• Tidak ada hasil yang ditemukan

PengelolaanLimbahB3 Kegiatan Pertambangan. Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Tahun 2012 Batam, 02Mei 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PengelolaanLimbahB3 Kegiatan Pertambangan. Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Tahun 2012 Batam, 02Mei 2013"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan Limbah B3 Kegiatan

Pertambangan

Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan

Tahun 2012

Batam, 02 Mei 2013

ASISTEN

ASISTEN DEPUTI

DEPUTI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN

PEMULIHAN KONTAMINASI LIMBAH B3

PEMULIHAN KONTAMINASI LIMBAH B3

DEPUTI IV MENLH

DEPUTI IV MENLH

(2)

Pengelolaan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan

Bahasan:

2. Kegiatan pengawasan PLB3:

PROPER - Peserta, Penaatan (Pertambangan s.d. 2012)

1. Program Pengelolaan Limbah B3 (PLB3) Nasional:

Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014

3. Pengelolaan Limbah B3 Pertambangan: Penilaian PROPER

4. Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3:

- Lahan Terkontaminasi Limbah B3;

- Tahapan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3;

-

Penanganan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

(s.d 2013)

3. Pengelolaan Limbah B3 Pertambangan: Penilaian PROPER

(3)

1. Pengelolaan Limbah B3 Nasional

(RPJM 2010-2014)

Target Penurunan Potensi Pencemaran Limbah B3 Nasional:

50 juta ton (periode 2010 – 2014)

4 Pilar Pengelolaan Limbah B3

Pengembangan

Pelaksanaan

Peningkatan

Implementasi

Pengembangan

Kebijakan Strategis

Pelaksanaan

Kebijakan

Operasional

Peningkatan

Kapasitas

Perumusan:

- Kebijakan dan/atau

- Standar dan/atau

- Pedoman Pengelolaan

Limbah B3

- Verifikasi Izin Limbah B3

- Pengawasan Pengelolaan

Limbah B3:

Proper; Non Proper;

Pemulihan Lahan Kontaminasi

Peningkatan Kapasitas dalam Pengelolaan Limbah B3: - Aparatur KLH ; - Pemerintah Daerah; - Sektor; - Dunia Usaha

-

Konvensi Basel - Konvensi Stockholm - Kerjasama Bilateral &

Multilateral

Implementasi

Konvensi Internasional

dan Kerjasama Luar Negeri

(4)

Lanjutan … 1. Program Pengelolaan Limbah B3 2013 Nasional

(bagian dari RPJM 2010-2014)

Pengembangan Kebijakan

Strategis

Limbah B3

Terkelola

Pelaksanaan

Kebijakan Operasional

Peningkatan

Kapasitas

ImplementasiKonvensi Internasional dan Kerjasama Luar Negeri

2014

2010-2011-2012

target

2013

10.000.000 ton 10.000.000 ton

- 1000 Aparatur KLH, Sektor & Daerah - 1000 Asosiasi,

Perusahaan & Dunia Usaha

-Konvensi Basel - Konvensi Stockholm - INC-Mercury & SAICM - Asean Working Group

on Env. Sustainable City - Kerjasama Bilateral &

Multilateral (Jepang, USA, Singapura, UNEP, UNIDO, UNHCR)

PENGAWASAN NON PROPER - 100 industri;

- 22 Pelabuhan Laut

(Pelindo I, II, III & IV)

a. 1 (satu) RPP Pengelolaan B3 dan Pengelolaan Limbah B3;

b. 5 (lima) Permen LH tentang Limbah B3 Revisi Kepdal No 01/Bapedal/09/1995 tentang Peraturan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 menjadi Permen LH;

Revisi PermenLH No 2 /2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3;

Revisi PermenLH No 18/2009 tentang Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

Perancangan PermenLH tentang Pengelolaan Limbah Rumah Sakit;

Perancangan PermenLH tentang Dumping Limbah B3 ke Laut.

c. 2 (dua) Sistem Elektronik Pengawasan Limbah B3 dan Ekspor

d. 2 (dua) Pedoman Teknis STD & B3

PENGAWASAN PROPER

PERIJINAN LIMBAH B3

- 1000 izin pengelolaan Limbah B3

- 1600 industri;

PENANGANAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3 - lahan terkontaminasi minyak di beberapa lokasi di

(5)

995

1311

1600

2. Pengawasan Pengelolaan Limbah B3: PROPER: Peserta

Tambang: 81 (6.2%)

Grafik 1. Peserta PROPER (dinilai) tahun 2002-2013

2002 2003 2003 2004 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 2012 2012 2013 85 251 466 519 627 690 995 Tambang: 51 (5.1%) Tambang: 49 (7.1%)

(6)
(7)

Lanjutan … 2. PROPER: Penaatan Pertambangan

(Penilaian 2012)

Peserta PROPER 2012: Pertambangan

Mineral:

Penaatan PROPER 2012:

Pertambangan

Merah: 20 Hitam: 4

Tak Taat:

Emas:1

Peserta dinilai: 81

Batubara:

54 (67%)

Mineral:

27 (33%)

Peserta dinilai: 81

Tak Taat:

24 (29%)

Taat:

57 (71%)

Emas:1 Hijau: 9 Biru: 47

(8)

Lanjutan … 2. PROPER: Penaatan Pertambangan

(Penilaian 2012)

Penaatan PROPER 2012:

Pertambangan

Penaatan PROPER 2012: Taat

Pertambangan

Emas: 0 Hijau: 1 Biru: 16 Mineral: Peserta dinilai: 81 Taat: 57 (71%) Emas:1 Hijau: 9 Biru: 47

Peserta dinilai Taat: 54

Mineral: 17 (30%) Batubara: 40 (70%) Emas: 1 Hijau: 8 Biru: 31

(9)

Lanjutan … 2. PROPER: Penaatan Pertambangan

(Penilaian 2012)

Penaatan PROPER 2012:

Pertambangan

Merah: 20 Hitam: 4

Penaatan PROPER 2012: Tak Taat

Pertambangan

Merah: 7 Hitam: 3 Mineral: Tak Taat: Peserta dinilai: 81

Peserta dinilai Tak Taat: 24

Mineral: 10 (42%) Batubara: 14 (58%) Tak Taat: 24 (29%) Merah:13 Hitam: 1

(10)

Lanjutan … 2. PROPER: Limbah B3 Pertambangan

Tipikal

Limbah B3 Kegiatan Pertambangan Mineral

Jenis Limbah Satuan Limbah Dihasilkan Limbah Dikelola

Limbah Belum Dikelola

Perlakuan A. Sumber Dari Proses Produksi

Tailing

B. Sumber Dari Luar Proses Produksi

Oli bekas Ton

Filter bekas Ton

Majun bekas Ton

Cyanide bag Ton Limbah B3 selain Tailing:

Cyanide bag Ton

Limbah klinis Ton

Grease bekas Ton

Selang/pipa/hose bekas Ton

Drum kontaminasi Ton

Lampu bekas Ton

Limbah Laboratorium Ton

Limbah elektronik Ton

Waste log

(cuppel, keramic pot, flux)

Ton

Aki bekas Ton

Kemasan B3

Limbah B3 selain Tailing: 17836 ton (0.1%)

Tailing:

(11)

Lanjutan … 2. PROPER: Limbah B3 Pertambangan

Jenis Limbah Satuan Limbah

Dihasilkan

Limbah Dikelola

Limbah Belum

Dikelola Perlakuan

A. Sumber Dari Proses Produksi B. Sumber Dari Luar Proses Produksi

Pelumas Bekas Ton

Majun Bekas Ton

Filter Bekas Ton

Hose Bekas Ton

Limbah Medis Ton

Grease Bekas Ton

Tipikal

Limbah B3 Kegiatan Pertambangan Batubara

Limbah B3 selain

Abu Batubara:

10316 ton (23%)

Grease Bekas Ton

Aki Bekas Ton

Toner Bekas Ton

Abu Incinerator Ton Baterai Kering Bekas Ton

Lampu TL Bekas Ton

Wadah

Terkontaminasi B3

Ton

Limbah kimia Ton

Tanah terkontaminasi Ton

Abu Batubara Ton

10316 ton (23%)

Abu Batubara:

(12)

3. Pengelolaan Limbah B3

UU 32/2009

pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,

(13)
(14)

