• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK BERDASARKAN ENEAGRAM KEPRIBADIAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK BERDASARKAN ENEAGRAM KEPRIBADIAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK BERDASARKAN ENEAGRAM KEPRIBADIAN

DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer

oleh

Siska Lamedies Gava 0700217

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

(2)

SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK BERDASARKAN

ENEAGRAM KEPRIBADIAN

DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Oleh

Siska Lamedies Gava

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Siska Lamedies Gava 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK BERDASARKAN ENEAGRAM KEPRIBADIAN

DENGAN METODE FORWARD CHAINING

oleh

Siska Lamedies Gava 0700217

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Wawan Setiawan, M.Kom.

NIP 196601011991031005

Pembimbing II,

Rosa Ariani Sukamto, M.T. NIP 198109182009122003

diketahui oleh

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia,

Rasim, M.T.

(4)
(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Hasil Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ihwal Kepribadian dan Eneagram ... 7

2.1.1 Kepribadian ... ... 7

2.1.2 Eneagram ... ... 7

2.2 Pola Asuh Anak ... ... 11

(6)

2.4 Forward Chaining... ... 15

2.6 Skala Likert... ... 18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Prosedur Penelitian ... 21

3.2.1 Potensi dan Masalah ... 22

3.2.2 Pengumpulan Informasi ... 22

3.2.3 Desain Penelitian ... 23

3.2.4 Validasi Instrumen ... 26

3.2.5 Perbaikan Instrumen ... 26

3.2.6 Pembuatan Software ... 27

3.2.7 Ujicoba Produk ... 27

3.2.8 Produk ... 28

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.3.1 Alat Penelitian ... ... 28

3.3.2 Bahan Penelitian... 28

BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Hasil Studi Awal ... 30

4.2 Pengembangan Perangkat Lunak ... 30

4.2.1 Deskripsi Sistem ... 30

(7)

4.3 Pengujian Perangkat Lunak ... 59

4.3.1 Lingkungan Pengujian Perangkat Lunak ... 59

4.3.2 Rencana Pengujian (Tes) ... 59

4.3.3 Pelaksanaan Pengujian (Tes) ... 60

4.3.4 Studi Kasus ... 62

4.3.5 Pengujian dan Pembahasan Hasil Pengujian ... 69

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... h79 5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 84

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Aturan Sistem Pakar Eneagram Kepribadian ... 31

Tabel 4.2 Hasil Aplikasi ... 37

Tabel 4.3 Rencana Pengujian ... 36

Tabel 4.4 Pengujian Sistem Menggunakan Metode Black Box ... 60

Tabel 4.5 Pendaftaran User Studi Kasus... 62

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Forward Chaining ... 16

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 22

Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 24

Gambar 4.1 Arsitektur Sistem Pakar Eneagram ... 47

Gambar 4.2 Struktur Metode Forward Chaining pada Sistem ... 48

Gambar 4.3 Halaman Masuk ... 49

Gambar 4.4 Halaman Registrasi ... 50

Gambar 4.5 Halaman Beranda ... 50

Gambar 4.6 Halaman Profil ... 51

Gambar 4.7 Halaman Ubah Profil Data ... 51

Gambar 4.8 Halaman Profil Ubah Password ... 52

Gambar 4.9 Halaman Tes Kepribadian ... 52

Gambar 4.10 Tampilan Hasil Proses ... 53

Gambar 4.11 Halaman Tipe Kepribadian ... 53

Gambar 4.12 Tampilan Gaya Perfeksionis ... 54

Gambar 4.13 Tampilan Gaya Penolong ... 55

Gambar 4.14 Tampilan Gaya Pengejar Prestasi ... 56

Gambar 4.15 Halaman Tentang Eneagram ... 57

Gambar 4.16 Tampilan Eneagram Orang Tua ... 58

Gambar 4.17 Halaman Tentang Kami ... 58

(10)

