• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UNITED NATIONS WOMEN (UN WOMEN) tersebut dituangakan dalam bentuk deklarasi, perjanjian, serta norma dan standar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UNITED NATIONS WOMEN (UN WOMEN) tersebut dituangakan dalam bentuk deklarasi, perjanjian, serta norma dan standar"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB II

TINJAUAN UNITED NATIONS WOMEN (UN WOMEN)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan ketidakadilan terhadap kaum perempuan di dunia. Aksi tersebut dituangakan dalam bentuk deklarasi, perjanjian, serta norma dan standar internasional yang diciptakan untuk diterapkan dalam setiap negara dan dapat diterima serta dipatuhi oleh negara-negara anggota yang terlibat. (CEDAW) Convention on the Elimination of All Forms of Discriminations Against Women yang diadopsi tahun 1979 dan mulai diberlakukan tahun 1981 serta (BPA) Beijing Platform Action tahun 1995 yang merupakan contoh dari penetapan standar norma dan deklarasi internasional yang berupaya untuk mengurangi permasalahan ketidakadilan terhadap perempuan di mana anggota PBB dapat meratifikasinya sehingga dapat menerapkan norma tersebut dalam negaranya. Kemudian, untuk memaksimalkan standar dan norma internasional yang telah ada dalam menyelesaikan permasalahan ketidakadilan perempuan di dunia, PBB juga menciptkan sebuah entitas atau organisasi yang berfokus dalam gender equality dan pemberdayaan perempuan agar dapat memaksimalkan norma tersebut untuk saling bekerjasama dengan entitas PBB lainnya. Entitas yang berfokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang diciptakan PBB adalah United Nations Women (UN Women).

(2)

29

2.1 Latar Belakang Lahirnya United Nations Women (UN Women)

United Nations Women dibentuk pada 2 Juli 2010 oleh majelis umum PBB mulai beroperasi sejak januari 2011. Merupakan organisasi internasional fokus pada gender equality dan pemberdayaan perempuan. Majelis Umum PBB sepakat untuk mendirikan UN Women. Dengan demikian, negara-negara anggota PBB mengambil langkah bersejarah dalam mempercepat tujuan organisasi gender equality dan pemberdayaan perempuan. Pembentukan UN Women muncul sebagai bagian dari agenda reformasi PBB menyatukan sumber daya dan mandat untuk dampak yang lebih besar.25

Berdirinya UN Women merupakan bentuk pengambilan langkah besar bagi perkembangan perempuan di dunia ke depan yang melibatkan negara-negara anggotanya. Terbentknya UN Women ini menggantikan entitas sebelumnya, yakni (UNIFEM) atau Dana Pembangunan PBB untuk Perempuan atau United Nations Development Fund for Women yang juga merupakan anggota kelompok Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. UN Women hadir sebagai salah satu agenda reformasi PBB menyatukan sumber daya serta mandat untuk menciptakan perubahan dan dampak yang lebih besar sehingga secara signifikan meningkatkan upaya-upaya PBB untuk mempromosikan gender equality, memperluas kesempatan, dan mengatasi diskriminasi di seluruh dunia.26

25UN Women ‘About UN Women’ Dalam http://www.unwomen.org/en/about-us/about-un-women Pada 24 April 2019 Pukul 15:10 WIB

26 ibid

(3)

30

UN Women berdiri dari empat bagian yang berbeda dari sistem PBB yang sebelumnya yang berfokus pada gender equality dan pemberdayaan perempuan, yaitu:27

a. Divisi untuk pemajuan perempuan atau Division for the Advancement of Women (DAW).

b. Institut penelitian dan pelatihan internasional untuk kemajuan perempuan atau International Research and Training Institute for the Advancement of Women (INSTRAW).

c. Kantor penasihat khusus isu gender dan kemajuan perempuan atau Office of the Special Adviser on Gender Issues and Advancement of Women (OSAGI).

d. Dana pembangunan PBB untuk perempuan atau United Nations Development Fund for Women (UNIFEM).

