Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry terhadap Penguasaan
Konsep Siswa pada Pembelajaran Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kelarutan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat utuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Kimia
Oleh :
Gita Nur Fajriani
0902172
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Metode
Discovery-Inquiry terhadap Penguasaan
Konsep Siswa pada Pembelajaran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kelarutan
Oleh Gita Nur Fajriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Gita Nur Fajriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu GITA NUR FAJRIANI
PENGARUH METODE DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si NIP: 195810141986012001
Pembimbing II
Gun Gun Gumilar, S.Pd., M.Si NIP: 19790626001121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Discovery-Inquiry terhadap Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan”. Penelitian ini menyangkut tentang penguasaan konsep siswa pada materi pokok faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yang pembelajarannya dilakukan dengan menggunakan metode discovery-inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan konsep siswa pada materi pokok faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu berdasarkan kelompok siswa, berdasarkan indikator pembelajaran yang dikembangkan, dan pada keseluruhan siswa kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol, serta tanggapan siswa mengenai pembelajaran discovery-inquiry. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest nonequivalent control group design. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan metode discovery-inquiry, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan metode praktikum yang bersifat verifikasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung, yang terdiri atas 39 siswa kelas eksperimen dan 39 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen untuk kelompok tinggi termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 82,50%, sedangkan untuk kelompok sedang dan rendah termasuk ke dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 75,68% dan 75,00%. Penguasaan konsep siswa kelas eksperimen pada lima indikator pembelajaran yang dikembangkan berturut-turut sebesar 48,71% (kategori cukup), 100,00% (kategori sangat baik), 98,72% (kategori sangat baik), 60,26% (kategori cukup), dan 71,79% (kategori baik). Hasil uji statistik menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan konsep kelas eksperimen yang memiliki persentase rata-rata 24,62%, lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki persentase rata-rata 3,59%. Siswa beranggapan bahwa pembelajaran dengan metode discovery-inquiry dapat membuat belajar menjadi lebih menarik, menyenangkan, memberi semangat, menyebabkan termotivasi, serta dapat lebih memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan untuk menggunakan metode pembelajaran discovery-inquiry pada materi kimia khususnya pada pokok bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan karena metode discovery-inquiry terbukti mampu membangun penguasaan konsep siswa dengan baik.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This research title is “Effect of Discovery-Inquiry Teaching Method on Student’s Concept Mastery in Topic Factors Affecting Solubility”. The research frame is
about student’s concept mastery in topic factors affecting solubility in which the
teaching learning process did using discovery-inquiry method. This research’s
aims are to get information about student’s concept mastery in topic factors affecting solubility according to student grouping, according to learning indicators, in all experiment group compared with control group, and student’s response about discovery-inquiry method. Research method is quasi experiment with pretest-posttest nonequivalent control group design. Experiment group treated by discovery-inquiry method while control group treated by verification experimental method. Subjects are two classes of 11th grade students from one of senior high school in Bandung, consists of 39 students as experiment group and 39 students as control group. Instruments used are writing test and interview questions list. Research outcome shows that average concept mastery of high group students is 82,50% included very good criteria, while medium and low group students included good criteria with the average score of 75,68% and
75,00%. Student’s concept mastery on five learning indicators in row are 48,71% (enough), 100,00% (very good), 98,72% (very good), 60,26% (enough), and 71,79% (good). Statistic test using Mann Whitney test shows that gain of student’s concept mastery in experiment group (24,62%) is significantly better than control group (3,59%). Students think that discovery-inquiry method can make the learning process interesting, fun, motivating, and can make them understand concept well. According to the research outcomes, it’s recommended to using discovery-inquiry method in chemistry topics, especially in topic factors affecting solubility, because discovery-inquiry method has proven can build student’s concept mastery full well.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK…………… i
KATA PENGANTAR………. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii
DAFTAR ISI ……….... iv
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….. 3
C. Tujuan Penetilitian ……….. 4
D. Manfaat Penelitian ………... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Ranah Kognitif sebagai Tujuan Pembelajaran ……….. 7
2. Konsep dan Penguasaan Konsep ………... 10
3. Peranan Metode Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. 14 4. Metode Discovery-Inquiry a. Discovery ……… 16
b. Inquiry ……… 18
c. Discovery-Inquiry ………... 20
5. Deskripsi Materi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan 23 B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ……… 26
C. Kerangka Pemikiran ………... 28
F. Proses Pengembangan Instrumen ………... 39
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Penguasaan Konsep Berdasarkan Kelompok Siswa ……… 43
B. Penguasaan Konsep Siswa pada Setiap Indikator Pembelajaran … 47 C. Perbedaan Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………. 54
D. Tanggapan Siswa terhadap Metode Discovery-Inquiry …………. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 65
B. Saran ……… 66
DAFTAR PUSTAKA ……….. 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 72
1
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya,
2003). Perilaku belajar yang terjadi pada peserta didik (siswa) dapat dikenal
dengan baik dalam proses maupun hasilnya. Proses adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005).
