• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KARAKTER KEPRIBADIAN DAN SOLUSI POLA ASUH PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KARAKTER KEPRIBADIAN DAN SOLUSI POLA ASUH PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KARAKTER KEPRIBADIAN

DAN SOLUSI POLA ASUH PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING

Yoyoh

STMIK Nusa Mandiri Jakarta Yoyoh.123@gmail.com

Katrin Yuliastuti STMIK Nusa Mandiri Jakarta

katrin.y@gmail.com

ABSTRACT — Perkembangan psikologi anak menjadi fokus utama bagi orang tua. Pola asuh yang tidak sesuai dengan karakter pribadi anak dapat menyebabkan perilaku anak menjadi buruk disaat ia tumbuh besar sehingga mempunyai kepribadian yang kurang baik dimasa depannya kelak. Oleh karena itu perlu adanya aplikasi yang membantu orang tua untuk menentukan karakter kepribadian anaknya. Objek penelitian dilakukan pada Biro Konsultasi Psikologi Dwipayana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode pengembangan pakar menggunakan penalaran alur maju. Penelitian ini menghasilkan sistem pakar untuk menentukan karakter kepribadian dan solusi pola asuh pada anak usia dini yang membantu para orang tua memahami dan mengerti tentang kriteria-kriteria serta solusi apa yang harus dilakukan untuk anaknya sejak usia dini.

Kata Kunci: Personality Traits, Parenting, Early Childhood, Forward Chaining

PENDAHULUAN

Setiap anak usia dini pasti memiliki suatu ciri khusus yang dimiliki seseorang untuk membedakan dirinya dengan anak yang lain. Karakter atau kepribadian merupakan hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , berfikir, bersikap dan bertindak.

Pembentukan karakter anak menjadi dasar penting dalam sebuah keluarga. Keluarga merupakan tempat untuk menciptakan karakter dan jiwa yang kuat maupun baik, agar tercipta suasana harmonis serta dinamis. Maka hal tersebut dapat membangun komunikasi dua arah yang mengkoordinasi antara orang tua dan anak (Hyoscyamina, 2011:144).

Beberapa ahli psikologi memiliki pandangan yang berbeda tentang karakter pribadi

anak. Kondisi ini membuat para orang tua bingung dalam menentukan karakter pribadi yang sesuai dengan kondisi anaknya. Sistem pakar banyak digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan. Banyak metode yang dapat mendukung hasil pengambilan keputusan tersebut, salah satunya menggunakan metode forward chaining

karena mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat, efektif dan efisien dengan adanya pelacakan ke depan dan menggunakan rule-rule

atau aturan sehingga mampu meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi.

BAHAN DAN METODE

A. Definisi Karakter Kepribadian Pada Anak Usia Dini

Setiap orang pasti memiliki suatu ciri khusus yang tidak ada pada orang lain. Watak atau kepribadian merupakan salah satu khusus yang dimiliki seseorang untuk membedakan dirinya denga orang lain. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2008:682) bahwa Karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak.

Menurut Sukmono (2013:8) bahwa Kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu. Karakter kepribadian anak ini perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini agar mendapatkan kualitas karakter yang baik serta berperan penting untuk masa depannya kelak. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah masa emas (golden age).

(2)

Sampai sekarang, keempat watak ini tetap menjadi acuan pemahaman karakter manusia. Keempat watak itu, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan

phlegmatis. Dalam penjelasan Littauer (2011:32) kriteria-kriteria keempat watak diatas sebagai berikut :

1. Sanguinis

Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki karakter yang lincah, menarik, suka berbicara, mudah bergaul, ramah, periang, haus dukungan dan kasih

sayang orang lain, optimis, cenderung popular, kreatif, inovatif, emosional, demonstratif, memiliki energi, antusiasme, dan suka kegiatan spontan.

2. Koleris

Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki karakter yang optimis, suka mengatur, cepat mengambil keputusan, tegas dalam bertindak, jujur, harus memperbaiki kesalahan.

3. Melankolis

Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki karakter yang pendiam, penuh pikiran, artistik atau musikal, perfeksionis, analitis, pesimis, idealis, mudah stress, pemurung, filosofis, puitis, sangat detail perincian.

4. Phlegmatis

Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki karakter yang rendah hati, mudah bergaul, santai, sabar, pendiam, tenang tetapi cerdas, simpatik, baik hati, menyembunyikan emosi, damai, mudah setuju pada keinginan orang lain, mudah dirayu, suka menolong, kurang disiplin, tidak suka tantangan, menjadi negosiator.

