• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL RUANG RAWAT INAP DALAM RANGKA MENUJU KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR.R.SOEPRAPTO CEPU KABUPATEN BLORA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL RUANG RAWAT INAP DALAM RANGKA MENUJU KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR.R.SOEPRAPTO CEPU KABUPATEN BLORA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1/11

PENERAPAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL RUANG RAWAT INAP DALAM RANGKA MENUJU KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR.R.SOEPRAPTO CEPU KABUPATEN BLORA.

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan LXXXV

Tahun : 2017

Ruang lingkup inovasi : Kementerian/Lembaga Cluster inovasi : Pelayanan Publik

Inovator : ERA SETIAWAN,S.Kep.Ns,MM

Jabatan : KASI PELAYANAN KEPERAWATAN

Instansi : RSUD dr.R.SOEPRAPTO CEPU KABUPATEN BLORA

Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan semakin meningkat. Keperawatan sebagai salah satu SDM profesi dituntut untuk akuntabel dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, sering kali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai atau memuaskan dalam kontek pelayanan prima. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah kualitas pelayanan keperawatan (Depkes RI, 1994).

Saat ini praktek pelayanan keperawatan di rumah sakit belum mencerminkan praktek pelayanan profesional dimana aktivitas keperawatan belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasien, banyaknya hal positif yang telah dicapai di bidang pendidikan keperawatan, tetapi gambaran pengelolaan layanan keperawatan belum memuaskan. Layanan keperawatan masih sering mendapat keluhan masyarakat, terutama tentang sikap dan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada Pasien atau keluarga. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan adalah memberikan rasa tanggung jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan kinerja kerja dan kepuasan pasien. Pelayanan keperawatan ini akan lebih memuaskan tentunya dengan penerapan model asuhan keperawatan professional atau MAKP karena kepuasan pasien ditentukan salah satunya dengan pelayanan

(2)

2/11

keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991).

RSUD dr.R.Soeprapto Cepu merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Blora, berada di wilayah Kecamatan Cepu. Dengan fasilitas yang ada mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Blora dan sekitarnya. Fasilitas yang ada diantaranya tempat tidur untuk pasien rawat inap yang berjumlah 157 buah, ditunjang dengan alat kedokteran sesuai dengan standar, tenaga Keperawatan PNS sebanyak 139 orang, perawat Kontrak SDM Kontrak sebanyak 53 orang, dimana Perawat PNS 115 orang, Perawat Kontrak 25 orang, Bidan PNS ada 16 orang, Bidan Kontrak 25 orang, Administrasi PNS 9 orang. SDM Dokter penyakit dalam 2 orang, dokter bedah 3 orang, Dokter Anak 1 Orang, Dokter Obsgyn 1 Orang, Dokter syaraf 1 Orang, Dokter THT 1 Orang, Dokter Anastesi 2 Orang, Dokter gigi 2 Orang, Dokter Bedah Orthopedi 1 Orang, Dokter Umum 9 Orang. Serta pelayanan kesehatan meliputi: 1 Ruang Instalasi Gawat Darurat, 1 Ruang Instalasi Rawat Jalan, 1 Ruang IBS, 1 Ruang ICU, 1 Ruang Kebidanan dan 7 Ruang Rawat Inap yaitu Ruang Anggrek, Ruang Wijaya Kusuma, Ruang Teratai, Ruang Mawar, Ruang Dahlia, Ruang Melati, Ruang Aster. Kepuasan pasien di RSUD dr.R.Soeprapto memakai Instruman Kepuasan Pasien dengan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai dengan UU No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

VISI : Menjadi Pilihan Utama Pelayanan Kesehatan.

MISI :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu, bermutu, paripurna dan terjangkau.

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional.

3. Menyediakan sarana dan prsarana sesuia kebutuhan dan perkembangan IPTEK

4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

5. Melaksanakan tata kelola yang baik dan benar.

Dalam upaya mencapai Visi dan Misi RSUD dr.R.Soeprapto Cepu, Staf Keperawatan menyesuaikan dan mengatur perilaku profesional dengan Visi dan Misi Keperawatan yaitu :

Visi : “Memberikan pelayanan keperawatan yang profesional”

(3)

3/11

MISI : Menjamin agar setiap klien di RSUD DR.R.Soeprapto Cepu bisa mendapatkan pelayanan keperawatan baik secara promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai ketentuan Peraturan Bupati Blora Nomor 43 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.

Soeprapto Cepu Kabupaten Blora.

Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan keperawatan, rawat inap dan rawat jalan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan sesuai bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan pada Seksi Pelayanan Keperawatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan guna kelancaran pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soeprapto Cepu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan informasi, masukan, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

5. Menyusun konsep naskah dinas yang berhubungan dengan asuhan dan mutu keperawatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah dan kategori untuk unit-unit yang berada di bawah tanggung jawabnya;

7. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang dibutuhkan oleh unit-unit perawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan;

(4)

4/11

8. Membimbing dan mendayagunakan tenaga keperawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya secara efektif dan efisien sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan lancar;

9. Mengontrol pelaksanaan prosedur pelayanan asuhan keperawatan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas;

10. Melaksanakan fasilitasi penyusunan standard operating procedure ( SOP ) pelayanan keperawatan pada instalasi rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat, intensif care unit, bedah sentral dan unit lain yang terkait guna terselenggaranya pelayanan kesehatan prima;

11. Melaksanakan penyusunan standar pelayanan minimal ( SPM ) keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

12. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan;

13. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

14. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

15. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

Dari uraian Tugas Pokok Dan Fungsi diatas perlu penekanan intervensi dalam pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang ada di RSUD dr. R Soeprapto Cepu yang dilakukan hanya pada bersifat “Taktikal” yaitu berorientasi pada pelaksanaan prosedur, pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi dokter, pelayanan

keperawatan yang mandiri dan pelaksanaan komunikasi efektif yang kurang optimal, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan dengan pemberian asuhan keperawatan melalui pengembangan Model Asuhan Keperawatan Profesional di masing-masing ruang rawat inap RSUD DR R Soeprapto Cepu.

Model Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996 dalam Hamid, 2001). Pelayanan keperawatan yang optimal terselenggara dengan tuntunan regulasi yang ada dan tuntutan standarisasi pelayanan sesuai dengan akreditasi.

Jenis Model Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP) ada 4 yaitu :

(5)

5/11

1. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Fungsional.

Model ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan, perawat melaksanakan tugas ( tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada (Nursalam, 2002).

2. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Kasus

Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus seperti isolasi, intensive care.Metode ini berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu (Nursalam, 2002).

3. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Primer.

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

4. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.

Masing-masing metode yang ada mempunyai spesifikasi tersendiri dalam implementasinya. Dalam pelaksanaan Di RSUD dr.R.Soeprapto yang sesuai adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim. Dimana tanggung jawab perawat dalam penerapan MAKP Tim mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap kepuasan pasien. Semakin baik tanggung jawab perawat (anggota antar tim) semakin tinggi pula kepuasan pasien. Tanggung jawab kepala ruangan

berhubungan sangat kuat dengan kepuasan pasien. Semakin baik tanggung jawab kepala ruangan semakin tinggi kepuasan pasien.

Dengan adanya usulan proyek perubahan ini diharapkan dapat menjaga konsistensi asuhan keperawatan, mengurangi keluhan pasien dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan, menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan serta pasien dan keluarga merasakan kepuasan sebagai konsumen, asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan tercapainya layanan yang efektif terhadap pengobatan dukungan, proteksi, informasi dan edukasi.

Berdasarkan pada fenomena permasalahan dan hasil diagnose organisasi perspektif model analisis Leavitt’s dan di tambah dengan hasil benchmarking

(6)

6/11

bestpraktice Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup di Kota Batu-Malang yang di laksanakan tanggal 10-13 April 2017 . Dari hasil benchmarking diperoleh nilai-nilai prinsip integritas sebagai berikut :

· LEADERSHIP, yang ditunjukkan dengan kepedulian pimpinan (Walikota dan Kepala SKPD) untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyatnya.

· KOMITMEN, yang ditunjukkan dengan adanya kebersamaan dalam persamaan persepsi dalam pelayanan kepeda masyarakat.

· TANGGUNG JAWAB, yang ditunjukkan dengan adanya kesediaan menerima tugas yang diberikan oleh pimpinan.

· DISIPLIN, yang ditunjukkan dengan pengambilan sampah dalam satu hari selesai.

· PARTISIPATIF, yang ditunjukan dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam menentukan arah pembangunan.

Hasil Benchmarking yang menginspirasi dalam perencanaan proyek perubahan ini adalah Leadership,Komitmen,Tanggung jawab,dan Partisipatif. Dari nilai-nilai integritas ini bisa kita adopsi di Keperawatan RSUD dr.R.Soeprapto cepu.

Maka berdasarkan latar belakang tersebut di atas,rancangan proyek perubahan sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas di fokuskan “ PENERAPAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL RUANG RAWAT INAP MENUJU KEPUASAN PASIEN DI RSUD dr.R.SOEPRAPTO CEPU KABUPATEN BLORA.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional ini pelayanan keperawatan di RSUD dr.R.Soeprapto Cepu adalah :

a. Bagi Profesi

Memberikan arahan dan sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga.

