• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rian Saputra NPM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rian Saputra NPM:"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 4

TAHUN 2010TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN

( Studi Kasus : Pembuatan Akta Kelahiran )

ARTIKEL

Diajukan Guna Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

Rian Saputra

NPM: 1310012111004

BAGIAN HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2017

(2)
(3)

1

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

( Studi Kasus : Pembuatan Akta Kelahiran )

RianSaputra, Nurbeti, Suamperi, 1)

Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta

Email: riansaputrahukum@gmail.com Abstrak

A birth certificate is an important document that should be owned by every resident. In Kota Pariaman its residents are required to have a birth certificate. It is regulated in Article 30 Paragraph (1) Pariaman City Regulation No. 4 of 2010 on the Implementation of the Population Administration. Office of Population and Civil Registration (Disdukcapil) is a regional government agency in charge of citizen identification and Registration of birth certificates. The formulation of the problem in this research are: 1. How the process of the birth certificate in Disdukcapil Kota Pariaman. 2. what problems encountered by employees when pembuataan birth certificate. 3. What do businesses Disdukcapil employees in Kota Pariaman in reducing the problem of the birth certificate That is by doing research directly to the relevant agencies conduct employee interviews to relevant agencies. Based on the research conclusions that can be drawn are: 1.Process birth certificate in accordance with the regulations related to the Department of Legislation and S.O.P there. 2. The constraints experienced on the infrastructure is inadequate and HR employees who sometimes less. 3. The effort that has been done is to disseminate to the public related to a deed of civil registration, as well as the proposal to update Pariaman City Regulation No. 4 of 2010 concerning Population Administration

Keywords: Birth Certificate, Disdukcapil, Pariaman City

A. PENDAHULUAN

Manusia akan mengalami sebuah kejadian penting dan dalam mengalami kejadian penting tersebut akan ada yang namanya momen siklus kehidupan. Siklus kehiduan pun akan dialami oleh setiap manusia.momen siklus kehidupan yang penting itu ialah antara lain adalah

kelahiran. momen penting tersebut yang akan dirasakan oleh setiap makhluk hidup.

Kejadian-kejadian penting yang

dialami tersebut harus dicatatkan dan harus ada pihak yang mencatatnya di dalam sebuah dokumen tujuannya ialah

antara lain mencatatnya dan

(4)

berpengaruh dalam pengalaman hidup manusia dan apabila peristiwa tersebut teralami ataupun terjadi yang pastinya akan selalu membawa akibat hukum bagi pihak yang bersangkutan maupun bagi masyarakat luas disekitarnya.

Peraturan dalam hal tentang pencatatan kelahiran seorang anak di Indonesia diatur dalam berbagai peraturan Perundang-Undangan, antara lain ialah berdasarkan Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Pasal 53 Ayat (2) mengatur hak anak atau nama

dan status kewarganegaraan. sesuai

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 27 dan 28 mengatur bahwa Pemerintah harus memberikan identitas anak berupa akta kelahiran dan Undang-Undang No 24

Tahun 2013 tentang Administrasi

Kependudukan mengatur tentang teknis pencatatan kelahiran.

Masih sangat minim penduduk untuk menyadari teramat penting nya sebuah

dokumen akta kelahiran. Karena akta kelahiran merupakan suatu dokumen awal untuk mengetahui identitas pertama dalam hidupnya. Pada dasarnya kepemilikan akta kelahiran sangatlah harus dan wajib beserta mutlak dimiliki oleh setiap penduduk, Akta Kelahiran adalah bukti sah mengenai Status Kewarganegaraan dan peristiwa kelahiran seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil. Akta Kelahiran merupakan bukti otentik atas identitas kelahiran sesorang selain itu juga dapat dipergunakan sebagai alat bukti dalam

pengurusan passport, Administrasi

Kependudukan dan catatan sipil lainnya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan

Kartu Kaluarga (KK), mengurus

asuransi,tunjangan keluarga, hak dana

pension,untuk melaksanakan haji,

keperluan sekolah,dan kuliah, tunjangan anak dalam mencari lapngan pekerjaan dan sebagainya.1

