• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PAI SMAN-1 BELAWANG FAHRUJJAINI 1 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PAI SMAN-1 BELAWANG FAHRUJJAINI 1 ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PAI SMAN-1 BELAWANG

FAHRUJJAINI1 ABSTRAK

Masih rendahnya aktifitas belajar membua peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran Discovery Learning Tujuan dari penerapan metode ini adalah agar siswa memiliki aktivitas belajar yang tinggi melalui desain pembelajaran yang kooperatif dan kondusif serta partisipatif sehingga mereka akhirnya dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah mendapat gambaran tentang tingkat rata-rata aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam seta mendapat gambaran tingkat rata-rata aktivitas siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam tentang materi Iman Kepada Hari Akhir setelah menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Setelah itu bagaimana model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Belawang pada kelas XII MIPA berjumlah 24 orang, 10 laki-laki dan 14 perempuan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Berdasarkan analisis data selama siklus I, dan II dapat disimpulkan: (1) Penerapan model pembelajaran Discovery Learning menjadi alternatif pada materi Iman Kepada Hari Akhir, (2)) Melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Hasil penelitian juga menunjukkan perubahan suasana kelas yang cenderung demokratis dan perubahan sikap peneliti untuk lebih peduli terhadap suasana kelas.

(2)

Kata Kunci : Aktifitas Belajar Iman Kepada Hari Akhir, Model pembelajaran Discovery Learning

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah upaya terus menerus dan tidak pernah berhenti yang harus dilaksanakan, baik itu oleh seorang individu maupun institusi.

Walaupun disadari betul bahwa pendidikan ini merupakan proses yang panjang dengan modal dan pengorbanan yang besar disertai outcome yang lama. Namun setiap individu maupun institusi selalu menjadikan pendidikan ini sebagai suatu keharusan yang diterima oleh semua pihak. Mengapa pendidikan dianggap sedemikian penting? Hal ini tidak lain disebabkan karena pendidikan merupakan pondasi terpenting yang mendasari keberhasilan manusia dalam bidang-bidang kehidupan, khususnya keberhasilan siswa dalam belajar dengan ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam meraih prestasi setinggi-tingginya.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran guru yang memberikan pelayanan terbaik bagi siswa serta mampu mengemas metode pembelajaran yang dapat diterima sepenuhnya oleh siswa di sekolah. Keberhasilan pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut mampu mengubah perilaku dan pola pikir peserta didik dalam belajar. Perubahan

(3)

tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik, sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

Tanggung jawab keberhasilan pengajaran tersebut berada di tangan guru. Artinya, guru harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa, sehingga komponen-komponen yang diperlukan dalam pengajaran tersebut dapat berinteraksi antar sesama komponen.

Dalam proses belajar mengajar menurut Sudjarwo, paling tidak ada 6 (enam) kejadian penting yang perlu ada dan perlu diperhatikan, yaitu:

1. Ciptakan dan jaga perhatian siswa.

2. Tunjukkan keterkaitan pesan yang sedang diajarkan dengan pesan yang telah diterima sebelumnya.

3. Arahkan proses belajar mengajar dengan menggunakan bahan- bahan, visual, audio, verbal dan kombinasi dari berbagai bahan tersebut.

4. Ciptakan komunikasi 2 (dua) arah yang baik dan seimbang, sehingga umpan balik dari dan ke sasaran didik dapat dimanfaatkan untuk mempercepat tingkat kesamaan bahasa dan persepsi peserta didik.

(4)

5. Ciptakan dan pelihara kondisi untuk mengingat-ingat, menganalisa, menyimpulkan, menerapkan dan mengevaluasi pesan yang diterima siswa.

6. Selama dan setelah selesai belajar, sebaiknya dilakukan kegiatan evaluasi sesuai dengan tingkat formalitas masing-masing situasi belajar. (Sudjarwo, 1989: 56).

Untuk menciptakan terjadinya 6 (enam) kejadian penting tersebut di atas, antara lain diperlukan penggunaan model pembelajaran yang tepat, agar tercapai kesamaan bahasa dan persepsi yang diterima secara rasional oleh siswa. Untuk mencapai harapan tersebut, seorang guru harus terampil dalam memilih model yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas.

