• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PERMAINAN CELLO KERONCONG ASLI PADA GRUP KERONCONG MERAH PUTIH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEKNIK PERMAINAN CELLO KERONCONG ASLI PADA GRUP KERONCONG MERAH PUTIH."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PADA GRUP KERONCONG MERAH PUTIH

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Seni Musik

oleh

Refinaldi Novianza 1003257

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

(2)

Asli Pada Grup Keroncong Merah

Putih

Oleh Refinaldi Novianza

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Refinaldi Novianza Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

TEKNIK PERMAINAN CELLO KERONCONG ASLI PADA GRUP KERONCONG MERAH PUTIH

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing 1

Dr. Sandie Gunara, M.Pd NIP 198105042005021001

Pembimbing II

Hery Supiarza, M.Pd NIP 197207212014091004

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik Fakultas Seni dan Desain

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih

ABSTRAK

Penelitian berjudul “Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami teknik permainan cello grup Keroncong Merah Putih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data-data diperoleh melalui observasi, audio visual dan wawancara. Sampel penelitian ini adalah lagu Pasar gambir oleh grup Keroncong Merah Putih. Hasil penemuan dalam penelitian ini adalah tentang teknik permainan cello keroncong asli pada grup keroncong merah putih di dalam musik keroncong asli yang diaplikasikan dan disesuaikan dengan lagu yang dibawakannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik permainan cello keroncong bersifat dinamis.

ABSTRACT

This research, entitled "Cello Kroncong Asli Playing Technique On Merah Putih Kroncong Group". The purpose of this research is to understand the cello playing technique by Merah Putih Kroncong Group. This research uses descriptive method. The data obtained through observation, audio-visual and interviews. The sample was a song titled “Pasar

Gambir” by the merah putih kroncong group . This research has found that the cello

(5)

DAFTAR ISI

(6)

vii

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih

C. Pengumpulan Data... 32 2. Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih... 38 42 B. Pembahasan... 44

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan berbagai macam budaya yang tersebar dipenjuru Nusantara. Budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang orang Indonesia itu melahirkan beragam kesenian. Terbentuknya suatu budaya itu juga dapat terjadi karena proses Inkulturasi yang dibawa oleh negara lain. Secara auditif, masyarakat Indonesia juga menyukai berbagai budaya yang dimiliki negara lain salah satu contohnya yaitu budaya pop yang dibawa oleh negara Barat. Kemajuan media yang begitu pesatnya tumbuhlah alur yang saling mempengaruhi terjadinya proses inkulturasi khususnya dalam perkembangan musik di Indonesia. Inkulturasi budaya terjadi karena ada campur tangan dari negara lain, secara tidak langsung mereka mempengaruhi proses Inkulturasi yang terjadi di nusantara. Salah satu jenis musik di Indonesia yang merupakan hasil dari proses Inkulturasi yaitu musik keroncong.

(8)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

Susunan instrumen, pola atau teknik permainan instrumen, dan beberapa aspek musik lainnya juga terus berkembang. Saat ini susunan instrument pokok dalam musik keroncong adalah ; biola, flute, gitar,cuk, cak, cello, dan bass. Dari beberapa instrument yang ada pada musik keroncong, penulis akan membahas secara khusus salah satu instrument yang disebutkan di atas yaitu cello.

Dalam musik orkestra, Cello dimainkan dengan pembawaan yang tenang, dimainkan dengan cara digesek menggunakan bow dan menghasilkan suara yang kalem dan lembut, namun pada saat dimainkan dalam musik keroncong, cello menghasilkan bunyi yang berbeda dengan cello gesek, cello keroncong mengeluarkan suara suara yang menghentak dan bertalu-talu seperti kendang. Jika dilihat dari permainan dalam orkestra, tidak lazim apabila cello dimainkan dengan cara pizzicato secara penuh. Berbeda dengan cello gesek, dimana cello keroncong dimainkan dengan cara dipetik (pizzicato) dengan dua jari yaitu jari telunjuk/tengah dan ibu jari. Dari hal tersebut diatas terdapat beberapa teknik dalam permainan cello keroncong. Teknik yang paling mendasar yaitu petikan yang di dalamnya terdapat kelenturan, kelincahan, kekuatan dan kestabilan jari-jari pada saat memetik dawai untuk dapat menghasilkan warna suara yang bulat dan sempurna.