Gambar 4.19 Hasil Karakteristik Pola Asuh dari Sistem ... 68

Gambar 4.20 Pedoman Penghitungan Manual ... 69

Gambar 4.21 Hasil Penghitungan Manual Data 1 ... 70

Gambar 4.22 Hasil Penghitungan Sistem Data 1 ... 70

Gambar 4.23 Hasil Penghitungan Manual Data 2 ... 71

Gambar 4.24 Hasil Penghitungan Sistem Data 2 ... 71

Gambar 4.25 Hasil Penghitungan Manual Data 3 ... 72

Gambar 4.26 Hasil Penghitungan Sistem Data 3 ... 72

Gambar 4.27 Hasil Penghitungan Manual Data 4 ... 73

Gambar 4.28 Hasil Penghitungan Sistem Data 4 ... 73

Gambar 4.29 Hasil Penghitungan Manual Data 5 ... 74

Gambar 4.30 Hasil Penghitungan Sistem Data 5 ... 74

Gambar 4.31 Hasil Penghitungan Manual Data 6 ... 75

Gambar 4.32 Hasil Penghitungan Sistem Data 6 ... 75

Gambar 4.33 Hasil Penghitungan Manual Data 7 ... 76

Gambar 4.34 Hasil Penghitungan Sistem Data 7 ... 76

Gambar 4.35 Hasil Penghitungan Manual Data 8 ... 77

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN

A. Daftar Pertanyaan ………..………... d84

B. Pedoman Pengolahan Data ………... 97

C. Contoh Perhitungan ……….…. 88

LAMPIRAN 2 VALIDASI INSTRUMEN

Hasil Lembar Judgment Pakar ………... 93 LAMPIRAN 3 ENEAGRAM

A. Deskripsi Pola Asuh Gaya Kepribadian……….

99

B. Eneagram Orang Tua………..……….. 114

C. Ilustrasi Eneagram………..……….. 118

(12)

SISTEM PAKAR PENENTUAN POLA ASUH ANAK

Penelitian “Sistem Pakar Penentuan Pola Asuh Anak berdasarkan Eneagram Kepribadian dengan Metode Forward Chaining” dilakukan untuk merancang dan membuat sebuah sistem pakar untuk pemilihan pola asuh anak yang sesuai dengan kriteria kepribadian oleh Elizabeth Wagele dalam bukunya Enneagram of Parenting, Sukses Mengasuh Anak Sesuai dengan 9 Gaya Kepribadiannya. Pada tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada sebuah SMP di Kota Bandung, kemudian dilanjutkan dengan melakukan studi pustaka. Hasilnya peneliti menemukan banyak orang tua yang salah pemahaman tentang bagaimana mengasuh anak-anak mereka. Orang tua terkadang memaksakan sang anak sesuai dengan keinginan mereka tanpa bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh anak. Eneagram mengajarkan bahwa tiap individu itu unik. Dari teori tersebut, pakar mengembangkan kriteria untuk mengasuh anak berdasarkan kepribadian anak. Kriteria tersebut yang dijadikan parameter penghitungan aplikasi. Aplikasi dikembangkan dengan metode penelitian R&D, atau Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) perangkat lunak. Berdasarkan penelitian ini, peneliti berhasil membuat aplikasi sistem pakar penentuan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian dengan menggunakan metode forward chaining berbasis web. Aplikasi setelah peneliti ujicobakan secara terbatas ternyata memang dapat membuat orang tua lebih mudah memahami pola pikir, tingkah laku, serta karakteristik anak yang kemudian membantu orang tua untuk memberikan perlakuan yang baik pada anaknya. Untuk menyempurnakan penelitian ini sebaiknya dilakukan ujicoba terbuka dan meluas.

