• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif

Disusun Oleh:

AHMAD SAIFUDDIN NPM. 11.305.022

POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN

2014

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA

MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif Lulus Ujian : 29 April 2014

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Bambang Wijayanto, S.T. Hargiono, S.Pd.T.

NUPN : 99-390000-20 NUPN : 99-390000-16

Mengetahui dan Disahkan Oleh Direktur

Politeknik Dharma Patria Kebumen,

DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M.

NIDN : 04-100568-01

(3)

MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif

Diterima dan Disetujui Dipertahankan Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Hargiono, S.Pd.T. R. Partino HS

NUPN : 99-390000-16

(4)

LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA

MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif

Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang Pada Tanggal 29 April 2014 di Kebumen

Ketua Merangkap Anggota,

Sri Wahyuningsih, S.E., M.Si.

NIDN : 06-191174-01

Anggota,

Bambang Wijayanto, S.T.

NUPN : 99-390000-20

(5)

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG.

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Laporan Semester saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar profesional Ahli Madya (A.Md.), baik di Politeknik Dharma Patria maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Laporan Semester ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat atau jiplakan, serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Pembimbing.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Kebumen, 15 April 2014 Yang Membuat Pernyataan,

AHMAD SAIFUDDIN NPM. 11.305.022

(6)

MOTO

“Setiap detik adalah peluang, setiap menit adalah harapan setiap waktu adalah jalan untuk mencapai satu tujuan. Maka hargailah setiap waktu luangmu karena secepat apapun kamu berlari, takkan secepat waktu yang berputar”.

“Hidup dan mati adalah takdir, dan diantara hidup dan mati hanya ada dua pilihan.

Menjadi seorang pemenang atau menjadi seorang pecundang”.

“Sesuatu akan menjadi sangat berarti ketika sesuatu itu telah tiada”.

(7)

i

serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga Laporan Semester ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, sebagai salah satu Nabi yang kita harapkan syafa’atnya di yaumil qiyamah, Amin.

Dalam penulisan laporan, penulis sangat berterima kasih kepada orang tua yang telah bersedia memberikan doa restunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Semester dalam rangka persyaratan kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif di Politeknik Dharma Patria Kebumen. Atas tersusunnya Laporan Semester ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M., selaku Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen.

2. Bambang Wijayanto, S.T., selaku Kepala Prodi Mesin Otomotif di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

3. Hargiono, S.Pd.T., selaku pembimbing Laporan Semester di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

4. Segenap Dosen dan Karyawan di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

5. Partino, selaku Kepala Bengkel Mobil Arjuna yang telah memberikan pembelajaran mengenai perawatan dan perbaikan pada kendaraan roda empat.

6. Ayahanda Tahrir dan Ibunda Sri Muryani yang telah mendidikku, untuk sujud panjang setiap do’a yang terlantun, harap yang tersimpan, peluh yang tertetes untukku.

7. Ginanjar Prasetio, Agus Setiawan, Anas Fuadzi, Anggah Setiawan dan teman- teman seperjuanganku di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

8. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan motivasi dan semangat dalam menyelesaiakan penulisan Laporan Semester.

(8)

ii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Semester ini masih banyak kekurangan, baik dari penyusunan kata maupun isi dari laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Kebumen, 15 April 2014

Penulis

(9)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR TIM PENGUJI PERNYATAAN PENULIS MOTO

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pokok Permasalahan ... 3

1.3. Pertanyaan Penelitian ... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Batasan Masalah ... 5

1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 5

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian ... 6

1.8. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna ... 8

2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna ... 8

2.3. Struktur Organisasi ... 9

2.4. Pengertian Sistem Penerangan ... 13

BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K 3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan ... 33

3.2. Cara Perawatan Sistem Penerangan ... 37

(10)

iv

3.3. Tujuan Perawatan Sistem Penerangan ... 47

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 48

4.2. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993 ... 14 Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran

Standar dan Mini ... 18 Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran

Besar ... 18

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi ... 9

Gambar 2.2. Baterai (Accu) ... 15

Gambar 2.3. Fusible Link ... 16

Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah ... 17

Gambar 2.5. Kunci Kontak ... 19

Gambar 2.6. Kabel Penghantar ... 20

Gambar 2.7. Konektor ... 21

Gambar 2.8. Saklar Putar ... 21

Gambar 2.9. Saklar Tekan ... 22

Gambar 2.10. Saklar Tuas ... 22

Gambar 2.11. Saklar Kombinasi ... 22

Gambar 2.12. Flasher Tipe Kapasitor ... 23

Gambar 2.13. Flasher Tipe Bimetal ... 24

Gambar 2.14. Flasher Tipe Transistor ... 24

Gambar 2.15. Relay ... 25

Gambar 2.16. Lampu Biasa ... 26

Gambar 2.17. Lampu Quartz Halogen ... 26

Gambar 2.18. Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay ... 27

Gambar 2.19. Rangkaian Lampu Kota dengan Relay ... 28

Gambar 2.20. Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay ... 29

Gambar 2.21. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay ... 29

Gambar 2.22. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi ... 29

Gambar 2.23. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya ... 31

Gambar 2.24. Rangkaian Lampu Rem ... 31

Gambar 2.25. Rangkaian Lampu Mundur ... 32

Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor ... 33

Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay ... 34

Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya ... 35

Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem ... 36

(13)

vii

Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur ... 36

Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati Semua ... 37

Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu Lampu Mati ... 38

Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala Mati ... 38

Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati ... 39

Gambar 3.10. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem Menyala Terus ... 39

