RANGKUMAN BAHAN PERMASALAHAN DARI DAERAH UNTUK DIBAHAS DALAM RAPAT KORDINASI DAERAH (RAKORDA)
PENGADILAN TINGGI AGAMA MANADO TAHUN 2018 MANADO, 1 FEBRUARI 2018.
KOMISI A. KEPANITERAAN DAN TEKNIS YUSTISIAL
1. Karena tidak adanya Pos Bakum maka pihak penggugat / pemohon memintak bantuan kepada petugas meja I untuk dibuatkan gugatan / permohonan, apakah petugas meja I dapat membuatkan gugatan / permohonan tersebut.
2. Dalam rangka memenuhi asas peradilan sederhana cepat dan biaya ringan apakah dispensasi Nikah bagi calon suami dan isteri yang belum cukup umur dan mengajukan isin dispensasi ke Pengadilan, permohonannya dapat di Komulasi sebagai Pemohon I dan Pemohonan II dalam satu Nomor Perkara.
3. Surat Kuasa yang dibuat hanya menyebutkan secara umum yaitu untuk mewakili pemberi Kuasa dan membela kepentingan pemberi kuasa berperkara disemua tingkat Peradilan, sehingga surat kuasa tersebut digunakan juga untuk perkara pada tingkat kasasi.
4. Apakah penetapan hari sidang pasca mediasi harus ditetapkan lagi, setelah ada laporan hasil mediasi.
5. Perlu dibuat kesepakatan dalam RAKOR ini tentang tatacara dan persodure pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016, untuk dipedomani.
6. Alasan penundaan sidang pada sidang pertama, apakah ditunda untuk memanggil tergugat atau untuk upaya damai.
7. Apabila pihak tergugat yang dipanggil sementara sakit struk dan tidak bisa menandatangani relaas panggilan / pemberitahuan, bagaimana menyikapi keadaan tersebut.
8. Sampai pada persidangan yang ditetapkan panggilan sidang perkara Tabayun belum diterima pada Pengadilan Agama Pengaju.
9. Demi asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan, tapi dalam SIPP menu delegasi belum ada kolom download bukti biaya delegasi / biaya tabayun telah dikirim.
10. Berhubung minimnya biaya prodeo yang diberikan kepada beberapa Pengadilan maka kepaniteraan sangat berhati-hati dalam menetapkan perkara yang lebih diprioritaskan untuk mendapatkan fasilitas prodeo tersebut.
11. Apakah termasuk bagian dari hukum acara, apabila majelis hakim tingkat banding memanggil majelis hakim tingkat pertama berkaitan adanya perkara majelis tersebut yang dibanding. 12. Dalam perkara cerai Talak yang didalamnya terdapat Rekonvensi Harta bersama, bagaimana
tindakan majelis hakim apabilah suami tidak mau mengucapkan Ikrar Talak dengan alasan tidak menghendaki harta bersama dibagi, apakah Majelis Hakim boleh melakukan contra legem (memutus tidak beradasarkan aturan dan keadilan) dalam kasus seperti ini.
13. Itsbat nikah volunter dalam sidang terpadu Pengadilan Agama bersama catatan Sipil dan Kementerian Agama dengan persidangan hakim tunggal, apakah ketentuan tersebut dapat juga diterapkan dalam sidang Itsbat nikah Volunter yang dilaksanakan diluar gedung.
14. Apakah dalam perkara IN Volunter Majelis Hakim boleh menjatuhkan penetapan tanpa hadirnya salah satu pemohon.
15. Berhubung tidak tersedianya anggaran dalam DIPA tentang biaya pengiriman Salinan Putusan ke KUA, biaya apa yang digunakan untuk pengiriman salinan Putusan tersebut.
16. Pengadilan telah menjatuhkan Putusan terhadap perkara cerai gugat, putusan tersebut belum BHT kedua pihak datang melaporkan kepada Pengadilan bahwa mereka telah rukun kembali, langkah apa yang harus dilakukan.