PEMBAHASAN A. Hasil Wawancara

Dari pertanyaan yang bernilai sama dari ketiga pakar yang memiliki skor satu (ya) maka data dinyatakan valid, tetapi jika pertanyaan memiliki skor sama dengan skor nol (tidak) maka data dinyatakan tidak valid. Sedangkan pertanyaan yang lain yang memiliki skor yang berbeda dari tiap pakar di proses dengan software SPSS dengan metode analisis korelasi, dimana metode ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lain.

B. Uji KorelasiSanguinis

Uji korelasi ini untuk mencari nilai validasi sebuah prtanyaan yang diajukan kepada pakar mengenai gejala yang berhubungan dengan karakter

sanguinis, pertanyaan dari gejala yang berhubungan dengan sanguinis sebanyak lima belas pertanyaan

dan baru lima pertanyaan yang valid, sedangkan sepuluh pertanyaan masih belum valid karena skor yang berbeda dari tiap pakar. Dengan analisis korelasi ini maka kita dapat mengetahui pertanyaan mana yang valid. Pertanyaan yang belum valid adalah pertanyaan b, pertanyaan e, pertanyaan f, pertanyaan g, pertanyaan h, pertanyaan i, pertanyaan l, pertanyaan m, pertanyaan n, dan pertanyaan o.

a. Hipotesis:

H0 : tidak ada hubungan antar variabel (tidak

ada hubungan karakter sanguinis dengan gejala-gejala atau pertanyaan-pertanyaan) H1 : ada hubungan antar variabel (ada hubungan

karaktersanguinisdengan gejala-gejala atau pertanyaan-pertanyaan)

b. Pengambilan keputusan berdasarkan angka korelasi:

Arah korelasi positif dan angka korelasi > 0.05 maka memiliki hubungan kuat

Arah korelasi negative dan angka korelasi < 0.05 maka memiliki hubungan lemah

pertanyaan b (itemb) 0.904 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

pertanyaan e (iteme) 0.904 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

(3)

pertanyaan g (itemg) 0.904 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

pertanyaan h (itemh) -0.082 < 0.05 memiliki hubungan lemah, data tidak valid

pertanyaan i (itemi) 0.082 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

pertanyaan l (iteml) 0.904 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

pertanyaan m (itemm) 0.822 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

pertanyaan n (itemn) 0 < 0.05 memiliki hubungan lemah, data tidak valid

pertanyaan o (itemo) 0.822 > 0.05 memiliki hubungan kuat, berarti data valid

jadi kesimpulannya adalah untuk itemb, iteme, itemf, itemg, itemi, iteml, itemm, dan itemo mempunyai hubungan yang kuat dengan karakter

sanguinisdan data dinyatakan valid.

C. Rancangan Algortima

Flowchart dapat menunjukkan secara jelas suatu arus pengendalian suatu algoritma yakni bagaimana melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara logis dan sistematis. Untuk menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian,

Flowchart sangat berguna bagi programmer untuk mempersiapkan program yang rumit. Berikut ini rancangan algoritma dari sistem pakar ini:

Gambar 1. Rancangan Algoritma

D. Basis Pengetahuan

Setelah masalah teridentifikasi dan dianalisa maka langkah selanjutnya adalah membentuk basis pengetahuan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih metode

representasi pengetahuan yang nantinya digunakan untuk memasukan data-data yang diperoleh dalam tahapan akusisi pengetahuan. Metode yang digunakan adalah metode Forward Chaining atau pencarian kedepan dimana cara pencarian kesimpulannya yaitu dengan mencari informasi yang ada dan mencari fakta-fakta yang ada guna menghasilkan suatu tujuan atau kesimpulan.

E. Pohon Keputusan Pakar

Suatu pohon adalah hierarki struktur yang terdiri dari node (simpul) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang yang menghubungkan node. Sebuah pohon keputusan dibuat untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Diagram keputusan merupakan gambaran secara sederhana permasalahan dan pemecahannya. Metode pencarian yang diguanakan yaitu metode pencarian kedepan atau bisa disebut dengan metodeforward chaining.

Gambar 2 Pohon Keputusan Pakar Karakter Anak

Teori Metode Inferensi (Inference Method) Teori metode inferensi yang penulis gunakan dalam menyusun skripsi ini, adalah :

a. Forward Chaining.