Gambar 3.11. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Redup ... 39

Gambar 3.12. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Terang Saat Putaran Mesin Cepat ... 40

Gambar 3.13. Pemeriksaan Kotak Baterai ... 41

Gambar 3.14. Pembersihan Terminal Baterai ... 41

Gambar 3.15. Penambahan Air Accu ... 42

Gambar 3.16. Pemeriksaan Tegangan Baterai ... 42

Gambar 3.17. Pemeriksaan Berat Jenis Baterai ... 43

Gambar 3.18. Pemeriksaan Kunci Kontak ... 43

Gambar 3.19. Pemeriksaan Sekering ... 44

Gambar 3.20. Pemeriksaan Saklar Utama ... 44

Gambar 3.21. Pemeriksaan Relay ... 45

Gambar 3.22. Pemeriksaan Flasher ... 46

Gambar 3.23. Pemeriksaan Konektor ... 46

Gambar 3.24. Pemeriksaan Lampu ... 47

(14)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 51 Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen

Pembimbing ... 52 Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester ... 53

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat dan menggelobal khususnya di bidang otomotif.

Terbukti bahwa kini pengguna kendaraan bermotor semakin marak kita jumpai, khususnya pengguna kendaraan bermotor jenis mobil, ditambah dengan para produsen yang bergerak di bidang ini semakin hari semakin produktif. Meningkatnya jumlah produsen yang semakin hari terus meningkat, tentunya harus diimbangi dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan professional.

Dalam upaya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional maka mahasiswa harus memiliki keterampilan dan pengalaman kerja khususnya di bidang otomotif. Oleh karena itu perlu diadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai wujud link and match antara program pendidikan perkuliahan dengan Industri. Sehingga diharapkan dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut akan menambah wawasan dan penguasaan teknologi pada mahasiswa PKL secara langsung yang ada di dunia industri dan dunia usaha.

Bengkel Mobil Arjuna juga merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidak jasa otomotif dan merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) yang bertujuan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

(16)

2

di bidang otomotif melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja.

Dengan diadakannya kerja sama pada tiap-tiap sekolah, Bengkel Mobil Arjuna juga mengusahakan pelajar/ mahasiswa PKL yang berpotensi untuk mempekerjakan pelajar/ mahasiswa PKL tersebut sebagai guru pada sekolah- sekolah yang telah bekerjasama dengan Bengkel Mobil Arjuna. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil Arjuna.

Sistem Kelistrikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem penting yang menunjang kinerja suatu kendaraan, baik menunjang kerja mesin maupun menunjang kebutuhan pada chasis dan body kendaraan, sistem kelistrikan tersebut merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang bertujuan menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya yang tersusun menjadi berbagai sistem kelistrikan dengan fungsi masing-masing, salah satu contohnya adalah sistem penerangan. Adapun fungsi dari sistem penerangan ini adalah untuk penerangan pada malam hari dan sebagai tanda untuk memberikan informasi kepada pengendara lain.

Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Oleh karena itu, semua sistem pada kendaraan khususnya sistem penerangan harus dapat bekerja secara optimal tanpa ada suatu kerusakan atau gangguan apapun. Kerusakan yang terjadi pada sistem penerangan akan berakibat fatal bagi pengendara tersebut dan pengendara lainnya.

(17)

Komponen dan kebel-kabel dalam sistem penerangan dalam kurun waktu tertentu akan mengalami kerusakan dan gangguan yang perlu dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan. Pemeriksaan bertujuan untuk mencari dan melokalisir daerah yang bermasalah, memperbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak.

Perbaikan pada sistem penerangan yang biasa dilakukan adalah perawatan dan perbaikan pada kabel, terminal, soket dan penyolderan pada sambungan yang perlu diperbaiki, serta komponen-komponen lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membuat Laporan Semester dengan judul “PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG”.

1.2. Pokok Permasalaha

Adapun pokok permasalahan dari penulis yaitu perawatan sistem penerangan secara berkala, komponen-komponen yang ada pada sistem penerangan, dan cara kerja sistem penerangan.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka penulis mengajukan pertanyaan kepada instruktur sebagai berikut :

a. Bagaimana cara kerja sistem penerangan ?

b. Bagaimana cara melakukan perawatan pada sistem penerangan ? c. Apa tujuan dari perawatan sistem penerangan ?

(18)

4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah dan tujuan dari penulisan Laporan Semester ini, penulis merumuskan tujuannya sebagai berikut:

a. Untuk menambah wawasan dan penguasaan teknologi secara langsung di dunia industri dan dunia usaha khususnya di bidang otomotif.

b. Untuk mengetahui pengaruh pada sistem penerangan apabila sistem penerangan tersebut tidak dilakukan perawatan secara berkala.

c. Untuk mengetahui cara pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan komponen sistem penerangan.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya Laporan Semester ini diharapkan dapat diambil manfaatnya, antara lain :

a. Bagi Penulis

Menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam permasalahan nyata.

b. Bagi Pembaca

Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai perawatan pada sistem penerangan, mengetahui komponen- komponen yang ada pada sistem penerangan serta cara kerja dari sistem penerangan tersebut, khususnya pada Mobil Kijang 5K.

(19)

c. Bagi Politeknik Dharma Patria

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan bacaan ilmiah di Politeknik Dharma Patria.

1.5. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul dan uraian pada pokok pembahasan maka penelitian dibatasi pada perawatan sistem penerangan Mobil Kijang 5K.

