siapa yang akan dijadikan

sumber penelitian, dan siapa saja yang akan dijadikan narasumber. Setelah

(35)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data yang ada

di lapangan, serta membuat penyimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang

ada di lapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam

mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model yang dipakai dalam teknik

analisis data disini adalah metode analisis deskriptif, metode yang digunakan

dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta

menafsirkan data yang sudah ada untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan

teliti terhadap suatu objek penelitian. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan

mengumpulkan data dan informasi yang dihasilkan dari wawancara, observasi,

pengamatan, dokumen resmi. Kemudian data yang terkumpul diolah sesuai

dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap penulisan laporan ini, peneliti menyajikan keseluruhan tahapan

kegiatan selama penelitian. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang telah

terkumpul selama proses penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan secata

terus menerus selama proses penelitian sampai pada data dan informasi yang

diperlukan terkumpul. Pengolahan data berupa laporan awal atas perbandingan

laporan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data terakhir dilakukan

setelah data yang dikumpulkan telah lengkap dan terkumpul. Tahap penulisan

laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Setelah itu peneliti

berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan. Kemudian

laporan penelitian disajikan sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan

universitas.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Menurut Sugiono (2008: 1) pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

(36)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sejalan dengan itu, Moleong (2013: 6) mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Secara harfiah metode (method) berarti cara. Selain itu, metode atau metodik

berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau

cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai

tujuan tertentu. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan

prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga

merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian

merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah

pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk

menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif, menurut Mardalis (1999) metode penelitian deskriptif adalah metode

penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini.

Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan

kata lain metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh

informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-veriabel

yang ada. Karena masalah yang diteliti merupakan masalah yang sedang terjadi

dan ada saat ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

karena peneliti ingin mengetahui dan memahami bagaimana penyelenggaraan

(37)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Definisi Operasional

1. Penyelenggaraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyelenggaraan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyelenggarkan. Dalam penelitian ini, penyelenggaraan

disini dimaksudkan adalah proses terjadinya diklatsar outbound training yang

dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

2. Diklatsar

Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) adalah sebuah kegiatan yang biasa

dilakukan untuk karyawan/ anggota baru sebuah perusahaan atau organisasi.

Diklatsar ini dilakukan untuk memperkenalkan perusahaan atau organisasi yang

akan dijalankan sebagai dasar pengetahuan bagi para karyawan baru.diklatsar ini

dilaksanakan perusahaan atau organisasi untuk mempersiapkan sumber daya

manusianya agar memiliki etos kerja yang tinggi yang nantinya berdampak pada

kinerja yang baik dan terjadinya keharmonisan dalam bekerja.

3. Outbound Training

Outbound Training adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks

dan santai, dengan rangkaian petualangan atau permainan yang relatif ringan

dalam Sutanta (2010: 8). Sedangkan istilah outbound yang sering digunakan

merupakan kegiatan luar ruangan yang ekstrem (di luar batas kewajaran). Dalam

outbound, petualangan yang disodorkan adalah petualangan yang memiliki tingkat

kesulitan tertentu sehingga mampu memacu adrenalin.

E.Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013: 305) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau

alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human

instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

(38)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek

penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang

diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara

dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Selain itu,

dalam memandang realitas penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu

bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam

variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan

banyak sekali. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif ini belum dapat

dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrumen”. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian

kualitatif. Nasution (1988) menyatakan:

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun

selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi

data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi

dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour

question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan

membuat kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan

(39)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data berguna untuk mengumpulkan data

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber

data dan teknik pemgumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta

wawancara yang mendalam dan juga dokumentasi. Dalam penelitian ini,

digunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, studi

dokumentasi, dan triangulasi.

1. Observasi

Dalam Sugiyono (2013: 310), Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)

maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan

dan tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi yang tak

berstruktur (unstructured observation). Observasi yang dilakukan peneliti adalah

observasi tak berstruktur, karena pada mulanya peneliti belum jelas mengambil

fokus penelitiannya. Setelah melakukan observasi awal, fokus penelitian mulai

berkembang selama observasi berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan

atau keyakinan pribadi. Esterberg dalam Sugiyono (2013: 317) menyatakn bahwa

(40)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Sedangkan Kartini Kartono (1986:171) mendifinisikan wawancara

adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini

merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan

secara fisik. Dari dua definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang atau lebih yang bertukar

informasi yang diarahkan pada permasalahan tertentu.

