• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS

TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK

BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

ABSTRAK

Oleh :

Andini Yogaswari

1100679

(2)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Daya Tarik, Amorphophallus Titanum, Keputusan Berkunjung

THE INFLUENCE OF TOURIST ATTRACTIONN

POTENTIAL OF AMORPHOPHALLUS TITANUM TOWARDS

TOURISTS DECISION TO VISIT BOGOR BOTANICAL

GARDEN

ABSTRACT

By:

Andini Yogaswari

1100679

Bogor Botanical garden is a natural tourist attraction in Bogor which has numbers of ex-situ’s plants varieties, however at 2013, its visit rate decreased by 7.5%. According to Avenzora (2008), one of things which makes tourist visits is the attractions potential the destination has. Furthermore, the Constitutions of Indonesian Republic number 10 year 2009 stated that tourist attractions described as anything with uniqueness and things which are natural resources, human made and the result of human activities which become a tourist destination. Amorphophallus titanum is one of main attractions according to Bogor Botanical Garden Service and Information Center, but this plant is a rare species which has a unique circle of life because it only blossoms when it reached the maturity stage. This makes me want to know the influence of tourist attractions potential at Amorphophallus titanium towards tourist decision to visit Bogor Botanical Garden. This research used descriptive and verificative method through quantitative approach with questionnaire as its data collecting technique. Descriptive method is used to get a picture about the research’s variabels. While verificative design is used to test the suitability of the

collected data non the field with the research’s result. Questionnaire is

(3)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Tourist Attraction, Amorphophallus Titanum, Visiting Decision

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Potensi Daya Tarik

Amorphophalus Titanum Terhadap Keputusan Wisatawan Untuk

Berkunjung Ke Kebun Raya Bogor” tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan

untuk memenuhi sebagian syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pariwisata di

Jurusan Manajemen Resort & Leisure.

Penulis ucapkan terima kasih kepada para dosen pembimbing skripsi telah

memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Serta kepada orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat

baik secara mental dan spiritual. Serta kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir.

Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk perbaikan skripsi laporan di masa mendatang. Akhirnya semoga skripsi ini

dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita.

Bandung, Januari 2015

(4)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur kepada Allah Swt yang maha pengasih lagi maha penyayang

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya atas rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa

shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., beserta

keluarga dan sahabatnya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat gelar Sarjana Pariwisata

(S.Par) Program Studi Manajemen Resort & Leisure di Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari bahwa

tidak mudah dalam pembuatan skripsi tanpa didukung oleh orang-orang terkasih

dan juga yang selalu memberikan dorongan moral kepada penulis, maka dari itu

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Nafsir Saepudin, SH dan Yoyoh Andriyani yang telah menjadi orang tua yang

luar biasa bagi penulis dan selalu mencurahkan kasih sayang yang tiada

batasnya beserta motivasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai dengan baik. Terima kasih juga untuk kakak-kakakku tersayang Wirry

Linggarjati, Wirra Permana dan Ananto Heru Prayogo serta uwa Neneng yang

selalu mendoakan.

2. Bapak Prof.Dr.H.Darsiharjo, MS. selaku pembimbing I dan Ibu Fitri

Rahmafitria, S.P., M.Si., selaku pembimbing II yang telah senantiasa

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, saran, serta

motivasi yang sangat berharga dan bermanfaat kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini hingga selesai.

3. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Resort & Leisure yang telah memberi nasihat dan motivasi selama perkuliahan

beserta pengerjaan skripsi ini.

4. Seluruh dosen pengajar dan staf Program Studi Manajemen Resort & Leisure

5. Kepada Bapak Rahmat dan Bapak Garnadi yang selalu mendukung, dan

(5)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Seluruh jajaran staff Kebun Raya Bogor khususnya di bidang jasa dan

penelitian, Ibu Rian, Ibu Yuni dan juga Ibu Dra.Yuzammi, M.Sc.

7. Seluruh rekan seperjuangan MRL 2011 selama kuliah, khususnya Gina,

Hasny, Kiki, Yunita Rahmah, Ariqa, Detha, Fitria Nurhenda

8. Syifa Agnia saudara sekaligus sahabat yang senantiasa selalu membantu dan

memberi dukungan kepada penulis

9. Novita Anggraeni sahabat yang sudah memberikan dukungan dan semangat

10.Kang Hendra dan kang Taupan senantiasa sabar memberikan bimbingan dan

arahan pada penulis.

11.Siti Zakiah sahabat seperjuangan yang selalu mendukung, memberikan

motivasi sehingga sama-sama bisa menyelesaikan skripsi ini.

12.Muhamad Esa Prasetia yang selalu mendukung penulis dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat tuliskan satu-persatu.

Akhir kata, hanya Allah yang bisa membalas semua kebaikan yang telah

kalian berikan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang menggunakannya.

Bogor, Januari 2015

(6)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

(7)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pariwisata Alam ... 10

B. Kebun Raya Bogor ... 12

C. Profil Wisatawan ... 13

D. Potensi Daya Tarik Amorphophallus Titnum ... 15

E. Keputusan Berkunjung ... 25

F. Pengaruh Potensi Daya Tarik Amorphophallus Titanum terhadap Keputusan Wisatawan Untuk Berkunjung ke Kebun Raya Bogor ... 31

G. Kerangka Pemikiran ... 32

H. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Metode dan Desain Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel ... 36

D. Definisi Operasional... 37

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 39

F. Jenis Sumber Data ... 40

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 41

H. Analisis Data ... 45

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Profil Daya Tarik Wisata ... 55

(8)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tanggapan Responden Mengenai Potensi Daya Tarik Amorphophallus

Titanum(X) ... 76

D. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung Wisatawan (Y) ... 90

E. Model Regresi Linier Sederhana Pengaruh Potensi Daya Tarik Amorphophallus Titanum Terhadap Keputusan Wisatawan Untuk Berkunjung Ke Kebun Raya Bogor ... 96

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 104

A. Simpulan ... 104

B. Rekomendasi ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(9)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Kunjungan Kota Bogor . ... 1

