• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-15

2.1. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2.1.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB

Perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2008 perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang mengalami peningkatan dari 0,64 persen menjadi 1,51 persen. Selanjutnya pada tahun 2009 terus mengalami peningkatan sebesar 2,14 persen, tahun 2010 sebesar 3,19 persen dan tahun 2011 sebesar 4,74 persen.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Sampai dengan tahun 2012 nilai PDRB Aceh Tamiang baik Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan Atas Dasar Harga Berlaku terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, nilai PDRB ADHK mencapai Rp. 1.425.112,76 naik sebesar 5,44 % bila dibandingkan dengan PDRB ADHK tahun 2011. Nilai PDRB ADHB mencapai Rp. 2.714.814,00 naik sebesar 3,99 % bila dibandingkan dengan PDRB ADHB tahun 2011.

Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 disajikan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

NO Sektor

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

(Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) %

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Pertanian 494.251,37 40,37 497.132,70 39,75 502.869,70 38,97 525.672,60 38,89 558.244,99 39,17 2 Pertambangan

& Penggalian 152.568,68 12,46 150.200,68 12,01 152.895,91 11,85 160.278,76 11,86 165.623,42 11,62 3 Industri

Pengolahan 152.782,28 12,48 156.061,94 12,48 158.705,36 12,30 166.097,93 12,29 175.026,85 12,28 4 Listrik,Gas & Air

bersih 3.970,02 0,32 4.050,58 0,32 4.166,89 0,32 4.345,89 0,32 4.574,48 0,32 5 Konstruksi 46.431,13 3,79 47.649,58 3,81 49.934,81 3,87 52.652,16 3,90 55.705,98 3,91

6

Perdagangan, Hotel

&Restoran

184.164,79 15,04 191.222,83 15,29 201.471,77 15,61 205.552,76 15,21 210.511,57 14,77

7 Pengangkutan 46.431,13 3,79 47.649,58 3,81 49.934,81 3,87 52.652,16 3,90 55.707,22 3,91

(2)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-16 NO Sektor

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

(Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) % (Rp.Jutaan) %

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

& Komunikasi

8

Keuangan, sewa, & Js.

Perusahaan

19.408,67 1,59 20.125,94 1,61 20.859,20 1,62 21.914,01 1,62 23.333,58 1,64

9 Jasa-jasa 124.304,79 10,15 136.435,65 10,91 149.558,96 11,59 162.352,37 12,01 176.384,67 12,38 PDRB 1.224.312,86 100.00 1.250.529,48 100.00 1.290.397,41 100,00 1.351.518,64 100,00 1.425.112,76 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Tabel 2.7

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)

Kabupaten Aceh Tamiang

NO Sektor

2008 2009 2010 2011 2012

Hb (%) Hk (%) Hb (%) Hk (%) Hb (%) Hk (%) Hb (%) Hk (%) Hb

(%) Hk (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pertanian 42,38 40,37 43,92 44,65 42,33 43,71 42,22 38,89 41,86 39,17

2 Pertambangan

& Penggalian 15,72 12,46 9,83 13,49 10,59 11,85 10,69 11,86 10,60 11,62

3 Industri

Pengolahan 9,12 12,48 9,21 14,02 8,63 12,30 8,51 12,29 8,46 12,28 4 Listrik,Gas &

Air bersih 0,43 0,32 0,57 0,36 0,67 0,32 0,86 0,32 0,88 0,32 5 Konstruksi 5,59 3,79 7,01 4,28 7,94 3,87 8,06 3,90 8,15 3,91 6

Perdagangan, Hotel &

Restoran

14,32 15,04 15,64 17,18 15,47 15,61 14,75 15,21 14,56 14,77

7 Pengangkutan

& Komunikasi 3,68 3,79 4,41 4,28 4,78 3,87 4,86 3,90 4,95 3,91 8

Keuangan, sewa, & Js.

