• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIC JEANS : Survei pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIC JEANS : Survei pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB: 442/UN40.7.D1/LT/2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI

ATTIC JEANS

(Survei pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

Gilang Lorosae

1101964

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP

MINAT BELI ATTIC JEANS

(SURVEI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA ANGKATAN TAHUN 2011 HINGGA TAHUN 2014)

Gilang Lorosae 1101964 Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

1. Dosen Pembimbing I:

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA. NIP. 19740307 200212 2 001 2. Dosen Pembimbing II:

H. Mokh. Adib Sultan, ST.MT. NIP. 19810310 200912 1 002 3. Ketua Program Studi Manajemen:

Dr. ChairulFurqon, S.Sos.MM NIP. 19720615 200312 1 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Attic Jeans (Survei Pada Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan Tahun 2011 Hingga Tahun 2014)” ini beserta isinya benar-benar sepenuhnya karya saya sendiri dan tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan jiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko maupun sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Penulis

(4)

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP

MINAT BELI ATTIC JEANS

(SURVEI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA ANGKATAN TAHUN 2011 HINGGA TAHUN 2014)

Oleh: Gilang Lorosae

1101964

Skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

© Gilang Lorosae 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang

(5)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Gilang Lorosae (1101964), Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Attic Jeans (survei pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014). Di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA dan H. Mokh. Adib Sultan, ST. MT.

Sub sektor fesyen merupakan salah satu sub sektor dalam sektor ekonomi kreatif di Indonesia yang kontribusinya dominan. Berdasarkan hasil perbandingan dengan volume penjualan beberapa merek jasa penjahitan jeans di Bandung, Attic Jeans berada pada posisi terendah. Penurunan volume penjualan juga dialami oleh Attic Jeans selama tiga tahun terakhir. Menurut pihak Attic Jeans, minat beli pelanggan yang rendah adalah penyebab dari keadaan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi word of mouth, minat beli, dan besar pengaruh word of mouth terhadap minat beli Attic Jeans pada pelanggan potensialnya. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif, serta metode

explanatory survey. Dalam penelitian ini, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014 dijadikan sebagai populasi dengan sampel sebanyak 100 orang. Penarikan sampel menggunakan metode non probability sampling, dengan teknik penarikan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa word of mouth yang ada mengenai Attic Jeans tergolong sedang dan minat beli yang tergolong tinggi, serta

word of mouth berpengaruh positif terhadap minat beli. Dengan demikian, untuk meningkatkan minat beli, dapat dilakukan dengan meningkatkan word of mouth.

(6)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Gilang Lorosae (1101964), The Influence of Word of Mouth towards Purchase

Intention of Attic Jeans (survey on student of Indonesia University of Education,

class of 2011 to 2014). Under the guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA and H. Mokh. Adib Sultan, ST. MT.

Fashion is one of the sub-sectors in the Indonesia creative economy sector which has a dominant contribution. Based on the results of the comparison with the sales volume of some jeans sewing services brands in Bandung, Attic Jeans are at the lowest position. The sales volume decrease was also experienced by Attic Jeans over the last three years. According to the Attic Jeans, low customer purchase intention is the cause of this situation.

This study aims to determine the description of word of mouth, purchase intention, and the influence of word of mouth towards purchase intention of Attic Jeans on its potential customers. Quantitative research approach used in this study, with descriptive and verificative research, as well as explanatory survey method. In this study, Indonesian Education University student class of 2011 to 2014 serve as a population, and sample of 100 people. Sampling using non-probability sampling method, the withdrawal techniques using purposive sampling. The data analysis technique used is simple linear regression.

Results from the study showed that the word of mouth about Attic Jeans classified as moderate and purchase intention is high, as well as word of mouth has a positive effect on puchase intention. Thus, to increase purchase intention, can be done by increasing word of mouth.

(7)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

(8)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... 4 DAFTAR GAMBAR ... 6 DAFTAR LAMPIRAN ... 7 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pemasaran Jasa ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Bauran Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Promosi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Integrated Marketing CommunicationsError! Bookmark not defined.

2.1.6 Marketing Communication Mix ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Word of Mouth ... Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined.

2.1.9 Proses Keputusan Pembelian ... Error! Bookmark not defined.

2.1.10 Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.

2.1.11 Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat BeliError! Bookmark not defined.

(9)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN . Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Rancangan Analisis ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Teknik Analisis Data Deskriptif... Error! Bookmark not defined.

3.7.3 Teknik Analisis Data Verifikatif ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Umum Karakteristik dan Pengalaman Responden .. Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Variabel Word of Mouth .. Error! Bookmark not defined.

(10)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pembahasan Karakteristik dan Pengalaman Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pembahasan Variabel Word of MouthError! Bookmark not defined.

