EXECUTIVE SUMMARY
STUDI PENYUSUNAN KEBUTUHAN NORMA, STANDAR, PEDOMAN, DAN KRITERIA (NSPK) DI BIDANG PELAYARAN
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Selama beberapa dasawarsa terakhir ini transportasi laut telah mulai berkembang cukup pesat meskipun masih belum terencana dengan baik sehingga menjadi tidak optimal, terjadi biaya tinggi dan mengganggu kelancaran arus barang. Nomenklatur UU Nomor 17/2008 membagi pelayaran kedalam 4 unsur utama yaitu angkutan laut, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim. Semua ini harus terpadu dan sinergis oleh semua moda transportasi (baik intra-maupun antarmoda) agar supaya dapat menjadi satu kesatuan sistem transportasi laut nasional. Demikian juga halnya dalam pelayanan transportasi yang diberikan oleh Pemerintah, maupun pemerintah Propinsi dan/atau Kabupaten/Kota harus berjalan dengan baik dan terpadu.
Sesuai dengan amanat UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah dan PP no 37 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka ada beberapa kewenangan
di bidang transportasi termasuk transportasi laut yang diberikan
kepada pemerintah daerah. Untuk tetap menjamin pelayanan
transportasi di daerah dapat terlaksana dengan baik, maka haruslah
dibuat standar pelayanan minimal. Agar standar pelayanan minimal
dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah daerah, maka
diperlukan norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) yang
mengatur pelaksanaan pelayanan transportasi. Norma, Standar,
Pedoman dan Kriteria (NSPK) yang ada saat ini belum lengkap.
Untuk mengetahui NSPK yang belum dibuat dan memetakan prioritas pembuatan NSPK di masa yang akan datang maka diperlukanlah studi untuk penyusunan kebutuhan norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK).
1.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud adalah melakukan studi penyusunan kebutuhan NSPK bidang pelayaran. Tujuan studi adalah tersusunnya kebutuhan dan prioritas NSPK bidang pelayaran.
1.3. Ruang Lingkup
a. Inventarisasi peraturan perundangan bidang pelayaran yang ada saat ini.
b. Identifikasi NSPK bidang pelayaran yang ada saat ini.
c. Evaluasi kebijakan bidang pelayaran terkait NSPK yang ada saat ini.
d. Analisis kebutuhan NSPK bidang pelayaran.
e. Pemetaan dan penyusunan kebutuhan NSPK bidang pelayaran.
f. Penentuan prioritas kebutuhan NSPK dalam penyelenggaraan transportasi laut.
1.4. Hasil Yang Diharapkan
Dari hasil studi ini diharapkan dapat tersusun daftar kebutuhan norma standar pedoman, dan kriteria, di bidang pelayaran berdasar skala prioritas.
2. METODOLOGI
2.1. Kerangka Pemikiran
Dalam studi kebutuhan norma, standar, pedoman, dan kriteria
dibutuhkan analisis yang didasarkan cara-cara berfikir sistematis
yuridis, sebagaimana yang dikemukakan JH Merryman :
“Explanation ... is the real thing, and explanation is serious work.
However, explanation calls for empirical information. If the explainer finds the kind of information he needs already assembled, he is unsually lucky. If it is not availaible he will try get somebody else to get it for him. In extremis, driven by the lust to explain he will go gather the date himself”.
Sehingga dalam penelitian ini metode yang dipergunakan, untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Diagnostic research atau perscriptive research, yaitu penelitian untuk mengidentifikasi aspek-aspek transportasi laut yang perlu dibuatkan norma, standar, pedoman, kriteria, dan sispro, sehingga dapat memperlancar penyelenggaraan transportasi laut;
2. Descriptive research, yaitu penelitian yang menganalisis data- data yang dikumpulkan, serta melaporkannya dengan analisis secara legalitas dan dijadikan untuk informasi baru, dalam merumuskan kebutuhan norma, standar, pedoman, kriteria dan sispro di bidang transportasi laut.