Menurut Kusumadewi (2003:116) mendefinisikan bahwa “Forward Chaining

(4)

Gambar 3.Forward Chaining

F. Use Case Diagram

Berikut use case diagram dari tahapan analisis yang dibuat untuk sistem pakar karakter pribadi anak usia dini.

Gambar 4

Use Case DiagramSistem Pakar Menentukan Karakter Pribadi Anak

G. Database

Berikut gambar hubungan antar tabel didalamdatabase.

Gambar 5

Entity Relationship DiagramSistem Pakar Menentukan Karater Anak

Berikut grafik alir dari algoritma sistem pakar.

Gambar 6 Grafik Alir Konsultasi

Kompleksitas siklomatis (pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan :

Dimana :

E = Jumah edge grafik alir yang ditandakan dengan gambar panah

N = Jumlah simpul grafik alir yang ditandakan dengan gambar lingkaran

Sehingga kompleksitas siklomatisnya

V(G) = 7 – 7 + 2 = 2

Basic set yang dihasilkan dari jalur independent

secara linier adalah jalur sebagai berikut :

A

E

F

G

D

H

J

K

Fa

kt

R

R

R

R

(5)

R-1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7

1 – 2 – 3 – 4 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7

Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat bahwa salah satubasicset yang dihasilkan 1 – 2 – 3 – 4 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 dan terlihat bahwa simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, sistem ini telah memenuhi syarat.

H. Pengujian Tingkat PenerimaanUser Terhadap Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Karakter Pribadi Anak Pengujian sistem ini untuk mengukur seberapa besar peran atau kegunaan dari sistem ini, dan untuk mengetahui statistiknya penulis menggunakan media kuesioner dengan jumlah 20 responden dengan 6 pertanyaan yang berkaitan langsung dengan program yang dibuat. Responden akan mencoba sistem ini dan langsung diisi kuesioner yang telah di kasih sebelumnya guna memberikan penilaian tentang sistem yang dibuat ini, dan berikut data dari hasil kuesioner 20 responden tersebut

Hasil kuesioner tersebut diolah dengan menggunakan SPSS metode Bivariate Pearson (korelasi produk momenn pearson) adalah analisis dengan cara mengorelasi masing – masing skor item dengan skor total. Hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data responden (n) = 20, maka didapat r tabel sebesar 0,444.

Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi untuk semua item memiliki nilai item lebih dari 0,444 dan dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang diajukan pada saat melakukan riset tersebut signifikan dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 8 Tabel Hasil SPSS

No Pertanyaan Hasil SPSS

1

Aplikasi sistem pakar mengenal karakteristik kepribadian anak usia dini sangat membantu saya untuk memahami gejala karakter pribadi anak

0,129

2 Bahasa dalam sistem pakar ini mudah saya

pahami 0,236

3

Sistem pakar berbasis web ini dapat memudahkan para orang tua untuk mengenal karakteristik pribadi serta solusi menangani anak

0,344

4

Sistem pakar mengenal karakteristik kepribadian anak berbasis web ini dapat lebih cepat untuk mengetahui gejala karakter pribadi anak

0,621

5

Sistem pakar ini memberikan kemudahan bagi orangtua untuk berkonsultasi mengenai karakter pribadi anaknya tanpa harus datang ke tempat konsultasi pakar yang

sesungguhnya

0,746

6 Sistem pakar ini menambah pengetahuan

untuk orang tua dalam mendidik anak 0,515

KESIMPULAN

Dari hasil riset dan wawancara kepada ketiga ahli pakar karakter kepribadian anak, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal :

1. Pengolahan data dengan menggunkan software SPSS dan metode forward chaning

menghasilkan aturan-aturan penentuan karakter pribadi anak yang akurat karena data dikelompokan berdasarkan kebutuhan.

2. Pembuatan aplikasi sistem pakar untuk menentukan karakter kepribadian dan solusi anak usia dini berbasis web ini dapat membantu masyarakat khususnya orang tua pihak ibu supaya mengetahui secara cepat dan tepat apa yang menjadi karakter anaknya untuk segera diambil langkah-langkah solusinya.

Penilaian sistem pakar karakter kepribadian anak dilakukan kepada dua puluh responden yaitu orang

(6)

tua untuk menguji kesamaan diagnosa sistem dengan diagnosa pakar, yang memperoleh angka probabilitas kesamaan sebesar 80 %.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga penelitian ini selesai dilakukan.

REFERENSI

Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang : Universitas Muhammadyah Malang.