1

http//www.satulayanan.net/layanan/akta-kelahiran/informasi-umum, diakses tanggal 5 September 2016 Pukul 08.15 WIB

(5)

Di Kota Pariaman telah diatur

peraturan tentang kewajiban setiap

penduduk untuk memiliki akta kelahiran. Dalam Pasal 30 Ayat (1) Peraturan Daerah Kota Pariaman No 4 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan dijelaskan bahwa setiap kelahiran dalam daerah wajib dilaporkan oleh orang tuanya atau keluarganya atau kuasanya paling lambat 60 hari (enam puluh) hari.

Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2010 yaitu

Setiap Penduduk wajib melaporkan

Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa

yang dialaminya kepada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil dengan

memenuhi persyaratan yang di

perlukannya dalam Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil. Akta kelahiran tidak kalah penting dengan akta-akta catatan sipil yang lain, Selain itu masyarakat juga cenderung malas untuk mengurus prosedur

penerbitannya. Pada dasarnya setiap

manusia mebutuhkan pelayanan bahkan

secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.2

Dengan adanya akta kelahiran oleh masing – masing anggota keluarga memudahkan pemerintah Kota Pariaman untuk mengetahui identitas para penduduk yang berada diwilayah tersebut.

Pada dasarnya, setiap hal yang berkaitan dengan pengolahan dan sajian informasi berupa data penduduk sangatlah penting keberadaanya. mengingat sebagai warga Negara yang baik dan sadar akan tertib hukum kita harus mengikuti segala tata cara yang telah di tetapkan. Manfaat

yang paling dirasakan apabila kita

menaatinya ialah dalam hal tertib

administrasi kependudukan yaitu kita sebagai warga Negara Indonesia selain dilegalkan kebenaran dan keberadaanya juga dilindungi hukum dimanapun kita berada. Manfaat tersebut secara langsung

2

Lijan Poltak Sinambe, 2011. Reformasi

(6)

dirasakan salah satunya dan yang utama adalah bagi kepemilikan Akte Kelahiran.3

Berdasarkan alasan yang diuraikan di atas, penulis memilih judul skripsi ini

dengan judul “PENERAPAN

PERATURAN DAERAH KOTA

PARIAMAN NOMOR 4 TAHUN 2010

TENTANG PENYELENGARAAN

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (

Studi Kasus : Pembuatan Akta

Kelahiran )”

B. Rumusan Masalah

Setiap karya tulis ilmiah di dasari

dengan rumusan permasalahan yang

merupakan suatu pertanyaan yang dicoba untuk ditemukan jawabannya sehingga dapat dijabarkan apa-apa yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiah yang dimaksud.4

Agar tercapai tujuan dari penulisan maka dalam penelitian ini

3

,Ibid hlm.3

4

Burhan Ashshofa, 2004, Metode

Penelitian Hukum, Cetakan keempat,

Rineka Cipta, Jakarta, hlm.117-118

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembuatan akta kelahiran di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman ?

2. Apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi oleh pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kota Pariaman Dalam

Melayani Pembuatan Akta

Kelahiran ?

3. Bagaimanakah upaya yang

dilakukan Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman dalam embuatan akta kelahiran ?

C. Metode Peneltian

Untuk memperoleh hasil yang

maksimal sesuai dengan judul yang telah di tetapkan maka diusahakan memperoleh data yang relevan, Penelitian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh jawaban atau penjelasan mengenai suatu

(7)

gejala yang diamati.5 Adapun metode

penelitian yang akan penulis lakukan adalah

1. Jenis Penelitiannya

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis sosiologis yaitu pendekatan masalah yang menekankan pada aspek hukum yang berlaku dikaitkan dengan pelaksanaan di lapangan. 6

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok

tertentu, untuk menentukan

penyebaran suatu gejala, atau gejala lain dalam masyarakat.7

Karena dari hasil penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang sistem

5 Afifudin , 2012. Metode Penelitian

Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, hlm. 36

6

Sudarman Danim, 2002. Menjadi

Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, hlm 40.

