1
LAPORAN
TAHUNAN
TAHUN 2019
PT. BPR SUMBER ARTA
Jl. Raya Sukowati No.396 Sragen
Telp (0271) 894644 /Fax (0271) 893360
2
PT. BPR SUMBER ARTA LAPORAN TAHUNAN
TAHUN 2019
INFORMASI UMUM
PT. BPR Sumber Arta berkedudukan di Jalan Raya Sukowati No. 396 Sragen Wetan Sragen, didirikan berdasarkan Akta Notaris Lia Fanty Santosa, S.H. nomor 21 tanggal 24 Maret 2003 dengan Surat Persetujuan akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Kementrian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berupa Surat Keputusan nomor C-01619 HT.01.01 Tahun 2004 tanggal 21 Januari 2004.
Visi dan Misi
a) Visi BPR Sumber Arta: Maju Bersama Anda b) Misi BPR Sumber Arta:
Membangun kemajuan ekonomi yang produktif Menjadi semakin maju berkembang
Membawa manfaat bersama
A. Kepengurusan
Berdasarkan akta notaris Ina Megahwati, SH nomor 45 tanggal 06 September 2019 yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-01-03-0328679 tanggal 09 September 2019, susuran pengurus PT BPR Sumber Arta adalah sebagai berikut :
1 Agung Mulyanto Komisaris Utama
2 Ary Dwi Santosa Komisaris
3 Fenny Evayanti Direktur Membawahi Fungsi Kepatuhan
NO NAMA JABATAN
Selain susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas, PT. BPR juga memiliki Pejabat Eksekutif sebagai berikut :
1 Novian Utomo PE Audit Internal
2 Dewi Yuliana PE Kepatuhan, APU PPT dan Manrisk
3 Robena Kabag Operasional
3
Ringkasan Riwayat Hidup Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris Utama
Nama : Agung Mulyanto
Alamat : Jl. Sutan Syahrir No. 198 Setabelan, Banjarsari, Surakarta Tempat & Tanggal Lahir : Surakarta, 13 Mei 1973
NIK : 3372051305730009
Agama : Budha
Pendidikan Terakhir : S1
Komisaris
Nama : Ary Dwi Santosa
Alamat : Sumber Nayu Rt 003/012 Kadipiro, Banjarsari, Surakarta Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 08 Februari 1979
NIK : 3372050802790001
Agama : Kristen
Pendidikan Terakhir : S1
Direktur Yang Membawahi Fungsi Kepatuhan
Nama : Fenny Evayanti
Alamat : Taman Sari Rt 036/015 Kroyo, Karangmalang, Sragen Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 09 Januari 1980
NIK : 3314094901800003
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1
Ringkasan Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif PE Audit Intern
Nama : Novian Utomo
Alamat : Ngamban Rt 007/003 Gawan, Tanon, Sragen Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 04 November 1979
NIK : 3314120411790001
Agama : Kristen
4
PE Kepatuhan, APU PPT dan Manrisk
Nama : Dewi Yuliana
Alamat : Grabagan Rt 09/03 Katelan, Tangen, Sragen Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 06 September 1991
NIK : 3314194609910001
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1
Kabag Operasional
Nama : Robena
Alamat : Glinggang Rt 03 Ngrombo, Tangen, Sragen Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 13 Oktober 1994
NIK : 3314195310940002
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMK
B. Kepemilikan
(LEMBAR) % Total (Ribuan Rp)
1 Agung Mulyanto 1.125 75 1.125.000.000 2 Hartono Setiawan 375 25 375.000.000 Jumlah 1.500 100 1.500.000.000 JUMLAH SAHAM NAMA NO
Berdasarkan Akta Notaris No.41 notaris Ina Megahwati, SH tanggal 28 Juni 2019 jumlah saham keseluruhan sebesar Rp 1.500.000.000,- dengan rincian Bapak Agung Mulyanto sebesar Rp 1.125.000.000,- dan merupakan Pemegang Saham Pengendali sedangkan jumlah saham Bapak Bapak Hartono Setiawan sebesar Rp 375.000.000,-.
C. Perkembangan Usaha BPR
PT. BPR Sumber Arta berkedudukan di Jalan Raya Sukowati No. 396 Sragen Wetan Sragen, didirikan berdasarkan Akta Notaris Lia Fanty Santosa, S.H. nomor 21 tanggal 24 Maret 2003 dengan Surat Persetujuan akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Kementrian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berupa Surat Keputusan nomor C-01619 HT.01.01 Tahun 2004 tanggal 21 Januari 2004. PT. BPR Sumber Arta secara resmi mulai beroperasi tanggal 04 September 2004 dan akta terakhir PT. BPR Sumber Arta Akta Notaris Ina Megahwati, SH 45 tanggal 06 September 2019 yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-01-03-0328679 tanggal 09 September 2019.
5
Bidang Usaha
Bidang Usaha PT BPR Sumber Arta adalah dalam bidang aktivitas jasa keuangan bukan dana asuransi dan dana pension. Tujuan BPR Sumber Arta yaitu :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Tabungan dan Deposito 2. Menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pinjaman
Jumlah ( Ribuan Rp )
Ikhtisar Data Keuangan :
Pendapatan Operasional 2.309.966
Pendapatan Non Operasional 46.263
Sub Total 2.356.229
Biaya Operasional 1.704.159
Biaya Non Operasional 17.625
Sub Total 1.721.784
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 634.445
Laba Tahun Lalu 603.810
Taksiran PPh 11.781 Laba Bersih 622.664 RASIO KEUANGAN : NPL Net 2,31% K P M M 100,23% L D R 96,73% R O A 4,96% KAP 2,70% PPAP 100,00% BOPO 73,85% CASH RATIO 15,22%
KETERANGAN
Penjelasan Mengenai NPL :Dalam ribuan rupiah
Jumlah Kredit L DPK KL D M
12.665.671 11.711.639 540.786 133.270 17.498 262.478
Perubahan ekonomi dan ketatnya persaingan mengakibatkan penghasilan atau omset debitur berkurang sehingga mempengaruhi kemampuan debitur untuk mengangsur pinjaman dan mengakibatkan jumlah kredit bermasalah yang mengakibatkan NPL.