Perusahaan

1,77 1,59 1,93 1,81 1,92 1,62 2,01 1,62 2,17 1,64

9 Jasa-jasa 6,98 10,15 7,46 12,25 7,68 11,59 8,04 12,01 8,37 12,38

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Secara umum peranan sektor ekonomi menurut lapangan usaha dalam pembentukan nilai tambah PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2011 masih didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 38,43

(3)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-17

persen. Besarnya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Tahun 2011 salah satunya disebabkan daerah Kabupaten Aceh Tamiang merupakan wilayah sentra perkebunan kelapa sawit dan karet. Kontribusi yang diberikan sektor pertanian bila dibandingkan Tahun 2010 mengalami sedikit penurunan, dimana pada tahun 2010 sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 38,17 persen terhadap PDRB.

Sektor yang memberikan sumbangan terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Tahun 2011 sektor ini memberikan kontribusinya dalam pembentukan PDRB sebesar 15,00 persen. Kontribusi ini sedikit menurun dibandingkan kontribusi tahun 2010 yaitu sebesar 15,48 persen.

Sektor yang memberikan kontribusi terbesar ketiga pada tahun 2011 adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 11,70 persen. Kontribusi sektor ini tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 11,75 persen.

Selanjutnya, sektor industri pengolahan non-migas memberikan kontribusi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 12,12 persen pada tahun 2011.Diikuti oleh sektor bangunan yang memberikan kontribusi terbesar kelima dalam PDRB Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 5,13 persen atau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,14 persen pada tahun 2010. Sektor jasa-jasa memberikan kontribusi sebesar 11,85 persen. Selanjutnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan memberikan kontribusi sebesar 1,60 persen dan terakhir sektor listrik, gas dan air bersih sebagai pemberi kontribusi terkecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2011 yaitu sebesar 0,32 persen.

2.2.1.2. Pendapatan Perkapita

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk.

Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah. PDRB berdasarkan

(4)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-18

harga konstan per kapita Kabupaten Aceh Tamiang disajikan pada Tabel 2.16 berikut :

Tabel 2.8

PDRB Perkapita Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008-2012

NO Uraian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Nilai PDRB

(Rp. Jutaan ) 1.224.312,86 1.250.529,48 1.290.397,41 1.351.518,64 1.425.112,76 2 Jumlah

Penduduk (jiwa) 250.746 241.734 251.914 257,681 261.125 3 PDRB perkapita

(Rp.Jutaan/jiwa) 4,88 5,17 5,12 5,24 5,45

Sumber: BPS Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan.Penduduk miskin (menurut BPS) adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan.Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

2.2.1.3. Persentase Penduduk Miskin Dibawah Garis Kemiskinan

Secara umum tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang terus mengalami penurunan dari 17,98 persen menjadi 17,49 persen pada tahun 2011 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 45.295 jiwa. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang berada di atas nasional sebesar 12,47% namun masih berada di bawah tingkat kemiskinan Provinsi Aceh sebesar 17,49% seperti yang tergambar pada grafik berikut ini.

(5)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-19

Tabel 2.9

Statistik Kemiskinan Kabupaten Aceh Tamiang

Uraian 2008 2009 2010 2011

Batas Garis Kemiskinan (Rp.) 240.753 274.295 298.509 322.629 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 50.800 45.300 45.130 45.295 Tingkat Kemiskinan (%) 22,29 19,96 17,98 17,49

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tamiang, 2012

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 2.2.2.1. Pendidikan

A. Angka Partisipasi Sekolah

APS adalah jumlah murid kelompok usia sekolah (7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun) yang masih menempuh pendidikan per jumlah penduduk usia sekolah. Hasil analisis perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) lingkup Kabupaten Aceh Tamiang jenjang pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun), dapat dilihat dalam Tabel 2.10 berikut :

Tabel 2.10

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2007-2012

NO JenjangPendidikan Tahun Ajaran

‘07/’08 ‘08/’09 ‘09/’10 ‘10/’11 ‘11/’12 1 SD/MI

1.1. jumlah murid usia 7-12 thn 30.505 30.447 30.288 30.886 30.307 1.2. jumlah penduduk kelompok usia

7-12 tahun 33,608 33,358 34,117 34.289 33,828 1.3. APS usia 7-12 tahun 98,76 101,27 98,65 100,08 100,33