(13)

AN EXPERT SYSTEM TO DETERMINE THE PATTERN OF PARENTING

CHILDREN BASED ON ENNEAGRAM PERSONALITY

WITH FORWARD CHAINING METHOD

Siska Lamedies Gava 0700217

ABSTRACT

The research, “An Expert System to Determine The Pattern of Parenting Children

Based on Enneagram Personality with Forward Chaining Method”, was

conducted to design and create an expert system for the selection of child care pattern that fits the personality criteria by Elizabeth Wagele in her book, Enneagram of Parenting, Sukses Mengasuh Anak Sesuai dengan 9 Gaya Kepribadiannya. In the early stages of this research, the researcher conducted observations and interviews with guidance and counseling teachers at a junior high school in Bandung, followed by conducting literature study. As the result, the researcher found that many parents had wrong understanding of how to take care of their children. Parents sometimes force the children, as they wish, without being able to understand what is desired by the children. Enneagram teaches that every individual is unique. From this theory, experts develop criteria for child care based on children's personality. These criteria were used as a parameter for counting application. The application was developed with the R & D research method, or software Research and Development. Based on this study, the researcher succeeded in making an application of expert system to determine the pattern of parenting children based on enneagram personality by using a web-based forward chaining method. The application, was tested on a limited basis, was indeed helped the parents to easily understand the mindset, behaviors, and characteristics of children who later helped the parents to give good treatment to their children. To enhance this research, trial should be open and widespread.

Key Words:

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pola asuh anak merupakan pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak-anaknya yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh anak yang diterapkan oleh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak. Seorang anak akan meniru perilaku dari orangtuanya baik itu perilaku baik maupun perilaku yang kurang baik, kecuali orang tua dapat memberikan pendidikan yang sesuai bagi anak. Hal itulah yang nanti akan dibawa anak sampai dewasa hingga tua.

“Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, tapi

kuatirlah bahwa mereka selalu mengamati Anda”, begitulah yang dikatakan oleh Robert Flughum (Lestari, 2008). Oleh karena itu, pembelajaran tentang sikap, perilaku, dan bahasa yang baik akan membentuk kepribadian anak yang baik pula. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya merupakan lingkungan yang kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Elizabeth B. Hurlock (1990) yang mengungkapkan bahwa orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru, dan teman sebaya.

Pada tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung. Hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa 70 persen siswa SMP yang terlambat datang ke sekolah adalah siswa yang mengalami masalah di keluarganya. Anak yang sudah mengalami masalah di rumah tentu saja akan sangat mempengaruhi bagaimana anak nantinya di sekolah ataupun di lingkungan sosial lainnya.

(15)

2

pengembangan jati diri seorang anak. Banyak orang tua yang salah pemahaman tentang bagaimana mengasuh anak-anak mereka. Orang tua terkadang memaksakan sang anak sesuai dengan keinginan mereka tanpa bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh sang anak.

Beberapa ahli telah mengembangkan tipe pola asuh anak berdasarkan tipe kepribadian anak, salah satunya dengan menggunakan eneagram kepribadian. Baron dan Wagele dalam bukunya Eneagram, Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik mendefinisikan bahwa eneagram adalah studi tentang sembilan tipe dasar manusia, yang memberi penjelasan mengapa perilaku kita seperti ini dan memberi pengarahan tertentu bagi pertumbuhan seseorang (Wagele, 2008:11).

Eneagram mengajarkan bahwa tiap individu itu unik. Studi ini juga menunjukkan pola prilaku yang berbeda-beda. Sistem kepribadian yang menantang dan kompleks ini menganalisis cara untuk berhubungan satu sama lain berdasarkan persamaan dan perbedaan. Eneagram juga dapat diterapkan pada anak-anak agar dapat membantu orang tua untuk belajar bagaimana memupuk suatu tipe sensitif-artistik, misalnya, yang dibedakan dari tipe kasar dan agresif. Seorang ayah dan ibu akan tersesat atau sengsara jika memandang hanya ada satu cara mengasuh yang benar, sementara cara yang lainnya salah.