Perkembangan Usaha yang Berpengaruh secara Signifikan terhadap BPR pada Periode Laporan seperti Penambahan atau Pengurangan Kegiatan Usaha dan/atau Jaringan Kantor
Pada tahun 2019 PT. BPR Sumber Arta tidak melakukan atau mengurangi kegiatan usaha dan/atau jaringan kantor sehingga tidak berpengaruh secara signifikan pada perkembangan usaha BPR
6
D. Strategi dan Kebijakan Manajemen dalam Mengelola dan Mengembangkan Usaha BPR
1. Tetap mengutamakan prinsip kehati – hatian
2. Melakukan ekspansi untuk menambah jumlah debitur dan meningkatkan jumlah omset kredit dan penghimpunan dana
3. Mempercepat proses kredit dengan tetap memperhatikan asas 5C
4. Suku bunga bersaing dengan memperhatikan suku bunga LPS serta faktor - faktor lainnya
5. Melakukan kerjasama dengan pihak lain guna menyalurkan kredit
Identifikasi Dan Pengukuran Resiko :
1. Mempelajari karakteristik risiko
2. Mengukur dampak risiko tersebut terhadap organisasi 3. Memperbaiki sistem analisa pemberian kredit
4. Memperhatikan jumlah batas maksimal pemberian kredit
Pemantauan dan Pengendalian Risiko :
1. Melakukan pemantauan pasca realisasi kredit
2. Selalu update terhadap besar bunga penghimpunan dana agar tidak melebihi ketentuan dari LPS
3. Menjalankan program APU dan PPT dengan baik 4. Monitoring terhadap operasional harian BPR
E. Laporan Manajemen a. Struktur Organisasi:
1. Komisaris Utama : Agung Mulyanto
2. Komisaris : Ary Dwi Santosa
3. Direktur Membawahi Fungsi Kepatuhan : Fenny Evayanti 4. PE Kepatuhan, Manajemen Risiko, APU PPT : Dewi Yuliana
5. PEAI : Novian Utomo
6. Kabag Operasional dan Accounting : Robena
7. Kabag Kredit : Iwan Kristianto
8. Administrasi Dana : Dyah Ayu K
7
10.Teller : Mariyatun
11. Account Officer : 1. Agung Yulianto
2. Dika Agung
3. Dicky Arum F 4. Saiful Hidayat 5. Widiyo Prakosa
12 Analis Kredit : 1. Noor Singgih Adi Nugroho 2. Antonius Edy
13. Driver : Wiwoho
14. Bidang Keamanan : R. Mardjono
RUPS KOMISARIS UTAMA AGUNG MULYANTO KOMISARIS
ARY DWI SANTOSA
DIREKTUR UTAMA DIREKTUR YMFK
FENNY EVAYANTI
PEAI KABAG KREDIT KABAG
OPERASIONAL+AKUNTING
PE. KEPATUHAN , MANRISK &
APU-PPT
NOVIAN UTOMO IWAN KRISTIANTO ROBENA DEWI YULIANA
SIE
PEMASARAN SIE ANALISA
SIE ADM
KREDIT SIE KASIR ADM DANA UMUM
1. AGUNG 1. SINGGIH 1. SUTIYANI 1. MARIATUN 1. DYAH 1. WIWOHO
2. DICKY 2. EDY 2. R. MARDJONO
3. DIKA 4. SAIFUL 5. DIO KETERANGAN = JALUR KOMANDO = JALUR KOORDINASI
8
b. Bidang Usaha dan Kegiatan Utama :
BPR Sumber Arta berusaha dalam bidang aktivitas jasa keuangan bukan dana asuransi dan dana pensiun, dan kegiatan utama BPR Sumber Arta adalah :
1. Menghimpun dana masyarakat dengan produk tabungan Rejeki, tabungan Wajib, tabungan Simpel dan menghimpun dana masyarakat berupa deposito. 2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk keperluan modal kerja maupun
konsumtif
c. Teknologi Informasi :
1. Bekerjasama dengan PT. Mitranet Software Online guna menjalankan kegiatan operasional dengan beberapa aplikasi yang telah disediakan dan dapat diterapkan pada BPR
2. Menggunakan program yang telah disediakan oleh PT. Mitranet Software Online seperti MBS Online, MBS Report dan Exim OJK untuk kegiatan operasional maupun untuk pelaporan ke OJK, PPATK atau instansi lainnya 3. Perhitungan bunga tabungan, bunga deposito, pajak tabungan dan deposito,
PPAP, amortisasi asset tetap inventaris serta tunggakan pokok dan bunga angsuran telah tersaji dalam sistem program sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan secara manual.
4. Server utama ditempatkan di ruang khasanah dan setiap karyawan yang berkepentingan untuk melakukan transaksi memiliki user dan password masing – masing yang tidak boleh disebarluaskan guna menjaga kerahasiaan, keamanan dan tidak terjadi penyalahgunaan terhadap user karyawan tersebut. Password dari user tersebut harus diganti secara berkala.
d. Perkembangan dan Target Pasar :
Pada tahun 2019 aktiva dan laba BPR mengalami peningkatan dimana jumlah asset pada tahun 2018 sebesar Rp 12.169.398 ribu dan pada tahun 2019 sebesar rp 13.591.261 ribu. Sedangkan untuk laba mengalami peningkatan sebesar Rp 18.854 ribu. NPL pada akhir tahun 2019 juga jauh lebih naik dibandingkan dengan akhir tahun 2018 dimana NPL per 31 Desember 2019 sebesar 2,31% dan pada akhir 2018 sebesar 4,10%. Untuk target pasar BPR Sumber Arta yakni :
1. Meningkatkan pembiayaan pada sektor UMKM. 2. Menghimpun dana tabungan dan deposito masyarakat
e. Kerjasama dan Mitra Usaha :.