Terbentuknya UN Women merupakan tanggapan Sekretaris Jenderal PBB terhadap resolusi Majelis Umum PBB 63/311. Kemudian pada bulan Januari 2006 Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon mempresentasikan laporan A/64/588 yang berjudul ‘Proposal Komprehensif Badan Majemuk untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan’ atau ‘Comprehensive Proposal for the Composite Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women’ Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon memutuskan bahwa, dibentuknya sebuah entitas baru UN Women akan lebih membantu sistem badan-badan PBB lainnya dalam

27 UN Women ‘Historical perspective’. Dalam http://www.unwomen.org/en/about-us/about-un- women Pada 2 4 April 2019 Pukul 17:10 WIB

(4)

31

tanggungjawab mereka untuk berkontribusi mempromosikan gender equality dan pemberdayaan perempuan, dan entitas baru UN Women harus berusaha untuk mempertajam fokus dan dampak dari kegiatan gender equality dari seluruh sistem PBB.28

Kemudian Pada tanggal 14 September 2010, diumumkan bahwa mantan Presiden Chile Michelle Bachelet diangkat sebagai pimpinan UN Women yang pertama. Berbagai negara mendukung pembentukan badan UN Women dan menyambut Bachelet sebagai ketua. Selama debat umum pada pembukaan Majelis Umum ke-65 PBB, para pemimpin dunia memuji dan merespon positif pembentukan badan tersebut dan niat untuk memberdayakan perempuan serta menyambut posisi Bachelet sebagai pemimpin UN Women yang pertama.29

Ketentuan yang ditetapkan oleh resolusi 63/311 pada seluruh sistem koherensi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 2 Oktober 2010, merupakan blue print bagi UN Women. Di dalam resolusi 63/311 juga tercantum untuk memperkuat pengaturan kelembagaan PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, PBB mendukung konsolidasi empat bagian yang berbeda dari sistem PBB yang berfokus pada gender equality dan pemberdayaan perempuan menjadi sebuah entitas komposit yang akan dipimpin oleh seorang Perwakilan Sekretaris Jenderal (Under Secretary-General). Selain itu, resolusi juga meminta agar Sekretaris Jenderal PBB menghasilkan proposal yang

28 UN Women ‘Resolution 63/311 General Assembly’. Dalam https://undocs.org/A/res/63/311 Pada 25 April 2019 Pukul 12:21 WIB

(5)

32

menentukan pernyataan misi dari entitas komposit dan aturan-aturan organisasinya, termasuk struktur organisasi, pendanaan dan dewan eksekutif untuk mengawasi kegiatan operasionalnya.30

Mandat dan fungsi UN Women terdiri dari mandat konsolidasi dan fungsi dari Kantor Penasihat Khusus Isu Gender dan Kemajuan, Divisi untuk Kemajuan Perempuan, Dana Pembangunan PBB untuk Perempuan, serta Institut Penelitian dan Pelatihan Internasional untuk Kemajuan Perempuan. Selain itu, entitas harus memimpin, mengkoordinasikan dan mempromosikan akuntabilitas dari sistem (PBB) dalam pekerjaannya pada gender equality dan pemberdayaan perempuan.

Tujuan dari UN Women adalah untuk meningkatkan, bukan menggantikan, upaya yang dilakukan oleh bagian lain dari sistem PBB seperti United Nations Children’s Fund United Nations Development Programme (UNICEF), United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Population Fund (UNFPA), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Human Right (UNHCR), World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Yang semuanya akan terus bekerja sama untuk memperjuangakan gender equality dan pemberdayaan perempuan dalam bidang dan keahlian masing-masing.31

2.2 Struktur Keanggotaan UN Women

29 UN Women “UN Women Staff Welcomes Michelle Bachelet” Dalam http://www.unwomen.org/en/news/stories/2010/9/un-women-staff-welcomes-michelle-bachelet Pada 25 April 2019 Pukul 20:20 WIB

30 Op. Cit. (Resolution 63/311 General Assembly)

31 United Nations “Funds, Programmes, Specialized Agencies and Others” Dalam https://www.un.org/en/sections/about-un/funds-programmes-specialized-agencies-and-others/

Pada 26 April 2019 Pukul 19:10 WIB

(6)

33

Majelis Umum PBB menetapkan resolusi 64/289 tahun 2010, bahwa entitas baru UN Women harus dipimpin oleh seorang perwakilan Sekretaris Jenderal atau Eksekutif Direktur, yang akan ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB dengan cara berkonsultasi dengan negara-negara anggota untuk selama masa jabatan jangka waktu empat tahun, dengan kemungkinan perpanjangan selama satu periode. Organisisasi UN Women, diatur oleh struktur pemerintahan antar beberapa pemerintah yang bertugas untuk memberikan panduan kebijakan normatif dan operasional.32

Bagan 2.1

32 Resolution General Assembly A/RES/64/289. United Nations General Assembly. 2010. Dalam https://undocs.org/en/A/RES/64/289 Pada 26 April 2019 Pukul 20:12 WIB

General Assembly

The Economic And Social Council

United Nations Women (UN

Women)

Executive Board Commision on The

Status Of Women

(7)

