• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A: Lembar Bimbingan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN A: Lembar Bimbingan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

xviii

(2)
(3)
(4)
(5)

xxii

LAMPIRAN B: Transkrip Wawancara

Nama Narasumber 1 : Suryadi

Tanggal Wawancara : 14 September 2020

Tempat Wawancara : Samsat Jakarta Utara dan Jakarta Pusat

P : Pewawancara N : Narasumber

P : Pak, nama saya andrew oscarino pak, saya mahasiswa dari universitas multimedia nusantara pak, ingin mewawancara bapak tentang tugas akhir saya yang berjudul merokok sambil berkendara motor pak, boleh perkenalan diri pak, nama, umur, pekerjaan bapak.

N : nama Suryadi pangkat BRIPKA pekerjaan polisi P : sudah berapa lama bapak bertugas?

N : bertugas 18 tahun. P : bapak bertugas dimana?

N : saya di bagian LAKALANTAS. P : di daerah mana pak?

N : di jakarta utara.

P : opini bapak tentang perilaku pengendara motor di jakarta bagaimana pak?

N : pengendara sepeda motor menurut saya kurang mematuhi aturan yang ada terus tingkat perilakunya menurun masalah ketertiban terlihat di lampu merah

(6)

xxiii

udah ada garis stop dan sebagainya masih aja diambil jalur, ada ruang juga diambil, biar bisa di depan dan cepat trotoar diambil biar cepat sampai tujuannya. P : jadi mereka kurang menjaga arus lalu lintas ya pak?

N : kurang tertib, kurang mematuhi aturan yang ada

P : Bapak boleh ga ceritakan pengalaman bapak masalah kasus orang yang merokok sambil berkendara motor?

N : Oh iya sering kita melihat itu, ya mungkin budaya atau karakter merokok itu tadi menurut saya dalam hal ini mengganggu juga untuk berlalu lintas, yang pertama mengganggu konsentrasi karena ada api, ga tau kena muka atau apa, udah kehilangan konsentrasi, tidak melihat lalu lintas di sekitarnya mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, menurut saya pribadi begitu karena saya kan bagian kecelakaan, awal mula dari suatu pelanggaran memang ga terjadi setiap saat kita melanggar belum tentu terjadi kecelakaan, tapi salah satunya tuh menyebabkan terjadinya karena kan mengganggu konsentrasi tadi.

P : Ada ga sih pak menurut bapak dampaknya ke negara dari segala sisi N : Kalau dampaknya sih saya ga bisa terlalu menjawab karena kan, ya mungkin keuntungan ke negara karena rokok laku ada pemasukan.

P : Menurut bapak pelaku ini, menurut bapak bapak bisa ga ceritain ciri-ciri dari jenis kelamin, perkiraan umur, perkiraan pekerjaan?

N : Sepengamatan saya, kebanyakan kaum laki, umur ya macem2 ada tua dan muda 16-17 gitu pernah liat yang sedeng 20-40 sering liat, yang udah berumur pun 40 keatas juga pernah liat. Perkiraan pekerjaan saya ga bisa

(7)

xxiv

mengamati karena ga terlalu kelihatan karena kan naik motor pake helm dan jaket, kurang kelihatan jadinya.

P : Kalau masalah merokok sambil berkendara motor ini belum keluar ya pak peraturan spesifiknya pak?

N : Belum ada, jadi kalau itu ga masuk ke UU yang tentang aktivitas yang mengganggu konsentrasi.

P : Pak menurut PERMENHUB nomor 12 tahun 2019 pasal 6 huruf C yang bunyinya “Pengemudi dilarang merokok dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu konsentrasi ketika sedang mengendarai motor” itu bukan wewenang bapak ya?

N : Kalau PERMENHUB itu PPNS yang menegakkan kalau undang-undang 22 tahun 2009 kami yang menegakkan

P : Boleh dikonfirmasi bunyi yang UU 22 tahun 2009

N : Lalu lintas di jalan kan di atur oleh UU 22 tahun 2009 tentang LLAJ P : Sekian dari wawancara saya bapak, terima kasih banyak atas ketersediaan bapak.

