• Tidak ada hasil yang ditemukan

MRI in Oncology I n t e g r a t e d B r e a s t A n d C e r v i c a l C a n c e r M a n a g e m e n t S u r a b a y a, 3 0 N o v e m b e r

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MRI in Oncology I n t e g r a t e d B r e a s t A n d C e r v i c a l C a n c e r M a n a g e m e n t S u r a b a y a, 3 0 N o v e m b e r"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MRI in Oncology

I n t e g r a t e d B r e a s t A n d C e r v i c a l C a n c e r M a n a g e m e n t S u r a b a y a , 3 0 N o v e m b e r 2 0 1 9

Wahyu Widhianto, Template from HiSlide.io

Di bidang Onkologi

Profile MRI

Statistik trend pemeriksaan MRI, jumlah instalasi MRI yang

diperuntukkan dalam perencanaan terapi kasus Onkologi dan trend kematian akibat cancer di ASEAN

1

(2)

MRI Profile

Pemeriksaan MRI per 1 juta penduduk dalam 10 tahun terakhir

MR in Oncology

OECD (2019), Magnetic resonance imaging (MRI) exams (indicator). doi: 10.1787/1d89353f-en (Accessed on 25 November 2019)

25 21

19 12

11 6

0 5 10 15 20 25 30

2016 (N=1030K)*

2013 (N=1017K)*

2012 (N=966K)*

2009 (N=907K)*

2007 (N=923K)*

2006 (N=843K)* 6%

From 2006 to 2016, the proportion of treatment plans using MR images has increased from 6% to 25%

11%

12%

19%

21%

25%

• *N refers to total number of treatment plans

• Source: IMV Medical Information Division – 2017 Radiation Therapy Market Summary Report. Taken from Siemens Healhineers

MR in Oncology

3

(3)

Medical imaging and clinical lab tests enable optimized, individualized treatment

Potential spending – optimal integration of diagnostics into therapy Spending during conventional treatment path

Time Early diagnosis

Image-guided therapy

Stratification

Laboratory test Long-term monitoring

MRI Profile

Angka kematian (%) akibat cancer dari penduduk ASEAN dari 1990-2016

MR in Oncology

Source : IHME/WHO

5

(4)

MR in Oncology

Secara global jumlah pemeriksaan pencitraan medis dengan menggunakan MRI meningkat. Instalasi MR yang diperuntukkan untuk perencanaan terapi kasus Onkologi dalam 10 tahun meningkat dengan angka rata-rata 25% per tahun. Angka kematian penduduk akibat Cancer di ASEAN meningkat setiap tahun.

Di bidang oncology Profile MRI

M R I i n O n c o l o g y

Di bidang Onkologi

MRI dan CT

Perbedaan kontras jaringan citra MRI dan CT, Hounsfield Unit (HU) di CT dan Relaksasi di MRI

MR in Oncology

7

(5)

Komparasi Citra tumor otak tanpa injeksi media contrast IV antara CT (kiri) dan MR (Kanan). Pada citra MRI batas lesi dan edema di sekitarnya bisa terlihat dengan jelas

Komparasi Citra regio pelvis antara CT (kiri) dan MR (Kanan) pada citra MR tampak lesi hipo intense pada daerah Pheriperal Zone yang sangat mencurigakan sebagai Prostate Cancer (PCA)

MR in Oncology

9

(6)

Kontrast jaringan

MRI dan CT

Kontras jaringan pada CT dipengaruhi oleh salah satunya Electron Density dan dituliskan dalam Hounsfield Unit (HU), sementara pada MRI kontras jaringan dipengaruhi salah satunya oleh waktu relaksasi jaringan, dan bisa dituliskan dalam T1 dan T2 (ms).

MR in Oncology

Source : Med Phys 1984;11:425-448.

Tissue CT (HU) MR

T1 (ms) T2 (ms)

Gray matter 35 950 100

White mater 25 600 80

CSF 0 4500 2200

muscle 20-40 900 50

fat -40 250 60

Electron Density

CT

Diperlukan untuk penghitungan distribusi dosis radiasi.

Pada MRI pixel intensity tidak secara langsung berhubungan dengan Electron Density

11

(7)

Pengembangan synthetic CT dari citra MRI memungkinkan mendapatkan data electron density untuk kalkulasi dosis. Hasil kalkulasi dosis dari CT (atas) dan MR (bawah)

MR in Oncology Merupakan modalitas pilihan utama untuk

perencanaan radiotherapy, memiliki banyak kelebihan karena cepat dan nilai HU untuk menghitung distribusi dosis radiasi

CT Scan

Rentang kontras citra untuk jaringan lunak sangat tinggi, mekanisme kontras citra dipengaruhi banyak variable (T1, T2, PD, Diffusion, DCE)

MR Imaging

Metal obyek akan menghasilkan susceptibility artifact

MR Imaging

Metal obyek akan menghasilkan streak artifact

CT Scan

13

(8)