Dapat kita lihat dalam musik keroncong fungsi dan teknik instrument cello telah mengalami pergeseran dan perubahan. Jika dilihat dari bentuknya cello keroncong sama dengan cello pada umumnya hanya saja senar yang digunakan berbeda, cello keroncong menggunakan senar yang terbuat dari nilon atau kulit sapi yang disebut “jangat” sedangkan cello gesek menggunakan senar logam atau baja.Fungsi dari Instrumen cello ini menirukan suara pukulan kendang, dan mengisi kekosongan di antara pukulan ritmis dari bas. Awalnya di nusantara pada saat itu memainkan Instrument cello pada musik keroncong menggunakan pola tabuh kendang gamelan. Setelah itu seorang pemain cello keroncong yang bernama Dul Rajak mengubah pola atau cara memetik alat musik cello tersebut, seperti kendang keroncong yang kita kenal hingga saat ini.

(9)

terjadinya pergeseran atau perubahan cara bermain khususnya dari segi teknik permainan cello keroncong. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pemain keroncong memilki cara atau teknik permainannya masing- masing.

Di berbagai daerah di Indonesia grup keroncong telah menunjukan karakter dan kekhasan dalam mengkombinasikan musik keroncong dengan budaya mereka. Namun jika diperhatikan lebih dalam perbedaan bagaimana teknik-teknik cello keroncong tersebut dibunyikan oleh setiap pemain cello pada masing-masing grup atau komunitas, hal itu akan sangat terlihat jelas. Hal ini dapat saja dipengaruhi oleh karakter dari pemain itu sendiri, juga aspek lainnya. Dari penjelas ringkas tersebut teknik permainan cello pada setia grup atau komunitas keroncong mempunyai keunikan dan karakter yang berbeda-beda. Sebagai salah satu contoh teknik permainan yang menarik untuk diteliti yaitu permainan cello pada grup keroncong merah putih yang berdomisili di Bandung.

Keroncong Asli Merah Putih atau yang biasa dikenal dengan KMP ini dibentuk di kota bandung pada tanggal 29 Agustus 1998 dan dapat membuktikan diri mampu bertahan selama 17 tahun atas keprihatinan terhadap meredupnya eksistensi musik keroncong, terutama dikalangan anak muda pada saat ini. Eksistensi keroncong merah putih sudah tidak diragukan lagi. Dari segi permainan keroncong merah putih memang dikenal dengan pakemnya, namun setiap pemain tidak pernah dibatasi untuk bereksplorasi dengan catatan memahami pakem yang sudah ada, artinya setiap pemain dibebaskan mengaktualisasi dirinya dalam bermain keroncong dengan memahami estetika yang sudah ada, permainan keroncong pada grup keroncong merah putih tetap terlihat sederhana dalam penyajiannya hal ini bertujuan agar lebih akrab di telinga semua kalangan yang mendengarnya sehingga mendorong keinginan untuk mau mengenal musik keroncong.

(10)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

re-generasi agar keroncong ini tetap hidup dari masa kemasa. Re-generasi tidak hanya pada segi pemain saja namun pada teknik permainan instrument keroncong dan ilmu tentang musik keroncong juga. Salah satu contoh re-generasi ini ada pada pemain cello muda yang merupakan penerus dari pemain cello sebelumnya. Disini peneliti tertarik untuk membahas permainan cello grup keroncong merah putih.

Pemain cello keroncong merah putih merupakan salah satu pelaku perkembangan teknik permainan cello keroncong saat ini. Teknik-teknik permainan cello nya yang variatif sehingga memunculkan ragam cara bermain yang baru dalam memainkan instrument musik keroncong. Menurut temuan terdapat beberapa teknik yang digunakan oleh grup keroncong merah putih dalam permainan cello nya, seperti teknik tangan kanan yaitu teknik keplaan, teknik tangkepan, dan teknik petikan yang awalnya sederhana, menciptakan teknik keplaan circle merupakan penggabungan dari teknik yang lazim dipakai dalam permainan cello keroncong. Adapula teknik yang dimainkan oleh tangan kiri seperi teknik slide open string yang diadaptasi dari permainan kendang. Tak hanya itu teknik permainan pun terdapat variasi style, beberapa style permainan yang bervariatif ini dibuat agar tidak terkesan monoton saat bermain cello keroncong. Hal ini lah yang membuat peneliti merasa tertarik dan ingin tahu lebih terhadap teknik permainan cello keroncong pada grup keroncong merah putih.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memberi judul penelitian ini yaitu: “Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih.”

