ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA
DI YOUNGSAN UNIVERSITY
Skripsi
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh Jayanti Megasari
NIM 1006439
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA
DI YOUNGSAN UNIVERSITY
Oleh
Jayanti Megasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Jayanti Megasari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
JAYANTI MEGASARI
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA
DI YOUNGSAN UNIVERSITY
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd.
NIP196201091987032002
Pembimbing II,
Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.
NIP 197712092005011001
diketahui
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.
NIP 197204031999031002
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis
Kesalahan Berbahasa Ragam Tulis dalam Surat Pribadi Mahasiswa Korea di
Youngsan University” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika kaeilmuan dan atau klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA
DI YOUNGSAN UNIVERSITY
Jayanti Megasari NIM 1006439
ABSTRAK
Tuntutan zaman yang semakin berubah ke arah yang lebih baik mengharuskan masyarakat Indonesia mengusai lebih dari satu bahasa. Begitu juga sebaliknya, orang-orang asing yang melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak potensi dalam segi ekonomi, sosial, dan budaya tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia untuk dimanfaatkan dalam berbagai segi tersebut. Penutur asing yang mempelajari bahasa Indonesia tidak luput dari kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa merupakan bentuk tuturan yang menyimpang dari kaidah berbahasa yang seharusnya. Seperti dalam penelitian ini, yaitu tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam surat pribadi yang ditulis oleh Mahasiswa Universitas Youngsan, Busan, Korea Selatan. Mahasiswa Korea Universitas Youngsan merupakan mahasiswa jurusan Asian Bisnis tahun ke-2 yang keseluruhannya penutur bahasa Korea. Analisis kesalahan yang peneliti lakukan adalah patokan bagi pengajar maupun pembelajar bahasa Indonesia dalam menentukan metode yang baik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Surat-surat pribadi yang telah peneliti analisis akan menjadi patokan untuk meminimalkan kesalahan berbahasa. Setelah menganalisis surat pribadi mahasiswa Korea (selanjutnya baca: SPMK) ditemukan bahwa kesalahan berbahasa mahasiswa Korea didominansi oleh kesalahan ejaan dan pemilihan diksi. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh B1 mahasiswa tersebut. Bentukan bahasa pada SPMK didominansi bentukan bahasa yang gramatik dan lazim hal ini menandakan pemahaman mahasiswa Korea terhadap bahasa Indonesia sudah baik.
ERROR ANALYSIS OF WRITE FAD IN PRIVATE LATTERS KOREAN STUDENTS
AT YOUNGSAN UNIVERSITY
Jayanti Megasari NIM 1006439
ABSTRAK
Growing demands of the times changed for the better requires Indonesian people to master more than one language. Likewise, the strangers who see Indonesia as a country that has a lot of potential in terms of economic, social, and cultural interested in learning Indonesian to be utilized in various aspects of the. Foreign speakers who learn Indonesian language not infallible. Errors language is a form of speech that deviate from the rules of language should be. As in this study, namely concerning the use of Indonesian in a personal letter written by Student Youngsan University, Busan, South Korea. Korean students Youngsan University is a student of Asian Business 2nd year that the whole Korean speakers. Error analysis the researchers did was a benchmark for Indonesian teachers and learners in determining a good method to learn Indonesian. Private letters that have investigators benchmark analysis will be speaking to minimize errors. After analyzing the students' personal letters Korea (henceforth read: SPMK) found that the error speak Korean students dominated by spelling mistakes and diction election. These errors are caused by the student B1. Notching language on SPMK didominansi formation gramatic language and it indicates prevalent understanding of the Indonesian Korean students has been good.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