17. Dibeberapa Pengadilan Agama terdapat perbedaan tarif penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) khususnya tentang PNBP Akta Cerai, penerimaannya masih berbeda dari Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) sampai dengan Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
18. Penyebutan jumlah nafkah anak dalam amar putusan sering menggunakan kata-kata minimal atau bersifat tetap atau dengan jumlah yang tetap sampai anak-anak itu dewasa, padahal kebutuhan anak akan terus bertambah seiring dengan perkembangan usia dan fluktuasi nilai mata uang.
19. Ditemukan dalam pemeriksaan kasasi, majelis hakim tingkat banding menyatakan obyek harta bersama tidak dapat diterima karena tidak dilakukan pemeriksaan setempat, padahal terhadap obyek tersebut ada Sertifikat hak Milik dan telah diletakkan sita.
20. Gugatan harta bersama terhadap sebuah bangunan rumah yang berdiri diatas tanah pihak ketiga. 21. Diantara ahli waris yang dijadikan pihak tergugat dalam perkara kewarisan, ada salah seorang
yang belum cukup umur bagaimana penyelesaian perkaranya.
22. Salinan putusan / penetapan masih fotocopy dan diberi materai dibagian akhir putusan / penetapan, apakah ada petunjuknya.
23. Beberapa lama setelah terjadinya perceraian dan telah melewati masa iddah, kedua pihak suami isteri melangsungkan pernikahan kembali, dan keduanya meminta kepada Pengadilan Agama untuk diberikan Buku Nikahnya yang dilampirkan dalam berkas perkara pada saat perceraiannya dahulu.
24. Apakah pasar saham syariah masuk ke ranah ekonomi syariah dan menjadi kewenangan Pengadilan Agama jika terjadi sengketa.
25. Apakah laporan Lipa 2 s/d 5 dan lipa 6 tetap dikirim setiap bulan atau dikirim sesuai Edaran Ketua Pengadilan Tinggi Agama Manado.
26. Menyemarakkan kembali Diskusi Silang (Cross Discussion) di Wilayah PTA Sulut dalam rangka peningkatan kualitas dan profesionalitas Aparat Yustisial Pengadilan Agama se Wilayah PTA Sulut, menghasilkan produk Regulasi Manajemen Peradilan di Wilayah PTA Sulut sebagai pedoman dan bahan acuan kerja untuk Aparat Yustisial di PA-PA se-Wilayah PTA Sulut.
KOMISI B: KESEKRETARIATAN
NO USULAN PERMASALAHAN DASAR HUKUM
1 Kelengkapan Data Edoc Kurangnya informasi/penjelasan dalam pengisian data EDOC baik di
Simpeg maupun Sikep, bagi pegawai yang senior, dimana berkas-berkas yang lama sudah tidak ada.
2 SDM/Etos Kerja Perlunya pembinaan secara intensif kepada seluruh pegawai, terutama Pengadilan Agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama pejabat kepaniteraan dalam pelaksanaan tugas tidak memasukkan data ke SIPP dan adanya rangkap jabatan
3 Pelaksanaan mutasi jabatan Panitera & Sekretaris PA se Wilayah PTA Sulawesi Utara dalam rangka penyegaran dan peningkatan kwalitas serta profesionalitas Panitera & Sekretaris, baik secara reguler
maupun melalui Fit &
Propertest.
Terkendalanya kenaikan pangkat Panitera & Sekretaris pada Pengadilan Agama Kelas II karena telah memenuhi batas pangkat tertinggi.
PP No. 13 Tahun 2002 ttg Perubahan atas PP No. 100 Tahun 2000 ttg Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural Pasal 7 dan 7A.
Perma No. 7 Tahun 2015 ttg Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan &
Kesekretariatan Pengadilan. 4 Pemerataan jumlah pegawai
pada PA se Wilayah PTA
Sulawesi Utara melalui
pelaksanaan mutasi
pegawai/staf yang rahasia, jujur dan adil dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas di Pengadilan Agama.
PA Tahuna saat ini tidak memiliki Panitera Pengganti, tidak memiliki Staf untuk semua pejabat (Kepaniteraan & Kesekretariatan) dan hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga Juru Sita Pengganti, yang juga merangkap sebagai Bendahara Pengeluaran. Tentunya dengan kondisi tersebut PA Tahuna akan mengalami kesulitan-kesulitan terutama dalam pelaksanaan tugas sebagai ujung tombak pelaksana Kekuasaan Kehakiman, mengingat Wilayah Yurisdiksi PA Tahuna yang begitu luas dan sulit dijangkau, serta tugas lain dibidang Kesekretariatan sebagai suporting system.
