“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER
BANDUNG”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Disusun oleh : Adyasani Sya’bani Putri
0907251
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
ADYASANI SYA’BANI PUTRI 0907251
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINNG PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan
PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: PEMBIMBING I
Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd. NIP 19611114 198703 1 001
PEMBIMBING II
Dr. Yanti Shantini, M.Pd. NIP 19730128 200501 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR
OUTBOUND TRAINING PADA
KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN EKONOMI SYARIAH
(LP2ES) LEARNING CENTER
BANDUNG
Oleh
AdyasaniSya’baniPutri
© AdyasaniSya’baniPutri 4
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PERNYATAAN
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul „Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung‟ ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta sholawat serta
salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW. yang telah
memberikan rahmat, bimbingan kepada umat manusia di masanya, sehingga
kehidupan di dunia senantiasa teratur. Alhamdulillah saya sebagai penulis skripsi
ini telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyelenggaraan Diklatsar
Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung” dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun.
Saya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki dan dilengkapi. Hal ini
merupakan bukti keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki.
Oleh karena itu, dengan keterbukaan sikap dan senang hati, saya mengharapkan
kritik dan saran yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan bagi saya di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dijadikan bahan perluasan
wawasan dan pengetahuan bagi pihak yang membaca. Semoga ALLAH SWT
memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kita dalam menghadapi kompetensi
kehidupan di dunia ini. Aamiin
Bandung, Juni 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah hirobbil alamin, penulis panjatkan sukur kehadirat Allah SWT,
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan yang diharapkan. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Aamiin.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr.
Yanti Shantini, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
pengarahan, motivasi, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya tercinta papap Drs.H. Sunarya dan mamah Dra.Hj Dedeh
Rediah (almh) walaupun mamah ga bisa nemenin sampe lulus tapi doanya pasti
ngalir terus aamiin, juga adik tersayang M.Fazrian Ramadhani terima kasih
atas doa, motivasi dan cintanya.
3. Bapak Dr.Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah dan Ibu Dr. Yanti Shantini, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah serta seluruh jajaran dosen Pendidikan Luar Sekolah.
4. Bapak Tio Sulistyo, Bapak Sukirno, Bapak Fauzan, dan Teteh Nurhayati
selaku pegawai LP2ES, juga para informan dari Bank BNI Syariah yang selalu
membantu dalam melengkapi dokumen pendukung penyelesaian skripsi ini.
5. Kepada sahabat-sahabat tersayang Nani Sintiawati S.Pd, Amelia Nur Fauza
S.Pd, Resti Kurnia S.Pd, Yuni Gantini S.Pd, Arya Putra Marshal S.Pd, Dicky
Widi Nugraha S.Pd dan yang akan Menyusul S.Pd Djodi Djuniar, M.Bagus
Widya Pura Nugraharja, Nicky Rahadi, Iqbal Sahal Malik, Prasetya Adhiguna,
dan Wisman Febiansyah terima kasih atas persahabatan, cerita, serta kasih
6. Tidak lupa teman-teman sepermainan dan seperjuangan yang selalu membantu
dalam pengerjaan skripsi ini soulmateku terkasih Annisa Fauziah, Ismi
Febrianti Sasmita S.Mb, Nisa Fadilah S.Pd serta Iwan Sholahudin S.Pd yang
selalu berjuang besama mengejar dosen pembimbing I, Surti Deniarti Lestari
S.Pd, Abdul Rakman Hakim S.Pd, Fatima Siti Maulidya S.KG, Gantika Dwi
Citra S.E, teh Ade Romi S.Pd dan teh Resya (echot) yang selalu saya repotkan.
7. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan PLS 2009 terima kasih atas semua
ceritanya semoga tali silaturahmi kita tidak akan pernah terputus.
8. Kepada seluruh keluarga besar H. Aming Natasaputra terima kasih atas doa,
bantuan, serta suntikan dana yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi
ini juga kepada sepupu-sepupu tersayang Ghea Khaerunnisa S.lkom, Yunita
Ririn S.T, Nurrahmah Soffiadien A.Md, Andika Khalifah Ardi S.Ked, dan
Aldia Syamsudhuha S.T yang menjadi inspirasi tersendiri bagi saya.
9. Seluruh keluarga besar Endo Djayadiredja, terima kasih selalu direpotkan
dengan keberadaan saya serta doanya yang selalu mengalir juga Ma Uyut
(almh) yang juga tidak bisa menemani non sampai lulus.
10. Kepada teman-teman seperjuangan KKN Desa Sukawening Galih Wiguna
S.Pd, Agus Mahardika Putra S.Pd, Agustianto Nur Kusuma, Annisa Fauziah,
Vinalia S.Pd, Marlina Effendi S.Pd, Irma Mardiah S.Pd, Lutfia Putrinurani
S.Pd, Siti Maemunah S.Pd serta bapak Henhen selaku ketua posdaya desa
Sukawening terima kasih atas cerita selama 40 harinya semoga tali silaturahmi
kita terus panjang.
11. Kepada rekan seperjuang PPL serta para pegawainya di BBPP Lembang
terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang diberikan selama bekerja disana.
12. Teman-teman satu rumah P2M Sadang Mekar dan P2M Cikadu terima kasih
atas ceritanya walau singkat hanya satu minggu tetapi kesannya insya allah
bisa sampai seumur hidup.
13. Teman-teman Keamanan MOKA-KU tahun 2011 dan 2012 terima kasih atas
pengalaman, cerita, dan silaturahmi yang masih terus berjalin sampai sekarang
14. Kepada kawan-kawan pejuang tim basket FIP terima kasih atas semua
kenangan yang pernah kita lakukan.
15. Terima kasih kepada teman-teman IMT Bumi Siliwangi yang sudah menjadi
keluarga selama berada di perantauan.
16. Tidak lupa kepada teman sepanjang masa Anugerah Mufti Putra S.E terima
kasih telah menjadi teman berkeluh kesah selama ini, semoga kita sukses terus
kedepannya. Aamiin
17. Terima kasih juga untuk semua orang yang mengenal saya dan yang akan
saya kenal yang sudah dan akan memberikan doa dan dukungannya .
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Aamiin
Bandung, Juni 2014
ABSTRAK
“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA
KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER
BANDUNG”
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
ABSTRAK vi
DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8
2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10
4.. Landasan-landasan Diklat ... 11
5.. Manajemen Diklat ... 12
6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22
7.. Metode Diklat ... 23
B. Konsep Efektivitas 25
1.. Pengertian Efektivitas 25
2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26
C. Konsep Outbound Training 29
1.. Pengertian Outbound 29
2.. Alasan Penggunaan Outbound 30
3.. Manfaat Outbound Training 30
4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31
D. Konsep Kinerja 31
1.. Pengertian Kinerja 31
2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32
3.. Penilaian Kinerja 32
E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33
1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33
2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35
3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37
BAB III METODE PENELITIAN 40
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40
1. Lokasi Penelitian 40
2. Subjek Penelitian 40
B. Desain Pelatihan 41
1. Tahap Pra-Lapangan 41
2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41
3. Tahap Analisis Data 42
4. Tahap Penulisan Laporan 42
C. Metode Penelitian 42
D. Definisi Operasional 44
1. Penyelenggaraan 44
2. Diklatsar 44
3. Outbound Training 44
E. Instrumen Penelitian 45
F. Teknik Pengumpulan Data 46
1. Observasi 46
3. Studi Dokumentasi 48
G. Uji Keabsahan Data 48
H. Analisis Data 49
1. Data Reduction (Reduksi Data) 49
2. Data Display (Penyajian Data) 49
3. Conclusion Drawing/verification 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50
1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)
Learning Center Bandung 50
2. Visi dan Misi Lembaga 52
B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52
1. Latar Belakang 52
2. Tujuan Pelatihan 53
3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53
4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54
5. Data Pengelola Program 54
6. Warga Belajar 55
7. Identitas Informan Penelitian 55
C. Deskripsi Hasil Penelitian 57
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound
Training di LP2ES 64
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training
oleh Para Lulusan 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian 68
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training
oleh Para Lulusan 76
BAB V KESIMPULAN 78
A. Kesimpulan 78
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound
Training di LP2ES 80
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training
oleh Para Lulusan 81
B. Saran 82
1. Karyawan 82
2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)
Learning Center Bandung 82
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pengelola Program Diklatsar Outbound Training 54
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian 86
Lampiran 2 Instrumen Penelitian 89
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
ABSTRAK vi
DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8
2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10
4.. Landasan-landasan Diklat ... 11
5.. Manajemen Diklat ... 12
6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22
7.. Metode Diklat ... 23
B. Konsep Efektivitas 25
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26
3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas 28
C. Konsep Outbound Training 29
1.. Pengertian Outbound 29
2.. Alasan Penggunaan Outbound 30
3.. Manfaat Outbound Training 30
4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31
D. Konsep Kinerja 31
1.. Pengertian Kinerja 31
2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32
3.. Penilaian Kinerja 32
E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33
1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33
2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35
3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37
BAB III METODE PENELITIAN 40
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40
1. Lokasi Penelitian 40
2. Subjek Penelitian 40
B. Desain Pelatihan 41
1. Tahap Pra-Lapangan 41
2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41
3. Tahap Analisis Data 42
4. Tahap Penulisan Laporan 42
C. Metode Penelitian 42
D. Definisi Operasional 44
1. Penyelenggaraan 44
2. Diklatsar 44
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian 45
F. Teknik Pengumpulan Data 46
1. Observasi 46
2. Wawancara 47
3. Studi Dokumentasi 48
G. Uji Keabsahan Data 48
H. Analisis Data 49
1. Data Reduction (Reduksi Data) 49
2. Data Display (Penyajian Data) 49
3. Conclusion Drawing/verification 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50
1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)
Learning Center Bandung 50
2. Visi dan Misi Lembaga 52
B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52
1. Latar Belakang 52
2. Tujuan Pelatihan 53
3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53
4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54
5. Data Pengelola Program 54
6. Warga Belajar 55
7. Identitas Informan Penelitian 55
C. Deskripsi Hasil Penelitian 57
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh
Para Lulusan 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian 68
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training
di LP2ES 75
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh
Para Lulusan 76
BAB V KESIMPULAN 78
A. Kesimpulan 78
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78
2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79
3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training
di LP2ES 80
4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh
Para Lulusan 81
B. Saran 82
1. Karyawan 82
2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning
Center Bandung 82
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung yang diikuti oleh karyawan baru Bank BNI Syariah Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui 1) proses diklatsar outbond training di LP2ES, 2) yang diperoleh dari diklatsar outbond
training di LP2ES, 3) faktor mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES, dan 4)
bagaimana lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sumber data dalam penelitian ini adalah dua orang manager LP2ES, satu orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta diklat.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) proses diklatsar sudah berjalan sesuai apa yang dibutuhkan client dan apa yang sudah direncanakan bersama antara pihak penyelenggara dan client. 2) hasil yang diperoleh pada saat diklatsar sudah memuaskan penyelenggara, client serta para fasilitator. 3) faktor-faktor yang mendukung keberhasilan diklatsar ini antara lain: pendekatan yang dilakukan lebih kepada sisi spritual peserta, program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar, juga memberi solusi yang berorientasi pada masalah yang dihadapi, narasumber yang dipakai pun adalah seseorang yang memang sudah ahli dalam bidangnya, serta kurikulum yang dipakai dirancang sendiri yang bersumber dari aa Gym. 4) lulusan sangat bisa memanfaatkan ilmu yang didapat karena materi-materi yang diberikan sudah disesuaikan dengan apa yang biasa dilakukan sehari-hari.
Kata Kunci: Outbound Training, Penyelenggaraan, Diklatsar, Lembaga
ABSTRAK
The main focus of this research is implementation of outbound training conducted by Islamic Economics Education and Training Institute (LP2ES) Learning Center Bandung, followed by new employees of Jakarta Islamic BNI Bank. The goal is to determine: 1) The process of outbond training in LP2ES, 2) The benefit of outbond training in LP2ES, 3) Supporting success factors of outbound training in LP2ES, and 4) How the graduates utilize obtained results in LP2ES.
This research uses descriptive analysis method with qualitative approach. This research uses data collection techniques such as observasion, interviews, and study documention. The sources of data in this study obtained from two LP2ES manager, one LP2ES supervisor, and
three participants of training.
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam memasuki era globalisasi,
isu-isu kritis yang sering muncul adalah adanya keinginan untuk melakukan
perbaikan di segala bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan
salah satu komponen supra sistem pembangunan yang dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas (Pujianti Fauziah, 2010). Sumber daya
manusia yaitu potensi yang ada dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang serta berkelanjutan.
Sumber daya manusia merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan daya
saing individu, organisasi, perusahaan, dan bahkan bangsa di pentas global.
Pengembangan sumber daya manusia sekarang ini sudah sangat dibutuhkan
bahkan sudah menjadi keharusan bagi perusahaan atau pun organisasi untuk
mengembangkan kemampuan para karyawannya.
Menurut catatan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
Depdiknas. (Diakses tanggal 11/11/2013/tjiptosubroto.wordpress.com) [online]
angka penganguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Fenomena
pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi dan sekolah negeri,
karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang
mendukung kemampuan wirausaha siswanya. Masalah sumber daya manusia
inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang
didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya
keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 7% hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam
intensif (hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan
pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam
menghadapi persaingan ekonomi global.
Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan dalam kaitannya dengan
upaya pengembangan sumber daya manusia perlu menjadi prioritas karena dengan
kebutuhan yang sangat terasa sekarang ini pada penciptaan lapangan kerja,
pengurangan penganguran, pengembangan sumber daya manusia, pada akhirnya
dibutuhkan tenaga profesional yang mandiri, beretos kerja tinggi, dan produktif.
Sekarang ini, perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan
sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi
atau organisasi.
Upaya pengembangan sumber daya manusia bisa di dapatkan melalui layanan
pendidikan, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun secara informal di
keluarga dan secara nonformal di masyarakat, dilaksanakan untuk mencapai
maksud agar setiap peserta didik sebagai warga masyarakat Indonesia menjadi
manusia yang utuh. Menurut Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, ayat 1 (Diakses tanggal
12/11/2013/hukumonline.com) [online] menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sebagaimana juga dijelaskan pada undang-undang sisdiknas pasal 14 ayat 1
disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan
nonformal, dan pendidikan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Pendidikan nonformal sebagai pemenuh kebutuhan belajar
masyarakat yang tidak di dapatkan di jalur pendidikan formal memiliki layanan
pendidikan untuk membantu masyarakat memperoleh pendidikan di luar jalur
formal guna meningkatkan kemampuan pesertanya.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Sejalan dengan undang-undang yang dijelaskan diatas, pendidikan sepanjang
hayat menegaskan bahwa saat manusia mengalami pendidikan adalah selama
hidupnya atau sepanjang jaga yang bertujuan tidak sekedar hanya perubahan
melainkan untuk tercapainya kepuasan setiap orang yang melakukannya. Sesuai
dengan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 26 menyatakan bahwa Satuan
Pendidikan Nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan
pendidikan sejenis. Layanan kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup,
dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha
mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Menurut Simamora dalam Kamil (2010: 4) mengartikan pelatihan sebagai
serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,
pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu. Masih
dalam Kamil (2010: 4) Goldstein dan gressner (1988) mengemukakan pula bahwa
pelatihan sebagai usaha sistematis untuk menguasai keterampilan, peraturan,
konsep ataupun cara berperilaku yang berdampak pada peningkatan kinerja. Dari
kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan serangkaian
aktivitas yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman untuk perubahan sikap yang berdampak pada
peningkatan kinerja.