UCAP AN TERIMA KASIH iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
DAFTAR SINGKATAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Masalah Penelitian 7
1. Identifikasi Masalah 7
2. Batasan Masalah 7
3. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 8
E. S istematika Penulisan 9
BAB II T INJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 12
A. Tinjauan Pustaka 12
B. La ndasan Teoretis 15
1. Surat Pribadi 16
2. Analisis Kesalahan 19
1) Pengertian Analisis Kesalahan 19
2) J enis-jenis Kesalahan Berbahasa 22
a. Daerah Kesalahan Fonologi 22
b. Daerah Kesalahan Morfologi 23
c. Daerah Kesalahan Sintaksis 24
C. Tipologi Bahasa Korea 25
BAB III METODE PENELITIAN 29
A. Pendekatan Penelitian 29
B. Jenis dan Sumber Data 29
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 30
D. Teknik Pengolahan Data 32
E. Instrumen Penelitian 34
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Analisis Kesalahan Berbahasa Ragam Tulis dalam Surat Pribadi Mahasiswa Korea di Youngsan University 35
B. Penyebab Kesalahan Berbahasa Ragam Tulis dalam Surat Pribadi Mahasiswa Korea di Youngsan University 66
1. Bahasa Ibu 66
2. Kebiasaan 69
3. Kesalahan Interlingual 71
4. Lingkungan 73
5. Pendamping Pembelajar Bahasa Indonesia 74
C. Klasifikasi Penyimpangan Kegramatikalan dan Kelaziman Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulis dalam Surat Pribadi Mahasiswa Korea di Youngsan University 76
1. Bentukan Bahasa yang Tidak Gramatik-Tidak Lazim 76
2. Bentukan Bahasa yang Tidak Gramatik-Lazim 78
3. Bentukan Bahasa yang Gramatik-Tidak Lazim 79
4. Bentukan Bahasa yang Gramatik-Lazim 81
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 84
A. Kesimpulan 84
B. Rekomendasi 86
DAFTAR PUSTAKA 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN 90
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 26
Tabel 2.2 26
Tabel 2.3 27
Tabel 3.4 34
Tabel 3.5 34
Tabel 4.6 35
Tabel 4.7 38
Tabel 4.8 44
Tabel 4.9 46
Tabel 4.10 48
Tabel 4.11 51
Tabel 4.12 53
Tabel 4.13 56
Tabel 4.14 57
Tabel 4.15 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Skripsi 90
Lampiran 2 Dokumentasi Surat Pribadi Mahasiswa Korea 92
Lampiran 3 Kartu Data Analisis SPMK 104
DAFTAR SINGKATAN
Anakes : Analisis Kesalahan
SPMK : Surat Pribadi Mahasiswa Korea
B1 : Bahasa Pertama
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Orang Indonesia pasti pandai berbahasa Indonesia, orang Belanda pasti
pandai berbahasa Belanda, orang Jepang pasti pandai berbahasa Jepang, orang
Korea tentu juga pandai berbahasa Korea. Kepandaian penutur dalam berbahasa
seakan-akan hanyalah keturunan belaka, tetapi pada kenyataannya interaksi
bahasa di dalam keluarga dan lingkungan juga memengaruhi penutur dalam
berbahasa. Penutur yang tinggal dalam keluarga atau lingkungan dengan berbagai
bahasa maka penutur tersebut akan berusaha mempelajari dan mengikuti bahasa
yang ada dalamnya agar dapat saling berkomunikasi.
Dewasa ini, Indonesia dihadapkan dengan arus globalisasi yang
mengharuskan masyarakat Indonesia berinteraksi dengan teknologi yang
berkembang saat ini. Seperti pada teknologi jaringan komunikasi dan internet
yang paling terlihat perkembangannya. Sekarang tidak sulit untuk mencari
informasi tentang apapun yang ingin diketahui melalui internet. Negara-negara
maju seperti Amerika, beberapa negara maju di Benua Eropa, dan beberapa
negara di Asia memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. Banyak
perusahaan-perusahaan besar di negara-negara maju tersebut membuat media-media sosial
yang digunakan untuk saling berkomunikasi antara manusia satu dengan yang
lainnya tanpa harus bertatap muka atau media sosial yang digunakan untuk
berinteraksi dengan orang-orang dari negara lain hanya dengan membuka
komputer atau telefon genggam yang terhubung dengan jaringan internet.
Fenomena yang telah peneliti sebutkan merupakan salah satu fenomena
perkembangan teknologi yang sekarang terjadi di dunia termasuk Indonesia.