UU No. 7 Tahun 1989 Pasal 9 Ayat 1
SK Ketua Mahkamah Agung No. 143/KMA/SK/VIII/2007 ttg Pemberlakuan Buku I mengenai Administrasi Kepegawaian Peradilan ttg FormasiPegawai Pengadilan Tingkat Pertama Kelas II.
5 Dalam rangka menambah pengetahuan dan peningkatan kualitas SDM ASN PA se Wilayah PTA Sulut, Tim HATIBINWASDA pada saat
melaksanakan pengawasan
menyisipkan kegiatan DDTK menyangkut Tugas dan Fungsi
Aparat Pengadilan agar
kendala-kendala dan
perbedaan persepsi di dalam
pelaksanaan tugas dan
pemahaman aturan dapat dikurangi dan dilaksanakan dalam 1 (satu) pengertian dan 1 (satu) komando.
Masih banyaknya pelaksanaan tugas dilaksanakan hanya berdasarkan pengalaman bukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Tidak adanya Regulasi khusus untuk dipedomani oleh PA sewilayah PTA Sulut sehingga masih banyak ditemukan perbedaan penafsiran dan format yang digunakan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Selain itu aparat Pengadilan Agama se Wilayah PTA Sulut sangat kurang diikutsertakan pada sosialisasi, diklat-diklat dan sertifikasi.
6 Pengadaan Sarana, prasarana
dan anggaran Pengadilan
Agama Tahuna harus
mendapatkan perlakukan
khusus dan prioritas,
mengingat dari Letak Geografis
yang masih dan sering
ditafsirkan oleh pegawai se Wilayah PTA Sulut sebagai
daerah pembuangan dan
momok bahkan dianggap teror yang menakutkan bila di tugaskan di PA Tahuna. Selain itu PA Tahuna sering terisolir dalam jangka waktu yang
Gedung kantor PA Tahuna tidak representatif, sehingga suasana kerja di PA Tahuna kurang nyaman, untuk ruang kerja dengan ukuran 4 x 6 meter dihuni oleh 5 (lima) sampai 7 (tujuh) pegawai dengan penataan meja, kursi, lemari yang sangat berhimpitan. Sepanjang 15 (lima belas) tahun terakhir, Pengadilan Agama Tahuna sudah 2 (dua) kali digagalkan dalam pengusulan Rehab Gedung. Pertama periode 2000-2007 gagal dibangun baru padahal sudah masuk giliran dari sistim arisan yang dibangun oleh PTA Sulut pada waktu itu, Kedua periode 2008-2018 pada Tahun 2018 dijanjikan akan dilaksanakan Rehab berat Gedung PA Tahuna, namun gagal lagi karena rencana pelaksanaan pembangunan Gedung Pengadilan terpadu pada Tahun 2018 ini.
Rumah dinas Ketua/Wakil Ketua sudah mulai terlihat kerusakannya disana-sini, sehingga Ketua/Wakil Ketua kurang nyaman untuk tinggal
SK Ketua Mahkamah Agung No. 143/KMA/SK/VIII/2007 ttg Pemberlakuan Buku I mengenai Prototype gedung pengadilan dan rumah dinas serta pedoman bangunan gedung kantor dan rumah jabatan.
PMK No.113/PMK.05/2012 ttg Perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap
cukup panjang sehingga untuk memenuhi penggilan ke PTA harus menguras kocek yang cukup besar.
di rumah dinas. Kiranya usulan rehab ringan bisa ditindaklanjuti oleh PTA Sulut
Anggaran perjalanan dinas sangat minim yang hanya mampu membiayai 10 (sepuluh) kegiatan dalam setahun, padahal kegiatan PTA melebihi dari kegiatan yang anggarannya disediakan oleh DIPA PA Tahuna.
Kendaraan dinas perlu ada penambahan/penggantian, mengingat kondisinya sudah dimakan usia sudah 13 (tiga belas) tahun.