M R I i n O n c o l o g y

Kontras MRI

Mekanisme

Basic MRI, Relaxation time, diffusion, DCE

MR in Oncology

MRI Basic

inti atom Hidrogen dalam tubuh akan mengalami precession ketika berada dalam pengaruh medan magnet. Radio Frekuensi (RF) dengan frekuensi yang sesuai akan menyebabkan inti atom tersebut ter-eksitasi dan menghasilkan sinyal

listrik Source = https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/mri

MR in Oncology

15

(9)

MRI Basic

Eksitasi hanya terjadi jika RF yang diberikan sesuai dengan frekuensi precession atom H disebut RESONANCE, nilainya sesuai dengan persamaan Larmor.

Source = http://www.drcmr.dk/BlochSimulator/

MRI Basic

Relaksasi terjadi setelah RF dihentikan.

Precession akan kembali ke keadaan awal. Inti atom H yang terikat pada jaringan yang berbeda (cth: H20 = fluid, dan Ch3COOH = fat) memiliki laju relaksasi yang berbeda

Source = http://www.drcmr.dk/BlochSimulator/

MR in Oncology

17

(10)

Laju relaksasi setiap jaringan dalam tubuh jika dilihat dari Magnetisasi pada sumbu Z disebut relaksasi T1, jika dilihat dari Megnetisasi pada sumbu XY disebut T2. kedua kejadian ini terjadi bersamaan.

Fluid memiliki laju relaksasi paling lambat.

MR in Oncology

weighted

T1

Kombinasi Time Repetition (TR) pendek dan Time Echo (TE) pendek akan menghasilkan citra yang kontras jaringan dipengaruhi secara dominan oleh relaksasi T1, disebut T1 weighted (pembobotan T1)

MR in Oncology

19

(11)

weighted

T2

Kombinasi TR Panjang dan TE Panjang akan menghasilkan citra yang kontras jaringan dipengaruhi dominan oleh relaksasi T2, disebut T2 weighted (pembobotan T2)

T1w (kiri) dan T2w (kanan). Sinyal fluid terlihat saling terbalik pada kedua citra di samping, namun sinyal fat tetap tinggi.

MR in Oncology

21

(12)

Diffusion MR

Diffusion adalah proses perpindahan partikel yang terjadi secara alamiah melalui gerakan acak molekul air (Brown)

MR in Oncology

Diffusion MR

Perpindahan tergantung koefision difusi medium dan lamanya waktu pengamatan

X ² = perpindahan partikel D = Koefisien diffuse (ADC)

∆ = Waktu

MR in Oncology

23

(13)

Di dalam tubuh, gerakan acak molekul air tidak bebas seperti di luar melainkan dibatasi oleh membran sel dan macromolecule

• ekstraseluler

• intraseluler

• Intravaskuler

Source : Koh et.al 2007;188: 1622-1635.

10.2214/AJR.06.1403

Diffusion MR

Jaringan dengan kepadatan sel (Cellular Density) rendah sehingga daerah extra-cellular yang luas akan memiliki koefision difusi tinggi, artinya molekul air lebih bebas bergerak.

Kerusakan membrane sel juga menyebabkan perpindahan molekul air dari extra ke intra seluler.

MR in Oncology

2007;188: 1622-1635. 10.2214/AJR.06.1403

Source : Koh et.al 2007;188: 1622-1635.

25

(14)

Diffusion MR

Diagram skematis menampilkan variasi Koefision Diffusion (ADC) selama masa terapi.

MR in Oncology

Source : Koh et.al 2007;188: 1622-1635.

10.2214/AJR.06.1403

Contrast Enhancement

Dynamic

Pemeriksaan dengan akuisisi data berulang dengan cepat disertai penyuntikan Gadolinium contrast agent secara intra vena

MR in Oncology

Source : Dynamic Contrast-Enhanced Magnetic Resonance Imaging in Oncology

27

(15)

Contoh di pemeriksaan dynamic pada Liver, dan pada prostate (bawah)

MR in Oncology

MRI

Mekanisme Kontras

Sinyal MRI dihasilkan dari precession inti atom H yang terjadi akibat pengaruh medan magnet eksternal. Laju relaksasi setiap jaringan adalah unik, di MRI dikenal citra pembobotan T1, T2 (dan juga PD).

Gerakan acak molekul air (difusi) bisa dideteksi dengan MRI, jaringan dengan kepadatan sel yang berbeda memiliki koefisien difusi yang berbeda sehingga menghasilkan kontras citra. Akuisisi citra cepat dan berulang bersamaan dengan injeksi Gd, disebut Dynamic Contrast Enhancement (DCE) dapat menilai keadaan vascular jaringan tubuh.