Fitrianti, Rakhma Indah dkk. 2012. Sistem Pakar Pada Bidang Teknologi Informsi Untuk Rekomendasi Profesi Pekerjaan Berdasarkan Kepribadian Menggunakan Pendekatan

Personality Factor. ISSN: 2089-8185. Malang: Journal Basic Science And Technology, 1(4),

11-18. Diambil dari:

http://jubast.web.id/index.php/jbst/article/ download/24/25 ( 28 Oktober 2013).

Fowler, Martin. 2005.UML DistilledEdisi 3:Panduan Singkat Bahasa Permodelan Objek Standar. Yogyakarta : Andi Offset.

Hyoscyamina, Darosy Endah. 2011. Peran Keluarga Dalam Membangun Karakter Anak. Semarang: Jurnal Psikologi Undip Vol 10, No 2 Oktober

2011. Diambil dari:

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikol

ogi/article/viewFile/2887/2570 (03

November 2013).

Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograan Web Dinamis MenggunakanPHP. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Andi Offset.

Kusumadewi, Sri. 2003.Artifical Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha ilmu.

Littauer, Florence. 2011. Personality Plus. Jakarta: KARISMA Publishing Group.

Marlinda. Linda. 2004. Sistem Basis data. Andi Offset. Yogyakarta.

Mustakini, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Mustakini, Jogiyanto. 2005. Pengenalan komputer, Dasar Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan.Yogyakarta: Andi Offset

Noviyani, Evi. 2013 . Tanamkan Pendidikan Karakter Pada Anak. Bandung : Inilah Koran, No.189 Thn. 02 ( 26 Mei 2013).

Pressman, Roger S. 2012.REKAYASA PERANGKAT LUNAK-BUKU SATU, Pendekatan Praktisi (Edisi 7). Terjemahan oleh Adi Nugroho dkk dariSOFTWARE ENGINEERING:

APractitioner’s Approach, Seventh Edition

(2010). Yogyakarta: Andi Offset.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa. Cetakan I.

Rahmadonna, Sisca. 2010. Pembelajaran Untuk PAUD. Diambil dari:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-

lain/sisca-rahmadonna-spd-mpd/PEMBELAJARAN%20UNTUK%20PAUD. pdf. (16 November 2013).

Saputra, Agus. 2012. Web Trik : PHP, HTML5, dan

CSS3. Jakarta: Jasakom.

Sugiyono. 2005. Pemrograman Terstruktur untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Panji Gumilang Press.

Sukmono, Cahyadi Joko. 2013. 93 Kepribadian Yang Paling Dicari dan Disukai Semua Orang. Klaten : Galmas Publisher.

Tatminingsih, Sri. 2010. Peran Pendidik (Guru dan Orang Tua) Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Diambil dari:

http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/index.ph Perancangan dan Pembuatan Sistem Pakar Berbasis Runut Maju Untuk Diagnosa Awal Perkembangan Emosi Pada Anak. Bandung : Jurnal Informatika Vol 5, No 1 Juni 2009:

1-13. Diambil dari: Forward Chaining Pada Program Diagnosa Anak Penderita Autisme. Yogyakarta: Jurnal Informatika Vol 5 No 2, November 2009.

Diambil dari:

http://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/informati ka/article/download/73/35 (28 Oktober 2012).

Gambar

Gambar 2 Pohon Keputusan Pakar Karakter Anak
Gambar 6Grafik Alir Konsultasi
Tabel 8 Tabel Hasil SPSS

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera Utara... Universitas

[r]

Didapat hasil uji analisis Chi Square antara keterlibatan tenaga kesehatan pada penderita yang patuh dengan penderita yang tidak patuh berdasarkan kategori

Analisis data menggunakan pendekatan penilaian ekonomi menurut Ruitenbeek (1991). Nilai ekonomi manfaat langsung Hutan mangrove Desa Mojo, yang dimanfaatkan masyarakat

Patriotisme memang erat kaitannya dengan mereka yang berprofesi sebagai tentara, namun jika melilik lebih dalam tugas untuk membela bangsa dan negara tidak harus

Data bahan makanan yang digunakan sebanyak 100 data dan dari hasil pengolahan data menggunakan algoritma genetika di dapatkan nilai dari rata- rata fitness adalah

Dari nilai AFER yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa Feedforward Neural Network yang dilatih dengan PSO dapat digunakan untuk prediksi jumlah pengangguran terbuka di

Dalam pembelajaran bahasa asing ada tingkatan pembelajaran, yaitu tingkat pemula (mubtadi’), menengah (mutawassitah), lanjut (mutaqaddim), dan tentunya setiap tingkat