PP No. 94 Tahun 2012 tentang Hak keuangan dan fasilitas Hakim yang berada di bawah Mahkamah Agung
7 Penambahan SDM Beban kerja pada Pengadilan Agama Bitung Khususnya Bagian
Kesektariatan tinggi karena Jumlah SDM yang ada hanya 4 Orang yang terdiri dari 1 (satu) Sekretaris dan 3 (tiga) Kasubag / tidak ada staf hanya dibantu oleh tenaga Honorer dan JSP.
8 Sosialisasi tentang ANJAB dan
ABK Kurangnya Pengetahuan tentang ANJAB dan ABK UU No. 5 thn 2014 pasal, 56(1)
9 Sosialisasi tentang SKP kepada
Semua Pegawai SKP Pegawai dibuat oleh Pejabat Kepegawaian bukan oleh PNS yang bersangkutan
10 Penghapusan Barang Sudah sering diusulkan penghapusan namun tidak ditindak lanjuti,
dan tidak ada solusi bagaimana langkah yang harus dilakukan.
11 Penambahan Anggaran Kurangnya Anggaran Pemeliharaan Halaman Rumah Dinas yang kecil,
sedangkan keadaan luas lahan 988 m2.
12 Anggaran biaya Listrik pada DIPA Rp. 1.500.000,-/bln karena
pembayaran setiap bulan kurang lebih Rp. 2.500.000,-
disebabkan karena adanya Penambahan Daya dari 5.000 watt ke 23. 000 Watt
Kwitansi pembayaran Listrik
13 Terdapat perbedaan volume pemeliharaan AC dari DIPA 5 buah
sementara SIMAK BMN 13 buah SIMAK BMN dan RKAKL 2018
14 Anggaran biaya Perjalanan Dinas minim sementara banyaknya
15 Moubelair kantor pengadilan Agama Amurang masih belum mamadai, khususnya kursi rapat umum, kursi tunggu para pihak, lemari arsip dll, maka diharapkan adanya peningkatan anggaran dalam anggaran APBNP- 2018 atau anggaran pokok 2019;
16 Belum tersediannya anggaran Pos jaga (piket), serta belum
terpenuhinya secara menyeluruh anggaran penataan halaman dan taman kantor PA Amurang, diharapakan APBN-P 2018 atau anggaran pokok 2019 dapat terpenuhi
17 Perbaikan Jaringan a. Instalasi jaringan internet belum dilakukan pembaharuan sejak tahun
2009, sehingga sering terkendala dalam pemrosesan data baik sekretariat maupun kepaniteraan (SIPP).
b. Bandwith internet kurang memadai, sehingga berpengaruh pada aktivitas kesektariatan yang sebagian besar membutuhkan konektivitas tinggi.
UU NO.14 Thn.2008 ttg keterbukaan informasi public.
18 Perbaikan kegiatan pisik a. Pagar belakang Kantor Pengadilan Agama Kotamobagu masih semi
permanen (ditutup Seng), keamanan belum terjamin.
b. Bagian atas Gedung Kantor Pengadilan Agama Kotamobagu Lantai II dalam Keadaan Rusak berat.
19 Penambahan Daya Listrik Daya Listrik Pengadilan Agama Kotamobagu mendapat penambahan
daya pada tahun 2016 menjadi 10.600 VA dengan perhitungan penggunaan tahun 2015. Dan pada tahun 2016 dan 2017 terdapat penambahan AC (pendingin ruangan) yang mengakibatkan daya tersebut tidak mencukupi lagi sehingga MCB sering down akibatnya lampu mati dan alat pengola data cepat rusak.
20 Perbaikan atap ruang tunggu Ruang Tunggu pihak berperkara tidak nyaman karena air hujan masuk
sejak pekerjaan awal.
21 Penambahan Pengola Data Alat Pengolah Data (Komputer/Laptop) untuk Kepaniteraan dan
Sekretariat belum memadai.
23 Pembuatan Pos Jaga di depan kantor
Karena sampai sekarang satpam belum memiliki pos jaga dikantor sehingga masih menempati diruang lobi lantai I Kantor.
24 Penggantian Papin halaman kantor
Kondisi papin halaman kantor sudah mulai rusak karena sejak pemasangan thn 2008 sampai sekarang belum mendapat perbaikan/penggantian.