Analisis Dampak Lalu Lintas Pada Bangunan Block Office Kecamatan Kepanjen
Muhammad Haikal Zarkasyi, Ali Abdullah
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Dosen Pembimbing: Ludfi Djakfar dan Asril Kurniadi
ABSTRAK
Pemindahan Ibukota Kabupaten Malang ke Kepanjen sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008 akan memberikan pengaruh di berbagai sektor yang nantinya akan meningkatkan volume lalu lintas di kecamatan Kepanjen.Terutama dengan Pembangunan Block Office yang secara langsung akan berdampak terhadap bertambahnya volume lalu lintas. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Malang harus mencari solusi untuk mengantisipasi permasalahan lalu lintas yang akan datang.
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi lalu lintas eksisting di ruas dan simpang yang menuju Block Office, memprediksikan volume lalu lintas setelah pembangunan Block Office,memprediksikan Volume lalu lintas 5 tahun setelah Block Office digunakan, serta memberikan solusi penanganan yang harus dilakukan untuk perbaikan kinerja lalu lintas.
Metode yang digunakan untuk menganalisis kondisi lalu lintas eksisting, dengan melakukan survei inventarisasi jalan, dan Traffic accounting. Untuk memprediksikan volume lalu lintas yang akan membebani jalan pasca pembangunan Block Office dihitung dengan formula Vol = V1 + V2 + V3,dengan V1 = Volume lalu lintas dari jalan eksisting yang terjadi di area sepanjang jalan menuju Block Office; V2 = Volume lalu lintas
akibat bangkitan dari kawasan sekitar Block Office; V3 = Volume lalu lintas akibat tarikan dengan adanya Block Office, sementara untuk memprediksikan volume lalu lintas dalam 5 tahun ke depan digunakan formula Vol (yad) = Vol (saat ini) x F a k t o r P e r t u m b u h a n , d i m a n a U n t u k m e n e n t u k a n % pertumbuhan,dipakai pertimbangan faktor pertumbuhan kendaraan di kecamatan Kepanjen dan faktor pertumbuhan ekonomi (PDRB) kecamatan Kepanjen.Yaitu dengan mengambil nilai rata-rata dari kedua faktor tersebut diatas.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa VCR di ruas dan simpang jalan eksisting sebagai berikut : Jln. Sultan Agung = 0,58 (ITP = C) Jln. Panji = 0,49 (ITP = C) Jln. Trunojoyo = 0,71 (ITP = C) Simpang Sultan Agung – Panji – Panarukan = Tundaan 8,48s (ITP = B) Simpang Panji – Trunojoyo – Krapyak = Tundaan 25,34s (ITP = D). Sementara itu untuk nilai VCR setelah pembangunan Block Office sebagai berikut : Jln. Sultan Agung = 0,65 (ITP = C) Jln. Panji = 0,59 (ITP = C) Jln. Trunojoyo = 0,90 (ITP = E) Simpang Sultan Agung – Panji – Panarukan = Tundaan 27,89s (ITP = D) Simpang Panji – Trunojoyo – Krapyak = tundaan 10,82s (ITP = B) dan untuk 5 tahun yang akan datang ( Tahun 2017) sebagai berikut : Jln. Sultan Agung = 0.75 (ITP = D) Jln. Panji = 0,64 (ITP = C) Jln. Trunojoyo = 0,92 (ITP = E) Simpang Sultan Agung – Panji – Panarukan = tundaan 86,97s (ITP = F) Simpang Panji – Trunojoyo – Krapyak = 9,65 (ITP=B).
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum Block Office dipergunakan secara penuh maka perlu adanya perbaikan kinerja lalu lintas. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dimasa yang akan datang.
Kata kunci : Analisis Dampak Lalu Lintas Pada Bangunan Block Office Kecamatan Kepanjen, volume lalu lintas
DAMPAK LALU LINTAS PASCA OPERASI BANDAR UDARA BARU ABDULRACHMAN SALEH MALANG
Rizal Bahtiar ; Tedy Arif S
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. M Ruslin Anwar, MSi; Asril Kurniadi, ST, MT
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan M.T Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia
E-mail:[email protected]; [email protected] ABSTRAK
Populasi di kota Malang bertambah akibat banyaknya orang pendatang yang datang ke kota ini. Peningkatan pelayanan sarana transportasi diperlukan dan biasanya diikuti juga dengan tingkat pertumbuhan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan koridor jalan serta untuk memprediksi pengaruh pertumbuhan lalu lintas yang terjadi 5 sampai 10 tahun kedepan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis pengaruh dengan menghitung dan memprediksi kinerja koridor jalan akibat pertumbuhan lalu lintas. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk ruas jalan Asrikaton – Bandara kondisi eksisting masih layak dengan Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) bernilai C.