LOGBOOK LIMBAH B3

PT……….. No Jenis Limbah B3 Masuk Tanggal Masuk Limbah B3 Sumber Limbah B3 Jumlah Limbah B3 Masuk (TON) Maksimal Tanggal Keluar Limbah B3 Jumlah Keluar Limbah B3 (TON) Tujuan Penyerahan Limbah B3 Bukti Nomor Dokumen Sisa LB3 yang ada di TPS (TON) Penyimpanan s/d tanggal : ( t=0+90 hr, 180 hr )

Lanjutan … 3. LogBook Penyimpanan Limbah B3

hari, tanggal Paraf Petugas

(……….) jabatan

(15)

I JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH (TON) CATATAN : ……… ……… ………. ………. ………. ………. ………. TOTAL A (+)

II PERLAKUAN: JUMLAH (TON) JENIS LIMBAH YANG DIKELOLA

DOKUMEN KONTROL

PERIZINAN LIMBAH B3 DARI KLH

ADA TIDAKADA KADALUARSA 1. DISIMPAN 1……….. 2…….……dst 2. DIMANFAATKAN 1…………. 2………….dst 3. DIOLAH 1……… 2…………..dst Nama Perusahaan : Bidang usaha : Periode waktu : Lampiran IV

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor : 30 Tahun 2009 Tanggal : 5 Agustus 2009

NERACA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Lanjutan … 3. Neraca Massa Limbah B3: Kinerja Pengelolaan Limbah B3

2…………..dst 4. DITIMBUN 1…………..

2…………..dst 5. DISERAHKAN KE PIHAK III 1…………...

2…………..dst 6. EKSPORT 1... 2...dst 7..PERLAKUAN LAINNYA 1... 2...dst TOTAL B (-) RESIDU * C (+)...TON JUMLAH LIMBAH YANG BELUM

TERKELOLA**

D (+)…………...TON TOTAL JUMLAH LIMBAH YANG

TERSISA

(C+D) ………… TON KINERJA PENGELOLAAN

LB3 SELAMA PERIODE SKALA WAKTU PENAATAN

{[A-(C+D)]/A} * 100%} = ...%.

KETERANGAN:

* RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakuan seperti abu insenerator, bottom ash dan atau fly ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler, residu dari penyimpanan dan pengumpulan oli bekas dll

(16)

Bagian I diisi oleh penghasil

limbah B3

Bagian II diisi oleh pengangkut

Lanjutan … 3. Manifest Pengangkutan Limbah B3: Permutasi Limbah B3

Bagian II diisi oleh pengangkut

Bagian III diisi oleh

pengumpul/pemanfaat/

pengolah atau penimbun

(17)

Lanjutan … 3. Pengelolaan Limbah B3: Penilaian PROPER

No.

ASPEK

PERINGKAT

BIRU

MERAH

HITAM

1.

a. Pendataan Jenis & Volume identifikasi (+); data (+) identifikasi (-); data (-) Pemalsuan informasi b. Pelaporan PLB3 rutin (+); perijinan (+);

manifest (+) rutin (-); perijinan (-); manifest (-) Pemalsuan informasi

2.

Perizinan PLB3 : masa berlaku perijinan (+)&berlaku (+); ajukan ijin & teknis (+); perpanjangan ijin (sesuai yg awal) & teknis (+);

perijinan (+) & berlaku (-); ajukan ijin & teknis (-); perpanjangan ijin:

kesesuaian (-) & teknis (-);

perijinan (-) & melakukan PLB3; tidak mengajukan perijinan

mengajukan ijin & tidak melakukan keg. PLB3

mengajukan ijin & melakukan keg. PLB3

3.