Bloom mengklasifikasikan hasil belajar secara garis besar menjadi tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Salah satu ranah
yang paling mendapatkan sorotan pada setiap hasil pembelajaran adalah ranah
kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual dan
kemampuan dalam mengingat, berpikir, dan mengemukakan alasan (Nitko, 2007).
Ranah kognitif diukur dari penguasaan konsep siswa setelah siswa belajar. Maka
bila dilihat dari ranah kognitif, siswa berhasil belajar bila siswa telah mampu
menguasai suatu konsep.
Metode pembelajaran yang tepat diperlukan agar pembelajaran menjadi
efektif, sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai suatu konsep.
Pembelajaran akan efektif apabila menggunakan metode yang berpusat pada
siswa. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, peranan siswa
dalam pembelajaran lebih besar dibanding guru. Dalam metode pembelajaran
yang demikian, siswa berperan lebih aktif, mereka adalah sebagai subjek
pembelajaran. Mereka tidak diberi bahan ajar yang sudah jadi atau sudah selesai
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencarian, pengamatan, percobaan, analisis, sintesis, perbandingan, penilaian, dan
penyimpulan oleh para siswa sendiri. Salah satu metode yang dapat membuat
siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah metode discovery-inquiry.
Discovery-inquiry adalah cara penyajian pelajaran yang banyak
melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya
(Amien, 1987). Makmun (2003) mengemukakan bahwa dalam metode
discovery-inquiry ini, siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan suatu konsep
sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah (problem
solving techniques). Pembelajaran dengan metode discovery-inquiry akan
membuat siswa mengerti konsep-konsep dasar atau ide lebih baik serta dapat
mengingatnya dalam waktu yang lama (retensi baik). Langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode discovery-inquiry terdiri dari
stimulasi, perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, verifikasi, dan
generalisasi.
Metode discovery-inquiry terbukti oleh penelitian-penelitian sebelumnya,
telah mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa pada beberapa materi
kimia. Pada tahun 2009, Suliastyastuti melakukan analisis terhadap penguasaan
konsep siswa pada pembelajaran minyak bumi dengan menggunakan metode
discovery-inquiry. Pada tahun 2010, Nurmalasari melakukan analisis terhadap
penguasaan konsep siswa pada pembelajaran efek Tyndall dengan menggunakan
metode discovery-inquiry. Pada tahun 2011, Widyapristy melakukan analisis
terhadap penguasaan konsep siswa pada pembelajaran sifat asam basa
menggunakan metode discovery-inquiry. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut,
menunjukkan metode discovery-inquiry mampu meningkatkan penguasaan
konsep pada materi-materi kimia SMA tersebut lebih baik secara signifikan dari
metode konvensional.
Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai penggunaan metode discovery-inquiry pada topik-topik kimia SMA
3
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
discovery-inquiry terhadap penguasaan konsep siswa pada pembelajaran
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan. Materi faktor-faktor-faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan sangat dekat dengan kehidupan siswa sehingga siswa mampu menggali
sendiri pengetahuan berdasarkan pada pengalaman-pengalamannya, yang berarti
pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan dapat siswa dilakukan
dengan menggunakan metode discovery-inquiry.
Alasan pemilihan materi kimia faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan adalah karena biasanya pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan diajarkan dengan menggunakan metode yang berpusat pada guru,
sehingga membuat siswa hanya mampu mengingat pelajaran sampai dilakukan
tes, setelah itu siswa akan melupakan konsep tersebut. Sementara itu, topik
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan sangat penting dan digunakan pada
kehidupan siswa sehari-hari, maka konsep yang didapatkan siswa di sekolah
seharusnya dapat diingat dalam rentang waktu yang lama sehingga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan. Dengan demikian, diperlukan metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa mampu mengingat konsep untuk rentang
waktu yang lama, karena siswa menemukan sendiri konsep tersebut, metode
tersebut adalah discovery-inquiry.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode discovery-inquiry untuk melihat
penguasaan konsep siswa pada pokok bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan. Adapun judul yang diangkat oleh penulis yaitu “Pengaruh Metode
Discovery-Inquiry terhadap Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, teridentifikasi
permasalahan mengenai metode pembelajaran yang biasanya digunakan dalam
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempengaruhi kelarutan, adalah metode yang berpusat pada guru. Akibatnya,
dengan metode tersebut siswa hanya mampu mengingat pelajaran sampai saat
dilakukan tes, setelah itu siswa akan melupakan konsep tersebut.
