• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN. 3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN. 3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula

Tn. A berusia 26 tahun beragama islam pekerjaan swasta bertempat tinggal di malang, pasien datang ke igd jam 21.00 dibawa oleh warga karena mengalami kecelakaan, saat di lakukan pengkajian pada Tn. A pasien di berikan pertanyaan tertutup dan juga menggunakan media tulisan pasien menulis nyeri di bagian rahang bawah.

Riwayat penyakit sekarang : Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan anaknya mengalami kecelakaan sekitar jam 19.00 WIB, pasiendibawa ke IGD puskesmas gondanglegi dan setelah dibawa kepuskesmas pasien di rujuk ke Rumah sakit daerah panjen pada pukul 19.30 WIB. Setalah sampai di IGD pasien ditangani dengan tepat sampai pukul 21.00 dan setelah itu pasien dipindahkan ke ruangan Inap Kelas 2. pasien mengalami kecelakan saat melakukan perjalanan dari arah kepanjen menuju malang. Pada saat perjalanan pasien mencoba menghindari jalanan yang berlubang dengan kecepatan kencang, pasien tidak bisa mengendalikan setir lalu pasien terjatuh dengan posisi dagu membentur jalanan, pasien sempat pingsang , pasien di bawah ke rumah sakit dengan kondisi pingsan, setelah pasien terbangun pasien tidak ingat apa yang terjadi padanya. Waktu pengkajian pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah (R), Nyeri akibat kecelakaan (P), sensansi seperti tertusuk – tusuk (Q), Skala nyeri di tunjukan 6 (S), Nyeri yang di rasakan hilang timbul (T).

Riwayat penyakit lalu : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai penyakit diabetes, hipertensi, kencing manis, asma, dll, keluarga pasien mengatakan sebelumnya jika pasien sakit tidak sampai di rawat inap, pasien dahulu jika pasien sakit hanya sakit seperti pada umumnya seperti batuk, pilek dan panas, pasien hanya berobat atau memeriksa penyakitnya pada poli umum di puskesmas atau rumah sakit dan hanya menjalani pengobatan rawat jalan. Riwayat kesehatan keluarga keluarga pasien mengatakan kalau di dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi (-), DM (-), Asma (-) jantung (-), dll.

a. Pola pemeliharaan kesehatan

1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit

makanan / minum

1. Jumlah / waktu 3 x 1 selalu habis 3x1 habis ½ porsi

2. Jenis - Nasi putih - bubur

- sayur sop

(2)

2) Pola eliminasi

- Lauk : tempe, - lauk daging tahu, ayam, giling

ikan - air putih, dan - sayur : bayam susu

kangkung dll - NaCI 0,9 % - minum air putih

dan kopi

3 Pantangan Tidak ada Tidak boleh

pantangan makan kasar terlebih dahulu 4 Kesulitan makan Tidak ada Pasien

kesulitan saat mengatakan makan dan sakit saat

minum mengunyah dan

makan terasa tidak enak 5 Usaha – usaha Tidak ada Pasien mengatasi

mengatasi masalah masalah dengan

masalah memakan bubur

dan lauk yang lunak

NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit

eliminasi BAK / BAB

1 Jumlah / waktu BAB : 1x/ hari BAB : 1x / hari BAK : 5- 6 x/ BAK : 4 – 5 x /

hari hari

2 Warna BAB : kunig BAB : kuning

BAK : kuning BAK : kuning

keruh keruh

3 Bau BAK/ BAB bau BAK/BAB bau

khas khas

4 Konsistensi BAK: encer BAK : encer BAB : padat BAB : padat

(3)

4) Pola kebersihan diri / personal hygine.

5 Masalah eliminasi Tidak ada Tidak ada masalah eliminasi masalah

eliminasi 3) Pola istirahat tidur

NO Pemenuhan istirahat Dirumah Dirumah sakit tidur

1 Jumah / waktu 6 – 8 jam/ hari 4 – 5 jam/ hari 2 Gangguan tidur Tidak ada Pasien sering

gangguan tidur terbangun saat di rumah karena nyeri

dan kwsakitan 3 Upaya megatasi Tidak ada Saat pasien

gangguan tidur gangguan tidur merasaakan nyeri dan tidak bisa tidur pasien biasnya menggunakan Tarik nafas dalam dan berdoa untuk mengatasi sulit tidur

4 Hal yang Lingkungan Di temanin oleh mempermudah tidur yang nyaman anggota

dan tenang keluarga 5 Hal yang Suara berisik Suara berisik

mempermudah bangun

NO Pemenuhan personal Di rumah Di rumah sakit haygine

1 Frekuensi mandi 2 x sehari 2 x sehari di seka keluarga 2 Frekuensi mencuci 1 kali sehari Belom

rambut mencuci

rambut sejak

(4)

berada di rumah sakit 3 Keadaan kuku Bersih dan Bersih dan rapi

rapi

4 Frekuensi gosok gigi 2x sehari Tidak bisa setiap mandi melakukan

gosok gigi

b. Riwayat sosial dan ekonomi

1) Latar belakang sosial dan ekonomi

Pasien tidak mempunyai konflik sosial, pasien juga aktif dalam kegiatan masyarakat, pasien juga mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, pasien juga mengikuti acara keagamaan seperti yasinan di sekitar lingkungannya, pasien mengataknan saat di rumah pasien sholat 5 waktu,

2) Ekonomi

Pasien mengatakan tidak memiliki masalah keuangan, pasein mengatakan selama perawatan di rumah sakit di biayai oleh angsuransi BPJS.

c. Riwayat psikologis

1) Keadaan emosi / perasaan klien

Pasien mengatakan sekarangb dirinya merasa sedih dan takut karena harus di rawar di rumah sakit dan rahang bawah pasien harus di jahit karena pasien mengalami kecelakaan.

2) Status emosi

Ekspresi klien : klien tampak cemas, klien mengatakan takut semakin parah dan tidak sembuh. Tingkah laku yang menonjol dari klien : klien tampak meringis menahan nyeri, klien tampak gelisah , perasaan yang membuat kelien takut dan tidak nyaman : klien khawatir jika kondisinya tidak segera sembuh, pasien mengatakan takut untuk di jahit pada rahang bagian bawah , suasaana yang membuat klien tenang : berkumpul dengan keluarga.

(5)

Orientasi terhadap orang, tempat, waktu : baik Kemampuan menyelesaikan masalah : mampu Kebutuhan spiritual

Pasien selama di rumah sakit hanya berdoa dan tidak pernah sholat Pola komunikasi

Komunikasi pasien secara spontan, pasien tidak menolak saat di ajak berbicara pasien terbuka, pola komunikasi pasien tidak jelas Karena 3) Pola intraksi

Pasien terbuka, pasien berespon kepada semua orang, yang di percayai pasien adalah ibu kandung klien dan keluarga klien 4) Konsep diri klien

- Identitas diri pasien : pasien mampu menyebutkan identitas diri nya dengan benar

- Ideal diri : pasien mengatakan pingin cepat pulang dan sembuh

- Gambaran diri : pasien mengerti dan paham kalau pasien sedang sakit dan di rawat di rumah sakit

- Harga diri : pasien mengatakan di dalam keluarganya memang diajarkan saling menghargai satu sama

yang lain

- Peran : pasien bisa menyebutkan perran nya di rumah adalah sebagai anak

5) Tingkat kecemasan

- Proses berfikir pasien : mampu mengingat dengan baik dan mampu berkonsentrasi dengan baik

- Motivasi : Baik

rahang nya sakit, terkadang pasien menggunakan bahasa isyarat seperti menungjukan lokasi nyeri, saat di tanya skala nyeri berapa pasien menunjukan jarinya 6. Pasien mampu menjawab pertanyaan.

8) Dampak di rawat di rumah sakit

Secara psikologis pasien menunjukan adanya perubahan pada psikisnya yaitu pasien sedih, cemas, dan takut terhadap kondisi yang

(6)

di alaminya sekarang, pasien juga terdapat perubahan secara fisik pada rahang bawahnya.

3.1.3 Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan tanda – tanda vital Tensi : 130/80 mmHg Nadi : 79x/menit RR : 22x/menit Suhu : 37.1 C BB: 56 kg

b. Keadaan umum : Compos Mentis , GCS 456

c. Pemeriksaan integumen rambut dan kuku

1) Integumen : terdapat luka fraktur akibat kecelakaan pada are wajah yaitu dagu , dan luka babras di lengan dan kaki dan paha akibat kecelakaan

2) Pemeriksaan kuku : kebersihan kuku sedikit kotor dan panjang, warna kuku merah muda

3) Pemeriksaaan rambut : warna rambut pasien hitam , bersih dan tidak berbau, tidak ada lesi, benjolan, luka dll, penyebaran rambut tampak merata

4) Keluhan yang dirasakan pasien yang berhubungan dengan kulit yaitu pasien mengeluh nyeri di luka bekas jahitan di dagu dengan skala nyeri 6

• Pemeriksaan fisik Kepala

Bentuk / Bentuk normal, simestris kesimestrian

Posisi dan kontrol Normal, kepala tidak ada nyeri dan tidak kepala ada nyeri tekan, posisi kepala paten

Kulit kepala Bersih tidak ada benjolan dan lesi

(7)

Wajah

Bentuk / Bentuk wajah pasien bulat dan simestris kesimestrian

Inpeksi Terdapat luka jahitan pada dagu, warna wajah pasien sesuai dengan kulitnya yaitu sawo matang

Leher

Bentuk Normal

Inspeksi / palpasi Tidak ada benjolan atau pembesaran, leher normal

Trakea / tiroid Tidak ada nyeri tekan, tidak pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis

Mata

Letak / Mata kanan dan kiri posisi simestris kesimestrian

Gerakan, warna Gerakan kelopak mata berkedip dengan kelopak mata normal, kelopak mata normal

Kunjungtiva Normal tidak anemis

Pupil Isokor

Pengelihatan Pemeriksaaan lapang pandang normal Telinga

Kebersian / bau Keadaan telinga bersih, fungsi telinga normal

Pendengaran dan Pendengaran kanan kiri normal, tidak ada palpasi nyeri tekan

Hidung

Letak dan ukuran Letak paten, ukuran hidung pasien normal, tidak ada pembesaran, tidak ada luka atau lesi

Anterior vestibula Bersih dan tidak ada benjolan Mulut

Warna / lesi bibir Warnah bibir sedikit pucat, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan

(8)

Pemeriksaan neorologis GCS 456 Compos Mentis Nyeri kepala (-)

Mual muntah (-) Kejang (-)

Penurunan kesadaran (-)

Membrane Gusi kering dan pecah-pecah , mulkosa

Lidah Tidak terkaji karena pasien sulit untuk membuka rahangnya

Dada

Bentuk / Bentuk normal cest, pegerkan dada kesimestrian / simestris, gerakan kanan dan kiri sama gerakan

Paru – paru

Jumlah pernafasan RR: 22x / menit, irama regular /irama

Vocal vremitus Teraba sama kanan dan kiri Perkusi area paru Sonor

Auskultasi RR: 22x/ menit , suara nafas vesikuler, intensitas, pola, ronchi (-), wheezing (-)

kualitas, durasi - -

suara nafas - -

Abdomen

Inspeksi / paalpasi Bentuk datar, tidak terdapat lesi, teraba / auskultasi lunak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

masa, terdengar suara timpani Kulit

Warna Sawo matang

Ekstermitas atas 5 5

dan bawah 5 5

Jari tangan dan kaki lengkap dan terdapat luka babras pada lengan dan kaki

Suhu / turgor / 37,1 C/ turgor kulit baik, kering tidak ada

edema edema

• Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

(9)

• Pemeriksaan radiologi 23 November 2019

Hematologi

Hemoglobin 14,9 g/dl L 14,0-17,5

Hematocrit 42,9 % L 40-54

Hitung elitrosit 5,12 10, 6/cmm L 4,5-6,5

MCV 83,8 Fl 80–97

MCH 29,1 Pg 27-34

MCHC 34,7 g/dl 32-36

Hitung lekosit 22.800 cell/cmm 4.000- Hitung trombosit 337.000 cell/cmm 11.000

Hitung jenis % 150.000-

Eosinophil 0 % 45000

Basophil 0 %

Neutrofil 89 % 1-5

Limfosil 7 % 0-1

Monosit 4 % 50-70

PT 13,9 Detik 20-35

KPTT 27,00 Detik 3-8

IMUNO 12,3-18,9

SEROLOGI NEGATIF NEGATIF 26,7-38,4 HBsAg (RPHA )

KIMIA KLINIK 21 U/L NEGATIF

SGOT 18 U/L

SGPT 20 Mg/dl L <43

Ureum 0,78 Mg/dl L<43

Kreatinin 92 Mg/dl 20-40

Glukosa darah L 0,6-1,1

sewaktu

(10)

RR : 22x/ menit S : 36,8°C

• Tampak luka babras di tangan dan kaki akibat kecelakaan

• Terapi yang telah dilakukan - Infus RL 20 tpm

- Inj dexketoprofen 1 amp

3.2 Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS :

Pasien mengatakan Agen pencendera Nyeri akut

nyeri pada rahang fisik D.0077

bawah Subkategori: nyeri

P : kecelakaan dan kenyamanan

Q :seperti tertusuk- tusuk

R :di bagian rahang bawah

S : skala nyeri 6 T : hilang timbul DO :

• TD : 130/80 mmHg

• N : 79x/ menit

• RR :22x/ menit

• Pasien tampak meringis

• Pasien tampak gelisah

• Pasien sulit tidur

• Nafsu pola makan berubah

• Pasien tampak lemas dan pucat

2 DS : Faktor Gangguan

- mekanisme intergritas kulit /

DO : ( fraktur jaringan

K/U Lemah mandibular ) (D.0129)

Kes CM 456 Subkategori :

TD : 130/80 mmHg keamanan dan

N : 75x/ menit proteksi

(11)

• Tampak luka jahitan akibat fraktur

Pasien mengatakan nyeri di rahang bagian bawah

• Ada pendarahan di rahang bagian bawah

3 DS:- Hambatan fisik Gangguan

(fraktur komunikasi verbal

DO : mandibular) (D.0119)

• Rahang bawah Sub.kategori

pasien di jahit intraksi sosial

• Pasien bicara dengan kadang tidak terlalu jelas

• Pasien sering mengunakan bahasa isyarat tangan atau jadi dan anggukan dan

mengelengkan kepala

• Pasien sulit mempetahankan komunikasi

• Tidak ada kontak mata

3.3 Daftar Prioritas diagnoga keperawataann

1. Nyeri akut b.d agen pencendera fisik di buktikan dengan pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, sulit tidur, tekanan darah meningkat, nafsu makan berubah.

2. Kerusakan intergeritas kulit b.d faktor mekanis dibuktikan dengan kerusakan jaringan atau lapisan kulit, nyeri, pendarahan, kemerahan.

3. Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan fisik (fraktur mandibula) di buktikan dengan pasien tidak mampu berbicara, sulit mempertahankan komunikasi,sulit menggunkan espresi wajah atau tubuh

(12)

3.4 Rencana keperawatan

NO KERETRIA HASIL INTERVENSI

1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238) keperawatan selama 1x24 Observasi

jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi, nyeri menurun dengan karakteristik, durasi,

kretria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas

• Keluhan nyeri 5 nyeri

(menurun) 2. Identifikasi skala nyeri

• Meringis 5 3. Identifikasi respon nyeri non

(menurun) verbal

• Gelisah 5 4. Identifikasi faktor yang

(menurun) memperberat dan

• Kesulitan tidur 5 memperingan nyeri

(menurun) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Monitor efek samping

pengunaan analgentik Terapeutik

1. Berikan teknik

nonfarmakologi untuk

mengurangi rasa nyeri ( misal : terapi musik, aromaterapi, ternik imajinasi terbimbing, kompres air hangat/ dingin ) 2. Kontrol lingkungan yang

memperberat nyeri

3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Pertimbangkan jenis dan

sumber nyeri dalam pemilihan strategi merdakan nyeri Edukasi

1. Jelaskan penyebab, priode, dan pemicu nyeri

2. Jelaskan strategi meredakan nyeri

3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

4. Ajarkan teknik

nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

(13)

2 Setelah dilakukan tindakan perawatan luka (I.14564) keperawatan selama 2x24 observasi

jam di harapkan intergitas 1. Monior karakteristik luka kulit dengan kriteria hasil (mis,drainase, warna, ukuran,

sebagai berikut : bau)

• Kerusakan jaringan 2. Monitor tanda-tanda infeksi 5 (menurun) Terapeutik

• Nyeri 5 (menurun) 1. Lepaskan balutan dan plester

• Pendarahan 5 secara perlahan

(menurun) 2. Cukur rambut di sekitar daerah

• Suhu kulit 5 luka, jika perlu

(membaik) 3. Bersikan dengan cairan NaCI atau pembersian nontoksik, sesuai kebutuhan

4. Bersikan jaringan nekrotik 5. Pasang balutan sesuai jenis

luka

6. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka 7. Ganti balutan sesuai jumlah

edukat dan drainase

8. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien

9. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino ), sesuai indikasi

Edukasi

1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi

2. Anjurkan mengkomsumsi makanan tinggi kalori dan protein

3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Kolaborasi

1. Pemberian anti biotik, jika perlu

3 Setelah dilakukan tindakan Promosi komunikasi : deficit keperawatan selama 3x24 bicara (I.134992)

jam diharapkan komunikasi Observasi

dapat teratasi dengan 1. Monitor kecepatan tekanan, kretria hasil sebagai berikut kualitas, volume,dan diksi

: bicara

• Kemampuan 2. Monitor proses kognitif , berbicara 5 anatomis, fisiologis yang (meningkat) berkaitan dengan bicara

(14)

• Kesesuaian kontak mata dengan tubuh 5 (meningkat)

• Kontak mata 5 (meningkat)

1. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang menganggu bicara 2. Identifikasi prilaku emosional

dan fisik sebagai bentuk komunikasi

Terapeutik

1. Gunakan metode komunikasi alternative (mis. Menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan) 2. Modifikasi lingkungan untuk

meminimalkan bantuan 3. Ulangi apa yang di

sampaikan pasien

4. Berikan dukungan psikologis Edukasi

1. Anjurkan berbicara perlahan 2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan berbicara

1. Implementasi dan komunikasi

TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI

JAM JAM

04 Mei DX:1 04 S :

2020 1. mengidentifikasi Mei Pasien mengatakan nyeri 09.30 lokasi, 2020 pada rahang bawah

karasteristik, P: Kecelakaan

durasi frekuensi Q: seperti tertusuk-tusuk kualitas nyeri R: dirahang bagian bawah 2. mengidentifikasi S: skala nyeri 6

skala nyeri T: hilang timbul 3. mengidentifikasi DO :

faktor yang • Pasien tampak

memperberat dan meringis kesakitan

memperingan 3 ( kurang )

nyeri • Pasien tampak

4. mengkaji tanda- tenang

tanda vital • Pasien sudah bisa

5. mengajarkan tidur dengan

pasien nyenyak

menggunakan • TTV

teknik relaksasi • TD : 130/80 mmHg

(15)

nafas dalam • N : 79 x/ menit

dengan hasil • RR : 22x/ menit

skala 3 A :

Masalah teraatasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-5

04 Mei DX:2 04 S :

2020 1. Memonitor Mei - 11.40 karasteristik luka, 2020 O :

warna ukuran , • Terdapat luka pada

bau tangan dan kaki

2. Memonitor tanda- • Terdapat fraktrur di

tanda infeksi bagian rahang

3. Membersikan bawah

luka dengan NaCI • Kerusakan jaringan

4. Memasang • Nyeri ( sedikit

balutan sesuai menurun )

dengan luka • S : 37.1 (Menurun)

5. Menjelaskan A :

tanda dan gejala masalah teratasi sebagaian

infeksi P :

6. Menganjurkan lanjutkan intervensi 1-8 mengkomsumsi

makanan tinggi kalori dan protein 7. Mengajarkan

prosedur perawatan luka secara mandiri 8. Memberikan anti

biotik (inj dexketoprofen 1 amp)

04 Mei DX: 3 04 S :

2020 1. Meonitor Mei -

01.00 kecepatan 2020 O :

tekanan, kualitas, • Pasien bisa

volume, dan diksi menjawab

bicara pertanyaan tertutup

2. Mengunakan dengan mengunakan

mmetode anggukan atau

komunikasi gelengan kepala

alternative • Pasien

menggunakan menggunakan

isyarat tangan bahasa lisan

3. Mengulangi apa • Pasien

yang di menggunakan

sampaikan pasien bahasa lisan pasien

(16)

4. Memberikan sulit untuk memulai

dukungan peranyaan

psikologis • Pasien bisa

mempertahankan kontak mata (meningkat) A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-4

TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI

JAM JAM

05 Mei DX :1 05 S :

2020 1. Mengkaji tanda – Mei Pasien mengatakan nyeri 14.30 tanda vital 2020 nya sudah berkurang

2. Mengidentifikasi P : Kecelakaan

skala nyeri Q : seperti tertusuk – tusuk 3. Mengidentifikasi R : rahang bagian bawah

faktor yang S : skalah nyeri 3 memperberat dan T : hilang timbul

memperingan O :

nyeri • Pasien sudah

4. Mengajarkan tampak tidak

pasien meringis kesakitan

mengunakan • Gelisah tampak

terknik relaksasi sudah berkurang

nafas dalam • TTV :

TD : 120/80 mmHg (membaik)

• N : 78 x/ menit

• RR : 22x/menit A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-4

05 Mei DX:2 05 S :

2020 1. Memonitor Mei - 16.00 karakteristik luka, 2020 O :

warna ukuran, • Terdapat luka pada

bau tangan dan kaki

2. Monitor tanda- • Terdapat fraktur di

tanda infeksi bagian rahang

3. Menjelaskan bawah

tanda dan gejala • Nyeri ( menurun )

infeksi • S:36,4C

4. Menganjurkan (membaik

mengkonsumsi A :

(17)

36

makanan tinggi Masalah teratasi sebagaian kalori dan protein P :

5. Memberikan anti lanjutkan intervensi 1-5 biotik (inj

dexketoprofen 1 amp)

05 Mei DX:3 05 S :

2020 1. Memonitor Mei - 17.00 kecepatan 2020 O :

tekanan , kualitas, • Pasien bisa

volume dan diksi menjawab

bicara pertanyaan tertutup

2. Menggunakan dengan

metode menggunakan

komunikasi anggukan atau

alternative gelengankepala

menggunakan • Pasien

isyarat tangan menggunakan

3. Memberikan bahasa lisan

dukungan • Pasien

psikologis menggunakan

bahasa lisan sulit untuk memulai pertanyaan

• Pasien bisa mempertahankan kontak mata (meningkat ) A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan derajat insomnia ini dikarenakan karena adanya efek dari perlakuan senam yang bisa memberikan perasaan rileks dan kenyamanan saat tidur sehingga

Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal untuk

saat penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa

Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua HIMPRO TM Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.. Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang tersebut dibawah

[r]

Hasil analisis penelitian menyimpulkan dukungan organisasi yang dipersepsikan, partisipasi dan kesiapan untuk berubah berpengaruh negatif signifikan terhadap

sel busa pada tikus jantan dengan dislipidemia sehingga dipilih judul penelitian “ Perbedaan Efektivitas Ekstrak Bawang Putih ( Allium Sativum ), Ekstrak Buah Naga