Tabel 1.2. Objek Dan Daya Tarik Kota Bogor. ... 2

Tabel 1.3. Ragam Tujuan Wisatawan Ke Kebun Raya Bogor ... 3

Tabel 1.4. Data Pengunjung Wisatawan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI 2008-2013 ... 5

Tabel 1. 5. Data Pengunjung Wisatawan UPT Balai KonservasiTumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI 2009 dan 2012 saat Amorphophallus Titanum Mekar ... 6

Tabel 2.1. Variabel Segmentasi Demografis. ... 14

Tabel 2.2. Variabel Segmentasi Perilaku. ... 15

Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian. ... 31

Tabel 3.1. Definisi Operasional. ... 38

Tabel 3.2. Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert. ... 40

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas. ... 42

Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas. ... 45

Tabel 3.5. Tabel Pengolahan Data ... 47

Tabel 3.6. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 49

Tabel 3.7. Hasil Uji Heteroskedasitas ... 50

Tabel 3.8. Hasil Uji Linieritas ... 51

Tabel 3.9. Matrix Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Alat Analisis Data dan Tampilan ... 54

Tabel 4.1. Tanggapan Responden Mengenai Keunikan ... 77

Tabel 4.2. Tanggapan Responden Mengenai Kelangkaan ... 78

Tabel 4.3. Tanggapan Responden Mengenai Keindahan ... 80

Tabel 4.4. Tanggapan Responden Mengenai Seasionitas ... 81

Tabel 4.5. Tanggapan Responden Mengenai Sensitifitas ... 83

Tabel 4.6. Tanggapan Responden Mengenai Aksesibilitas ... 84

Tabel 4.7. Tanggapan Responden Mengenai Fungsi Sosial ... 86

Tabel 4.8. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Potensi Daya Tarik Amorphophallus Titanum ... 88

Tabel 4.9. Tanggapan Responden Mengenai Pilihan Produk atau Jasa ... 90

Tabel 4.10. Tanggapan Responden Mengenai Pilihan Merek (Brand) ... 91

Tabel 4.11. Tanggapan Responden Waktu Kunjungan ... 93

Tabel 4.12. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung ... 94

Tabel 4.13 Hasil Regresi Linier Sederhana... 97

Tabel 4.14. Hasil Uji F ... 98

(10)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16. Hasil Koefisien Determinasi ... 100

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Visual Amorphophallus Titanum dalam logo dan replika patung . .... 4

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 3.1. Contoh Garis Kontinum ... 48

Gambar 4.1. Denah Lokasi Kebun Raya Bogor ... 56

Gambar 4.2. Teratai Raksasa (Victoria Amazonia (Poepp.)Sowerby) ... 58

Gambar 4.3. Anggrek Raksasa (Grammatophyllum Speciousum BI). ... 58

Gambar 4.4. Kayu Raja (Kompassia Excels (Becc.)Taub.) ………. 59

Gambar 4.5. Jalan Kenari ... 60

Gambar 4.6. Pohon Tarzan (Entada Phaseoloides (L.)Merr.). ... 60

Gambar 4.7. Monumen Peringatan Isteri Raffles... 61

Gambar 4.8. Pohon Lici (Litchi Chinnensis Sonn.). ... 61

Gambar 4.9. Taman Meksiko. ... 62

Gambar 4.10. Taman Teysman. ... 63

Gambar 4.11. Jalan Astrid ... 63

Gambar 4.12. Pohon Jodoh ... 64

Gambar 4.13. Lokasi Bakal Mekar Amorphophallus Titanum ... 66

Gambar 4.14. Proses Mekar Amorphophallus Titanum ... 66

Gambar 4.15 Papan Interpretasi Amorphophallus Titanum ... 67

Gambar 4.16 Kota Asal ... 68

Gambar 4.17. Jenis Kelamin ... 69

Gambar 4.18. Usia ... 70

Gambar 4.19. Pendidikan Terakhir ... 71

Gambar 4.20. Pekerjaan ... 72

Gambar 4.21. Pendapatan Perbulan ... 73

Gambar 4.22. Mengetahui Kebun Raya Bogor ... 74

Gambar 4.23. Datang Bersama ... 74

Gambar 4.24. Cara Berkunjung ... 75

Gambar 4.25. Motivasi Berkunjung ... 76

Gambar 4.26. Garis Kontinum Keunikan ... 78

Gambar 4.27. Garis Kontinum Kelangkaan ... 79

Gambar 4.28. Garis Kontinum Keindahan ... 81

Gambar 4.29. Garis Kontinum Seasionitas ... 82

Gambar 4.30. Garis Kontinum Sensitifitas. ... 84

Gambar 4.31. Garis Kontinum Aksesibilitas ... 85

Gambar 4.32. Garis Kontinum Fungsi Sosial ... 87

(11)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabel Hasil Uji Validitas Potensi Daya Tarik Amorphophalus Titanum

Lampiran 3 : Tabel Hasil Uji Validitas Keputusan Berkunjung Wisatawan

Lampiran 4 : Tabel Uji Realibilitas Potensi Daya Tarik Amorphophalus Titanum

Lampiran 5 : Tabel Uji Realibilitas Keputusan Berkunjung Wisatawan Lampiran 6 : Tabel Tabulasi Data Potensi Daya Tarik Amorphophalus

Titanum

Lampiran 7 : Tabel Tabulasi Data Keputusan Berkunjung Wisatawan Lampiran 8 : Tabel Method of Successive Interval Potensi Daya Tarik

Amorphophalus Titanum

Lampiran 9 : Tabel Method of Successive Interval Keputusan Berkunjung Wisatawan

Lampiran 10 : Hasil Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Heteroskedasitas, Uji Linieritas)

Lampiran 11 : Model Regreasi Linier sederhana (Regresi Linier Sederhana, Uji f, Uji t, Koefisien Determinasi) Lampiran 12 : Dokumentasi Amorphophallus Titanum

Lampiran 13 : Surat Keputusan Pembimbing Skripsi Lampiran 14 : Surat Keputusan Ujian Sidang Skripsi

Lampiran 15 : Surat Izin Mengadakan Observasi/Mencari Data

Ke Kebun Raya Bogor

Lampiran 16 : Permohonan Izin Mengadakan Penelitian Ke Kebun Raya Bogor

Lampiran 17 : Permohonan Izin Pra Penelitian ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor

Lampiran 18 : Surat Izin Penelitian Dari Kebun Raya Bogor Lampiran 19 : Buku Bimbingan Skripsi

(13)

35

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kebun Raya Bogor

yang terletak di jalan Ir. H Djuanda Kebun Raya Bogor terletak di tengah Kota Bogor dengan letak lintang 6030’30’’-6041’00’’ LS dan 106043’30’’-106052’0’’ BT. Jarak KRB dan ibukota Kabupaten Bogor adalah ± 20 km, dari ibukota

Provinsi Jawa Barat adalah ±120 km, dan jarak dari ibukota Negara Indonesia

adalah ±45 km. Secara administratif KRB termasuk wilayah Kecamatan Bogor

Tengah, Kotamadya Bogor. Batas-batas wilayah KRB yaitu:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Istana Bogor.

