• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH

KASUBBAG SERTIFIKASI

TITA MEITIA, S.Sos., M.Pd.

AKBP NRP. 61050330

KA LSP

Drs. SUROTO, M.Si.

KOMBES POL. NRP.65040678

1. Tujuan

Untuk memastikan seluruh kegiatan proses sertifikasi dapat berjalan sesuai dengan pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup SOP ini meliputi pembentukan panitia sertifikasi, permohonan sertifikasi, pendaftaran calon Asesi, pelaksanaan uji kompetensi, keputusan hasil uji kompetensidan penyerahan sertifikat kompetensi.

3. Pedoman/Acuan

3.1. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3.2. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3.3. Peraturan Kapolri No. 21 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat Mabes Polri.

3.4. Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.

(2)

3.5. Pedoman BNSP 202 tahun 2014 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

3.6. Panduan MutuLSP Polri.

3.7. Standar Internasional ISO 9001:2008.

4. Pengertian

4.1. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan LSP untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, surveilen dan sertifikat ulang.

4.2. Kompetensi adalah.kemampuan seseorang/individu yang dapat diobservasi mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan.

4.3. Uji Kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu.

4.4. Sertifikat kompetensi adalah bukti pengakuan tertulis atas penguasaan kompetensi kerja pada jenis profesi tertentu yang diberikan oleh LSP atau BNSP.

4.5. Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah tempat yang memenuhi persyaratan sebagai tempat untuk melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan materi dan metoda uji kompetensi yang akan dilaksanakan.

(3)

4.6. Asesmen adalah mekanisme yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi calon dan menggunakan satu atau lebih metode misalnya metode tertulis, lisan, praktek dan pengamatan.

4.7. Asesor Kompetensi adalah seseorang yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan untuk melakukan dan/atau menilai uji kompetensi pada jenis dan kualifikasi tertentu.

4.8. Supervisor adalah seorang Asesor kompetensi yang ditunjuk oleh Ka LSP Polri untuk melakukan supervisi terhadap pelaksanaan uji kompetensi/asesmen.

4.9. Asesi adalah peserta uji kompetensi yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.

4.10. Evaluasi adalah proses penilaian profesi terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi untuk mengambil keputusan sertifikasi.

4.11. Komisi Teknis adalah komite yang dibentuk oleh Kalemdikpol / Ka LSP Polri untuk memberikan pertimbangan dalam pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, penundaan atau pencabutan sertifikasi serta perluasan/pengurangan ruang lingkup sertifikasi yang diajukan LSP Polri.

5. Alat

5.1. Komputer

5.2. Mesin scanner, printer dan foto copy

5.3. Berbagai alat tulis untuk mendukung terlaksananya proses sertifikasi.

(4)

6. Prosedur

Prosedur proses sertifikasi ini berlaku terhadap pemohon yang belum memiliki sertifikat kompetensi atau pemegang sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya (sertifikasi ulang).

6.1. Pembentukan panitia sertifikasi.

6.1.1. Kasubbag Sertifikasi membuat konsep surat perintah penunjukan panitia teknis tentang sertifikasi dengan susunan :

a. Penanggung Jawab.

b. Ketua Pelaksana.

c. Wakil Ketua.

d. Anggota.

6.1.2. Konsep surat perintah diajukan kepada ka LSP melalui Paurmin untuk dilakukan penelitian tata naskah tulisan dinas. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki.Apabila sudah sesuai maka Paurmin mengajukan kepada Ka LSP untuk mendapatkan koreksi dan paraf.

6.1.3. Setelah mendapatkan paraf dari Ka LSP, Paurmin membuat pengantar berupa nota dinas yang ditanda tangani Ka LSP perihal permohonan tanda tangan surat perintah penunjukan panitia teknis sertifikasi oleh Kalemdikpol.

6.1.4. Setelah nota dinas ditanda tangani Ka LSP, nota dinas diregistrasi oleh Urmin dan dikirimkan kepada Ka TU Lemdikpol untuk mendapatkan koreksi dan paraf. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki.Apabila sudah sesuai, selanjutnya diajukan kepada Kalemdikpol.

(5)

6.1.5. Setelah surat perintah ditanda tangani Kalemdikpol, diregistrasi, dicopy untuk arsip, distempel oleh Ka TU Lemdikpol, selanjutnya Pa Urmin LSP mendistribusikan kepada personel yang bersangkutan.