7

Nomensen Sinamo, 2009, Metode

Penelitian hukum, Jakarta, PT. Bumi Initama

Sejahtera, hlm.34

tentang pencatatan akta sipil khususnya Akta kelahiran di Kota Pariaman yang benar menurut peraturan perundang-undangan.

Dalam penelitian hukum ini penulis mengggunakan 2 (dua) jenis data meliputi:

a. Data Primer

Data Primer adalah data

yang di peroleh melalui

penelitian langsung atau

penelitian lapangan melalui

wawancara yakni dengan

menggunakan wawancara semi terstruktur terhadap instansi terkait seperti pada kantor dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman. Dalam hal ini dalam hal ini penulis

menggunakan teknik

pengambilan sampel dengan

cara non random dengan

bentuk purposive sampling.8

8

Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004,

Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta,

(8)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diolah atau yang di dapat dalam keadaan siap terbuat dan dipergunakan segera, baik dan

bentuk isi data sekunder

telahdibentuk dan diisi peneliti-peneliti terdahulu, sehingga

peneliti kemudian tidak

mempunyai pengawasan

terhadap pengumpulan,

pengolahan, analisa, maupun konstruksi data.9

1) Bahan Hukum Primer

adalah bahan hukum yang terdiri dari norma dasar dan

peraturan

perundang-undangan yang mengikat

bagi individu maupun

masyarakat yang dapat

membantu penulisan dan peraturan-peraturan lainnya

yang terkait dengan

9

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar

Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia,

hlm .12

dokumen Negara Hukum Demokratis, yaitu

3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan tujuan

penelitian maka teknik

pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai berikut :

a. Wawancara digunakan untuk

memperoleh informasi

tentang hal-hal yang tidak

dapat diperoleh lewat

pengamatan.10 Wawancara

mendalam ( Indepth interview

) yang dilakukan secara

terbuka kepada yang menjadi

objek wawancara Kepala

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman ialah Bapak Drs. Sumiramis,

Sekretaris Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman ialah Linda Osra, SH.MH., serta staff dan divisi yang memiliki

10

(9)

kaitan dengan yang akan diteliti

4. Analisis Data

Data yang diperoleh dari lokasi penelitian baik data primer maupun data sekunder, akan disusun dan disajikan

serta dianalisis dengan

menggunakan deskriptif

kualitatif berupa pemaparan yang kemudian dianalisis dan dinarasikan dengan mekanisme penulisan karya ilmiah.11

D. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1. Proses Pembuata Akta

Kelahiran Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Pariaman

Dalam pembuatan ataupun penerbitan akta kelahiran di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman terdapat beberapa kategori yaitu anak kelahiran 0-60 hari dengan istilah baru lahir, Kelahiran melampaui

11

Peter Mahmud Marzuki, 2005,

Penelitian Hukum, Prenada Media Group, Jakarta,

hlm. 22

60 hari kelahiran dan penerbitannya harus dengan persetujuan dari Kepala Dinas dan pembuatan akta kelahiran kategori anak diluar perkawinan. Berkas-berkas persyaratan dan tata

cara penyelenggaraan administrasi

kependudukan dalam pembuatan akta

kelahiran kategori anak sah

perkawinan yaitu : ( Wawancara dengan

Linda Osra selaku sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman, Rabu 16 November 2016, Pukul. 10.00. WIB. )

a. Alur penerbitan Akta Kelahiran di Kantor Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kota

Pariaman.

1) Pemohon datang membawa

kelengkapan permohonan

akta kelahiran

2) Pemohon melakukan

pendaftaran dan

menyerahkan berkas

pendaftaran kepada petugas pendaftaran.

(10)

3) Petugas pendaftaran menerima dan memeriksa kelengkapan berkas

4) Apabila berkas tidak

lengkap petugas akan

mengembalikannya

langsung kepada pemohon dan pemohon untuk dapat bisa langsung melengkapi berkas tersebut.

5) Jika berkas yang diberikan pemohon kembali sudah

lengkap maka ataupun

memang sudah lengkap

petugas pendaftaran akan

memberikan stempel

tanggal dan waktu pada draf berkas tersebut.