1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan metode deskripsi dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Teknik observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan praktek kerja.

b. Wawancara

Teknik wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara dengan narasumber.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan materi laporan. Selain itu, perangkat jaringan internet juga merupakan suatu bentuk pengumpulan data dalam mencari dan mempelajari perawatan dan perbaikan sistem penerangan pada Mobil Kijang 5K.

(20)

6

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian 1.7.1. Waktu Penelitian

Proses Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah selama 25 hari, dimulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 13 November 2013.

1.7.2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitia yang penulis jadikan sebagai tempat praktek kerja lapangan adalah di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, yang beralamat di desa Semanding, Rt 03/ Rw 03, Gombong, Kebumen.

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan merupakan penjelasan penyusunan laporan yang menjelaskan isi pada setiap bab. Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang meliputi praktek dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan laporan, metode dan teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang sejarah bengkel, visi, misi, tugas pokok, struktur organisasi, uraian teori-teori yang menunjang dan digunakan dalam penulisan.

(21)

BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K

Pada bab ini membahas tentang program kegiatan dan pembahasan ilmiah penelitian.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis pada waktu melaksanakan kerja praktek yang ditunjukkan kepada Akademik dan Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

(22)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna

Bengkel Mobila Arjuna merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) yang didirikan oleh Bapak Partino. Bengkel tersebut pertama didirikan pada tanggal 1 Januari 2008 yang beralamat di desa Semanding Rt 03/ Rw 05, Gombong, Kebumen.

2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna

Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen a. Visi

Menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul, mampu bersaing dalam bidang otomotif dan mampu menciptakan wirausaha baru.

b. Misi

1) Melatih dan mendidik siswa menjadi teknisi dibidang otomotif sesuai tuntutan dunia usaha.

2) Mendidik siswa mampu berwirausaha dan memberi layanan dibidang teknik otomotif sesuai permintaan pasar kerja.

3) Menjalin hubungan dengan dunia usaha untuk meningkatkan keterakitan dan kerataan.

(23)

2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

Sumber : Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong Wewenang dan Tanggung Jawab

a. Direktur

1) Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas semua pengelolahan bengkel.

2) Wewenang

Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan di bengkel.

Direktur Dr. Hendri Murti Susanto, S.Kom,M.T

Kepala bengkel R. Partino HS

Sekretaris Sobiroh

Teknisi I Ari Prasetyo

Teknisi II Heri Agus

Riyanto

Toolman Agus

(24)

10

3) Tugas

Menyusun program praktek dan mengkoordinasikan pelaksanaanya, yang meliputi :

a) Membuat tata tertib bengkel.

b) Menentukan kebutuhan bahan dan alat praktek.

c) Melaksanakan pengembangan bengkel.

b. Kepala Bengkel Otomotif 1) Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas kegiatan praktek di bengkel dan administrasi bengkel.

2) Wewenang

Merencanakan kebutuhan peralatan seluruh kegiatan praktek.

3) Tugas

a) Merencanakan jadwal penggunaan bengkel.

b) Memonitor kondisi inventaris bengkel.

c) Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan.

d) Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan praktek bengkel.

e) Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada direktur.

f) Membuat laporan tertulis setiap tahun.

g) Merencanakan pengembangan bengkel.

h) Mengawasi keluar masuknya bahan dan alat.

(25)

c. Teknisi Otomotif 1) Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan praktek.

2) Wewenang

Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan praktek.

3) Tugas

a) Mengevaluasi proses kegiatan praktek.

b) Program praktek meliputi : (1) Tune-up Mobil

(2) Over houle Mobil (3) Sistem kelistrikan (4) Analisis

(5) Perbaikan

(6) Pembinaan terhadap siswa d. Sekretaris

1) Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dalam semua pembukuan manajemen bengkel.

2) Wewenang

Mengetahui semua yang berhubungan tentang manajemen bengkel.

3) Tugas

a) Mencatat anak-anak yang mendaftar.

b) Membuat jadwal absensi.

(26)

12

(1) Mencatat semua anggaran biaya pemasukan dan pengeluaran.

(2) Mencatat keluar masuknya barang.

e. Toolman

1) Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada Direktur dalam penyiapan, perawatan dan penyimpanan alat dan bahan praktek.

2) Tugas Khusus

a) 15 (Lima Belas) menit sebelum jam pelajaran dimulai, harus sudah ada di ruangan alat.

b) Memeriksa alat kelengkapan praktek.

c) Memeriksa dan meneliti alat perlengkapan tersebut diatas tentang kerusakan atau kehilangan.

d) Memberi pelayanan dan peminjaman alat perlengkapan kepada siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e) Menerima pengembalian alat perlengkapan yang dipinjam oleh siswa dan mencocokkan dengan bon alat.

f) Membuat berita acara bila terjadi kerusakan atau kehilangan.

g) Menginventarisasi alat perlengkapan yang ada di ruang alat dan membukukan pada buku alat.

h) Mengatur cara penyimpanan alat supaya teratur dan rapi serta menjaga kebersihan ruang alat dan lingkungannya.

i) Memperbaiki alat-alat yang mengalami kerusakan ringan.

(27)

3) Tugas Umum

a) Membuka dan menutup bengkel setiap hari sesuai jadwal.

b) Membersihkan ruangan instruktur/ pengajar.

c) Membersihkan ruangan kamar ganti pakaian siswa.

d) Menyiapkan air minum untuk pengajar dan stafnya.

e) Membersihkan peralatan makan dan minum Memeriksa keamanan bengkel dan penerangannya.

f) Melaporkan kepada koordinator bengkel bila diperlukan tingkatan perawatan gedung.

g) Menyampaikan dan mengirim pesan untuk kepentingan bengkel.

h) Menempel informasi dan pengumuman di bengkel.