34

Majelis Umum, Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), dan Komisi Status Perempuan (CSW) merupakan struktur pemerintah yang menetapkan kebijakan normatif dan prinsip-prinsip UN Women. Sedangkan untuk struktur antar pemerintah yang bertugas memberikan pedoman kebijakan operasional untuk UN Women termasuk didalamnya adalah Majelis Umum, Dewan Ekonomi dan Sosial dan Dewan Eksekutif Organisasi. Di tambah dengan empat puluh satu anggota, yang dipilih oleh Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) untuk jangka waktu tiga tahun yang distribusikan sebagai berikut:33

a. Sepuluh dari kelompok negara Afrika.

b. Sepuluh dari kelompok negara-negara Asia.

c. Empat dari kelompok Eropa Timur.

d. Enam dari kelompok Amerika Latin dan Karibia.

e. Lima dari kelompok Eropa Barat dan negara lainnya.

f. Enam dari negara-negara yang berkontribusi. Empat kursi akan dipilih oleh dan dari sepuluh penyedia kontribusi terbesar untuk UN Women. Dua kursi yang tersisa akan dialokasikan untuk dua negara berkembang bukan anggota Komite Bantuan Pembangunan atau Development Assistance Committee (DAC) dari organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) yang juga merupakan negara kontributor untuk entitas UN Women tersebut.

33 Ibid. (A/RES/64/289).

(8)

35

Sumber daya yang diperlukan untuk mendanai semua proses normatif di peroleh dari anggaran rutin entitas dan disetujui oleh Majelis Umum, sedangkan anggaran untuk proses layanan operasional dan kegiatan di semua tingkatan di danai dari sumber daya yang diperlukan. Untuk mendanai semua proses normatif diperoleh dari sumbangan sukarela dan disetujui oleh Dewan Eksekutif UN Women, Komposisi Dewan Eksekutif UN Women terdiri dari perwakilan dari berbagai negara.

Berikut adalah Dewan Eksekutif yang dipilih tahun 2017 untuk tahun 2018, perwakilannya terdiri dari:34

a. Afrika: Kongo, Mesir, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Ghana, Kenya, Liberia, Malawi, Namibia, Niger, Nigeria, Tunisia, Republik Tanzania.

b. Asia Pasifik: Bahrain, Bangladesh, China, India, Republik Islam Iran, Kazakhstan, Kuwait, Mongolia, Qatar, Republik Korea, Tajikistan

c. Eropa Timur: Albania, Bosnia dan Herzegovina, Estonia, Federasi Rusia.

d. Amerika Latin dan Karibia: Brazil, Chile, Colombia, El-Salvador, Guatemala, Guyana, Peru, Trinidad and Tobago, Uruguay

e. Eropa Barat dan negara-negara lain: Belgia, Kanada, Irlandia, Israel, Liechtenstein, Norway, Spayol, Inggris raya.

2.3 Program Kerja UN Women

Setiap organisasi yang dibentuk tentunya mempunyai program kerja dalam mencapai tujuannya. Program UN Women yang sudah berjalan dalam setiap

(9)

36

negara anggotanya yang yang menempatkan arsitektur regional, diperkuat dan didorong dalam undang-undang, kebijakan, tindakan, jasa dan pelaksanaannya serta kemitraan strategis dengan organisasi masyarakat sipil, akademisi dan sektor swasta. Dalam menjalankan tugasnya UN Women memiliki fokus dalam program- program di bidang berikut:35

a. Kepemimpinan dan Partisipasi Politik

Fakta yang banyak ditemui, partisispasi politik perempuan masih kurang bahkan dibatasi. Gerakan perempuan (Women’s movements) beberapa dekade terakhir telah mendorong aksi dari tingkat nasional ke global. Perempuan kurang terwakili sebagai pemilih diposisi depan baik dalam pemerintah, layanan sipil atau publik, sektor swasta dan akademisi. Hal tersebut seringkali terjadi meski perempuan terbukti memiliki kemampuan sebagai agen perubahan dan memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam sistem pemerintahan yang demokrastis.

Untuk berpartisipasi dalam politik perempuan memilki hambatan struktural baik dari segi hukum, lembaga-lembaga dan norma-norma diskriminatif.36

Dalam resolusi Majeis Umum PBB 2011 tentang partisipasi perempuan dalam kepemimpinan politik, mengatakan: “Dalam setiap bagaian dunia keberdaan perempuan terus terpinggirkan dalam ranah politik, hal tersebut akibat

34 UN Women Member of the Commission for Social Development 2018’ Dalam http://www.unwomen.org/en/csw/member-states Pada 27 April 2019 Pukul 10:21 WIB

35 UN Women ‘What We Do’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we-do Pada 28 April 2019 Pukul 15:10 WIB

36 Global Norms and Standart: ‘Ledership and Political Participation’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we-do/leadership-and-political-participation/global-norms-and- standards. Pada 28 April 2019 Pukul 21:20 WIB

(10)

37

hasil dari implematasi undang-undang, praktik, sikap dan cara pandang yang diskriminatif terhadap perempuan, tingkat pendidikan yang rendah, ditambah lagi kurangnya akses kesehatan dampak dari kemiskinan yang tidak proporsional terhadap kaum perempuan”.