Ketentuan Teknis Perijinan (selain BM)

Memenuhi > 90% 50%<x<90%;

<50%, potensi cemar (-)

<50%, potensi cemar (+)

a. BM Emisi &parameter seluruh parameter (+); frek. ukur (+); <BME

seluruh parameter (-); frek. ukur (-);

tak semua para <BME

ukur emisi (-); semua para >BME; para sama >BME (3x) b. Effluen (penimbunan)

BMAL & parameter

seluruh parameter (+); frek. ukur (+);

<BME

seluruh parameter (-); frek. ukur (-);

tak semua para <BME

ukur emisi (-); semua para >BME; para sama >BME (3x) c. Std Mutu (pemanfaatan) seluruh syarat (+);

frek. ukur (+);

seluruh syarat (-); frek. ukur (-);

(18)

Lanjutan … 3. Pengelolaan Limbah B3: Penilaian PROPER

4. Open dumping, pengelolaan tumpahan & media

terkontaminasi rencana kelola (+); pelaksanaan (+); catatan (+); kewajiban SSPLT (+) rencana kelola (+); pelaksanaan (-); catatan (-); kewajiban SSPLT (-) open dumping (+); pengelolaan (-) 5. Jumlah kelola LB3 (%) 100% kelola;

semua jenis limbah;

Neraca LB3 periode PROPER

100%>x ≥50% kelola; tidak semua limbah;

Neraca LB3 perio PROPER (-)

≤50% kelola; semua limbah tak dikelola

6. Pengelolaan LB3 oleh pihak ke-3:

-pengumpul;

-kelola langsung kepada

pengelola lanjut (pemanfaat,

a. pengumpul: -ijin (+);

-jenis limbah (+); -kontrak (+)

penghasil & pengumpul;

a. pengumpul:

-ijin (-); berlaku (-) -jenis limbah (-); -kontrak (+/-)

penghasil & pengumpul;

a. pengumpul: -ijin (-);

pengelola lanjut (pemanfaat, pengolah, penimbun);

-pengangkutan;

-dokumentasi/manifest

penghasil & pengumpul; -kontrak (+)

pengumpul & pemanfaat, pengolah, penimbun; -masalah (-)

penghasil & pengumpul; -kontrak (+/-)

pengumpul & pemanfaat, pengolah, penimbun; -masalah (+) b. pengelola lanjut: -ijin (+); -jenis limbah (+); -kontrak (+)

penghasil & pengumpul; -kontrak (+)

pengumpul & pemanfaat, pengolah, penimbun; -masalah (-) b. pengelola lanjut: -ijin (-); berlaku (-) -jenis limbah (-); -kontrak (+/-)

penghasil & pengumpul; -kontrak (+/-)

pengumpul & pemanfaat, pengolah, penimbun; -masalah (+) b. pengelola lanjut: -ijin (-); -komitmen penghasil (-); -tetap mengirim &

(19)

Lanjutan … 3. Pengelolaan Limbah B3: Penilaian PROPER

6. Pengelolaan LB3 oleh pihak ke3: -pengumpul;

-kelola langsung kepada pengelola lanjut (pemanfaat, pengolah, penimbun); -pengangkutan; -dokumentasi/manifest ……a…….pengumpul ……b…….pengelola lanjut c. pengangkut: -ijin KemHub(+); -jenis limbah (+); -alat angkut (+); -manifest (+) c .pengangkut: -ijin KemHub(+); berlaku (-); -jenis limbah (-); -alat angkut (-); -manifest (-) c. pengangkut: -ijin KemHub (-); -tetap guna pengangkut izin (-)

d. dok. LB3 (manifest) d. dok. LB3 (manifest) d. dok. LB3 (manifest) d. dok. LB3 (manifest) KepDal 02/1995 (+) d. dok. LB3 (manifest) KepDal 02/1995 (-) d. dok. LB3 (manifest) tidak sah/palsu 7. Open burning;

kelola LB3 cara tertentu

-ijin cara tertentu dr inst. berwenang (+); -open burning (-); -kelola limbah ex open

burning (+)

-ajukan perijinan; teknis (-),

penyimpangan (+);

-open burning (+)

Kriteria penilaian ini mengacu pada Permen LH 5/2011: Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

(20)

4. Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

UU No.32/2009

Dasar Hukum Pelaksanaan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

PP No.18/1999

Permen LH No. 33/2009

Ps. 53: Penanggulangan:

pencemar wajib melakukan penanggulangan pencemaran..

Ps. 54: Pemulihan:

pencemar wajib melakukan

pemulihan fungsi lingkungan..:

Ps. 58: Penanggulangan &

Pemulihan

Ps. 2:

Pengelolaan limbah B3 bertujuan mencegah & menanggulangi pencemaran ..serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan

Ps. 2:

Permen ini bertujuan untuk memberikan pedoman.. dalam melaksanakan penanganan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3

Ps.