Tentu hal yang seharusnya dihindari apabila seorang anak tipe pendamai hidup dengan orang tua tipe pengejar prestasi yang menuntut anaknya selalu menjadi nomor satu, atau sebaliknya, tipe anak perfeksionis hidup dengan orang tua tipe pencemas yang mengira anaknya terlalu keras dalam menjalani hidup. Menjalin pengertian-pengertian tentang perbedaan kepribadian sejak dini pada anak merupakan hal yang harus dilakukan oleh kedua orang tua. Meskipun nantinya karakter anak masih dapat berubah sesuai dengan masa pertumbuhannya, tetapi orang tua tetap merupakan penanggungjawab utama dalam pembentukan kepribadian anak.

(16)

3

sangat cepat, sehingga memunculkan revolusi dan inovasi dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Kemudian, dengan berkembangnya daya pikir dan daya kecerdasan

manusia, maka pada saat ini manusia pun menciptakan suatu program komputer yang berguna untuk membantu dan mempermudah segala kegiatan dan aktivitasnya sehari-hari. Salah satu bagian dari kecerdasan buatan adalah sistem pakar.

Sistem pakar dapat digunakan untuk membuat sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan tenaga pakar untuk menafsirkan dari data-data atau gejala-gejala yang telah dimasukkan oleh penggunanya. Apabila seseorang membutuhkan seorang pakar untuk menyelesaikan masalahnya, maka dengan menggunakan sistem pakar, dia tidak perlu harus langsung datang menemui pakarnya, cukup menggunakan sentuhan teknologi, dia sudah mendapatkan solusi “pakar” untuk permasalahannya.

Oleh karena begitu pentingnya untuk mengetahui pola asuh anak yang sesuai dengan tipe kepribadian anak berdasarkan analisis seorang “pakar”, maka peneliti mengangkat topik ini untuk dijadikan bahan penelitian untuk membuat suatu sistem pakar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode forward chaining. Metode ini digunakan karena dianggap tepat untuk kasus yang

membutuhkan banyak kriteria sebelum mengambil sebuah keputusan dalam suatu sistem pakar.

1.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian, masalah pada penelitian ini dibatasi sebagai berikut.

1. Sistem ini hanya membatasi pola asuh anak berdasarkan kepribadian pada anak normal.

(17)

4

3. Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembagian kepribadian berdasarkan sembilan tipe eneagram yaitu, tipe perfeksionis (tipe satu), tipe penolong (tipe dua), tipe pengejar prestasi (tipe tiga), tipe romantis (tipe empat), tipe pengamat (tipe lima), tipe pencemas (tipe enam), tipe petualang (tipe tujuh), tipe pejuang (tipe delapan), dan tipe pendamai (tipe sembilan).

4. Sistem untuk menentukan suatu pola asuh berdasarkan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan tipe eneagram dan hasil judgement dari pakar anak.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem pakar untuk pemilihan pola asuh anak yang sesuai dengan kepribadian berdasarkan eneagram kepribadian menggunakan metode forward chaining?

2. Bagaimana implementasi forward chaining untuk menentukan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian?

3. Bagaimana aplikasi ini dapat memberikan solusi untuk menentukan suatu pola asuh anak?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pakar pola asuh anak berdasarkan kepribadian manusia berbasis web untuk mempermudah orang tua memilih pola asuh yang sesuai dengan kepribadiannya berdasarkan eneagram kepribadian. Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut ini.

(18)

5

2. Mengetahui implementasi forward chaining untuk menentukan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian.

3. Mengetahui apakah aplikasi yang telah dirancang dan dibuat dapat memberikan solusi untuk menentukan suatu pola asuh anak.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Selain tujuan yang ingin dicapai, peneliti pun sangat menginginkan hasil penelitian ini memiliki manfaat bagi semua pihak, umumnya bagi perkembangan ilmu komputer, khususnya bagi sistem kecerdasan buatan yang dapat langsung diaplikasikan oleh penggunanya. Manfaat yang peneliti harapkan antara lain sebagai berikut ini.

1) Bagi Peneliti

Peneliti dapat memeroleh sistem pakar yang telah terstandar untuk menentukan pola asuh asuh anak berdasarkan eneagram kepribadiannya. 2) Bagi Pengguna

Penelitian ini dapat membantu para orang tua mengukur kemampuannya dalam menerapkan pola asuh anak yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. Apabila nanti orang tua telah mengetahui tipe kepribadian anaknya, nantinya diharapkan orang tua dapat lebih bisa mengembangkan karakter anaknya sesuai dengan kekuatan dan kelemahan tipe tersebut.

3) Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menjadi contoh sebuah sistem pakar bagi mahasiswa reguler jurusan Ilmu Komputer yang mengontrak mata kuliah Artificial Intelligence. Mahasiswa akan mendapatkan contoh konkret sebuah sistem

pakar yang dibuat dengan metode forward chaining.

1.6 Sistematika Penulisan

(19)

6

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang diturunkan menjadi rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan beberapa hal yaitu tipe-tipe kepribadian secara garis besar dalam psikologi perkembangan, pola pengasuhan anak, dasar teori kecerdasan buatan/artificial intelligence , pengertian sistem pakar/expert system serta bahasa pemrograman yang digunakan sebagai pengembangan sistem pakar pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian .

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang metode penelitian, prosedur penelitian, dan rancangan desain penelitian. Tahapan-tahapan dalam desain pembuatan sistem pakar yang meliputi, tahap awal penelitian, pengumpulan data dan akuisisi pengetahuan, pengembangan perangkat lunak, pengujian, dan dokumentasi penelitian.

BAB 4 IMPLEMENTASI

Pada bab ini diuraikan tentang lingkungan implementasi, implementasi antar muka, pengujian prototype yang berupa pemaparan prototype simulasi sistem.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

(20)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan sebutan Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407).

Dalam penelitian ini digunakan metode R&D karena hasil akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk berupa software sistem pakar pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian. Produk kemudian diujicobakan ke beberapa anak melalui orang tua/pengasuhnya untuk dapat dilihat efektifitas penggunaannya. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu dari penelitian skripsi ini peneliti tidak melakukan kembali revisi setelah produk diujicobakan. Apabila nanti produk telah dapat benar-benar teruji, produk ini bisa di-hosting agar bisa digunakan oleh masyarakat luas.

3.2 Prosedur Penelitian

(21)

22

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

3.2.1 Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi yang diangkat menjadi masalah pada penelitian ini adalah belum adanya perangkat software untuk dapat menentukan pola asuh anak berdasarkan eneagram

kepribadian. Ada beberapa ahli yang mengangkat betapa pentingnya sebuah pola asuh anak tapi belum mendesain sebuah cara untuk menentukan bagaimana pola asuh anak yang sesuai untuk diterapkan atau dipilih orang tua. Kesalahan dalam pola asuh anak dapat mengakibatkan kurang atau bahkan tidak berkembangnya kemampuan hard atau soft kills anak.

3.2.2 Pengumpulan Informasi a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing internet dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik

baik berupa textbook atau paper.

b. Wawancara

(22)

23

secara langsung oleh pakar Psikologi perkembangan anak tersebut. Deni Nasri, seorang psikolog perkembangan mengemukakan bahwa empat dari lima orang dewasa yang krisis kepribadian disebabkan oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat pada anak. Pola pengasuhan anak yang saling bertentangan dengan kepribadian anak sesungguhnya, dapat mengakibatkan beberapa kejanggalan pada pola tingkah laku anak pada masa pengembangan jati diri seorang anak. Banyak orang tua yang salah pemahaman tentang bagaimana mengasuh anak-anak mereka. Orangtua terkadang memaksakan sang anak sesuai dengan keinginan mereka tanpa bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh sang anak. Elizabeth

Wagele dalam bukunya “Enneagram of Parenting, Sukses Mengasuh

Anak dengan 9 Gaya Kepribadiannya”, menjadi dasar pijakan peneliti membuat sebuah sistem pakar untuk membantu orang tua menganalisis kepribadian anaknya lalu memberikan pendapat ahli cara pola asuh anak sesuai dengan kerpibadian yang telah ditemukan.

c. Observasi

Pada tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung. Hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa 70 persen siswa SMP yang terlambat datang ke sekolah adalah siswa yang mengalami masalah di keluarganya. Anak yang sudah mengalami masalah di rumah tentu saja akan sangat mempengaruhi bagaimana anak nantinya di sekolah ataupun di lingkungan sosial lainnya.