Dalam mengajarkan materi di kelas, khususnya guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Belawang, kebanyakan guru mengajar di kelas masih menggunakan metode ceramah saja (konvensional). Hal ini terjadi karena beberapa alasan berikut:

1. Kemampuan guru yang kurang menguasai metode-metode PBM.

2. Dalam PBM selalu menggunakan metode ceramah dan hapalan yang monoton.

3. Guru mengakui sulitnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bahan ajar, khususnya pada materi pelajaran Iman Kepada Hari Akhir.

(5)

Dengan adanya masalah-masalah tersebut di atas, maka berdasarkan hasil pengamatan sementara, terlihat dalam proses belajar mengajar dikelas hal-hal sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Kurang aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

3. Tidak terjadinya pembelajaran yang menyenangkan.

4. Tidak terdapat pembelajaran yang kreatif.

Untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran dalam materi Iman Kepada Hari Akhir di atas, maka usaha yang akan ditempuh dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan model pembelajaran sehingga diharapkan akan terjadi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), khususnya pada meteri pelajaran Iman Kepada Hari Akhir.

METODODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif dan kolaboratif bertujuan untuk melakukan perbaikan–

perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran (Surawan : 2019). PTK yaitu suatu bentuk kajian yang

(6)

bersifatreflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.

Persipan Penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Angket respon siswa tantang kegiatan pembelajaran

b. Lembar obsevasi aktivitas dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

d. Format penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa

e. LKPD Subjek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Belawang kelas XII MIPA pada semester I(ganjil) tahun pelajaran 2020/2021, jumlah siswa dalam kelas tersebut sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa putra dan 14 siswa putri.

Sumber Data

(7)

Sumber data dlam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Belawang Kabupaten Barito Kuala semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022

Teknik Pengumpulan Data

Aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa diambil dari hasil observasi.

Sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes pada setiap akhir pertemuan baik pada siklus I maupun siklus II

Analis Data

Adapun analisis data pada penelitian ini adalah penghitungan angket siswa. Pengolahan hasil angket atau tanggapan siswa. Setiap jawaban siswa terhadap pernyataan, dikelompokkan atas sikap selalu, sering, jarang dan tidak pernah.

Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dihitung persentasenya dengan rumus sebagai berikut:

% N100 T = J

Keterangan:

T = Persentase sikap terhadap setiap pertanyaan J = Jumlah jawaban setiap kelompok sikap N = Jumlah siswa

(8)

Kemudian untuk menentukan Skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pertanyaan digunakan rumus sebagai berikut:

N R=

fxS

Keterangan

R = Skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pertanyaan J = Jumlah jawaban setiap kelompok sikap

S = Skor setiap kelompok N = Jumlah siswa

HASIL PENELITIAN

Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan II setelah evaluasi dapat dilihat pada table berikut.

Tabel. 4.12 Perbadandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Deskripsi Penilaian Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata 73.54 84.17

Nilai Tertinggi 100 100

Nilai Terendah 60 65

Ketuntasan Belajar 58.33 % 91.67 %

Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus, terdapat peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama dan siklus kedua seperti terlihat pada presntasi pencapaian hasil

(9)

belajar siswa. Nilai rata-rata siswa serta skor observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan siklus kedua, seperti terlihat pada tabel berikut ini:Tabel.

4.13. Persentase Ketuntasan Belajar Nilai Rata-Rata siswa Serta Rata-Rata Observasi Guru dan Siswa Antara Siklus I dan Siklus II

Siklus

Rata-rata Nilai siswa

Persentasi Prestasi

Skor Observasi

Guru Kategori Siswa Kategori

I 73.54 58.33% 84 Baik 30 Cukup

II 84.17 91.67% 96 Baik 35 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase prestasi siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari siklus I dan siklus II yaitu persentse dalam prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 58.33 % dengan nilai rata-rata 73.54. Meningkat pada siklus II menjadi 91.67 % dengan nilai rata-rata 84.17.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa penggunaan model Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Hal ini terbukti pada pra siklus dengan nilai rata-rata 60 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 73.54 kemudian meningkat lagi

(10)

pada siklus II dengan nilai rata-rata 84.17. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 37.5% sedangkan pada adalah 58.33% kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 91.67%.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, 1992. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmadi Abu, dkk., 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Rulam. 2016. Pengantar Pendidikan Asas Dan Filsafat

Ali, Mohammad. 2014. Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Arkasa

Amin, Al Fauzan. 2015. Metode Dan Model Pembelajaran AgamaIslam. IAIN Bengkulu: Vanda Marcon

Ardyansyah, A., & Fitriani, L. (2020). Efektivitas Penerapan Metode Discovery Learning dalam Pembelajaran Imla’. Al-Ta'rib : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 8(2), 229-244.

doi:https://doi.org/10.23971/altarib.v8i2.2257

Arikunto, Suharsimi, dkk., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Cahyo, Agus N .2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Yogjakarta:

Diva Press

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1999. Al-Qur’an dan Terjemahan.

Jakarta: CV. Semarang Mandiri.

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Model-model Pembelajaran yang Efektif.

Elliot J. 2001. Action Research for Educational Change. Great Britain: Bidles Ltd.

Ghofar dan Jamil. 2003. Reformasi Rancangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Pedoman Dosen, Guru dan Mahasiswa. Jakarta. Nurinsari.

Jihad, asep. 2013. Evaluasi Dan Pembelajaran. Yogyakarta: multi pressindo

Kemendikbud, 2016, Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta.

(11)

M. Sobary Sutikno, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Mahmud, dkk., 2009. Modul Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati. Yogyakarta: Ar- Ruzz

Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategi dan Mental Vocational Skill. Yogjakarta: Diva Press

Paizaluddin. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: AlfabetaWahidin, 2006.

Pembelajaran Konvensional. Surabaya

Ruswandi, Uus., dkk., 2009. Teori Kepribadian dan Etika Guru. Bandung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati.

Sanjaya,wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendididkan.

Jakarta: kencana

Sardiman. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sitiatava. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press

Soeito, Samuel, 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudjana nana. 2004. PenilaianHasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya

Sudjarwo, dkk., 2007. Proses Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjono, Anas. 2012. Pengantar Statistik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Ilmiah

Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2.

Thobroni. 2012. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  terjadi  peningkatan  persentase  prestasi siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari  siswa dari siklus I dan siklus II yaitu persentse dalam prestasi belajar siswa  pada siklus I sebesar 58.33

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Pendidikan Akademi Komunitas Kabupaten Sintang memiliki aktifitas utama yang dibagi menjadi tiga fungsi yaitu, pengelola, pendidikan dan informasi, penunjang, dan

Kantin Sekolah Darma Yudha salah satu tempat berbelanja warga sekolah yang menyediakan berbagai makanan dan minuman ,kantin ini memiliki kegiatan jual-beli yaitu

Sonia Adila). Responden bernama Sonia Adila merupakan anak sulung dari Ibu yang bernama Nengsih, pekerjaan ibu rumah tangga dan anak dari Bapak Darso, perkerjaan Wiraswata.

Dalam hal ini Uji Khi-Kuadrat (Chi-Square) digunakan untuk melihat ketergantungan dua variabel dan analisis regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh

Hasil prediksi jumlah hasil tangkapan (CPUE) bahwa pada bulan April daerah potensil penangkapan ikan cakalang berada di bagian utara Teluk Bone, yaitu dari

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa hal yang dapat disimpulkan bahwa optimasi dayadengan metode prediksi pada sistem ini dapat dilakukan pada migrasi VM dan

Jika hasil penelitian ini dihubungkan dengan konsep teori yang dan hasil kajian terdahulu maka dapat dikatakan bahwa, temuan dalam penelitian yang menyatakan bahwa

Mempengaruhi muzakki untuk membayar zakat atas kewajiban yang sudah jatuh kepadanya, adalah salah satu strategi yang menjadi tujuan pentingnya kemampuan public