B. Rumusan Masalah Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang, maka peneliti memfokuskan kajian dengan rumusan masalah: bagaimana teknik permainan cello dalam musik keroncong asli. Untuk dapat menjawab rumusan masalah tersebut, maka dibuatlah pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(11)

2. Bagaimana teknik permainan cello pada grup keroncong merah putih dalam komposisi musik keroncong asli ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjawab rumusan masalah, dan mendeskripsikan hal-hal berikut:

1. Tujuan umum

Untuk menganalisis, mendeskripsikan dan menggambarkan teknik permainan cello keroncong asli, melalui analisis teknik cello keroncong pada umumnya maupun pada grup keroncong merah putih.

2. Tujuan khusus

Untuk mengungkap dan memahami teknik dari permainan cello pada grup keroncong merah putih dalam komposisi musik keroncong asli.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan memiliki manfaat diantaranya bagi : a. Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini merupakan suatu ilmu untuk mengetahui teknik permainan cello dalam keroncong asli di Bandung sehingga dapat menambah wawasan peneliti tentang keroncong.

b. Seniman

Mendapat informasi tentang teknik permainan keroncong yang beraneka ragam di setiap daerah khususnya di kota Bandung, dan mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya untuk pemain cello keroncong di Bandung. c. Lembaga Pendidikan

(12)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Permainan Cello Keroncong G. Keroncong Merah Putih

H. Analisis

BAB III berisikan: A. Desain Penelitian

B. Partisipan dan Tempat Penelitian C. Pengumpulan Data

1. Teknik Permainan Cello keroncong Asli

(13)

BAB V berisikan: A. Simpulan

(14)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan alat atau prosedur yang di pilih dalam melaksanakan penelitian. Nazir mengungkapkan (1989. Hlm.51) bahwa “metode penelitian memandu seseorang peneliti tentang bagaimana urutan-urutan

penelitian dilakukan”. Suatu penelitian akan dapat diselesaikan dengan baik

apabila menggunakan metode yang tepat. Dalam penelitian ini peneliti mengambil metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh data yang objektif. Dengan menggunakan metode deskriptif akan mudah bagi peneliti untuk mendapatkan informasi yang aktual, faktual, dan akurat mengenai data-data yang diteliti saat ini.

Metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif didalam penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan, menggambarkan dan memaparkan data secara sistematis, aktual, faktual dan akurat. Dengan metode deskriptif juga dapat membantu dalam mendeskripsikan dan menganalis permasalahan yang ada dalam penelitian. Metode deskriptifmenurut peneliti

sesuai dengan tema dan topik masalah mengenai “Teknik Permainan Cello

Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih”.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan merupakan teknik yang menjelaskan orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini terdapat beberapa orang, setiap partispan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. pasrtisipan yang terlibat dalam penelitian ini diantaranya.

1. Hery Supriarza

(15)

2. Aghung Setiadi

Selaku pemain cello grup Keroncong Merah Putih, penelitian bertempat di sanggar Keroncong Merah Putih Jl. Dago Pakar. Menurut aghung setiadi sekilas setiap pemain cello keroncong akan terlihat sama ketika bermain singel math karna lazim menggunakan pola standar dan tidak sulit dipelajari namun akan berbeda-beda ketika ia memainkan irama doble math yang dituntut untuk berimprovisasi tergantung musikalitas pemainnya. (wawancara pada tanggal 1 maret 2015) Penelitian ini bertempat di sanggar Keroncong Merah Putih di Jl. dago pakar.

3. Bob Dylan

Selaku pemain senior grup Keroncong Merah Putih, penelitian bertempat di sanggar Keroncong Merah Putih JL. Dago Pakar. Menurut Bob Dylan kejayaan keroncong harus tetap dipelihara dari generasi ke generasi, sebelum bermain musik keroncong generasi muda harus mengenal dulu jenis-jenis musik keroncong supaya mengerti pola permainan di dalamnya seperti apa.

4. Isman Sugito

Selaku pemain cello senior pada grup keroncong bluemoon yang berbasis di bandung, tempat penelitian dilakukan di rumah kediaman Isman Sugito di Jl. Kosambi. Menurut Isman Sugito terlepas dari pakem pakem yang ada, keronconcong harus dikemas secara menarik, asalkan tetap menjaga estetika yang sudah ada.

C. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Mengamati pada objek yang diteliti maka akan dapat diketahui bagaimana teknik permainan cello keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih. Adapun teknik-teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

(16)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

Observasi merupakan teknik atau metode yang biasa dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam karya tulisnya, metode ini dianggap paling efektif karena peneliti terjun langsung atau bertemu langsung dengan objek yang diteliti. teknik ini dilakukan dengan cara, peneliti terjun langsung ke tempat berlatih grup Keroncong Merah Putih di sanggar KMP jl Dago pakar dan pada acara komunitas Keroncong Merah Putih yang rutin diadakan setiap minggunya di kediaman guru besar ITB yang ikut dalam komunitas KMP tersebut. Pada observasi ini menggunakan observasi terus terang atautersamar seperti yang dikatakan Sugiyono, (2007, hlm. 228) menyatakanbahwa:

“Observasi terus terang atau tersamar yaitu peneliti dalammelakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepadasumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhirtentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti jugatidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untukmenghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yangmasih dirahasiakan.” Dalam hal ini penulis menyusun data dan informasi yang diperoleh dari pengamatan mengenai Teknik permainan cello keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih. Adapun obyek yang di amati dariobservasi meliputi :

a) Aghung Setiadi selaku pemain cello grup Keroncong Merah Putih untuk mengetahui tentang teknik permainan cello dalam komposisi musik keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih.

b) Grup Keroncong Merah Putih dan Kelompok kesenian keroncong yang sering memainkan irama keroncong asli.

b. Wawancara

Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab, teknik ini dilakukan dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yaitu Aghung Setiadi selaku pemain cello grup Keroncong Merah Putih.

(17)

1. Aghung Setiadi selaku pemain cello grup Keroncong Merah Putih yang berdomisili di bandung.

2. Hery Supriarza selaku dosen mata kuliah Sejarah Musik Indonesia yang sering membahas keroncong dalam perkuliahan.

3. Bob Dylan selaku pemain senior grup Keroncong Merah Putih di Bandung.

4. Isman Sugito selaku pemain cello senior grup keroncong Bluemoon yang berbasis di bandung

c. Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi melalui buku teks, partitur lagu-lagu keroncong, internet, majalah keroncong, makalah, skripsi, dan karya ilmiah tentang musik keroncong. Studi literatur ini peneliti lakukan untuk mencari sumber-sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan subjek yang diteliti.

d. Dokumentasi

Untuk mengumpulkan data yang sudah ada, peneliti menggunakan beberapa alat dokumentasi seperti kamera digital, perekam audio, dan handphone. Dalam melakukan wawancara peneliti merekam beberapa contoh permainan cello Grup Keroncong Merah Putih, selain menggunakan alat perekam. peneliti menggunakan kamera untuk mengambil foto sebagai dokumentasi. foto yang diambil ketika partisipan sedang memainkan cello, dan ketika partisipan sedang perform bersama grupnya. alat perekam yang peneliti gunakan dalam penelitian ini memiliki peran yang penting untuk mendukung penelitian dalam mengambil data-data.

D. Analisis data

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan tiga tahap, di antaranya dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,

(18)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

245). Jadi peneliti sudah melakukan analisis sejak merumuskan masalah, hingga berlanjut dengan menuliskan laporan penelitian. Berikut merupakan tahapan proses analisis data:

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Menurut Sugiyono (2007, hlm. 245) “Penelitian kualitatif telah melakukan

analisis data sebelum memasuki lapangan.” Pada penelitian teknik permainan cello keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih, penulis ingin mengetahui seperti apa saja teknik yang dihasilkan instrumen cello keroncong dalam satu pola permainan pada keroncong asli dan bagaimana teknik permainan cello dalam komposisi keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih.