3.2.3 Desain Penelitian

(23)

24

Aplikasi Analisis

1. Context Diagram

2. DFD

3. ERD

4. Flow Chart Diagram

Pengembangan perangkat lunak

Desain

1. Perancangan data

2. Perancangan arsitektur 3. Perancangan antarmuka

Pengujian

Black Box Coding

1. Mempelajari konsep Sistem

Pakar Pola Asuh Anak

2. Mempelajari konsep logika dan

rules Forward Chaining

Hasil Penelitian Tahap Awal Penelitian

1. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan

2. Mengumpulkan data yang digunakan

(24)

25

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Konsep dasar dalam perancangan dan pengembangan sebuah sistem pakar adalah Expert Sistem Development Life Cycle (ESDLC). Tahapan-tahapan dari ESDLC adalah:

1. Tahap awal penelitian

Pada tahap awal penelitian, peneliti menganalisis kebutuhan data, mengumpulkan data yang akan digunakan dan mempersiapkan alat serta bahan penelitian. Persiapan yang baik, akan memudahkan dalam perancangan sistem.

2. Pengumpulan data dan akuisisi pengetahuan

Tahap selanjutnya, data yang telah peneliti dapatkan kemudian dihubungkan dengan masalah yang akan dibahas. Peneliti mempelajari konsep sistem pakar pola asuh anak dengan metode forward chaining. Data yang telah didapatkan dipilah untuk kemudian digunakan, dikurangi atau perlu penambahan data.

3. Pengembangan perangkat lunak

Dalam tahap pengembangan perangkat lunak, ada beberapa proses yang harus peneliti lakukan secara bertahap.

a. Analisis kebutuhan sistem, mencakup pembuatan context diagram, data flow diagram,entity relationship diagram, conceptual data

model, physical data model,dan flow chart diagram.

b. Desain sistem, meliputi pembangunan konsep perancangan data, arsitektur, dan tampilan antarmuka (interface) sistem.

c. Coding

(25)

26

Setelah aplikasi dapat digunakan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem menggunakan metode black box. Pengujian dilakukan untuk mengetahui seluruh bagian sistem telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Apabila masih terdapat kesalahan atau error, maka pada tahap inilah dilalukan perbaikan atau modifikasi

sistem. 5. Dokumentasi

Hasil dari penelitian didokumentasikan menjadi sebuah karya ilmiah berupa skripsi dan dokumen teknis berisi tentang implementasi hasil program dari sistem yang mencakup perancangan basis data serta kamus data (data dictionary).

3.2.4 Validasi Instrumen

Validasi instrumen dilakukan dengan analisis logis/analisis internal. Validasi instrumen merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan konten kuisioner dalam aplikasi sudah dibuat berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Elizabeth Wagele. Bahasa yang digunakan pada beberapa pernyataan disesuaikan karena ditemukan sejumlah kata yang penerjemahannya kurang tepat. Kemudian instrumen di-judgement dengan meminta seorang pakar psikologi untuk menganalisis kekurangan yang terdapat pada instrumen. Setelah di-judgement maka nantinya akan didapatkan perbaikan-perbaikan berhubungan dengan kriteria pembuatan kuisioner dan isi konten, lalu pakar tersebut menyimpulkan kelayakan instrumen kuisioner pola asuh anak untuk dijadikan parameter pengambil keputusan penetapan kepribadian anak.

3.2.5 Perbaikan Instrumen

(26)

27

parameter dalam sistem pakar penetuan pola asuh anak. Dari hasil analisis logis dan perbaikan instrumen, kemudian akan didapatkan satu seri kuisioner pemilihan kepribadian anak lalu saran untuk pola asuhnya. Perangkat kuisioner tersebut disusun menjadi 45 pernyataan utama dan 27 pernyataan tambahan. Perbaikan-perbaikan yang disarankan oleh pakar ahli dilampirkan pada lembar judgement skripsi ini.

