Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN
SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG
(
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program KeahlianTeknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh
AZIZAH DARAJAT
0904073
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN
SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMKN 6 BANDUNG
Oleh
Azizah Darajat
0904073
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK
© Azizah Darajat
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
LEMBAR PERSETUJUAN
Bandung, Agustus 2013
Diajukan Kepada Dewan Penguji
Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbing I,
Ir. H. Sidik Hananto, M.T
NIP. 19500123 197803 1 002
Pembimbing II,
Tutin Aryanti, S.T., M.T NIP. 19750815 200312 2 001
Mengetahui:
Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
NIP. 19621231 198803 2 003
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG
Oleh:
Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK
Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.
Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan
“Teori Abraham Maslow”.
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Gambaran umum untuk variabel X, menyatakan pada interaksi sosial teman sebaya disekolah tergolong pada kategori cukup baik. Untuk variabel Y, motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya. Shalawat serta salam tak lupa Peneliti haturkan kepada junnjungan
Nabi Besar Nabi Muhammad saw yang telah banyak memberikan inspirasi kepada
Peneliti khususnya. Dan juga para sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya,
dan kita umat islam yang tidak henti-hentinya mengharapkan safa’at darinya.
Skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman
Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
Penyusunan Skripsi ini ditulis dengan mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
Peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ir. H. Sidik Hananto, M.T. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi
yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada
Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.
2. Ibu Tutin Aryanti, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi
yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada
Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.
3. Ibu Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Arsitektur FPTK UPI.
4. Lilis Widaningsih, S.Pd, M.T., selaku Ketua Program Studi Arsitektur
FPTK UPI.
5. Bapak Drs. Husen, M.Si selaku Kepala Sekolah SMKN 6 Bandung
yang telah mengizinkan Peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
6. Seluruh siswa dan siswi kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Semoga kebajikan, bantuan serta doa yang telah mereka berikan kepada
Peneliti mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Rancangan desain penelitian
ini dibuat sesuai dengan ruang lingkup keilmuan dan bersifat sementara atau
tentatif yang dapat berubah bila ditemukan data baru. Peneliti mohon maaf atas
segala kekurangan dalam Penelitian skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi
Peneliti pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan juga untuk
kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
Bandung, Agustus 2013
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama penulisan skripsi ini tentunya terlepas dari bantuan beberapa pihak
yang banyak membimbing dan memberikan dorongan kepada Peneliti. Untuk itu
peneliti banyak mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan berjuta-juta kasih
sayang, doa, motivasi serta bantuan bimbingan baik secara moril dan
materil yang tiada henti.
2. Kakak Adzkiah Darajat dan kakak ipar M. Taufik yang terus memberi
motivasi dan nasihat supernya kepada peneliti, adik-adik yang sangat
peneliti sayangi M. Fadzlurrahman Djalaludin dan Fajriah Rizki Nazilah
yang selalu membuat peneliti terhibur akan kekonyolan kalian, keponakan
M. Gibran A. yang selalu membuat peneliti terus ingin pulang karena
kelucuannya. Keberadaan kalian memberikan warna tersendiri bagi
Peneliti.
3. Ibu Riskha Mardiana, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik
mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur 2009 yang telah banyak
memberikan bimbingan selama perkuliahan.
4. Jajaran Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI,
atas bantuan, pengajaran dan dorongan yang telah diberikan kepada
Peneliti.
5. Lukman Nurhakim selaku orang terdekat yang tidak pernah berhenti
bersabar terhadap sikap dan sifat Peneliti yang selalu berulah. Terimakasih
Tuhan aku menemukanmu.
6. Tri ekawati yang memberikan segala masukan, motivasi serta kekocakkan
tersendiri bagi Peneliti.
7. Irma Cd, Zelmi S, Dilla H terimakasih atas segala bantuan dan
dukungannya semoga pertemuan dan persahabatan kita dapat terjalin tanpa
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
8. Ayu R, Criseta A, Dara A, Vidya R, Yuli Y , Dien A, Anita Y, Nur
Metawati serta rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknik
Arsitektur 2009 lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
9. Serta semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan Peneliti yang
tidak dapat disebutkan satu persatu
Jazaakumullah khairan katsiraa. Amin.
Bandung, Agustus 2013
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
“Dan seandainya semua pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS. Lukman:27)
Alhamdulillahirabbil’aalamin Sebuah langkah usai sudah
Satu cita telah ku gapai Namun itu bukanlah akhir dari perjalanan di dunia
ini Setulus hatimu mamah,searif arahanmu ayah Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalan hidupku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malammu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia,
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN
SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG
(
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program KeahlianTeknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh
AZIZAH DARAJAT
0904073
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG
Oleh:
Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK
Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.
Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan “Teori Abraham Maslow”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI Teknik Gambar Bangunan sebanyak 73 responden siswa yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Instrumen penelitian untuk variabel X dan variabel Y menggunakan angket. Instrumen variabel X dan variabel Y diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah angket tersebut diuji, kemudian data diolah dengan menguji kecenderungannya untuk mengetahui gambaran umum variabel X dan variabel Y. Selanjutnya data tersebut dianalisis korelasinya dan signifikansinya kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar.
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
DAFTAR ISI
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Identifikasi Masalah 3
1.3Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 3
1.3.1 Pembatasan Masalah 3
1.3.2 Perumusan Masalah 4
1.4Penjelasan Isilah dalam Judul 4
1.5Tujuan Penelitian 5
1.6Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 7
2.1Kajian Teori Interaksi Sosial Teman Sebaya 7
2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial 7
2.1.2 Interaksi Dalam Kelompok 9
2.1.3 Pengertian Teman Sebaya/ Kelompok Teman Sebaya 17
2.1.4 Latar Belakang Timbulnya Kelompok Teman Sebaya 20
2.1.5 Jenis Interaksi Sosial Teaman Sebaya 20
2.1.6 Fungsi Interaksi Teman Sebaya 21
2.1.7 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Teman
Sebaya 27
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar 28
2.2.2 Teori- Teori Motivasi Belajar 31
2.2.3 Prinsip- prinsip Motivasi Belajar 34
2.2.4 Ciri- ciri Motivasi Belajar 35
2.2.5 Sifat Dari Motivasi Belajar 36
2.2.6 Karakteristik Motivasi Belajar 37
2.2.7 Bentuk- Bentuk Motivasi Belajar Di Sekolah 37
2.2.8 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 38
2.2.9 Fungsi Motivasi Belajar 40
2.2.10 Macam- Macam Motivasi Belajar ...41
2.3Anggapan Dasar 43
2.4Hipotesis 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44
3.1Pendekatan dan Metode Penelitian 44
3.2Variabel dan Paradigma Penelitian 44
3.3Data dan Sumber Data 45
3.4Populasi dan Sampel Penelitian 46
3.5Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 49
3.6Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 51
3.7Teknik Analisis Data 58
3.7.1 Uji Validitas Instrumen 58
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen 59
3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku 60
3.7.4 Uji Normalitas 60
3.7.5 Uji Kecenderungan 61
3.7.6 Perhitungan Koefesien Korelasi 62
3.7.7 Uji Signifikansi Individual (UJI t) .... ..62
3.7.8 Pengujian Hipotessis ... ...63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64
4.1 Deskripsi Data 64
4.2 Hasil Analisis Data 64
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
4.2.2 Uji Reliabilitas 66
4.2.3 Hasil Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku 66
4.2.4 Uji Normalitas 67
4.2.5 Uji Kecenderungan 68
4.2.6 Uji Korelasi 76
4.2.7 Uji Signifikansi 77
4.2.8 Uji Hipotesis 77
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 78
4.3.1 Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah 78
4.3.2 Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 83
4.3.3 Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah
Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89
5.1Kesimpulan 89
5.2Saran 90
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Gambaran Tentang Diri Sendiri 25
Tabel 1.2 Alasan Mengapa Perasaan Dalam Tabel 1.1 25
Tabel 3.1 Jumlah Populasi 49
Tabel 3.2 Jumlah Sampel 51
Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert 53
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi 55
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penelitian 58
Tabel 3.6 Skala Uji Kecenderungan 64
Tabel 4.2 Hasil Pegujian Validitas Angket Variabel X dan Variabel Y 65 Tabel 4.3 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel X 67 Tabel 4.4 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel Y 67
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas 68
Tabel 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69
Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Tabel 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 70
Tabel 4.9 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 72
Tabel 4.11 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 73 Tabel 4.12 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74
Tabel 4.13 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75
Tabel 4.14 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X dan Y 76
DAFTAR GAMBAR
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Paradigma Penelitian 45
Diagram 4.1 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69
Diagram 4.2 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Diagram 4.3 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 71 Diagram 4.4 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71
Diagram 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 73
Diagram 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 74 Diagram 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74 Diagram 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai
makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif senantiasa berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan
sosial untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya dorongan
atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk
mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka
akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.