2. Analisis Data di Lapangan

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam penelitian kualiatif, analisis data dilakukan semenjak pengumpulan data dilaksanakan. Pada saat pengumpulan data, penulis langsung melakukananalisis data terhadap data yang diperoleh. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2007, hlm. 246) aktifitas dalam analisis datakualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Berikut tiga cara analisis data di lapangan model Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2007, hlm. 246). a. Data Reduction ( Reduksi Data )

(19)

b. Data Display ( penyajian data )

Selanjutnya setelah melakukan reduksi data, yang dilakukan adalah mendisplaykan data. Miles dan Huberman ( 1984 )menyatakan yang paling sering

digunakan untuk menyajikan datadalam penelitian adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2007).Pada penelitianteknik permainan cello keroncong asli pada grup Keroncong Merah Putih setelah melakukan reduksi data maka selanjutnya mendisplaykannya berbentuk teks naratif. Mengelompokkan data yang diperoleh sebelumnya menjadi hubungan-hubungan yangsaling terkait, agar memudahkan dalam melakukan analisis data.

c. Conclusion Drawing/ Verification

Selanjutnya setelah melakukan reduksi data penulis menarik kesimpulan dan verifikasi. Tujuan dari kesimpulan ini untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditulis di awal, atau bahkanproses penelitian berkembang selama penelitian berlangsung.

3. Sumber Data

Sumber data dalam kualitatif adalah kata-kata dan tindakan seperti yang dikatakan Moleong (2010, hlm. 157) : “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah datatambahan seperti dokumen dan lain-lain.” Sumber data yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang valid dan relevan dalam penelitian ini adalahsumber data primer dan sekunder.

1. Sumber data primer :

Adalah para seniman keroncong khusunya pemain cello yang telah menguasai teknik bermain cello keroncong terutama memainkan pola permainan dalam komposisi keroncong di bandung khususnya Aghung Setiadi selaku pemain cello pada grup Keroncong Merah Putih. Data yang diperolehdari responden tersebut mengenai Teknik permainancellokeroncong pada komposisi musik keroncong asli.

2. Sumber data sekunder:

(20)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

(1994), Sugiyono (2011), Soeharto (1996) dan dokumen skripsi Setiawan (2014), Prakosa (2012), Yusuf(2015) dan catatan-catatan pendukung data sekunder.

Setelah beberapa data yang mendukung dengan pembahasan mengenai tulisan ini terkumpul, peneliti mencoba mengkaji dan menganalisis data-data yang telah diterima oleh peneliti. Data yang telah peneliti kumpulkan secara kualitatif melalui analisis, wawancara dan dokumentasi kemudian diolah dan diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Memilih lagu keroncong pasar gambir sebagai bahan penelitian.

2. Mentraskrip cello pada lagu keroncong pasar gambir yang dimainkan pada komposisi musik keroncong asli.

3. Menganalisis permainan lagu keroncong pasar gambir pada grup Keroncong Merah Putih yang sudah ditranskrip.

4. Mengkaji sesuai dengan pertanyaan penelitian.

(21)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dari temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan dari penelitian yang akan peneliti utarakan yaitu mengenai teknik permainan cello keroncong asli pada grup keroncong merah putih. Dalam bermain musik keroncong, khususnya keroncong asli. Masing-masing pemain mempunyai tugas dengan alat yang dimainkannya, maka dari itu memahami teknik atau cara memainkan alat musik keroncong dan memahami estetika setiap jenis musik keroncong sangatlah penting.

Setelah penelitian ini berlangsung, begitu banyak temuan tentang teknik permainan cello keroncong asli yang sangat bervariatif. Seiring perkembangan zaman, cello keroncong yang pada saat tempo dulu dimainkan secara statis, kini menjadi instrument yang unik dan berkembang. Cello memiliki fungsi yang sakral dalam musik keroncong. Perkembangan tersebut muncul karena kreatifitas pemainya. Latar belakang budaya, musikalitas, dan wawasan menjadi tolak ukur dalam mengembangkan sebuah teknik permainan cello keroncong.

(22)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih perpustakaan.upi.edu

Di dalam musik keroncong, cello memiliki peranan yang sangat penting. Dimana cello keroncong sangatlah berbeda dengan cello yang ada pada musik barat, terutama teknik permainannya. Memahami struktur yang ada pada lagu keroncong merupakan unsur yang harus dipahami dalam bermain cello keroncong. Untuk dapat memainkan teknik cello keroncong dengan baik dibutuhkan kerja keras untuk berlatih dan belajar. Teknik permainan cello keroncong asli pada grup keroncog merah putih ini tidaklah didapatkan dengan instan, dibutuhkan proses dan keterampilan untuk mengolah teknik tersebut. Dalam hal ini pemain cello keroncong merah putih yakni Aghung Setiadi mengolah permainan cello nya sedemikian rupa juga dipengaruhi latar belakang lingkungan keluarga, grup keroncong nya, dan lingkungan komunitas yang bermain musik keroncong. Artinya teknik permainan cello keroncongnya sangat berpengaruh terhadap grup keroncong merah putih. Sebaliknya Grup keroncong merah putih pun juga menjadi guru yang mempengaruhi kemampuannya dalam bermain musik keroncong. Jadi, Pemain cello keroncong dan grup keroncong dalam konteks ini saling mempengaruhi satu sama lain.