Kebutuhan dalam menganalisis dan mengevaluasi atas permasahan pokok dalam studi ini, maka perlu pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pengumpulan data primer meliputi bahan hukum yang mengikat dapat berupa peraturan perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasi (hukum kebiasaan), yurisprudensi dan fakta lain;
2. Pengumpulan data sekunder meliputi data-data dari sumber terkait, yaitu kepustakaan, hasil standarisasi BSN bidang transportasi laut dan law reform organization.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Studi
Literatur / Riset Pustaka. Dalam aktifitas ini yang sering kali
digunakan adalah metode content analysis, sebagaimana yang
dikemukanan Soerjono Soekanto dalam bukunya sebagai:
“...any technique for making inferences by objectively and systematically identifying specifed characteristics of massages”.
Proses analisis dan evaluasi, dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan deskriptif dan pendekatan statistik. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengetahui aspek-aspek transportasi laut yang memerlukan norma, standar, pedoman, kriteria dan sispro. Sedangkan pendekatan statistik digunakan untuk menentukan skala prioritas kebutuhan norma, standar, pedoman, kriteria dan sispro bidang transportasi laut.
Dalam melaksanakan rencana penelitian dan untuk lebih mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, maka perlu diuraikan terlebih dahulu cara-cara yang diperlukan untuk pemecahan masalah tersebut. Metodologi yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan suatu pendekatan, agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Proses penyelesaian masalah, diawali dari identifikasi aspek aspek yang akan dibuatkan norma, pedoman, standar, kriteria dan sispro.
Aspek-aspek tersebut didapatkan diantaranya dari TUPOKSI dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,TUPOKSI dari Syahbandar, Otorita Pelabuhan serta peraturan-peraturan yang berlaku.
Selanjutnya, berdasarkan aspek tersebut, disusun desain kuesioner untuk mengetahui kebutuhan norma, pedoman, standar, kriteria dan sispro bidang transportasi laut. Berdasarkan aspek tersebut, dipilah dan ditentukan prioritas aspek transportasi laut yang memerlukan norma, standar, pedoman, dan kriteria. Dari hasil pengumpulan data opini responden mengenai norma, standar, pedoman, kriteria, maka disusun skala prioritas mana yang perlu segera disusun. Hasil akhir dari proses analisis dan evaluasi, adalah rekomendasi daftar kebutuhan norma, standar, pedoman, kriteria, dan sispro bidang transportasi laut dalam upaya penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa data yang terbagi menjadi kategori data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi daftar produk sertifikasi nasional bidang transportasi laut. Data primer berkaitan dengan opini pengguna dan penyedia jasa terhadap kebutuhan norma, standar, pedoman, kriteria dan sispro di bidang transportasi laut.
A.
Gambar 2.1 Alur Pikir Studi
2.2. Metode Pengumpulan data
Inventarisasi data sekunder, meliputi aspek-aspek transportasi laut dalam bentuk peraturan-peraturan seperti Undang-undang,Peraturan
Tahap Persiapan Tahap AnalisisTahap
PENYUSUNAN DESAIN KUESIONER
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI LAUT NASIONAL
IDENTIFIKASI ASPEK ANGKUTAN LAUT
IDENTIFIKASI ASPEK KEPELABUHANAN
PEMILAHAN ASPEK YANG BELUM DIBUATKAN NSPK
PENENTUAN KEBUTUHAN NSPK
PENYUSUNAN DAFTAR KEBUTUHAN NORMA, STANDAR, PEDOMAN, KRITERIA BERDASAR PRIORITAS
REKOMENDASI
IDENTIFIKASI ASPEK KESELAMATAN PELAYARAN
Pemerintah, Peraturan Menteri, maupun SK DIRJEN. Data sekunder diharapkan diperoleh dari Ditjen Perhubungan Laut.
a. Peraturan terkait dengan Bidang Perkapalan dan Pelayaran.
b. Peraturan terkait dengan Bidang Navigasi.
c. Peraturan terkait dengan Bidang Keamanan Penjagaan Laut dan Pantai.
d. Peraturan terkait dengan Bidang Kepelabuhanan dan Pengerukan.
e. Peraturan terkait dengan Bidang Perlindungan Lingkungan Maritim.
f. Peraturan terkait dengan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut.
Penurunan variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan didefinisikan berdasarkan aspek-aspek transportasi laut yang perlu dibuatkan norma, standar, pedoman, kriteria.
2.3. Metode Analisis
Proses analisis dan evaluasi, dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan deskriptif dan pendekatan statistik. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengetahui aspek-aspek transportasi laut yang memerlukan norma, standar, pedoman, kriteria dan sispro. Sedangkan pendekatan statistik digunakan untuk menentukan skala prioritas kebutuhan norma, standar, pedoman, di bidang pelayaran.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Kebutuhan NSPK Menurut Responden
Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada responden yang terdiri dari unsur dari unsur Syahbandar, Otoritas Pelabuhan dan Distrik Navigasi.
Dari hasil identifikasi dan inventarisasi tersebut dapat dikelompokkan
dalam susunan NSPK sebagai berikut.
3.1.1. Aspek Sarana
Untuk bidang sarana terdiri dari Norma sebanyak 38 judul (51,35%), Standar sebanyak 35 judul (47,3%), dan Kriteria sebanyak 1 judul (1,35%) dari komposisi NSPK. Dari total 74 judul NSPK tersebut 62,16% saat ini sudah ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jumlah NSPK Aspek Sarana
NO
KATEGORI
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Bidang Perkapalan
dan Kepelautan
Bidang Pelabuhan dan
Pengerukan
Bidang
Navigasi Bidang KPLP
Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada
1 N 8 - 29 - - - 1 - - -
2 S 1 2 7 22 - - - - - 3
3 P - - - - - - - - - -
4 K - 1 - - - - - - - -
JUMLAH 9 3 36 22 - - 1 - - 3
Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 3.1. menunjukkan bahwa untuk norma aspek sarana yang sudah ada terdiri atas 8 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 29 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, serta 1 judul bidang navigasi.
Standar sarana yang sudah ada terdiri dari 1 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 7 judul di bidang perkapalan dan kepelautan.
Standar sarana yang belum ada terdiri dari 2 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 22 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, serta 3 judul standar di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, tidak ada kategori pedoman untuk sarana. Hanya ada 1 judul kriteria sarana di bidang lalu lintas dan angkutan laut, dan sampai saat ini juga belum ada.
3.1.2. Aspek Prasarana
Untuk aspek prasarana terdiri dari Norma sebanyak 54 judul
(40,60%), Standar sebanyak 66 judul (49,62%), dan Kriteria sebanyak
13 judul (9,77%) dari komposisi NSPK. Dari total 133 judul NSPK
tersebut baru 53,38% yang sudah ada. Untuk lebih jelasanya dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jumlah NSPK Aspek Prasarana
NO
KATEGORI
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Bidang Perkapalan
dan Kepelautan
Bidang Pelabuhan dan
Pengerukan
Bidang
Navigasi Bidang KPLP
Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada
1 N 3 - - - 17 7 25 2 - -
2 S - 1 - 2 17 16 7 19 2 2
3 P - - - - - - - - - -
4 K - 3 - - - 4 - 6 - -
JUMLAH 3 4 - 2 34 27 32 27 2 2
Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 3.2. menunjukkan bahwa untuk norma aspek sarana yang sudah ada terdiri atas 3 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 17 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan dan 25 judul di bidang navigasi.
Norma aspek sarana yang belum ada terdiri dari 7 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan dan 2 judul di bidang navigasi. Standar sarana yang sudah ada terdiri dari 17 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 7 judul di bidang navigasi dan 2 judul di bidang KPLP.
