• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL RABU, 2 MEI 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL RABU, 2 MEI 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL RABU, 2 MEI 2018

BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM,

ASS. WR. WB/ SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA.

– Yth. Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat UM – Yth. Anggota Rapim

– Yth. Para Dosen

– Yth. Para Tenaga Kependidikan, dan – Para Mahasiswa yang saya banggakan, serta – Hadirin sekalian peserta upacara.

Pertama-tama, marilah kita bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Rabu pagi, tanggal 2 Mei 2018 ini, kita dapat bersama-sama melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di kampus tempat kita mengabdikan diri ini, dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa cinta pada Tanah Air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bagi kita, selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional kita melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dalam pengembangan SDM, pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, memegang peranan kunci. Dengan tidak mengabaikan jenis pendidikan non-formal dan informal, peranan pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dari jenjang pendidikan formal (sejak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas), amatlah vital dan strategis. Mengapa demikian? Karena pendidikan tinggi mempunyai keharusan untuk melakukan riset pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan manusia Indonesia dan dunia.

Hadirin yang berbahagia...

Mengacu pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tema peringatan Hardiknas tahun 2018 adalah ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Kendati demikian, Kemenristekdikti berdasarkan tantangan riil yang tengah dihadapi pada era penuh disrupsi ini, secara khusus mengangkat sub tema,

”Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia.”

Dalam konteks tanggung jawab meningkatkan kualitas SDM di atas, saya—

selaku Rektor—ingin mengingatkan seluruh sivitas Universitas Negeri Malang (UM)

perihal tantangan pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Dalam buku the Fourth

Industrial Revolution, Klaus Schwab menerangkan tentang arus revolusi yang

menggabungkan teknologi fisik, digital, dan biologis yang berdampak pada semua

disiplin ilmu. Internet of things, genetic editing, artificial intelligent, big data mining,

superkomputer, adalah bentuk-bentuk teknologi yang merevolusi cara kita dalam

menjalani kehidupan. Revolusi ini, di satu sisi, telah mengubah ciri dan cara lama dalam

banyak aspek kehidupan, di antaranya dalam bidang pekerjaan dan/atau profesi yang akan

dimasuki oleh para lulusan UM ke depan. Di sisi lain, revolusi ini menjadi tantangan

(2)

yang harus dijawab oleh sivitas akademika UM. Pelaksanaan pembelajaran di UM, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan insan-insan peneliti di UM, harus mampu menjawab kondisi disruptif ini. Jika tidak, maka proses pendidikan di UM tidak dapat menyentuh kenyataan sosial dan kebutuhan zaman yang sesungguhnya.

Untuk merespon perubahan yang sangat cepat ini, UM telah menempatkan sejumlah isu strategis sebagai prioritas pengembangan di masa yang akan datang. Daya saing (competitiveness), indeks inovasi (innovation index), riset unggul (excellent research) adalah sejumlah isu yang akan dijawab UM melalui sejumlah kebijakan strategis. Untuk mendorong daya saing dan inovasi, UM menitikberatkan perhatiannya pada inovasi pembelajaran (learning innovation). Sementara untuk membentuk keunggulan dan atmosfer yang memadai di bidang riset, UM berupaya mewujudkan beberapa pusat unggulan (centers of excellence) di bidang ipteks. Sebagai fondasi untuk merespon isu-isu strategis di atas, jelas dibutuhkan kualitas pengelolaan universitas yang baik (university’s good governance).

Hadirin yang berbahagia...

Tantangan UM ke depan saat memasuki dasawarsa ketiga millenium kedua ini adalah penguatan perannya sebagai salah satu perguruan tinggi kependidikan tertua di Indonesia. UM semakin dituntut untuk mempertajam kiprah dan kontribusinya pada peningkatan daya saing bangsa (national competitiveness) dan responnya terhadap isu-isu global (global issues). Sebagai catatan, berdasarkan data dari UNDP’s Human Development Index 2017, Indonesia berada pada posisi 30 untuk Innovation Index dan 37 untuk Human Development Index dari 140 negara. Kemristekdikti sendiri terus berupaya menjalankan kebijakan-kebijakan strategis, yang tidak hanya tentang mendongkrak ranking universitas-universitas di Indonesia di level dunia, tetapi juga berbagai inovasi dalam konteks meningkatkan kualitas, relevansi, daya saing, akses, dan akuntabilitas perguruan tinggi Indonesia.

Peran dan kontribusi UM sebagai eks-LPTK, dalam peningkatan daya saing bangsa, harus terus dipertajam melalui inovasi pembelajaran (learning innovation).

Inovasi pembelajaran UM akan ditekankan pada pembentukan Kemampuan Abad XXI (21

st

Century Skills) yang dicirikan oleh kapabilitas pada: (1) bidang keahlian (berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan pemecah masalah); (2) kecakapan komunikasi dan bekerja sama; (3) literasi digital, dan (4) karakter global. Inovasi pembelajaran tersebut juga merupakan respon terhadap kondisi terkini dan mendatang dalam era Revolusi Industri 4.0, yang akan menyebabkan hilangnya sekitar 35% kompetensi dan keahlian yang sudah ada selama ini, dan kompetisi global akibat lalu-lalangnya 14,2 juta tenaga kerja cakap di wilayah Asia Tenggara.