4.2.3 Pembahasan Variabel Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Pembahasan Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli .. Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Penjualan Tiga Merek Jasa Penjahitan Jeans

di Bandung Tahun 2014... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………..…….. 32

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 42

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data... 45

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Word of Mouth)... 50

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Beli)... 50

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Word of Mouth) dan Variabel Y (Minat Beli)... 53

Tabel 3.6 Kriteria Bobot Nilai Alternatif... 54

Tabel 3.7 Rekapitulasi Pengubahan Data... 54

Tabel 3.8 Pengubahan Data Ordinal ke Interval... 57

Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi….. 58

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...66

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 66

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Fakultas... 67

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal... 68

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Besarnya Uang Saku... 69

Tabel 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Besarnya Dana Yang Rela Dikeluarkan Untuk Membeli Sepotong Jeans... 70

Tabel 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Pertimbangan Utama Dalam Memilih Jeans... 71

Tabel 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi Attic Jeans... 72

Tabel 4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Pengalaman Menggunakan Jasa Penjahitan Jeans Attic Jeans... 73

Tabel 4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Jasa Penjahitan Jeans Selain Attic Jeans Yang Pernah Digunakan... 74

Tabel 4.11 Word of Mouth Berdasarkan Volume... 75

(12)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Word of

Mouth Attic Jeans... 79

Tabel 4.14 Minat Beli Berdasarkan Perencanaan... 82

Tabel 4.15 Minat Beli Berdasarkan Pemrakarsa... 85

Tabel 4.16 Minat Beli Berdasarkan Rekomendasi... 86

Tabel 4.17 Minat Beli Berdasarkan Pemilihan... 87

Tabel 4.18 Minat Beli Berdasarkan Pengambilan Keputusan Pembelian... 89

Tabel 4.19 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Attic Jeans... 90

Tabel 4.20 Output Korelasi... 94

Tabel 4.21 Interpretasi Koefisien Korelasi... 95

Tabel 4.22 Output Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli... 96

Tabel 4.23 Output Koefisien Regresi... 97

(13)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Kontribusi NTB Sub-Sektor Fesyen Terhadap

Sektor Ekonomi Kreatif... 2

Gambar 1.2 Data Volume Penjualan Attic Jeans Tahun 2012-2014... 5

Gambar 1.3 Alasan Belanja Secara Fisik Langsung di Toko... 6

Gambar 1.4 Faktor Yang Paling Memengaruhi Minat Dalam Menggunakan Jasa Penjahitan Pakaian Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan Tahun 2011-2014... 7

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran... 14

Gambar 2.2 Model Perilaku konsumen... 25

Gambar 2.3 Model Lima Tahap Proses Pembelian Pelanggan... 26

Gambar 2.4 Tahapan Antara Pengevaluasian Alternatif dan Keputusan Pembelian... 30

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Attic Jeans... 38

Gambar 2.6 Paradigma Penelitian Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Jeans Attic Jeans... 39

Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y... 56

Gambar 4.1 Logo Attic Jeans... 62

Gambar 4.2 Profil Akun dan Status Thread Attic Jeans di Kaskus... 64

Gambar 4.3 Hasil Daerah Kontinum Word of Mouth Attic Jeans Pada Mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan Tahun 2011 Hingga Tahun 2014... 81

Gambar 4.4 Hasil Daerah Kontinum Minat BeliAttic Jeans Pada Mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan Tahun 2011 Hingga Tahun 2014... 92

(14)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Administrasi

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Hasil Wawancara

Lampiran 4 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Output SPSS Uji Korelasi dan Regresi Variabel Lampiran 7 Data Interval

(15)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut terungkap dari kontribusi yang diberikan sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2013, yaitu sebesar Rp. 641.815 milyar atau 7% dari total keseluruhan PDB. Perkembangan tersebut mulai menjadi perhatian pemerintah untuk semakin mendorong majunya sektor ekonomi kreatif di Indonesia. (Sumber: program.indonesiakreatif.net)

Dukungan pemerintah tersebut terungkap melalui munculnya Peraturan Presiden Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 mengenai Badan Ekonomi Kreatif. Pembentukan badan ini bertujuan untuk mendorong, memperkuat, serta mempromosikan bidang ekonomi kreatif melalui sub-sektor yang dimilikinya sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu yang termasuk ke dalam sub-sektor ekonomi kreatif adalah sub-sektor fesyen.

Menurut Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata periode tahun 2014 hingga 2019, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam sektor fesyen. Acara Indonesia Fashion Week adalah salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong kemajuan fesyen di Indonesia. Fesyen yang termasuk sub-sektor dalam sub-sektor ekonomi kreatif berpotensi besar untuk dikembangkan. (Sumber: www.antaranews.com)

(16)

2

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Diolah dari BPS, 2015

Gambar 1.1 Persentase Kontribusi Nilai Tambah Bruto Sub-Sektor Fesyen Terhadap Sektor Ekonomi Kreatif

NTB sub-sektor fesyen pada tahun 2010 sebesar 127817,5 milyar rupiah atau 27% dari keseluruhan angka yang dihasilkan sektor ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia. Angka NTB sub-sektor fesyen tersebut mengalami peningkatan, hingga mencapai angka 181570,3 milyar rupiah atau sebesar 28% dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif pada tahun 2013. Trend positif ini menjadi bukti bahwa sub-sektor fesyen memiliki potensi untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta.

Kota Bandung terkenal dengan sebutan kota mode atau Parijs Van Java

karena fesyennya. Sebutan ini berasal dari sejarah kota Bandung, tepatnya daerah jalan Braga yang pada masa kolonial sering memamerkan dan menjual berbagai produk fesyen dari kota Paris, Perancis. Sebutan tersebut terus berlaku hingga sekarang, di mana Bandung menjadi trendsetter bagi perkembangan fesyen di Indonesia. (Sumber: www.bandungaktual.com)

Pamor kota Bandung sebagai kota mode menjadi nilai tambah yang tidak dilewatkan pemerintah kota Bandung. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh walikota Bandung periode tahun 2013-2018, Ridwan Kamil, untuk mendorong berkembangnya fesyen yang termasuk dalam sektor ekonomi kreatif ini.