29

(16)

M R I i n O n c o l o g y

Klinis

Aplikasi

Breast MRI, Pelvic MRI, Whole body DWI

MR in Oncology

MRI

Breast

Posisi pasien selalu prone (tengkurap) menggunakan coil khsus. Durasi pemeriksaan antara 15 – 35 menit

MR in Oncology

Source : mayoclinic

31

(17)

T1w

Pre contrast Subtracted T1w

Post contrast Phase 1

Subtracted T1w Post contrast Phase 4

T2w

MRI Breast

Protokol pemeriksaan umumnya terdiri dari beberapa seri potongan axial T2w, dan DCE.

Seperti pada citra di samping

On Breast

MR in Oncology

DWI

Menambahkan DWI dalam protocol pemeriksaan dapat menambah informasi

Pada ADC terukur nilainya adalah 1.72 x 10^-3 mm2/s

Fibroadenoma • T1w post contrast phase

• DWI b-1000

• Pemeriksaan Histologi

Source : Top Magn Reson Imaging. 2017 Oct; 26(5): 201–209.

33

(18)

On Breast

MR in Oncology

DWI

Menambahkan DWI dalam protocol pemeriksaan dapat menambah informasi

Pada ADC terukur nilainya adalah 0.83 x 10^-3 mm2/s

Ductal Carcinoma

C

• T1w post contrast phase

• DWI b-1000

• Pemeriksaan Histologi

Source : Top Magn Reson Imaging. 2017 Oct; 26(5): 201–209.

On Breast

MR in Oncology

DWI

Menambahkan DWI dalam protocol pemeriksaan dapat menambah informasi

Pada ADC terukur nilainya adalah 0.83 x 10^-3 mm2/s

Ductal Carcinoma

A B

C

• T1w post contrast phase

• DWI b-1000

• Pemeriksaan Histologi

Source : Top Magn Reson Imaging. 2017 Oct; 26(5): 201–209.

35

(19)

MR in Oncology

37

(20)

On Breast

MR in Oncology

DCE

Tiga tipe variasi kurva intensitas sinyal terhadap waktu dari DCE.

Type 1 : continuous uptake Type 2 : rapid uptake and plateau Type 3 : rapid uptake and washout

Source : Hendrick, Breast MRI, Fundamentaland Technical Aspects

On Breast

MR in Oncology

DCE

Beberapa pengembang aplikasi dicom viewer untuk kasus Breast meng-integrasikan informasi kurva dalam citra anatomy sehingga bisa diketahui distribusi tipe kurva

Source : Siemens Brevis

39

(21)

H Spectroscopy of Breast dengan Teknik Single Voxel sempat cukup popular karena mampu menampilkan informasi metabolite Choline sebagai tumor marker.

Source : Siemens GRACE

American Journal of Roentgenology. 2012;198: W488-W497.

10.2214/AJR.11.7292

MRI

Pelvic

MR in Oncology

Source : https://www.freepik.es/vector-premium/dibujos-animados-hombre-paciente-

41

(22)

MRI Pelvic

MR in Oncology

Pemeriksaan pelvic dan abdomen untuk kebanyakan RS hanya menyumbang 7% dari total pemeriksaan MRI

MRI Pelvic

MR in Oncology

Diagnosa kelainan pada endotrium dengan DWI membantu klasifikasi lesi. Pada citra di samping, panah menunjukkan adenocarcinoma pada endometrium.

43

(23)

DWI dengan B value yang tinggi membantu mendeteksi Prostate Cancer

B-50 B-100 B-1000 B-1400

Body whole

MR in Oncology

Whole Body DWI membantu evaluasi distance metastasis

Sumber : Padhani, 2016

45

(24)

MR in Oncology

Kuantifikasi nilai ADC pada whole body DWI membantu menilai progress terapi pada kasus bone metastasis

Sumber : Padhani, 2017

Body whole

INFORMATION CONTACT

wahyu.widhianto@siemens-Healthineers.com

47

Gambar

Diagram skematis menampilkan variasi Koefision Diffusion (ADC) selama masa terapi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian huungan antara sosiodemografi dan kondisi lingkungan terhadap keberadaan jentik di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak menunjukkan bahwa variabel yang

(2014) dilakukan di Departemen Fisioterapi ISIC (Institute of Rehabilitation Science), dengan subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki 18-22 tahun berjumlah 50 orang,

Instrumen Pemetaan MUTU PAUDNI Lembaga dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilaksanakan SKB. SKB menyerahkan data dan laporan pelaksanaan kepada BP-PAUDNI Regional IV

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut biaya jasa, adalah iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan yang dipungut dari

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan

Untuk sektor pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari keuntungan, surplus usaha (bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan.

Penetapan Mata Kuliah Inti dan Mata Kuliah Institusional Program Studi Sosiologi Deskripsi Generik Deskripsi Spesifik Learning Outcome (Sosiolog/Ahli Sosiologi) Learning