Hadirin yang berbahagia...

Wujud dari inovasi pembelajaran di UM, yang saya kemukakan di atas, adalah

perubahan besar (great shifting) dari paradigma competency and professional

development model (di mana jenis pekerjaan menjadi acuan utama kurikulum) menuju ke

capability development model yang menjadikan okupasi (pilihan hidup) menjadi acuan

utamanya. Perubahan besar ini juga menyangkut pergeseran dari: (1) pembelajaran yang

berpusat pada dosen/guru (expert-centered learning) dan pembelajaran yang berorientasi

pekerjaan (work-based learning) menuju pembelajaran yang berbasis kehidupan (life-

based learning); (2) menjadikan pebelajar menjadi pusat aktivitas dan menjadikannya

sebagai pribadi yang utuh (whole person), yang mampu membangun karakternya sendiri

melalui kekuatan yang dimilikinya (strength-based character building). Inovasi ini juga

(3)

secara bertahap menggeser kurikulum prodi-prodi di UM yang monodisiplin menuju kurikulum multi-disiplin, inter-disiplin, dan trans-disiplin.

Dalam beberapa tahun ke depan, kurikulum UM akan dikembangkan melalui empat kerangka kerja yang meliputi: (1) pengembangan Rencana Perkuliahan Semester (RPS) dengan platform “Moodle” dengan desain Blended Learning yang berskenario Belajar Berbasis Kehidupan (BBK) dan 100% di-daring-kan; (2) perumusan kapabilitas lulusan melalui struktur kurikulum, deskripsi Standar Capaian Pembelajaran (SCP) matakuliah, skenario desain belajar trans-disiplin, yang 100% tersaji dalam laman um.ac.id; (3) pengembangan inovasi unggulan program studi berupa produk teknologi belajar dan platform belajar inovatif, serta sajian massive open online courses (MOOCs), dan (4) pengintegrasian SIAKAD dan Learning Management System (LMS).

Inovasi pembelajaran yang dilakukan UM memperoleh dukungan finansial dari the Islamic Development Bank (IDB) dalam proyek the Development of Four Universities (4-in-1) as the Centers of Excellence for National Competitiveness selama empat tahun.

Melalui booster dari IDB ini, pengembangan kurikulum UM sebagai inti dari inovasi pembelajaran diperkuat dengan: (1) pengembangan dan pemutakhiran sistem manajemen akademik; (2) hibah riset dan konsorsium riset inovasi belajar, dan (3) pengembangan sumber daya manusia (program doktoral dan program non-gelar).

Hadirin yang berbahagia...

Dengan simbol verbal the Learning University, UM selalu berkomitmen untuk mewujudkan budaya belajar (learning culture) dan organisasi belajar (learning organization) dalam arah pengembangannya. Pembentukan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) adalah salah satu pilarnya. PUI-PT akan memberikan layanan one stop service bagi kegiatan akademik dosen-dosen UM di bidang penelitian. Layanan yang dimaksud, antara lain, meliputi: (1) publikasi artikel pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional terindeks; (2) penerbitan buku; (3) produksi teknologi tepat guna (TTG); (4) penerbitan HaKI, hingga melakukan kontrak bisnis untuk komersialisasi hasil atau luaran penelitiannya.

Dengan PUI-PT, UM juga akan memiliki big data yang memuat database terkait dengan kepakaran para dosen UM beserta produk-produk unggulan yang dihasilkan.

Database yang ada kemudian akan diformalkan dalam bentuk data profile dosen UM, beserta data kepakaran dan luaran yang telah dihasilkannya. Untuk memperkuat learning culture, UM akan mengembangkan dua PUI-PT, yaitu: (1) Pusat Unggulan Iptek bidang Inovasi Pembelajaran (Learning Innovation) dan (2) Pusat Unggulan Iptek bidang Material Maju (Advanced Materials).

Hadirin yang berbahagia...

PUI-PT bidang Inovasi Pembelajaran yang telah dimulai sejak tahun 2016 dengan dukungan dana dari IDB, akan berfokus pada: (1) upaya penemuan konstruk paradigmatis perluasan orientasi pendidikan tinggi dari model pengembangan profesional ke model pengembangan kapabilitas; (2) pemahaman mendalam tentang karakteristik peserta didik generasi baru; (3) pengembangan kurikulum yang dapat memberikan wahana belajar lebih fleksibel, lebih luas, dan dinamis; (4) pengembangan model, desain, skenario, dan lingkungan belajar baru yang dapat mendorong peserta didik mampu mendesain belajar, mengembangkan strategi belajar, dan bekerja di lingkungan yang tidak menentu, kompleks dan paradoks; (5) fusi teknologi informasi dalam kurikulum dan belajar, dan (6) pengembangan sumber-sumber belajar baru.