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Otto Iskandar Dinata dan Jalan Ir. H.

Djuanda.

3. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Padjajaran.

4. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Ir. H. Djuanda.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh potensi daya tarik Amorphophallus

Titanum terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor,

oleh karena itu memerlukan metode deskriptif dan verifikatif agar mendapatkan

metode yang menjawab hipotesis tersebut.

Penelitian deskriptif merupakan ragam penelitian untuk mengambarkan

dengan jelas mengenai penelitian, diperjelas oleh Narbuko dan Achmadi (2009,

hlm. 44) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data dan verifikatif pada dasarnya

ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan, selaras dengan Arikunto

dalam Nugroho (2013, hlm. 60) penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji

kebenaran pengumpulan data di lapangan.

Dalam penelitian ini diperlukan kajian pustaka yang sesuai dengan variabel

yang akan diteliti, karena penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh

(14)

36

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Bogor. Variabel potensi daya

tarik Amorphophallus Titanum pada penelitian ini menggunakan teori Avenzora

(2008) yang memiliki sub variabel untuk menilai potensi daya tarik dari keunikan,

kelangkaan, keindahan, seasonitas, aksesbilitas, sensifitas, dan fungsi sosial.

Semua sub variabel tersebut dipakai dalam penelitian ini karena sesuai dengan

kondisi daya tarik Amorphophallus Titanum. Untuk melihat variabel keputusan

berkunjung menggunakan teori Kotler & Keller (2012) yang memiliki sub

variabel untuk menilai keputusan berkunjung dari pilihan produk atau jasa, pilihan

merek (brand), pilihan penyalur (dealer), pilihan waktu kunjungan, jumlah

pembelian, dan metode pembayaran. Sub variabel yang sesuai dengan penelitian

ini yaitu pilihan produk atau jasa, pilihan merek (brand), dan pilihan waktu

kunjungan.

Dari konsep teori yang diungkapkan diatas, peneliti membuat draft pertanyaan

untuk kuesioner. Dalam proses menyebarkan kuesioner, peneliti memilih

responden (wisatawan) Kebun Raya Bogor yang berkunjung untuk melihat

potensi daya tarik Amorphophallus Titanum dengan cara mengahampiri langsung

responden (wisatawan) tersebut, peneliti menyebarkan kuesioner pada hari senin,

selasa, rabu dan ketika hari libur yakni hari sabtu pada waktu pagi hari hingga

menjelang sore. Dimana indikator pertanyaanya didapat dari teori yang telah

disebutkan sebelumnya dan dinilai melalui skala likert, lalu hasilnya ditampilkan

dalam bentuk garis kontinum. Setelah kuesioner sudah disebarkan pada responden

(wisatawan) maka dilakukan pengolahan data yang dibantu dengan software SPSS

versi 16 Dari hasil pengolahan data tersebut maka diketahui hasil identifikasi dari

potensi daya tarik Amorphophallus Titanum dan hasil dari keputusan berkunjung.

Sementara untuk mengetahui atau memprediksi pengaruh yang terjadi antar

variabel peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana.

C. Populasi dan Sampel

(15)

37

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah

berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk penentuan sampel

adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara bertujuan.

Penentuan jumlah responden didasarkan pada pendapat Slovin dengan rumus

(Simamora, 2004, hlm. 15).

Keterangan :

N = Jumlah kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor tiga tahun terakhir

(2010,2011,2013) (sumber: Jasa dan Informasi Kebun Raya Bogor 2014)

n = Sampel

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan ditetapkan 10%

Berdasarkan rumus penentuan jumlah sampel, jumlah pengunjung Kebun

Raya Bogor yang akan dijadikan sampel dalam kuisioner adalah sebanyak 100

orang.

D. Definisi Operasional

Untuk memberikan kata yang dipakai dalam penelitian ini maka

diperlukan definisi operasional untuk memudahkan dalam penulisan penelitian ini.

Menurut Sarwono (2006, hlm. 27) definisi operasional merupakan definisi yang

menjadikan varibel-variabel yang sdang diteliti menjadi bersifat operasional

dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Dalam

penelitian ini terdapat variabel bebas yaitu potensi daya tarik Amorphophallus Sampel

(16)

38

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Titanum dan variable terikatnya yaitu keputusan bekunjung wisatawan. Berikut

variabel - variable penelitian yang diteliti dalam penelitian ini yang akan disajikan

dalam bentuk Tabel 3.1.:

Tabel 3.1.

Definisi Operasional

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi

sasaran atau kunjungan wisatawan

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

Keunikan 1. Tingkat keunikan Bentuk flora Amorphophallus Titanum

Ordinal

2. Tingkat kemenarikan Warna dari Amorphophallus Titanum 3. Tingkat keinikan aroma dari

Amorphophallus Titanum Kelangkaan 1. Tingkat daya tarik

Amorphophallus Titanum akibat kelangkaan

Ordinal

Keindahan 1. Tingkat keindahan Amorphophallus Titanum

Ordinal

Seasonitas 1. Tingkat kemenarikan

Amorphophallus Titanum karena waktu tumbuhnya yang jarang

Ordinal

Sensitifitas 1. Tingkat kemenarikan

Amorphophallus Titanum karena sensitifitasnya (mudah punah)

Ordinal

Aksesbilitas Tingkat kemudahan wisatawan untuk mendapatkan informasi 3. Tingkat penataan lokasi untuk

melihat Amorphophallus Titanum membuat wisatawan tertarik

Fungsi Sosial 1. Tingkat Kesesuaian Amorphophallus Titanum

sebagai daya tarik di Kebun

Raya Bogor

Ordinal

(17)

39

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kaller, 2012 hlm

166)

tidaknya Amorphophallus

Titanum di Kebun Raya Bogor

Pilihan Merek

(Brand)

1. Tingkat daya tarik Kebun Raya

Bogor yang dikenal (identik)

dengan Amorphophallus

1. Tingkat daya tarik Saat

kapanpun Amorphophallus

Titanum mekar di Kebun Raya

Bogor

Ordinal

Sumber : Olahan peneliti 2014

E.