Salah satu program UN Women tercatat dalam sejarah, yakni melibatkan partispasi perempuan dalam kepemimpinan politik sesuai dengan konvensi tantang penghapusan segala bentuk diskrimansi dan kekerasan terhadap perempuan atau Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) dalam konvensi tersebut menjunjung tinggi hak perempaun untuk berpartispasi dalam ranah publik. Juga dalam konvensi Beijing Platform for Action untuk menghilangkan segala bentuk hambatan dalam partispasi politik perempuan.

Dalam mencapai tujuan tersebut UN Women memberikan solusi pelatihan bagi kandidat politik perempuan untuk membantu membangun kapasitas mereka, dan menawarkan kampanye pendidikan kewarganegaraan tentang kesetaraan gender. UN Women mendukung advokat gender equality dalam menyerukan partai-partai politik, pemerintah lainnya untuk melakukan bagian mereka dalam memberdayakan perempuan. Inisiatif lain mendorong laki-laki dan perempuan muda untuk terlibat dalam advokasi untuk membuat langkah-langkah kesetaraan gender menjadi pusat pembuatan kebijakan publik. Advokat perempuan PBB untuk legislatif dan konstitusional reformasi memastikan akses perempuan yang adil ke ruang politik sebagai pemilih, kandidat, pejabat terpilih dan anggota layanan sipil. UN Women bekerja sama dengan tim negara PBB lainnya dan

(11)

38

bekerja sama dengan masyarakat sipil sehingga pemilu menegakkan hak-hak perempuan, termasuk untuk memilih dan berkampanye bebas dari kekerasan pemilu.37

b. Pemberdayaan Ekonomi Terhadap Perempuan

Gender equality tidak hanya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

pemberdayaan ekonomi pada perempaun merupakan salah satu kunci kesuskesan negara. Perempuan pada dasarnya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ekonomi, baik dalam bisnis, pertanian, sebagai pengusaha atau karyawan, atau dengan melakukan pekerjaan perawatan rumah tanpa dibayar.

Berinvestasi dalam pemberdayaan ekonomi perempuan menetapkan jalur langsung menuju gender equality, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Perempuan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ekonomi, baik dalam bisnis, pertanian, sebagai pengusaha atau karyawan, atau dengan melakukan pekerjaan perawatan tanpa dibayar di rumah. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tetap di pengaruhi secara tidak proporsional oleh kemiskinan, diskriminasi dan eksploitasi. Diskriminasi gender, perempuan seringkali ditemui dengan pekerjaan yang tidak aman dan upah rendah tidak sama rata. Hal tersebut membatasi terhadap akses aset ekonomi. Sehingga perempuan lebih banyak melakukuan sebagian besar pekerjaan rumah tangga dan mereka memiliki sedikit waktu untuk mengejar peluang ekonomi yang lebih besar38

37 ibid

38 UN Women ‘Economic Empowerment’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we- do/economic-empowerment. Pada 29 April 2019 Pukul 14:20 WIB

(12)

39

Banyak komitmen internasional mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk Beijing Platform for Action, (CEDAW) dan serangkaian konvensi Organisasi Perburuhan Internasional tentang kesetaraan gender. UN Women mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan sejalan dengan ini.

dengan semakin banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa kesetaraan gender memberikan kontribusi yang signifikan untuk memajukan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Bekerja dengan berbagai mitra, UN Women mempromosikan kemampuan perempuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, dan memengaruhi lembaga dan kebijakan publik yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan. Dalam semua program pemberdayaan ekonomi UN Women menjangkau perempuan yang paling membutuhkan, sering melibatkan dengan organisasi masyarakat sipil atau lembaga swadaya masyarakat. Kelompok-kelompok yang khususnya terpinggirkan termasuk perempuan pedesaan, pekerja rumah tangga, imigran dan perempuan berkebutuhan khusus. Tujuan adalah untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi, akses yang lebih baik dan kontrol atas sumber daya dan keamanan yang lebih besar, Termasuk perlindungan dari kekerasan.39

c. Mengakhiri Kekerasan Terhadap Perempuan

Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM). Kekerasan bisa terjadi di tempat umum dan rumah tangga. bentuk-bentuk kekerasan seperti: pelecehan

39 ibid

(13)