Sementara itu, topik faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan sangat
sering digunakan di kehidupan siswa sehari-hari, maka seharusnya konsep yang
siswa pelajari di sekolah mampu diingat dalam rentang waktu yang lama sehingga
dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diperlukan
metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang dapat membuat siswa
mampu mengingat konsep untuk rentang waktu yang lama karena siswa
menemukan sendiri konsep tersebut, metode tersebut adalah metode
discovery-inquiry.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Metode Discovery-Inquiry terhadap Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kelarutan?”.
Permasalahan di atas diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut.
1. Bagaimana penguasaan konsep siswa kelas eksperimen untuk kelompok
tinggi, sedang, dan rendah pada pembelajaran faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan?
2. Bagaimana penguasaan konsep siswa kelas eksperimen untuk setiap indikator
pembelajaran pada pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan?
3. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa yang melakukan
pembelajaran menggunakan metode discovery-inquiry dibandingkan dengan
metode praktikum yang bersifat verifikasi pada pembelajaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan?
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran faktor-faktor yang
5
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan informasi mengenai penguasaan konsep siswa yang melakukan
pembelajaran discovery-inquiry untuk kategori tinggi, sedang, dan rendah
pada pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
2. Mendapatkan informasi mengenai penguasaan konsep siswa yang melakukan
pembelajaran discovery-inquiry untuk setiap indikator pembelajaran pada
pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
3. Mendapatkan informasi mengenai signifikasi perbedaan peningkatan
penguasaan konsep siswa yang melakukan pembelajaran metode
discovery-inquiry dibandingkan dengan metode praktikum yang bersifat verifikasi pada
pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
4. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan dengan menggunakan metode discovery-inquiry.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Membentuk penguasaan konsep yang kuat mengenai materi faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan, karena siswa menemukan konsep tersebut
oleh dirinya sendiri.
b. Memberikan pengalaman belajar dengan melakukan tahapan-tahapan
pembelajaran discovery-inquiry pada materi faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan.
c. Memberikan motivasi yang besar dalam belajar kimia karena
pembelajaran discovery-inquiry yang dilakukan berdasarkan pada
pengalaman siswa sehari-hari.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan pengetahuan mengenai penerapan metode pembelajaran
discovery-inquiry yang dapat digunakan untuk aktivitas belajar yang berpusat
pada siswa, khsusnya pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar atau acuan bagi
peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian dengan
menggunakan metode discovery-inquiry.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari Bab I Pendahuluan; Bab II
Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian; Bab III Metode
Penelitian; Bab IV Hasil dan Pembahasan; serta Bab V Kesimpulan dan Saran.
Setiap bab terdiri dari bagian bab yang disusun secara terstruktur sesuai dengan
penelitian yang dilakukan.
Bab I Pendahuluan terdiri dari lima bagian bab yaitu Latar Belakang
Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, serta Struktur Organisasi Skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka
Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian terdiri dari empat bagian bab yaitu Kajian
Pustaka, Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis
Penelitian. Kajian Pustaka yang disajikan terdiri dari Ranah Kognitif sebagai
Tujuan Pembelajaran, Konsep dan Penguasaan Konsep, Peranan Metode
Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar, Metode Discovery-inquiry, dan
Deskripsi Materi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan.
Bab III Metode Penelitian terdiri dari delapan bagian bab yaitu Lokasi dan
Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional,
Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan
Data, dan Analisis Data. Bab IV Hasil dan Pembahasan terdiri dari empat bagian
bab yaitu Penguasaan Konsep Berdasarkan Kelompok Siswa, Penguasaan Konsep
Siswa pada Setiap Indikator Pembelajaran, Perbedaan Peningkatan Penguasaan
7
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap Metode Discovery-Inquiry. Bab V Kesimpulan dan Saran terdiri dari dua
31
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang
digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek
penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan dari
masing-masing aspek tersebut dideskripsikan secara sistematis sebagaimana penelitian ini
dilaksanakan.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung.
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada waktu pembelajaran materi pokok
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan di sekolah tersebut sesuai dengan
waktu penelitian dilakukan. Dengan kata lain, alokasi waktu untuk materi
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan pada sekolah tersebut sesuai dengan waktu
penelitian dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah 78 orang siswa kelas XI
semester 2, yang terdiri dari dua kelas yaitu 39 orang siswa kelas eksperiman dan
39 orang siswa kelas kontrol. Pemilihan subjek penelitian siswa kelas XI semester
2 dikarenakan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan dipelajari pada kelas XI semester 2.