Kemudahan-kemudahan berkomunikasi atau berinteraksi antara satu manusia
dengan manusia lainnya menimbulkan pergesekan budaya dan bahasa di
dalamnya. Hal ini menyebabkan keingintahuan manusia pada budaya dan bahasa
2
Salah satunya adalah budaya dan bahasa Indonesia. Indonesia memiliki
budaya tradisional dan budaya modern yang berjalan harmonis. Banyak
orang-orang asing mempelajari Indonesia untuk mencari keunikan-keunikan dari
keragaman budaya dan bahasa Indonesia. Ada juga orang-orang yang mempelajari
Indonesia untuk dijadikan sasaran pasar dari teknologi-teknologi yang
dikembangkan oleh negara-negara maju. Banyak perusahaan-perusahaan asing
yang akhirnya dibangun di Indonesia untuk mencapai target pasar tersebut.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya menggunakan teknologi jejaring
komunikasi dan internet terbanyak di dunia.
Fakta di atas menyebabkan banyak negara mengirimkan kaum mudanya
untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah negara-negara tersebut mengembangkan teknologi yang mereka
miliki. Komunikasi adalah hal yang paling penting untuk mencapai itu. Untuk
dapat berkomunikasi dengan orang pribumi mereka harus tahu bagaimana budaya
dan bahasa Indonesia. Maka dari itu, banyak negara yang memiliki program
pertukaran pendidikan dengan Indonesia. Program ini mempermudahkan
orang-orang asing tersebut masuk ke Indonesia dan belajar baudaya dan bahasa
Indonesia.
Tidak hanya dalam segi teknologi saja, budaya asing yang masuk ke
Indonesia membuka mata masyarakat Indonesia untuk terus berkembang termasuk
dalam berbahasa. Tuntutan zaman yang semakin berubah kearah yang lebih baik
mengharuskan masyarakat Indonesia mengusai lebih dari satu bahasa. Begitu juga
sebaliknya, orang-orang asing yang melihat Indonesia sebagai negara yang
memiliki banyak potensi dalam segi ekonomi, sosial, dan budaya tertarik untuk
mempelajari bahasa Indonesia untuk dimanfaatkan dalam berbagai segi tersebut.
Oleh sebab itu, banyak penutur-penutur Asing yang sekarang sedang mempelajari
bahasa Indonesia di lembaga-lembaga kursus bahasa atau di
universitas-universitas yang ada di Indonesia.
Penutur bahasa Indonesia yang mempergunakan bahasa Asing sebenarnya
3
yang berusia enam sampai tujuh tahun. Begitu juga sebaliknya, penutur-penutur
asing yang mempelajari bahasa Indonesia juga intelegensinya tidak lebih daripada
anak-anak Indonesia berusia enam sampai tujuh tahun. Dengan intelegensi yang
terbatas kesalahan berbahasa pasti akan terjadi. Saat manusia satu sama lainnya
saling berkomunikasi, kesalahan berbahasa pasti terjadi. Baik komunikasi secara
lisan maupun tulisan. Kesalahan berbahasa dapat berakibat pada kepahaman
lawan tutur menerima informasi dari penutur. Permasalahan tersebut sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Arifin dan Hadi (1993, hlm. 10) berpendapat bahwa bahasa yang baik dan
benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
berlaku. Kesalahan berbahasa merupakan bentuk tuturan yang menyimpang dari
kaidah berbahasa yang seharusnya. Hal tersebut dapat terjadi pada siapa saja dan
banyak faktor yang menyebabkan kesalahan berbahasa dapat terjadi. Beberapa
contoh faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa dalam ragam lisan atau
tulisan adalah perbadaan tipologi bahasa satu dengan yang lainnya, pemilihan
diksi yang kurang tepat, bagi penutur diluar penutur aslinya kurangnya kosa kata
yang dikuasai, dan faktor lainnya.
Kesalahan berbahasa tidak hanya terjadi pada ragam lisan tetapi juga pada
ragam tulis. Betapapun besarnya peranan tulisan itu di dalam kehidupan
masyarakat modern ini, lisan lebih efektif dalam berkomunikasi, sedangkan
tulisan hanyalah alat pencatat yang tidak sempurna. Ketidak-sempurnaan tulisan
itu terdapat pada aspek bahasa yang tidak semuanya dapat dinyatakan dengan
tulisan, biarpun ada tanda-tanda bacaan, misalnya tanda tanya, tanda seru, dan
kombinasi keduanya, yang dapat menggantikan beberapa dari aspek itu. Tekanan,
nada, dan lagu kalimat sering tidak dinyatakan dalam tulisan.
Surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis yang digunakan
untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang
4
satunya adalah surat pribadi. Surat pribadi merupakan surat yang ditujukan dari
perorangan kepada perorangan dan bersifat pribadi.
Menurut Corder dalam Ramlan (2010), kesalahan berbahasa adalah
pelanggaran terhadap kode berbahasa. Pelanggaran ini bukan hanya bersifat fisik,
melainkan juga tanda kurang sempurnanya pengetahuan dan penguasaan terhadap
kode. Pembelajar bahasa belum menginternalisasikan kaidah bahasa (kedua) yang
dipelajarinya. Penutur asli maupun bukan penutur asli sama-sama mempunyai
kemungkinan berbuat kesalahan berbahasa. Arifin dan Hadi (1993, hlm. 10)
berpendapat bahwa bahasa yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
Seperti dalam penelitian ini, yaitu tentang penggunaan bahasa Indonesia
dalam surat pribadi yang ditulis oleh Mahasiswa Universitas Youngsan, Busan,
Korea Selatan. Mahasiswa Korea Universitas Youngsan merupakan mahasiswa
jurusan Asian Bisnis tahun ke-2 yang keseluruhannya penutur bahasa Korea.
Mahasiswa-mahasiswa Korea tersebut sedang mempelajari bahasa Indonesia
sebagai matakuliah wajib. Mahasiswa-mahasiswa Korea tersebut dalam salah satu
kuliahnya diwajibkan untuk menulis surat pribadi yang ditujukan kepada dosen
pengampu matakuliah tersebut atau kepada teman sekelas. Isi dari surat pribadi
tersebut adalah gagasan atau pendapat mereka mengenai proses belajar-mengajar
yang dilakukan selama satu semester. Pemikiran mahasiswa-mahasiswa Korea
tersebut lalu dituangkan dalam surat pribadi berbahasa Indonesia.
Peneliti memilih surat pribadi yang ditulis oleh mahasiswa korea, karena
surat pribadi merupakan salah satu bentuk ragam tulis yang tidak terikat oleh
aturan-aturan penulisan yang baku sehingga peneliti dapat secara subjektif
meneliti tulisan-tulisan tersebut. Tidak seperti surat-surat resmi yang lainnya
seperti surat dinas atau surat lamaran pekerjaan yang memiliki patokan
kebahasaan tersendiri. Surat-surat resmi pernah juga dibuat oleh
mahasiswa-mahasiswa Korea tersebut, tetapi bila dilihat dengan seksama surat-surat resmi
5
yang dibuat oleh mahasiswa Korea tersebut sudah memiliki patokan yang harus
ditaati oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut. Artinya, mahasiswa-mahasiswa
tersebut meniru tulisan surat resmi yang sudah ada sebelumnya dan peneliti tidak
akan dapat melihat dimana kesalahan berbahasa mahasiswa satu dengan yang
lainnya.
Surat pribadi merupakan surat yang memakai bahasa yang bebas atau
bahasa yang dikehendaki oleh penulisnya. Oleh karena itu, peneliti sebenarnya
tidak dapat menganggap tulisan-tulisan dalam surat pribadi tersebut salah. Maka
dari itu, peneliti melakukan analisis kesalahan berbahasa bukan untuk
menunjukan mana yang salah atau yang benar, tetapi penelitian ini adalah langkah
awal untuk menentukan metode pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur
asing khususnya untuk penutur bahasa Korea.
Peneliti sebagai penutur bahasa Indonesia merasa wajib untuk
mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada penutur-penutur asing
tersebut yang tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Penutur bahasa asing
yang mempelajari bahasa Indonesia harus dilatih menyusun kalimat-kalimat yang
baik, terang dan jelas, mengetahui bagaimana mengemukakan buah pikiran
dengan kalimat-kalimat pendek dengan tegas, jelas, dan tidak membingungkan,
dan mengetahui bagaimana menerangkan hal-hal yang terjadi sehari-hari sesuai
dengan urutan kejadian. Surat pribadi ini lah dasar para penutur asing tersebut
mempelajari bahasa Indonesia. Analisis-analisis kesalahan yang peneliti lakukan
adalah patokan bagi pengajar maupun pembelajar bahasa Indonesia dalam
menentukan metode yang baik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Surat-surat
pribadi yang telah peneliti analisis akan menjadi patokan untuk meminimalkan
kesalahan berbahasa.