27,02%

27,99%

28,43%

28,29%

26,0% 26,5% 27,0% 27,5% 28,0% 28,5% 29,0%

2010 2011 2012 2013

(17)

3

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebijakan tersebut antara lain kemudahan birokrasi pengurusan izin usaha dan pengajuan pinjaman modal untuk usaha bagi warga kota Bandung. (Sumber: swa.co.id)

Dukungan pemerintah kota Bandung tersebut menjadi pemicu bermunculannya merek-merek dagang dalam skala kecil atau usaha mikro kecil dan menengah bidang fesyen di kota Bandung. Terlihat dari banyak berdirinya

factory outlet (FO), distribution store (distro), clothing company (CC), butik, serta jasa-jasa penjahitan pakaian yang menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Beberapa lokasi di Bandung bahkan dipusatkan sebagai lokasi wisata belanja, di antaranya yaitu daerah jalan Cihampelas.

Daerah jalan Cihampelas Bandung merupakan sentra industri jeans dengan nilai inivestasi omset sebesar 227,5 juta rupiah per hari dan menyerap tenaga kerja sebanyak 352 orang. Di sepanjang jalan Cihampelas dapat ditemui toko-toko pakaian dengan konsep yang unik dan menarik, memajang berbagai jenis pakaian khususnya celana jeans. Terdapat beberapa toko di daerah tersebut yang menjadikan jeans sebagai produk utamanya, di antaranya yaitu Attic Jeans. (Sumber: sentraindustribandung.com)

Attic Jeans yang terletak di jalan Cihampelas No. 310 Bandung, merupakan merek yang menjual celana jeans dengan konsep jasa penjahitan atau

tailor made jeans. Bisnis fesyen yang termasuk kategori jasa ini sudah berdiri sejak 26 Desember 2004. Hal tersebut menunjukkan konsistensinya dalam berbisnis karena tetap eksis selama 10 tahun walaupun banyak merek baru dengan konsep customization jeans bermunculan.

Permintaan akan customization atau kustomisasi celana jeans pada jasa penjahitan jeans tergolong besar. Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada mahasiswa yang menggunakan jeans custom di Universitas Pendidikan Indonesia, banyak orang yang merasa tidak sesuai dengan produk jeans yang sudah ada di pasaran, baik dari bahan, model, aksesoris yang digunakan, maupun ukurannya. Misalnya, orang berbadan gemuk yang menginginkan model potongan celana

slim. (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

(18)

4

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

namun hanya Aria Jeans dan Bet Jeans yang dapat dikatakan bersaing head-to-head karena harga yang ditawarkan untuk jeans standar hampir sama, yaitu Rp. 170.000 hingga Rp. 190.000. Untuk membandingkan posisi penjualan ketiga merek jasa penjahitan jeans tersebut, disajikan data penjualan masing-masing merek selama tahun 2014 pada Tabel 1.1. (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

Tabel 1.1

Perbandingan Penjualan Tiga Merek Jasa Penjahitan Jeans di Bandung Tahun 2014

No. Merek Penjualan Tahun 2014

1. Aria Jeans 14612 pcs

2. Bet Jeans 10953 pcs

3. Attic Jeans 6354 pcs

Sumber: Hasil Observasi, 2015

Data dari Tabel 1.1 menginformasikan bahwa penjualan Aria Jeans pada tahun 2014 berada pada posisi yang paling tinggi jika dibandingkan dua merek lainnya. Dari wawancara yang dilakukan penulis kepada pihak Aria Jeans, diperoleh keterangan bahwa kelebihan yang dimiliki merek jasa penjahitan mereka adalah pesanan yang datang dari wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, khususnya wisatawan dari Malaysia. Toko yang beralamat di jalan Merdeka No. 5 Bandung ini mengandalkan jasa penjahitan yang cepat (sehari selesai), sehingga sesuai dengan kondisi wisatawan yang biasanya hanya berada di Bandung beberapa hari saja. (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

Bet Jeans yang berada pada posisi kedua penjualan tahun 2014 berlokasi di jalan Teuku Umar No. 72 Bandung. Desain yang unik serta lini produk untuk wanita dan anak-anak menjadi keunggulan dari merek jasa penjahitan jeans ini.

(19)

5

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil Observasi, 2015

Gambar 1.2 Data Volume Penjualan Attic Jeans Tahun 2012-2014

Gambar 1.2 menjelaskan data volume penjualan Attic Jeans selama tiga tahun terakhir yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan penjualan yang terjadi beruntun ini harus menjadi perhatian serius pihak Attic Jeans karena dapat mengganggu kelangsungan hidup perusahaan. Perlu ada tindakan, khususnya dalam bidang pemasaran, untuk menanggulangi hal tersebut.