(8)

xxv

LAMPIRAN C: Transkrip Wawancara 2

Nama Narasumber 1 : Gloria Deo Matondang Tanggal Wawancara : 23 September 2020

Tempat Wawancara : DISHUB Provinsi DKI Jakarta, Jati Baru, Jakarta Pusat

P : Pewawancara

N : Narasumber

P : Perkenalkan diri dulu pak, nama saya Andrew Oscarino, pak saya adalah mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Saya di sini ingin mewawancara bapak tentang kasus pengendara motor sambil merokok boleh bapak perkenalkan diri dulu pak dari nama, umur, pekerjaan, berapa lama bapak bekerja, bertugas di mana Pak

N : Nama saya Gloria Deo Matondang, saya berasal dari Medan, saya bertugas di dinas perhubungan ini kurang lebih 5 tahun, saya dari satpol PP, awal saya dari satpol PP dulunya jamannya bimbingan pak Ahok, dimutasi dari sana ke dinas perhubungan, saya bekerja di dinas perhubungan tahun 2015 per bulan maret, kurang lebih udah hampir 5 tahun ya, saya menunjang di pendidikan perhubungan ini saya berdinas juga di Jakarta Barat awalnya dan saya sebagai derek 2017 saya dimutasi lagi pindah ke dinas perhubungan dan saya sebagai pengendali di lapangan selama 2 tahun, sesudah 2 tahun saya jadi pengelola atau tingkat ahli di bagian dinas perhubungan GAKKUM, sementara sekarang hanya di dinas perhubungan, hanya itu saja data saya, umur saya sekarang 40 tahun.

(9)

xxvi

P : udah umur 40 tahun masih kelihatan bugar banget sih pak, sering ya olahraga pak

N : sampingannya, saya dari dulu aktif di olahraga karena pandemi ini

P : olahraga apa pak?

N : semua olahraga saya ikutin dulu, kalau basket gitu kurang, saya di olahraga yang keras dulunya

P : kayak apa?

N : kayak bela diri

P : oh iya? serem sama bapak. oke pak, menurut bapak opini tentang perilaku pengendara motor di jakarta itu bagaimana pak?

N : opini saya tentang perilaku pengendara motor di jakarta tuh ya, kalau di lihat dari kesampingannya kalau kita lihat dari PERGUB, yang kita lihat untuk pengendara motor di jakarta ini ya, bukannya saya ga suka motor ya, masih jauh dibawah disiplin, bagi kita yang pernah membawa kendaraan roda 4 dibandingkan dengan roda 2 kita sebagai si penyupir, maaf beneran nih, tiba-tiba motor kayak ga ada aturannya kan? tapi namanya adat setempat kita emang lebih banyak salah daripada pengendara roda 2, tapi kita sebagai pengendara roda 4, kita bisa menilai bagaimana kelakuan orang yang bawa motor, dia disiplin atau ga dengan

peraturan lalu lintas sedangkan si pembawa motor ini tidak pernah mengakui kesalahan dia apabila kalau dia sudah menyenggol yang di kiri atau di kanan atau

(10)

xxvii

dia nyalip, dia tidak pernah mengakui kalau dia salah karena dia merasa roda 2 tapi kalau kita lihat sekasat mata sekilas kita lihat walaupun masyarakat biasa, pengguna mobil roda 4 untuk kesadaran disiplin di jakarta ini untuk roda 2 itu kendaraan bermotor itu masih jauh

P : masih minim yah pak?

N : iya masih minim dibawah minim bahkan, ada juga kendaraan roda 2 yang taat aturan tapi masih bisa dibandingkan itu, paling yang taat aturan itu usia 50 40 ke atas itu itungannya udah gamau lagi mengejar waktu kan? karena 1 fisik dan ke 2 jarak pandang udah mulai berkurang

P : iya pak saya mengerti, Sekedar konfirmasi aja pak tindakan merokok sambil berkendara motor itu ada aturannya kan pak dari pemerintah? berupa PERMENHUB RI nomor 12 tahun 2019 pasal 6 C. bener yah pak ada?

N : bener

P : boleh ga pak sebutin bunyinya apa pak?