2 SMP

2.1. jumlah murid usia 13-15 thn 14.323 14.118 13.525 13.927 14.097 2.2. jumlah penduduk kelompok usia

13-15 tahun 16,369 15,879 16,605 16,497 15,669 2.3. APS usia 13-15 tahun 87,50 88,91 81,45 84,42 89,97

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang (2011-2012)

Dari tabel 2.10 diatas, dapat dilihat bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 sampai dengan 12 tahun di Kabupaten Aceh Tamiang sudah memenuhi standar

(6)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-20

nasional (SPM) yaitu 95 %, mengalami peningkatan dari 98,76 % di tahun 2007 menjadi 100,33 % di tahun 2012. Demikian juga dengan APS 13 sampai dengan 15 tahun dari 87,50 % di tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 89,97 % di tahun 2012, dan APS 13 sampai dengan 15 tahun ini masih dibawah standar nasional yaitu sebesar 90 %. Sedangkan Angka Partisipasi Sekolah menurut kecamatan pada tahun 2011 disajikan pada Tabel 2.11 berikut.

Tabel 2.11

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011-2012 Menurut Kecamatan

NO Kecamatan

SD/MI SMP/MTs

Jumlah murid Usia7- 12thn

Jumlah penduduk

usia 7- 12th

APS

Jumlah muridusia13-

15thn

Jumlah penduduk

usia 13- 15th

APS

1 Manyak Payed 3.861 1,603 240,86 1.542 736 209,51

2 Bendahara 2.366 2,414 98,01 924 1.088 84,93

3 Banda Mulia 1.530 1,425 107,37 575 667 86,21

4 Seruway 3.072 4,222 72,76 1.490 1.961 75,98

5 Rantau 4.077 2,562 159,13 1.878 1.220 153,93

6 Karang Baru 4.781 840 569,17 2.318 389 595,89

7 Sekerak 718 2,348 30,58 148 1.035 14,30

8 Kota

Kualasimpang 3.418 3,265 104,69 1.251 1.524 82,09

9 Kejuruan Muda 3.537 4,647 76,11 1.739 2.162 80,43

10 Tamiang Hulu 2.419 2,293 105,49 999 1.073 93,10

11 Tenggulun 2.215 3,913 56,61 744 1.822 40,83

12 Bandar Pusaka 1.946 4,296 45,30 489 1.992 24,55

Jumlah Total 33.940 33,828 100,33 14.097 15.669 89,97

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Dari tabel 2.11 diatas, dapat dilihat bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 sampai dengan 12 tahun, pada tahun 2011 tertinggi berada pada posisi kecamatan Kota kualasimpang sebesar 142,70 % dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 sampai dengan 12 tahunterendah berada pada kecamatan Kejuruan muda sebesar 63,04 %, sedangkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) 13 sampai dengan 15 tahuntertinggi

(7)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-21

juga berada pada kecamatan Kota kualasimpang sebesar 119,35 % dan kecamatan Bendahara pada urutan terendah Angka sebesar 32,95 %.

B. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Data BPS (2011) menunjukkan bahwa perkembangan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang sampai tahun 2011 tidak terlalu signifikan.

Tahun 2007 angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 8,40

% dan meningkat menjadi 8,85 % pada tahun 2011.

Tabel 2.12

Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2007-2011

Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 Angka Rata-rata Lama Sekolah (

tahun) 8,40 8,40 8,77 8,78 8,85

Sumber : BPS Provinsi Aceh, 2011

D. Angka Partisipasi Kasar Dan Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.

APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut. Hasil analisis Angka Partisipasi Kasar tahun 2007-2011 disajikan pada Tabel 2.13 berikut.