1. Bekerjasama dengan Perbarindo guna mendapatkan informasi terkini terkait perbankan
2. Bekerjasama dengan PT. Sariwarna guna penyaluran kredit 3. Bekerjasama dengan notaris untuk pengikatan jaminan kredit
9
f. Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor :
Kantor BPR Sumber Arta yang beralamatkan di Jalan Raya sukowati No. 396 Sragen merupakan kantor pusat dan belum mempunyai kantor kas maupun kantor cabang.
g. Kepemilikan oleh anggota Direksi , Komisaris dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha BPR :
BPR Sumber Arta tidak memiliki kelompok usaha secara langsung
h. Keterkaitan antar Pemegang Saham, Anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Pemegang saham PT. BPR Sumber Arta terdiri dari Bapak Agung Mulyanto (75%) yang juga merupakan Komisaris Utama PT. BPR Sumber Arta dan Bapak Hartono Setiawan (25%). Bapak Hartono Setiawan merupakan adik kandung dari Bapak Agung Mulyanto. Bapak Agung Mulyanto sendiri selain sebagai pemegang saham juga merupakan Komisaris Utama BPR Sumber Arta, namun tidak memiliki hubungan dengan Bapak Ary Dwi Santosa selaku Komisaris, sedangkan antara Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya.
i. Sumber Daya Manusia
No Jabatan
Jumlah ( Orang )
Pendidikan Terakhir 1 Direktur Membawahi Fungsi Kepatuhan 1 S.1 2 PE Kepatuhan,Manajemen Risiko, APU
PPT
1 S.1
3 PE Audit Internal 1 S.1
4 Kabar Operasional & Accounting 1 SMA
5 Admin Dana 1 SMA
6 Administrasi Kredit 1 D.3
7 Kabag Kredit 1 S.1
8 Teller 1 S.1
9 Account Officer 5 D.3 dan SMA
10 Analis Kredit 2 S.1 dan D.3
11 Driver 1 SMA
12 Satpam 1 SMA
10
Kegiatan Pengembangan SDM :
Memberikan pelatihan dan seminar kepada karyawan yang berkaitan dengan aktivitas BPR guna menambah wawasan bagi karyawan.
j. Kebijakan Pemberian Gaji dan Fasilitas bagi Anggota Direksi dan dewan Komisaris :
o Melakukan restrukturisasi penghasilan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan – tunjangan lainnya seperti tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional.
o Fasilitas lainnya terdiri dari THR, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
k. Perubahan Penting Lain yang terjadi di BPR dan/atau di Kelompok Usaha
BPR yang Mempengaruhi Operasional BPR dalam tahun yang bersangkutan
Tidak terdapat perubahan penting lain yang terjadi di BPR dan/atau di kelompok usaha yang mempengaruhi operasional BPR dalam tahun yang bersangkutan
11
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
Posisi Posisi yang sama Tanggal laporan tahun sebelumnya
(31/12/2019) (31/12/2018) A S E T
1 Kas 91.017,00 60.071,00
2 Kas dalam Valuta Asing -
-3 Surat Berharga -
-4 Penempatan pada Bank Lain 882.714,00 1.425.420,00 6 Penyisihan Kerugian -/- -
-Jumlah 882.714,00 1.425.420,00 7 Kredit yang diberikan
a. Pihak terkait 145.000,00 185.000,00
b. Pihak tidak terkait 12.387.387,00 10.289.276,00
8 Penyisihan Kerugian -/- (179.801,00) (137.965,00)
Jumlah Kredit yang Diberikan 12.352.586,00 10.336.311,00 9 Agunan yang Diambil Alih
10 Aktiva Tetap dan Inventaris - a. Tanah dan gedung - b. Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai gedung -/- -
c. Inventaris 414.089,00 456.863,00
d. Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai inventaris -/- (325.441,00) (381.722,00) Jumlah aset tetap dan inventaris 88.648,00 75.141,00 11 Aset Tidak Berwujud -
-Akumulasi Amortisasi -/- -
-12 Aset Lain-Lain 176.296,00 272.455,00
J U M L A H A K T I V A 13.591.261,00 12.169.398,00
LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BPR SUMBER ARTA Tanggal 31 Desember 2019
No. Pos - Pos
12 Posisi Posisi yang sama Tanggal laporan tahun sebelumnya
(31/12/2019) (31/12/2018) LIABILITAS 1 Liabilitas Segera 143.988 107.140 2 Simpanan a. Tabungan 377.486 443.683 b. Deposito 5.860.000 5.525.000
3 Simpanan dari Bank Lain - -4 Pinjaman Yang Diterima - -5 Dana Setoran Modal-Kewajiban - -6 Liabilitas Lainnya 38.363 44.829 Total Liabilitas 6.419.837 6.120.652 Ekuitas
7 Modal Disetor
a. Modal Dasar 6.000.000 2.000.000 b. Modal yang belum disetor -/- (4.500.000) (1.000.000) 8 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) -
a. Agio (Disagio) - b. Modal Sumbangan - c. Dana Setoran Modal-Ekuitas - d. Tambahan Modal Disetor Lainnya - -9 Ekuitas Lain
a. Keuntungan (Kerugian) dari Perubahan Nilai Aset
Keuangan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual - b. Keuntungan Revaluasi Aset Tetap - c. lainnya - d. Pajak Penghasilan terkait dengan Ekuitas Lain - -10 Cadangan
a. Cadangan Umum 300.000 200.000 b. Cadangan Tujuan -
-11 Laba (Rugi) 4.848.746
a. Tahun - tahun Lalu 4.748.746 b. Tahun Berjalan 622.664 -J U M L A H EKUITAS 7.171.410,00 6.048.746,00
LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BPR SUMBER ARTA Tanggal 31 Desember 2019
No. Pos - Pos
13
(Dalam ribuan Rupiah) Posisi Posisi yang sama
Tanggal laporan tahun sebelumnya
(31/12/2019) (31/12/2018)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
- Bunga Kontraktual 1.983.727 1.903.166 - Provisi Kredit 144.492 125.021 - Biaya Transaksi -/- 13.125 13.745
Jumlah Pendapatan Bunga 2.115.094 2.014.442
Pendapatan Lainnya 194.871 374.121
Jumlah Pendapatan Operasional 2.309.965 2.388.563
Beban Bunga
- Bunga Kontraktual 488.466 439.539 - Biaya Transaksi 1.020 885 Beban Kerugian Restrukturisasi Kredit - -Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 87.121 63.912 Beban Pemasaran - -Beban Penelitian dan Pengembangan - -Beban Administasi dan Umum 1.069.556 955.940 Beban Lainnya 57.995 52.973
Jumlah Beban Operasional 1.704.158 1.513.249 LABA (RUGI) OPERASIONAL 605.807 875.314 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan Non Operasional 46.263 19.460 Beban Non Operasional
- Kerugian Penjualan/Kehilangan - 230.000 - Lain-lain 17.625 26.645