Sebagai orang-orang yang bukan penutur asli bahasa Indonesia,
mahasiswa-mahasiswa Korea tersebut dalam surat pribadinya terdapat
kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Indonesia. Meskipun sudah mempelajari bahasa
Indonesia, mahasiswa-mahasiswa tersebut masih melakukan kesalahan berbahasa
6
penutur asing dalam berbahasa Indonesia tidak lebih dari anak berusia enam
sampai tujuh tahun merupakan faktor yang menyebabkan kesalahan berbahasa
terjadi.
Ada beberapa penelitian sebelumnya tentang analisis kesalahan berbahasa
yang akan digunakan sebagai referensi. Anam (2012) menganalisis kesalahan
dalam surat-surat dinas di Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah Al-Misri
Kecamatan Ramtapuji, Kabupaten Jember. Penelitian ini menemukan kesalahan
penulisan dan penggunaan bahasa dalam surat resmi yang tidak sesuai dengan
peraturan Depdiknas tahun 2006. Rahman (2013) meneliti analisis kesalahan
penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi pada siswa kelas VIII (delapan)
Madrasah Tsanawiah di Kota Bogor. Hasil penelitian tersebut menemukan
kesalahan dari dua segi, yaitu kesalahan akibat pergeseran fungsi konjungsi dan
kesalahan akibat penggunaan konjungsi. Prasetya, dkk. (2013) menganalisis
kesalahan berbahasa tuturan mahasiswa dalam seminar proposal skripsi
mahasiswa. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa
pada saat seminar proposal skripsi mahasiswa. Kesalahan tersebut meliputi
emapat klasifikasi analisis taksonomi siasat permukaan.
Penelitian-penelitian sebelumnya tentang analisis kesalahan merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh pendidik. Pendidik tersebut
menganalisis kesalahan berbahasa anak didiknya dengan menggunakan
pendekatan linguistik. Penelitian sebelumnya juga menganalisis kesalahan
berbahasa pada permukaanya saja, hanya sampai pada kesalahan-kesalahan apa
yang ada pada objek penelitian belum sampai pada penyebab-penyebab terjadinya
kesalahan berbahasa. Hal-hal tersebut yang membedakan penelitian sebelumnya
dengan penelitian dalam skripsi ini. Peneliti juga belum menemukan penelitian
yang mengambil objek penelitian produk tulis dari penutur asing. Peneliti juga
membahas latar belakang bahasa pertama dari penutur asing tersebut karena
kenyataannya kesalahan berbahasa tidak lepas dari faktor B1 (bahasa pertama).
Pada akhir penelitian juga akan diklasifikasikan surat pribadi mahasiswa Korea ini
7
bertujuan untuk mencari cara mengajar bahasa Indonesia yang sesuai untuk
penutur asing khususnya penutur bahasa Korea.
Untuk mengajarkan bahasa, diperlukan bahan ajar dan metode pengajaran
yang sesuai. Hal ini dapat ditentukan melalui studi-studi bahasa tersebut dan studi
itu dapat dilakukan dengan baik jika didahului oleh analisis bahasa-bahasa itu.
Maka dari itu, peneliti akan menganalisis surat-surat pribadi tersebut untuk
menemukan kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi pada surat-surat tersebut
dengan menggunakan prosedur penelitian analisis kesalahan bahasa Indonesia.
B. Masalah Penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan
(3) rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Adapun
identifikasi masalahnya sebagai berikut.
(1) Potensi ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia menarik perhatian penutur
asing untuk mempelajari bahasa Indonesia untuk kepentingan tertentu.
(2) Ketertarikan penutur asing mempelajari bahasa Indonesia tidak dibarengi
dengan pengetahuan yang cukup tentang tata bahasa bahasa Indonesia
menimbulkan kesalahan-kesalahan berbahasa.