2.4. Pengertian Sistem Penerangan

Sistem penerangan adalah suatu sistem yang tersusun dari berbagai macam komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang saling berhubungan antara komponen satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu sistem dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem penerangan tersebut meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu rem, lampu mundur dan lampu plat nomor.

Sistem penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh sebab itu sistem kelistrikan harus dapat bekerja dengan baik dan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku secara internasional,

(28)

14

terutama menyangkut kode warna dari lampu sistem penerangan tersebut.

Berikut merupakan aturan sistem penerangan di Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.

Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993 Sistem

Penerangan Keterangan

Lampu Tanda Belok

Lampu penunjuk arah berjumlah genap dan mempunyai sinar kelap-kelip berwarna kuning tua dan dapat dilihat pada waktu siang atau malam hari.

Lampu Rem

Lampu rem berjumlah dua buah dan berwarna merah dan mempunyai kekuatan cahaya lebih besar dari lampu posisi belakang.

Lampu Belakang

Lampu posisi belakang berjumlah genap, berwarna merah dan dipasang pada bagian belakang kendaraan.

Lampu Mundur

Lampu mundur berwarna putih atau kuning muda dan tidak menyilaukan atau mengganggu pemakai jalan.

Sumber : Data Diolah

2.4.1. Komponen Sistem Penerangan

Sistem penerangan terdiri dari beberapa komponen utama pada setiap sistemnya, yaitu : baterai, sambungan pengaman, sekring, kunci kontak, kabel penghantar, konektor, saklar, flasher, relay dan lampu.

a. Baterai (Accu)

Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan tenaga listrik melalui adanya reaksi kimia yang terjadi antara elektrolit baterai dengan plat baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara asam sulfat dan air dengan komposisi campuran

(29)

36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1,270 pada 200C saat baterai terisi penuh. Baterai memiliki beberapa fungsi menurut kondisi kendaraan, yaitu :

1) Pada saat mesin belum hidup (kunci kontak ON), baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau lampu- lampu dan aksesoris.

2) Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar motor starter dan sistem pengapian selama start.

3) Pada saat mesisn hidup, baterai berfungsi untuk menerima dan menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai.

Gambar 2.2. Baterai (Accu)

Sumber : http://www.santiyoga.com/tipe-32b20rns-40 b. Sambungan Pengaman (Fusible Link)

Sambungan pengaman pada prinsipnya sama dengan sekering.

Sambungan pengaman akan rusak jika dilewati oleh arus yang lebih besar dari kemampuannya. Sambungan pengaman digunakan untuk

(30)

16

melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya dipakai pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30 A atau lebih.

Gambar 2.3. Fusible Link Sumber : Manual Book Toyota.

Sambungan pengaman bentuknya seperti kabel yang ukurannya pendek dan mempunyai kabel berdiameter lebih kecil dibanding kabel pada rangkaian agar dapat meleleh atau putus pada saat terjadi aliran arus yang berlebih. Pembungkus sambungan pengaman dibuat tidak mudah terbakar agar rangkaian tetap aman saat terjadi aliran arus yang berlebihan. Kapasitas sambungan pengaman biasanya ditunjukkan dengan label yang terpasang pada satu ujung sambungan pengaman.

c. Sekering (Fuse)

Sekering berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Sekering memiliki bagian yang mudah meleleh akibat aliran arus yang berlebihan yang melebihi kapasitasnya, bagian tersebut dilindungi oleh badan sekering yang biasanya terbuat dari tabung kaca atau plastik. Kapasitas sekering yang ada adalah 0,5 A sampai 35 A dan yang paling banyak

(31)

digunakan adalah 7,5 A sampai 20 A. Bagian logam yang meleleh dan putus pada sekering akan menyebabkan terjadinya rangkaian terbuka sehingga arus tidak dapat mengalir pada rangkaian tersebut dan rangkaian tidak dapat bekerja.

Sekering yang dipakai kendaraan dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sekering tipe tabung kaca (cartridge) dan sekering tipe bilah (blade). Sekering tipe tabung kaca berbentuk silinder yang didalamnya terdapat elemen logam pengaman yang terhubung dengan bagian ujung penutup sekering yang terbuat dari logam yang akan terputus apabila dialiri arus berlebih, sedangkan sekering tipe bilah berbentuk pipih dengan dua kaki yang dapat diselipkan pada dudukan sekering. Kaki sekering tersebut saling terhubung satu sama lain melalui elemen logam tipis sebagai elemen pengaman yang akan meleleh apabila dialiri arus berlebih.

Sekering tipe bilah adalah model sekering yang sekarang banyak digunakan pada kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua, untuk sekering tipe tabung kaca digunakan pada kendaraan keluaran lama.

Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah Sumber : http://ataconcept.blogspot.com/2013/10/ganti-sekring-

motor-honda-tiger-pakai.html

(32)

18

Kapasitas arus pada sekering tipe tabung kaca ditunjukan dengan angka yang tertera pada badan sekering, sedangkan yang tertera pada punggung sekering dan warna dari rumah sekering tersebut.

Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Standar dan Mini

No Kapasitas Sekering (A) Warna

1 3 Violet (Ungu)

2 5 Coklat Kemerahan

3 7,5 Coklat

4 10 Merah

5 15 Biru

6 20 Kuning

7 25 Tak Berwarna

8 30 Hijau

Sumber : Data Diolah

Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Besar

No Kapasitas Sekering (A) Warna

1 20 Kuning

2 30 Hijau

3 40 Kuning Muda

4 50 Merah

5 60 Biru

6 70 Coklat

7 80 Tak Berwarna

Sumber : Data Diolah

(33)

d. Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama yang memutus dan menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (Baterai). Kunci kontak pada kendaraan memiliki tiga terminal, namun ada juga yang memiliki empat terminal, yaitu : 1) Terminal B dihungkan dengan (+) baterai.

2) Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan terminal IG regulator serta beban lain yang membutuhkan.

3) Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 selenoid starter.

4) Terminal ACC (terdapat pada kunci kontak 4 terminal) dihubungkan dengan aksesoris kendaraan, seperti: lampu penerangan, radio, tape, dll.

Gambar 2.5. Kunci Kontak

Sumber : http://motor.otomotifnet.com/read/2012/04/15/329892/

208/27/Pasang-Kunci-Kontak-Mobil-di-Sepeda-Motor e. Kabel Penghantar

Kabel penghantar berfungsi sebagai penghubung komponen- komponen pada sistem penerangan dan penghantar arus listrik ke rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari

(34)

20

tembaga yang diberi isolasi agar tidak terjadi hubung singkat.

Ukuran kabel pada rangkaian kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh : besar arus yang lewat, panjang dari suatu rangkaian kelistrikan dan penurunan tegangan yang diizinkan.

Gambar 2.6. Kabel Penghantar

Sumber : http://elektronikaindustri.com/penghantar-listrik/

f. Konektor

Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel, melindungi sambungan dari kotoran dan memungkinkan sambungan dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari konektor laki-laki (Male) dan konektor perempuan (Female) yang terbuat dari plastik.

Jumlah terminal pada konektor sangat beragam mulai dari satu terminal sampai puluhan terminal begitu juga bentuk dari konektor ada yang berbentuk bulat dan berbentuk kotak. Pada konektor juga terdapat sebuah nok agar dalam penyambungan lebih mudah dan tidak salah, sedangkan untuk menjamin agar sambungan lebih kuat maka konektor dipasang pengunci.

(35)

Gambar 2.7. Konektor Sumber : Manual Book Toyota.

g. Saklar

Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Ada beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, seperti :

1) Saklar Putar

Saklar putar mempunyai kontak point yang diatur satu sumbu di atas sebuah permukaan yang bundar (plat) dan dioperasikan dengan cara memutar saklar.

Gambar 2.8. Saklar Putar Sumber : Manual Book Toyota.

2) Saklar Tekan

Saklar tekan dilengkapi kontak point dan dioperasikan dengan jalan menekan saklar tombol.

(36)

22

Gambar 2.9. Saklar Tekan Sumber : Manual Book Toyota.

3) Saklar Tuas

Kontak point dari saklar tuas dioperasikan oleh gerakan tuas ke atas, bawah, kanan dan kiri.

Gambar 2.10. Saklar Tuas

Sumber : http://trbhamzah.blogspot.com/2013/07/saklar.html 4) Saklar Kombinasi

Saklar kombinasi merupakan gabungan dari saklar putar, tekan dan tuas.

Gambar 2.11. Saklar Kombinasi

Sumber : http://www.asia.ru/en/ProductInfo/893703.html

(37)

h. Flasher

Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara preodik/ berkala untuk menghasilkan kedipan pada lampu tanda belok sebanyak 60 sampai 120 kedipan setiap menitnya.

Flasher memiliki beberapa tipe, diantaranya : 1) Flasher Tipe Kapasitor

Flasher tipe kapasitor memanfaatkan sebuah kapasitor dan resistor untuk mengontrol kedipannya.

Gambar 2.12. Flasher Tipe Kapasitor

Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materi- kelistrikan-pada-mobil.html

2) Flasher Tipe Bimetal

Flasher tipe bimetal memanfaat pemuaian bimetal untuk mengontrol kedipannya. Bimetal terdiri dari dua buah logam yang berbeda (biasanya kuningan dan baja) yang digabung menjadi satu.

(38)

24

Gambar 2.13. Flasher Tipe Bimetal

Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materi- kelistrikan-pada-mobil.html

3) Flasher Tipe Transistor

Flasher tipe transistor memanfaatkan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher (turn signal relay) melewati amplifier (penguat listrik).

Gambar 2.14. Flasher Tipe Transistor

Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materi- kelistrikan-pada-mobil.html

i. Relay

Relay berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara elektromagnetik. Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada

(39)

kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat.

Kumparan yang bersifat elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.

Gambar 2.15. Relay

Sumber : http://www.evsource.com/tls_relays.php j. Lampu

Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil dari arus listrik yang mengalir melalui kawat halus yang mempunyai tahanan serta titik lebur yang tinggi sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Ada beberapa jenis lampu yang ada pada kendaraan, yaitu :

1) Lampu Biasa

Lampu biasa adalah lampu yang menggunakan kawat pijar (filament). Lampu jenis ini tidak dapat bekerja di atas suhu yang telah ditentukan karena filament bisa menguap. Uap tersebut bisa menimbulkan endapan yang membentuk lapisan seperti perak di rumah lensa kacanya (envelope) yang dapat mengurangi daya terang lampu tersebut.