Kedua kelas sampel yang digunakan diusahakan memiliki keadaan yang sama,
sehingga jumlah siswa sebagai subjek penelitian dibuat sama pada kedua kelas.
Siswa pada kelas ekperimen dikelompokkan menjadi tiga kategori
berdasarkan rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran kimia sebelumnya yaitu
kelompok yang memiliki keterampilan tinggi (kelompok tinggi), kelompok yang
memiliki keterampilan sedang (kelompok sedang), dan kelompok yang memiliki
32
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghitung rata-rata nilai ulangan mata pelajaran kimia dan standar deviasinya
(Arikunto, 2008). Rumus untuk mencari rata-rata (mean) sebagai berikut:
̅
∑ (Reksoatmodjo, 2007)Keterangan : ∑Xi = Jumlah skor n = Jumlah data
Rumus untuk mencari standar deviasi adalah :
√
∑ ̅(Reksoatmodjo, 2007)
Keterangan:
S : Standar deviasi XI : Nilai data
̅ : Nilai rata-rata : jumlah data
Siswa kelompok tinggi memiliki nilai ulangan harian > mean+SD; siswa
kelompok sedang memiliki nilai ulangan harian mean+SD > (ulangan harian) >
mean-SD; dan siswa kelompok rendah memiliki nilai ulangan harian < mean-SD.
Berdasarkan perhitungan tersebut, pembagian kelompok siswa pada kelas
eksperimen ini yaitu siswa kelompok tinggi sebanyak 4 orang, siswa kelompok
sedang sebanyak 29 orang, dan siswa kelompok rendah sebanyak 6 orang
(Lampiran B.5).
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest-Posttest
Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini dipilah karena
penelitian yang dilakukan hendak membandingkan peningkatan hasil
pembelajaran dari dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok subjek.
Berdasarkan desain penelitian ini, dibutuhkan dua kelas subjek sebagai kelas
eksperimen yang akan diberikan perlakuan, dan kelas kontrol yang tidak akan
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontrol dipilih secara acak dari populasi yang homogen. Pada kedua kelas
dilakukan pretes, kemudian kelas eksperimen mendapatkan perlakuan metode
pembelajaran discovery-inquiry sedangkan kelas kontrol melakukan pembelajaran
praktikum, terakhir pada kedua kelas dilakukan postes. Desain penelitian
pretest-posttest nonequivalent control group design diilustrasikan dalam diagram di
bawah ini.
G1 O1 X O2
G2 O1 O2
Keterangan:
G1 : Kelas eksperimen G2 : Kelas kontrol O1 : Pretes
O2 : Postes
X : Perlakuan metode pembelajaran discovery-inquiry
Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian (Wiersma, 2009)
Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama
melakukan praktikum tetapi pada kelas eksperimen pratikum yang dilakukan
termasuk dalam rangkaian tahapan-tahapan metode discovery-inquiry, sedangkan
pada kelas kontrol praktikum yang dilakukan adalah praktikum yang bersifat
verifikasi (pembuktian konsep).
Pada kelas eksperimen, praktikum dilakukan dalam rangkaian tahap-tahap
pembelajaran discovery-inquiry. Tahap pertama yaitu stimulasi, pada tahap ini
siswa diberikan permasalahan berupa artikel yang memuat masalah-masalah yang
ada di lingkungan sekitar, masalah yang disajikan berkaitan dengan materi
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan. Tahap kedua yaitu perumusan masalah,
pada tahap ini siswa melakukan identifikasi masalah yang terdapat di dalam
artikel. Masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, kemudian siswa
34
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu pengumpulan data, pada tahap ini siswa mengumpulkan berbagai data untuk
menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis yang dibuat, salah satunya dengan
melakukan praktikum. Tahap keempat yairu analisis data, pada tahap ini data yang
didapatkan berdasarkan hasil praktikum kemudian dianalisis oleh siswa sampai
siswa menemukan kesimpulan dari data-data tersebut. Pengolahan data yang
dilakukan sesuai kebutuhan siswa. Pada pembelajaran siswa menganalisis data
dengan mengamati pola kecenderungan yang terjadi, serta sebab pola tersebut
terjadi. Tahap kelima yaitu verifikasi, pada tahap ini siswa mengecek hipotesis
awal apakah sesuai atau tidak dengan kesimpulan yang didapatkan berdasarkan
hasil analisis. Tahap terakhir yaitu generalisasi, pada tahap ini siswa dibimbing
untuk menarik kesimpulan umum berdasarkan hasil verifikasi yang telah
dilakukan. Akhir dari tahap ini siswa menemukan konsep yang diharapkan secara
utuh.