Setelah dilakukan wawancara mengenai aktivitas pemasaran yang dilakukan Attic Jeans, didapatkan informasi bahwa untuk menanggulangi minat beli pelanggan yang rendah tersebut, telah dilakukan promosi melalui media

online yaitu iklan di forum Kaskus. Namun, hal tersebut masih belum efektif karena delapan dari sepuluh pelanggan Attic Jeans adalah mereka yang datang langsung ke toko fisik atau melakukan pembelian secara offline. (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

Dikarenakan jenis bisnis Attic Jeans yang termasuk ke dalam bidang jasa, pelanggan lebih suka melihat dan merasakan secara langsung bahan yang akan digunakan sebelum dibuat pakaian. Begitu juga untuk pengukuran, pelanggan yang datang ke toko fisik sekaligus workshop Attic Jeans di jalan Cihampelas ini akan bertemu penjahit yang mengerjakan pesanan mereka dan melakukan sizing

atau pengukuran secara langsung. (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

(20)

6

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meskipun teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung perkembangan pemasaran secara online telah berkembang begitu pesat, namun peranan toko fisik atau offline belum dapat tergantikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Global PwC tahun 2015 yang disajikan pada Gambar 1.4.

Sumber: Global PwC 2015 Total Retail Survey (Dikutip dari Majalah Marketing

edisi 05/XV/Mei 2015)

Gambar 1.3 Alasan Belanja Secara Fisik Langsung di Toko

Berdasarkan Gambar 1.3, alasan yang paling banyak dipilih pelanggan untuk datang langsung ke toko fisik adalah karena mereka dapat melihat dan mencoba langsung barang yang akan dibeli. Hasil penelitian ini mendukung bahwa toko fisik masih sangat berpengaruh keberadaannya terhadap penjualan suatu merek, seperti pada kasus Attic Jeans.

Berdasarkan keterangan di atas, iklan pada media online yang dilakukan Attic Jeans masih kurang efektif (8 dari 10 pelanggan adalah yang datang langsung ke toko fisik/offline), maka sesuai hasil wawancara, pihak Attic Jeans menjadikan word of mouth atau pembicaraan dari mulut ke mulut sebagai alat pemasaran utamanya untuk meningkatkan minat beli pelanggan terhadap merek

60%

Saya bisa melihat dan mencoba langsung Bisa segera mendapatkan produk Lebih yakin akan kesesuaian dan kecocokan produk dengan yang diinginkan

Lebih nyaman belanja langsung di toko Bisa lebih mudah mengembalikan barang Pengiriman lebih cepat daripada belanja

(21)

7

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jasa penjahitan jeans mereka. Bisnis kecil, seperti Attic Jeans, seringkali bergantung pada word of mouth untuk membangun positioning, relasi publik, dan jaringan sosial mereka (Kotler dan Keller, 2012, hlm. 293). (Sumber: hasil wawancara, terlampir)

Berdasarkan penelitian terdahulu, referensi dari sumber perorangan atau pengalaman pribadi memegang peranan penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, juga dalam proses pengambilan keputusan (Jalilvand dan Samiei, 2012, hlm. 461; Ying dan Chung, 2007, hlm. 75). Menurut Kotler dan Keller (2012, hlm. 167), meskipun pelanggan menerima banyak informasi dari iklan komersil, yang bersumber dari pemasar itu sendiri, informasi yang paling efektif justru sering berasal dari sumber pribadi atau berdasarkan pengalaman, atau sumber publik yang otortiasnya independen. Banyak perusahaan telah mengurangi biaya untuk melakukan iklan tradisional dan kembali menggunakan

word of mouth sebagai alat pemasaran utamanya (Sweeney, dkk., 2012, hlm. 237). Lebih lanjut, untuk mengetahui sejauh mana peranan word of mouth dalam bentuk referensi atau rekomendasi dari orang lain dapat memengaruhi minat seseorang untuk menggunakan suatu jasa penjahitan pakaian, maka dilakukan survey pra-penelitian kepada 30 orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga 2014 dengan hasil yang disajikan pada Gambar 1.4.

Sumber: Hasil Pra-penelitian, 2015

Gambar 1.4 Faktor Yang Paling Memengaruhi Minat Dalam Menggunakan Jasa Penjahitan Pakaian Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Angkatan Tahun 2011-2014

Dari hasil survey pra-penelitian pada Gambar 1.4, ketika diajukan pertanyaan yang sama kepada 30 orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga 2014 mengenai faktor yang paling

83%

17% Referensi/rekomendasi dari

orang lain

Iklan dan promosi

(22)

8

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memengaruhi minat mereka dalam menggunakan jasa penjahitan pakaian, mayoritas memilih referensi atau rekomendasi dari orang lain sebagai jawaban. Dengan demikian, hasil pra-penelitian ini mendukung pernyataan bahwa word of mouth atau pembicaraan dari mulut ke mulut merupakan cara yang dianggap tepat untuk meningkatkan minat beli pelanggan terhadap suatu merek jasa penjahitan, termasuk pada Attic Jeans.

Word of mouth merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan melalui pembicaraan dari mulut ke mulut, seseorang menceritakan pengalaman membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa kepada orang lain secara pribadi (Jalilvand dan Samiei, 2012, hlm. 461). Word of mouth menurut Yong Liu (2006, hlm. 74) merupakan komunikasi informal di antara pelanggan mengenai produk maupun jasa. Penelitian terdahulu menyebutkan, bahwa word of mouth

berpengaruh secara positif terhadap minat beli pelanggan (Khan, dkk., 2015; Mahendrayasa, dkk., 2014). Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang akan mencari rekomendasi dari orang lain sebelum sampai pada tahap untuk membeli atau menggunakan suatu produk maupun jasa (Naz, 2014, hlm. 2).