3.2.6 Pembuatan Software

Setelah parameter didapatkan, peneliti membuat sebuah sistem pakar menggunakan aplikasi XAMPP 1.8.3 dan PHP sebagai bahasa pemogramannya. Pembuatan aplikasi berdasarkan dari analisis desain DFD, ERD, dan Flow Chart Diagram yang telah dibuat terlebih dahulu. Pembuatan interfacepun disesuaikan

dengan tujuan pembuatan aplikasi, yaitu untuk anak-anak. Tampilan dibuat agar tidak membosankan kemudian dilengkapi juga dengan tambahan-tambahan informasi yang masih berkaitan dengan gaya kepribadian dan pola asuh yang sesuai. Peneliti mengharapkan agar aplikasi sistem pakar yang dibuat dapat membantu para orang tua untuk mengenali karakter anaknya dengan lebih mudah dan menyenangkan.

3.2.7 Ujicoba Produk

Pada tahap ini sebelum peneliti mencobakan aplikasi sistem pakar kepada masyarakat luas, peneliti melakukan ujicoba black box. Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi, dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitamnya. Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing yaitu; fungsi yang hilang atau tak benar, error dari

(27)

28

Setelah black box testing peneliti lakukan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi, maka aplikasi sistem pakar diujicobakan kepada beberapa orang tua/pengasuh anak. Peneliti ingin mengetahui kepuasan user setelah menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah aplikasi dirasakan bermanfaat oleh user. Oleh karena waktu penelitian yang terbatas, peneliti hanya mengujicobakan produk ini kepada beberapa user saja tanpa melakukan revisi setelah ujicoba tersebut.

3.2.8 Produk

Produk akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem pakar penentuan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian dengan metode Forward Chaining. Meskipun sistem ini tidak ditujukan sepenuhnya untuk menggantikan fungsi ahli psikolog anak, tetapi diharapkan dapat mempermudah para orang tua untuk menentukan gaya kepribadiannya anaknya.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:

1) Perangkat keras

a. Processor Intel Core i.3 2.53 GHz b. RAM 2.00 GB

c. Harddisk 180 GB

d. Koneksi Internet up to 3.1 Mbps e. Mouse

2) Perangkat lunak

a. Operating Sistem : Windows 7 Profesional b. Software pendukung : Webserver XAMPP 1.8.1 c. PHP sebagai bahasa pemograman

(28)

29

e. Text Editor

3.3.2 Bahan Penelitian

Data yang menjadi input sistem adalah ciri-ciri kepribadian yang menggambarkan kriteria user. User terlebih dahulu mengisi data pribadi, selanjutnya user akan diberikan beberapa pernyataan dalam bentuk kuisioner menggunakan skala likert oleh sistem. User akan memilih sesuai dengan kepribadian anak berdasarkan parameter yang telah ditetapkan.

(29)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan akhir dari penelitian sistem pakar penentuan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian dengan metode forward chaining adalah sebagai berikut.

1) Perancangan sebuah sistem pakar penentuan pola asuh berdasarkan eneagram kepribadian dibuat dengan menggunakan metode forward chaining yang berbasiskan web. Metode forward chaining digunakan

sebagai aturan penghitungan dalam mengambil kesimpulan dalam sistem. Penggunaan kriteria yang telah ditetapkan oleh pakar Elizabeth Wagele dalam bukunya Enneagram of Parenting, The 9 Types of Children and How to Raise Them Successfully menjadi dasar utama aturan yang dimasukkan ke

dalam database.

2) Penelitian ini berhasil mengimplementasikan metode forward chaining untuk menentukan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bekerja dengan baik. Sistem mampu menganalisis kepribadian anak berdasarkan pertanyaan yang berupa pernyataan yang diisi oleh user, kemudian sistem juga dapat memberikan saran pola asuh anak dari hasil kepribadian yang telah didapatkan.