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 28.638 (237.185) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM
PAJAK PENGHASILAN 634.445 638.129
Taksiran Pajak Penghasilan 11.781 34.319
JUMLAH LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 622.664 603.810 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
- Keuntungan Revaluasi Aset tetap - -- Lainnya - -- Pajak Penghasilan Terkait - -Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi
- Keuntungan (Kerugian) dan Perubahan a. Nilai Aset Keuangan Dalam Kelompok Tersedia untuk
Dijual - -- Lainnya - -- Pajak Penghasilan Terkait -
-PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH
PAJAK -
-TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 622.664 603.810
LAPORAN LABA RUGI PT. BPR SUMBER ARTA Tanggal 31 Desember 2019
14 ( Dalam Ribuan Rupiah )
Posisi
Posisi yang samaTanggal laporan
tahun sebelumnya(31/12/2019)
(31/12/2018)
TAGIHAN KOMITMEN1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum ditarik -
-2. Tagihan Komitmen Lainnya -
-KEWAJIBAN KOMITMEN -
-1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 2. Penerusan kredit
3. Kewajiban Komitmen Lainnya -
-TAGIHAN KONTIJENSI
1. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 279.100,00 252.748,00 2. Aset produktif yang dihapus buku 199.468,00 214.056,00 3. Agunan dalam proses penyelesaian kredit 79.632,00 38.692,00 4. Tagihan Kontijensi Lainnya -
-KEWAJIBAN KONTIJENSI -
-REKENING ADMINISTRATIF LAINNYA -
-LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
PT. BPR SUMBER ARTA
Tanggal 31 Desember 2019
15 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT. BPR SUMBER ARTA Tanggal 31 DESEMBER 2019
(Dalam Ribuan Rupiah)
Posisi Posisi Yang Sama Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
(31/12/2019) (31/12/2018)
Modal Disetor
- Modal Dasar 6.000.000 2.000.000 - Modal yang belum disetor -/- (4.500.000) (1.000.000)
Tambahan Modal Disetor - -- Agio (Disagio)
- Modal Sumbangan - -- Dana Setoran Modal - -- Tambahan Modal Disetor Lainnya - -Ekuitas Lain
- Keuntungan (Kerugian) dari Perubahan Nilai Aset
Keuangan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual - -- Keuntungan Revaluasi Aset Tetap - -- Lainnya - -- Pajak penghasilan terkait dengan Ekuitas Lain - -Cadangan
- Cadangan Umum 300.000 200.000 - Cadangan Tujuan -
-Laba (Rugi) 4.848.746
- Tahun - tahun Lalu 4.748.746 - Tahun Berjalan 622.664
JUMLAH 7.171.410 6.048.746 POS - POS
16
LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF PT. BPR SUMBER ARTA
Tanggal 31 Desember 2019
( Dalam ribuan rupiah)
Keterangan
Desember 2019
L DPK KL D M Jumlah
Penempatan pada bank lain 882.714 0 0 0 0 882.714
Kredit yang diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum
c. Kepada non bank – pihak terkait d. Kepada non bank – pihak tidak
terkait 0 0 145.000 11.566.639 0 0 0 540.786 0 0 0 133.270 0 0 0 262.478 0 0 0 338.070 0 0 145.000 12.520.670
Jumlah Aser Produktif 12.594.353 540.786 133.270 262.478 338.070 13.548.384 Rasio – rasio % a. NPL net b. KPMM c. LDR d. ROA e. KAP f. PPAP g. BOPO h. Cash Ratio 2,31% 100,23% 96,73% 4,96% 2,70% 100,00% 73,85% 15,22%
LAPORAN INFORMASI LAIN PT. BPR SUMBER ARTA Tanggal 31 Desember 2019
PENGURUS BPR PEMEGANG SAHAM PSP
(Ya/Tidak)
Ultimate Shareholders
DIREKSI 1. AGUNG MULYANTO (75,00%)
2. HARTONO SETIAWAN (25,00%)
Ya 1. AGUNG MULYANTO
1. FENNY EVAYANTI Tidak
DEWAN KOMISARIS 1. AGUNG
MULYANTO 2. ARY DWI
17
LAPORAN ARUS KAS PT. BPR SUMBER ARTA
Per 31 Desember 2019
(Dalam ribuan rupiah)
Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Neto
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi kas bersih diperoleh dari kegiatan operasi :
- Penyusutan Aset Tetap - Penyisihan kerugian untuk : - Penempatan pada bank lain - Kredit
- Amortisasi :
- Provisi/biaya transaksi - Aset tidak berwujud
- Pendapatan bunga yang ditangguhkan Penurunan nilai agunan yang diambil alih Laba penjualan asset tetap
Selisih kurs valuta asing
Perubahan asset dan kewajiban operasi : - Penempatan pada bank lain
- Pendapatan bunga yang akan diterima - Kredit yang diberikan
- Agunan yang diambil alih - Aset lain-lain - Kewajiban segera - Utang bunga - Utang pajak - Simpanan : - Tabungan - Deposito berjangka - Simpanan dari bank lain - Pinjaman yang diterima - Kewajiban imbalan kerja - Kewajiban lain-lain
Arus kas neto dari aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian/penjualan aset tetap dan inventaris
Pembelian/penjualan aset tidak berwujud Pembelian/penjualan Sertifikat Bank Indonesia
Arus kas neto dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan/pembayaran pinjaman subordinasi Penerimaan/pembayaran modal pinjaman Pembayaran dividen
Modal disetor Cadangan umum Cadangan tujuan Perubahan Laba Ditahan
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan Kenaikan (Penurunan) Arus Kas Kas dan Setara Kas Awal Periode Kas dan Setara Kas Akhir Periode
622.664 (56.281) - 41.836 46.634 - - - - - 542.706 38.143 (2.104.732) - 58.016 36.848 5.493 - (66.197) 335.000 - - - (11.958) (511.828) 42.774 - - 42.774 - - - 500.000 100.000 - (100.000) 500.000 30.946 60.071 91.017 603.810 30.149 - (251.486) 1.623 - - - - - (249.857) 101.488 (388.831) - (77.599) 55.130 (93) - 2.615 115.000 - - - 14.875 (43.176) (14.095) - - (14.095) - - - - - - - - - (57.271) 117.342 60.071
18
OPINI DARI AKUNTAN PUBLIK
Opini dari Kantor Akuntan Publik Wartono & Rekan selaku KAP yang melakukan audit laporan keuangan tahun 2019 adalah Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas
DISCLOSURE
1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
a. Laporan Keuangan PT. BPR Sumber Arta menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kas. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah.
Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
c. Kebijakan Akuntansi BPR
Kas dan setara kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Pendapatan bunga yang akan diterima
Pendapatan bunga yang akan diterima adalah pendapatan bunga dari kredit dan penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (Performing) yang telah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya.
Pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar diakui secara akrual. Pendapatan bunga tersebut diamortisasi selama jangka waktu kredit, amortisasinya diakui sebagai pendapatan bunga kontraktual.
Jika kredit dilunasi oleh nasabah sebelum jatuh tempo, maka sisa dari pendapatan bunga yang belum diamortisasi di akui sebagai pendapatan bunga kredit kontraktual.
Kredit yang diberikan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
19 jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Nilai buku awal kredit yang diberikan diakui sebesar pokok kredit dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang ditanggung BPR.
Provisi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai penambah pendapatan bunga.
Biaya transaksi dalam rangka pemberian kredit (yang ditanggung BPR) diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai pengurang pendapatan bunga.
Kredit yang diberikan disajikan di neraca sebesar pokok kredit/baki debet dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. Saldo Penyisihan Kerugian Kredit disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang diberikan. Penyisihan tersebut merupakn jumlah kerugian atas kredit yang diberikan, yang ditetapkan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Kredit diklasifikasikan sebagai non performing loan pada saat pokok kredit telah lewat jatuh tempo atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga kredit tersebut diragukan. Pendapatan bunga kredit yang telah diklasifikasikan sebagai non performing tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.
Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Di dalam kredit tidak termasuk bentuk-bentuk pembiayaan yang didasarkan pada prinsip pada bank syariah.
Penyisihan Kerugian Kredit
Penyisihan Kerugian Kredit dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif. Penyisihan kerugian kredit yang diklasifikasikan dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh aset produktif, disajikan sebagai pos pengurang (off setting account) dari saldo.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dibentuk berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.03/2018. Bank wajib membentuk PPAP umum dan PPAP khusus, dengan penjelasan sebagai berikut :
PPAP umum
PPAP umum ditetapkan paling kurang 0,50% dari aset produktif yang tergolong lancar.
PPAP Khusus
20 a. 0,5% (nol koma lima persen) berlaku sejak tanggal 1 Desember 2019
sampai dengan tanggal 30 November 2020.
b. 1% (satu persen) berlaku sejak tanggal 1 Desember 2020 sampai dengan tanggal 30 November 2021.
c. 3% (tiga persen) berlaku sejak tanggal 1 Desember 2021.
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan adalah sebagai berikut :
a) 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid berupa SBI, surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia, tabungan dan/atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, dan/atau logam mulia yang disertai surat kuasa gadai;
b) 85% (delapan puluh lima persen) dari nilai pasar untuk agunan berupa emas perhiasan;
c) 80% (delapan puluh persen) dari nilai hak tanggungan atau fidusia untuk agunan tanah dan/atau bangunan yang memiliki sertipikat yang dibebani dengan hak tanggungan atau fidusia;
d) 70% (tujuh puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan sampai dengan 12 (dua belas) bulan terakhir dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai resi gudang;
e) 60% (enam puluh persen) dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atau nilai pasar berdasarkan penilaian oleh penilai independen untuk agunan berupa tanah dan/atau bangunan yang memiliki sertipikat yang tidak dibebani dengan hak tanggungan atau fidusia;
f) 50% (lima puluh persen) dari NJOP berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau surat keterangan NJOP terakhir dari instansi berwenang, atau dari nilai pasar berdasarkan penilaian oleh penilai independen atau instansi berwenang, untuk agunan berupa tanah dan/atau bangunan dengan kepemilikan berupa surat pengakuan tanah adat;
g) 50% (lima puluh persen) dari harga pasar, harga sewa, atau harga pengalihan, untuk agunan berupa tempat usaha yang disertai bukti kepemilikan atau surat izin pemakaian atau hak pakai atas tanah yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dan disertai dengan surat kuasa menjual atau pengalihan hak yang dibuat atau disahkan oleh notaris atau dibuat oleh pejabat lain yang berwenang;
h) 50% (lima puluh persen) dari nilai hipotek atau fidusia berupa kendaraan bermotor, kapal, perahu bermotor, alat berat, dan/atau mesin yang menjadi
21 satu kesatuan dengan tanah, yang disertai dengan bukti kepemilikan dan telah dilakukan pengikatan hipotek atau fidusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
i) 50% (lima puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan lebih dari 12 (dua belas) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan terakhir dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai resi gudang;
j) 50% (lima puluh persen) untuk bagian dari Kredit yang dijamin oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melakukan usaha sebagai penjamin Kredit dengan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum bank perkreditan rakyat; atau
k) 30% (tiga puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan lebih dari 18 (delapan belas) bulan namun belum melampaui 24 (dua puluh empat) bulan terakhir dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai resi gudang.
Penghapusan kredit (hapus buku) adalah tindakan administratif BPR untuk menghapus buku kredit macet dan neraca sebesar kewajiban debitur tanpa menghapus hak tagih BPR kepada debitur.
Penghapusan Hak Tagih (Hapus Tagih) adalah tindakan BPR menghapus kewajiban debitur yang tidak dapat diselesaikan.
Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih adalah aset yang diperoleh bank dalam rangka penyelesaian kredit baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur telah dinyatakan macet, dengan kewajiban untuk segera dicairkan.
Pada saat pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih pada nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, maksimum sebesar kewajiban debitur. Bank tidak boleh mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset.
Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjual. Apabila agunan yang diambil alih mengalami pemulihan penurunan nilai diakui maksimum sebesar rugi penurunan niali yang telah diakui. Pada saat penjualan, selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional.
22 Aset Tetap dan Inventaris
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dengan SAK ETAP Bab 15. Seluruh aset tetap (kecuali tanah) disusutkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tersebut. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan ketetapan menteri keuangan No. 138/KMK.3/2002, sebagai berikut :
Jenis Aktiva Tetap
Umur
Aktiva Prosentase
Bangunan 20 tahun 5%
Kendaraan 4-8 tahun 12,50% - 25% Inventaris golongan I 4 tahun 25% Inventaris golongan II 8 tahun 12,5%
Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai beban pada laporan laba rugi periode terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan (kapitalisasi).
Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga antara lain berasal dari kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain.
Pendapatan bunga meliputi antara lain pendapatan bunga kontraktual serta amortisasi provisi dan biaya transaksi.
Pendapatan bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga dari kredit dan penempatan pada bank lain yang non performing. Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit non performing, maka :
a) Membatalakan bunga kredit (bunga kontraktual) yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur
b) Bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi (pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).
Beban Bunga
23 Pajak Penghasilan
Bank mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Beban pajak ditentukan berdasarkan omset penghasilan dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif yang berlaku.
Kewajiban Imbalan Kerja
Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 menjelaskan bahwa imbalan kerja terdiri dari uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak dan jaminan sosial kerja. PT. BPR Sumber Arta belum melakukan kewajiban imbalan kerja.
2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan a. Kas
Kas per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 91.017 ribu.
b. Penempatan Pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain adalah penempatan atau simpanan milik BPR pada bank lain dengan menunjang kelancaran aktivitas operasional dalam rangka memperoleh penghasilan berupa bunga. Jumlah penempatan pada bank lain per 31 Desember 2019 adalah Rp 882.714 ribu. Adapun rincian penempatan pada bank lain per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Giro BCA 69.777
Giro Bank Bumi Arta 712.517
Giro BRI 100.420
Jumlah 882.714
d. Kredit Yang Diberikan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara BPR dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jumlah baki debit kredit yang diberikan per 31 Desember 2019 adalah Rp 12.665.671 ribu. Rincian kredit yang diberikan posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
24
Dalam ribuan rupiah
Kredit Umum 6.415.540
Kredit Pensiunan 3.465
Kredit Sariwarna 246.088
Kredit Umum Flat 5.822.043
Kredit Menurun 178.535
Jumlah 12.665.671
Provisi dan Administrasi - 133.358
Biaya Transaksi 61
12.532.374
e. Aset Tetap dan Inventaris
Pada saat perolehan, asset tetap dan inventaris diakui sebesar biaya perolehan. Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan. Rincian asset tetap dan inventaris per 31 Desember 2019 yaitu :
Dalam ribuan rupiah
Inventaris 414.089
Akum.Penyusutan - 325.442
Jumlah Aset Tetap dan Inventaris 88.647
f. Aset Lainnya
Aset lain-lain adalah pos-pos asset yang disajikan tersendiri. Aset lain-lain diakui pada saat terjadinya sebesar biaya perolehan. Total asset lainnya per 31 Desember 2019 adalah Rp 176.296 ribu. Adapun rincian asset lainnya adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 99.104
Biaya Dibayar Dimuka 76.718
Lainnya 474
Jumlah 176.296
Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima
Pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2019 adalah Rp. 99.104 ribu. Pendapatan bunga yang akan diterima merupakan pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar (performing). Rincian pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2019 yaitu seperti berikut :
25
Dalam ribuan rupiah
PYAD Kredit Umum 41.593
PYAD Kredit Pensiunan 37 PYAD Kredit Sariwarna 2.902 PYAD Kredit Umum Flat 51.484
PYAD Kredit Menurun 3.088
Jumlah 99.104
g. Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas atau kewajiban yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih dan harus segera dibayar. Transaksi liabilitas segera diakui pada saat kewajiban telah jatuh tempo; atau kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh pemiliknya baik dengan perintah dari pemberi amanat maupun tidak. Rincian liabilitas segera per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Liabilitas Kepada Pemerintah :
Liabilitas - PPh Tabungan 183
Liabilitas - PPh Deposito 7.223
Liabilitas - PPh Karyawan 666
Liabilitas - PPh Ps.23 Atas Sewa 108
Titipan Nasabah :
Titipan Nasabah-Debitur/Sementara 17.197
Titipan Nasabah-Notaris 60.157
Titipan Nasabah-Astek 2.414
Titipan Asuransi 54.103
Titipan Nasabah Lainnya 1.937
Jumlah 143.988
h. Simpanan
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR. Adapun simpanan yang dihimpundari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Transaksi tabungan dan deposito diakui sebesar nilai nominal penyetoran maupun penarikan atau pencairan. Rincian simpanan PT. BPR Sumber Arta posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Tabungan : Tabungan Rejeki 200.133 Tabungan Wajib 164.132 Tabungan Simpel 13.221 Jumlah 377.486 Deposito : Deposito 1 bulan 4.175.000 Deposito 3 bulan 1.685.000 Jumlah 5.860.000
26
i. Liabilitas Lainnya
Liabilitas lainnya merupakan pos yang dimaksudkan untuk menampung kewajiban BPR yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu pos kewajiban yang ada. Kewajiban lain-lain diakui sebesar jumlah yang harus diselesaikan, disajikan secara gabungan, kecuali nilainya material maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca. Rincian kewajiban lain-lain per 31 Desember 2019 yaitu :
Dalam ribuan rupiah
Utang Bunga :
Utang Bunga Deposito 21.697
Taksiran Pajak Penghasilan 1.022
Lainnya :
Cadangan Pendidikan 15.644
Jumlah 38.363
j. Ekuitas
Modal disetor diakui pada saat penerimaan setoran modal baik berupa dana kas maupun aset non-kas yang dicatat berdasarkan Jumlah uang yang diterima. Berdasarkan akta notaris Ina Megahwati, SH no.41 tanggal 28 Juni 2019 modal dasar PT BPR Sumber Arta Rp 6.000.000 ribu dan penambahan modal disetor sebesar Rp 500.000 ribu. Posisi permodalan PT. BPR Sumber Arta adalah sebagai berikut :
(LEMBAR) % Total (Ribuan Rp)
Agung Mulyanto 1.125 75 1.125.000
Hartono Setiawan 375 25 375.000
