• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TERHADAP SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 DI BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENELITIAN TERHADAP SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 DI BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

(

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

AZIZAH DARAJAT

0904073

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh

Azizah Darajat

0904073

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK

© Azizah Darajat

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

LEMBAR PERSETUJUAN

Bandung, Agustus 2013

Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I,

Ir. H. Sidik Hananto, M.T

NIP. 19500123 197803 1 002

Pembimbing II,

Tutin Aryanti, S.T., M.T NIP. 19750815 200312 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung

(4)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

NIP. 19621231 198803 2 003

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh:

Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan

“Teori Abraham Maslow”.

(5)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Gambaran umum untuk variabel X, menyatakan pada interaksi sosial teman sebaya disekolah tergolong pada kategori cukup baik. Untuk variabel Y, motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.

(6)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013

Yang membuat pernyataan,

(7)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta

hidayah-Nya. Shalawat serta salam tak lupa Peneliti haturkan kepada junnjungan

Nabi Besar Nabi Muhammad saw yang telah banyak memberikan inspirasi kepada

Peneliti khususnya. Dan juga para sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya,

dan kita umat islam yang tidak henti-hentinya mengharapkan safa’at darinya.

Skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman

Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung.

Penyusunan Skripsi ini ditulis dengan mendapat bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati

Peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. H. Sidik Hananto, M.T. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi

yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada

Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.

2. Ibu Tutin Aryanti, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi

yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada

Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.

3. Ibu Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Arsitektur FPTK UPI.

4. Lilis Widaningsih, S.Pd, M.T., selaku Ketua Program Studi Arsitektur

FPTK UPI.

5. Bapak Drs. Husen, M.Si selaku Kepala Sekolah SMKN 6 Bandung

yang telah mengizinkan Peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

6. Seluruh siswa dan siswi kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6

(8)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Semoga kebajikan, bantuan serta doa yang telah mereka berikan kepada

Peneliti mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Rancangan desain penelitian

ini dibuat sesuai dengan ruang lingkup keilmuan dan bersifat sementara atau

tentatif yang dapat berubah bila ditemukan data baru. Peneliti mohon maaf atas

segala kekurangan dalam Penelitian skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi

Peneliti pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan juga untuk

kemajuan ilmu pengetahuan khususnya

Bandung, Agustus 2013

(9)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penulisan skripsi ini tentunya terlepas dari bantuan beberapa pihak

yang banyak membimbing dan memberikan dorongan kepada Peneliti. Untuk itu

peneliti banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan berjuta-juta kasih

sayang, doa, motivasi serta bantuan bimbingan baik secara moril dan

materil yang tiada henti.

2. Kakak Adzkiah Darajat dan kakak ipar M. Taufik yang terus memberi

motivasi dan nasihat supernya kepada peneliti, adik-adik yang sangat

peneliti sayangi M. Fadzlurrahman Djalaludin dan Fajriah Rizki Nazilah

yang selalu membuat peneliti terhibur akan kekonyolan kalian, keponakan

M. Gibran A. yang selalu membuat peneliti terus ingin pulang karena

kelucuannya. Keberadaan kalian memberikan warna tersendiri bagi

Peneliti.

3. Ibu Riskha Mardiana, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik

mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur 2009 yang telah banyak

memberikan bimbingan selama perkuliahan.

4. Jajaran Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI,

atas bantuan, pengajaran dan dorongan yang telah diberikan kepada

Peneliti.

5. Lukman Nurhakim selaku orang terdekat yang tidak pernah berhenti

bersabar terhadap sikap dan sifat Peneliti yang selalu berulah. Terimakasih

Tuhan aku menemukanmu.

6. Tri ekawati yang memberikan segala masukan, motivasi serta kekocakkan

tersendiri bagi Peneliti.

7. Irma Cd, Zelmi S, Dilla H terimakasih atas segala bantuan dan

dukungannya semoga pertemuan dan persahabatan kita dapat terjalin tanpa

(10)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

8. Ayu R, Criseta A, Dara A, Vidya R, Yuli Y , Dien A, Anita Y, Nur

Metawati serta rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknik

Arsitektur 2009 lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

9. Serta semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan Peneliti yang

tidak dapat disebutkan satu persatu

Jazaakumullah khairan katsiraa. Amin.