6.2. Permohonan sertifikasi

6.2.1. Masing-masing pemohon membuat surat permohonan sertifikasi dengan melampirkan dokumen persyaratan sesuai yang diatur dalam skema sertifikasi.

6.2.2. Panitia sertifikasi melakukan verifikasi terhadap berkas/ persyaratan yang diajukan oleh pemohon :

a. Keaslian.

b. Kecukupan.

c. Kesesuaian dokumen persyaratan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan.

6.2.3. Apabila dokumen persyaratan calon Asesibelum memenuhi syarat yang ditentukan atau tidak sesuai dengan ruang lingkup uji kompetensi yang diajukan maka yang bersangkutan ditolak untuk mengikuti uji kompetensi.

6.2.4. Apabila dokumen persyaratan calon Asesi sesuai dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan maka yang bersangkutan didaftar sebagai calon Asesi.

(6)

6.3. Pendaftaran calon Asesi 6.3.1. Persiapan pendaftaran.

a. Panitia yang ditunjuk menyiapkan sekretariat pendaftaran di LSP Polri.

b. Panitia menyiapkan admnistrasi pendaftaran (buku register permohonan, lembar tanda terima, ATK pendukung lainnya, panduan uji kompetensi).

c. Panitia menyiapkan formulir-formulir :

1) Formulir permohonan asesmen kompetensi (FR-APL-01).

2) Formulir asesmen mandiri (FR-APL-02).

3) Formulir rencana asesmen (FR-POA-01).

4) Formulir perangkat asesmen (FR-DAT-01) yang terdiri dari instrument uji kompetensi seperti soal ujian tertulis,

panduan wawancara dan checklist observasi.

5) Formulir pelaksanaan asesmen dan rekomendasi(FR- ASC-01).

6) Formulir umpan balik dan catatan asesemen (FR-ASC-02).

7) Formulir kaji ulang asesemen (FR-ASC-03).

8) Formulir konsultasi pra asesmen.

9) Formulir pelaksanaan asesemen.

10) Formulir banding asesemen.

11) Lembar pernyataan untuk memegang rahasia.

6.3.2. Pelaksanaan pendaftaran

a. Panitia mendata pemohon yang memenuhi syarat kedalam buku register pendaftaran.

(7)

b. Pemohon mengisi formulir permohonan uji kompetensi yang telah disiapkan oleh panitia sertifikasi.

c. Pemohon diberikan penjelasan oleh panitia mengenai waktu dan tempat pelaksanaan uji kompetensi.

6.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi 6.4.1. Persiapan.

a. Penunjukan Asesor kompetensi.

1) Kasubbag Sertifikasi membuat konsep surat perintah penunjukan Asesor kompetensi.

2) Konsep surat perintah diajukan kepada ka LSP melalui Paurmin untuk dilakukan penelitian tata naskah tulisan dinas. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki.Apabila sudah sesuai maka Paurmin mengajukan kepada Ka LSP untuk mendapatkan koreksi dan paraf.

3) Setelah mendapatkan paraf dari Ka LSP, Paurmin membuat pengantar berupa nota dinas yang ditanda tangani Ka LSP perihal permohonan tanda tangan surat perintah penunjukan Asesor kompetensi oleh Kalemdikpol.

4) Setelah nota dinas ditanda tangani Ka LSP, nota dinas diregistrasi oleh Urmin dan dikirimkan kepada Ka TU Lemdikpol untuk mendapatkan koreksi dan paraf.

Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk

(8)

diperbaiki.Apabila sudah sesuai, selanjutnya diajukan kepada Kalemdikpol.

5) Setelah surat perintah ditanda tangani Kalemdikpol, diregistrasi, dicopy untuk arsip, distempel oleh Ka TU Lemdikpol, selanjutnya Pa Urmin LSP mendistribusikan kepada Asesor kompetensi.

6) Tembusan surat perintah Asesor kompetensi didistribusikan kepada atasan Asesor komptensi yang ditunjuk.

b. Penentuan Tempat Uji Kompetensi (TUK)

1) Panitia sertifikasi mengidentifikasi asal kesatuan calon Asesi, kemudian menentukan TUK terdekat sesuai dengan mayoritas asal kesatuan calon Asesi.

2) Ketua panitia membuat suratpemberitahuan dan penyiapan penggunaan TUK kepada pimpinan kesatuan setempat.

a) Kasubbag Sertifikasi membuat konsep suratperihal pemberitahuan dan penyiapan penggunaan TUK, yang ditanda tangani Ka LSP atas nama Kalemdikpol.

b) Konsep surattersebut diajukan kepada Ka LSP melalui Paurmin untuk dilakukan penelitian tata naskah tulisan dinas. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki.

(9)

Apabila sudah sesuai maka Paurmin mengajukan kepada Ka LSP untuk ditandatangani.

c) Setelah suratditanda tangani Ka LSP, Paurmin meregitrasikan dan meminta cap stempel ke TU Lemdikpol.

d) Setelah surat diregistrasi, surat di photo copy untuk arsip, selanjutnya Pa Urmin LSP mengirimkan surat kepada kepala satuan TUK yang ditunjuk.

e) Tembusan surat didistribusikan kepada Kalemdikpol, Karorenmin Lemdikpol dan atau Kapolda setempat.

c. Penyiapan Materi Uji Kompetensi (MUK)

1) Kasubbag sertifikasi menyiapkan Materi Uji Kompetensi (MUK) sesuai unit-unit kompetensi yang telah ditetapkan dalam skema sertifikasi.

2) Kasubbag Sertifikasi mencetak/menggandakan MUK sesuai kebutuhan.

3) MUK yang sudah digandakan, dimasukkan kedalam amplop tertutup dan disegel dengan pengawasan langsung Kasubbag Sertifikasi.

4) Kasubbag Sertifikasi bertanggung jawab atas kerahasiaan MUK.

6.4.2. Uji Kompetensi

a. Pengisian formulir asesmen mandiri (FR-APL-02) oleh calon Asesi:

(10)

1) Asesor kompetensi memberikan formulir asesmen mandiri kepada calon Asesi.

2) Calon Asesi mengisi formulir asesmen mandiri dan menanda-tanganinya pada kolom yang disiapkan.

3) Asesor kompetensi melakukan pengecekan jawaban calon Asesi.

4) Asesor kompetensi menandatangani formulir pada kolom yang disediakan.

5) Asesor kompetensi mengisi rekomendasi pada kolom yang disediakan.

6) Asesor kompetensi mengisi kolom catatan (bila diperlukan).

b. Konsultasi pra asesmen :

1) Asesor kompetensi menyiapkan lembar konsultasi pra asesmen dan alat tulis yang diperlukan.

2) Asesor kompetensi memanggil Asesi ke ruang uji kompetensi atau tempat lain yang ditentukan oleh panitia.

3) Asesor kompetensi melakukan konsultasi pra asesmen terhadap Asesi untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

a) Menjelaskan dan mendiskusikan proses dan hasil yang akan dicapai dalam uji kompetensi.

b) Menjelaskan dan membahas tujuan dan konteks uji kompetensi.

(11)

c) Membahas standar kompetensi yang akan diujikan.

d) Membahas hasil penilaian mandiri.

e) Membahas, mendiskusikan dan membuat kesepakatan perencanaan penilaian termasuk jadual uji kompetensi.

f) Menjelaskan tata tertib atau aturan, etika uji kompetensi serta hal-hal yang terkait dengan keselamatan kerja.

4) Pada akhir konsultasi pra asesmen, dilakukan penandatanganan lembar konsultasi oleh Asesor kompetensi dan Asesi.

5) Setelah rangkaian konsultasi pra asesmen selesai, maka Asesor kompetensi mempersilahkan Asesi untuk meninggalkan ruang konsultasi.

6) Asesor kompetensi menyimpan hasil konsultasi kedalam map berkas asesmen yang telah disiapkan oleh panitia.

7) Asesor kompetensi melapor ke sekretariat bahwa konsultasi pra asesmen telah dilaksanakan.

c. Pelaksanaan uji kompetensi

1) Asesor kompetensi mengisi daftar hadir yang sudah disiapkan panitia.

2) Asesor kompetensi mengecek TUK yang akan digunakan uji kompetensi.

(12)

3) Kasubbag Sertifikasi menyerahkan MUK (masih dalam amplop bersegel) dan dokumen terkait kepada Asesor kompetensi, meliputi :

a) Standar khusus.

b) Formulir permohonan asesmen kompetensi (FR- APL-01).

c) Formulir asesmen mandiri (FR-APL-02).

d) Formulir rencana asesmen (FR-POA-01).

e) Formulir perangkat asesmen (FR-DAT-01)yang terdiri dari instrument uji kompetensi seperti soal ujian tertulis, panduan wawancara dan checklist observasi.

f) Formulir pelaksanaan asesmen dan rekomendasi (FR- ASC-01).

g) Formulir umpan balik dan catatan asesemen (FR- ASC-02).

h) Formulir konsultasi pra asesmen.

i) Formulir pelaksanaan asesemen.

j) Formulir banding asesemen.

k) Daftar Asesi.