Berdasarkan berbagai fenomena serta permasalahan yang telah disampaikan di atas, juga data-data yang telah dipaparkan sebelumnya, serta penelitian sebelumnya mengenai pengaruh positif word of mouth terhadap minat beli, diduga bahwa word of mouth adalah faktor yang mempengaruhi minat beli pelanggan terhadap merek Attic Jeans. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Attic Jeans (Survei pada Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan Tahun 2011 Hingga Tahun 2014)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

(23)

9

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Attic Jeans termasuk salah satu merek jasa penjahitan yang tergolong dalam sub-sektor fesyen di kota Bandung, diduga mengalami masalah terhadap minat beli pelanggannya. Hal tersebut dapat dilihat dari volume penjualan yang rendah jika dibandingkan dengan kompetitornya, serta jumlah penjualan yang terus menurun selama tiga tahun terakhir. Untuk mengatasi rendahnya minat beli pelanggan tersebut, pihak Attic Jeans mengandalkan word of mouth atau pembicaraan dari mulut ke mulut sebagai fokus utama pemasarannya.

Word of mouth atau pembicaraan dari mulut ke mulut diduga dapat meningkatkan minat beli pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk maupun jasa.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi word of mouth Attic Jeans pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014?

2. Bagaimana deskripsi minat beli Attic Jeans pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014?

3. Seberapa besar pengaruh word of mouth terhadap minat beli Attic Jeans pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui deskripsi word of mouth Attic Jeans pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014.

(24)

10

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth terhadap minat beli Attic Jeans pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka kegunaan penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu manajemen, khususnya pada ilmu manajemen pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode yang digunakan dalam strategi pemasaran terutama yang menyangkut pengaruh word of mouth terhadap minat beli, sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi para akademisi dalam pengembangan teori pemasaran khususnya pada bidang industri fesyen.

2. Kegunaan praktis

(25)

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Penelitian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan diharuskan untuk memiliki kejelesan terkait tempat penelitian, subjek yang diteliti, objek yang diteliti, cara penelitian dilaksanakan, serta berbagai hal lainnya. Dalam bab ini dijelaskan mengenai objek dan metode yang akan digunakan pada penelitian ini sehingga dapat didapatkan hasil yang relevan.

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, objek penelitian yang dikaji adalah mengenai variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable), di mana yang menjadi variabel bebas adalah word of mouth (X), sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah minat beli (Y). Variabel-variabel yang dijadikan bahan penelitan adalah word of mouth merek jasa penjahitan jeans Attic Jeans terhadap minat beli pelanggannya. Untuk menguji dan membuktikan hal tersebut dibutuhkan subjek penelitian.

Subjek yang menjadi pihak yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014. Alasan pemilihan subjek tersebut sebagai subjek dalam penelitian ini adalah karena mahasiswa dianggap lebih memperhatikan urusan fesyen sebagai proyeksi identitas diri mereka, terlebih dalam urusan jeans yang merupakan pakaian kesehariannya. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dipilih karena lokasi kampusnya yang berdekatan dengan toko Attic Jeans. Sedangkan mahasiswa angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014 dipilih sebagai batasan bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang masih aktif dalam perkuliahan selama penelitian ini berlangsung.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

(26)

41

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua metode penelitian berbeda, yaitu deskriptif dan verifikatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2014, hlm. 35). Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran dari word of mouth

dan minat beli yang terdapat pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014.

Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran data yang telah dikumpulkan dari lapangan (Sugiyono, 2014, hlm. 37). Metode verifikatif dalam penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data dari lapangan yang tujuannya adalah untuk mengkaji bagaimana pengaruh word of mouth terhadap minat beli celana jeans Attic Jeans di Universitas Pendidikan Indonesia.

Berdasarkan kedua jenis penelitian tersebut, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilakukan dengan pengumpulan data dari lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey. Metode explanatory survey

merupakan suatu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab akibat) antara dua variabel yang melalui pengujian hipotesis. Cara pelaksanaan survei yaitu dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menyebarkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 66) metode survei digunakan untuk mendapat data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan mengaanalisis data. Desain penelitian menjamin bahwa penelitian akan lebih relevan terhadap masalah yang diteliti.

(27)

42

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketergantungan antara satu dan lainnya. Maka desain yang cocok dengan penelitian ini adalah yang bersifat kausal.

Tujuan utama desain penelitian kausal adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana variabel yang terpengaruhi. Menurut Arikunto (2010, hlm. 51), desain kausalitas bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan antar variabel. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh word of mouth

terhadap minat beli.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2014, hlm. 38) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu word of mouth, yang terdiri volume dan valence, juga untuk memperoleh deskripsi minat beli sebagai variabel terikat. Berikut disajikan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

mengenai Attic Jeans kepada orang lain

hal-hal positif mengenai

Ordinal

3

(28)

43

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Attic Jeans

 Tingkat mendengar

hal-hal negatif mengenai Attic Jeans

 Tingkat menyampaikan

hal-hal negatif mengenai Attic Jeans

Perencanaan  Tingkat keinginan untuk mengetahui merek Attic Jeans

 Tingkat keinginan untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan jasa penjahitan jeans Attic Jeans