(3) Masih banyaknya kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh penutur
bahasa Indonesia atau di luar penutur bahasa Indonesia mengindikasikan
kurangnya pembelajaran mengenai kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. Batasan Masalah
Agar lebih terarah, masalah yang diteliti akan dibatasi. Adapun batasan
8
(1) Penelitian ini akan difokuskan pada analisis kesalahan berbahasa Indonesia
ragam tulis dalam surat pribadi yang ditulis oleh mahasiswa Korea dan
kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi dalam tulisan-tulisan tersebut.
(2) Bahan penelitian ini diambil dari surat-surat pribadi yang ditulis oleh
mahasiswa Korea di Youngsan University, Busan, Korea Selatan.
(3) Peneliti juga akan memakai buku-buku referensi lain yang relevan dengan
penelitian ini.
3. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dirumuskan masalah-masalah yang nantinya akan
dianalisis pada bagian pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut.
(1) Bagaimana kesalahan berbahasa ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa
Korea di Youngsan University dilihat dari segi ejaan, morfologi, sintaksis,
semantik, dan diksi?
(2) Apa penyebab kesalahan berbahasa ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa
Korea di Youngsan University?
(3) Bagaimana klasifikasi penyimpangan kegramatikalan dan kelaziman
penggunaan bahasa indonesia ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa
Korea di Youngsan University?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah lahirlah beberapa tujuan penelitian. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
(1) kesalahan berbahasa ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa Korea di
Youngsan University dilihat dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, semantik,
dan diksi;
(2) penyebab kesalahan berbahasa ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa
9
(3) klasifikasi penyimpangan kegramatikalan dan kelaziman penggunaan bahasa
indonesia ragam tulis dalam surat pribadi mahasiswa Korea di Youngsan
University.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini semoga dapat bermanfaat sebagai referensi bagi
peneliti-peneliti lain yang ingin mengembangkan keilmuan tentang analisis kesalahan
berbahasa. Penelitian anakes ini banyak diteliti untuk kepentingan akademik
pengajaran bahasa Indonesia. penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa linguistik untuk berlatih menganalisis bahasa
dengan menggunakan ilmu-ilmu linguistik seperti ejaan, morfologi, sintaksis, dan
semantik. Dengan berlatih menganalisis bahasa, mahasiswa-mahasiswa dapat
memperoleh pengelaman menganalisis bahasa dan daya kritik dalam
kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi saat ini. Peneliti mengharapkan penelitian ini
dapat menjadi referensi bagi pengajar untuk mengembangkan ilmu pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya untuk penutur asing.
Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca sebagai berikut.
(1) Bagi peneliti, penelitian ini adalah sarana untuk mengasah kepekaan peneliti
dalam ranah sosial dan kebahasaan. Penelitian ini juga membuka mata peneliti
tentang Bahasa Indonesia yang digunakan bukan hanya oleh penutur aslinya
melainkan oleh penutur asing. Hal ini menandakan bahwa bahasa Indonesia
memiliki daya tariknya sendiri dimata penutur asing. Meskipun dalam
praktiknya peneliti masih menemukan gesekan-gesekan kebahasaan antara
Bahasa Indonesia dengan bahasa asli penutur asing tersebut.
(2) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menjadi panduan untuk
penelitia-peneltian selanjutnya. Walaupun penelitian ini masih dalam ranah penelitian
sederhana tetapi penelitian ini diharapkan menjadi tambahan ilmu
10
E. Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika penulisan dalam skripsi ini.
1. Bagian Awal
a. sampul depan
b. halaman judul
c. halaman pengesahan
d. kata pengantar
e. abstrak
f. daftar isi
g. daftar tabel
h. daftar singkatan
i. daftar lampiran
2. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
A. Tinjauan Pustaka
B. Landasan Teoretis
1. Surat Pribadi
2. Analisis Kesalahan (Anakes)
11
BAB III PENDEKATAN PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Sumber dan Korpus
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Pengolahan Data
E. Model Analisis
F. Instrumen Penelitian
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kesalahan Berbahasa Ragam Tulis dalam Surat Pribadi
Mahasiswa Korea di Youngsan University
B. Penyebab Kesalahan Berbahasa Ragam Tulis dalam Surat Pribadi
Mahasiswa Korea di Youngsan University
C. Klasifikasi Penyimpangan Kegramatikalan dan Kelaziman Penggunaan
Bahasa Indonesia Ragam Tulis dalam Surat Pribadi Mahasiswa Korea di
Youngsan University
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
a. Pustaka Acuan
b. Lampiran-lampiran
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis kesalahan pada SPMK, mengetahui penyebab
terjadinya kesalahan berhasa, dan mengklasifikasikan bentukan bahasa SPMK
menurut kegramatikalan dan kelazimannya, peneliti memiliki beberapa
kesimpulan. Kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi dalam SPMK tetap
dianalisis dan dideskripsikan kesalahannya walaupun data anilisis berupa surat
pribadi yang secara kebahasaan bersifat bebas. Kesimpulan-kesimpulan tersebut
diperoleh berdasarkan temuan-temuan peneliti setelah melakukan analisis
kesalahan berbahasa pada SPMK.