4) Asesor kompetensi meneliti MUK dan dokumen- dokumen terkait apakah sudah lengkap atau masih ada kekurangan, apabila masih ada kekurangan Asesor kompetensi meminta kepada panitia.

5) Panitia memanggil Asesi untuk mengisi daftar hadir selanjutnya dihadapkan kepada Asesor kompetensi.

(13)

6) Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi dengan mempedomani lembar pelaksanaan asesmen a) Asesor kompetensi membuka proses uji

kompetensi.

b) Asesor kompetensi mengkonfirmasikan rencana asesmen.

c) Asesor kompetensi mengorganisasikan asesmen.

d) Asesor kompetensi mengumpulkan bukti berkualitas.

e) Asesor kompetensi membuat keputusan asesmen.

f) Asesor kompetensi mencatat dan melaporkan keputusan asesmen.

g) Asesor kompetensi meninjau proses asesmen.

h) Asesor kompetensi menutup pelaksanaan uji kompetensi.

7) Setelah proses uji kompetensi selesai, maka Asesor kompetensi memberikan rekomendasi pengakuan terhadap unit kompetensi yang diujikan (direkomendasikan/tidak direkomendasikan).

8) Asesor kompetensi mengkonfirmasikan hasil uji kompetensi kepada Asesi.

9) Asesor kompetensi dan Asesi menandatangani persetujuan hasil uji kompetensi.

10) Apabila Asesi tidak menyetujui keputusan hasil uji kompetensi yang diberikan oleh Asesor kompetensi, maka Asesi bisa mengajukan banding.

(14)

6.4.3. Melaksanakan Umpan Balik sesuai FR-ASC-02 (umpan balik dan catatan asesmen)

a. Asesor kompetensi mengisi formulir umpan balik dan catatan asesmen secara tertulis tentang pencapaian unjuk kerja, kesenjangan pencapaian unjuk kerja dan saran tindak lanjut terhadap Asesi.

b. Formulir yang telah diisi oleh Asesor kompetensi diserahkan kepada Asesi agar Asesimemberikan umpan balik kepada Asesortentang proses pelaksanaan asesmen yang telah dilaksanakan. Asesi boleh memberikan catatan atau komentar tertentu bila dianggap perlu.

c. Formulir yang telah diisi oleh Asesi diserahkan kembali kepada Asesor kompetensi, kemudianAsesor kompetensi mengisi catatan pelaksanaan asesmen tentang aspek negative positif, penolakan hasil dan saran perbaikan.

6.4.4. Melaksanakan kaji ulang pelaksanaan asesmen:

a. Supervisor melaksanakan kegiatan kaji ulang terhadap pelaksanaan asesmen/uji kompetensi.

b. Supervisor menyiapkan formulir kaji ulang asesmen (FR-ASC- 03) yang telah disiapkan sebelum uji kompetensi.

c. Supervisor mengisi formulir FR-ASC-03 :

1) untuk memastikan apakah prosedur asesmen (perencanaan asesmen, pra asesmen, pelaksanaan asesmen, keputusan asesmen, umpan balik asesmen dan pencatatan asesmen), sudah sesuai dengan prinsip- prinsip asesmen (valid, reliable, flexible dan fair).

(15)

2) untuk mengkaji konsistensi keputusan asesmen apakah sudah memenuhi dimensi kompetensi yang terdiri dari : task skill, task management skill, contingency management skill dan environment management skill.

d. Supervisor memberikan rekomendasi perbaikan tentang evaluasi pelaksanaan asesmen yang akan datang.

6.4.5. Memberikan rekomendasi terhadap hasil pelaksanaan asesmen:

a. Asesor kompetensi setelah melaksanakan asesmen mengisi formulir rekomendasi (FR-ASC-01) yang berisi tentang rekomendasi hasil asesmen, meliputi :

1) Nama Asesi.

2) Tim Asesor.

3) Waktu dan tempat pelaksanaan asesmen.

4) Pencapaian kompetensi (elemen, kriteria unjuk kerja, bukti-bukti pendukung).

5) Kompeten atau belum kompeten.

b. Setelah formulir diisi kemudian ditanda tangani oleh timAsesor dan Asesi.

c. Setelah formulir diisi dan ditanda tangai oleh Asesor dan Asesi, kemudian diserahkan kepada panitia uji kompetensi.

6.4.6. Panitia uji kompetensi melaporkan pelaksanaan asesmen kepada Ka LSP :

a. Panitia mengumpulkan semua berkas kegiatan, meliputi : 1) Formulir permohonan asesmen kompetensi (FR-APL-01).

2) Formulir asesmen mandiri (FR-APL-02).

3) Formulir rencana asesmen (FR-POA-01).

(16)

4) Formulir perangkat asesmen (FR-DAT-01)yang terdiri dari instrument uji kompetensi seperti soal ujian tertulis,

panduan wawancara dan checklist observasi.

5) Formulir pelaksanaan asesmen dan rekomendasi(FR- ASC-01).

6) Formulir umpan balik dan catatan asesemen (FR-ASC-02).

7) Formulir kaji ulang asesemen (FR-ASC-03).

8) Formulir konsultasi pra asesmen.

9) Formulir pelaksanaan asesemen.

10) Formulir banding asesemen.

11) Lembar pernyataan untuk memegang rahasia.

12) Berkas-berkas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan asesmen.

b. Setelah berkas terkumpul, panitia uji kompetensi meneliti berkas-berkas tersebut apakah sudah lengkap secara :

1) Kuantitas : jumlah berkas yang ditentukan.

2) Kualitas : berkas sudah diisi sesuai dengan ketentuan uji kompetensi.

c. Apabila ditemukan berkas yang belum lengkap/benar, panitia mengembalikan kepada Asesor kompetensi dan Asesi untuk dilengkapi/diperbaiki.

d. Masing-masing berkas yang sudah dinyatakan lengkap/benar oleh panitia dikelompokkan kedalam satu bendel sesuai dengan nama Asesi.

(17)

e. Panitia uji kompetensi membuat catatan tentang kejadian penting selama pelaksanaan uji kompetensi sebagai bahan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi kepada Ka LSP Polri.

f. Panitia uji kompetensi membuat laporan pelaksanaan asesmen dengan sistematika sebagai berikut :

1) Dasar.

2) Maksud dan tujuan.

3) Pelaksanaan.

4) Hasil yang dicapai 5) Penutup.

g. Panitia uji kompetensi melaporkan hasil pelaksanaan asesmen kepada Ka LSP Polri.

6.5 Keputusan Hasil Asesmen

6.5.1. Komite sertifikasi mengkaji dokumen-dokumen hasil pelaksanaan asesmen yang diserahkan panitia uji kompetensi

6.5.2. Komite sertifikasi mengambil keputusan tentang hasil asesmen (kompeten/belum kompeten)

6.5.3. Hasil keputusan rapat komite sertifikasi dibuat notulen dan ditanda tangani oleh semua anggota komite sertifikasi.

6.6 Menerbitkan Surat Keputusan dan Sertifikat Kompetensi

6.6.1. Kasubbag Sertifikasi menyiapkan sertifikat kompetensi bagi Asesi yang dinyatakan kompeten berdasarkan hasil rapat komite sertifikasi : a. Mengisi identitas dan menempelkan photo Asesiyang

dinyatakan kompeten kedalam blangko sertifikat kompetensi.

b. Mengisi bidang kompetensi.

(18)

c. Mengisi kualifikasi kompetensi.

d. Mengisi daftar unit kompetensi.

e. Mengisi kolom tanda tangan untuk Kalemdikpol, Ka LSP Polri dan Asesi.

6.6.2. Kasubbag Sertifikasi menyiapkan konsep surat keputusan hasil uji kompetensi:

a. Konsep surat keputusan diajukan kepada Ka LSP melalui Paurmin berikut sertifikat kompetensi yang telah diisi datanya untuk dilakukan penelitian tata naskah tulisan dinas. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki. Apabila sudah sesuai maka Paurmin mengajukan kepada Ka LSP untuk mendapatkan koreksi dan parafpada surat keputusan dan tanda tangan pada lampiran sertifkat (daftar unit kompetensi).

b. Setelah mendapatkan paraf dari Ka LSP, Paurmin membuat pengantar berupa nota dinas yang ditanda tangani Ka LSP perihal permohonan tanda tangan surat keputusan hasil uji komeptensi dan sertifikat kompetensi oleh Kalemdikpol.

c. Setelah nota dinas ditanda tangani Ka LSP, nota dinas diregistrasi oleh Urmin dan dikirimkan kepada Ka TU Lemdikpol untuk mendapatkan koreksi dan paraf. Apabila belum sesuai dengan tata naskah atau ada kekeliruan dikembalikan kepada konseptor untuk diperbaiki.Apabila sudah sesuai, selanjutnya diajukan kepada Kalemdikpol.