6) apabila pembuatan akta

kelahiran si anak 0- 60 hari dari kelahiran si anak maka gratis dan tidak dipungut biaya.

7) Selanjutnya jika pembuatan akta kelahiran diatas 60 hari dari kelahiran si anak maka

pemohon dikenakan denda Administrasi Rp 100.000 dan dibayar melalui petugas denda.

8) Petugas denda mencatat dan

memberikan kwitansi

kepada pemohon dan

memberikan berkas yang sudah dibayar ke petugas pencatat BHPKKP

9) Petugas register akta capil mencatat dan memberikan draft register akta kelahiran serta melampirkan register akta kelahiran pada berkas 10) Berkas yang telah lengkap

dibawa ke operator petugas distribusi.

11) Petugas entry data

mengentry kan data sesuai

dengan berkas dan

mencetak dokumen dalam bentuk Draft

12) Petugas validasi memeriksa kelengkapan berkas dan

(11)

memaraf berkas yang telah valid tersebut

13) Berkas telah valid di paraf oleh supervisor

14) Supervisor pun menyerah

kan kepada petugas

operator akta catatan sipil untuk diserahkan kepada petugas entry.

15) Petugas entry data

mencetak berkas yang telah di paraf

16) Petugas distribusi

menandatangani dokumen akta kelahiran

17) Selanjutnya petugas

distribusi pun menyerahkan dokumen akta kelahiran

tadi ke kepala dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil untuk ditanda taangani dan di stempel.

18) Kepala dinas setelah

menandatangani dan mestempel menyerahkan dokumen tersebut ke petugas penyerahan dokumen. 19) Petugas penyerahan

dokumen pun menyusun berkas kedalam arsip serta dokumen akta kelahiran yang telah ditandatangani

dipisahkan menurut

jenisnya sebelum

diserahkan kepada

masyarakat

20) Setelah proses dan

rangkaian panjang tersebut

pemohon dapat datang

kembali untuk mengambil berkas tersebut.

21) Pemohon menandatangani register akta kelahiran untuk mengambil dokumen akta kelahiran tersebut kepada petugas penyerahan dokumen.

(12)

2. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Pegawai Kantor

Dinas Kependudukan Dan

Catatan Sipil Kota Pariaman Dalam Melayani Pembuatan Akta Kelahiran

. Pelayanan yang profesional merupakan tuntutan karena seiring dengan perkembangan zaman akta catatan sipil khususnya akta kelahiran dirasakan semakin dibutuhkan di masyarakat sebagai alat bukti yang sah

dihadapan hukum.di dalam

melaksanakan pelayanan akta

kelahiran adanya hambatan atau

kendala-kendala. Hasil wawancara

penulis dengan pegawai Dinas

kpendudukan dan catatan Sipil Kota Pariaman diantaranya, Linda Osra,

(Sekretaris Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman) menyampaikan setidaknya

ada beberapa kendala dalam

menyelenggarakan penerbitan akta

kelahiran tersebut. Diantaranya adalah terkait dengan fasilitas sarana dan

prasarana, sumberdaya manusia

pegawai keterbatasan,kendala dari masyarakat. :12

1. Fasilitas Sarana dan Prasarana yang belum memadai.

2. Sumber Daya Manusia ( Pegawai Keterbatasan).

3. Kendala dari Masyarakat

Tabel

Rekap Akta Kelahiran Tahun 2010-2015

No Kecamatan Penduduk yang memiliki akta kelahiran Total Penduduk 1 Pariaman Selatan 2 Pariaman Tengah 3 Pariaman Timur 4 Pariaman Utara Jumlah total 2015 28.878 88.502 2014 26.397 89.038 2013 24.819 94.299 2012 22.704 94.717 2011 19.773 90.079 2010 15.060 86.825

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas

penduduk yang mempunyai akta

kelahiran gabungan penduduk 4

kecamatan yang ada di Kota Pariaman. Melihat penduduk yang memiliki akta kelahiran di Kota Pariaman dari Tahun

12

Wawancara dengan Linda Osra selaku sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman, Rabu 16 November 2016, Pukul. 10.00. WIB. di kantor DISDUKCAPIL Kota Pariaman

(13)

2010 sampai 2015 memang bergerak stabil namun masih tidak sesuai dengan jumlah seluruhan penduduk per Tahun nya.