Jumlah 1.500 100 1.500.000
JUMLAH SAHAM NAMA
k. Pendapatan Bunga, Provisi dan Administrasi
Pendapatan bunga kredit kategori performing diakui secara akrual, sedangkan pendapatan bunga kredit non performing diakui secara kas. Provisi dan administrasi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus dan diakui sebagai penambah pendapatan bunga. Biaya Transaksi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus dan diakui sebagai pengurang pendapatan kredit. Rincian pendapatan bunga, provisi dan amortisasi per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
27
Dalam ribuan rupiah
Pendapatan Bunga dari Bank Lain
Pendapatan Bunga Giro 57.844
Pendapatan Bunga Pihak Ketiga Bukan Bank :
Pend. Kredit Umum 897.132
Pend. Kredit Pensiunan 6.826
Pend. Kredit Sariwarna 52.584
Pend. Kredit Umum Flat 922.405
Pend. Kredit Menurun 46.936
1.925.883
Pendapatan Provisi dan Administrasi
Pend. Provisi 72.246
Pend. Administrasi 72.246
144.492
Biaya Transaksi - 13.125
Jumlah Pendapatan Bunga 2.115.094
l. Beban Bunga
Beban bunga diakui secara akrual dan dinilai sebesar jumlah yang menjadi kewajiban BPR. Rincian beban bunga per 31 Desember 2019 sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Beban Bunga Kontraktual :
Tabungan 17.865
Deposito 458.701
Biaya Bunga Lainnya 11.900
488.466
Biaya Transaksi - Kredit Pihak Ketiga 1.020
Jumlah 489.486
m. Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya merupakan berbagai pendapatan yang timbul dari aktivitas yang mendukung kegiatan operasional BPR. Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat memenuhi persyaratan sebesar jumlah yang menjadi hak BPR. Pendapatan Operasional Lainnya per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
28
Dalam ribuan rupiah
Pemulihan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 30.463 Lainnya :
Pend. Administrasi Tabungan 270
Pend. Administrasi Tabungan Pasif 23.989
Pend. Administrasi Kredit 250
Pend. Denda dari Kredit 36.934
Pend. Bunga Kredit yg Sudah Lunas 2.453
Pend. Pinalti Kredit 96.878
Pend. Pencairan Deposito 3.600
Pend. Selisih Kas 7
Pend. Lainnya 27
Jumlah 194.871
n. Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif diakui pada saat terjadinya. Beban penyisihan kerugian asset produktif posisi tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Beban PPAP Penempatan Pada Bank Lain
-Beban PPAP Kredit yang Diberikan 87.121
Jumlah 87.121
o. Beban Administrasi Umum
Beban administrasi umum diakui pada saat terjadinya atau timbulnya beban. Rincian beban administrasi umum posisi tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Beban Tenaga Kerja 715.498
Beban Pendidikan dan Pelatihan 30.428
Beban Sewa 177.110
Beban Penyusutan/penghapusan 29.801
Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud 3.208
Beban Premi Asuransi 156
Beban Pemeliharaan dan Perbaikan 6.056
Beban Barang dan Jasa 106.375
Beban Pajak-Pajak 924
Jumlah 1.069.556
p. Beban Operasional Lainnya
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya atau timbulnya beban Beban operasional lainnya per 31 Desember 2019 PT. BPR Sumber Arta adalah sebagai berikut :
29
Dalam ribuan rupiah
Beban Lainnya-Administrasi ABA 1.669
Beban Lainnya-Biaya Pungutan OJK 10.000
Beban Lainnya-Notaris 12.500
Beban Lainnya-Kredit Bermasalah 800
Beban Lainnya-Audit 21.250
Beban Lainnya-Insentif 3.484
Beban Lainnya-Karcis Tol Tiket dan Parkir 3.066
Beban Lainnya-Umum 5.226
Jumlah 57.995
q. Pendapatan Non Operasonal
Pendapatan non operasional adalah semua pendapatan yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR. Pendapatan non operasional diakui sebesar jumlah yang menjadi hak BPR. Pendapatan Non Operasional per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Pendapatan Non Operasional Lainnya :
Pend. Dari Notaris 13.240
Pend. Dari Asuransi 29.023
Jumlah 42.263
r. Beban Non Operasional
Beban non operasional adalah semua beban yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR. Beban non operasional diakui sebesar jumlah yang menjadi hak BPR.Beban non operasional per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Lainnya :
Beban Non Ops Lain - Sumbangan 1.350
Beban Non Ops Lain - Denda-Denda 150
Beban Non Ops Lain - Pengamanan 8.400
Beban Non Ops Lain - Lainnya 7.725
Jumlah 17.625
s. Taksiran Pajak Penghasilan
Taksiran pajak penghasilan posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam ribuan rupiah
Taksiran Pajak Penghasilan 11.781
(a) Saldo dan Transaksi Dengan Pihak-Pihak Yang Memiliki Hubungan
Istimewa Bank mengadakan transaksi dengan pihak-pihak terkait dengan bank.
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak,
30 diungkapkan pada laporan keuangan yaitu seperti halnya untuk transaksi-transaksi sebagai berikut :
a. Kredit Pihak Terkait
Jumlah dan kualitas kredit pihak terkait per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Dalam Ribuan Rupiah
Nama Peminjam Hubungan
Keterkaitan
Tanggal Realisasi
Jumlah
Pinjaman Baki Debet Kol
Ary Dwi Santosa Komisaris 06/07/2018 100.000 71.667 L
Ary Dwi Santosa Komisaris 16/08/2018 100.000 73.333 L
Jumlah 200.000 145.000
Terdapat kredit yang diberikan kepada pihak terkait kepada Ary Dwi Santosa selaku Komisaris PT. BPR Sumber Arta dengan kualitas lancar. Jumlah baki debet kredit terkait adalah sebesar Rp 145.000 ribu atau sebesar 1,14% dari total baki debet kredit yang diberikan.
b. Tabungan Pihak Terkait
Rincian tabungan pihak terkait per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Dalam Ribuan Rupiah
Nomor Rekening Nama Jumlah Tabungan
01.101.00005 Hartono Setiawan 51.842 01.101.00050 Pudjiastuti 66 01.101.00223 Pudjiastuti 17.916 01.101.00236 Ary Dwi Santosa 45 01.102.02567 Ary Dwi Santosa 8.258 01.101.00187 Fenny Evayanti 27 01.101.00330 Novian Utomo 21 01.101.00290 Robena 8.073 01.103.00005 Nadiah Fatih Khairunnisa 150 Jumlah 86.398
Jumlah tabungan pihak terkait sebesar Rp 86.398 ribu tersebut diatas adalah 22,88% dari total tabungan.