(30)

80

a. Pertanyaan Kuisioner

Pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner sistem penentuan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian sebaiknya ditinjau ulang secara tata bahasa Indonesia. Peneliti menemukan kurang baiknya diksi yang dipilih penerjemah untuk menggambarkan maksud dari pakar Elizabeth Wagele. Beberapa konteks setelah diterjemahkan menjadi ambigu atau bertolak belakang. Pada penelitian ini peneliti menyesiasatinya berdasarkan hasil saran dari pakar psikologi yang menjudgement lembar kuisioner.

b. Pendaftaran User

Pada halaman pendaftaran user, tidak terdapat formulir data anak yang dianalisis. Peneliti hanya menyediakan formulir registrasi untuk orang tua/ pengasuh. Pada saat ujicoba ada lima user yang memasukkan data anak dan ada tiga user yang memasukkan data pribadi.

c. Pakar Psikologi

Sistem aplikasi ini tidak ditelaah ulang oleh pakar psikologi yang membuat buku Enneagram of Parenting yang menjadi dasar pembuatan sistem. Jadi Elizabeth Wagele tersebut tidak dapat memberikan saran atas kelebihan atau kekurangan dari sistem ini.

5.2 Saran

Saran-saran dari penelitian adalah sebagai berikut ini.

1) Peneliti menyarankan untuk penelitian berikutnya dapat mencobakan beberapa metode lainnya yang berkemungkinan besar lebih akurat dalam penentuan pola asuh dan kepribadian anak berdasarkan eneagram. Metode forward chaining yang peneliti lakukan memiliki aturan penghitungan yang

(31)

81

2) Melakukan ujicoba secara meluas kemudian aplikasi di-hosting di internet untuk jangka waktu yang lebih panjang merupakan sebuah ide yang menarik. Respon dan saran yang diberikan oleh user yang lebih luas dapat menjadi umpan balik untuk terus menyempurnakan aplikasi sistem penentuan pola asuh anak berdasarkan eneagram kepribadian ini. Mudah-mudahan jika terus diperbaiki, sistem ini benar-benar dapat bermanfaat untuk para orang tua dan anak-anak tentunya.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. et al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Baron, Renee dan Elizabeth Wagele. 2008. Eneagram, Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik. Jakarta: Serambi.

B.Hurlock, Elizabeth. 1990. Psikologi Perkembangan edisi kelima/ Developmental Psychology. Jakarta : Erlangga.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Friedman, Howard S. dan Miriam W. Schustack. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga.

Hakim, Lukmanul. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Yogyakarta: Lokomedia.

Kusumadewi, Sri. dan Sri Hartati. 2010. Neuro-Fuzzy, Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence, Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar – Teori dan Aplikasi. Yogjakarta: Andi.

Nasution. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor

Dreamweaver.

Lestari, Puji ,dkk. 2008. Pelatihan Pola Asuh Anak dalam Keluarga pada Masyarakat di Kampung Jlagran. Yogyakarta.

(33)

83

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumardi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Penerapan metode Forward Chaining pada sistem pakar penentuan jenis makanan ini bertujuan membantu para dokter, ahli gizi, dan masyarakat dalam menentukan jenis makanan dan

Dengan adanya Sistem Pakar untuk menentukan bakat anak berdasarkan kepribadian dapat membantu pengguna (para orang tua) untuk dapat mengetahui tipe kepribadian anak

SISTEM PAKAR MENENTUKAN TERAPI YANG TEPAT BAGI ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME DENGAN METODE

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AUTISME PADA ANAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY

Didalam Rancangan Sistem Pakar terdiri dari beberapa bagaian yaitu: a) Metode Inferensi (Forward Chaining) Metode inferensi (forward chaining) digunakan untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menerapkan metode Forward Chaining pada perancangan sistem pakar penentuan motif dan warna batik berdasarkan ciri

Hasil dari penelitian adalah metode forward chaining dapat bekerja dalam aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa karakteristik anak berkebutuhan khusus