• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM PROGRAM GANDENG GENDONG DI KOTA YOGYAKARTA TIARA ANGGITA W, Hempri Suyatna, Dr., S.Sos., M.Si.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAMIKA KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM PROGRAM GANDENG GENDONG DI KOTA YOGYAKARTA TIARA ANGGITA W, Hempri Suyatna, Dr., S.Sos., M.Si."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

177

DAFTAR PUSTAKA

Agranoff, R., & McGuire, M. (2003). Collaborative public management: New

strategies for local governments. Washington, DC: Georgetown University

Press.

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice.

Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.

https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Arrozaaq, D. L. C. (2016). Collaborattive Governance (Studi Tentang Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Sidoarjo). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 3, 1–13. http://repository.unair.ac.id/67685/

Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. 2018. Buku Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Segoro Amarto. Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. 2018. Kota Yogyakarta Dalam Angka

2018.

Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. 2019. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta.

Bradford, N. (2016). Ideas and Collaborative Governance: A Discursive Localism

Approach. Urban Affairs Review, 52(5), 659–684.

https://doi.org/10.1177/1078087415610011

Bryson, J. M., & Bryson, J. M. (2004). What to do when Stakeholders matter

Analysis Techniques. 9037(2004), 20–53.

https://doi.org/10.1080/14719030410001675722

Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Stone, M. M. (2006). The design and implementation of cross-sector collaborations: Propositions from the

literature. Public Administration Review, 66(SUPPL. 1), 44–55.

https://doi.org/10.1111/j.1540-6210.2006.00665.x

Bryson, J. M., Crosby, B. C., Stone, M. M., & Saunoi-Sandgren, E. (2012).

Dynamics of cross-sector collaboration: Minnesota's urban partnership agreement from start to finish.

(2)

178

Cheung, P. T. Y. (2015). Toward collaborative governance between Hong Kong

and Mainland China. Urban Studies, 52(10), 1915–1933.

https://doi.org/10.1177/0042098014548139

Conner, T. W. (2017). Exploring the Diverse Effects of Stakeholder Engagement

on Organizational Performance. https://doi.org/10.1177/0275074015618785

Cornforth, C., Hayes, J. P., & Vangen, S. (2015). Nonprofit–Public Collaborations: Understanding Governance Dynamics. Nonprofit and

Voluntary Sector Quarterly, 44(4), 775–795.

https://doi.org/10.1177/0899764014532836

Creswell ,W. John. (2016). Research Design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Crosby, B. C., & Bryson, J. M. (2005). A leadership framework for cross-sector collaboration. Public Management Review, 7(2), 177-201.

De Vries, Michiel S., et.al. 2008. Improving Local Government: outcomes of

Comparative Research. Palgrave Macmillan: New York.

Donahue, John D. 2011. Collaborative Governance: private roles for public goals

in turbulent times. Princeton University Press: United Kingdom.

Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and

Theory, 22(1), 1–29. https://doi.org/10.1093/jopart/mur011

Fairuza, M. (2017). Kolaborasi antar Stakeholder dalam Pembangunan Inklusif pada Sektor Pariwisata ( Studi Kasus Wisata Pulau Merah di Kabupaten Banyuwangi ). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 5(3), 1–13. www.kabarbanyuwangi.com

Freeman, R. E., & Reed, D. L. (1983). Stockholders and Stakeholders: A New

Perspective on Corporate Governance. California Management Review,

25(3), 88–106. doi:10.2307/41165018

Freeman, R. E. (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach, Boston, MA: Pitman.

Goldsmith, Stephen and Eggers, William D. 2004. Governing by network: the new

(3)

179

Hadi, A. P., Agribisnis, Y., & Agrikarya, P. P. M. (2009). Tinjauan terhadap berbagai program pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Yayasan

Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA).

Handari, M. F. (2012). Implementasi Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Magelang (Doctoral dissertation, Program Magister Ilmu Lingkungan Undip).

Haq, N. (2017). Nilai Dasar Collaborative Governance Dalam Studi Kebijakan Publik.

Hummels, H. (1998). Organizing Ethics : A Stakeholder Debate 1. 181899, 1403– 1419.

Huxham, Chris, and Siv Vangen. 2005. Managing to Collaborate: The Theory

and Practice of Collaborative Advantage. New York: Routledge.

Kim, S. (2016). The workings of collaborative governance: Evaluating

collaborative community-building initiatives in Korea. Urban

Studies, 53(16), 3547-3565.

Koentjaraningrat. (1981). Dasar-Dasar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koski, C., Siddiki, S., Sadiq, A. A., & Carboni, J. (2018). Representation in

collaborative governance: A case study of a food policy council. The American Review of Public Administration, 48(4), 359-373.

Kurniasih, D. (2017). Collaborative Governance Dalam Penguatan Kelembagaan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) Di Kabupaten Banyumas. Sosiohumaniora, 19(1), 1-7.

Latifah, E. (2011). Harmonisasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Indonesia yang berorientasi pada Millennium Development Goals. Jurnal Dinamika

Hukum, 11(3), 402-413.

Mahfud, M. A. Z. (2015). Peran dan Koordinasi Stakeholder dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Jurnal Administrasi Publik, 3(12), 2070-2076.

McGuire, M. (2006). Collaborative public management: Assessing what we know and how we know it. Public Administration Review, 66(SUPPL. 1), 33–43. https://doi.org/10.1111/j.1540-6210.2006.00664.x

(4)

180

Muhsin, M. (2016). Memahami Konflik Antaraktor Dalam Implementasi Sistem Informasi Perguruan Tinggi: Perspektif Teori Stakeholder. Jurnal Ilmiah

Multitek Indonesia, 10(2).

Munir, B. 2001. Dinamika Kelompok, Penerapan dalam Laboratorium Ilmu Perilaku. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Ndaru, F. A., & Kurniawan, T. (2016). Corporate Social Responsibility Partnership to Alleviate Poverty in Kulon Progo Regency. Bisnis & Birokrasi Journal, 22(3), 145-155.

O’Leary, R., & Vij, N. (2012). Collaborative Public Management: Where Have We Been and Where Are We Going? American Review of Public

Administration, 42(5), 507–522. https://doi.org/10.1177/0275074012445780

Parjaman, T. (2018). Kolaborasi Antar Institusi dalam Optimalisasi Program “Banjar Cerdas” Pada Jenjang Pendidikan Menengah Di Kota Banjar. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 4(4), 533-547. Purnomo, E. P., Ramdani, R., Setyadiharja, R., & Muzwardi, A. (2018). Collaborative Governance Dalam Tata Kelola Hutan Berbasis Masyarakat. Purwanto, S. A., Sumartono, S., & Makmur, M. (2013). Implementasi Kebijakan

Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Memutus Rantai Kemiskinan (Kajian di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto). WACANA, Jurnal

Sosial dan Humaniora, 16(2), 79-96.

Rahmawati, L., & Utami Dewi, S. I. P. (2018). Dinamika Collaborative Governance Dalam Penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Yogyakarta. Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2017). Konsep Umum Pelaksanaan

Kebijakan Publik. Jurnal Publik, 11(1), 1-12.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta 2017-2022. Rich, M. J., Giles, M. W., & Stern, E. (2001). Collaborating to reduce poverty:

Views from city halls and community-based organizations. Urban Affairs

Review, 37(2), 184–204. https://doi.org/10.1177/10780870122185253

Sahban, Muhammad Amsal. 2018. Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang. CV Sah Media: Makassar.

Salim, Agus. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

(5)

181

Santiago, M. D. (2019). Agenda Setting Program Gandeng-Gendong Kota Yogyakarta Tahun 2018. (Doctoral dissertation, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Satlita, L., Dewi, U., & Priyanto, A. (2017). Strengthening Social Capital In

Implementing Segoro Amarto Movement To Alleviate Poverty In Yogyakarta City. INTERNATIONAL (JSS), 13(1).

Satlita, L., & Dewi, U. (2017). Segoro Amarto Movement: Strategic Inovation For

Eradicating Poverty In Yogyakarta City Indonesia. Panel 26: Public Administration.

Schmeer, K. (1999). Stakeholder analysis guidelines. Policy toolkit for

strengthening health sector reform, 1-33.

Silalahi, Ulber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Setya Yunas, N. (2019). Implementasi Konsep Penta Helix dalam Pengembangan

Potensi Desa melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di Provinsi Jawa

Timur. Matra Pembaruan, 3(1), 37–46.

https://doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-46

Simmons, R., & Birchall, J. (2008). The role of co-operatives in poverty reduction: Network perspectives. Journal of Socio-Economics, 37(6), 2131– 2140. https://doi.org/10.1016/j.socec.2008.04.016

Sranko, G. R. (2011). Collaborative governance and a strategic approach to facilitating change: lessons learned from forest agreements in South East Queensland and the Great Bear Rainforest. Journal for and about social

movements Article, 3.

Subarsono, Agustinus. 2016. Kebijakan Publik dan Pemerintahan Kolaboratif, Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Gava Media.

Sudarmo. 2015. Menuju Model Resolusi Konflik Berbasis Governance. Surakarta: UNS Press.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suroatmojo, W. (2015). Analisis Program Segoro Amarto sebagai Wujud

Pelaksanaan Good Governance Pemerintah Kota

Yogyakarta. GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8(1), 43-50. Tang, S. Y., & Mazmanian, D. A. (2008). An agenda for the study of

(6)

182

The World Bank. 2005. The Poverty Reduction Strategy Initiative: Findings from

10 Country Case Studies of World Bank and IMF Support. World Bank:

Washington D.C.

Thomson, A. M., & Perry, J. L. (2006). Collaboration Processes: Inside the Black

Box. Public Administration Review, 66(s1), 20–32.

Tirrel, D. N., & Clay, J. A. (2010). Strategic Collaboration in Action: Six Principles. In Strategic Collaboration in Public and Nonprofit Administration: A Practice-Based Approach to Solving Shared Problems. United States of America: Taylor and Francis Group, LLC.

Tomkiv, Y., Liland, A., Oughton, D. H., & Wynne, B. (2019). Assessing Quality

of Stakeholder Engagement : From Bureaucracy to Democracy. 1432.

https://doi.org/10.1177/0270467618824027

Wanna, J. (2008). Collaborative government: meanings, dimensions, drivers and outcomes. Collaborative governance: A new era of public policy in

Australia, 3-12.

Winarno, Budi. (2014). Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Yoga, N. J. A. (2019). Kolaborasi antar Stakeholder dalam Implementasi

Program Tulungagung Emergency Medical Service (TEMS) di Kabupaten Tulungagung (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Agus Heruanto Hadna. 2016. Collaborative Governance dan Penurunan

Kemiskinan.

https://cpps.ugm.ac.id/collaborative-governance-dan-penurunan-kemiskinan-oleh-agus-heruanto-hadna/

Bappeda Provinsi Jawa Barat. 2019. Pengentasan Kemiskinan di Jabar: Dari Bantuan Iuran BPJS, Operasi Pasar Murah, hingga Perbaikan Rutilahu. http://bappeda.jabarprov.go.id/pengentasan-kemiskinan-di-jabar-dari-bantuan-iuran-bpjs-operasi-pasar-murah-hingga-perbaikan-rutilahu/

CPPS UGM. 2017. Ada Apa Dengan DI Yogyakarta. (http://cpps.ugm.ac.id/ada-apa-dengan-di-yogyakarta-harian-kompas/)

KR Jogja. 2018. Gandeng-Gendong, Strategi Pemkot Entaskan Kemiskinan di 2018.(http://krjogja.com/web/news/read/54071/Gandeng_Gendong_Strate gi_Pemkot_Entaskan_Kemiskinan_di_2018)

(7)

183

Kedaulatan Rakyat. Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Yogya Masih Tinggi.

2019.

https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/tingkat-ketimpangan-pendapatan-di-yogya-masih-tinggi/

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. 2012. Mengentaskan Kemiskinan, Hasto Gagas Desa Binaan; Konsep One Village One Sister atau One Village One Company.https://kulonprogokab.go.id/v3/portal/index.php/web/view_berit a/2403/Mengentaskan-Kemiskinan-Hasto-Gagas-Desa-Binaan-Konsep-One-Village-One-Sister-atau-One-Village-One-Company

Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta. 2019. Gandeng Gendong Menuju

Keberdayaan Masyarakat Kota Yogya.

https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/7794

Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta. 2019. Sinergitas Gandeng Gendong angkat UMKM.https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/8674

Radar Jogja. 2019. Dari Jogja, Segoro Amarto Dikembangkan ke Seluruh DIY. https://radarjogja.jawapos.com/2019/06/28/segoro-amarto-dikembangkan-ke-seluruh-diy/

Tagar.id. 2019. Wali Kota Yogyakarta Raih Penghargaan Gandeng Gendong. https://www.tagar.id/wali-kota-yogyakarta-raih-penghargaan-gandeng-gendong

Tribun Jogja. 2017. Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta Tertinggi se-Indonesia. (http://jogja.tribunnews.com/2017/12/19/indeks-pembangunan-manusia-kota-yogyakarta-tertinggi-se-indonesia?page=2)

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengenai ANALISIS

atau menyediakan pornografi, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :-- --- Pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas Petugas Kepolisian dari Polres Tanah Karo melakukan

Penting bagi pemakai laporan keuangan untuk memandang Kantor Akuntan Publik sebagai pihak yang independen, karena akan mempengaruhi berharga atau tidaknya jasa

Obligasi Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Sebagai Peserta Corporate Governance Perception Index Periode 2011-2015).. telah

Sebelum representasi ditangkap oleh tanda verbal, metafora adalah relasi antara penanda dan petanda dalam tatanan ide dan suatu hal, merujuk pada apa yang

Perniagaan ini adalah milik perkongsian dengan aktiviti perniagaan adalah menanam pitaya (Buah Naga) di Ladang:- Lot 2279 , Kampung Ulu Sungai Dua Besar , Daerah Kuala

Pertama, mengungkap dan menjelaskan sistem ajaran yang dikembangkan tarekat Qadiriyah Wan Naqsabandiyah dalam membentuk pemahaman Makna Hidup pada masyarakat di

Penatalaksanaan asuhan kebidanan berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir/neonatus, nifas, dan KB sesuai dengan teori dan dilakukan berdasarkan