Kehadiran pribadi lain menjadi bermakna ketika diletakkan dalam
kerangka proses transformasi masyarakat sebab pendidikan pada hakikatnya
merupakan cara berelasi antarpribadi satu sama lain dalam kerangka memecahkan
masalah-masalah konkret yang mereka hadapi. Setiap individu siswa memiliki
kebutuhan dalam berkomunikasi baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun
bermain secara berkelompok dengan teman sebayanya dalam mencari jati dirinya
dan mengembangkan ikatan emosional dalam dirinya.
Menurut Maysita, (2012:1), lingkungan memainkan peran sangat penting
dalam membentuk karakter siswa, mahasiswa, dan pada akhirnya karakter bangsa.
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan dimana terdapat
kegiatan belajar mengajar. Sebagai salah satu tempat formal terjadinya interaksi
sosial baik antara siswa dengan gurunya maupun antara siswa dengan siswa atau
teman sebaya. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari
luar terhadap kegiatan pendidikan.
Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan
penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan
keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam
2
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain,
bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman (2012:75) di dalam proses
belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan
dan kemudian ingin mencapainya secara optimal maka salah satu tugas guru yaitu
untuk mengkondisikan potensi motivasi belajar siswa di kelas, supaya siswa
mampu berkonsentrasi dalam belajar. Selain motivasi yang diberikan guru ada
pula motivasi yang timbul saat siswa berinteraksi dengan teman sebayanya saat ia
memiliki hubungan interaksi yang baik seperti, ia mendapat pujian dari rekannya
saat memperoleh suatu penghargaan, mendapatkan hadiah yang diberikan oleh
teman sebayanya maupun saling bersaing dalam suatu hal dengan sebayanya.
Di sekolah terdapat siswa yang enggan belajar karena memiliki masalah
dengan teman sebayanya. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat
terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Remaja sangat ingin diterima dan
dipandang sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Oleh karenanya, mereka cenderung bertingkah laku seperti tingkah
laku kelompok sebayanya.
Pada usia remaja mereka senang untuk berkumpul dengan teman
sebayanya. Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja
(siswa) mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan
kepribadiannya. Banyak sekali contoh situasi yang terjadi di dalam kelas biasanya
terdapat beberapa kelompok teman sebaya yang mampu mempengaruhi siswa lain
dalam hal bergaul dan memotivasi belajar, selain itu terdapat beberapa siswa yang
lain yang aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dan lainnya.
Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan
serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar
sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal
karena memiliki unsur tersebut siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan.
Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial
dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi
3
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Penelitian ini difokuskan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi
sosial teman sebaya dapat menumbuhkan motivasi belajar pada siswa. Dengan
latar belakang di atas Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah
yang muncul adalah Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah
dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung dapat dijabarkan
masalah-masalah pada penelitian ini adalah :
1.2.1 Siswa yang tidak memiliki banyak teman cenderung pasif di kelas.
1.2.2 Siswa yang bergabung dalam kelompok tertentu cenderung memilki
tingkah laku yang hampir sama.
1.2.3 Interaksi sosial teman sebaya tidak selalu mampu mempengaruhi
tingkat motivasi belajar seorang siswa.
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, di antaranya :
a. Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya (Variabel X),
menggunakan Teori FIROB (Fundamental Interpersonal Relation
Orientation Behavior) menurut Schutz.
Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya adalah:
1) Kebutuhan kekerabatan (inklusi)
2) Kebutuhan menjaga (kontrol)
Pada variabel x ini, hubungan interaksi sosial berdasarkan hubungan
interaksi secara kontak langsung bukan dengan media interaksi sosial secara
digital seperti media sosial (facebook, twitter, chatting) melainkan hubungan
interaksi sosial secara langsung seperti tatap muka.
4
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
- Kesamaan tingkat usia atau pertumbuhan secara psikologis, yaitu Konopka,
pada fase remaja madya dengan kesamaan tingkat usia antara 15-18 tahun.
b. Motivasi Belajar (Variabel Y), menggunakan Teori Abraham Maslow.
Aspek yang diungkap dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal atau berasal dari luar individu yaitu
kondisi lingkungan siswa di antaranya yaitu:
1) Kebutuhan penghargaan
2) Kebutuhan aktualisasi diri
1.3.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian diungkapkan dalam bentuk sebuah
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang dimiliki siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung? 2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar
Bangunan di SMKN 6 Bandung?
3. Apakah terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMKN 6 Bandung?
1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul
Untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman definisi maka peneliti
merasa perlu untuk menjabarkan istilah atau frase yang terdapat dalam judul
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Interaksi Sosial Teman Sebaya, menurut Bonner dalam Gerungan (2010:62) adalah suatu bentuk hubungan antara dua atau lebih anak ketika kelakuan anak
yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan anak dengan
anak lainnya yang memiliki usia relatif sama atau sebaya.