(19)

d. Setelah suratkeputusan hasil uji kompetensi dan sertifikat kompetensi ditanda tangani Kalemdikpol, diregistrasi, dicopy untuk arsip, distempel oleh Ka TU Lemdikpol.

e. Kasubbag Sertifikasi meregistrasi surat keputusan dan sertifikat kompetensi untuk keperluan LSP Polri.

6.6.3. Kasubbag Sertifikasi menyampaikan pemberitahuan kepada Asesi yang dinyatakan kompeten dalam bentuk Surat Telegram yang ditanda tangani Ka LSP.

6.7 Menyerahkan Sertifikat Kompetensi kepada Asesi yang dinyatakan kompeten

6.7.1. Kasubbag Sertifikasi menggandakan Surat Keputusan Kalemdikpol tentang hasil uji kompetensi sesuai dengan jumlah Asesi dan kebutuhan arsip pada LSP.

6.7.2. Kasubbag Sertifikasi menyiapkan sertifikat kompetensi masing- masing Asesi dengan dilampiri surat keputusan serta dimasukkan kedalam stopmap LSP.

6.7.3. Kasubbag Sertifikasi menyiapkan buku register penyerahan sertifikat kompetensi

6.7.4. Kasubbag sertifikasi menyiapkan blangko surat pernyataan Asesi tentang penggunaan sertifikat kompetensi

6.7.5. Setiap Asesi yang mengambil sertifikat wajib :

a. mengisi dan menandatangani surat pernyataan Asesi tentang penggunaan sertifikat kompetensi

(20)

b. menandatangani sertifikat kompetensi pada kolom yang tersedia

c. mengisi dan menandatangani buku register penyerahan sertifikat kompetensi

7. Mekanisme

INFORMASI/

PERTIMBANGAN MENGIKUTI UJI

KOMPETENSI

PERMINTAAN/PENDAFTARAN PESERTA UTK DIPROSES

PENGAJUAN APLIKASI UJI KOMPETENSI

PRA ASESMEN (Asesmen mandiri, Konsultasi)

HASIL PRA ASESMEN

MULAI

UJI KOMPETENSI

REKOMENDASI KEPUTUSAN

KEPUTUSAN UJI (Rapat Komite Sertifikasi)

PEMBERITAHUAN

SERTIFIKAT KOMPETENSI

SELESAI

PROSES BANDING

BK BK

TIDAK MEMENUHI

BK

(21)

Referensi

Dokumen terkait

KETIGA : Pelaksanaan Doa/Istighosah/Ritual Adat Tulak Bala/Balalayah, dipaduserasikan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro,

Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar ranah sikap pada kelas eksperimen yang menggunakan metode mind mapping dibandingkan dengan kelas kontrol yang

Digunakan untuk memperoleh data mengenai Persepsi Peserta Didik SMP N 14 Bandar Lampung dalam Mengenakan Jilbab, dengan menggunakan metode Analysis Data : Reduksi Data, Display

2.1 Mengeksekusi source code sesuai dengan mekanisme eksekusi source code dari tool pemrograman yang digunakan. 2.2 Mengidentifikasi perbedaan antara running, debugging,

Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan konsumsi peralatan pemanfaat energi utama sesuai dengan yang direncanakan. Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan variabel yang relevan

Apakah anda dapat menerapkan langkah-langkah untuk mencegah efek dan kejadian kecelakaan kerja yang mungkin timbul dalam melaksanakan kegiatan perawatan sumur yang

Apakah anda dapat menanggapi isu-isu yang peka secara budaya dengan tepat yang sesuai dengan batasan-batasan operasional yang diakibatkan oleh situasi

Apakah anda dapat menerapkan langkah-langkah untuk mencegah efek dan kejadian kecelakaan kerja yang mungkin timbul dalam menyiapkan unit perawatan sumur yang