 Tingkat ketertarikan

untuk mencari informasi mengenai Attic Jeans dari orang lain

 Tingkat ketertarikan

untuk mencari informasi mengenai Attic Jeans melalui internet

 Tingkat ketertarikan

untuk mencari informasi mengenai Attic Jeans dengan datang langsung ke toko Attic Jeans

Pemrakarsa  Tingkat keinginan membicarakan mengenai Attic Jeans dengan orang lain

Ordinal

12

Rekomendasi  Tingkat keinginan merekomendasikan jasa penjahitan jeans Attic Jeans kepada orang lain

Ordinal

13

Pemilihan  Tingkat pertimbangan

(29)

44

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan sebuah penelitian, data merupakan hal yang sangat penting. Kesimpulan yang merupakan hasil interpretasi ditarik dari kumpulan data yang diperoleh. Oleh karena itu, kejelasan data yang diperoleh menjadi penting agar suatu penelitian dapat dikatakan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Sub bab ini akan membahas hal-hal tersebut di atas, antara lain jenis data, sumber darimana data diperoleh, dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sesuatu yang harus dikumpulkan terlebih dahulu oleh peneliti sebelum mengolahnya menjadi informasi (Istijanto, 2009, hlm. 36). Pada dasarnya jenis data dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data asli, dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Data jenis ini belum tersedia, oleh karena itu peneliti perlu terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang dimaksud dari sumbernya.

Data primer yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan observasi lapangan.

penjahitan jeans Attic Jeans dibanding tempat penjahitan jeans lain  Tingkat pertimbangan

untuk memilih jasa penjahitan jeans Attic Jeans dibanding membeli

 Tingkat keinginan untuk

menggunakan jasa penjahitan jeans Attic Jeans

Ordinal

(30)

45

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan yang mungkin saja berlainan. Dalam hal ini, peneliti hanya sekedar mencatat, mengakses, dan/atau meminta data yang dimaksud kepada pihak lain yang telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya.

Data sekunder yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pencarian di internet, majalah, buku literatur, jurnal dan penelitian lainnya.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No. Data Penelitian Jenis Data Sumber Data

1. Data PDB Ekonomi Kreatif di

Indonesia Tahun 2013

Sekunder http://program.indonesiakreatif

.net/research/kontribusi-

ekonomi-kreatif-terhadap-pdb-indonesia/

2. Data Persentase Kontribusi

NTB Sub-Sektor Fesyen

Terhadap Sektor Ekonomi

Kreatif Tahun 2010-2013

Sekunder Majalah Marketing edisi

05/XV/Mei 2015

5. Data Penjualan Aria Jeans,

Bet Jeans, dan Attic Jeans

Primer Wawancara kepada

pihak-pihak terkait

Memengaruhi Minat Dalam

Menggunakan Jasa Penjahitan

(31)

46

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Populasi Mahasiswa

Universitas Pendidikan

Indonesia Angkatan Tahun

2011 Hingga 2014

Primer Divisi Layanan Akademik

Universitas Pendidikan

Indonesia

Sumber: Dari berbagai sumber, data diolah, 2015

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh peneliti. Data yang ingin diperoleh biasanya memiliki teknik pengumpulannya masing-masing. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:

1. Studi kepustakaan, yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari setiap hal yang berhubungan dengan penelitian ini melalui dari buku, majalah, penelitian orang lain, maupun internet yang dapat membantu memberi informasi dalam pemahaman, konsep maupun teori yang berkaitan dengan word of mouth dan minat beli. 2. Observasi langsung, pengumpulan data dengan observasi atau

pengamatan langsung merupakan cara pengambilan data dengan menggunakan data tanpa ada standar pertolongan alat lain untuk keperluan tersebut.

3. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan responden dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan data yang ingin diperoleh. Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pihak Attic Jeans, Aria Jeans, dan Bet Jeans, juga beberapa mahasiswa pengguna custom

jeans mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

(32)

47

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Dalam sebuah penelitian, data diperoleh dari sekumpulan anggota subjek yang akan diteliti, di mana subjek tersebut memiliki permasalahan yang sedang diteliti. Oleh karena itu, diperlukan populasi penelitian. Untuk memudahkan perolehan data, dibuat anggota subjek yang lebih kecil dengan kondisi dan situasi umum sebagai perwakilan dari keseluruhan populasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam sub-bab berikut akan dijelaskan mengenai populasi, sampel, serta teknik untuk menarik sampel tersebut.

3.5.1 Populasi

Nazir (2011, hlm. 273) mendefinisikan populasi sebagai kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi. Populasi berkenaan dengan data, bukan dengan orangnya ataupun dengan bendanya.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014, yaitu sebanyak 18420 orang. Alasan penulis memilih populasi tersebut adalah karena mahasiswa dianggap lebih memperhatikan urusan fesyen sebagai proyeksi identitas diri mereka, terlebih dalam urusan jeans yang merupakan pakaian kesehariannya. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dipilih karena lokasi kampusnya yang berdekatan dengan toko Attic Jeans.