5
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud dari
hubungan interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa adalah
suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain di usia yang sama untuk
memberikan pengaruh serta mengubah kelakuan sehingga seseorang atau
kelompok yang lain terpengaruh dan memiliki gairah dan merasa senang dan
semangat untuk belajar.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka peneliti mempunyai
tujuan penelitian, di antaranya :
1.5.1 Untuk mengetahui gambaran interaksi sosial di sekolah pada siswa
SMKN 6 Bandung
1.5.2 Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di sekolah SMKN
6 Bandung
1.5.3 Untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di
sekolah dengan motivasi belajar di SMKN 6 Bandung
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.6.1 Manfaat Secara Praktis
Manfaat bagi siswa yaitu dengan berinteraksi sosial dengan teman
sebayanya, siswa mampu untuk bergaul dengan semua teman
sebayanya namun mampu untuk membatasi diri dari pergaulan yang
bersifat negatif dan mampu untuk bergaul dengan teman sebaya yang
memiliki pengaruh yang positif hingga pergaulan tersebut dapat
meningkatkan motivasi belajarnya.
1.6.2 Bagi Lembaga
Bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
6
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
sekolah yang membangun kerjasama antar teman sebayanya, guna
meningkatkan kekerabatan antarsiswa dan motivasi belajar
siswa-siswanya.
1.6.3 Manfaat Secara Teoritis
Peneliti dapat mengetahui gambaran umum serta hubungan antara
interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa di SMKN 6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti, maka
peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagaimana dikemukakan
oleh Nazir (2003: 54) “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu tujuan
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”
Penelitian ini juga menggunakan metode korelasional. Korelasi adalah
salah satu teknik statistik yang digunakan untuk untuk mencari hubungan antara
dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif.
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang nilainya berubah-rubah dan
ciri tersebut dimungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Sugiyono (2010:39) mengemukakan bahwa
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas / X) : interaksi sosial teman
sebaya.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat / Y) : motivasi belajar.
3.2.2 Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:8), mengemukakan bahwa, paradigma penelitian
sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti
yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,
jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistika yang digunakan.
Variabel X (Independen) Interaksi sosial teman sebaya
45
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Berdasarkan hal tersebut maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Diagram 3.1 Paradigma Penelitian
Keterangan:
: Lingkup penelitian
: Hubungan antar variabel X dengan variabel Y
3.3 Data Dan Sumber Data 3.3.1 Data
Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat,
kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data juantitatif dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu data diskrit, dan data kontinum.
Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang (bukan mengukur), data ini sering disebut sebagai data nominal.
Sedangkan data kontinum adalah data yang diperoleh berdasarkan data Siswa
Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya
(Variabel X)
Aspek yang di ungkap;
a. Kebutuhan
Aspek yang di ungkap;
a. Kebutuhan penghargaan
b. Kebutuhan aktualisasi diri
Temuan penelitian
46
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
pengukuran diantaranya adalah data ordinal, data interval, dan data rasio
(Sugiyono,2009:23).
Data variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis variabel,
yakni variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval, dan variabel ratio.
Variabel nominal, yaitu variabel yang dikategorikan secara diskrit dan saling
terpisah satu sama lain, misalnya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa,
profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya. Variabel ordinal adalah variabel yang
disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi seseorang untuk bekerja, peringkat
perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain-lain.
Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan ukuran interval seperti indek
prestasi mahasiswa, skala termometer dan sebagainya, sedangkan variabel rasio
adalah variabel yang disusun dengan ukuran ratio seperti tingkat penganggguran,
penghasilan, berat badan, dan sebagainya.
Penelitian ini dilakukan penulis menggunakan data ordinal guna
menunjang anggapan dasar dan hipotesis, segala keterangan dan fakta-fakta yang
dijadikan bahan-bahan menyusun informasi disebut data. Di dalam penelitian ini
data yang diperlukan adalah :
1) Data tentang hubungan interaksi sosial teman sebaya
2) Data tentang motivasi belajar siswa
3.3.2 Sumber Data
Sebagai sumber data penelitian subjek yang dijadikan sebagai sumber data
yaitu responden siswa SMKN 6 Bandung Kelas XI Jurusan Teknik Gambar
Bangunan yang terdiri dari 3 kelas yaitu: XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), ”populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di
47
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Dari pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang terdiri
dari 3 kelas yaitu; XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3 dengan jumlah 91 siswa.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
Sumber: SMKN 6 Bandung
No. Jurusan Kelas Jumlah siswa
Proporsi jumlah sampel yang diambil tergantung pada sifat populasi,
artinya jika keadaan populasi homogen, sampel tidak perlu terlalu banyak, tetapi
jika keadaan populasi heterogen maka sampel seyogyanya dalam jumlah yang
banyak. Homogenitas sampel pada penelitian ini yaitu kelas. Karena kelas
merupakan kelompok teman sebaya yang ada di sekolah dan keberadaan
anggotanya bersifat tetap.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability
Sampling. Menurut Sugiyono (2009:63), Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi,
simple random sampling, proportionate stratified random sampling,
disproporsionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling
menurut daerah).
Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik Simple
Random Sampling. Menurut Sugiyono(2009:64), Random Sampling merupakan
teknik penentuan sampel yang karena pengambilan anggota sampel dari populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu. Cara ini bila anggota populasi dianggap homogen dan pengambilan sampel
acak sederhana dapat dilakukan dengan undian, memilih bilangan dari daftar
48
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Bagan 3.2 Teknik Simple Random Sampling
Menurut Roscoe (Sugiyono, 2009:74) memberikan saran-saran tentang
ukuran sampel untuk penelitian, yaitu:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independen+dependen), maka jumlah anggota sampel
= 10 x 5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing-masing kelompok antara 10 s/d 20.
Berdasarkan pengertian diatas, sampel dihitung dari jumlah variabel
independen dan dependen adalah dua variabel, maka jumlah minimal anggota
sampel adalah 2 x 10 = 20 orang. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan
untuk uji coba angket atau kuesioner dalam penelitian adalah sebanyak 30 siswa.
Yaitu masing-masing kelas diambil 30% dari jumlah siswa dalam masing-masing
kelas XI Teknik Gambar Bangunan.
Peneliti dalam menghitung besarnya sampel dalam penelitian ini
menggunakan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan tabel yang dikemukakan
oleh Kretjcie. Dengan tabel tersebut peneliti tidak perlu melakukan perhitungan
yang rumit. Kretjcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas
49
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
terhadap populasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel bahwa semakin besar
populasi makin kecil persentase sampel. (tabel terlampir)
Berdasarkan tabel Kretjcie, terlihat bila jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah 91 siswa maka dapat diambil populasi yang terdekat yaitu 90 siswa,
Jumlah Sampel Siswa Semester Genap SMKN 6 Kelas XI TGB Tahun Ajaran 2012/2013
No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Sampel Jumlah
Sampel siswa
1 XI TGB 1 31 31/91 x 73 = 24,8 25
2 XI TGB 2 33 33/91 x 73 = 26,4 26
3 XI TGB 3 29 27/91 x 73 = 21,6 22
Jumlah 73 siswa
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Angket yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada
seseorang, dalam hal ini disebut dengan responden. Adapun angket yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala
likert. Sugiyono (2010: 93) menyatakan bahwa “skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudia indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.”
50
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
a. Faktor efektivitas penelitian, karena melalui angket sejumlah besar
data yang cukup lengkap dari responden dapat dikumpulkan dalam
waktu yang relatif singkat.
b. Faktor efisiensi, karena penelitian dapat dicapai dengan biaya yang
relatif rendah.
c. Dengan angket pengolahan relatif mudah.
Angket yang akan diberikan kepada responden siswa SMKN 6
Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas XI yang terdiri dari 3
kelas yaitu ; XI TGB1, XI TGB 2 dan XI TGB 3 peneliti akan mengambil
73 sampel dari 91 siswa.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data maka peneliti mengambil variasi jenis
instrument penelitian adalah angket, ceklis (check-list) atau daftar centang,
pedoman wawancara, pedoman pengamatan.
Item-item pertanyaan dalam instrumen penelitan dipandang perlu untuk di
uji cobakan terlebih dahulu dengan tujuan:
1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap
pertanyaan- pertanyaan penelitian.
2) Untuk menyeleksi/ merevisi item-item pertanyaan penelitian yang
dianggap perlu, terutama agar mudah dipahami oleh responden.
3) Setelah mempelajari jawaban pertanyaan responden diadakan
perbaikan terhadap kuisioner termasuk pengurangan dan
penambahan item serta perbaikan susunan bahasa.
Sebelum penulis menggunakan angket tersebut terlebih dahulu diadakan
uji coba instrument terhadap 30 siswa, ada pun uji coba dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan
kepada responden dengan data dan bahasa yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis instrument dengan
51
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
angket nanti untuk keperluan analisis kuantitatif skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata. Pemberian
skala likert pada penelitian ini yaitu:
Tabel 3.3
Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert
Option Skala Positif
Sumber: S. Nasution, 2003.63
Pertimbangan penulis memilih angket model skala likert menurut S.