Tingkat pelayanan ruas jalan Asrikaton – Bandara mengalami penurunan tingkat pelayanan menjadi D pada tahun 2017 dan menjadi E pada tahun 2018 serta sampai akhir tahun 2022 menjadi F. Tingkat pelayanan Simpang Empat Bersinyal Polowijen
ditentukan oleh lama tundaan rata-rata kendaraan berhenti.
Hasil analisis perhitungan didapatkan hasil tundaan rata-rata kendaraan lebih dari 60 detik/kendaraan maka ITP Simpang Empat Bersinyal Polowijen adalah F pada tahun 2022. Tingkat pelayanan simpang tak bersinyal ditentukan oleh lama tundaan rata-rata kendaraan berhenti. Hasil analisis perhitungan eksisting didapatkan nilai ITP F pada simpang Grajagan, D pada simpang L.A Sucipto, C pada simpang Bunut Wetan dan B pada simpang Bandara. Kondisi simpang untuk prediksi 5-10 tahun kedepan mencapai nilai ITP F maka perlu dilakukan perbaikan pada simpang. Upaya peningkatan kinerja lalu lintas secara umum dilakukan dengan dua metode yaitu manajemen lalu lintas dan perubahan geometrik. Manajemen lalu lintas dilakukan dengan pemindahan arus lalu lintas, sedangkan perubahan geometrik dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kendaraan yang melalui koridor jalan menuju bandara.
Kata kunci : Indeks tingkat pelayanan (ITP), Tingkat pelayanan ruas, Tingkat pelayanan simpang bersinyal, Tingkat pelayanan simpang tak bersinyal.
ANALISIS FINANSIAL PEMBANGUAN PROYEK GEDUNG MALANG CITY POINT APARTMENT
Mardian Sanjaya, Hamzah Hasyim, M. Ruslin Anwar
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia
ABSTRAK
Malang City Point Apartment Memiliki 528 Unit Apartemen, 12 Unit Ruko, dan beberapa fasilitas seperti Sky Restaurant, Shopping Arcade, mini Market, food Court, dan Fitness Center.
Unit Apartemen dibagi Menjadi dua tipe, tipe one bath room dan two bath room.
Adapun tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial dari aliran kas proyek Malang City Point Apartment. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter – parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR) dan Benefit Cost Ratio (BCR).
Proyek ini mampu memberikan NPV yang positif, IRR lebih Besar dari MARR serta nilai BCR lebih dari satu. Dengan metode NPV dengan tingkat suku bunga MARR 9%, Poyek ini layak dilaksanakan dan memberikan nilai NPV Rp 25.942.701.959,94 pada keadaan asumsi I dimana seluruh penjualan menggunakan cara cash. Pada keadaan asumsi II seluruh penjualan menggunakan cara KPA (Kredit Pinjaman Agunan) proyek ini mampu memberikan nilai NPV sebesar Rp36.385.306.366,19. Untuk asumsi III secara cicilan NPV yang diperoleh sebesar Rp 34.331.238.039,90. Pada Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit Cost Ratio (BCR) dengan kondisi asumsi yang sama, proyek apartemen ini layak karena dari ketiga tata cara pembayaran dengan asumsi seluruh unit terjual menghasilkan IRR yang lebih besar dibandingkan MARR 9% serta menghasilkan nilai BCR lebih besar dari satu.
Proyek Malang City Point Apartment diuji sensitivitasnya terhadap kenaikan biaya investasi, proyek ini menjadi tidak layak ketika biaya investasi naik di atas 25% untuk asumsi keseluruhan apartemen terjual secara KPA atau pun cash. Untuk asumsi keseluruhan apartemen terjual secara cicilan proyek ini tidak layak ketika terjadi kenaikan biaya investasi di atas 3 0 % d a r i i n v e s t a s i y a n g d i e s t i m a s i k a n s e b e s a r R p 107.458.539.000,00.