Standar sarana yang belum ada terdiri dari 1 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 2 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 16 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 19 judul di bidang navigasi serta 2 judul standar di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, tidak ada kategori pedoman untuk prasarana. Terdapat 13 judul kriteria prasarana yang belum ada, dengan rincian 3 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut dan 4 judul kriteria di bidang pelabuhan dan pengerukan serta 4 judul di bidang navigasi.
3.1.3. Aspek Operasional
Untuk aspek operasional terdiri dari Norma sebanyak 95 judul
(14,96%), Standar sebanyak 158 judul (24,88%), pedoman sebanyak
355 judul (55,91%) dan Kriteria sebanyak 27 judul (4,25%) dari
komposisi NSPK. Dari total 635 judul NSPK tersebut baru 249 judul
(39,21%) yang sudah ada sedangkan 386 judul yang sudah identifikasi belum ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 : Jumlah NSPK Aspek Operasional
NO
KATEGORI
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Bidang Perkapalan
dan Kepelautan
Bidang Pelabuhan dan
Pengerukan
Bidang
Navigasi Bidang KPLP
Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada
1 N 21 - 27 - 25 - 8 - 14 -
2 S 14 2 7 13 15 55 2 42 6 2
3 P 3 57 31 61 48 44 1 95 3 12
4 K 7 - 2 1 15 - - 2 - -
JUMLAH 45 59 67 75 103 99 11 139 23 14
Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 3.3. menunjukkan bahwa untuk norma aspek operasional yang sudah ada terdiri atas 21 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 27 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 25 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 8 judul bidang navigasi dan 14 judul di bidang KPLP. Standar operasional yang sudah ada terdiri dari 14 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 7 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 15 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 2 judul di bidang navigasi dan 6 standar di bidang KPLP. Standar operasional yang belum ada terdiri dari 2 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 13 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 55 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 42 judul di bidang navigasi serta 2 judul judul di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 86 judul pedoman
operasional yang sudah ada, sedangkan 269 judul pedoman belum
ada. Pedoman operasional yang sudah ada terdiri dari 3 judul di
bidang lalu lintas dan angkutan laut, 31 judul di bidang perkapalan
dan kepelautan, 48 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 1 judul
bidang navigasi dan 3 judul di bidang KPLP. Sedangkan pedoman
operasional yang belum ada terdiri dari 57 judul di bidang lalu lintas
dan angkutan laut, 61 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 44
judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 95 judul bidang navigasi
dan 12 judul di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 24 judul kriteria aspek operasional yang sudah ada, sedangkan 3 judul kriteria operasional belum ada. Kriteria aspek operasional yang sudah ada terdiri dari 7 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 2 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, dan 15 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan. Sedangkan kriteria operasional yang belum ada terdiri dari 1 judul di bidang perkapalan dan kepelautan dan 2 judul di bidang navigasi.
3.1.4. Aspek SDM
Untuk aspek sumber daya manusia (SDM) terdiri dari Norma sebanyak 95 judul (14,96%), Standar sebanyak 158 judul (24,88%), pedoman sebanyak 355 judul (55,91%) dan Kriteria sebanyak 27 judul (4,25%) dari komposisi NSPK. Dari total 635 judul NSPK tersebut baru 249 judul (39,21%) yang sudah ada sedangkan 386 judul yang sudah identifikasi belum ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 : Jumlah NSPK Aspek SDM
NO
KATEGORI
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Bidang Perkapalan
dan Kepelautan
Bidang Pelabuhan dan
Pengerukan
Bidang
Navigasi Bidang KPLP
Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada Sudah Ada Belum Ada
1 N - - 3 - 2 - 2 1 - -
2 S - - 8 10 - 1 3 2 2 3
3 P - - - - 4 - - 1 - -
4 K - - - 1 4 - - 4 - -
JUMLAH - - 11 11 10 1 5 8 2 3
Sumber : Hasil Olah Data