Nasution (2003;63), yaitu;
1) Skala tipe likert mempunyai banyak kemudahan guna menyusun
jumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu.
2) Skala tipe likert mempunyai realibilitas tinggi dalam intensitas sikap
tertentu.
3) Skala tipe likert sangat luwes atau fleksibilitas, lebih fleksibel dari
teknik pengukuran.
3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan di ukur oleh instrumen tersebut. Uji validitas instrumen ini
menggunakan rumus korelasi menurut Pearson,dalam bukunya Suharsimi
Arikunto (2010 :213) yang dikenal dengan rumus korelasi product moment
sebagai berikut
a. Menghitung korelasi product moment,
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
...
(Suharsimi, 2010)52
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
r
xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y.∑X = jumlah skor yang diperoleh dari responden yang di uji.
∑Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba.
∑XY = jumlah skor perkalian item X dan Y.
n = jumlah responden.
b. Menghitung signifikan korelasi,
√
...
(Sugiyono, 2009)Keterangan :
t = uji signifikan korelasi.
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba.
Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,
t
hitung >t
tebel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefesien Kriteria Korelasi
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2009: 231
3.6.2 Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel jawaban seseoreang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Perhitungan relialibilitas
instrumen menggunakan rumus alpha (
r
11), adalah :53
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
∑ ∑
...
(Suharsimi, 2010)Keterangan :
= harga varians tiap item
∑ = jumlah kuadrat responden tiap item
∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.
n = jumlah responden
b. Menghitung varians total,
∑ ∑
...
(Suharsimi, 2010)Keterangan :
= varians total
∑ = jumlah kuadrat skor total tiap responden
∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.
n = jumlah responden
c. Menghitung reliabilitas angket,
∑
...
(Suharsimi, 2010)Keterangan :
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal.
∑ = jumlah varians butir = varians total
3.6.3 Operasional Variabel
Sugiyono (2010: 39) mengemukakan bahwa macam-macam variabel
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
A. Variabel Bebas (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
54
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
ini variabel bebas biasa disebut sebagai variabel X, maka variabel X adalah teman
sebaya. Pendekatan aspek yang diambil menurut Teori FIROB menurut Schutz
(Sarwono, 1999: 13) yaitu :
Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya;
a. Kebutuhan kekerabatan (Inklusi)
1. Menunjukkan sikap menghargai orang lain
2. Menunjukkan sikap mau menerima keberadaan orang lain
3. Menunjukkan sikap mau menghormati orang lain
4. Menunjukkan kecakapan berbicara sopan santun
5. Menunjukkan sikap mempertahankan hubungan kekerabatan dengan
orang lain
6. Mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan pergaulan
sosial
7. Menunjukkan perilaku yang baik sesuai dengan teman sebayanya
8. Menunjukkan kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya
9. Menunjukkan sikap selalu mendahulukan teman sebaya
10. Menunjukkan sikap terbuka satu sama lain.
b. Kebutuhan menjaga (Kontrol)
1. Menunjukkan sikap membantu orang lain
2. Menunjukan sikap mau memecahkan masalah orang lain
3. Menunjukkan sikap menjaga orang lain
4. Menunjukkan sikap meminta pertolongan kepada teman sebaya
5. Menaati peraturan- peraturan kelompok teman sebaya
6. Menunjukkan sikap yang baik di depan teman sebaya
7. Memberikan masukan ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya
8. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman sebaya
9. Menunjukkan sikap takut kehilangan atau memiliki (possesive)
10.Menunjukkan sikap memaafkan teman sebaya ketika berbuat kesalahan
55
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian variabel terikat disebut variabel Y, maka
variabel Y adalah motivasi belajar. Pendekatan aspek yang diambil menurut
Teori Abraham Maslow yaitu :
a. Kebutuhan penghargaan (pujian, hadiah, nilai, pengakuan)
1. Menunjukkan sikap tekun dalam belajar
2. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan
3. Memiliki motivasi belajar guna mencapai tujuan
4. Pujian mampu meningkatkan semangat belajar
5. Mudah bosan terhadap tugas rutin.
6. Mendapatkan nilai terbaik atas tugas yang dikerjakan
7. Mendapatkan pujian atau pengakuan atas prestasi yang di capai
8. Merasa puas terhadap prestasi yang dikerjakan
9. Mendapatkan kepercayaan dalam bidang tertentu
10. Merasa bangga terhadap tugas yang dikerjakan sendiri.
b. Kebutuhan aktualisasi diri
1. Mempertahankan pendapatnya
2. Menunjukkan sikap keaktifan bertanya kepada guru dan teman sebaya
3. Menunjukkan sikap ketepatan pengumpulan tugas
4. Persaingan belajar di kelas membuat motivasi belajar semakin
meningkat
5. Menunjukkan sifat cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6. Pencapaian nilai mempengaruhi kualitas motivasi belajar
7. Mampu mengatur waktu dalam penyelesaian tugas
8. Mampu memilah permasalahan yang harus didahulukan
9. Mampu menyelesaikan permasalahan
10.Mampu mengumpulkan tugas tepat waktu
56
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Kisi-kisi instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan
sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen
yang disusun. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument penelitian dan indikator
57
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Tabel 3.5
Kisi- Kisi Penelitian atau
Operasionalisasi Variabel Angket / Quesioner
Variabel Aspek Indikator Jumlah &
item soal
1. Menunjukkan sikap
menghargai orang lain
2. Menunjukkan sikap
mau menerima
keberadaan orang lain
3. Menunjukkan sikap
mau menghormati
orang lain
4. Menunjukkan
kecakapan berbicara sopan santun
5. Menunjukkan sikap
mempertahankan hubungan kekerabatan dengan orang lain
6. Mampu menyesuaikan
diri dengan berbagai situasi dan pergaulan sosial
7. Menunjukkan perilaku
yang baik sesuai
dengan teman
sebayanya
8. Menunjukkan
kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya
9. Menunjukkan sikap
selalu mendahulukan teman sebaya
10.Menunjukkan sikap
terbuka satu sama lain.
10 soal
1. Menunjukkan sikap
membantu orang lain
2. Menunjukan sikap mau
memecahkan masalah orang lain
3. Menunjukkan sikap
menjaga orang lain
10 soal (11,12,13,14,
58
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
4. Menunjukkan sikap
meminta pertolongan kepada teman sebaya
5. Menaati peraturan-
peraturan kelompok
teman sebaya
6. Menunjukkan sikap
yang baik di depan teman sebaya
7. Memberikan masukan
ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya
8. Menunjukkan sikap
menghargai pendapat teman sebaya
9. Menunjukkan sikap
takut kehilangan atau memiliki (possesive)
10.Menunjukkan sikap
memaafkan teman
sebaya ketika berbuat kesalahan
1. Menunjukkan sikap
tekun dalam belajar 2. Tidak mudah putus asa
dalam menghadapi
permasalahan
3. Memiliki motivasi
belajar guna mencapai tujuan
6. Mendapatkan nilai
terbaik atas tugas yang dikerjakan
7. Mendapatkan pujian
59
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
9. Mendapatkan
2. Menunjukkan sikap
keaktifan bertanya
kepada guru dan teman sebaya
3. Menunjukkan sikap
ketepatan
5. Menunjukkan sifat
cepat bosan pada
tugas-tugas rutin
6. Pencapaian nilai
mempengaruhi kualitas
9. Mampu menyelesaikan
permasalahan
3.7 Teknik Analisis Data
Pengolahan data adalah langkah-langkah yang dilakukan setelah data yang
diperlukan untuk penelitian terkumpul. Teknik pengolahan data yang dipakai
harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis.
60
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan
instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen
dikatakan valid bila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:173). Untuk menguji tingkat validitas
instrumen ini digunakan rumus korelasi product moment , yaitu:
∑ ∑ ∑
√( ∑ ∑ ) ( ∑ ∑ )
...
(Sugiyono, 2009:228)Keterangan :
: Koefisien korelasi
n : Jumlah responden
X : Jumlah skor suatu butir/item
Y : Jumlah skor total
Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r), dilanjutkan dengan
taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t-student
yaitu:
√ √ (Sugiyono, 2009:251)
Keterangan :
: Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
t : Uji signifikansi korelasi (
t
hitung)Harga t yang diperoleh dari perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan
harga t dari tabel pada derajat kepercayaan (dk) tertentu. Korelasi akan
signifikan bila t hitung > t tabel, dan korelasi tidak signifikan bila t hitung < t tabel.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketetapan
instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen
61
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Suharsimi, 2010:221). Uji
reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu:
∑
...
(Arikunto, 2010:239)Keterangan :
= realibilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal. ∑ = jumlah varians butir
= varians total
3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku dapat
menggunakan rumus Z – skor dan T – skor, dengan langkah-langkah perhitungan
sebagai berikut: Mengkonvensikan data mentah ke dalam Z - skor dan T – skor.
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendapatkan data yang normal maka
digunakan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan
datanya yaitu ;
a. Menentukan rentang skor (r)
r = skor maksimum – skor minimum
...
(Sugiyono, 2009)b. Menentukan banyak kelas interval (k)
k = 1 + 3,3 log n
...
(Sugiyono, 2009)62
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
...
(Sugiyono, 2009)d. Menentukan daftar distribusi frekuensi variable X dan Y
No Kelas
e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
f. Memasukkan harga ke dalam tabel kolom sekaligus
menghitung harga-harga ( ) dan dan
menjumlahkannya
g. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung( ) dengan Chi
Kuadrat tabel untuk menghitung uji normalitas yaitu:
∑
...
(Sugiyono, 2009:107)Keterangan;
= Chi-Kuadrat
= Frekuensi hasil pengamatan/frekuensi empiris
fe = Frekuensi yang diharapkan/frekuensi teoritis
- Penentuan normalitas
Kriteria pengujian normalitas adalah hitung < tabel dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal maka untuk
pengolahan data selanjutnya dapat menggunakan statistik
parametik. Tetapi jika hitung < tabel data berdistribusikan tidak
normal, maka untuk pengolahan data menggunakan statistik
parametik.
3.7.5 Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai variabel X dan variabel Y, serta untuk mengetahui besar
persentase dari gambaran umum tiap variabelnya. Langkah-langkah yang
dilakukan untuk uji kecenderungan, yaitu:
a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing
63
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
b. Mencari uji kecenderungan variabel dengan menentukan skala interval
64
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Tabel 3.6
Skala Uji Kecenderungan
Skala Data Kriteria
> Xrata-rata + 1.5 SD Sangat Baik
4 Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan
data kecenderungan variabel.
(Sumber: Saputra,2007:a3)
2.7.6 Perhitungan Koefisien Korelasi A. Korelasi Sperman Rank
Perhitungan koefisien sperman rank adalah bekerja dengan data ordinal
atau berjenjang atau ranking, dan bebas distribusi. Menurut Sugiyono, rumus yang
digunakan untuk koefisien sperman rank adalah:
∑
...
(Sugiyono, 2009:245)Keterangan:
= Koefisien Sperman Rank = Jumlah responden = Hitungan pada table
2.7.7 Uji Signifikansi Individual (Uji t)
Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 257) bahwa “uji t bertujuan
untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan
berlaku untuk seluruh populasi yang diteliti atau tidak.” Untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan dapat digeneralisasikan atau tidak. Rumus uji t yang
digunakan adalah sebagai berikut:
√
...
(Sugiyono, 2009:257)65
Azizah Darajat, 2013
Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran
Keterangan :
t = uji signifikan korelasi. r = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba.
jika t hitung > dari t tabel maka signifikan
jika t hitung < dari t tabel maka tidak signifikan
Artinya, jika t hitung > dari t tabel, maka koefisien korelasinya signifikan dan
menyatakan adanya pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y) serta dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Sebaliknya,
jika t hitung < dari t tabel maka koefisien korelasinya tidak signifikan dan tidak
dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.
Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.
2.7.8 Pengujian Hipotesis
Pengajuan hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan uji dua pihak (two tail test) sehingga bila
dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut:
a. Jika Ha : p ≠ 0, berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel X
dengan variabel Y.
- Ho : t hitung < ttabel :
Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi
sosial teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6
Bandung.
- Ha : t hitung > ttabel :
Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial
teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6
Bandung
b. Jika Ho : p = 0, berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ” Hubungan Antara Interaksi
Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TGB
SMKN 6 Bandung”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial teman sebaya di sekolah
pada siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari
45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58.
Aspek pada kebutuhan kekerabatan (Inklusi) dengan kebutuha menjaga
(Kontrol) dalam interaksi sosial yang memiliki kategori yang cukup tidak
kurang dan tidak berlebihan. Sejalan dengan Sarwono bahwa pengaruh
pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak orang
yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan inklusi akan menjadi orang
yang merasa dirinya bermakna atau signifikan (significant), orang yang cukup
mendapat pemenuhan kebutuhan kontrol akan merasa dirinya mampu atau
kompeten (competent).
2) Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan
kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58. Aspek pada penghargaan
diri serta aktualisasi diri dalam belajar dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa, selain itu juga dapat mengarahkan perhatian siswa perilaku yang tepat
dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang tidak tepat. Penghargaan yang
diberikan dapat berupa pujian, nilai, atau benda tertentu ketika siswa telah
mampu mencapai tujuan tertentu dalan belajar. Jika kebutuhan penghargaan
diri ini telah tercapai maka seorang siswa akan mulai mengaktualisasikan
dirinya dengan mengasah kemampuan yang dimilikinya lebih dalam lagi