Pertama, pada SPMK yang sudah dianalisis, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa kesalahan yang banyak terjadi adalah kesalahan fonologi atau ejaan dan
kesalahan morfologi. Kesalahan pada daerah kesalahan fonologi atau ejaan
merupakan kesalahan pada penggunaan huruf kapital yang salah, penggunaan
tanda baca yang tidak sesuai atau tidak ada, dan ejaan huruf yang tidak sempurna.
Kesalahan pada daerah fonologi atau ejaan ini terjadi dalam semua SPMK.
Kesalahan pada daerah morfologi banyak terjadi pada ranah pemilihan diksi yang
kurang tepat. Diksi-diksi yang digunakan oleh mahasiswa Korea masih banyak
yang diambil secara mentah dari terjemahan bahasa ibu mereka. Maksudnya
adalah dari satu kata dalam bahasa Korea ada beberapa kata dalam bahasa
Indonesia setelah diterjemahkan maka diksi yang diambil adalah diksi yang
mereka ketahui atau lihat dalam kamus tanpa melihat makna kata tersebut.
Kesalahan berbahasa juga terjadi pada dua daerah kesalahan yang lainnya.
Kesalahan pada daerah sintaksis terjadi pada ranah urutan kata atau frasa yang
salah. Kesalahan ini dipengaruhi oleh tata bahasa bahasa ibu mahasiswa Korea
tersebut sedangkan kesalahan pada daerah semantik terjadi karena kesalahan
pemilihan diksi mengakibatkan makna kata atau kalimat menjadi tidak jelas atau
85
Kesimpulan kedua adalah kesimpulan tentang penyebab kesalahan
berbahasa pada SPMK. Penyebab tersebesar terjadinya kesalahan berbahasa pada
SPMK adalah pengaruh bahasa ibu yaitu bahasa Korea. Peneliti sudah
menjelaskan sebelumnya bahwa masyarakat Korea memiliki kebermilikan yang
tinggi terhadap bahasanya. Oleh sebab itu, bahasa ibu sangat berpengaruh
terhadap bahasa kedua yang dipelajari oleh mahasiswa Korea. Pengaruh bahasa
ibu juga mempengaruhi munculnya penyebab-penyebab terjadinya kesalahan
berbahasa yang lainnya, yaitu kebiasaan, kesalahan interlingual, lingkungan, dan
pendamping pembelajar bahasa Indonesia.
Kesimpulan yang ketiga adalah SPMK didominansi oleh bentukan bahasa
yang gramatik dan lazim. Hal ini menandakan kepahaman tata bahasa mahasiswa
Korea yang mempelajari bahasa Indonesia sudah baik walaupun dalam ranah
karya tulis ilmiah masih banyak yang harus dipelajari. Ada pun
ketidakgramatikalan dan ketidaklaziman yang terjadi adalah faktor dari
kepahaman yang tidak merata mahasiswa Korea pada beberapa dasar tata bahasa
bahasa Indonesia. Belajar bahasa Indonesia selama satu tahun cukup untuk
mahasiswa Korea memahami lima puluh persen tata bahasa bahasa Indonesia.