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang benar harus mempunyai kebenaran data

agar validitasnya dapat terbukti. Jenis data terbagi atas data primer dan data

sekunder (Wardiyanta, 2006, hlm. 28). Maka dalam penelitian ini peneliti

memakai teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi, adalah teknik pengumpulan data secara langsung dengan melakukan

pengamatan ke lokasi penelitian sehingga tahu secara detail kondisi dan

gambaran umum mengenai lokasi tersebut.

2. Penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan kuisioner kepada responden (wisatawan) dengan menggunakan

instrumen berupa kuisioner yang terstruktur. Kuesioner menurut Azwar (2012,

hlm. 101) adalah bentuk instrument pengumpulan data yang sangat fleksibel

dan relatif mudah digunakan. Maka dalam penelitian ini akan disebar 100

kuesioner.

3. Studi literatur, pengambilan data menurut teori atau buku yang bersangkutan

dengan penelitian ini

Instrumen penelitian melupakan alat bantu untuk melancarkan kegiatan

(18)

40

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2009, hlm. 148), “Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dalam

penelitian ini memakai angket atau kuisioner yang akan menjadi instrumen

penelitian dan kuesioner bersifat tertutup. Angket ini dibuat dengan bahasa yang

mudah dimengerti responden sehingga responden dapat mudah memahami, lalu

responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan cara

meberikan checklist.

Untuk mempermudah responden menjawab kuesioner penelitian ini

dimana jawannya merupakan bentuk pendapat atas pernyataan diberi nilai dengan

skala likert untuk jawabannya. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Sugiyono (2009, hlm. 134). Tersaji dalam bentuk tabel 3.2.

jawaban menurut skala likert

Tabel 3.2.

Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Sangat

Setuju Setuju Netral Tidak Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

5 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Sumber: Olahan Peneliti 2014

F. Jenis Sumber Data

Penelitian ini memakai jenis data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan

bentuk numerik atau angka, misalnya jumlah wisatawan yang datang ke Kebun

Raya Bogor dipengaruhi oleh potensi alamnya. Sedangkan sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Dalam penelitian ini memakai data primer dari wisatawan untuk

mengetahui keputusan berkunjung wisatawan yang dipengaruhi oleh potensi daya

tarik Amorphophallus Titanum. Wisatawan dalam hal ini merupakan responden

(19)

41

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkunjung seseorang bisa diketahui melalui survei langsung ke wisatawan

tersebut melalui kuesioner.

2. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari pihak ketiga sehingga kita tidak secara langsung

meminta ke responden. Dalam penelitian ini, peneliti meminta data pada pegawai

Kebun Raya Bogor untuk lebih memudahkan dalam pngumpulannya selanjutnya

peneliti memakai data penelitian terdahulu yang menunjang penelitian ini. Lalu

studi literature untuk menunjang kesesuaian antara teori dan kenyataan

dilapangan.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen ini adalah kelanjutan dari instrumen yang

sudah ada, dimana hasil dari alat instrumen itu akan diuji terlebih dahulu sebelum

dilanjutkannya penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan dua uji untuk

menilai keabsahan dari angket atau kuisioner, yaitu :

1. Uji Validitas

Tahap awal dalam pengolahan data adalah menguji validitas kuesioner

setiap pertanyaan dalam kuesioner. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2004,

hlm. 15). Kuesioner yang dikatakan sahih, bila memiliki butir-butir pertanyaan

kuesioner yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan.

Adapun formula yang digunakan untuk perhitungan uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson dengan

dibantu Software SPSS 16 for windows. Rumus product moment dari Karl

Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi uji validitas

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

(20)

42

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

a. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung

lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung≥ rtabel).

b. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung≤ rtabel).

Berikut ini adalah Tabel 3.3. hasil dari pengujian validitas menggunakan

software SPSS 16:

Tabel 3.3.

Hasil Uji Validitas

No Pertanyaan Nilai r hitung/ Nilai r tabel Keterangan

(21)

43

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

(22)

44

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14.

kuesioner dan menggunakan software SPSS 16 for windows dengan ketentuan

taraf signifikasinya 5 % dan r tabelnya adalah 0,361. Maka dari hasil uji validitas

diatas, butir pertanyaan dalam kuesioner pertanyaan ini dinyatakan valid karena r

hitungnya > dari r tabel.

2. Uji Realibilitas

Jika nanti sudah diukur menggunakan alat ukur dan hasilnya valid,

selanjutnya realibilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah tingkat

keandalan kuesioner. Kuesioner reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan

secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang

sama (Simamora, 2004). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi

suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Realibilitas Alpha Cronnbach.

Adapun kriteria pengambilan keputusan yaitu menurut Siregar (2013, hlm. 90)

menyebutkan kriteria dari suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai

koefisien reliabelitas atau t hitung >0, 6 diperkuat oleh (I Gede Bagus Rai Utama

dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 141) bahwa pengujian terhadap reliabilitas dengan

menggunkan teknik uji product moment atau alpha cronbach dinyatakan reliabel

(23)

45

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien alpha dikembangkan oleh Cronbach (1951, hlm. 75) sebagai

ukuran umum dari konsistensi internal skala multi-item, dengan rumus sebagai

berikut:

Sumber: Arikunto, 2009 hlm109

Keterangan :

Ca : Cronbanch Alpha (reabilitas instrumen)

k : Banyaknya butir pertanyaan ∑σb2: Jumlah varians butir

σt2 : Varians total

Berikut ini adalah tabel hasil dari pengujian reliabilitas menggunakan

software SPSS 16 for windows:

Tabel 3.4.