4:

Pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3: pemulihan fungsi lingkungan..:

- penghentian sumber pencemar & pembersihan

- remediasi

- rehabilitasi

- restorasi

- sesuai ilmu & teknologi

Pemulihan

pengelola limbah B3 bertanggung jawab atas penanggulangan kecelakaan dan pencemaran..

terkontaminasi limbah B3:

- perencanaan

- pelaksanaan

- evaluasi

- pemantauan

Ps. 9 (2):

Apabila hasil evaluasi.. telah memenuhi ketentuan.., Menteri menetapkan SSPLT (Surat Selesai Penanganan Lahan Terkontaminasi Limbah B3)

(21)

Lanjutan … 4. Lahan Terkontaminasi Limbah B3

media

lingkungan/

Limbah B3, B3

surface (permukaan bumi):

- tanah & air

sub-surface (bawah permukaan bumi):

lingkungan/

lahan

pencemaran/kontaminasi/perusakan

/penurunan kualitas media

lingkungan

harus clean-up/dipulihkan: ‘pemulihan’

UU 32/2009: Pasal 87

-lama, baru, kecelakaan (tumpahan)

-abandoned site, illegal dumping, spill

sub-surface (bawah permukaan bumi):

- aquifer: groundwater (air bawah tanah)

(22)

Lanjutan … 4. Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

media

lingkungan

terkontaminasi

Permen LH 33/2009:

ttg Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3

Pemulihan:

1. Perencanaan;

2. Pelaksanaan;

- survei lahan TLB3: awal, lengkap…pengesahan

- sampling: metode penetapan titik sampling

terkontaminasi

LB3

3. Evaluasi;

4. Pemantauan

status:

SSPLT

(Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi LB3)

- sampling: metode penetapan titik sampling

- aktifitas pemulihan:

pengolahan tanah TLB3

sebagai pengelolaan LB3

pemetaan lahan TLB3 (geologi sub-surface);

isolasi; pengumuman; ambil conto media;

pengangkatan & pengangkutan; pemulihan:

penetapan area, sumur pantau & referensi,

sebaran kontaminasi, sampling kontaminan,

pengelolaan

tanah

TLB3,

isolasi,

kajian;

pemantauan; pengurugan

(23)

Lanjutan … 4. Tahapan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Evaluasi: status

Standar sebagai acuan keberhasilan pemulihan:

1. Titik referensi:

kualitas media lingkungan sekitar

2. Pendekatan Standar Penggunaan Lahan

apabila acuan titik referensi tidak tercapai, dapat mengacu media

lingkungan yang mirip di negara lain

3. Tingkat Kajian Dasar Resiko (Risk Based Screening Level/RBSL)

3. Tingkat Kajian Dasar Resiko (Risk Based Screening Level/RBSL)

perhitungan ilmiah, kajian resiko, dan perlindungan bagi objek terpapar

kontaminan

Materi SSPLT:

1. Status selesai penanganan;

2. Lampiran SSPLT:

kronologis; metodologi penanganan; pemetaan; tahapan yang telah dilakukan,

termasuk kontaminan/media yang dikelola; hasil akhir analisa (uji lab);

pemantauan pasca penanganan lahan TLB3; kewajiban pelaporan; kewajiban

pengawasan lanjut.

(24)

Lanjutan … 4. Tahapan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Evaluasi: status

Standar sebagai acuan keberhasilan pemulihan:

1. Titik referensi:

kualitas media lingkungan sekitar

2. Pendekatan Standar Penggunaan Lahan

apabila acuan titik referensi tidak tercapai, dapat mengacu media

lingkungan yang mirip di negara lain

3. Tingkat Kajian Dasar Resiko (Risk Based Screening Level/RBSL)

3. Tingkat Kajian Dasar Resiko (Risk Based Screening Level/RBSL)

perhitungan ilmiah, kajian resiko, dan perlindungan bagi objek terpapar

kontaminan

Materi SSPLT:

1. Status selesai penanganan;

2. Lampiran SSPLT:

kronologis; metodologi penanganan; pemetaan; tahapan yang telah dilakukan,

termasuk kontaminan/media yang dikelola; hasil akhir analisa (uji lab);

pemantauan pasca penanganan lahan TLB3; kewajiban pelaporan; kewajiban

pengawasan lanjut.