40

seksual, mutilasi alat kelamin perempuan, perdagangan manusia, kekerasan seksual dalam pembunuhan terkait gender. Hal tersebut berdampak pada kesehatan mental baik dari jangka pendek hingga jangka panjang terhadap perempuan dan anak-anak hingga akhirnya menyebabakan kematian. Kejadian ini berdampak negatif pada kesejahteraan umum, dan mecegah perempuan berpartisipasi penuh dalam masyarakat. kekerasan tidak hanya berdampak tidak baik pada dirinya sendiri, Akan teteapi memberikan rasa malu bagi keluarga mereka. Masyarakat dan negara pada umumnya membutuhkan biaya yang banyak untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya biaya perawatan serta biaya hukum untuk kerugian dalam produktivitasnya yang pada akhirnya berdampak pada anggaran nasional.40

Setiap negara mempunyai hukum dan kebijakan masing-masing dalam menghadapi tindak kekerasan. Tantangan dalam setiap negara tersebut masih ada dalam mengimplementasikan langkah-langkahnya. masih banyak perempuan kurang terhadap akses layanan dan sektor-sektor seperti kesehatan, polisi, keadilan serta dukungan sosial untuk memastikan keselamatan perlindungan dan menghilangkan secara penuh kekerasan berkelanjutan. Hak perempuan untuk hidup bebas dari kekerasan di tegakkan oleh perjanjian internasional seperti (CEDAW). Di tingkat global UN Women bekerja untuk memajukan kebijakan internasional memberikan dukungan kepada Majelis Umum PBB dan Komisi Status Perempuan, dan memastikan bahwa agenda pembangunan pasca 2015

40 UN Women ‘Ending Violences Against Women’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we- do/ending-violence-against-women. Pada 30 April 2019 Pukul 10: 31 WIB

40 ibid

(14)

41

termasuk target spesifik untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.41

UN Women mendukung Pemerintah dalam mengadopsi dan memberlakukan reformasi hukum yang selaras dengan standar internasional. UN Women bekerjasama dengan pemerintah, badan-badan organisasi masyarakat sipil dan lembaga-lembaga lain untuk mengakhiri kekerasan. UN Women juga mempromosikan perlunya mengubah norma dan perilaku laki-laki dan mengadvokasi gender equality dan hak-hak perempuan. UN Women bekerja dengan pemerintah untuk mengembangkan rencana aksi nasional khusus untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan, memperkuat koordinasi di antara berbagai pelaku yang diperlukan untuk tindakan berkelanjutan.42

d. Menjaga Perdamaian dan Keamanan

Keterlibatan perempuan dalam perdamaian dan keamanan penting untuk membangun perdamaian berkelanjutan. Pada tanggal 31 Oktober 2000, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi bersejarah 1325 tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan. Resolusi ini, dengan empat pilar (pencegahan, partisipasi, perlindungan dan pembangunan perdamaian dan pemulihan). Dalam menanggapi resolusi tersebut, Perempuan di seluruh dunia memimpin gerakan perdamaian. dengan adanya bukti kuat menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam proses perdamaian berdampak lebih lama setelah konflik. Namun, meskipun demikian, sebagian besar perempuan tetap tidak terlihat dan

41 ibid

(15)

42

dikecualikan dari proses perdamaian dan negosiasi. Dari latar belakang tersebut dan sebagai tanggapan terhadap Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan UN Women bekerja untuk mempromosikan perdamaian dengan mendukung perempuan dari semua latar belakang untuk berpartisipasi dalam proses perdamaian dan mencegah konflik dan membangun perdamaian.43

UN Women mendukung perwakilan dan partisipasi penuh perempuan dalam semua tingkat proses perdamaian dan upaya keamanan dipandu oleh delapan resolusi Dewan Keamanan PBB 1325, 1820, 1888, 1889, 1960, 2106, 2122 dan 2242 didukung oleh sejumlah kerangka kerja normatif terkait yang membentuk agenda perempuan sepeti (CEDAW), Platform Beijing. UN Women memimpin pelaksanaan agenda Women Peace and Security (WPS) melalui inisiatif penelitian, pengumpulan data, pertukaran pelajar dan dokumentasi praktik-praktik baik untuk menginformasikan kebijakan dan pemrograman.44

Dalam mencapai dan memaksimalkan semua tujuan dalam proses perdamaian dan menjamin perlindungan perempuan dari segala bentuk kekerasan yang melanggar hak asasi manusia UN Women bekerja di bidang berikut untuk mancapai perubahan transformatif:45

- Mediasi dan pencegahan konflik/ Mediation and conflict prevention - Membangunan perdamaian dan pemulihan/ Peacebuilding and recovery - Menjaga perdamaian/ Peacekeeping