3.5.2 Sampel

Sampel dapat diartikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari populasi dan sampel selalu menjadi bagian yang lebih kecil dari populasi (Istijanto, 2009, hlm. 113). Untuk penarikan jumlah sampel penelitian menghitung dengan rumus slovin

yang diambil dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian:

n= � 1+� 2

Keterangan :

n : Jumlah sampel

e2 : Presisi yang ditetapkan 0,01

(33)

48

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari rumus tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jumlah populasi yang menjadi responden penelitian. Populasi yang dituju adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga 2014, dengan jumlah populasi sebesar orang. Dari jumlah tersebut maka jumlah sampel adalah sebagai berikut:

= 18420

1 + 18420.0,01

=18420 185.2 = 99,4 ~ 100 orang

Dari perhitungan diatas maka jumlah sampel yang menjadi responden adalah 100 orang.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 66), non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014, hlm. 68). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014 yang mengetahui tentang Attic Jeans.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

(34)

49

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.1 Uji Validitas

Sugiyono (2014, hlm. 121) mengemukakan bahwa hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur dalam sebuah penelitian.

Pengujian tersebut dilakukan dengan cara mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden yang memiliki skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji kolerasi Pearson (product moment coefisen of correlation) dengan rumus:

= � −

�. 2 2. 2 2 (Sugiyono, 2014, hlm. 176) Keterangan:

rxy = Korelasi Product Moment

N = Jumlah populasi ∑X = Jumlah skor butir (X) ∑Y = Jumlah skor variabel (Y) ∑X2

= Jumlah skor butir kuadrat (X) ∑Y2

= Jumlah skor variabel kuadrat (Y)

∑XY = Jumlah perkalian butir (X) dan skor variabel (Y)

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu, (1) tidak adanya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi. Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika rxy> r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid Jika rxy< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

(35)

50

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28).

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Word of Mouth)

No. Item

r Hitung r Tabel Keterangan

1. 0,510 0,374 Valid

2. 0,805 0,374 Valid

3. 0,811 0,374 Valid

4. 0,810 0,374 Valid

5. 0,722 0,374 Valid

6 0,495 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 dengan IBM SPSS Statistics 21.0

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap item pertanyaan variabel X (word of mouth) di dalam kuesioner yang berjumlah 6 buah dinyatakan valid, karena setiap pertanyaan memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, setiap item pernyataan yang ada pada tabel di atas dapat digunakan sebagai alat ukur variabel yang akan diteliti.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Beli)

No. Item r Hitung r Tabel Keterangan

1. 0,846 0,374 Valid

2. 0,836 0,374 Valid

3. 0,789 0,374 Valid

4. 0,860 0,374 Valid

5. 0,748 0,374 Valid

6. 0,817 0,374 Valid

7 0,809 0,374 Valid

8. 0,772 0,374 Valid

9. 0,740 0,374 Valid

10. 0,765 0,374 Valid

(36)

51

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap item pernyataan variabel Y (minat beli) di dalam kuesioner yang berjumlah 10 buah dinyatakan valid, karena setiap pertanyaan memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, setiap item pertanyaan yang ada pada tabel di atas dapat digunakan sebagai alat ukur variabel yang akan diteliti.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Dalam sebuah penelitian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, selain harus valid, suatu instrumen penelitian juga harus dapat dipercaya (reliable). Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.

Sugiyono (2014, hlm. 268) menuturkan bahwa suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menunjukkan data yang tidak berbeda. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai apabila koefisien Alpha Cronbach atau r hitung lebih besar atau sama dengan 0,60 (Sugiyono, 2014, hlm. 184).

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 239), uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Instrumen yang sudah dipercaya dan reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Uji reliabilitas dapat digunakan dengan rumus Alpha yang merupakan statistik paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian, alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang diajukan oleh peneliti berbentuk skala seperti 1-3, 1-5, 1-7 dan seterusnya atau jawaban yang menginterprestasikan penilaian sikap. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

= �−

1 1− �2

�2 (Arikunto, 2010, hlm. 239) Di mana :

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir penyertaan atau banyaknya soal ∑σ2

t = jumlah varians butir σ 2

(37)

52

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan nomor pada angket yang masuk

b. Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 5 Skala Likert

c. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan

d. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden

e. Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya

2. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item ∑σb2, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total (σ2t

) dengan rumus sebagai berikut:

�2 =

2 2

� Arikunto (2010, hlm. 240)

Di mana: σ2t

= Harga varians total ∑X2

= Jumlah kuadrat skor total (∑X)2

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah respoden

3. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(38)

53

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel X (Word of Mouth) dan Variabel Y (Minat Beli)

No. Item Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

1 Word of Mouth 0,778 0,60 Reliabel

2 Minat Beli 0,936 0,60 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 dengan IBM SPSS Statistics 21.0

Tabel 3.5 menunjukan bahwa hasil uji reliabilitas variabel X dan Y adalah reliabel, di mana r hitung masing-masing variabel lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel. Berdasarkan hasil pengujian instrumen di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen dinyatakan reliabel.

Hasil uji validitas dan uji reliabilitas dari variabel-variabel penelitian telah menunjukan bahwa instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Oleh karena itu, hasil uji tersebut menunjukan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada kendala akan terjadinya kegagalan penelitian karena instrumen penelitian yang belum teruji tingkat validitas dan reliabilitanya.