3. Upaya-upaya Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman dalam Pembuatan Akta Kelahiran.

Dalam rangka mengupayakan

pengoptimalisasian penyelenggaran

administrasi kependudukan di Kota Pariaman dan guna mewujudkan serta

mengembangkan kesadaran

masyarakat terhadap arti pentingnya

sebuah akta kelahiran, Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman mengambil langkah-langkah yang sesuai dan dibutuhkan dalam menghadapi kendala dilapangan dalam

pengupayaan pembuatan akta

kelahiran.13

1. Mengajukan Untuk Menjadi

Kantor Tersendiri

13 Wawancara dengan Linda Osra, selaku

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman, Jumat 18 November 2016 Pukul 09.00 di kantor DISDUKCAPIL Kota Pariaman

2. Melakukan Pelatihan Kepada

Operator Kepegawaian.

3. Melakukan Sosialisasi Prosedur Pembuatan Akta Catatan Sipil Kepada Masyarakat

4. Mengajukan untuk Pembentukan Perda Kota Pariaman tentang

Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan Yang Baru

E. PENUTUP 1. Simpulan

Berdasarkan hasil yang telah penulis uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Prosedur pendaftaran

kependudukan dan penerbiatan

Akta catatan Sipil dalam hal ini ialah Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan dan catatan Sipil

Kota Pariaman sudah sesuai

dengan peraturan yang berlaku,

yaitu Peraturan daerah Kota

Pariaman Nomor 4 Tahun 2010

tentang Penyelenggaraan

(14)

Peraturan Walikota Nomor 43 Tahun 2014 tentang Persyaratan dan Tata cara Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan.

Prosedur penerbitan Akta Catatan Sipil di Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Pariaman

tidaklah terlalu sulit, melainkan relatif mudah pemohon hanya

datang ke Kantor Dinas

kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pariaman, mengisi formulir dan melampirkan semua berkas

persyaratan yang diperlukan.

Selanjutnya apabila sudah cukup

berkas maka petugas Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Pariaman akan

memperosesnya.

2. Kendala yang timbul dan dialami oleh pegawai Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kota Pariaman dalam pembuatan Akta catatan Sipil yaitu meliputi:

a. Fasilitas dan Prasarana yang

kurang memadai dan

mendukung

b. Kekurangan Petugas (Sumber Daya manusia)

c. Kurangnya peduli masyarakat akan arti penting akta catatan sipil.

3. Upaya-upaya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman dalam pembuatan Akta Catatan Sipil yaitu meliputi :

a. Mengajukan menjadi kantor tersendiri,

b. Melakukan pelatihan kepada operator kepegawaian secara professional ,

c. Melakukan sosialisasi prosedur pembuatan Akta Catatan Sipil kepada masyarakat

d. Mengajukan untuk

pembentukan Perda Kota

(15)

2. Saran-saran

1. Penulis sangat mengharapkan

agar masyarakat tepat waktu

dalam mengurus prosedur

penerbitan akta kelahiran,

sehingga tidak mendapat sangsi administrasi..

2. Penulis sangat mengharapkan

agar Dinas dan Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman lebih sering kembali untuk

melakukan penyuluhan dan

sosialisasi.

3. Penulis sangat mengharapkan

agar Pemerintah Kota Pariaman

dapat melakukan perubahan

Perda yang berkaitan dengan

Pasal denda Administrasi

keterlambatan dalam pembuatan Akta Catata Sipil.

Ucapan Terimakasih

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik Moril maupun secara Materil serta bimbingan dan

dukungan. Maka pada kesempatan kali ini, penulis dengan segala rasa hormat dan ketulusan hati, mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Nurbeti, SH.,M.H. Pembimbing I dan Bapak Suamperi, S.H., M.H. Pembimbing II sekaligus Ketua bagian Hukum Tata Negara, yang telah meluangkan waktu dan membagi ilmu-ilmu yang kontruktif dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H.,M.H Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta.