(40)

26

Gambar 2.16. Lampu Biasa

Sumber : http://duniamobill.blogspot.com/2012/04/memilih- lampu-utama-yang-tepat.html

2) Lampu Quartz Halogen

Lampu quartz halogen menggunakan gas halogen didalam tabungnya agar terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu. Lampu halogen memiliki cahaya lebih terang, putih dan sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Gambar 2.17. Lampu Quartz Halogen

Sumber : http://duniamobill.blogspot.com/2012/04/memilih- lampu-utama-yang-tepat.html

Lampu halogen lebih panas dibandingkan dengan lampu biasa, sehingga masa lampu akan lebih pendek jika terdapat oli atau gemuk yang menempel pada permukaan tabung. Selain itu, kandungan garam pada keringat manusia dapat menodai kaca lampu. Oleh karena itu hindari jari-jari menyentuh tabung kaca saat hendak mengganti lampu dan sebaiknya pegang bagian flange saat mengganti lampu.

(41)

2.4.2. Rangkaian Sistem Penerangan 2.4.2.1. Lampu Kota dan Plat Nomor

Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan atau belakang merupakan lampu yang berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi cahaya di sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan kendaraan.Lampu plat nomor digunakan untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu kota/ lampu belakang menyala. Ada dua tipe sistem lampu kota, yaitu :

a. Sistem Lampu Kota Tanpa Relay

Gambar 2.18. Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay Sumber : Manual Book Toyota.

(42)

28

b. Sistem Lampu Kota dengan Relay

Gambar 2.19. Rangkaian Lampu Kota dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota.

2.4.2.2. Lampu Kepala

Lampu kepala sering disebut juga dengan nama lain seperti lampu depan atau lampu besar. Lampu kepala digunakan untuk penerangan pada malam hari atau kondisi gelap. Pada umumnya lampu kepala dilengkapi dengan lampu jarak dekat (low beam), lampu jarak jauh (high beam) dan lampu tembak (flash beam) yang dikontrol oleh saklar dim (dimmer switch). Lampu tembak digunakan untuk meminta perhatian pemakai jalan lain yang berada di depan kendaraan dengan arah berlawanan kita. Fungsi lampu ini hampir menyerupai klakson namun sedikit berbeda penggunaannya terutama menyangkut waktu dimana klakson jarang digunakan pada malam hari demi etika di jalan raya. Rangkaian lampu kepala dibedakan menurut komponen kelistrikannya, yaitu:

(43)

a. Sistem Lampu Kepala Tanpa Relay

Gambar 2.20. Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay Sumber : Manual Book Toyota.

b. Sistem Lampu Kepala dengan Relay

Gambar 2.21. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota.

(44)

30

c. Sistem Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi.

Gambar 2.22. Rangkain Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi

Sumber : Manual Book Toyota.

2.4.2.3. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya

Lampu tanda belok disebut juga dengan lampu sain atau lampu reting. Lampu ini memiliki beberapa kegunaan, seperti:

a. Sebagai tanda belok.

b. Sebagai tanda untuk mendahului kendaraan di depan.

c. Sebagai tanda informasi untuk kendaraan dari arah berlawanan.

d. Sebagai tanda pindah jalur.

Lampu tanda bahaya atau disebut lampu hazzard sering dikaitkan dengan lampu tanda belok karena berada pada tempat yang sama, bedanya ketika lampu tanda bahaya dihidupkan maka lampu tanda belok kanan dan kiri akan hidup secara bersamaan dan ketika lampu tanda belok dihidupkan maka lampu tersebut tidak akan berfungsi karena tertutup oleh

(45)

lampu tanda bahaya. Lampu tanda bahaya digunakan untuk memberi isyarat kepada pengendara lain bahwa kendaraan sedang mengalami masalah atau meminta kepada pengguna jalan lain untuk memberi jalan karena situasi darurat.

Gambar 2.23. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya

Sumber : Manual Book Toyota.

2.4.2.4. Lampu Rem

Lampu rem digunakan untuk memberi isyarat pada pengendara lain pada saat kendaraan melakukan pengereman untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lain yang mengikuti.

Gambar 2.24. Rangkaian Lampu Rem Sumber : Manual Book Toyota.

(46)

32

2.4.2.5. Lampu Mundur

Lampu mundur atau yang biasa disebut dengan lampu parkir digunakan untuk memberikan penerangan tambahan saat kendaraan mudur di malam hari dan member isyarat kepada pengendara lain bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/ sedang mundur. Lampu mundur terletak pada bagian belakang kendaraan dan akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Gambar 2.25. Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Manual Book Toyota.

(47)

33

BAB III

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K

3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan 3.1.1. Lampu Kota dan Plat Nomor

Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor Sumber : Manual Book Toyota.

Cara kerja lampu kota dan plat nomor

Pada saat saklar kontrol lampu posisi TAIL, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, saklar kontrol lampu, lampu dan menuju ke massa sehingga lampu kota dan lampu plat nomor menyala.

(48)

34

3.1.2. Lampu Kepala

Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota.

Cara kerja lampu kepala a. Lampu Jarak Dekat

Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim pada posisi LOW, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak dekat menyala.

b. Lampu Jarak Jauh

Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim pada posisi HIGH, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu,

(49)

saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala bersamaan dengan lampu indikator jarak jauh.

c. Lampu Tembak

Pada saat saklar dim digerakkan ke posisi FLASH dan, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala bersamaan dengan lampu indikator jarak jauh.

3.1.3. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya

Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya

Sumber : Manual Book Toyota.