Bandung, Agustus 2013

(11)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

“Dan seandainya semua pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

(QS. Lukman:27)

Alhamdulillahirabbil’aalamin Sebuah langkah usai sudah

Satu cita telah ku gapai Namun itu bukanlah akhir dari perjalanan di dunia

ini Setulus hatimu mamah,searif arahanmu ayah Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalan hidupku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malammu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia,

(12)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

(13)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

(

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

AZIZAH DARAJAT

0904073

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(14)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh:

Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan “Teori Abraham Maslow”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI Teknik Gambar Bangunan sebanyak 73 responden siswa yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Instrumen penelitian untuk variabel X dan variabel Y menggunakan angket. Instrumen variabel X dan variabel Y diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah angket tersebut diuji, kemudian data diolah dengan menguji kecenderungannya untuk mengetahui gambaran umum variabel X dan variabel Y. Selanjutnya data tersebut dianalisis korelasinya dan signifikansinya kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar.

(15)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.

(16)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR ISI

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 3

1.3.1 Pembatasan Masalah 3

1.3.2 Perumusan Masalah 4

1.4Penjelasan Isilah dalam Judul 4

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 7

2.1Kajian Teori Interaksi Sosial Teman Sebaya 7

2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial 7

2.1.2 Interaksi Dalam Kelompok 9

2.1.3 Pengertian Teman Sebaya/ Kelompok Teman Sebaya 17

2.1.4 Latar Belakang Timbulnya Kelompok Teman Sebaya 20

2.1.5 Jenis Interaksi Sosial Teaman Sebaya 20

2.1.6 Fungsi Interaksi Teman Sebaya 21

2.1.7 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Teman

Sebaya 27

(17)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar 28

2.2.2 Teori- Teori Motivasi Belajar 31

2.2.3 Prinsip- prinsip Motivasi Belajar 34

2.2.4 Ciri- ciri Motivasi Belajar 35

2.2.5 Sifat Dari Motivasi Belajar 36

2.2.6 Karakteristik Motivasi Belajar 37

2.2.7 Bentuk- Bentuk Motivasi Belajar Di Sekolah 37

2.2.8 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 38

2.2.9 Fungsi Motivasi Belajar 40

2.2.10 Macam- Macam Motivasi Belajar ...41

2.3Anggapan Dasar 43

2.4Hipotesis 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44

3.1Pendekatan dan Metode Penelitian 44

3.2Variabel dan Paradigma Penelitian 44

3.3Data dan Sumber Data 45

3.4Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.5Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 49

3.6Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 51

3.7Teknik Analisis Data 58

3.7.1 Uji Validitas Instrumen 58

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen 59

3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku 60

3.7.4 Uji Normalitas 60

3.7.5 Uji Kecenderungan 61

3.7.6 Perhitungan Koefesien Korelasi 62

3.7.7 Uji Signifikansi Individual (UJI t) .... ..62

3.7.8 Pengujian Hipotessis ... ...63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64

4.1 Deskripsi Data 64

4.2 Hasil Analisis Data 64

(18)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

4.2.2 Uji Reliabilitas 66

4.2.3 Hasil Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku 66

4.2.4 Uji Normalitas 67

4.2.5 Uji Kecenderungan 68

4.2.6 Uji Korelasi 76

4.2.7 Uji Signifikansi 77

4.2.8 Uji Hipotesis 77

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 78

4.3.1 Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah 78

4.3.2 Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 83

4.3.3 Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah

Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89

5.1Kesimpulan 89

5.2Saran 90

(19)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Gambaran Tentang Diri Sendiri 25

Tabel 1.2 Alasan Mengapa Perasaan Dalam Tabel 1.1 25

Tabel 3.1 Jumlah Populasi 49

Tabel 3.2 Jumlah Sampel 51

Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert 53

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi 55

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penelitian 58

Tabel 3.6 Skala Uji Kecenderungan 64

Tabel 4.2 Hasil Pegujian Validitas Angket Variabel X dan Variabel Y 65 Tabel 4.3 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel X 67 Tabel 4.4 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel Y 67

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Tabel 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 72

Tabel 4.11 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 73 Tabel 4.12 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74

Tabel 4.13 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75

Tabel 4.14 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X dan Y 76

DAFTAR GAMBAR

(20)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Paradigma Penelitian 45

Diagram 4.1 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69

Diagram 4.2 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Diagram 4.3 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 71 Diagram 4.4 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71

Diagram 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 73

Diagram 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 74 Diagram 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74 Diagram 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai

makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif senantiasa berusaha

mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan

sosial untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya dorongan

atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk

mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka

akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.

Kehadiran pribadi lain menjadi bermakna ketika diletakkan dalam

kerangka proses transformasi masyarakat sebab pendidikan pada hakikatnya

merupakan cara berelasi antarpribadi satu sama lain dalam kerangka memecahkan

masalah-masalah konkret yang mereka hadapi. Setiap individu siswa memiliki

kebutuhan dalam berkomunikasi baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun

bermain secara berkelompok dengan teman sebayanya dalam mencari jati dirinya

dan mengembangkan ikatan emosional dalam dirinya.