Hasil Uji Realibilitas

No. Pernyataan Nilai r hitung Nilai t tabel Keterangan

1.

Daya Tarik

Amorphophallus

Titanum

0. 648 0,6 Reliabel

2. Keputusan Berkunjung 0.711 0,6 Reliabel

Sumber : Olahan Peneliti 2014

Berdasarkan Tabel 3.4. bahwa hasil reliable dari t hitung pernyataan

kuesioner penelitan, makan dinyatakan reliable atau dapat digunakan kembali

untuk mengukur objek yang sama, karena t hitung > dati t tabel, yang kriteria t

tabelnya adalah 0. 6.

H. Analisis Data

Setelah tahapan pengolahan data kuesioner yang sudah menjadi data valid

dan reliabel maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data yang

(24)

46

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2013, hlm. 147) kegiatan analisis data kuantitaif dalah mengelompokan

data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti.

Tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Data-data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kemudian

dianalisis dalam bentuk statistic deskriptif yaitu metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna (Supardi, 2013 hlm 31). Analisis deskriptif ini dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah yang tidak dihipotesiskan, dalam penelitian ini

adalah rumusan masalah satu dan dua, yaitu akan mendeskripsikan mengenai

potensi daya tarik Amorphophallus Titanum dan Keputusan berkunjung

wisatawan dimana dari masing-masing variabel sudah terbukti valid dan reliabel.

Setelah semua data terkumpul maka selanjutnya adalah mentabulasikan

data dalam tabel frekuensi dan kemudian data tersebut diinterpretasikan dalam

bentuk deskriptif. Setelah mendapatkan hasil jawaban dari responden, selanjutnya

akan dilakukan pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing data, proses melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi, dan

kelengkapan data yang sudah terkumpul (Sarwono, 2006, hlm. 135). Dalam

penelitian ini dilakukan pemerksaan pada angket apakah sudah diisi dengan

jelas dan sesuai.

b. Coding, menterjemahkan data dalam bentuk angka-angka (Sarwono, 2006,

hlm. 136). Dalam penelitian ini sudah dijelaskan bahwa instrument penelitian

berupa kuesioner dimana nantinya pengukuran kuesioner akan menggunakan

skala likert.

c. Tabulating, menurut Saworno (2006, hlm. 137) tabulasi merupakan kegiatan

yang menciptakan statistik deskriptif dari variabel - variabel penelitian. Pada

penelitian ini semua jawaban dalam kuesioner diubah dalam bentuk angka,

kemudian hasilnya akan dijumlahkan , dari yang sangat setuju sampai sangat

(25)

47

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5.

Tabel Pengolahan Data

2. Garis Kontinum

Setelah mendapatkan hasil validitas dan reliable pada kuesioner maka selanjutnya

dilakukan teknik garis kontinum dimana untuk mentafsirkan tanggapan-tanggapan

pengunjung mengenai variable-variabel yang diteliti. Menurut Panuju (1995, hlm.

44) langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum adalah sebagai

berikut:

a. Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks minimum = skor minimum x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

b. Mencari nilai indeks maksimum

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumlah perntanyaan x jumlah

responden

c. Interval = Nilai indeks maksimum-nilai indeks maksimum

d. Jarak interval = Interval/jumlah jenjang = interval/5

e. Persentase Skor = total skor : skor tertinggi x 100%

Adapun contoh bentuk garis kontinum yang tersaji adalah hasil modifikasi

yang disesuaikan pada Gambar 3.1. sebagai berikut:

No Pernyataan 5 4 3 2 1 Jumlah Skor

Total

Skor Ideal

Jumlah Skor Total Persentase Skor

(26)

48

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.1.

Contoh Garis Kontinum

Sumber: Panuju, 1995 hlm 45

3. Pengujian Data

Dalam melakukan pengolahan data, selanjutnya peneliti akan melakukan

pengujian data terlebih dahulu agar dapat memperoleh kesimpulan yang dapat

dibuktikan pertanggung jawabannya,

a. Method of Successive Interval (MSI)

Sebelumnya akan dilakukan mengubah skala pengukuran data pada

penelitian ini yang semula adalah berupa data ordinal yaitu data yang penomeran

objek atau kategorinya disusun berdasarkan besarannya, yaitu dari tingkat

terendah ke tingkat tertinggi (Supardi, 2013, hlm. 17) lalu akan diubah ke dalam

data interval yang merupakan data dengan objek/ kategori yang dapat dibedakan

antara satu dengan lainnya, dapat diurutkan berdasarkan suatu artibut dan

memiliki jarak yang memberikan informasi tentang interval antara objek/ kategori

sama (Supardi, 2013 hlm 18). Mengingat dalam proses pengolahan data

menggunakan penerapan statistic parametric maka syaratnya harus diukur dengan

skala interval. Maka data yang awalnya ordinal akan diubah menjadi interval

dengan menggunakan Method Successive Interval. Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya frekuensi

2) Menghitung proporsi dengan rumus : Pi=f/N

3) Menerapkan nilai X yang diperoleh dari tabel kurva normal baku

4) Menghitung scala value (SV) dengan rumus

SV= Density Lower Limit-density at upper limit

(27)

49

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam peneltian ini akan dibantu oleh SPSS 16 for Windows dan Microsoft

Excel 2010 dalam perubahan data ordinal menuju interval.

b. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui karena berkaitan dengan ketepatan

pemilihan uji statistic yang akan digunakan karena uji statistic parametric

menyaratkan data harus berdistribusi normal (Supardi, 2013 hlm 129). Sehingga

sebelum dilakukan analisis data regresi dilakukan uji normalitas data pada

variable daya tarik Amorphophalus Titanum (x) dan variable Keputusan

berkunjung wisatawan (y). dalam penelitian ini akan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov, yang memilki hipotesis

Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi distribusi tidak normal

Berdasarkan pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu sebagai

berikut:

Ho diterima jika p-value (sig) > 0.05

Ha diterima jika p-value (sig) ≤ 0.05

Pengujian akan memakai bantuan software SPSS versi 16 for windows.

Berikut hasil dari uji normalitas data Tabel 3.6. dengan menggunakan pendekatan

Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.862 a. Test distribution is Normal.

Tabel 3.6.

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

(28)

50

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil tabel 3.5.hasil uji normalitas data menggunakan

Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa p-value (sig) sebesar 0.862, ini artinya

bahwa data memiliki distribusi normal dikarenakan p-value (sig) lebih besar dari

0.05. maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memenuhi asumsi normalitas

sebagai syarat untuk statistic parametric.

c. Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasitas merupakan varian residual yang tidak konstan pada

regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi akan meragukan, residu pada

heteroskedasitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar (Ramdhani

2014 hlm 58). Kriteria dalam uji heteroskedasitas antara lain sebagai berikut :

1) Apabila p-value > 0.05 maka tidak terjadi Heteroskedasitas

2) Apabila p-value ≤ 0.05 maka terjadi Heteroskedasitas

Pengujian akan memakai bantuan software SPSS versi 16 for windows.

Berikut hasil dari uji heteroskedesitas yang akan menggunakan uji park glayser

yang dimana nilai absolute residual dikorelasikan dengan masing-masing variabel

bebas (Wibowo, 2012 hlm 93) hasilnya akan tersaji pada Tabel 3.7. berikut:

Tabel 3.7.

Hasil Uji Heteroskedasitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 9.104E-15 1.852 .000 1.000

Potensi_Daya_

Tarik .000 .052 .000 .000 1.000

Berdasarkan hasil Tabel 3.7. hasil uji heterekedositas data menggunakan

park glayser menunjukan bahwa p-value (sig) sebesar 1.000, ini artinya bahwa

data tidak terjadi heteroskedesitas dikarenakan p-value (sig) lebih besar dari 0.05. a.depanden variabel: abresid

(29)

51

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Uji Linieritas

Pengujian linieritas regresi dilakukan dalam rangka melihat garis linear

pada garis regresi variable X dan Y. jika garis regresi tidak memiliki garis linier

maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2013 hlm 265).

Kemudian membandingkan nilai probably value terhadap a dengan drajat

kesalahan (dk) = n-2 signifikansi (a) = 5 %. Pengujian ini akan dibantu oleh

software SPSS versi 16 for windows. Adapun hasil dari uji linieritas yang tersaji

pada Tabel 3.8. berikut ini:

Tabel 3.8.

Berdasarkan hasil tabel 3.8. hasil uji linieritas data menggunakan

menunjukan bahwa p-value (sig) sebesar 0.014 hasil tersebut lebih kecil dari 0.05,

ini artinya bahwa variabel potensi daya tarik dengan keputusan berkunjung

wisatawan memiliki garis linier.

e. Regresi Linier Sederhana

Setelah melakukan tahapan uji tersebut maka langkah selanjutnya adalah

melihat pengaruh potensi daya tarik Amorphophallus Titanumn (x) terhadap

keputusan berkunjung wisatawan (y) ke Kebun Raya Bogor dengan cara

mrnggunakan analisis regresi linier sederhana dengan persamaann sebagai

berikut:

= a + bx, dimana:

(30)

52

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Keputusan berkunjung

X = Potensi daya tarik

a = konstanta

b = koefisien regresi

f. Pengujian Hipotesis

Setelah mengetahui persamaan tersebut, perlu dilakukan dua buah uji

yakni secara overall (Uji F) dan pengujian hipotesis secara parsial (UJI t).

1) Uji F

Uji-F bertujuan untuk menguji simultan (secara bersama-sama) untuk

melihat pengaruh variable X terhadap variable Y. Dalam penelitian ini untuk

melakukan uji F akan dibantu oleh software SPSS 16 for windows. Di bawah ini

terdapat rumus persamaan untuk uji F menurut (Sugiyono, 2013 hlm 235).

Fh = R2 / k

(1-R2 / (n – k –n -1))

Keterangan:

R = Korelasi

K = variable independent

N = jumlah sampel

Adapun hipotesis yang akan diuji pada uji f adalah sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan dari potensi daya tarik Amorphophallus

Titanum alam yang ada di Kebun Raya Bogor yang terdiri dari keunikan,

kelangkaan, keindahan, seasonitas, sensitifitas aksesbilitas, dan fungsi sosial

(X) terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Bogor. (Y)

Ha: Terdapat pengaruh signifikan dari potensi daya tarik Amorphophallus

Titanum alam yang ada di Kebun Raya Bogor yang terdiri dari keunikan,

kelangkaan, keindahan, seasonitas, sensitifitas aksesbilitas, dan fungsi sosial

(X) terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Bogor. (Y)

Berdasarkan rumus diatas selanjutnya dibandingkan dengan hasl F tabel

dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = k dan dk penyebut = (n – k – 1)

dengan taraf signifikansi 5% atau 0.05 (Sugiyono, 2013 hlm 235).

(31)

53

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

2) Uji t

Pengujian dengan uji-t ini dapat dilakukan untuk uji satu pihak (baik pihak

kanan maupun pihak kiri) dan dapat juga digunakan untuk uji hipotesis dua pihak.

Uji-t ini juga untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel X

yaitu Pengaruh Potensi Daya Tarik Amorphophallus Titanum terhadap variabel Y

Keputusan Berkunjung Wisatawan. Adapun persamaan rumus uji t adalah

sebagai berikut dan nantinya akan dibantu oleh software SPSS 16 for windows.

Sumber : Sugiyono 2010 hlm 250

Keterangan :

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

Menurut statistik hipotesis yang akan dibagi dalm pengambilan keputusan

penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

a) Ho = 0 , artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara potensi daya

tarik Amorphophallus Titanum terhadap keputusan berkunjung wisatawan

b) Ha ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara potensi daya tarik

Amorphophallus Titanum terhadap keputusan berkunjung wisatawan

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak

signifikan)

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi nmerupakan kuadrat koefisien korelasi (Ramdani,2014,

hlm. 62) Adapun koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus

dikalikan 100 %. Tujuan penggunaan koefisien determinasi untuk mengetahui

persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat,

(32)

54

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KD = X 100 %

Keterangan :

X = Potensi daya tarik Amorphophallus Titanum

Y = Keputusan berkunjung wisatawan

ε = Residu ( Variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh)

kearah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besaranya

nilai numeric dari variabel eksgenus.

Setelah uraian di atas akan dibuat Tabel 3.9. yang menunjukan jenis data,

teknik pengumpulan data, alat analisis dan tampilannya yang digunakan dalam

penelitian ini, berikut Tabel 3.9.:

Tabel 3.9.

Matrix Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data,

Alat Analisis Data dan Tampilan

Sumber: Olahan Peneliti 2014

Jenis Data Teknik Pengumpulan Data

Alat Analisis

Data Tampilan Data Primer

Profile Wisatawan Kuisioner SPSS Diagram Pie Presepsi Wisatawan Skala Likert berupa

kuisioner

SPSS Garis Kontinum

Data Sekunder

Gambaran Umum Observasi dan Online Deskripsi Daftar Kunjungan Wisatawan Amorphophallus Titanum di Kebun Raya Bogor wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor?

2. Bagaimana pengaruh potensi daya tarik Amorphophallus Titanum terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung

ke Kebun Raya Bogor? Regresi linier sederhana

(33)

104

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

potensi daya tarik Amorphophallus Titanum terhadap keputusan wisatawan

untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kondisi potensi daya tarik Amorphophallus Titanum berada pada posisi

tinggi. Hasil ini mengacu pada sub variabel yang ada didalamnya yaitu

keunikan, kelangkaan, keindahan, seasionitas, sensitifitas, aksesibilitas dan

fungsi sosial. Sub variabel yang memiliki skor tertinggi adalah sub

variabel keunikan. Hasil tersebut menjadikan Amorphophallus Titanum

memang manjadi daya tarik di Kebun Raya Bogor, hal ini dikarenakan

karena siklus tumbuhnya yang berbeda dengan tumbuhan lainnya, bentuk

fisiologi nya yang berbeda dengan tumbuhan lain di Kebun Raya Bogor

dan uniknya adalah Amorphophallus Titanum merupakan kaegori bunga

langka yang memiliki status kelangkaan genting yang berarti tanaman

jenis ini di alam yang sebenarnya berkurang drastis karena kerusakan

habitatnya, maka hal tersebut yang menjadi daya tarik tersendiri.

Sementara itu sub variabel yang meiliki skor terendah adalah

sensitifitasnya, karena bunga ini merupakan kategori bunga langka yang

status kelangkaannya yaitu genting sehingga wisatawan merasa hal

tersebut beresiko jadi tidak terlalu menarik.

2. Penilaian untuk Keputusan Wisatawan Untuk berkunjung ke Kebun Raya

Bogor secara umum dapat dikatagorikan tinggi. Hal ini berdasarkan

penilaian terhadap sub variabel yaitu pilihan produk atau jasa, pilihan

merek atau brand, dan pilihan waktu kunjungan. Sub variabel yang

memiliki skor tertinggi atau berperan tinggi untk mendatangkan wisatawan

ke Kebun Raya Bogor adalah adalah pilihan produk atau jasa, dalam hal

(34)

105

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Titanum merupakan salah satu flora yang dijadikan daya tarik utama yang

memiliki keunikaan berbeda dengan tanaman lainnya.

3. Secara keseluruhan pengaruh potensi daya tarik Amorphophallus TItanum

terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor

tidak terlalu banyak memberikan pengaruh atau bisa dikategorikan lemah

dimana hasil dari koefisien determinasinya sebesar 21.4 % dan sisanya

78.6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hal

ini membuktikan dari teori beberapa ahli bahwa keputusan berkunjung

wisatawan untuk kesuatu tempat dapat dipengaruhi oleh faktor lain.

Dimana hasil penelitian ini membuktikan bahwa Amorphophallus Titanum

tidak terlalu banyak memberikan sumbangan pengaruh terhadap keputusan

wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

B. Rekomendasi

Dalam penelitian ini yang diukur adalah keputusan berkunjung wisatawan

ke Kebun Raya Bogor melalu potensi daya tarik Amorphophallus TItanum.

Sebagai bahan rekomendasi dapat diberikan pada pihak-pihak yang terkait

diantaranya:

1. Untuk Pengelola Kebun Raya Bogor

Hasil penelitian memang menunjukan besaran pengaruh

Amorphophallus Titanum terhadap keputusan berkunjung wisatawan

lemah atau bisa diartikan potensi daya tarik Amorphophallus Titanum

ini sedikit memberikan sumbangan pengaruh terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Kebun Raya Bogor, sehingga pengelola disarankan

lebih fokus untuk mengembangkan faktor lain atau daya tarik lain,

seperti lingkungan fisik (ruang terbuka hijau) yang merupakan faktor

lain yang bisa mendatangkan wisatawan (Pitana dan Gayatri, 2005,

hlm. 73). Sementara potensi daya tarik Amorphophallus Titanum ini

(35)

106

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Untuk Stakeholder yang terkait (penelitian atau instansi)

a. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

pada variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini melihat bahwa

terdapat faktor lain yang lebih besar yang memberikan pengaruh untuk

wisatawan berkunjung ke Kebun Raya Bogor, atau bisa juga

melanjutkan dengan penelitian pengembangan lokasi terkait

Amorphophallus TItanum yang harus diteliti dan dikembangkan pada

Amorphophallus TItanum agar lebih menarik lagi dan lebih baik

terfokus pada hasil skor terendah pada sub variabel yakni dari sisi

sensitifitas, tentunya hal ini bertujuan untuk peningkatan kunjungan ke

Kebun Raya Bogor.

b. Untuk instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Bogor, pada kondisi yang sudah ada terlihat bahwa di daerah kota

Bogor sudah terlihat patung replika Amorphophallus Titanum, yang

perlu diperhatikan dari sisi informasinya yaitu bisa menggunakan

papan interpretasi pada replika patung tersebut agar wisatawan tidak

hanya melihat replika patungnya saja namun bisa mengetahui

informasi dengan jelas mengenai bunga tersebut. Selanjutnya bisa

membuat media informasi berupa megatron dipintu tol keluar Kota

Bogor tentunya bisa dimanfaatkan untuk promosi daya tarik lainya

(36)

107

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ace, Subarna. SIP.(2006). Sekilas Kebun Raya Bogor. Bogor: LIPI.

Alexander, Morissan.(2007).Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Jakarta: Ramdina Prakarsa.

Ali Hasan. (2008). Marketing. Yogyakarta: Media Utama.

Alma, Buchari.(2008).Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

ALFABETA.

Azwar, Saifuddin. (2012). Metode penelitian. Pustaka pelajar: Yogyakarta.

Berkowitz,Eric N. dkk. (2004). Marketing. 6th ed. Mc Graw Hill Companies,

Nort America.

Fandeli C. (2001). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Dep.

Perhutani.

Hendri, Ma’ruf. (2006). Pemasaran Ritel. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ismayati.(2010).Pengantar Pariwisata.Kompas. Jakarta: Gramedia.

Johanis. P. Mogea dkk. (2001). Lipi seri panduan lapangan tumbuhan langka

Indonesia. Bogor : Puslitbang. LIPI.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (2004). Principles of Marketing. Tenth Edition,

Pearson Prentice Hall: New Jersey.

Kotler, Philip.(2005).Manajemen Pemasaran jilid 1edisi kesebelas.Indeks: Jakarta

Kotler, P. dan Keller, K.L. (2012). Marketing Management.Prentice Hall

Publishing: New Jersey.

Lawson dan Band Bovy (1977, Mathieson dan Wall, 1982:31).dalam Pitana, I

Gde dan Gayatri Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta:

ANDI.

Maryani, Enok. (2002). Pengelolaan Sumber Daya Secara Terpadu Melalui

Ekowisata. Jurnal Geografi Gea. Jurusan Pendidikan Geografi: FPIPS

UPI.

Narbuko, C. dan Achmadi, A . (2009). Metode penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nugroho, Yohanes, A. 2011. It’s easy. Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: PT

(37)

108

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panuju, Redi.(1995).Metode Penelitian Komunikasi.Bandung.Bandung: Remaja

RosadaKarya.

Pitana, I Gde dan Gayatri Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta:

ANDI.

Pitana,I Gde dan Diarta Surya I Ketut.(2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta: Andi Publishing.

Rai Utama, I gede bagus dan Mahadewi, Ni made Eka .(2012). metode penelitian

pariwisata dan perhotelan. Yogyakarta: Andi.

Ricky Avenzora.(2008).Ekoturisme Teori dan Praktek. Aceh: BRR. NAD-NIAS

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Yogyakarta: Graha ilmu.

Sciffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk.(2004).Counsumer nBehaviou 8th

edition.Prenntice-Hall :New Jersey.

Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. (2010). Consumer Behavior. 10th

edition, Pearson Prentice Hall: New Jersey.

Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka.

Siregar, syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual Dan SPSS. Jakarta: Kencana Persada

Media Group.

Sugiyono.(2009).Metode penelitian Adminitrasi. Bandung: CV ALVABETA

Sugiyono.(2011). metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). statistic untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Supardi.(2013).Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.Jakarta.Smart

Uzama, Austin, (2009). Research In Brief : Marketing Japan’s travel and tourism

industry to international tourists, International Journal of Contemporary

HospitalityManagement Vol. 21 No. 3, 2009 pp. 356-365 q Emerald

Publishing Limited

(38)

109

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wibowo,A.E. (2012).Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava

Media.

Yoeti.Oka.A.(1983).Pengantar Ilmu Pariwisata Bandung: Angkasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor 2011 dan 2012

Laporan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor 2012

Manual Pengembangan Kebun Raya (2006)

Peraturan Pemerintah no. 3 Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan Alam

Undang-undang RI NO 10.2009. Tentang Kepariwisataan BAB I Ketentuan

Umum

Referensi Penelitian Sebelumnya

Lillah Wedelia.2009. [Skripsi].analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kunjungan ke pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor.

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Setyaningsih Zulfiana .2012. PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN

TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA. Yogyakarta. Pasca

sarjana Universitas Gajah Mada

Afiana, N. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre

Jakarta Timur). Skripsi pada Departeman Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fitriyana Devi.2009. ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DANPREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA

PEMANCINGAN ”FISHING VALLEY” BOGOR. Institut Pertanian Bogor

Fardani, Astri Vina.2013. Pengaruh Fasilitas dan Potensi Alam Terhadap Tingkat

Kunjungan Wisatawan Ke Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur.

Skripsi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung

Adam Ramdhani.2014.Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat

(39)

110

Andini Yogaswari, 2015

PENGARUH POTENSI DAYA TARIK AMORPHOPHALLUS TITANUM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KEBUN RAYA BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung

Hendra Gunawan.2014. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Taupan Setiadi.2014.Pengaruh Servicecape Terhadap Kepuasan Berkunjung Di

Floating Lembang Bandung. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Internet

Anonym.Berisatu.com.[Online].Tersedia:www.nberisatu.com/destinasi/122796/Li

bur Sekolah-Pengunjung-Kebun-Raya-Bogor-Melonjak-80.html

Gambar

Tabel 3.1.
gambaran umum mengenai lokasi tersebut.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Itu berarti tidak sesuai dengan harapan pihak Kebun Raya Bdgdr yaitu tidak mencapai target yang diharapkan dleh Kebun Raya Bdgdr, menurut salah satu pegawai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth, daya tarik, dan lokasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Curug Sidoharjo pada bulan

Motivasi ekstrinsik wisatawan nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata city tour di Denpasar menunjukan bahwa motivasi ektrinsik tertinggi adalah pada indikator biaya

tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka menemukan seberapa erat hubungan antara daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh daya tarik yang signifikan terhadap keputusan wisatawan berkunjung ke Aloita resort.Berdasarkan hasil

Penyusunan laporan yang berjudul “Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Motivasi Wisatawan Domestik Untuk Berkunjung Ke Taman Wisata Tirta Alam Cibinong-Sagalaherang,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 variabel daya tarik wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan pada Taman Nasional Bromo Tengger

66 POTENSI DAYA HAMBAT FILTRAT ZAT METABOLIT ACTINOMYCETES DARI KEBUN RAYA BOGOR TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans DAN Malassezia furfur Venita Octavia Tambunan1, Meiskha