c. Deposito Pihak Terkait
Rincian deposito pihak terkait per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Nomor Rekening Nama
Nominal Deposito
01.201.00009 Hartono Setiawan 500.000 01.201.00001 Susana 150.000 01.201.00007 Juliany 300.000
31
01.201.00014 Wenny Rosamaria 500.000 01.201.00016 Juliany 400.000 01.201.00017 Juliany 300.000 01.201.00022 PT. Sumber Baru Rejeki Abadi QQ Agung Mulyanto 1.000.000 01.202.00005 Pudjiastuti 405.000 01.201.00002 Johan Idris Haryanto 100.000 01.201.00003 Cittavati Giana 100.000 01.201.00026 Ary Dwi Santosa 15.000 01.201.00028 Juliany 200.000 01.201.00029 Juliany 450.000 01.201.00031 Cittavati Giana 70.000 01.201.00032 Juliany 500.000 01.202.00016 Pudjiastuti 100.000 01.201.00023 Hartono Setiawan 120.000 Jumlah 5.210.000
Total deposito PT. BPR Sumber Arta per 31 Desember 2019 adalah Rp 5.860.000 ribu sehingga jumlah deposito pihak terkait tersebut adalah 88,91% dari total deposito.
(b) Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
Tidak terdapat perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan di Laporan Keuangan tahun 2019, sehingga tidak diperlukan pengungkapan-pengungkapan tambahan.
(c) Kesalahan
Tidak terdapat kesalahan di Laporan Keuangan Tahunan 2019
3. Komitmen dan Kontijensi
Komitmen :
POS – POS 2019
Tagihan Komitmen
- Fasilitas Pinjaman diterima yang belum digunakan -
- Tagihan Komitmen Lainnya -
Kewajiban Komitmen
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik -
- Penerusan kredit (channeling) -
- Kewajiban Komitmen Lainnya -
Jumlah Tagihan Komitmen -
Pada posisi tanggal 31 Desember 2019 BPR Sumber Arta tidak memiliki fasilitas komitmen.
Kontijensi :
POS – POS 2019
Tagihan Kontijensi
- Pendapatan bunga dalam penyelesaian 199.468
- Aset produktif yang dihapus buku 79.632
32
- Tagihan Kontijensi Lainnya -
Kewaajiban Kontijensi -
Jumlah Tagihan Komitmen 279.100
Pada laporan kontinjensi pos pendapatan bunga dalam penyelesaian sebesar Rp 199.468 ribu. Manajemen merencanakan untuk menekan pos tersebut serendah mungkin melalui penagihan yang insentif terhadap kredit-kredit non lancar.
Jumlah aset produktif yang dihapus buku sebesar Rp 79.632 ribu merupakan jumlah total saldo pokok sebesar Rp 53.515 ribu dan tunggakan bunga kredit hapus buku sebesar Rp 26.117 ribu. Selama tahun 2019 bank melakukan hapus buku terhadap 4 (empat) debitur dengan total baki debet yang dihapus buku sebesar Rp 14.823 ribu. Pada tahun 2019 tidak terdapat pembayaran atas asset produktif yang dihapus buku sebelumnya.
Tidak terdapat pengungkapan kontinjensi berupa perkara atau sengketa hukumyang berpotensi menimbulkan pengeluaran biaya pada masa yang akan datang serta tidak terdapat kemungkinan kewajiban pajak tambahan yang meliputi jenis ketetapanpajak, jenis pajak, tahun pajak, jumlah pokok pajak, dan denda.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Bagi
BPR dan PA BPR serta Peraturan Lainnya
Tidak terdapat perubahan pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi BPR
Reklasifikasi
Tidak terdapat reklasifikasi untuk Laporan Keuangan Tahunan 2019
Informasi Penting Lain antara lain Sifat, Jenis, Jumlah dan Dampak dari
Peristiwa atau Keadaan Tertentu yang Mempengaruhi Kinerja BPR
Tidak terdapat informasi penting lain yang mempengaruhi kinerja BPR
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Event) Meliputi Urutan
Peristiwa serta Jumlah Moneter yang Mempengaruhi Akun-Akun Laporan Keuangan
Tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang mempengaruhi akun-akun laporan keuangan
SURAT KOMENTAR (MANAGEMENT LETTER)
Secara umum, kondisi usaha BPR mengalami peningkatan kinerja. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah asset dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2018 jumlah asset sebesar Rp 12.169.398 ribu sedangkan pada tahun 2019 ini mengalami peningkatan menjadi Rp 13.591.248 ribu.
Peningkatan pada sisi aktiva terutama pada pos kredit yang diberikan bersih dimana pada pos tersebut mengalami peningkatan sebesar 19,50 %. Namun pada penempatan pada
33 bank lain mengalami penurunan sebesar Rp 542.706 ribu dari tahun lalu sehingga jumlah penempatan pada bank lain pada tahun 2019 adalah Rp 882.714 ribu.
Pada sisi pasiva terdapat peningkatan pada pos liabilitas segera sebesar Rp 36.848 ribu dari tahun 2018 sebesar Rp 107.140 ribu sehingga menjadi Rp 143.988 ribu. Pos deposito juga mengalami peningkatan sebesar 6,06% atau Rp 335 ribu. Pada tahun 2019 deposito sebesar Rp 5.860.000 ribu sedangkan pada tahun 2018 sebesar Rp 5.525.000 ribu. Namun untuk pos tabungan mengalami penurunan Rp 106.197 ribu dimana pada tahun 2018 tabungan sebesar Rp 443.683 ribu namun pada tahun 2019 turun menjadi Rp 377.486 ribu.
Pada ekuitas terdapat penambahan modal disetor sebesar Rp 500.000 ribu. Modal dasar juga mengalami penambahan dimana pada tahun 2018 sebesar Rp 2.000.000 ribu, pada tahun 2019 ini menjadi Rp 6.000.000 ribu. Cadangan umum juga mengalami penambahan Rp 100.000 ribu sehingga menjadi Rp 300.000 ribu.
Laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp 622.664 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa laba mengalami peningkatan sebesar Rp 18.854 ribu atau 3,12% dari tahun 2018 yang sebesar Rp 603.810 ribu.
Rasio 31 Desember 2019 Kategori
CAR 100,23 SEHAT KAP 2,70 SEHAT PPAP 100,00 SEHAT NPL Net 2,31 SEHAT ROA 4,96 SEHAT BOPO 73,85 SEHAT
CASH RATIO 15,22 SEHAT