Secara keseluruhan peneliti menyimpulkan bahwa Anakes dapat
digunakan untuk mengetahui metode yang tepat untuk mengajarkan bahasa
Indonesia kepada penutur asing khususnya penutur bahasa Korea. Jika penelitian
selanjutnya mengambil data dari produk bahasa penutur asing lainnya, mungkin
metode pembelajarannya akan berberda. Anakes masih dapat dipakai untuk
mencari metode tersebut, tetapi alangkah lebih baik jika peneliti tersebut
mengetahui dasar dari bahasa ibu penutur asing tersebut sehingga pada analisisnya,
peneliti dapat mengambil sudut pandang kebahasaan dari bahasa ibu penutur asing.
Hal ini dilakukan agar peneliti tidak serta-merta menyalahkan kesalahan yang
terjadi pada produk bahasa dari penutur bahasa asing yang akan menjadi objek
86
B. Rekomendasi
Peneliti mengajukan rekomendasi-rekomendasi untuk meminimalisir
kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh penutur bahasa Korea pada ragam tulis
maupun ragam lisan. Rekomendasi-rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Perlu adanya level-level tertentu pada bahasa Indonesia sebagai pemerataan
pemberian materi tentang tata bahasa dan kosa kata bahasa Indonesia kepada
pembelajar bahasa Indonesia yang baru, sedang, dan sudah fasih berbahasa
Indonesia.
(2) Pendampingan penutur bahasa Korea dalam mempelajari bahasa Indonesia
harus sistematis, intensif, dan aktif.
(3) Pilih kamus Korea-Indonesia yang sudah sesuai dengan tata bahasa bahasa
Indonesia dan setiap pembelajar bahasa Indonesia memakai kamus yang sama
sehingga memepermudah pengajar dan pembelajar bahasa Indonesia.
(4) Alangkah lebih baik jika pengajar bahasa Indonesia memiliki pengetahuan
tentang bahasa Korea agar pengajar mudah memberi contoh dalam bahasa
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Anam, Choirul. 2012. “Analisis Kesalahan dalam Surat-surat Dinas Di Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah Al Misri, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Jember. Universitas Jember: Tidak diterbitkan.
Arifin, E.Z dan Hadi F. 1993. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.
Dulay, Heidi C. 1982. Languague Two. New York: Oxford University Press.
Gyu Eun, Choi, dkk. 2014. Seoul Hangugeo. Korea Selatan: Moonjinmedia.
H.B, Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Idris, Nuny Sulistiany. 2006. “Penyimpangan Kegramatikalan dan Kelaziman Penggunaan Bahasa Indonesia: Alternatif Bahan Ajar Tata Bahasa BIPA” dalam Semiloka BIPA 2006. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Juanda, Dr. 2006. “Analisis Kesalahan” dalam Jurnal Ilmu Sastra Volume 1, Nomor 1. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Meleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
M.S, Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ningsih, Jenny Warsita. 2010. “Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Soal Ulangan Umum Akhir Semester I dan II pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Di Wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi. Surakarta. Universitas Sebelas Maret: Tidak diterbitkan.
88
Pateda, Dr. Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah.
Pratya, Ika Wahyu, dkk. 2013. “Analisis Kesalahan Berbahasa Tuturan Mahasiswa dalam Seminar Proposal Skripsi Mahasiswa” dalam Jurnal Pancaran Volume 2, Nomor 2. Jember: Universitas Jember.
Ramlan, M. 2010. Morfologi. Yogyakarta: CV Karyono.
Rahman, Ahmad Syaeful. 2013. “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas VIII MTs Di Kota Bogor. Tersedia: http://pendidikanbahasaahmad.blogspot.com/2013/07/artikel-anakes.html. [13 Juli 2013].
Richard, Jack C. 1974. Error Analyisis: Perpective on Second Language Acqusition. London: Longman.
Safrina, dkk. 2009. “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa Maderasah Ibtidaiyah Negeri 1 Palembang” dalam Jurnal Lingusitik Indonesia.______: Masyarakat Linguistik Indonesia.
Semi, M. Atar. 1989. Menulis Efektif. Padang. Angkasa Raya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sudira, I Nyoman Seloka. 2003. “Upaya Meminimalkan Kesalahan Bahasa Tulis Siswa Melalui Aktivitas Menganalisis Kesalahan dalam Pembelajaran Menulis” dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Tahun ke XXXVI, Nomor 3. Singaraja: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
Suwandi, Sarwiji. 2008. Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: UNS Press.
Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung: FPBS IKIP.
89
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 2001. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.