Pada kelas kontrol, pembelajaran diawali dengan penyampaian
keseluruhan konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan oleh guru, maka
sebelum melakukan praktikum siswa telah menerima konsep tersebut. Setelah itu
barulah dilakukan praktikum sebagai pembuktian konsep. Praktikum yang akan
siswa lakukan telah dirancang sebelumnya oleh guru, siswa hanya tinggal
melakukan sesuai prosedur yang disediakan.
Pretes yang dilakukan sebelum pembelajaran digunakan untuk mengukur
kesamaan keadaan dari kedua kelas, karena nilai pretes adalah variabel yang
memiliki hubungan yang erat dengan variabel terikat (Wiersma, 2009). Nilai
pretes juga bisa digunakan sebagai kontrol statistika sehingga kemudian setelah
dilakukan postes, nilai gain bisa didapatkan. Perbedaan nilai gain pada kedua
kelas menunjukkan pengaruh perlakuan yang diberikan.
Adapun alur penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Rincian tahap-tahap dari alur penelitian berdasarkan Gambar 3.2adalah sebagai
berikut.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Melakukan analisis standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) materi pelajaran kimia SMA kelas XI.
b. Melakukan kajian mengenai penguasaan konsep.
Pembahasan
Mengolah dan menganalisis data
Membuat kesimpulan penelitian Siswa mengerjakan pretest
Siswa mengerjakan posttes
Melaksanakan wawancara pada perwakilan tiap kategori siswa kelas eksperimen Kelas eksperimen melaksanakan
pembelajaran metode discovery-inquiry
Kelas kontrol melaksanakan pembelajaran metode eksperimen Menyusun instrument penelitian :
Tes Tertulis dan Pedoman Wawancara
Memvalidasi instrumen penelitian
Perbaikan instrumen penelitian Membuat RPP faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan dengan metode discovery-inquiry
36
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Alur Penelitian
c. Melakukan kajian mengenai metode discovery-inquiry. Menetapkan materi
larutan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yang akan digunakan
sebagai materi pembelajaran dalam penelitian.
d. Melakukan kajian materi faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
yang akan digunakan.
e. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan yang menggunakan metode pembelajaran
discovery-inquiry untuk kelas eksperimen, dan yang menggunakan metode
eksperimen untuk kelas kontrol.
f. Menyusun instrumen penelitian meliputi tes tertulis dan pedoman
wawancara.
g. Melakukan validasi instrumen penelitian.
h. Melakukan perbaikan instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Melaksanakan pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
dengan metode discovery-inquiry untuk kelas eksperimen dan metode
eksperimen untuk kelas kontrol, sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat.
c. Memberikan posttes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d. Melakasanakan wawancara terhadap perwakilan siswa kelompok tinggi,
sedang, rendah pada kelas eksperimen yang diteliti. Wawancara dilakukan
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari pretest, posttest, dan
dari hasil wawancara.
b. Menganalisis data hasil temuan penelitian.
c. Membuat kesimpulan penelitian yang dilakukan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah kuasi eksperimen. Metode kuasi
eksperimen dilipih karena pada penelitian ini tidak dilakukan pengacakan sampel,
melainkan menggunakan kelas utuh sebagai subjek penelitian. Pada kuasi
eksperiman ini peneliti memberikan suatu perlakuan terhadap sekelompok subjek.
Perlakuan ditujukan untuk mengetahui pengaruh yang muncul setelah sekelompok
subjek tersebut diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah metode
pembelajaran discovery-inquiry. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai pengaruh penggunaan metode discovery-inquiry
terhadap penguasaan konsep siswa pada pembelajaran faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupkan penjabaran variabel dan kondisi yang
terjadi pada penelitian (Wiersma, 2009). Variabel-variabel dalam penelitian ini
menyangkut variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode pembelajaran discovery-inquiry. Metode discovery-inquiry
yang digunakan adalah jenis modified discovery-inquiry.
38
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
penguasaan konsep siswa. Penguasaan konsep siswa diperoleh berdasarkan
nilai siswa menjawab soal-soal pada pretes dan postes.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah tingkatan kelas siswa yang dijadikan subjek penelitian, sekolah lokasi
penelitian, guru yang mengajar, dan materi pokok yang diajarkan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa tes tertulis dan pedoman wawancara.