(23)

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan, peneliti akan memberikan beberapa masukan dan rekomendasi kepada beberapa pihak yang telibat, yang bertujuan untuk tetap menjaga kelestarian dan eksistensi musik keroncong.

1. Institusi Pendidikan

a. Musik keroncong dapat dijadikan kegiatan pembelajaran kesenian atau kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sebagai bentuk wujud pelestarian warisan sejarah dan kebudayaan.

b. Musik keroncong dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam ensembel di sekolah

2. Institusi Pendidikan Musik

a. Universitas Pendidikan Indonesia, yang didalamnya terdapat pendidikan seni musik, hendaknya menjadi pelopor untuk memajukan eksistensi musik keroncong. Dengan mengadakan kegiatan pertunjukan musik keroncong dan mengadakan kegiatan pendidikan berupa sejarah dan kebudayaan tentang musik keroncong. Member wadah untuk pemain-pemain keroncong yang berada di lingkungan UPI sebagai bentuk keprihatinan musik keroncong yang masih jarang keberadaannya.

3. Seniman Musik Keroncong

Hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur dan bahan pembelajaran musik keroncong khususnya instrument cello keroncong. 4. Masyarakat Musik

(24)

Refinaldi Novianza, 2015

Teknik Permainan Cello Keroncong Asli Pada Grup Keroncong Merah Putih DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Becker, Judith (1975). Kroncong, Indonesian Popular Music. America: University of Texas Press

Sudrajat, Yayat. (2003). Teknik Bermain Cello Keroncong Langgam. (Skripsi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Harmunah. (1996). Musik Keroncong. Yogyakarta: Musik Pusat Liturgi.

Jamalus. (1981). Musik Keroncong. Yogyakarta: Musik Pusat Liturgi.

Kornhauser, Bronia. (1989). In Defence Of Kroncong. Australia: Monash University.

Marck, Dieter. (2009). Pendidikan Music Antara Harapan dan Realita: Universitas Pendidikan Indonesia.

Prier, Karl Edmund. (2009). KamusMusik. Yogyakarta: Pusat Musik Lituirgi.

Creswel, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya, Singgih. (2009). Keroncong Masuk Kurikulum Sekolah. Makalah: Tidak diterbitkan.

Soeharto. dkk. (1996). Serba Serbi Musik Keroncong. Jakarta : Musika.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Miles dan Huberman. (1992). Penelitian Pendidikan (Suatu Pendekatan teori dan Praktek Penulisan). Kediri: IKIP PGRI.

Shinsu, Tjok. (1934). Serba Serbi Keroncong, Jakarta : Ok Indah Sari. P. 5

Prakosa, Gilang Ryand. (2012). Improvisasi Permainan Cello Pada Permainan Irama Jenis Langgam Jawa Group Orkes Keroncong Harmoni. (Skrpsi). Semarang.

(25)

Setiawan, Budi Suryono. (2014). Permainan Cello Keroncong Pada Langgam Jawa. [Online] Diakses dari http://webcache.googleusercontent.com

/search?q=cache:y90M9AXiMeIJ:eprints.uny.ac.id/16885/1/Suryono%2520Bu di%2520Setiawan%252010208244076.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

Referensi

Dokumen terkait

Both experimental survey data and actual behavior in Southern California and Connecticut are evaluated to explore whether people would change their driving behavior in response

Kelompok kontrol Semua masyarakat yang tinggal di daerah yang belum pernah dilaporkan ada kasus leptospirosis dalam 2 minggu terakhir terhitung dari saat kasus di rawat, tidak

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan usaha tembakau rajangan pada Kelompok Tani Telaga Suci

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) 57,5% mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kanjuruhan Malang berada pada tingkat

[r]

Teori dan Paradigma Penelitian Sosial .Yogyakarta: Tiara Wacana.. Goenadi,

[r]

Prinsip dari perhitungan bunga efektif, adalah cicilan pokok per bulannya tetap, dan bunga per bulan dihitung dari sisa cicilan yang belum