Dalam Sugiyono (2013: 319) Esterberg mengemukakan beberapa macam

wawancara, yaitu: (1) Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan

pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara

terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis. (2) Wawancara semiterstruktur, dalam

pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur, tujuannya untuk

menemukan masalah secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

dimintai pendapat dan ide-idenya. (3) Wawancara tak berstruktur, adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara tak berstruktur, karena

peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan, tujuannya agar peneliti menemukan

permasalahan lebih terbuka sehingga lebih mendengarkan apa yang diceritakan

informan.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

(41)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih kredibel atau dapat dipercaya bila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan

di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.

Dalam penelitian ini, peneliti menghimpun berbagai dokumen yang terkait

dengan fokus penelitian yang akan peneliti teliti.

G.Uji Keabsahan Data 1. Uji Kredibilitas

Dalam uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ada empat jenis pengujian

keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik uji keabsahan

data triangulasi, teknik ini bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan

data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Susan Stainback

dalam Sugiyono (2013: 330) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan

untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada

peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari suatu objek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya yaitu

menggabungkah hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi manajer program,

supervisor, dan lulusan pelatihan mengenai penyelenggaraan diklatsar outbound

training yang dilakukan Bank BNI Syariah Jakarta.

H.Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono (2013: 334) menyatakan bahwa analisi data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilaukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,

(42)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Langkah-langkah analisis data yang dikemukakan Sugiyono (2013: 338)

adalah sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya

cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mennyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan atar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data

yang sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah dalam bentuk catatan

lapangan. Dengan menyajikan data, maka akan lebih memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi.

3. Conclusion Drawing/ verification

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif bersifat sementara, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian

kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

(43)

78

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan

temuan hasil penelitian dari uraian bab sebelumnya mengenai masalah yang

diteliti yaitu: “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung.”

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan yang tertuang dalam bab

IV, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES

Proses diklatsar yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan yang dilakukan berupa negosiasi yang

berkelanjutan antara LP2ES dengan client. Kebutuhan peserta, tujuan yang ingin

dicapai client, masalah yang terjadi, dan solusi yang dilakukan merupakan bekal

awal dibuatkannya diklatsar ini. Dengan tujuan untuk membentuk karakter para

karyawan baru agar bersedia di tempatkan dimana saja dibuatkan lah kegiatan

pelatihan yang bisa melatih fisik juga mental para pesertanya agar terjadi

keharmonisan dalam bekerja. Outbound merupakan salah satu metode yang

dipakai dalam kegiatan diklatsar ini karena dengan oubound bisa dinilai

bagaimana bersikap bila dihadapkan dengan sebuah tantangan. Selain itu juga

outbound merupakan ajang refresing bagi para peserta.

Pada pelaksanaannya, diklatsar ini diikuti oleh 40 orang karyawan baru Bank

BNI Syariah yang dilakukan selama empat hari, dimana dua hari berupa

pemberian materi, dan dua hari berupa praktek dilapangan. Pada saat pemberian

materi dilakukan di lingkungan Daarut Tauhid itu sendiri, dan saat praktek

lapangan atau outbound dilakukan di daerah Pangalengan. Pada pelaksanaannya

pun dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) Tahapan karakter dasar, 2) Tahapan

Referensi

Dokumen terkait

pendingin ruangan agar kesejukan udara yang dirasakan selalu

(1) Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan penangkapan ikan dan/atau pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia,

Dermatitis popok adalah kelainan kulit yang sering dijumpai pada bayi berusia 0-24 bulan, dengan prevalensi cukup tinggi, yaitu 7-35 %.Dermatitis popok merupakan kelainan kulit

Dari hasil penelitian setelah dianalisa, diketahui bahwa pengalokasian yang tepat terhadap tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan pada Perusahaan Makanan R.H adalah

pola kalimat dasar bahasa Jepang terhadap siswa kelas XI SMA Labschool UPI tahun ajaran 2013/2014” adalah sebagai berikut:. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas

ibu terhadap faktor risiko terjadinya dermatitis popok pada bayi berusia

bahasa Jepang pada masing-masing kelas dengan perlakuan yang berbeda. Untuk melihat rancangan penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada.. tabel berikut ini:.. 115)

Bayi yang hanya diberi ASI menunjukkan angka insidensi mengalami dermatitis popok yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula dan makanan padat..