1. Tes Tertulis
Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada
materi faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan. Tes dilakukan dua kali
yaitu pada awal pembelajaran (pretes) dan pada akhir pembelajaran (postes)
untuk mengukur penguasaan konsep siswa setelah mendapat pembelajaran
discovery-inquiry pada kelas eksperimen dan pembelajaran praktikum pada
kelas kontrol. Soal yang digunakan berupa sepuluh soal pilihan ganda (PG)
yang dibuat berdasarkan lima indikator pembelajaran yang dikembangkan.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa kelas
eksperimen mengenai pembelajaran discovery-inquiry yang dilakukan.
Wawancara (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuantitatif (Sukmadinata, 2009). Wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanggung jawab, sehingga dapat
dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010).
Wawancara yang akan dilakukan termasuk wawancara terstruktur
karena pertanyaannya sudah disusun terlebih dahulu. Sebelum melakukan
wawancara, peniliti menyiapkan pedoman wawancara. Pedoman wawancara
berisi sejumlah pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga siswa bebas
memberikan jawaban atau penjelasan secara luas atau tidak dibatasi. Selama
wawancara seluruh kegiatan direkam menggunakan alat perekam. Wawancara
dilakukan kepada sebagian dari jumlah sampel yang mencakup siswa kategori
tinggi, sedang, dan rendah.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen yang dilakukan adalah validasi instrumen.
Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan sejauh mana alat ukur itu
mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut. Dengan kata lain,
validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur memenuhi fungsinya. Validasi yang
dilakuakan adalah validasi isi, yaitu derajat kesesuaian isi butir-butir soal dari
suatu tes dengan karakteristik yang hendak diukur (Reksoatmodjo, 2007).
Validasi isi diukur dengan menimbang kecocokan antara isi dan perilaku yang
diukur oleh butir soal dengan isi dan perilaku yang terkandung dalam rumusan
tujuan pembelajaran (Kartadinata, 1992). Validasi isi dilakukan dengan judgement
(pertimbangan) para ahli yang berkompeten (Firman, 2008), dengan demikian
untuk menghasilkan tes dengan validasi tinggi instrumen pada penelitian ini
divalidasi oleh dua orang dosen.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan secara beberapa tahap yaitu pelaksanaan
pretes, pemberian perlakuan, pelaksanaan postes, dan pelaksanaan wawancara
40
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap perwakilan siswa yang yang
memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah. Maka dari itu pelaksanaan
wawancara dilakukan setelah hasil pretes dan postes diberikan skor. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai metode discovery-inquiry
serta untuk memperoleh keterangan dari beberapa perwakilan siswa atas data nilai
pretes dan postes yang tidak dapat terungkap oleh soal-soal pretes dan postes.
H. Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dari hasil tes tertulis dan wawancara. Adapun
langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.
A. Pengolahan data tes tertulis
1. Penguasaan konsep siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah pada kelas
eksperimen.
a. Mengelompokkan siswa kelas eksperimen ke dalam kategori tinggi,
sedang, dan rendah.
b. Menghitung nilai pretes dan postes setiap kategori siswa siswa pada
kelas eksperimen dalam bentuk persen.
c. Menghitung persentase nilai rata-rata tes per kategori siswa kelas
eksperimen.
d. Menilai tingkat penguasaan siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah
berdasarkan tabel 3.1 Kriteria Penguasaan Konsep.
Tabel 3.1 Kriteria Penguasaan Konsep (Arikunto, 2009)
Nilai (%) Kriteria Kemampuan
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0-20 Sangat Kurang
2. Penguasaan konsep siswa kelas eksperimen untuk masing-masing
indikator pembelajaran.
a. Mengelompokkan soal berdasarkan masing-masing indikator
pembelajaran.
b. Menghitung nilai pretes dan postes per indikator pembelajaran untuk
siswa pada kelas eksperimen dalam bentuk persen.
c. Menghitung persentase nilai rata-rata pretes dan postes per indikator
pembelajaran untuk siswa pada kelas eksperimen.
d. Menilai tingkat penguasaan siswa per indikator pembelajaran
berdasarkan tabel 3.1 Kriteria Penguasaan Konsep.
3. Peningkatan penguasaan konsep seluruh siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
a. Menskor tiap lembar jawaban pretes dan postes siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan kunci jawaban.
b. Menghitung nilai pretes dan postes tiap siswa di kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam bentuk persen.
c. Menilai tingkat penguasaan siswa berdasarkan tabel 3.1 Kriteria
Penguasaan Konsep.
d. Menghitung gain tiap siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e. Menghitung nilai gain rata-rata keseluruhan siswa, pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
f. Mengolah data gain secara statistik untuk menguji signifikansi
42
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara keseluruhan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0,
dengan tahapan sebagai berikut.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan bagian pendahuluan yang
penting dalam menganalisis data. Hasil uji normalitas ini
berhubungan dengan jenis statistik yang akan digunakan dalam
penelitian. Pengujian ini bertujuan untuk melihat normal atau
tidaknya suatu data. Bila data yang diperoleh terdistribusi normal,
maka analisis statistik selanjutnya menggunakan analisis statistik
parametrik. Sedangkan bila data tidak terdistribusi normal, maka
digunakan analisis statistik nonparametrik. Uji normalitas
menggunakan uji Shapiro-Wilk menggunakan program SPSS versi
17.0 dengan penafsiran sebagai berikut:
Hipotesis:
H0 : data terdistribusi normal
H1: data terdistribusi tidak normal
Pengambilan Keputusan:
Jika Sig. dengan probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Jika Sig.
dengan probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. 2) Uji Signifikansi
Berdasarkan uji normalitas, ternyata data tidak terdistribusi
normal, maka dilakukan uji nonparametris yaitu uji Two
Independent Sample Test. Uji ini dilakukan untuk menguji
hipotesis adakah perbedaan yang signifikan untuk peningkatan
penguasaan konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Uji yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney. Uji ini untuk
menguji hipotesis apakah pembelajaran dengan metode
discovery-inquiry meningkatkan penguasaan konsep siswa berbeda secara
Mann-Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Whitney dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan
penafsiran sebagai berikut.
Hipotesis:
H0 : tidak terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1 : terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pengambilan keputusan:
Jika Asymp. Sig. (2-tailed) dengan probabilitas > 0,05 maka H0
diterima.
Jika Asymp. Sig. (2-tailed) dengan probabilitas < 0,05 maka H0
ditolak.
B. Pengolahan data hasil wawancara
a. Mengubah hasil wawancara dari lisan menjadi tulisan.
b. Menganalisis hasil wawancara.
c. Menggabungkan analisis hasil wawancara sebagai penunjang jawaban tes
65
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan hasil penelitian yang telah
dilakukan. Selain itu, juga akan dikemukakan saran-saran untuk perbaikan
penelitian dan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dihasilkan adalah:
1. Penguasaan konsep siswa kelas eksperimen untuk kelompok tinggi
termasuk kedalam kriteria sangat baik dengan nilai rata-rata 82,50%,
sedangkan kelompok sedang dan rendah termasuk kedalam kriteria baik
dengan nilai rata-rata 75,86% dan 75,00%.
2. Penguasaan konsep siswa kelas eksperimen berdasarkan setiap indikator
pembelajaran yang dikembangkan adalah indikator 2 dan 3 termasuk
kategori sangat baik dengan rata-rata nilai 100,00% dan 98,72%; indikator
5 termasuk kategori baik dengan rata-rata nilai 71,76%; indikator 1 dan 4
termasuk kategori cukup dengan rata-rata nilai 48,72% dan 60,26%.
3. Peningkatan penguasaan konsep siswa yang yang melakukan
pembelajaran menggunakan metode discovery-inquiry, yaitu sebesar
24,26%, secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum yang
bersifat verifikasi, yaitu sebesar 3,59%.
4. Menurut siswa, pembelajaran discovery-inquiry yang dilakukan dapat
membuat pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, bersemangat,
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat
dikemukakan adalah:
1. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan agar
menyusun pembelajaran dimana seluruh siswa dapat melakukan tahapan
pembelajaran yang sama secara merata agar seluruh siswa mampu
menguasai konsep secara utuh.
2. Bagi pengajar, disarankan untuk menggunakan metode discovery-inquiry
dalam pembelajaran kimia di kelas, terutama untuk materi pokok
faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan, karena telah terbukti berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan metode discovery-inquiry dapat
67
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Al-Balushi, Sulaiman M., et al. (2012). “Omani Twelfth Grade Students’ Most
Common Misconceptions In Chemistry”. Science Educational
International. 23, (3), 221-240.
Alipandie, Imansjah. (1984). Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya:
Usaha Nasional.
Amien, M. (1979). Apakah Metode Discovery Inquiry Itu?. Jakarta: Depdikbud.
Amien, M. (1987). Mengajarkan Imlu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud.
Amri, S. dan Ahmadi K. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam
Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Anitah, S. (2007). Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian (Edisi Revisi Kelima). Jakarta: Rieka
Cipta.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bloom, B. S., et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The
Classification of Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain.
White Plains, NY: Longman.
Bruckner, Monica. (2011). Inquiry and Discovery-based Project Within
Introductory Courses. [Online] Tersedia di:
http://serc.carleton.edu/NAGTWorkshops/undergraduate_research/intro.ht
ml [28 Juli 2012].
Bruner. J. (1960). The Process of Education. MA: Harvard University Press.
Carin, A. dan R.B. Sund. (1989). Teaching Science Through Discovery, Sixth
Edition. Colombus: Charles E. Mereill Book Inc.
Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penertbit Erlangga.
Djaali dan Pudji Muljono. (2007). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Program Pascasarjana UNJ.
Firman. (2008). Peta Penelitian dalam Bidang Pendidikan Kimia. Bandung:
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian Cetakan Ketujuh. Bandung:
Alfabeta.
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Julianto, Teguh. (2009). “Improving Knowledge of Heredity Concept Using
Discovery-Inquiry Method: An Example of Classroom Action Research.”
69
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartadinata, Sunaryo. (1992). Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.
Bandung: CV Adira Bandung.
Kristanto, Vigih Hery dan Unika Widya Mandala Madiun. (2012). “Efektifitas Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri di Kota Madiun untuk Pokok Bahasan Himpunan”.
Seminar Nasional Matematika 2012. 434-443.
Lawson, A.E. (1980). AETS Year Book: The Psychology of Teaching for Thinking
and Creativity. Ohio: Clearinghouse.
Makmun, A.S. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
McMurry, John, dan Robert C. Fay. Chemistry Fourth Edition. (2003). New
Jersey: Prentice Hall.
Mustachfidoh, et al. (2013). “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap
Prestasi Belajar Biologi Ditijau dari Intelegensi Siswa SMA Negeri 1 Srono”.
E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi Pendidikan Sains. 3, 1-11.
Nitko, Anthony J. and Susan M Brookhart. (2007). Educational Assesment of
Student. New Jersey: Pearson.
Nurmalasari, Rima. (2010). Analisis Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI pada
Pembelajaran Efek Tyndall dengan Menggunakan Metode
Discovery-Inquiry. Skripsi dapa FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Pabuccu, A. dan Geban O. (2006). “Remediation Misconceptions Concerning Chemical Bonding Through Conceptual Change Text”. Hacettepe University
Journal of Education. 30, 184-192.
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Premono, Shidiq, dkk. (2009). Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Proyecto, Creando. (2011). Pembelajaran Discovery-Inquiry. [Online] Tersedia
di:
http://creando-proyecto.blogspot.com/2011/04/pembelajaran-discovery-inquiry.html#chitika_close_button [1 Agustus 2013].
Qhisty, Febri Munda Aji, dkk. (2012). “Efektifitas Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran, dan
Terbentuknya Harga Pasar terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Cilacap Tahun Pelajaran 2011.2012”. Economic
Education Analysis Journal. 1, (2), 1-6.
Reksoatmodjo, Tedjo N. (2007). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Rudini, Asep. (2011). Analisis Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada
Pembelajaran Perkembangan Konsep Redoks Menggunakan Metode
Discovery-Inquiry. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sanger, M.J. (2008). “How does Inquiry-Based Instruction Affects Teaching
Majors, View About Teaching and Learning Science?”. Journal of Chemical
Education. 85, (2), 297-302.
Sudirman, N. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Edisi
71
Gita Nur Fajriani, 2013
Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sulistyastuti. (2009). Analisis Penguasaan Konsep Siswa Kelas X pada
Pembelajaran Minyak Bumi Menggunakan Metode Discovery-Inquiry.
Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sutman, Frank, K., dkk. (2008). The Science Quest Using Inquiry/Discovery to
Enchance Student Learning. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Surakhmad, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah Edisi Revisi. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Yayasan Bhakti Winaya.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007). Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian 3 Pendidijan Disiplin Ilmu. Bandung: PT Imperial
Bhakti Utama.
Utomo, D.H. (1997). Penguasaan Konsep Udara Melalui Metode Percobaan
dalam Pengajaran IPA di Sekolah Dasar. Tesis PSS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
Widyapristy, Fipit Febriani. (2011). Analisis Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI
pada Pembelajaran Sifat Asam Basa Menggunakan Metode
Discovery-Inquiry. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Wiersma, Willian dan Stephen G. Jurs. (2009). Research Methods in Education:
An Introduction 9th Edition. USA: Pearson.
Woolnough, Brian E. and Terry Allsop. (1985). Practical Work In Science.