Terhadap tingkat okupansi apartemen, proyek apartemen ini tidak layak ketika tingkat okupansi apartemen sebesar 70% atau bisa dikatakan unit apartemen yang terjual dibawah 70% dapat membuat proyek ini tidak layak. Karena, baik pembayaran secara cash, KPA maupun cicilan keseluruhan memberikan NPV negatif apabila tingkat okupansi 60%. IRR yang dihasilkan pun lebih kecil dari MARR serta BCR-nya menunjukkan angka dibawah satu ketika tingkat okupansi di bawah 70%.
Kata Kunci : Apartemen, Kelayakan Finansial
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FUAD CAHAYA R, Agus Suharyanto, Alwafi Pujiraharjo.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Hariyono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : [email protected] ABSTRAK
Sistem drainase merupakan fasilitas yang sangat vital dalam komplek bangunan. Banyaknya curah hujan pada waktu puncak hujan dapat menimbulkan luapan air yang dapat mengakibatkan genangan air, dan genangan jika tidak ditindak lanjuti akan menimbulkan banjir.
Genangan air yang kerap terjadi di lingkungan Universitas Brawijaya sangat menggangu aktifitas. Universitas Brawijaya terletak pada koordinat 112°36’45.88″E, 7°57’20.00″S dengan ketinggian 480m s/d 492m diatas permukaan laut, dan dengan luas area sekitar 1.813.664m², dengan elevasi yang seperti demikian ini maka seharusnya lingkungan Universitas Brawijaya bebas dari genangan air ataupun banjir. Genangan air di daerah studi disebabkan adanya pendangkalan saluran, penyumbatan saluran, penyempitan saluran dan karena meningkatnya debit aliran permukaan.
Pembangunan kawasan kampus Universitas Brawijaya menyebabkan tata guna lahan yang semula berupa lahan terbuka berubah menjadi gedung, bangunan, tempat parkir, jalan, serta fasilitas kampus lainnya. Hal ini menyebabkan bertambahnya lapisan tidak tembus air dan berkurangnya daerah resapan air, sehingga air hujan yang jatuh ke tanah sebagian menjadi limpasan permukaan.
Limpasan permukaan ini harus segera diatasi, karena apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menganggu aktifitas di ingkungan ini. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu saluran, dimana saluran ini disebut dengan saluran drainase.
Saluran drainase direncanakan dengan menggunakan sistem drainase permukaan dan bisa juga dibantu dengan menggunakan alternatif lain yang berguna untuk membantu mengatasi masalah pembuangan air, yaitu alternatif yang biasa digunakan pada kawasan pemukiman.
Dari hasil studi diketahui sebanyak 6 saluran (60%) dari total sebanyak 10 saluran sudah tidak memenuhi untuk debit banjir rencana, yang mengakibatkan genangan pada saluran drainase.
Dari penjelasan tersebut, maka perlu diadakannya rencana perbaikan saluran drainase untuk kawasan studi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mpenanganannya adalah dengan normalisasi saluran drainase.
Kata kunci : evaluasi, system drainase, universitas brawijaya
Studi Evaluasi Kinerja Operasional Terminal Hamid Rusdi Kota Malang
Lingga Iswara Putra, Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D, Asril Kurniadi ST., MT
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Relokasi Terminal Gadang ke Terminal Hamid Rusid merupakan bagian dari pengaturan sistem transportasi di Kota Malang yang lebih komprehensif dengan tujuan dapat mewadahi dan memfasilitasi pergerakan transportasi angkutan umum di kota Malang terutama angkota, angkudes, bus dan MPU. Namun sungguh disayangkan, karena akses jalan menuju lokasi terminal yang dirasa cukup jauh dari jalan arteri kota Malang (Jl. Kolonel Sugiono) sehingga banyak angkutan umum (angkota, angkudes, MPU dan bus) yang kurang memanfaatkan kinerja Terminal. Hal ini menjadikan fungsi operasional terminal Hamid Rusdi kurang maksimal seperti hal kriteria terminal tipe B. Metode penelitian yang pertama dilakukan dengan jalan melakukan survey pendahuluan guna mengetahui volume angkutan umum yang
melakukan transit baik di dalam maupun di luar Terminal Hamid Rusdi, dilanjutkan dengan pengolahan data survey untuk mengetahui jam puncak dan kebutuhan area parkir dalam terminal. Selain itu dalam penelitian studi ini juga menggunakan penelitian deskriptis kualitatif untuk mengetahui kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi dan karakteristik pengguna angkutan umum dengan rute Terminal Hamid Rusdi. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi kurang maksimal. Hal ini diketahui dari hasil survey dan juga wawancara, dimana dari hasil survey menunjukkan pergerakan angkutan umum yang masuk ke dalam (transit) Terminal Hamid Rusdi sangat sedikit Hal ini berbanding signifikan dengan pergerakan angkutan umum yang melakukan transit di luar Terminal Hamid Rusdi (lampiran).