42 ibid

43 UN Women ‘Peace and Security’ dalam https://www.unwomen.org/en/what-we-do/peace-and- security Pada 1 Mei 2019 Pukul 10:23 WIB

44 ibid

(16)

43 - Mengakhiri impunitas/ Ending impunity

- Melawan tindakan ektrimisme/ Countering violent extremism - Rencana aksi nasional/ National Action Plans

- Koordinasi dan pelaporan PBB/ UN coordination and reporting

- Keterlibatan dengan Dewan Keamanan/ Engagement with the Security Council

- Pendanaan Katalytic/ Catalytic funding e. Aksi Kemanusiaan

Ketika krisis terjadi, kehidupan manusia berubah dalam sekejap.

Kematian, perpindahan (imigrasi), kehancuran infrastruktur berdampak pada seluruh lapisan masyarakat. Dampak dari hasil krisis tersebut paling dirasakan oleh perempuan dan anak-anak dari segala usia. Akibatnya, kebutuhan dan keperluan mereka berbeda, seperti sumber daya, kapasitas, dan strategi mereka.

Perempuan sering menjadi responden pertama terhadap krisis, dan mereka memainkan peran sentral dalam kelangsungan hidup dan ketahanan keluarga dan masyarakat.46

Upaya-upaya kemanusiaan harus mengakui fakta bahwa perempuan dan anak-anak memiliki banyak kontribusi dalam mempersiapkan, dan merespon krisis. Perempuan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang bentuk- bentuk bantuan dan perlindungan yang mereka butuhkan. Tindakan kemanusiaan juga dapat menghadirkan peluang bagi munculnya peran dan hubungan gender

45 ibid

46 UN Women ‘Humanitarian Action’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we- do/humanitarian-action Pada 2 Mei 2019 Pukul 11:10 WIB

(17)

44

yang baru dan lebih progresif. UN Women berkomitmen untuk memastikan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki sebagai mitra dan penerima manfaat dari aksi kemanusiaan. pekerjaan UN Women dalam aksi kemanusiaan di pandu oleh norma dan standar global dan ditetapkan dalam Strategi Kemanusiaan PBB.

UN Women bekerja dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon krisis untuk mengurangi kerentanan, mengatasi risiko, meningkatkan ketahanan, dan meningkatkan kepemimpinan perempuan.47 UN Women memenuhi perannya dalam pencegahan dan pemulihan konflik melalui pekerjaan normatifnya dalam membantu negara-negara anggota dan PBB untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan: koordinasi lintas sistem (PBB) dan komunitas kemanusiaan; dan melalui pemrograman di lapangan. Mandat UN Women di bidang ini didukung oleh tiga program operasional tentang (pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons krisis).48

f. Keterlibatan Pemuda pada kesetaraan gender/ Youth and gender equality

Strategi kesetaraan gender dan pemuda UN Women adalah respon penting untuk meningkatkan ketelibatan pemuda untuk memperkuat gender equality dan pemberdayaan perempuan. Pemuda diseluruh dunia telah menegaskan kehadiran mereka dan mengangkat suara untuk masa depan masyarakat. Populasi pemuda secara global mencapai 1,8 miliar hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, kebagkitan kaum pemuda merupakan peluang strategis yang luar biasa untuk

47 ibid

48 ibid

(18)

45

memanfaatkan bakat dan keterampilan yang mereka miliki untuk memajukan tujuan pembangunan global dan nasional.49

Pemuda UN Women dan gender equality didasarkan pada (CEDAW), Platform Aksi Beijing, Deklarasi Milenium oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, The World Programme of Action for Youth, dan sejumlah resolusi dan hasil Majelis Umum PBB tentang pemuda, mengenai gender equality dan pemberdayaan perempuan, serta dokumen yang telah disepakati. Selain itu, tinjauan global dan adopsi merupakan agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. yang berdedikasi, komprehensif, dan transformatif tentang pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan untuk semua perempuan dan anak perempuan.50

UN Women telah menerapkan strategi multilateral dengan mempertimbangkan tidak hanya bentuk-bentuk advokasi tradisional dan keterlibatan, tetapi juga teknologi dan pendekatan dalam melibatkan laki-laki dan perempuan muda. strategi UN Women meliputi kemitraan yang diperkuat dengan spektrum entitas yang lebih luas, mobilisasi sumber daya, dan pemantauan serta evaluasi aktif. Strategi gender equality dan pemuda UN Women dikembangkan melalui tinjauan yang terperinci dan serangkaian konsultasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam sistem PBB lainnya termasuk perwakilan dari sektor publik dan swasta, dan masyarakat sipil.51

49 UN Women ‘Youth and gender equality’ Dalam https://www.unwomen.org/en/what-we- do/youth Pada 3 Mei 2019 Pukul 19:20 WIB

50ibid

51 ibid

(19)

46

Sebagai langkah pertama, tinjauan yang kompherenshif mengevaluasi keterlibatan UN Women dengan pemuda untuk gender equality dan menilai posisi strategis UN Women, baik dalam hal mandat normatif maupun kapasitas institusionalnya. Setelah tinjauan dilakukan analisis mendalam tentang pekerjaan organisasi di tingkat nasional dan regional, yang memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang praktik-praktik yang muncul tentang keterlibatan pemuda untuk mempromosikan gender equality di bidang (sosial, politik, dan ekonomi).

Untuk mendapatkan beragam perspektif dari seluruh dunia, UN Women membentuk kelompok tugas pemuda, dengan perwakilan titik fokus pemuda dari tingkat negara, wilayah dan kantor pusat, yang secara terus-menerus dilibatkan melalui semua tahap pengembangan strategi proses. Kemudian, rancangan strategi disampaikan kepada pemangku kepentingan internal termasuk kelompok tugas pemuda yang diikuti dengan draf yang direvisi yang dibagikan kepada audiensi PBB yang lebih luas melalui jaringan antar lembaga untuk pengembangan pemuda.

Upaya terpadu dilakukan untuk memasukkan pendapat para pakar lapangan dan mengumpulkan dukungan yang lebih besar untuk Strategi pemuda dan gender equality melalui serangkaian konsultasi online dan offline dengan beragam mitra dari masyarakat sipil, terutama organisasi pemuda dan yang

(20)

47

dipimpin oleh pemuda, organisasi sektor swasta yang bekerja pada isu pemuda, dan lembaga sektor publik.52

g. Perencanaan Nasional dan Pemerintahan

Ketidaksetaraan gender mengimplementasikan kegagalan suatu pemerintahan. Rencana nasional, kebijakan, kelembagaan dan anggaran mencerminkan bagaimana pemerintah menerjemahkan komitmen untuk kesetaraan gender dalam hasil untuk perempuan. UN Women bekerja lintas aspek pemerintahan mempercepat kemajuan menuju gender equality. UN Women membantu menjembatani keterputusan antara strategi pembangunan nasional dan rencana gender equality. Untuk mereformasi institusi publik UN Women mendukung langkah-langkah seperti menumbuhkan kapasitas pejabat publik untuk mengintegrasikan langkah-langkah gender equality dalam rencana dan anggaran, dan memilih indikator kinerja untuk pengawasan.53

UN Women menganjurkan pembiayaan publik yang transparan dan memadai untuk kesetaraan gender, termasuk melalui adopsi anggaran responsif gender yang menyalurkan sumber daya yang memadai untuk perempuan dan laki- laki. Keterlibatan dengan advokat kesetaraan gender membantu memperkuat keterampilan mereka untuk memengaruhi pengambilan keputusan publik dan meminta pertanggungjawaban pemerintah. Dalam Majelis Umum PBB, Komisi PBB tentang Status Perempuan dan di tempat lain, UN Women memainkan peran

52 ibid

53UN Women ‘Governance and national planning’. Dalam

https://www.unwomen.org/en/what-we-do/governance-and-national-planning Pada 4 Mei 2019 Pukul 15:34 WIB

(21)

48

sentral dalam mendukung kerangka kerja normatif yang lebih kuat untuk pembiayaan gender equality, dan memperkuat kapasitas sektor publik dan akuntabilitas. Berbagai mitra kami meliputi keuangan, perencanaan dan kementerian sektor, pemerintah daerah, anggota parlemen, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi akademik. untuk menjangkau penyedia bantuan mengarahkan kebijakan dan mekanisme koordinasi untuk mencapai gender equality.54

h. Pembangunan Berkelanjutan

Tahun 2015, negara-negara menyepakati perlunya pembiayaan komprehensif untuk pembangunan dan mengadopsi agenda pembangunan berkelanjutan dan memetakan perjanjian global universal yang mengikat secara hukum tentang perubahan iklim. Gender equality adalah hak mutlak semua orang.