Adapun menurut Marzuki (1992) dalam Kamil (2010: 11) ada tiga tujuan
pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu memenuhi kebutuhan
organisasi, memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang
pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan
yang normal serta aman, dan membantu para pemimpin organisasi dalam
melaksanakan tugasnya. Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan sumber
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi
perusahaan. Tak jarang perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit
untuk membuat sumber daya manusia perusahaannya agar lebih baik, maka dari
itu dibutuhkan manajerial yang baik dalam membentuk sumber daya manusia
yang berkualitas. Kemampuan intelektual memang penting untuk mencapai tujuan
tertentu, dalam hal ini perusahaan, namun kemampuan intelektual saja tidak
cukup karena setiap manusia memerlukan interaksi dengan lingkungan yang baru
yang akan ditempati. Dengan melakukan tahap pelatihan, seorang karyawan akan
memiliki tingkat pemahaman yang lebih nyata, dengan pemahaman tersebut, ia
akan mampu bekerja optimal, mampu menciptakan sistem kerja strategis, dapat
bekerja sama secara solid, memiliki semangat kerja tinggi, sehingga dapat
memberikan hasil maksimal terhadap perusahaan.
Dalam sebuah pelatihan tentu diperlukan manajemen atau pengelolaan yang
baik agar pelatihan yang diselenggarakan berjalan dengan apa yang diharapkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dimana fungsi manajemen yang paling
utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan pada dasarnya
menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai
dengan yang diharapkan. Pada fungsi pelaksanaan lebih kepada realisasi dari apa
yang sudah direncanakan. Sedangkan pada fungsi evaluasi lebih kepada proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya tujuan. Pada fungsi inilah ketercapaian/ keefektivitasan
suatu pelatihan bisa dilihat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Pada dasarnya efektivitas dapat diartikan tingkat ketercapaian suatu tujuan,
seperti yang dikemukakan pula oleh Chester I. Bernard yang mengemukakan bahwa: “Jika tujuan tertentu yang diinginkan telah tercapai, maka kita akan mengatakan bahwa tindakan itu efektif”.
LP2ES (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah) sebagai
lembaga pelatihan mempunyai program bagaimana membentuk pribadi-pribadi
baru yang tangguh yang memiliki kemampuan memimpin yang baik sekaligus
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembentukan kinerja karyawan yang baik membuat beberapa perusahaan negeri
maupun swasta bekerja sama dengan LP2ES untuk membantu para karyawan baru
perusahaan-perusahaan tersebut agar memiliki pribadi yang baik dengan
pendekatan spriritual yang nantinya diharapkan para karyawan tersebut memiliki
etos kerja yang baik dan kinerja yang optimal. Kekhasan yang dimiliki LP2ES
dalam pembentukan karakter BAKU (baik dan kuat) dengan pendekatan spiritual
untuk membentuk para karyawan baru yang lebih memiliki etos kerja yang tinggi
bagi perusahaannya dengan nilai-nilai spiritual yang baik sehingga bila telah
mengikuti pelatihan tersebut diharapkan para peserta bersedia atau mampu
menerima ditempatkan dimana saja dengan hati yang lapang dan tulus ikhlas
sesuai kemampuan dan penilaian hasil pelatihan tersebut.
Peneliti mengambil fokus pada kegiatan outbound training yang diikuti Bank
BNI Syariah Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, dimana dua
hari berupa pembekalan materi dan dua hari kegiatan yang dilakukan di alam
dengan permainan-permainan atraktif sebagai media penerapan dari materi yang
disampaikan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari proses
penyelenggaraan dari awal sampai akhir, terdapat perubahan perilaku dari para
peserta yang lebih menonjol dari sisi spiritualnya sehingga antara peserta lebih
solid dan saling menghargai satu sama lainnya, juga tumbuhnya rasa kebersamaan
antar peserta sehingga terjalin keharmonisan dalam bekerja. Kondisi tersebut
mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)
Learning Center Bandung”. B. Identifikasi Masalah
Perlunya ditetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu adalah untuk
memperjelas permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kegiatan pelatihan yang dilakukan cenderung hanya memfokuskan diri pada
aspek akademik sehingga aspek spiritual peserta kurang menjadi perhatian,
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kurikulum pelatihan yang biasa digunakan merupakan kurikulum yang dibuat
sendiri oleh lembaga sesuai dengan kondisi peserta serta kebutuhan peserta.
3. Pendidikan dan pelatihan dasar yang dilakukan mengacu pada sistem semi
militer, sehingga perubahan yang terjadi bisa lebih dirasakan langsung oleh
peserta.
4. Tindak lanjut dari hasil sebuah pelatihan bisa diukur tingkat keberhasilannya.
5. Keharmonisasian yang terjadi dalam bekerja tidak terlepas dari kegiatan
outbound yang dilakukan bersama sehingga diantara satu dengan yang lain
peserta memiliki keakraban dan memiliki rasa kebersamaan.
C. Perumusan Masalah
Dari paparan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi permasalahan
penelitian terkait dengan penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan, yang
mengambil fokus pada kegiatan outbond training yang diikuti oleh Bank BNI
Syariah Jakarta. Maka dari itu penulis merumuskan penelitian bagaimana
penyelenggaraan diklatsar outbound training di LP2ES ke dalam beberapa bentuk
pertanyaan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES?
b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES?
c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond
training di LP2ES?
d. Bagimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar
outbond training di LP2ES?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat diarahkan untuk mencapai sasaran dan target yang
ingin dicapai. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES.
b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES.
c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond
training di LP2ES.
d. Bagaimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat / Signifikansi Penelitian
Dari penelitian ini, peneliti mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Secara konseptual, pelatihan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan konsep
pengelola pelatihan mengenai efektivitas fungsi manajemen pelatihan dalam
penyelenggaraan pelatihan.
2. Secara praktis bagi penyelenggara pelatihan, temuan ini dapat dijadikan
bahan referensi dan informasi untuk pengembangan penerapan fungsi-fungsi
manajemen pelatihan yang dilakukan pada lembaga pelatihan.
3. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk penguatan pengetahuan,
keterampilan, dan wawasan dalam mengaplikasian teori dan inovasi
manajemen pelatihan di lembaga pelatihan.
4. Sebagai bahan referensi bila ada pihak yang ingin lebih lanjut meneliti pada
bidang yang sama.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung (2013: 6) sebagai berikut:
BAB 1: Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi.
BAB 2:Kajian Pustaka, mencakup konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan),
konsep efektivitas, konsep outbound training, dan konsep Pendidikan
Luar Sekolah.
BAB 3:Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian,
desain pelatihan, metode penelitian, definisi operasional, instrument
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
BAB 4:Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi gambaran lokasi penelitian,
gambaran umum program outbound training, deskripsi hasil penelitian,
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 5:Kesimpulan dan Saran, membahas tentang kesimpulan dan beberapa
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi
Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi di Jalan Geger Kalong
Girang Baru No 4 Bandung 40154. Lokasi ini dipilih karena LP2ES sebagai
lembaga pelatihan yang menggunakan pendekatan spiritual yang merupakan
bagian dari pendidikan nonformal. Hal ini juga yang melatar belakangi Bank BNI
Syariah Jakarta untuk bekerja sama dalam upaya peningkatan sumber daya
manusia perusahaannya.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang terkait dengan hal yang akan diteliti.
Dalam penelitian, subjek penelitian berperan sangat penting karena dari situ lah
data tentang penelitian akan diamati. Arikunto (2000: 116) mengemukakan subjek
penelitian adalah benda, hal, atau orang dan tempat dimana data untuk variabel
penelitian melekat dan yang dipermasalahkan dalam penelitian. Subjek penelitian
dinamakan narasumber, partisipan atau informan dalam penelitian. Pada
umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan
hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke
tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada
kasus yang dipelajari dalam Sugiyono (2010: 298).
Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan purposive sample yang
bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian
dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh
peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penyelenggaraan
outbound training yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Jakarta.
Dalam penelitian ini sumber data berasal dari dua orang manager LP2ES, satu
orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta yang menikuti diklatsar ini.