Adapun pengembangan PUI-PT bidang Material Maju dapat berpotensi

menempatkan UM pada keunggulan penelitian secara nasional. Dalam banyak hal,

(4)

material maju mendominasi dunia penelitian sains dan teknologi dewasa ini. Termasuk dalam material maju adalah bahan dasar untuk pembuatan material baru yang mempunyai sifat-sifat yang baik. Bahan dasar, seperti Silika (SiO2) atau Silicon Carbida (SiC), yang telah dikembangkan di UM selama ini, merupakan produk olahan dari bahan dasar yang sangat banyak dijumpai di tanah lokal. Dengan sedikit sentuhan teknologi, yang diturunkan dari riset yang dilakukan di UM, bahan dasar murah ini bisa diubah menjadi produk mahal yang berdaya saing tinggi.

Hadirin yang berbahagia...

UM sebagai institusi perguruan tinggi yang bergerak di bidang layanan pendidikan, memiliki peran penting untuk mewujudkan layanan prima yang berlandaskan pada prinsip-prinsip good governance. Terobosan-terobosan yang terus diikhtiarkan adalah sebagai berikut.

Pertama, adalah reformasi birokrasi. UM bertekad menjadi institusi yang memiliki daya saing tinggi. Daya saing yang tinggi mengharuskan UM untuk secara berkesinambungan melanjutkan proses reformasi birokrasi pada delapan pilar utama: (1) manajemen perubahan; (2) penguatan akuntabilitas kinerja; (3) penguatan pengawasan;

(4) penguatan kelembagaan; (5) penguatan tata laksana; (6) penguatan sistem manajemen SDM aparatur; (7) penguatan peraturan perundangan, serta (8) peningkatan kualitas layanan publik.

Kedua, adalah peningkatan pengelolaan sistem manajemen berbasis TIK.

Transformasi layanan pembelajaran on-line dari content management system (CMS) ke learning management system (LMS), serta akomodasi bagi kebutuhan massive open online course (MOOC) adalah agenda utama yang harus diwujudkan oleh UM dalam waktu dekat.

Ketiga, adalah pengelolaan keuangan. Reputasi UM sebagai salah satu perguruan tinggi Badan Layanan Umum (BLU) dengan pengelolaan keuangan terbaik tetap harus diperkuat. Integrasi sistem pengelolaan keuangan UM dengan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) akan terus dilakukan. Kriteria pengelolaan keuangan yang Wajar tanpa Pengecualian (WtP) akan tetap menjadi sasaran utama.

Keempat, adalah keterbukaan informasi publik. Sebagai perguruan tinggi Badan Layanan Umum (BLU), UM berkomitmen untuk tetap menjadikan informasi lembaganya terbuka dan dapat diakses dengan cepat dan tepat waktu. Keterbukaan informasi UM untuk publik dapat mempertegas kontribusi UM dalam: (1) memberi jaminan bagi warga masyarakat untuk mengetahui rencana program dan pengambilan keputusan publik; (2) mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan;

(3) mendorong penyelenggaraan negara yang transparan, efektif dan efisien, dan akuntabel, serta (4) meningkatkan layanan informasi yang berkualitas.

Hadirin yang berbahagia...

Saya rasa telah banyak hal yang saya sampaikan dalam upacara peringatan Hardiknas tahun 2018 ini. Sedikit menambahkan, dalam hal ketenagaan, tahun 2018 ini kita mendapatkan tambahan tenaga dosen baru yang berstatus CPNS sebanyak 28 orang, yang saat ini juga diundang hadir dalam upacara bendera ini. Mari kita beri aplaus yang meriah untuk mereka ... Semoga kehadiran mereka dapat memberi tambahan energi baru bagi UM dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Amin...

Mengakhiri sambutan rektor, dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak seluruh

sivitas akademika UM untuk peduli dengan dinamika dan perkembangan kampus kita

tercinta ini. Terakhir, saya mengajak seluruh civitas akademika untuk merapatkan

(5)

barisan, mengokohkan niat, dan bergandeng tangan untuk dapat bekerja dan berprestasi sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Hanya dengan cara inilah, UM akan menjadi perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan yang berkelas dunia.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada penyelenggara upacara (Menwa, Pramuka, KSR-PMI), Paduan Suara, dan semua yang hadir dalam upacara ini. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wass. Wr. Wb.

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Barang – Pengadaan Alat Penunjang Laboratorium untuk Satuan Kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Surabaya Tahun Anggaran 2015, telah

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu desain didaktis berdasarkan hambatan epistimologis (keterbatasan konteks) dan hambatan didaktis (cara

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap 122 balita dan rumah huniannya di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinang, maka dapat diambil kesimpulan

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kedua, kitab risa>lah ahlu al- sunnah wa al-jama>’ah yang ia tulis sangat berpengaruh dan menjadi rujukan utama dalam kajian hadis ketika itu, kitab ini

Judul : pelatihan supervisi klinis dalam upaya pengembangan mutu pembelajaran di sekolah menengah (pengabdian kepada masyarakat di wilayah dinas pendidikan kabupaten brebes