N : Jadi untuk bunyinya tentang perhubungan keselamatan pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat bunyinya dilarang merokok dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu konsentrasi ketika sedang

mengendarai sepeda motor seperti dasar penilangan kita, kita tetap memakai undang undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 283 yang berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar atau melakukan kegiatan yang dipengaruhi oleh satu keadaan

(11)

xxviii

yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan bagaimana di maksud dengan pasal 106 ayat 1 dipidana dengan 3 bulan atau denda sebesar 750 ribu rupiah.

P : jadi kalau misalkan bapak nemu orang yang merokok sambil mengendarai motor, bapak punya hak untuk menilang dong pak?

N : jadi untuk kendaraan bermotor untuk penilangan kita kalau kita untuk menilang kendaraan bermotor itu tidak ada wewenang yang ada wewenang itu menurut undang undang hak wewenangnya balik ke kepolisian, POLANTAS, wewenang kita di UU 22 tahun 2009 itu di angkutan barang atau angkutan penumpang tetapi untuk menegur karena kita ada PERMENHUB kita siapapun bisa menegur orang itu yang merokok di jalan masyarakat juga bisa menegur karena petugas itu tidak bisa standby 24 jam, kesampingannya dari situ jamannya pak sutioso digencangkan itu masalah merokok di sembarang tempat, semua orang bisa menegur, petugas bisa menindak juga, karena dia PERDA, itu dari satpol PP bisa mengingatkan orang itu, jadi masyarakat juga bisa mengingatkan.

P : bapak boleh ga pak bapak menceritakan pendapat bapak pribadi atau dari mungkin lembaga ini sudah mulai penelitian tentang orang yang berkendara motor sambil merokok? dari bahaya ke pelaku atau ke pengendara lain, dampak ke negara ada ga pak?

N : kalau menurut saya secara umum pasti ada dampak negatifnya ke pengendara motor karena dia tidak fokus untuk bawa kendaraan, kurang

(12)

xxix

kecelakaan, merugikan diri sendiri dan pengguna jalan yang lain, masyarakat lain yang menggunakan jalan sekitarnya. jadi bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan tunggal bagi diri dia itu untuk pengetahuan umum, karena membawa kendaraan itu tidak boleh sambil melakukan kegiatan yang lain, supaya fokus mengendarai kendaraannya saja

P : ada ga sih pak dampaknya ke negara?

N : kalau dampaknya ke negara ya, kalau ke negara pasti ada, pasti ada karena kalau kecelakaan merugikan masyarakat atau negara, mungkin ada kerusakan makanya pemerintah mengkoordinir supaya ketinggian kecelakaan itu bisa diminimalisir serendah-rendahnya mungkin supaya tidak mengakibatkan kerugian masyarakat atau negara. ada kerusakan ada dari pengguna jalan dari taman pasti ada nanti kerusakannya

P : bapak sendiri bapak pernah ga menilang orang yang merokok sambil berkendara motor?

N : kalau saya sendiri petugas untuk menilang kendaraan roda 2 saya belum pernah tapi untuk kendaraan roda angkutan umum atau angkutan barang saya pernah menilang untuk orang yang merokok dalam kendaraan soalnya kan dari dinas perhubungan ada peraturan menteri nomor 12 tahun 2009 diatur dengan UU 22 tahun 2009 kita bisa menindak apabila ada objek dia dalam membawa

kendaraan roda 4 kita berhaknya di roda 4 angkutan barang maupun penumpang itu haknya dan kewajiban DISHUB, kita bisa pernah menindak di lapangan.

(13)

xxx

P : cuman bapak pernah negur kan orang yang bawa kendaraan roda 2?

N : kalau roda 2 saya pernah negur, kan banyaknya di lampu merah, pasti orang itu yang perokok pasti ada kegiatan lain yaitu merokok sambil bawa

kendaraan ada yang suka ada yang ga suka, ya kita petugas DISHUB baiknya kita negur terima ga terima, suka ga suka kita tegur, kalau dia emosi yang penting kita sudah menjalani tugas kita, kita jangan terpancing emosi juga, kita kan menegur itu adalah hal yang wajar. kalau orang berbuat salah kan kita ga salah untuk menegur supaya dia lebih bagus lagi dalam berkendara.

P : menurut bapak sendiri kenapa sih orang bisa merokok sambil berkendara motor?