Menurut Maysita, (2012:1), lingkungan memainkan peran sangat penting

dalam membentuk karakter siswa, mahasiswa, dan pada akhirnya karakter bangsa.

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan dimana terdapat

kegiatan belajar mengajar. Sebagai salah satu tempat formal terjadinya interaksi

sosial baik antara siswa dengan gurunya maupun antara siswa dengan siswa atau

teman sebaya. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari

luar terhadap kegiatan pendidikan.

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan

penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan

keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam

(22)

2

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain,

bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman (2012:75) di dalam proses

belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan

dan kemudian ingin mencapainya secara optimal maka salah satu tugas guru yaitu

untuk mengkondisikan potensi motivasi belajar siswa di kelas, supaya siswa

mampu berkonsentrasi dalam belajar. Selain motivasi yang diberikan guru ada

pula motivasi yang timbul saat siswa berinteraksi dengan teman sebayanya saat ia

memiliki hubungan interaksi yang baik seperti, ia mendapat pujian dari rekannya

saat memperoleh suatu penghargaan, mendapatkan hadiah yang diberikan oleh

teman sebayanya maupun saling bersaing dalam suatu hal dengan sebayanya.

Di sekolah terdapat siswa yang enggan belajar karena memiliki masalah

dengan teman sebayanya. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat

terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Remaja sangat ingin diterima dan

dipandang sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di

luar sekolah. Oleh karenanya, mereka cenderung bertingkah laku seperti tingkah

laku kelompok sebayanya.

Pada usia remaja mereka senang untuk berkumpul dengan teman

sebayanya. Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja

(siswa) mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan

kepribadiannya. Banyak sekali contoh situasi yang terjadi di dalam kelas biasanya

terdapat beberapa kelompok teman sebaya yang mampu mempengaruhi siswa lain

dalam hal bergaul dan memotivasi belajar, selain itu terdapat beberapa siswa yang

lain yang aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dan lainnya.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan

serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar

sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal

karena memiliki unsur tersebut siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan.

Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial

dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi

(23)

3

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Penelitian ini difokuskan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi

sosial teman sebaya dapat menumbuhkan motivasi belajar pada siswa. Dengan

latar belakang di atas Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah

yang muncul adalah Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah

dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung dapat dijabarkan

masalah-masalah pada penelitian ini adalah :

1.2.1 Siswa yang tidak memiliki banyak teman cenderung pasif di kelas.

1.2.2 Siswa yang bergabung dalam kelompok tertentu cenderung memilki

tingkah laku yang hampir sama.

1.2.3 Interaksi sosial teman sebaya tidak selalu mampu mempengaruhi

tingkat motivasi belajar seorang siswa.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, di antaranya :

a. Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya (Variabel X),

menggunakan Teori FIROB (Fundamental Interpersonal Relation

Orientation Behavior) menurut Schutz.

Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya adalah:

1) Kebutuhan kekerabatan (inklusi)

2) Kebutuhan menjaga (kontrol)

Pada variabel x ini, hubungan interaksi sosial berdasarkan hubungan

interaksi secara kontak langsung bukan dengan media interaksi sosial secara

digital seperti media sosial (facebook, twitter, chatting) melainkan hubungan

interaksi sosial secara langsung seperti tatap muka.

(24)

4

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

- Kesamaan tingkat usia atau pertumbuhan secara psikologis, yaitu Konopka,

pada fase remaja madya dengan kesamaan tingkat usia antara 15-18 tahun.

b. Motivasi Belajar (Variabel Y), menggunakan Teori Abraham Maslow.

Aspek yang diungkap dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi yang

dipengaruhi oleh faktor eksternal atau berasal dari luar individu yaitu

kondisi lingkungan siswa di antaranya yaitu:

1) Kebutuhan penghargaan

2) Kebutuhan aktualisasi diri

1.3.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian diungkapkan dalam bentuk sebuah

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang dimiliki siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung? 2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar

Bangunan di SMKN 6 Bandung?

3. Apakah terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMKN 6 Bandung?

1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul

Untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman definisi maka peneliti

merasa perlu untuk menjabarkan istilah atau frase yang terdapat dalam judul

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Interaksi Sosial Teman Sebaya, menurut Bonner dalam Gerungan (2010:62) adalah suatu bentuk hubungan antara dua atau lebih anak ketika kelakuan anak

yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan anak dengan

anak lainnya yang memiliki usia relatif sama atau sebaya.

(25)

5

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi

kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud dari

hubungan interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa adalah

suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain di usia yang sama untuk

memberikan pengaruh serta mengubah kelakuan sehingga seseorang atau

kelompok yang lain terpengaruh dan memiliki gairah dan merasa senang dan

semangat untuk belajar.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka peneliti mempunyai

tujuan penelitian, di antaranya :

1.5.1 Untuk mengetahui gambaran interaksi sosial di sekolah pada siswa

SMKN 6 Bandung

1.5.2 Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di sekolah SMKN

6 Bandung

1.5.3 Untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di

sekolah dengan motivasi belajar di SMKN 6 Bandung

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.6.1 Manfaat Secara Praktis

Manfaat bagi siswa yaitu dengan berinteraksi sosial dengan teman

sebayanya, siswa mampu untuk bergaul dengan semua teman

sebayanya namun mampu untuk membatasi diri dari pergaulan yang

bersifat negatif dan mampu untuk bergaul dengan teman sebaya yang

memiliki pengaruh yang positif hingga pergaulan tersebut dapat

meningkatkan motivasi belajarnya.

1.6.2 Bagi Lembaga

Bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

(26)

6

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

sekolah yang membangun kerjasama antar teman sebayanya, guna

meningkatkan kekerabatan antarsiswa dan motivasi belajar

siswa-siswanya.

1.6.3 Manfaat Secara Teoritis

Peneliti dapat mengetahui gambaran umum serta hubungan antara

interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa di SMKN 6

(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti, maka

peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagaimana dikemukakan

oleh Nazir (2003: 54) “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu tujuan

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Penelitian ini juga menggunakan metode korelasional. Korelasi adalah

salah satu teknik statistik yang digunakan untuk untuk mencari hubungan antara

dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang nilainya berubah-rubah dan

ciri tersebut dimungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuantitatif

maupun secara kualitatif. Sugiyono (2010:39) mengemukakan bahwa

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas / X) : interaksi sosial teman

sebaya.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat / Y) : motivasi belajar.

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:8), mengemukakan bahwa, paradigma penelitian

sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti

yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu

dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,

jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistika yang digunakan.

Variabel X (Independen) Interaksi sosial teman sebaya

(28)

45

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Berdasarkan hal tersebut maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Diagram 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Lingkup penelitian

: Hubungan antar variabel X dengan variabel Y

3.3 Data Dan Sumber Data 3.3.1 Data

Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat,

kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data juantitatif dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu data diskrit, dan data kontinum.

Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung atau

membilang (bukan mengukur), data ini sering disebut sebagai data nominal.

Sedangkan data kontinum adalah data yang diperoleh berdasarkan data Siswa

Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya

(Variabel X)

Aspek yang di ungkap;

a. Kebutuhan

Aspek yang di ungkap;

a. Kebutuhan penghargaan

b. Kebutuhan aktualisasi diri

Temuan penelitian

(29)

46

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

pengukuran diantaranya adalah data ordinal, data interval, dan data rasio

(Sugiyono,2009:23).

Data variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis variabel,

yakni variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval, dan variabel ratio.

Variabel nominal, yaitu variabel yang dikategorikan secara diskrit dan saling

terpisah satu sama lain, misalnya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa,

profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya. Variabel ordinal adalah variabel yang

disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi seseorang untuk bekerja, peringkat

perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain-lain.

Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan ukuran interval seperti indek

prestasi mahasiswa, skala termometer dan sebagainya, sedangkan variabel rasio

adalah variabel yang disusun dengan ukuran ratio seperti tingkat penganggguran,

penghasilan, berat badan, dan sebagainya.

Penelitian ini dilakukan penulis menggunakan data ordinal guna

menunjang anggapan dasar dan hipotesis, segala keterangan dan fakta-fakta yang

dijadikan bahan-bahan menyusun informasi disebut data. Di dalam penelitian ini

data yang diperlukan adalah :

1) Data tentang hubungan interaksi sosial teman sebaya

2) Data tentang motivasi belajar siswa

3.3.2 Sumber Data

Sebagai sumber data penelitian subjek yang dijadikan sebagai sumber data

yaitu responden siswa SMKN 6 Bandung Kelas XI Jurusan Teknik Gambar

Bangunan yang terdiri dari 3 kelas yaitu: XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), ”populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di

(30)

47

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Dari pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang terdiri

dari 3 kelas yaitu; XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3 dengan jumlah 91 siswa.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

Sumber: SMKN 6 Bandung

No. Jurusan Kelas Jumlah siswa

Proporsi jumlah sampel yang diambil tergantung pada sifat populasi,

artinya jika keadaan populasi homogen, sampel tidak perlu terlalu banyak, tetapi

jika keadaan populasi heterogen maka sampel seyogyanya dalam jumlah yang

banyak. Homogenitas sampel pada penelitian ini yaitu kelas. Karena kelas

merupakan kelompok teman sebaya yang ada di sekolah dan keberadaan

anggotanya bersifat tetap.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability

Sampling. Menurut Sugiyono (2009:63), Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi,

simple random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproporsionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling

menurut daerah).

Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik Simple

Random Sampling. Menurut Sugiyono(2009:64), Random Sampling merupakan

teknik penentuan sampel yang karena pengambilan anggota sampel dari populasi

yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

itu. Cara ini bila anggota populasi dianggap homogen dan pengambilan sampel

acak sederhana dapat dilakukan dengan undian, memilih bilangan dari daftar

(31)

48

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Bagan 3.2 Teknik Simple Random Sampling

Menurut Roscoe (Sugiyono, 2009:74) memberikan saran-saran tentang

ukuran sampel untuk penelitian, yaitu:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai

negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 5 (independen+dependen), maka jumlah anggota sampel

= 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing-masing kelompok antara 10 s/d 20.

Berdasarkan pengertian diatas, sampel dihitung dari jumlah variabel

independen dan dependen adalah dua variabel, maka jumlah minimal anggota

sampel adalah 2 x 10 = 20 orang. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan

untuk uji coba angket atau kuesioner dalam penelitian adalah sebanyak 30 siswa.

Yaitu masing-masing kelas diambil 30% dari jumlah siswa dalam masing-masing

kelas XI Teknik Gambar Bangunan.

Peneliti dalam menghitung besarnya sampel dalam penelitian ini

menggunakan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan tabel yang dikemukakan

oleh Kretjcie. Dengan tabel tersebut peneliti tidak perlu melakukan perhitungan

yang rumit. Kretjcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas

(32)

49

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

terhadap populasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel bahwa semakin besar

populasi makin kecil persentase sampel. (tabel terlampir)

Berdasarkan tabel Kretjcie, terlihat bila jumlah populasi dalam penelitian

ini adalah 91 siswa maka dapat diambil populasi yang terdekat yaitu 90 siswa,

Jumlah Sampel Siswa Semester Genap SMKN 6 Kelas XI TGB Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Sampel Jumlah

Sampel siswa

1 XI TGB 1 31 31/91 x 73 = 24,8 25

2 XI TGB 2 33 33/91 x 73 = 26,4 26

3 XI TGB 3 29 27/91 x 73 = 21,6 22

Jumlah 73 siswa

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Angket yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada

seseorang, dalam hal ini disebut dengan responden. Adapun angket yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala

likert. Sugiyono (2010: 93) menyatakan bahwa “skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudia indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.”

(33)

50

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

a. Faktor efektivitas penelitian, karena melalui angket sejumlah besar

data yang cukup lengkap dari responden dapat dikumpulkan dalam

waktu yang relatif singkat.

b. Faktor efisiensi, karena penelitian dapat dicapai dengan biaya yang

relatif rendah.

c. Dengan angket pengolahan relatif mudah.

Angket yang akan diberikan kepada responden siswa SMKN 6

Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas XI yang terdiri dari 3

kelas yaitu ; XI TGB1, XI TGB 2 dan XI TGB 3 peneliti akan mengambil

73 sampel dari 91 siswa.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data maka peneliti mengambil variasi jenis

instrument penelitian adalah angket, ceklis (check-list) atau daftar centang,

pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Item-item pertanyaan dalam instrumen penelitan dipandang perlu untuk di

uji cobakan terlebih dahulu dengan tujuan:

1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap

pertanyaan- pertanyaan penelitian.

2) Untuk menyeleksi/ merevisi item-item pertanyaan penelitian yang

dianggap perlu, terutama agar mudah dipahami oleh responden.

3) Setelah mempelajari jawaban pertanyaan responden diadakan

perbaikan terhadap kuisioner termasuk pengurangan dan

penambahan item serta perbaikan susunan bahasa.

Sebelum penulis menggunakan angket tersebut terlebih dahulu diadakan

uji coba instrument terhadap 30 siswa, ada pun uji coba dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan

kepada responden dengan data dan bahasa yang diinginkan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis instrument dengan

(34)

51

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

angket nanti untuk keperluan analisis kuantitatif skala likert mempunyai gradasi

dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata. Pemberian

skala likert pada penelitian ini yaitu:

Tabel 3.3

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

Option Skala Positif

Sumber: S. Nasution, 2003.63

Pertimbangan penulis memilih angket model skala likert menurut S.

Nasution (2003;63), yaitu;

1) Skala tipe likert mempunyai banyak kemudahan guna menyusun

jumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu.

2) Skala tipe likert mempunyai realibilitas tinggi dalam intensitas sikap

tertentu.

3) Skala tipe likert sangat luwes atau fleksibilitas, lebih fleksibel dari

teknik pengukuran.

3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu

yang akan di ukur oleh instrumen tersebut. Uji validitas instrumen ini

menggunakan rumus korelasi menurut Pearson,dalam bukunya Suharsimi

Arikunto (2010 :213) yang dikenal dengan rumus korelasi product moment

sebagai berikut

a. Menghitung korelasi product moment,

√ ∑ ∑ ∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010)

(35)

52

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

r

xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

∑X = jumlah skor yang diperoleh dari responden yang di uji.

∑Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba.

∑XY = jumlah skor perkalian item X dan Y.

n = jumlah responden.

b. Menghitung signifikan korelasi,

...

(Sugiyono, 2009)

Keterangan :

t = uji signifikan korelasi.

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba.

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,

t

hitung >

t

tebel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefesien Kriteria Korelasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2009: 231

3.6.2 Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel jawaban seseoreang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Perhitungan relialibilitas

instrumen menggunakan rumus alpha (

r

11), adalah :

(36)

53

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010)

Keterangan :

= harga varians tiap item

∑ = jumlah kuadrat responden tiap item

∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.

n = jumlah responden

b. Menghitung varians total,

∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010)

Keterangan :

= varians total

∑ = jumlah kuadrat skor total tiap responden

∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.

n = jumlah responden

c. Menghitung reliabilitas angket,

...

(Suharsimi, 2010)

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal.

= jumlah varians butir = varians total

3.6.3 Operasional Variabel

Sugiyono (2010: 39) mengemukakan bahwa macam-macam variabel

dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

A. Variabel Bebas (X)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

(37)

54

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

ini variabel bebas biasa disebut sebagai variabel X, maka variabel X adalah teman

sebaya. Pendekatan aspek yang diambil menurut Teori FIROB menurut Schutz

(Sarwono, 1999: 13) yaitu :

Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya;

a. Kebutuhan kekerabatan (Inklusi)

1. Menunjukkan sikap menghargai orang lain

2. Menunjukkan sikap mau menerima keberadaan orang lain

3. Menunjukkan sikap mau menghormati orang lain

4. Menunjukkan kecakapan berbicara sopan santun

5. Menunjukkan sikap mempertahankan hubungan kekerabatan dengan

orang lain

6. Mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan pergaulan

sosial

7. Menunjukkan perilaku yang baik sesuai dengan teman sebayanya

8. Menunjukkan kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya

9. Menunjukkan sikap selalu mendahulukan teman sebaya

10. Menunjukkan sikap terbuka satu sama lain.

b. Kebutuhan menjaga (Kontrol)

1. Menunjukkan sikap membantu orang lain

2. Menunjukan sikap mau memecahkan masalah orang lain

3. Menunjukkan sikap menjaga orang lain

4. Menunjukkan sikap meminta pertolongan kepada teman sebaya

5. Menaati peraturan- peraturan kelompok teman sebaya

6. Menunjukkan sikap yang baik di depan teman sebaya

7. Memberikan masukan ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya

8. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman sebaya

9. Menunjukkan sikap takut kehilangan atau memiliki (possesive)

10.Menunjukkan sikap memaafkan teman sebaya ketika berbuat kesalahan

(38)

55

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian variabel terikat disebut variabel Y, maka

variabel Y adalah motivasi belajar. Pendekatan aspek yang diambil menurut

Teori Abraham Maslow yaitu :

a. Kebutuhan penghargaan (pujian, hadiah, nilai, pengakuan)

1. Menunjukkan sikap tekun dalam belajar

2. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan

3. Memiliki motivasi belajar guna mencapai tujuan

4. Pujian mampu meningkatkan semangat belajar

5. Mudah bosan terhadap tugas rutin.

6. Mendapatkan nilai terbaik atas tugas yang dikerjakan

7. Mendapatkan pujian atau pengakuan atas prestasi yang di capai

8. Merasa puas terhadap prestasi yang dikerjakan

9. Mendapatkan kepercayaan dalam bidang tertentu

10. Merasa bangga terhadap tugas yang dikerjakan sendiri.

b. Kebutuhan aktualisasi diri

1. Mempertahankan pendapatnya

2. Menunjukkan sikap keaktifan bertanya kepada guru dan teman sebaya

3. Menunjukkan sikap ketepatan pengumpulan tugas

4. Persaingan belajar di kelas membuat motivasi belajar semakin

meningkat

5. Menunjukkan sifat cepat bosan pada tugas-tugas rutin

6. Pencapaian nilai mempengaruhi kualitas motivasi belajar

7. Mampu mengatur waktu dalam penyelesaian tugas

8. Mampu memilah permasalahan yang harus didahulukan

9. Mampu menyelesaikan permasalahan

10.Mampu mengumpulkan tugas tepat waktu

(39)

56

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Kisi-kisi instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan

sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen

yang disusun. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument penelitian dan indikator

(40)

57

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Tabel 3.5

Kisi- Kisi Penelitian atau

Operasionalisasi Variabel Angket / Quesioner

Variabel Aspek Indikator Jumlah &

item soal

1. Menunjukkan sikap

menghargai orang lain

2. Menunjukkan sikap

mau menerima

keberadaan orang lain

3. Menunjukkan sikap

mau menghormati

orang lain

4. Menunjukkan

kecakapan berbicara sopan santun

5. Menunjukkan sikap

mempertahankan hubungan kekerabatan dengan orang lain

6. Mampu menyesuaikan

diri dengan berbagai situasi dan pergaulan sosial

7. Menunjukkan perilaku

yang baik sesuai

dengan teman

sebayanya

8. Menunjukkan

kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya

9. Menunjukkan sikap

selalu mendahulukan teman sebaya

10.Menunjukkan sikap

terbuka satu sama lain.

10 soal

1. Menunjukkan sikap

membantu orang lain

2. Menunjukan sikap mau

memecahkan masalah orang lain

3. Menunjukkan sikap

menjaga orang lain

10 soal (11,12,13,14,

(41)

58

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

4. Menunjukkan sikap

meminta pertolongan kepada teman sebaya

5. Menaati peraturan-

peraturan kelompok

teman sebaya

6. Menunjukkan sikap

yang baik di depan teman sebaya

7. Memberikan masukan

ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya

8. Menunjukkan sikap

menghargai pendapat teman sebaya

9. Menunjukkan sikap

takut kehilangan atau memiliki (possesive)

10.Menunjukkan sikap

memaafkan teman

sebaya ketika berbuat kesalahan

1. Menunjukkan sikap

tekun dalam belajar 2. Tidak mudah putus asa

dalam menghadapi

permasalahan

3. Memiliki motivasi

belajar guna mencapai tujuan

6. Mendapatkan nilai

terbaik atas tugas yang dikerjakan

7. Mendapatkan pujian

(42)

59

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

9. Mendapatkan

2. Menunjukkan sikap

keaktifan bertanya

kepada guru dan teman sebaya

3. Menunjukkan sikap

ketepatan

5. Menunjukkan sifat

cepat bosan pada

tugas-tugas rutin

6. Pencapaian nilai

mempengaruhi kualitas

9. Mampu menyelesaikan

permasalahan

3.7 Teknik Analisis Data

Pengolahan data adalah langkah-langkah yang dilakukan setelah data yang

diperlukan untuk penelitian terkumpul. Teknik pengolahan data yang dipakai

harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis.

(43)

60

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan

instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen

dikatakan valid bila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:173). Untuk menguji tingkat validitas

instrumen ini digunakan rumus korelasi product moment , yaitu:

∑ ∑ ∑

√( ∑ ∑ ) ( ∑ ∑ )

...

(Sugiyono, 2009:228)

Keterangan :

: Koefisien korelasi

n : Jumlah responden

X : Jumlah skor suatu butir/item

Y : Jumlah skor total

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r), dilanjutkan dengan

taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t-student

yaitu:

(Sugiyono, 2009:251)

Keterangan :

: Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah responden

t : Uji signifikansi korelasi (

t

hitung)

Harga t yang diperoleh dari perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan

harga t dari tabel pada derajat kepercayaan (dk) tertentu. Korelasi akan

signifikan bila t hitung > t tabel, dan korelasi tidak signifikan bila t hitung < t tabel.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketetapan

instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen

(44)

61

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Suharsimi, 2010:221). Uji

reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu:

...

(Arikunto, 2010:239)

Keterangan :

= realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal. ∑ = jumlah varians butir

= varians total

3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku dapat

menggunakan rumus Z – skor dan T – skor, dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut: Mengkonvensikan data mentah ke dalam Z - skor dan T – skor.

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendapatkan data yang normal maka

digunakan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan

datanya yaitu ;

a. Menentukan rentang skor (r)

r = skor maksimum – skor minimum

...

(Sugiyono, 2009)

b. Menentukan banyak kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

...

(Sugiyono, 2009)

(45)

62

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

...

(Sugiyono, 2009)

d. Menentukan daftar distribusi frekuensi variable X dan Y

No Kelas

e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

f. Memasukkan harga ke dalam tabel kolom sekaligus

menghitung harga-harga ( ) dan dan

menjumlahkannya

g. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung( ) dengan Chi

Kuadrat tabel untuk menghitung uji normalitas yaitu:

...

(Sugiyono, 2009:107)

Keterangan;

= Chi-Kuadrat

= Frekuensi hasil pengamatan/frekuensi empiris

fe = Frekuensi yang diharapkan/frekuensi teoritis

- Penentuan normalitas

Kriteria pengujian normalitas adalah hitung < tabel dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal maka untuk

pengolahan data selanjutnya dapat menggunakan statistik

parametik. Tetapi jika hitung < tabel data berdistribusikan tidak

normal, maka untuk pengolahan data menggunakan statistik

parametik.

3.7.5 Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel X dan variabel Y, serta untuk mengetahui besar

persentase dari gambaran umum tiap variabelnya. Langkah-langkah yang

dilakukan untuk uji kecenderungan, yaitu:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing

(46)

63

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

b. Mencari uji kecenderungan variabel dengan menentukan skala interval

(47)

64

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Tabel 3.6

Skala Uji Kecenderungan

Skala Data Kriteria

> Xrata-rata + 1.5 SD Sangat Baik

4 Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan

data kecenderungan variabel.

(Sumber: Saputra,2007:a3)

2.7.6 Perhitungan Koefisien Korelasi A. Korelasi Sperman Rank

Perhitungan koefisien sperman rank adalah bekerja dengan data ordinal

atau berjenjang atau ranking, dan bebas distribusi. Menurut Sugiyono, rumus yang

digunakan untuk koefisien sperman rank adalah:

...

(Sugiyono, 2009:245)

Keterangan:

= Koefisien Sperman Rank = Jumlah responden = Hitungan pada table

2.7.7 Uji Signifikansi Individual (Uji t)

Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 257) bahwa “uji t bertujuan

untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan

berlaku untuk seluruh populasi yang diteliti atau tidak.” Untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan dapat digeneralisasikan atau tidak. Rumus uji t yang

digunakan adalah sebagai berikut:

...

(Sugiyono, 2009:257)

(48)

65

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Keterangan :

t = uji signifikan korelasi. r = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba.

jika t hitung > dari t tabel maka signifikan

jika t hitung < dari t tabel maka tidak signifikan

Artinya, jika t hitung > dari t tabel, maka koefisien korelasinya signifikan dan

menyatakan adanya pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) dengan

variabel terikat (Y) serta dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Sebaliknya,

jika t hitung < dari t tabel maka koefisien korelasinya tidak signifikan dan tidak

dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.

2.7.8 Pengujian Hipotesis

Pengajuan hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya

hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan uji dua pihak (two tail test) sehingga bila

dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut:

a. Jika Ha : p ≠ 0, berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel X

dengan variabel Y.

- Ho : t hitung < ttabel :

Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi

sosial teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6

Bandung.

- Ha : t hitung > ttabel :

Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial

teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6

Bandung

b. Jika Ho : p = 0, berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ” Hubungan Antara Interaksi

Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TGB

SMKN 6 Bandung”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial teman sebaya di sekolah

pada siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari

45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58.

Aspek pada kebutuhan kekerabatan (Inklusi) dengan kebutuha menjaga

(Kontrol) dalam interaksi sosial yang memiliki kategori yang cukup tidak

kurang dan tidak berlebihan. Sejalan dengan Sarwono bahwa pengaruh

pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak orang

yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan inklusi akan menjadi orang

yang merasa dirinya bermakna atau signifikan (significant), orang yang cukup

mendapat pemenuhan kebutuhan kontrol akan merasa dirinya mampu atau

kompeten (competent).

2) Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa

kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan

kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58. Aspek pada penghargaan

diri serta aktualisasi diri dalam belajar dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa, selain itu juga dapat mengarahkan perhatian siswa perilaku yang tepat

dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang tidak tepat. Penghargaan yang

diberikan dapat berupa pujian, nilai, atau benda tertentu ketika siswa telah

mampu mencapai tujuan tertentu dalan belajar. Jika kebutuhan penghargaan

diri ini telah tercapai maka seorang siswa akan mulai mengaktualisasikan

dirinya dengan mengasah kemampuan yang dimilikinya lebih dalam lagi

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Sumber: SMKN 6 Bandung
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Siswa Semester Genap SMKN 6
Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

7 Surat Keterangan Bebas Pinjaman dari Perpustakaan Unila (Asli) 8 Surat Bukti Penyerahan Tesis/Skripsi/ Tugas Akhir dari Perpustakaan Unila (Asli) 9 Surat Penyerahan Tata

dengan membawa bukti (dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir) kelengkapan sesuai dengan isian formulir data kualifikasi yang telah peserta sampaikan dan mengingat

Artinya, Alif percaya bahwa jiks kata-kata slang, gaul, atau okem terus dipakai, lalu diawetkan dalam (termasuk skenario film), dan novel, niscaya kelak kata-kata bahasa

[r]

[r]

Kepada para penyedia jasa yang merasa keberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara on line melalui aplikasi SPSE pada website

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini rnel1puti beberapa tahap:(1 ) menganalisis soal Biologi buatan guru berdasarkan validitas isi dan validitas

Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1), dan tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota