• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "III. METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

37

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang. Berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. (Nawiwi dan Mimi Martini, 1996). Secara harfiah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas secara umum lebih sering disebut dengan metode survey. Kerja peneliti bukan saja menggambarkan fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara,

dengan menggunakan kuisioner dan panduan wawancara.

(Mohammad Nazir, 2003).

Pelaksanaan Penelitian dengan teknik survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. Untuk penelitian tertentu, unit analisa mungkin pasangan suami istri, pasangan yang sudah bercerai atau rumah tangga sebagai keseluruhan tetapi satu wawancara untuk

kuesioner tetap ditujukan kepada satu orang.

(Singarimbun dan Effendi, 1989)

B. Metode Pengambilan Obyek Penelitian 1. Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dipilih sebagai daerah penelitian dengan pertimbangan tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di

(2)

Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan data dari BPS dalam Jawa Tengah dalam Angka tahun 2014. Dibandingkan dengan Kabupaten Purbalingga yang memiliki luas lahan stroberi 85 hektar namun hasil produksinya hanya menghasilkan 10.387 kuintal stroberi. Luas lahan stroberi di Kabupaten Karanganyar seluas 6 hektar dengan hasil produksi sebesar 2.320 kuintal stroberi.

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Jumlah elemen dalam sampel lebih sedikit daripada elemen populasinya. Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individ-induvidu yang karakteristiknya hendak diduga. Kegiatan survei harus mendapatkan informasi dari sebagian populasi (yang dinamakan sampel) yang mencakup kondisi dan karakteristik populasi secara keseluruhan (Djarwanto, 2000). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi. Dengan demikian maka diusahakan agar sampel tersebut memiliki ciri-ciri yang esensial, strata apa yang harus diwakili, tergantung penilaian atau pertimbangan (Judgement) dari peneliti. Oleh karena itu, Purposive sampling ini disebut juga dengan Judgement Sampling. (Soeratno dan Lincolin Arsyad,1999). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus :

Keterangan:

n = jumlah sampel Z = tingkat keyakinan Moe = Margin of error

(3)

Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau Z sebesar 1,96. Nilai ini ditentukan menurut kebiasaan yang dipergunakan dlam penelitian ekonomi, sosial dan pertanian.

Selanjutnya, nilai moe yang digunakan sebesar 10%, semakin besar ukuran sampel maka semakin besar margin of error atau bahkan sebaliknya. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan diperoleh sampel sebanyak 96 responden konsumen stroberi. Adapun kriteria sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah memberikan daftar pertanyaan kepada konsumen yang sedang melakukan pembelian stroberi di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar terutama pada tempat kunjungan dan daerah sekitar untuk berwisata di Kecamatan Tawangmangu.

Tabel 1. Pengambilan sampel responden di kawasan wisata Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

Kawasan Wisata Sampel yang diambil

(Orang)

Pasar Tawangmangu 20

Air Terjun Grojogan Sewu 19

Balekambang 19

Kalisoro 19

Sekipan 19

Jumlah 96

(4)

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. (Hasan, 2002)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

Data ini biasa diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan

peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

(Hasan, 2002).

D. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang disaksikan selama penelitian.

Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.

(Gulo, 2004) 2. Wawancara

Merupakan metode pengambilan data dengan cara bertanya langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi dan merupakan bagian terpenting dari setiap pengambilan data yang dilakukan.

(Singarimbun dan Sofian Effendi, 1985) 3. Kuisioner

Menggunakan kuisioner merupakan hal pokok dalam pengumpulan data. Hasil kuisioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel- tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.

Analisa data kuantitatif didasarkan pada hasil kuisioner. Tujuan pokok

(5)

pembuatan kuisioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas data setinggi mungkin.(Singarimbun dan Effendi, 1989)

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data analisis faktor. Menurut Simamora (2005), untuk menganalisis faktor-faktor yng dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian analisis faktor. Analisis faktor adalah salah satu metode statistic multivatiate yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal.

Menurut Malhotra (2010) secara sistematis, analisis faktor sedikit sama dengan analisis regresi majemuk, dalam hal bahwa setiap variabel diekspresikan sebagai kombinasi linear faktor-faktor dasar. Besarnya varians yang disumbangkan oleh sebuah variabel dengan seluruh variabel lain yang dimasukkan oleh sebuah variabel dengan seluruh variabel lain yang dimasukkan ke dalam analisis dirujuk sebagai komunalitas. Kovariasi antar variabel diterangkan menurut sejumlah kecil faktor biasa plus sebuah faktor unik untuk setiap variabel. Faktor-faktor ini tidak diamati secara jelas. Jika variabel-variabel tersebut dibakukan,model faktor bisa disajikan sebagai :

Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + .... + AimFm + ViUi dimana

Xi = variabel baku ke-i

Aij = koefisien regresi majemuk yang dibakukan dari variabel i atas faktor biasa j

F = faktor biasa

Vi = koefisien regresi yang dibakukan dari variabel i atas faktor unik i Ui = faktor unik untuk variabel i

m = banyaknya faktor biasa

(6)

faktor-faktor yang unik tidak saling berkorelasi dan tidak berkorelasi dengan faktor biasa. Faktor-faktor biasa sendiri dapat diungkapkan sebagai kombinasi linear dari variabel-variabel yang diamati.

Fi = Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 + ... + WikXk dimana,

Fi = estimasi faktor ke-i

Wi = bobot atau koefisien skor faktor k = banyaknya variabel

Dimungkinkan untuk memilih bobot atau koefisien skor faktor sehingga faktor pertama menjelaskan porsi terbesar varians secara keseluruhan.

Kemudian himpunan kedua dari bobot yang dipilih, sehingga bahwa faktor kedua bertanggung jawab atas sebagian besar varians residual, yang tidak berkorelasi dengan faktor pertama. Prinsip yang sama ini dapat diaplikasikan untuk memilih bobot tambahan bagi faktor-faktor tambahan. Maka faktor- faktortersebut dapat diestimasikan sehingga skor faktor mereka, tidak seperti nilai variabel-variabel asal, tidak berkorelasi. Lebih jauh, faktor pertama bertanggung jawab atas varians tertinggi dalam data, faktor kedua adalah yang kedua tertinggi, dan seterusnya. Dalam penelitian ini faktor umumnya berupa bauran pemasaran atau marketing mix, dengan variabel yang diteliti adalah :

a. Faktor Produk

X1 : Rasa buah stroberi X2 : Warna buah stroberi X3 : Kebersihan buah stroberi X4 : Kesegaran buah stroberi X5 : Ukuran buah stroberi X6 : Kandungan Gizi X7 : Kesehatan X8 : Gengsi b. Faktor Harga

X9 : Kesesuaian harga buah stroberi

(7)

X10 : Keterjangkauan harga buah stroberi c. Faktor Promosi

X11 : potongan harga X12 : iklan

d. Faktor Tempat

X13: Ketersediaan buah stroberi X14: Kestrategisan tempat X15: Kenyamanan tempat X16: Penataan buah stroberi e. Faktor Partisipan

X17: Keramahan X18: Pengalaman

f. Faktor Proses, X19: Kualitas Pelayanan g. Faktor Lingkungan Fisik

X20: Peralatan yang digunakan X21: Tata Letak

Dalam analisis faktor konsep Statistik yang terkait dan berhubungan adalah sebagai berikut :

1. Barlett’s test of sphericity, uji barlett’s sphericity merupakan sebuah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel-variabel tidak saling berkorelasi dalam populasi. Dengan kata lain, matriks korelasi populasi merupakan sebuah matriks identitas; setiap variabel berkorelasi secara sempurna dengan dirinya sendiri (r = 1) tapi tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain (r = 0)

2. Matrik korelasi, sebuah matriks korelasi merupakan sebuah matriks pada segitiga bagian bawah yang memperlihatkan korelasi sederhana, r, antara seluruh pasangan variabel yang mungkin dimasukkan dalam analisis. Elemen-elemen diagonal, yang semuanya 1, biasanya dihilangkan.

(8)

3. Komunalitas, komunalitas adalah besarnya varians yang disumbangkan sebuah variabel kepada seluruh variabel lain yang sedang dipelajari. Komunalitas juga merupakan proporsi varians yang dijelaskan oleh faktor biasa.

4. Nilai eigen. Nilai eigen mewakili varians total yang dijelaskan oleh setiap faktor

5. Factor loading. Muatan faktor merupakan korelasi sederhana antara variabel-variabel dengan faktor-faktor.

6. Plot faktor muatan. Suatu plot faktor muatan merupakan sebuah plot variabel-variabel asli yang menggunakan muatan faktor sebagai koordinatnya.

7. Matriks faktor. Suatu matriks faktor mengandung muatan-muatan faktor dari seluruh variabel atas seluruh hasil ekstraksi

8. Skor faktor. Skor faktor merupakan skor komposit hasil estimasi untuk setiap responden atas faktor-faktor yang diturunkan.

9. Ukuran kecukupan sampling Kaiser-Meyer-Olkin(KMO), merupakan sebuah indeks yang digunkan untuk menguji kesesuaian analisis faktor. Nilai tinggi (antara 0,5 sampai 1,0) mengindikasikan analisis faktor telah cukup. Nilai dibawah 0,5 mengindikasilan bahwa analisis faktor mungkin tidak cukup

10. Persentase varians, merupakan persentase varians total yang berhubungan dengan setiap faktor

11. Residu, adalah perbedaan antara korelasi pengamatan, seperti yang diberikan dalam matriks korelasi masukkan, dengan korelasi hasil reproduksi yang diestimasikan dari matriks faktor

12. Scree Plot, adalah sebuah plot nilai eigen terhadap banyaknya faktor dalam urutan ekstraksi.

(9)

Dalam analisis faktor, tahapan yang perlu dilakukan setelah perumusan masalah adalah :

1. Melakukan analisis untuk mengetahui Faktor Marketing Mix yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian stroberi, yaitu dengan tahapan :

a. Membuat matriks korelasi atas semua faktor

Dalam tahap ini, untuk memperoleh analisis faktor yang akurat, semua variabelnya harus berkorelasi, namun bebas dari masalah kolinieritas. Uji statistik pada tahap ini yang digunakan adalah Barlett’s test of sphericity atau indeks KMO.

b. Menyaringkan atau meringkas menjadi faktor-faktor inti

Prosedur ini dilakukan agar dapat meringkas informasi yang terkandung dari variabel-variabel yang asli secara tepat, dalam penelitian ini digunakan penetapan jumlah faktor berdasarkan eigenvalue diatas atau sama dengan satu

c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir

Faktor-faktor didalam matriks yang kompleks sangat sulit diinterpretasikan, untuk itu diperlukan rotasi faktor yang akan menyederhanakan matriks tersebut menjadi matriks yang sederhana dan mudah diinterpretasikan dengan memilih nilai faktor loading yang besarnya lebih dari sama dengan 0,500.

Rotasi yang dilakukan akan menghasilkan faktor-faktor baru yang kemudian diberikan nama pada faktor tersebut sesuai dengan variabel penyusun atau variabel mayoritas dari masing- masing faktor (Simamora, 2005)

(10)

2. Menentukan Variabel yang paling berpengaruh dari setiap faktor marketing mix yang dipertimbangkan konsumen

Penentuan variabel ini dilakukan dengan melihat hasil dari masing-masaing faktor baru yang terbentuk, dan melihat variabel- variabel yang membentuknya. Variabel-variabel tersebut memiliki nilai factor loading. Nilai yang paling tinggi dari variabel didalam faktor yang terbentuk menunjukkan bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang paling berpengaruh didalam faktor.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis Monitoring Penyebaran Penyakit di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB

1) Sikap mental mengutamakan prioritas adalah sikap yang mengarah pada kemampuan dalam mengutamakan prioritas yang lebih penting dari segala sesuatu yang ada

Penelitian pengembangan instrumen asesmen otentik ini meliputi kegiatan mengembangkan instrumen asesmen otentik, menerapkan instrumen dalam pembelajaran, menganalisis

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Melihat latar belakang diatas, mendorong penulis untuk membuat sebuah animasi yang berjudul “Kapten Blangkon” dengan menggunakan teknik Rendering Passes menggunakan

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di