(7)

7/11

b. Bagi RSUD dr.R.Soeprapto Cepu

1) Memberikan kepercayaan kepada pasien dan keluarga pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan.

2) Mengajak Pasien dan Keluarga untuk peran serta dalam pelayanan kesehatan.

c. Bagi pasien dan keluarga

1) Memberikan informasi dan wawasan tentang pelayanan kesehatan.

2) Memberikan kepuasan dalam menerima pelayanan keperawatan yang bermutu.

Milestone

No. Tahapan Output Tahapan waktu

I. JANGKA PENDEK (2 BULAN).

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Melaksanakan Konsultasi dengan

atasan langsung. Persetujuan dan dukungan

Minggu IV

Bulan April 2017 1. Pembentukan TIM Kerja

(8)

8/11

a. Mengidentifikasi dan menyiapkan personil untuk pembentukan tim efektif

Terbentuknya tim efektif

Minggu IV

Bulan April 2017 b. Menyusun pembagian tugas tim

efektif

Terlaksananya kegiatan

menyusun pembagian Tugas tim c. Menyusun jadwal kegiatan tim

efektif

Terlaksananya penyusunan jadwal kegiatan

d. Membuat nota dinas untuk usulan SK Tim efektif

Terlaksananya membuat nota Dinas

1. Penyusunan Pedoman Metode Asuhan Keperawatan Profesional.

Tersusun Pedoman Metode Asuhan Keperawatan Profesional.

B. Tahap Pelaksanaan

1)

Membuat draf usulan Penetapan tenaga keperawatan beserta kriteria nya ke Mentor

Persetujuan dan dukungan

Minggu I

Bulan Mei 2017

(9)

9/11

2) Sosialisasi

Minggu I

Bulan Mei 2017 a. Sosialisasi MAKP, mencakup :

1. Sosialisasi Pedoman MAKP

2. Penetapan Jenis Tenaga Tim

3. Penetapan format dokumen keperawatan

· Terlaksananya Sosialisasi.

· Peserta memahami maksud dan tujuan materi

b. Sosialisasi Pedoman

Pemberian Informasi dan Edukasi

3)

Penerapan Metode Asuhan Keperawatan Profesional Tim Di Ruang Rawat Inap.

Terlaksananya Metode Tim sesuai dengan standart.

Minggu III

Bulan Mei 2017 s/d Minggu II Bulan Juni 2017

4) Pelatihan tentang MAKP kepada Kepala Ruang dan Perawat Tim.

Terlaksananya pelatihan tentang

MAKP Minggu II

Bulan Mei 2017 C. Tahap Evaluasi

1) Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan MAKP

Terlaksananya kegiatan monev MAKP

Minggu III Bulan Mei 2017 dan Minggu III

Bulan Juni 2017

(10)

10/11

(11)

11/11

2) Pembuatan laporan proyek

perubahan Terbentuknya laporan kegiatan

Minggu IV

Bulan Juni 2017

II. JANGKA MENENGAH (Setelah 2 Bulan)

Penerapan MAKP di ruangan Rawat

inap berikutnya Terlaksanakannya kegiatan

Minggu I

Bulan Juli 2017 III. JANGKA PANJANG

Pengembangan MAKP di Ruang

rawat inap berikutnya. Terlaksanakannya kegiatan Januari 2018

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 03 Jan 2022 19:57:31

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Motivasi Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Blambangan Banyuwangi; Deny Fitria Agustin

Tujuan dari pemberian asuhan keperawatan ini adalah untuk mengkaji, menganalisis, merencanakan tindakan, berupa meningkatkan latihan batuk efektif, memberikan posisi semi fowler

Dari wawancara dan observasi kepada 10 orang kepala ruang didapatkan informasi berkaitan dengan permasalahan fungsi manajerial kepala ruang terhadap asuhan keperawatan di

Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan karena pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien membutuhkan

Hasil analisis bivariat menunjukkan dokumentasi asuhan keperawatan yang lengkap sebagian besar dibuat oleh responden yang puas (30,8%). Hasil penelitian ini

Dengan demikian mutu asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo memberikan gambaran berkaitan dengan pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan

Melihat banyaknya aspek yang tidak di dokumentasikan oleh perawat pelaksana, hal ini menunjukan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan yang di tulis oleh

Hasil analisis hubungan fungsi manajemen terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan menurut persepsi perawat diperoleh bahwa kepala ruang yang