3.7 Rancangan Analisis Data

3.7.1 Rancangan Analisis

Alat utama yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014 yang mengetahui mengenai merek jasa penjahitan Attic Jeans. Sebelum dijadikan alat untuk mengumpulkan data, kuesioner dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah kuesioner dibagikan kepada responden dan dikumpulkan kembali, maka selanjutnya dianalisis dengan cara sebagai berikut:

1. Pengeditan (Editing)

(39)

54

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlu diedit dari kemungkinan kekeliruan dalam pengisian kuesioner yang tidak lengkap atau tidak konsisten.

2. Pemberian Kode (Coding)

Dalam hal ini pembobotan dalam setiap item istrumen berdasarkan pada nilai positif dari yang tertinggi hingga yang terendah, untuk setiap jawaban positif diberi nilai beruntut dari 5 – 1. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden tinggal memberikan jawaban checklist

pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden. Bentuk dari penilaian yang akan diberikan oleh responden adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Alternatif Jawaban Bobot Pertanyaan Positif

Sangat setuju dengan pernyataan 5

Setuju dengan pernyataan 4

Netral dengan pernyataan 3

Tidak setuju dengan pernyataan 2

Sangat tidak setuju dengan pernyataan 1

3. Tabulating

Tabulating hasil skoring akan dituangkan dalam bentuk tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item dalam masing-masing variabel. Bentuk dari tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden Skor Item Total

1

(40)

55

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7.2 Teknik Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain :

1. Analisis deskriptif mengenai word of mouth yang terdiri dari dua indikator yaitu volume dan valence kepada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014. 2. Analisis deskriptif mengenai minat beli kepada mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2011 hingga tahun 2014.

Dengan tujuan agar mendapakan data yang akurat, dalam penelitian ini digunakan analisis data deskriptif. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Rancangan analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR

Keterangan :

ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

b. Membuat daerah kategori kontinum

Membagi daerah ketegori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan:

ST : Skor Tertinggi SR : Skor Terendah JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus:

� = � � � � ��� − � � � ℎ

(41)

56

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Selanjutnya menentukan daerah kontimun tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

c. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel word of mouth (X) dan minat beli (Y).

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.3 Teknik Analisis Data Verifikatif

Analisis verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh word of mouth (X) terhadap minat beli (Y). Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis korelasi.

Mengingat data variabel yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya menggunakan skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik memiliki syarat bahwa data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Berikut adalah langkah-langkah dalam analisis verifikatif:

1. Perhatikan setiap bulir

2. Untuk setiap bulir teresebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus : = f/N

4. Tentukan proposi kumulatif.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proposi kumulatif yang diperoleh.

(42)

57

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Tentukan Skala Value (SV) dengan rumus :

SV = �� � �� � �� �� � − �� � �� � � �� �

( �� � �� � �� � − �� � �� �� �� � )

Keterangan :

Skala Value : Nilai skala

Density at Lower Limit : Densitas batas atas

Density at Upper Limit : Densitas batas bawah

Area Below Upper Limit : Daerah di bawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah di bawah batas bawah 8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1+|NSmin|]

Langkah-langkah di atas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut :

Tabel 3.8

Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi Proporsi

Proporsi Kumulatif Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

Secara teknis untuk merubah data ordinal menjadi skala interval akan dibantu dengan aplikasi Microsoft Office Excel dengan menggunakan fasilitas

Methode of Successive Interval.

3.7.3.1 Pengujian Persyaratan Analisis Data

(43)

58

Gilang Lorosae, 2015

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7.3.2 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kumpulan data tersebut dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X dan Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment :

)

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.9

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Gambar

Gambar 1.1 Persentase Kontribusi Nilai Tambah Bruto Sub-Sektor Fesyen Terhadap Sektor Ekonomi Kreatif
Tabel 1.1   Perbandingan Penjualan Tiga Merek Jasa Penjahitan Jeans di Bandung
Gambar 1.2 Data Volume Penjualan Attic Jeans Tahun 2012-2014
Gambar 1.3 Alasan Belanja Secara Fisik Langsung di Toko
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul sebagai

Pengembangan dan Penetapan RTR Kawasan Strategis Pariwisata Pemprov/Kab/Kota APBD Prov/Kab/Kota Pemprov/Kab/Kota dan KDTWK disertai Peraturan

Pengembangan bahan ajar elektronik ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu produk dapat menyesuaikan dengan layar android yang dimiliki dan dapat digunakan sebagai

Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah sebaiknya PT Karya Sejati Vidyatama menggunakan PT Morien sebagai pemasok kapas yang digunakan dalam proses produksinya

ADALAH UPAYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN SESUATU DARI SUATU KEADAAN KE KEADAAN LAIN YANG LEBIH BERNILAI GUNA DAN BERMAN- FAAT BAGI KEMANUSIAAN (BAIK PERUBAHAN GERAK, MATERI,

U suradnji sa svojim kolegama u Bagdadu Abu‘l Wafa je sastavio i nove astronomske tablice, koje su bile vrlo cijenjene. U njima je Abu‘l Wafa uspio odrediti kljuˇcne trigo-

Dikarenakan maskapai penerbangan terlalu mengutamakan keuntungan sehingga memaksa pilot- pilotnya untuk terbang melebihi batas jam terbangnya, di dalam Peraturan Menteri

Triatmanto menunjukkan Electronic Word of Mouth dan media sosial Instagram memiliki pengaruh terhadap minat beli (2018, p. 617) membuktikan Electronic Word of