Selain itu, data hasil wawancara menunjukkan banyak pengguna angkutan umum yang enggan memasuki terminal hamid rusdi dan lebih memilih melakukan transit di terminal bayangan (sekitar perempatan Gadang). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, lokasi terminal yang terlalu jauh dari akses jalan utama (Jl. Kolonel Sugiono), akses jalan menuju terminal yang selalu macet karena keberadaan pasar Gadang dan aktifitasnya sehingga dinilai kurang efisien dalam waktu serta kurang adanya pengawasan petugas terminal terhadap pergerakan angkutan umum di luar Terminal Hamid Rusdi. Guna menggali pemecahan masalah kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi perlu dilakukan analisis SWOT sehingga dapat dilakukan strategi-strategi yang tepat dalam usaha mengoptimalkan kinerja operasional dari Terminal Hamid Rusdi.
Kata Kunci : Terminal, Kinerja Operasional Terminal, pergerakan angkutan umum, Karakteristik pengguna angkutan umum.
EVALUASI KERUSAKAN JALAN DAN PERENCANAAN OVERLAY PADA RUAS JALAN LUMAJANG – SENDURO
Maiza Salman Arrasidy
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Mengapa perlu evaluasi perkerasan jalan. Karena dengan evaluasi jalan bisa meningkatkan kondisi jalan yang rusak menjadi lebih baik. Kerusakan jalan disebabkan karena akibat beban lalu lintas yang melintasi jalan melebihi dari beban yang direncanakan dalam pelaksanaan pembangunan jalan sehingga jalan dalam kondisi rusak. Dalam perencanaan overlay dan evaluasi kerusakan jalan mengacu pada Peraturan Analisa Defleksi Pd T-05-2005-B. Dalam Hal ini Perencanaan Overlay dan evaluasi kerusakan jalan menggunakan dua metode yaitu Metode PCI ( Pvement Condition Index ) dan Metode Lendutan (Benkelman Beam ).
Penggunaan Benkelman Beam sebagai alat untuk mengukur lendutan perkerasan lentur yang mana lendutan tersebut untuk mencari berapa tebal lapis tambah ( overlay ) yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan jalan . Sedangkan PCI untuk mencari tingkatan kerusakan yang dialami jalan akibat menerima beban lalu lintas yang melebihi kapasitas.Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan metode lebih praktis, sederhana, dan efisien untuk perencanaan penanganan jalan dengan mencari hubungan antara hasil pengujian lendutan dan
hasil pengukuran kondisi permukaan jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan jalan dan mengetahui berapa ketebalan overlay di ruas jalan Lumajang- senduro( Klojen – Senduro dan Purwosono- Sarikemuning) dengan menggunakan metode PCI dan Benkelman Beam sebagai acuan dalam melaksanaan pekerjaan ini..
Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Klojen – Senduro dan ruas Jalan Purwosono – Sarikemuning di Kabupaten Lumajang, dimana ruas jalan dibagi menjadi beberapa segmen, kemudian untuk tiap segmen tersebut dilakukan survei penilaian dan pengukuran kondisi jalan kemudian juga dilakukan pengujian lendutan balik pada titik tengah segmen tersebut. Dari survai tersebut didapatkan tingkat kondisi jalan eksisting dan nilai lendutan balik pada segmen tersebut, selanjutnya nilai lendutan yang diperoleh diolah untuk menentukan tebal overlay yang dibutuhkan yakni antara 7 – 9 cm