Cara kerja lampu tanda belok dan tanda bahaya a. Lampu Tanda Belok

Pada saat saklar dim digerakkan ke atas/ bawah arus akan mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher,

(50)

36

lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda belok menyala.

b. Lampu Tanda Bahaya

Pada saat saklar tanda bahaya posisi ON arus akan mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher, lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda bahaya menyala.

3.1.4. Lampu Rem

Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem Sumber : Manual Book Toyota.

Cara kerja lampu rem

Pada saat pedal rem ditekan arus mengalir dari baterai melewati sekering, saklar pedal rem, lampu dan menuju massa sehingga lampu rem menyala.

3.1.5. Lampu Mundur

Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Manual Book Toyota.

(51)

Cara kerja lampu mundur

Pada saat kendaraan bergerak mundur arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, saklar, lampu dan massa sehingga lampu mundur menyala.

3.2. Cara Perawatan Sistem Penerangan 3.2.1. Trouble Shooting Sistem Penerangan

Setiap kendaraan pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian yang menunjang kinerja dari kendaraan mengalami gangguan-gangguan yang apabila tidak segera diperbaiki akan mengganggu keamanan dan kenyaman dalam berkendara bahkan dapat membahayakan pengemudi kendaraan tersebut dan pengemudi kendaraan lainnya. Adapun gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan yaitu :

a. Lampu Mati

1) Lampu Mati Semua

Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati Semua

Sumber : Data Diolah

(52)

38

2) Salah Satu Lampu Mati

Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu Lampu Mati

Sumber : Data Diolah b. Lampu Kepala Mati

Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala Mati

Sumber : Data Diolah

(53)

c. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati

Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati

Sumber : Data Diolah d. Lampu Rem Menyala Terus

Gambar 3.10. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem Nyala Terus

Sumber : Data Diolah e. Lampu Menyala Redup

Gambar 3.11. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Redup

Sumber : Data Diolah

(54)

40

f. Lampu Menyala Terang Saat Putaran Mesin Cepat

Gambar 3.12. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Terang

Sumber : Data Diolah 3.2.2. Perawatan Sistem Penerangan

Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu komponen sistem penerangan dan tidak adanya arus yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan. Gangguan yang terjadi pada sistem penerangan harus segera ditangani dengan carapemeriksaan dan perbaikan, adapun langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sebagai berikut :

a. Baterai

Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh karena itu baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada sistem penerangan. Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai meliputi:

1) Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti:

cekung atau cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran baterai perlu diganti.

(55)

Gambar 3.13. Pemeriksaan Kotak Baterai Sumber : Manual Book Toyota.

2) Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan dengan menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat menyebabkan kebocoran arus sehingga tegangan yang dihasilkan baterai tidak maksimal.

Gambar 3.14. Pembersihan Terminal Baterai

Sumber : http://www.kursusmengemudisurabaya.com/merawat- aki-mobil-sendiri/

3) Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di bawah lower dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar lower isi dengan air accu.

(56)

42

Gambar 3.15. Penambahan Air Accu

Sumber : http://www.kursusmengemudisurabaya.com/merawat- aki-mobil-sendiri/

4) Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara menghubungkan kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke (-) baterai. Apabila hasil pengukuran menunjukan nilai 12,4 V maka baterai harus di charger sampai penuh.

Gambar 3.16. Pemeriksaan Tegangan Baterai Sumber : Manual Book Toyota.

5) Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan hydrometer. Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang sel yang paling dekat dengan terminal (+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih dan perbedaan tiap sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika

(57)

perbedaan berat jenis tiap sel melebihi 0,050 baterai perlu diganti.

Gambar 3.17. Pemeriksaan Berat Jenis Baterai Sumber : http://www.saft7.com/perpanjang-masa-pakai-accu/

b. Kunci Kontak

Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan cara mengghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki kunci kontak ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm meter ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal kunci kontak lainnya (ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada hubungan maka kunci kontak perlu diganti.

Gambar 3.18. Pemeriksaan Kunci Kontak Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan

(58)

44

c. Sekering

Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus maka sekering perlu diganti

Gambar 3.19. Pemeriksaan Sekering Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan d. Saklar Utama

Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan Ohm meter sambil mengoprasikan saklar utama.

Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar dapat disebabkan karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar.

Jika saklar rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup diperbaiki.

Gambar 3.20. Pemeriksaan Saklar Utama Sumber : Manual Book Toyota.

(59)

e. Relay

Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp dan baterai. Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+) baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu diganti.

Gambar 3.21. Pemeriksaan Relay Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan f. Flasher

Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan cara menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan berkedip maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka flasher perlu diganti.

(60)

46

Gambar 3.22. Pemeriksaan Flasher Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan g. Konektor

Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka bersihkan konektor menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada konektor akan menyebabkan kebocoran arus sehingga arus yang dihasilkan tidak optimal.

Gambar 3.23. Pemeriksaan Konektor Sumber : Manual Book Toyota.

h. Lampu

Apabila lampu mati, maka lepaskan lampu dari dudukannya kemudian lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter.

Apabila tidak ada hubungan maka lampu perlu diganti.

(61)

Gambar 3.24. Pemeriksaan Lampu Sumber : Manual Book Toyota.