(8)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-22

Tabel 2.13

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2007-2012

NO Jenjang Pendidikan Tahun Ajaran

07/08 08/09 09/10 10/11 11/12 1 TK/RA

1.1.

jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan TK/RA

3.512 4.795 4.528 5.066 5.419

1.2. jumlah penduduk

kelompok usia 4-6 tahun 17.018 16.400 16.508 17.274 16.848 1.3. APK TK/RA 20,64 29,24 27,43 29,33 32,16

2 SD/MI 2.1.

jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikanSD/MI

36,738 36,603 36,510 36,901 36,289

2.2. jumlah penduduk

kelompok usia 7-12 tahun 33,608 33,358 34,117 34.289 33,828 2.3. APK SD/MI 109,31 109,73 107,01 107,62 107,28

3 SMP/MTs 3.1.

jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikanSMP/MTs

14,812 14,719 14,168 14,608 14,788

3.2. jumlah penduduk

kelompok usia 13-15 tahun 16,369 15,879 16,605 16,497 15,669 3.3. APK SMP/MTs 90,49 92,69 85,32 88,55 94,38

2 SMA/MA/SMK 2.1.

jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikanSMA/MA/SMK

10,746 10,889 11,089 11,226 11,687

2.2. jumlah penduduk

kelompok usia 16-18 tahun 16,437 15,456 16,675 15.629 13,935 2.3. APK SMA/MA/SMK 65,38 70,45 66,50 71,83 83,87

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Khusus untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terdiri dari Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) serta Raudhatul Atfhal (RA) yang dikelola oleh Kemenag. yang disebut juga dengan pendidikan pra sekolah. PAUD dari pengelolaannya dibedakan menjadi lembaga formal dan non formal. Lembaga formal mengelola TK/RA sedangkan TPA dan KB dikelola oleh lembaga non formal. Jadi Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD hanya

(9)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-23

memperhatikan jenjang TK/RA. Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun 2007/2008 untuk tingkat TK/RA sebesar 20,64 % mengalami kenaikan setiap tahunnya menjadi 32,16 % pada tahun 2011/2012, artinya terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka untuk mengikuti program pra pendidikan.

Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.

APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Hasil analisis angka partisipasi murni, disajikan dalam Tabel 2.14 berikut :

Tabel 2.14

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011

NO Jenjang Pendidikan

Tahun Ajaran

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 1 SD/MI

1.1.

jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang

bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI

30,505 30,477 30,288 30,886 30,307

1.2.

jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun

33,608 33,358 34,117 34.289 33,828

1.3. APM SD/MI 90,77 91,36 88,78 90,08 89,59 2 SMP/MTs

2.1.

jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang

10,754 10,725 10,384 10,989 10,676

(10)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-24

NO Jenjang Pendidikan

Tahun Ajaran

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 bersekolah di

jenjang pendidikan SMP/MTs

2.2.

jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun

16,369 15,879 16,605 16,497 15,669

2.3. APM SMP/MTs 65,70 67,54 62,54 66,61 68,13 3 SMA/MA/SMK

3.1.

jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang

bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK

7,082 7,786 7,744 7,363 7,993

3.2.

jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun

16,437 15,456 16,675 15.629 13,935

3.3. APM

SMA/MA/SMK 43,09 50,38 46,44 47,11 57,36

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI di Kabupaten Aceh Tamiang mengalami penurunan dari dari 90,77 % di tahun 2007 menjadi 89,59 % di tahun 2012. Juga dengan APM SMP/MTs dari 65,70 % di tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 68,13 % di tahun 2011, meskipun demikian APM SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dari 43,09 % di tahun 2007 meningkat menjadi 57,36 % di tahun 2012. Angka Partisipasi Murni menurut kecamatan pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 2.15 berikut :

(11)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-25

Tabel 2.15

Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kecamatan Tahun 2011

NO Kecamatan

SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

usia 7-12

th berse kolah

di SD/M

I

pendud uk usia 7-12 th

APM

usia 13-15 th bersek olah di

SMP/

MTs

pendu duk usia 13-15

th

APM

usia 16-18

th bersek olah di

SMA/

MA/

SMK

pendu duk usia 16- 18th

APM

1 Manyak

Payed 3,421 1,603 213.41 1,224 736 166.3

0 845 631 133.9

1 2 Bendahara 2,210 2,414 91.55 629 1,088 57.81 530 934 56.75 3 Banda

Mulia 1,362 1,425 95.58 462 667 69.27 123 610 20.16 4 Seruway 2,790 4,222 66.08 1,137 1,961 57.98 701 1,747 40.13 5 Rantau 3,501 2,562 136.65 1,081 1,220 88.61 894 1,096 81.57 6 Karang

Baru 4,206 840 500.71 1,468 389 377.3

8 1,602 352 455.1 1

7 Sekerak 709 2,348 30.20 124 1,035 11.98 - 880 -

8

Kota Kualasimpa ng

2,923 3,265 89.53 1,166 1,524 76.51 254 1,352 18.79

9 Kejuruan

Muda 3,309 4,647 71.21 1,352 2,162 62.53 1,768 1,940 91.13 10 Tamiang

Hulu 2,159 2,293 94.16 906 1,073 84.44 786 978 80.37 11 Tenggulun 1,981 3,913 50.63 676 1,822 37.10 251 1,637 15.33 12 Bandar

Pusaka 1,736 4,296 40.41 451 1,992 22.64 239 1,778 13.44 Jumlah 30,30

7 33,828 89.59 10,676 15,669 68.13 7,993 13,935 57.36 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

E. Angka Pendidikan Yang di Tamatkan

APT merupakan persentase jumlah penduduk, baik yang masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan.

Menurut pendidikan akhir yang ditamatkan, dominan penduduk Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2012 adalah tamat Sekolah Dasar yaitu sebesar 28,19%, dan hanya 2 (dua) orang yang berhasil sampai kepada jenjang pedidikan S-3. Lebih rinci jumlah penduduk menurut pendidikan akhir yang ditamatkan pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 2.16 berikut :

(12)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-26

Tabel 2.16

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Akhir Tahun 2012

NO Pendidikan Akhir

Jumlah Penduduk

(Orang)

%

1 2 3 4

1 Belum Sekolah 56.152 19,62

2 Tidak Tamat SD 41.974 14,66

3 TamatSD 80.687 28,19

4 SLTP 45.374 15,85

5 SLTA 51.283 17,92

6 D-II 2.290 0,08

7 D-III 2.776 0,97

8 S-1 5.549 1,94

9 S-2 139 0,05

10 S-3 2 0,00

JUMLAH 286.226 100,00

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.

Tabel 2.17

Jumlah Penduduk Menurut Ijazah Tertinggi Tahun 2012 NO Ijazah Tertingi Jumlah Penduduk

(jiwa)

1 SD 80.687

2 SMP 45.374

3 SMA 51.283

4 Perguruan Tinggi 10.756

5 Jumlah 188.100

2.2.2.2. KesehatanHidup

Status kesehatan masyarakat Aceh Tamiang dapat digambarkan melalui beberapa indicator utama yaitu Umur Harapan, Angka Kematian, Status Gizi, Angka kesakitan, dan Kesehatan Lingkungan.

(13)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-27

A. Umur Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup masyarakat Aceh Tamiang tahun 2007 sebesar 68,09 tahun dan mengalami peningkatan padatahun 2011 sebesar 69,00 tahun. Namun angka ini masih berada di bawah angka Nasional sebesar 72,00 Tahun pada Tahun 2011. Hal ini disebabkan masih tingginya masyarakat menderita penyakit menular dan tidak menular, disamping itu juga faktor pelayanan kesehatan dan kualitas lingkungan masih belum baik.

Tabel 2.18

Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007-2011

Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

Angka Harapan

Hidup 68,09 68,18 68,27 68,37 69,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Aceh, 2011.

B. Angka Kematian

Angka kematian dibutuhkan beberapa Indikator yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Sedangkan peningkatan kesejahteraan sosial dalam bidang kesehatan ditunjukkan denganAngka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 11/1000 Kelahiran Hidup (KH) dan terus mengalami peningkatan kematian sampai dengan tahun 2012 AKB 16/1000 KH, walaupun angka ini sudah dibawah AKB Nasional (Tabel 2.26). Target Aksi Pencapaian MDGs (Millennium Development Goals) Bidang Kesehatan RPJMN Tahun 2010-2014 Kepres no.5/2010 yaitu menurunnya Angka Kematian Bayi menjadi 24/1.000 kelahiran hidup.

(14)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-28

Tabel 2.19

Angka Kelangsungan Hidup Bayi Tahun 2007-2012

NO Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Angka Kematian Bayi/1000 KH 11 11 14 13 13 16

2 Angka kelangsungan hidup

bayi 989 989 986 987 987 984

Sumber : Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Tamiang

2. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 sampai dengan 2012 terdapat kenaikan dan penurunan capaian, namun angka capaian ini belum mencapai target MDGs (Millennium Development Goals) atau RPJMN Tahun 2010-2014 yaitu menurunnya Angka Kematian Ibu menjadi 118/100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab langsung kematian ibu di Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun 2007-2012 masih berkisar antara pendarahan, penyakit hipertensi dalam kehamilan/eklamsi, dan infeksi, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.20

Angka Kematian Ibu Tahun 2007-2012

NO Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Angka Kematian Ibu/100.000

KH 212 286 128 325 226 208

C. Status Gizi

Jika ditinjau dari status gizi masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2007 sampai dengan Tahun 2012 sudah mencapai target MDGs yaitu sebesar 15 %.

Balita yang menderita gizi buruk berdasarkan indikator BB/ TB walaupun kasus gizi

(15)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-29

buruk tetap mengalami fluktuasi dari tahun 2007 1,24 % dan pada tahun 2008 terjadi penurunan 0,20 % dan pada tahun 2009 terjadi kenaikan 0,91 % begitu juga dengan tahun 2010 0,27 % terjadi penurunan kembali dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2012 0,28 % ini memberikan gambaran bahwa perlunya kajian strategis sehinga pada tahun 2017 angka gizi buruk 0 %.

Tabel 2.21

Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2007-2011

Sumber : Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Tamiang, 2012

D. Angka Kesakitan

Permasalahan kinerja upaya pembangunan kesehatan dapat juga terlihat dari masih adanya beban penyakit menular tertentu yang terjadi di masyarakat dan memerlukan perhatian serius antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.22

Angka Kesakitan Penyakit Menular Tertentu Tahun 2007-2012

No Kondisi Penyakit Menular Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kasus TB (BTA +) per 100.000 pddk 58,74 83,46 89,88 108,37 122,93 109,01 2 Kasus Malaria (API) per 1.000 pddk 0,75 0,95 0,45 0,48 0,37 0,31 3 Kasus Diare per 1.000 penduduk - 53,84 57,87 51,61 58,45 50,04 4 Kasus Pneumonia per 100 Balita - 1,23 1,02 1,13 2 6,6 5 Prevalensi HIV/AIDS per 100.000 pddk 0,39 0,75 1,2 3,76 3,88 6,01 6 Kasus DBD per 100.000 pddk 13,74 63,63 25,61 93,15 67,52 20,96

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012

Dari Tabel diatas terlihat bahwa angka kesakitan penyakit menular tertentu tahun 2007–2012 yang menjadi komitmen global melalui MDGs maupun Nasional seperti TB dan HIV/AIDS menunjukkan kecendrungan peningkatan setiap tahunnya.

NO Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Persentase Balita Gizi

Buruk 1,24 0,20 0,91 0,27 0,28 -

(16)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-30

Sedangkan malaria menunjukkan kecendrungan penurunan (API) < 1 atau 0,31/1000), namun demikian kecendrungan ini memerlukan kajian lebih lanjut karena cakupan pemeriksaan darah penduduk masih berkisar 2 % - 3 %, sedangkan standar minimal 10 %.

Angka kasus diare dan pneumonia dalam kurun waktu 2007-2012 tergolong rendah jika dibandingkan dengan perkiraan angka nasional yang mencapai 243/1000 penduduk menderita diare, sedangkan perkiraan angka nasional untuk pneumonia 10 % dari perkiraan jumlah balita. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya penjaringan yang lebih optimal.

Kasus DBD di Aceh Tamiang dalam kurun waktu 2007-2012 berfluktuasi setiap tahunnya dengan kejadian tertinggi ditahun 2010 dan terendah pada tahun 2012. Begitu juga dengan penyakit-penyakit tidak menular masih belum terukur beban masalahnya secara baik, namun hasil laporan kasus penyakit 10 besar yang berasal dari layanan Puskesmas, menunjukkan bahwa kasus hipertensi dan diabetes mellitus tergolong tinggi.

2.2.3. Seni Budaya dan Olah Raga

Gedung Kesenian yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 1 (satu) buah terletak di Komplek Stadion Karang Baru. Gedung ini diperoleh dari dana Otonomi Khusus Tahun 2010. Namun gedung tersebut belum bisa dimanfaatkan karena belum dilengkapi fasilitas yang memadai seperti instalasi air minum (PDAM), listrik, dan membutuhkan pematangan lahan halaman gedung yang masih tidak rata permukaannya dan belum memiliki akses jalan masuk.

Perkembangan Seni dan Olah Raga Tahun 2007-2012 Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada tabel 2.23 dan 2.24 berikut :

(17)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah II-31

Tabel 2.23

Tabel Perkembangan Seni dan Olah Raga Tahun 2007-2012 Kabupaten Aceh Tamiang

No Capaian Pembangunan Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012 1 Jumlah Grup Kesenian

per 10.000. Penduduk 17 18 35 35 35 37

2 Jumlah Gedung Kesenian - - - 1 1 1

3 Jumlah Klub Olah Raga per 10.000. Penduduk

- - - 21,11 21,07 -

4 Jumlah Gedung Olahraga

- - - -

Sumber : Disbudparpora, 2012

Tabel 2.24

Tabel Perkembangan Seni dan Olah Raga Tahun 2007-2011 Menurut Kecamatan

No Nama Kecamatan

Jumlah Grup Kesenian per

10.000.

Penduduk

Jumlah Gedung Kesenian

Jumlah Klub Olah Raga per

10.000.

Penduduk

Jumlah Gedung Olah Raga per

10.000.

Penduduk

1 Kec. Manyak Payed 2 - 23 -

2 Kec.Bendahara 4 - 3 -

3 Kec. Banda Mulia 2 - 4 -

4 Kec.Seruway 7 1 3 -

5 Kec. Rantau 2 - 22 -

6 Kec. Karang Baru 5 1 13 -

7 Kec. Sekerak 3 - 30 -

8 Kec. KotaKualasimpang 3 - 11 -

9 Kec. Kejuruan Muda 1 - 19 -

10 Kec. Tamiang Hulu 3 - 27 -

11 Kec. Tenggulun 2 - 17 -

12 Kec. Bandar Pusaka 2 - 28 -

Sumber : Disbudparpora, 2012

Gambar

Tabel Perkembangan Seni dan Olah Raga Tahun 2007-2012  Kabupaten Aceh Tamiang

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi kualitatif dan kuantitatif tidak berpengaruh secara positif siginifikan terhadap rasio distribusi

Hal tersebut terbukti dengan rendahnya tingkat pendidikan/ pengetahuan yang umumnya adalah SD bahkan tidak tamat dan terbatasnya peralatan khususnya alat takar/timbangan, dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

1,6,15,17 Suatu CT Scan yang normal pada waktu masuk dirawat pada penderita-penderita cedera kepala berat berhubungan dengan mortalitas yang lebih rendah dan penyembuhan

Survei pada Tingkat Air Tinggi (TAT) mencakup sungai utama antara Muara Kaman (+. 180 km dari muara) hingga Melak (+ 350 km dari muara), termasuk anak sungai Kedang Rantau,

Secara aspek hukum dan sejarah, Tambrauw di mekarkan sejak tahun 2008 dengan kabupaten induk kabupaten Kabupaten Sorong yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 56

Wahyunia Likhayati M.Biomed Penyebab Penyakit yang Disebabkan oleh Parasit pada Sistem Integumen (Mikologi) dr. Luh Sesotyaning Nareswari, M.Biomed. Endang Rahmawati,

Untuk melihat laporan tersebut user maka user dapat menekan kata ‘tujuan’ dan untuk menambahkan data periode waktu user dapat menekan kata ‘tambahkan data’