2. Dosen penguji, Bapak Boy Yendra Tamin, S.H. M.H, Bapak Drs Suparman Khan, M.Hum dan Dr.

Sanidjar Pebrihariati, S.H.,M.H

Segenap dosen Fakultas Hukum

Universitas Bung Hatta.

3. Hormat dan terima kasih yang tiada terhingga penulis persembahkan kepada

(16)

orang tua tercinta Ayahanda Sarman dan Ibunda Suryatii untuk semua doa, kesabaran, pengorbanan, kesempatan dan kepercayaan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang mana merupakan wujud perjuangan terbaik penulis.

Akhir kata, kembali penulis

ucapkan terima kasih kepada semua pihak, Atas segala bantuan moril maupun materil. yang telah penulis terima selama ini. Allah pasti akan membalasnya semua dengan kebaikan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang.

Padang, Januari 2017

Rian Saputra 1310012111004

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku

Achmad Zubaidi, 1999, Buku

Saku Petunjuk Praktis Akta-Akta Catatan Sipil,

Paradigma, Jakarta

Afifudin, 2012, Metode Penelitian

Kualitatif, Pustaka Setia ,

Bandung

Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode

Penelitian Hukum, Jakarta,

Raja Grafindo Persada Burhan Ashshofa, 2004, Metode

Penelitian Hukum, Cetakan

keempat, Rineka Cipta,

Jakarta

Lijan Poltak Sinambe, 2011,

Reformasi Pelayanan Publik, Bumi Aksara,

Jakarta

Nomensen Sinamo, 2009, Metode

Penelitian hukum, PT. Bumi Initama Sejahtera, Jakarta

Rachmadi Usman, 2006.

Aspek-aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta

Soerjono Soekanto, 1986,

Pengantar Penelitian

Hukum, Universitas

Indonesia ,Jakarta

Visi Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi

Kependudukan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang

(17)

No 35 Tahun 2014 tentang

Perlindungan Anak

Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2010

tentang Administrasi

Kependudukan

Peraturan Walikota Pariaman

Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Pariaman Nomor 23 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas

Lembaga Teknis Daerah, struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman

C. Sumber lain

http//www.satulayanan.net/layanan /akta-kelahiran/informasi-umum, diakses tanggal 5

September 2016 Pukul

08.15 WIB

Septiana Johan , pentingnya akta

kelahiran ,

http:/septianajohan.blogspo t.com/,diakses tanggal 6

September 2016 Pukul

10.30 WIB

Wawancara dengan Linda Osra selaku

sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman, Rabu 16 November 2016, Pukul. 10.00. WIB.

Wawancara dengan Farida selaku staf

seksi Dokumentasi dan

Informasi Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pariaman, Rabu 18 November 2016, Pukul. 10.25.WIB

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Tarkastelun tulokset antoivat vahvaa näyttöä siitä, että lähipoliisitoiminta parantaa kansalaisten tyytyväisyyttä poliisiin ja poliisin legitimiteettiä sekä

Pada pertanyaan pertama jawaban yang paling dominan adalah Tidak Setuju sebanyak 25.. orang atau

20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Kajian Thuaibah (2007) mendapati bahawa masalah utama yang dihadapi oleh golongan usahawan wanita ketika memulakan perniagaan mereka adalah berkaitan dengan aspek

Dalam modul ini juga dijelaskan mengenai sejarah klasifikasi, tipe klasifikasi dan mengapa klasifikasi botani yang terbaik yang dikenal dengan phylogenetic classification, dan

Hasil analisis Bivariat pada tabel 3 bahwa pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan: (1) pada kelompok umur <54 tahun, sebagian besar pasien menyatakan puas sebanyak

Dana tersebut sejatinya bukan anggaran baru karena diambil dari jatah desa yang selama ini dikucurkan lewat nomenklatur lain seperti pada pos sosial berupa Bantuan Langsung