Memenuhi hak ini adalah kesempatan terbaik yang dimiliki dalam menghadapi beberapa tantangan paling mendesak saat ini dari krisis ekonomi dan kurangnya perawatan kesehatan, perubahan iklim, kekerasan terhadap perempuan dan meningkatnya konflik. Perempuan tidak hanya lebih dipengaruhi oleh masalah- masalah tersebut tetapi juga memiliki ide dan kepemimpinan untuk menyelesaikannya. Diskriminasi gender masih menahan terlalu banyak perempuan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.55

Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada tahun 2015

54 ibid

55 UN Women ‘Sustainable Development’. Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we-do/post- 2015 Pada 7 Mei 2019 Pukul 15:31 WIB

(22)

49

mewujudkan jalan untuk kemajuan yang berkelanjutan. Mencapai gender equality dan pemberdayaan perempuan merupakan bagian integral dari masing-masing negara anggota. Hanya dengan memastikan hak-hak perempuan dan anak-anak di semua tingkatan untuk mendapat keadilan untuk bekerja disemua tingkatan dan mempertahankan lingkungan hidup bersama untuk generasi mendatang.56

i. HIV dan AIDS

Ketimapangan gender serta Kesenjangan ekonomi berdampak pada penyebaran HIV dan AIDS. dapat tersebut meningkatkan tingkat infeksi dan kesehatan hingga mengurangi kemampuan perempuan dan anak-anak untuk mengatasi epidemi. Kekerasan seksual, pelanggaran yang meluas terhadap hak- hak perempuan, memperburuk risiko penularan HIV. Bukti menunjukkan bahwa pernikahan dapat menjadi faktor risiko utama, terutama bagi perempuan muda dan anak perempuan. Banyak perempuan yang hidup berjuang dengan HIV dengan stigma dikucilkan, diperburuk oleh kurangnya hak mereka. Perempuan pada umumnyayang terjangkit HIV menanggung beban perawatan yang tidak proporsional sampai meninggal karena AIDS.57

UN Women membawa perspektif gender equality dan hak asasi manusia ke dalam kerjanya tentang perempuan dan HIV dan AIDS. dengan mempelopori strategi yang membuat hubungan yang jelas dengan faktor-faktor yang mendorong epidemi, seperti kekerasan terhadap perempuan, penolakan hak-hak hukum dan partisipasi terbatas perempuan dalam pengambilan keputusan. Strategi tunggal

56 ibid

(23)

50

yang paling penting adalah memberdayakan perempuan dan menjamin hak-hak mereka sehingga mereka dapat melindungi diri dari infeksi mengatasi stigma dan mendapatkan akses yang lebih besar ke perawatan, perawatan dan dukungan.58

Program UN Women membantu memperkuat suara perempuan yang hidup dengan HIV, menggunakan strategi yang mempromosikan kepemimpinan mereka dan partisipasi yang berarti dalam semua keputusan dan tindakan untuk menanggapi epidemi. dan mencari cara untuk mengintegrasikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan ke dalam strategi, kebijakan, anggaran, lembaga dan kerangka kerja akuntabilitas. Beberapa inisiatif membahas berbagai persimpangan antara HIV dan kekerasan terhadap perempuan. untuk memajukan akses keadilan bagi perempuan dalam konteks HIV dengan fokus pada hak milik dan hak waris.

Program UN Women dipandu oleh norma dan standar global, seperti Deklarasi Politik tahun 2016 tentang HIV dan AIDS: Jalur cepat untuk mempercepat perlawanan HIV dan mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030, Konvensi penghapusan diskriminasi dari semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW), Platform Aksi Beijing dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pada juni 2012, UN Women menjadi agensi sponsor ke-11 UNAIDS, sebuah langkah penting untuk memastikan bahwa gender equality merupakan aksi global HIV dan AIDS.59

57 UN Women ‘HIV and AIDS’ Dalam http://www.unwomen.org/en/what-we-do/hiv-and-aids Pada 8 Mei 2019 Pukul 20:20 WIB

58 ibid

59 ibid

Referensi

Dokumen terkait

Pemrosesan reduksi bijih besi dengan menggunakan blast furnace memiliki kelemahan utama, yaitu karena temperatur proses yang terlalu tinggi maka logam lain ( Si, Mn, dll.) akan

Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi kekayaan sumberdaya hayati dan ulasan yang memadai atas upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan,

Selanjutnya pada lembar observasi yang dilakukan adalah untuk melihat aktivitas siswa selama belajar didalam kelas apakah sudah menunjukan kegiatan komunikasi matematis

Dalam Sistem PLTS-PV, baterai biasanya digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh modul PV pada siang hari yang kemudian digunakan untuk memasok listrik yang

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota di Propinsi Maluku dalam pembangunan daerahnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi adalah mengembangkan sektor-sektor ekonomi

Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila siswa tidak memiliki minat untuk

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Kegiatan Keagamaan Terhadap Akhlakul Karimah Siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.. Ditulis oleh :

Dapat disimpulkan bahwa dengan diameter yang sama yaitu 1” penggunaan bahan bakar briket dengan kulit kacang memberikan efisiensi yang lebih tinggi daripada bahan bakar