(25)

Lanjutan … 4. Tahapan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

contoh lahan

rencana penanganan oleh penanggungjawab

/ konsultan

contoh pengolahan tanah terkontaminasi

contoh lahan

terkontaminasi kajian+sampling:

penanggungjwb + KLH + Tim Pakar

pelaporan hasil oleh penanggungjawab pembahasan pelaporan hasil: KLH + BLH Daerah + Tim Pakar

SSPLT

(Surat Selesai Penanganan Lahan Terkontaminasi Limbah B3)

(26)

Lanjutan … 4. Penanganan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

(s.d. 2013)

Perangkat

Hukum

UU No.4/ 1982 UU No.23/ 1997 PP No.18/ 1999

Perangkat

Unit Kerja

Asdep Pemulihan Kualitas Lingkungan-Dep. IV Asdep PEM dan Pemulihan-Dep. IV Permen No.33/ 2009

Pelaksanaan

Penanganan

SSPLT / selesai penanganan (11): 9 Migas, 2 Manufaktur Psl. 1, 20: Pengelolaan LH..diantaranya Pemulihan Psl. 35: Kewajiban Pembiayaan …

sudah tidak

berlaku lagi

UU No.32/ 2009

pembinaan teknis

&

penanganan teknis

Pengawasan teknis reguler:

1982

1997

1999

2005

2009

2010

2013

Penanganan

Lahan

Terkontaminasi

Limbah B3

2012

masih dalam penanganan (17): 16 Migas, 1 Manufaktur target kelola: 90,846.5 m2, 94,031.3 ton .. (15%) s.d Maret 2 Manufaktur terkelola: 130,493 m2, 107,992.3 ton

penanganan teknis

teknis reguler:-20 pertambangan

-5 energi -5 migas Pengawasan teknis pendampingan PROPER: -31 pertambangan -6energi -24migas 2005 – 2008: Selesai penanganan 2007 (3): 1 Migas, 2 Manufakt terkelola: 16,124 m2, 5280 m3 masih dalam penanganan (5): 3 Migas, 2 Manufakt target kelola: 6,495 m2, 28,838 m3

(27)

5. Konklusi

1. Keberhasilan pengelolaan Limbah B3 memerlukan

pemenuhan kaidah teknis yang dilengkapi dengan

pemenuhan persyaratan perijinan;

2. Penghasil Limbah B3 wajib mencermati kesesuaian

perijinan untuk setiap tahapan pengelolaan Limbah

perijinan untuk setiap tahapan pengelolaan Limbah

B3;

3. Pemenuhan

kriteria

penilaian

PROPER

terhadap

pengelolaan Limbah B3 diharapkan akan menaikkan

pemeringkatan penilaiannya.

(28)

SEKIAN & TERIMAKASIH

SEKIAN & TERIMAKASIH

Gambar

Grafik 1. Peserta PROPER (dinilai) tahun 2002-2013

Referensi

Dokumen terkait

siswa pada kelas eksperimen diberikan peta konsep yang akan membantu pada proses pembelajaran, sehingga lebih mudah memahami dan mengingatnya yang ditunjukkkan

Pemanas air tanpa media penyimpan panas akan memiliki efisiensi yang lebih kecil dari pemanas air dengan media penyimpan panas, hal ini dikarenakan panas dari matahari

Mengacu pada data yang telah diperoleh, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada korelasi hubungan antara kecerdasan emosi

Line Fishing, merupakan teknik penangkapan ikan dengan menggunakan pancing, dengan istilah lainnya disebut hook and line atau angling yaitu alat

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

Yang dimaksud dengan “pencampuran Limbah B3” adalah pencampuran Limbah B3 dengan media lingkungan, bahan, Limbah, dan/atau Limbah B3 lainnya, termasuk pengenceran dengan

Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden dengan pelaksanaan skrining kanker serviks, pasien berpengetahuan baik 3,069 kali berpeluang