B.Desain Pelatihan
Desain pelatihan disini adalah rancangan peneliti dari awal sampai akhir
penelitian, yaitu memberikan gambaran mengenai tahap perancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan
penelitian. Moleong (2013, 127) mengemukakan ada empat yang harus dilakukan
oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Tahap Pra-Lapangan
Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Girang Baru
No 4 Bandung 40154. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar
memperoleh gambaran mengenai pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang
akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan perizinan kepada
pihak-pihak terkait mulai dari instansi lembaga pendidikan yang sedang ditempuh,
kemudian pihak lembaga yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi
Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung dan manajer program lembaga,
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Kemudian
peneliti melakukan wawancara dengan manajer program, setelah itu peneliti
mengkaji dan menganalisis apakah fokus permasalahan yang di dapatkan dari
hasil wawancara berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap ini, peneliti berusaha meninmbang dan memilih data yang akan
dijadikan fokus masalah penelitian, serta pemilihan narasumber dan metode pada
penelitian ini. Apa saja yang dilakukan oleh peneliti, siapa yang akan dijadikan
sumber penelitian, dan siapa saja yang akan dijadikan narasumber. Setelah
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data yang ada
di lapangan, serta membuat penyimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang
ada di lapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam
mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model yang dipakai dalam teknik
analisis data disini adalah metode analisis deskriptif, metode yang digunakan
dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta
menafsirkan data yang sudah ada untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan
teliti terhadap suatu objek penelitian. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan
mengumpulkan data dan informasi yang dihasilkan dari wawancara, observasi,
pengamatan, dokumen resmi. Kemudian data yang terkumpul diolah sesuai
dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian kualitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap penulisan laporan ini, peneliti menyajikan keseluruhan tahapan
kegiatan selama penelitian. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang telah
terkumpul selama proses penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan secata
terus menerus selama proses penelitian sampai pada data dan informasi yang
diperlukan terkumpul. Pengolahan data berupa laporan awal atas perbandingan
laporan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data terakhir dilakukan
setelah data yang dikumpulkan telah lengkap dan terkumpul. Tahap penulisan
laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Setelah itu peneliti
berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan. Kemudian
laporan penelitian disajikan sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan
universitas.
C.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Menurut Sugiono (2008: 1) pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Sejalan dengan itu, Moleong (2013: 6) mengungkapkan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Secara harfiah metode (method) berarti cara. Selain itu, metode atau metodik
berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau
cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk
menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif, menurut Mardalis (1999) metode penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini.
Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan
kata lain metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-veriabel
yang ada. Karena masalah yang diteliti merupakan masalah yang sedang terjadi
dan ada saat ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
karena peneliti ingin mengetahui dan memahami bagaimana penyelenggaraan
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Definisi Operasional
1. Penyelenggaraan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyelenggaraan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyelenggarkan. Dalam penelitian ini, penyelenggaraan
disini dimaksudkan adalah proses terjadinya diklatsar outbound training yang
dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
2. Diklatsar
Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) adalah sebuah kegiatan yang biasa
dilakukan untuk karyawan/ anggota baru sebuah perusahaan atau organisasi.
Diklatsar ini dilakukan untuk memperkenalkan perusahaan atau organisasi yang
akan dijalankan sebagai dasar pengetahuan bagi para karyawan baru.diklatsar ini
dilaksanakan perusahaan atau organisasi untuk mempersiapkan sumber daya
manusianya agar memiliki etos kerja yang tinggi yang nantinya berdampak pada
kinerja yang baik dan terjadinya keharmonisan dalam bekerja.
3. Outbound Training
Outbound Training adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks
dan santai, dengan rangkaian petualangan atau permainan yang relatif ringan
dalam Sutanta (2010: 8). Sedangkan istilah outbound yang sering digunakan
merupakan kegiatan luar ruangan yang ekstrem (di luar batas kewajaran). Dalam
outbound, petualangan yang disodorkan adalah petualangan yang memiliki tingkat
kesulitan tertentu sehingga mampu memacu adrenalin.
E.Instrumen Penelitian
Sugiyono (2013: 305) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human
instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek
penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang
diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Selain itu,
dalam memandang realitas penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu
bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam
variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan
banyak sekali. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif ini belum dapat
dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrumen”. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian
kualitatif. Nasution (1988) menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun
selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi
data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi
dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour
question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan
membuat kesimpulan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data berguna untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber
data dan teknik pemgumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta
wawancara yang mendalam dan juga dokumentasi. Dalam penelitian ini,
digunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, studi
dokumentasi, dan triangulasi.
1. Observasi
Dalam Sugiyono (2013: 310), Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)
maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.
Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi
berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan
dan tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi yang tak
berstruktur (unstructured observation). Observasi yang dilakukan peneliti adalah
observasi tak berstruktur, karena pada mulanya peneliti belum jelas mengambil
fokus penelitiannya. Setelah melakukan observasi awal, fokus penelitian mulai
berkembang selama observasi berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi. Esterberg dalam Sugiyono (2013: 317) menyatakn bahwa
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Sedangkan Kartini Kartono (1986:171) mendifinisikan wawancara
adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini
merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan
secara fisik. Dari dua definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang atau lebih yang bertukar
informasi yang diarahkan pada permasalahan tertentu.
Dalam Sugiyono (2013: 319) Esterberg mengemukakan beberapa macam
wawancara, yaitu: (1) Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara
terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis. (2) Wawancara semiterstruktur, dalam
pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur, tujuannya untuk
menemukan masalah secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
dimintai pendapat dan ide-idenya. (3) Wawancara tak berstruktur, adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara tak berstruktur, karena
peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan, tujuannya agar peneliti menemukan
permasalahan lebih terbuka sehingga lebih mendengarkan apa yang diceritakan
informan.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih kredibel atau dapat dipercaya bila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan
di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.
Dalam penelitian ini, peneliti menghimpun berbagai dokumen yang terkait
dengan fokus penelitian yang akan peneliti teliti.
G.Uji Keabsahan Data 1. Uji Kredibilitas
Dalam uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ada empat jenis pengujian
keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik uji keabsahan
data triangulasi, teknik ini bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan
data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Susan Stainback
dalam Sugiyono (2013: 330) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dari suatu objek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya yaitu
menggabungkah hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi manajer program,
supervisor, dan lulusan pelatihan mengenai penyelenggaraan diklatsar outbound
training yang dilakukan Bank BNI Syariah Jakarta.
H.Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2013: 334) menyatakan bahwa analisi data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilaukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Langkah-langkah analisis data yang dikemukakan Sugiyono (2013: 338)
adalah sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya
cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mennyajikan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan atar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data
yang sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah dalam bentuk catatan
lapangan. Dengan menyajikan data, maka akan lebih memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi.
3. Conclusion Drawing/ verification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif bersifat sementara, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
78
Adyasani Sya’bani Putri, 2014
PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan
temuan hasil penelitian dari uraian bab sebelumnya mengenai masalah yang
diteliti yaitu: “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung.”
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan yang tertuang dalam bab
IV, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES
Proses diklatsar yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan yang dilakukan berupa negosiasi yang
berkelanjutan antara LP2ES dengan client. Kebutuhan peserta, tujuan yang ingin
dicapai client, masalah yang terjadi, dan solusi yang dilakukan merupakan bekal
awal dibuatkannya diklatsar ini. Dengan tujuan untuk membentuk karakter para
karyawan baru agar bersedia di tempatkan dimana saja dibuatkan lah kegiatan
pelatihan yang bisa melatih fisik juga mental para pesertanya agar terjadi
keharmonisan dalam bekerja. Outbound merupakan salah satu metode yang
dipakai dalam kegiatan diklatsar ini karena dengan oubound bisa dinilai
bagaimana bersikap bila dihadapkan dengan sebuah tantangan. Selain itu juga
outbound merupakan ajang refresing bagi para peserta.
Pada pelaksanaannya, diklatsar ini diikuti oleh 40 orang karyawan baru Bank
BNI Syariah yang dilakukan selama empat hari, dimana dua hari berupa
pemberian materi, dan dua hari berupa praktek dilapangan. Pada saat pemberian
materi dilakukan di lingkungan Daarut Tauhid itu sendiri, dan saat praktek
lapangan atau outbound dilakukan di daerah Pangalengan. Pada pelaksanaannya
pun dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) Tahapan karakter dasar, 2) Tahapan