N : jadi 1, akibat kejenuhan, macet dan jenuh di jalan ke 2, supaya dia bisa merasa konsentrasi, ini saya berbicara dari sudut pandang perokok, saya juga perokok soalnya karena di tengah macet itu kan jadi jenuh, sambil dia merokok jadi dia fokus di kemacetan itu supaya rasa jenuhnya hilang, menurut saya begitu. karena macetnya jakarta, yaudah dia merokok, jadi setelah merokok, dia agak tenang gitu meskipun di tengah kemacetan.

P : menurut observasi bapak sendiri, bapak paling sering ketemu orang yang merokok sambil berkendara motor itu di daerah mana?

N : kalau kita lihat jalanan, rata2 di tiap jalan saya pasti ngelihat apalagi saya dari sini ke rumah dari cideng, ke jatibaru, ke rawa buaya tangerang, cideng ini jakarta pusat. Saya melihat orang banyak melakukan ini di rel kereta api karena

(14)

xxxi

sambil menunggu kereta api lewat, lampu merah, apalagi titik kemacetan, rata2 di jakarta ini, kita melihat orang yang melakukan itu di 3 titik jalanan itu. yang angkutan penumpang itu ada, tapi jarang, kebanyakan yang angkutan barang dan roda 2.

P : kalau menurut observasi profesional bapak sendiri, bapak bisa ceritain ga bapak ciri-ciri pelakunya dari jenis kelamin, perkiraan pekerjaan.

N : mayoritas kaum laki-laki bandel emang, karyawan-karyawan swasta, yang mau ke kantor atau pulang, rata-rata usianya kalau ga salah menurut kita 20-40 tahun, rata-rata begitu yang di jalan.

P : Kalau dari dishub ini ada ga sih upaya pencegahannya baik yang lagi di rencanakan maupun sudah dilaksanakan?

N : upaya pencegahannya kita udah melakukan yaitu khususnya di angkutan barang dan penumpang, kita sudah melakukan penindakan hukum, kita udah kasih sanksi ringan pelanggaran ringan. biasanya dihakimi hanya kurang lebih 14 hari kerja yang denda ini.

P : meskipun udah ada upaya pencegahan, kan masih ada aja orang yang melakukannya, menurut bapak emang karena upaya dishub yang kurang efektif atau karena masyarakatnya aja pak?

N : kita sebagai petugas udah memberikan usaha terbaik, karena petugas minim dibandingkan dengan pelaku, dan kita pun juga tidak bisa memantau standby 24 jam, maka dari itu kita mengandalkan masyarakat untuk saling

(15)

xxxii

menegur supaya sadar dan taat aturan, jangan memikirkan dirinya sendiri, pikirkanlah orang lain.

P : sudah pak, sekian dari wawancara dan pertanyaan saya pak, terima kasih banyak pak.

N : nanti kalau ada kekurangan pastikan masalah lalu lintas ini banyak pakarnya, lalu lintas angkatan darat dan lain-lain, kita sebagai petugas hanya bisa memberikan tindakan-tindakan ringan, oke terima kasih.

(16)

xxxiii

(17)
(18)
(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akan berdampak pada kurang baiknya proses pembelajaran. metode ceramah yang digunakan kurang mendukung siswa

penulis memilih tokoh Petruk ialah tokoh ini memiliki badan yang tinggi, hidung mancung, dan sifat baik dari tokoh Petruk. Pada visualisasinya, tokoh Petruk yang bersifat

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Bantuan Keuangan dan Tata Cara Bagi

Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi [NamaProdi] ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui

Disamping itu juga dapat disajikan mengenai berbagai asas hukum atau pendapat yang berhubungan dengan teori hukum yang benar-benar bermanfaat sebagai bahan untuk

Cara yang paling umum untuk mengukur pembobotan insentif dalam penelitian kompensasi eksekutif adalah meregresi mundur “kompensasi” terhadap “kinerja.” Itu adalah

Melakukan monitoring peserta pelatihan oleh Pejabat struktural KC Harmoni Telah dilakukannya supervisi baik secara umum maupun intensif terhadap change target, dalam hal

Penelitian ini dimaksud untuk menganalisis menganalisis Efektifitas Pajak Kendaraan Bermotor, Daya Pajak (Tax Effort) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kontribusi Pajak Kendaraan