3.3. Tujuan Perawatan Sistem Penerangan

Terjadinya kecelakaan umumnya disebabkan karena kelalaian pengemudi dalam berkendara, namun ada pula faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu kondisi dari kendaraan tersebut. Kondisi kendaraan yang baik akan memberikan kinerja yang optimal pada kendaraan serta memberi rasa aman dan nyaman dalam berkendara. Apabila kondisi mobil buruk maka kinerja mesin juga tidak akan optimal dan apabila kondisi tersebut tidak segera diperbaiki maka dapat berakibat fatal yang dapat membahayakan pengemudi mobil tersebut dan pengendara lainnya.

Untuk menjaga kondisi kendaraan tetap baik maka diperlukan perawatan berkala, pemeriksaan dan perbaikan pada bagian mesin yang mengalami kerusakan. Salah satu sistem penting pada kendaraan yang membutukan perawatan yaitu sistem kelistrikan penerangan yang berfungsi untuk penerangan saat malam hari dan memberi isyarat pada pengendara lain saat akan berbelok, mundur, berhenti dan darurat.

(62)

48

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab III dapat di ambil kesimpulan, antara lain:

a. Cara kerja sistem kelistrikan penerangan adalah saat kunci kontak dalam posisi ON arus dari baterai mengalir melewati kunci kontak menuju sekering, relay, flasher, lampu, saklar, dan menuju ke massa sehingga lampu dapat menyala.

b. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan perawatan, pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan penerangan yang mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut meliputi: fuse, relay, flasher, konektor, lampu, saklar dan yang paling utama baterai yang merupakan sumber arus untuk sistem penerangan.

c. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman dalam berkendara.

4.2. Saran

Dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh penulis antara lain :

(63)

a. Untuk Pembaca

1) Baterai merupakan sumber arus listrik untuk sistem penerangan dan aksesoris, jika baterai mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada sistem penerangan juga. Oleh karena itu baterai harus selalu dalam kondisi baik agar tidak mempengaruhi kinerja sistem penerangan.

2) Segera perbaiki jika terdapat tanda-tanda kerusakan sebelum kerusakan semakin parah.

3) Dalam penggantian komponen kendaraan, gunakanlah suku cadang yang asli.

b. Untuk Bengkel Mobil Arjuna

1) Penyusun berharap agar Bengkel Mobil Arjuna bisa memberikan kepercayaan dan selalu mendampingi disetiap praktek, agar para mahasiswa dapat menambah pengetahuannya.

2) Penulis berharap pihak bengkel menjalin kerja sama dengan pihak Politeknik Darma Patria, guna mempermudah dalam pencarian tempat Praktek Kerja Lapangan bagi generasi mahasiswa berikutnya.

c. Untuk Politeknik Dharma Patria

Meningkatkan kerja sama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk tempat Praktik Kerja Lapangan bagi para mahasiswanya.

(64)

50

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU ILMIAH

Anonim. (2003). Body Electrical. Step 2. Vol 17. Toyota Astra Motor : Jakarta.

Daryanto. (2011). Prinsip Dasar Kelistrikan Otomotif. Alfabeta : Bandung.

Soemadi, Drs. Soejono B.Sc. (1979). Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif jilid 1 dan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.

TEAM. (2011). New Step 1 Training Manual. Toyota Astra Motor : Jakarta.

Tooley, M. (2003). Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Erlangga : Jakarta.

Yunan Ginting. (1998). Listrik Otomotif Jilid 1. Angkasa : Bandung.

B. WEBSITE

http://harapentatp1.blogspot.com/2010/12/kegunaan-lampu-depan-sistem- penerangan.html, [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.19 WIB].

http://otomotif.selkid.com/2013/07/kelistrikan.html, [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.54 WIB].

http://www.nazardark.com/2014/02/sistem-kelistrikan-body-pada-mobil.html, [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.55 WIB].

http://66tech.wordpress.com/2011/04/21/pemasangan-pengujian-dan-

perbaikan-sistem-penerangan-dan-wiring/, [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.55 WIB].

http://indra95.wordpress.com/2012/04/26/ganguan-pada-sistem-penerangan- mobil/, [Kamis, 10 April 2014, Pukul 10.07 WIB].

(65)

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(66)

52

Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen Pembimbing

(67)

Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester

(68)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 April 1993 dengan nama Ahmad Saifuddin, beragama islam dan memiliki hobi bermain sepak bola, futsal, basket, musik, tenis meja, membaca komik, menonton film kartun dan berpetualang.

Mengawali pendidikan di TK Tunas Bangsa Klender, Jakarta Timur (1998), SDN Pondok Bambu (1999), SDN 3 Sidoagung (2001), SMP Muhammadiyah Karanganyar (2005), SMK Bina Karya 1 Karanganyar (2008) dan karena penulis mempunyai ketertarikan dalam bidang otomotif, maka pada tahun 2011 penulis melanjutkan kuliah di Politeknik Dharma Patria Program Studi D III Jurusan Mesin Otomotif. Kemudian pada tahun 2013 melakukan kerja praktek di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi
Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah  Sumber : http://ataconcept.blogspot.com/2013/10/ganti-sekring-
Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering    Ukuran Standar dan Mini
Gambar 2.18. Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay  Sumber : Manual Book Toyota.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Komponen-komponen yang harus diperiksa dahulu sebelum menganalisis gangguan yaitu: memeriksa fuse , relay , kunci kontak assy , kabel atau wire harness , regulator

Pada kunci kontak posisi On tetapi tombol starter tidak ditekan, tombol starter tidak ditekan (posisi Off) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara kerja kelistrikan pada alat pengisian minyak rem dan mengetahui Tegangan Baterai, Tegangan Motor, Arus Motor dan Volume minyak

Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke selenoid sehingga selenoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada