• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 P ENDAHULUAN

1.1 Dasar Pembentukan Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan juga merupakan konsekuensi logis dari terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo.

Terbentuknya Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai salah satu organisasi/perangkat daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

1.2 Aspek Strategi Organisasi

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo serta Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai tugas “melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang Perencanaan, Tata Ruang, Data dan Pembangunan Daerah”.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Provinsi Gorontalo, BAPPEDA selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai unsur staf yang handal dalam semua aspek termasuk penerapan good governance.

Dalam lima tahun ke depan, Sekretariat Daerah memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu perencanaan, serta efisiensi dan

(2)

2 efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap bagian harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian lingkup BAPPEDA Provinsi Gorontalo.

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan serta kajian Strategis pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan BAPPEDA akan terus dipacu mengingat produk yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan ketrampilan sumber daya aparatur pelaksananya.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga BAPPEDA dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses pelaksanaan.

BAPPEDA akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik.

Dasar utama penyusunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk dalam suatu organisasi sendiri. Besaran organisasi perangkat daerah harus mempertimbangan dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu :

a. Kemampuan keuangan daerah;

b. Kebutuhan daerah dan ketersediaan SDAP;

c. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan;

d. Jenis dan banyaknya tugas;

(3)

3 e. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis;

f. Jumlah kepadatan penduduk, dan;

g. Potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan ditangani serta ketersedian sarana dan prasarana penunjang tugas.

Dari cakupan berbagai faktor di atas diharapkan pembentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah sudah menganut prinsip “ HEMAT STRUKTUR DAN KAYA FUNGSI“ yang berarti bahwa walaupun struktur organisasi minimal, namun secara fungsional dapat melaksanakan tugas secara maksimal.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo.

1. Tugas pokok

Bappeda mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang perencanaan dan pembangunan daerah.

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Perencanana Pembangunan Daerah Povinsi Gorontalo mempunyai fungsi :

a. Perumusan perencanaan pembangunan daerah;

b. Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah melalui lintas sector untuk peningkatan pembangunan Daerah;

c. Mengarahkan perencanaan pembangunan daerah sesuai program untuk pencapaian tujuan pembangunan daerah;

d. Melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.

3. Kewenangan

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, BAPPEDA mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi terhadap penyusunan rencana program/kegiatan bidang perencanaan pembangunan daerah;

(4)

4 b. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah bersama SKPD,

instansi vertical, stakeholder, dan lembaga swadaya masyarakat.

Dari Tupoksi dan Kewenangan tersebut diatas lebih lanjut dijabarkan secara operasional dan terinci pada masing-masing Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Provinsi Gorontalo.

1) Tugas dan Fungsi a. Kepala Badan

Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kepala Badan mempunyai tugas sebagian tugas kepala daerah dibidang perencanaan pembagunan daerah (pasal 5 Peraturan Gubernur Gorontalo No. 14 Tahun 2014). Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2, Kepala Badan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan program dan kegiatan badan;

2. Perumusan kebijakan makro perencanaan pembangunan daerah;

3. Pengorganisasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;

5. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan perencanaan pembangunan menurut bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri, Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan, Perencanaan Wilayah SDA dan Lingkungan Hidup dan Bidang Data dan Analisa Program;

6. Pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan badan;

7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur mengenai langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah;

9. Mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab kepala kepala daerah.

(5)

5 b. Bagian Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan perencanaan dan evaluasi, keuangan, hubungan masyarakat (humas). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 pada Pasal 9 bahwa Sekretarian terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. Dalam menyelenggarakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pengendalian serta menyusun laporan;

2. Pengelolaan administrasi, keuangan dan urusan rumah tangga;

3. Pengelolaan umum dan kepegawaian;

4. Penyelenggaraan pelayanan kehumasan;

5. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan kegiatan badan secara berkala;

6. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas bawahan.

d. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di Bidang Ekonomi dan Industri. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri terdiri dari: 1) Sub Bidang Ekonomi, yang melaksanakan tugas Penyusunan Rencana dan Program Pembangunan Bidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Dan Kelautan, Pertambangan dan ESDM, Pariwisata, Penanaman Modal Dan Keuangan Daerah, 2) Sub Bidang Industri, yang melaksanakan tugas Penyusun Rencana dan Program Pembangunan Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Jasa, UMKM, Koperasi, Dunia Usaha.

d. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan

(6)

6 Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan SDM terdiri dari : 1) Sub Bidang Sosial Budaya, 2) Sub Bagian Pemerintahan dan Kependudukan.

Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan inventarisasi permasalahan pembangunan dibidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan merumuskan langkah-langkah pemecahannya;

b. Menyusun program/kegiatan pembangunan bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan secara Inovatif;

c. Mengkoordinasikan Program/Kegiatan Pembangunan bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan yang diusulkan oleh SKPD Provinsi, Lintas Kab./Kota dan Instansi Vertikal;

d. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup

Bidang Perencanaan Tata Ruang yang terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup, 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan di bidang pengembangan wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

g. Bidang Data dan Analisa Program

Bidang Data dan Analisa Program terdiri dari : 1) Sub Bidang Data dan Analisis Program, 2) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Bidang Data dan Analisa Program mempunyai tugas menyusun perencanaan pembangunan daerah jangka panjang, menengah dan tahunan, Melakukan analisis program dan evaluasi serta pelaporan program pembangunan daerah.

h. UPT Kerjasama Pembangunan

UPT Kerjasama Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. UPT Kerjasama Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung

(7)

7 jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan. Pengaturan tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundang- undangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian Kerja Regional; 3) Sub Bagian Kerja Internasional.

i. UPT Data Analisa Pembangunan

UPT Data Analisa Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Analisa Pembangunan Daerah. UPT Data Analisa Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan.

Pengaturan tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundang-undangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Seksi Bagian Tata Usaha; 2) Seksi Bagian Informasi dan Komunikasi; 3) Seksi Bagian Pendataan dan Analisa.

1.4 Struktur Organisasi

Sebagaimana diuraikan pada Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, maka susunan organisasi BAPPEDA Provinsi Gorontalo terdiri dari :

1. Kepala Badan 2. Bagian Sekretariat

3. Bidang Perencanaan Ekonomi Dan Industri

4. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan

5. Bidang Perencanaan Wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 6. Bidang Data dan Analisa Program

7. UPT Kerjasama Pembangunan 8. UPT Data Analisa Pembangunan

(8)

8 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang telah diuraikan diatas dapat digambarkan dalam Bagan Struktur Organisasi sebagai berikut :

(9)

9

NOMOR : 17 Tahun 2014 TANGGAL : 13 Maret 2014

TENTANG : TUGAS DAN FUNGSI BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

KEPALA BAPPEDA

Budiyanto Sidiki,S.Sos,M.Si Kelompok Jabatan

Fungsional SEKRETARIS BAPPEDA

Abd. Wahab Otaya, S.Sos

Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi Rahma Yahya, S.Pt, M.Si

Sub Bagian Keuangan Liliyah Muhammad,SE

Ak, MM

Sub Bagian Umum & Kepegawaian

Drs. Mohamad Saleh

Kepala Bidang Perencanaan Wilayah, SDA & LH Sulastri Husain, SE, M.Si

Ka. Subbid Sumber Daya Alam Dessy Rahmayanti, SE

Ka. Subbid Pengembangan Wilayah & LH Winardi Dayi, ST, MT

Kepala Bidang Data & Analisa Program

Agus Irwin Sumba, SE

Ka. Subbid Data & Analisa Program

Moh. Dicky Sidiki, SE

Ka. Subbid Evaluasi & Pelaporan Mahyudin Humalanggi, SE, M.Si Kepala Bidang Perencanaan

Ekonomi & Industri Irvan I.T. Katili, ST, M.Si

Ka. Subbid Ekonomi Tity Iriani Datau, S.TP

Ka. Subbid Industri Max Moerad, SE, MM

Kepala Bidang Perencanaan Sosbud & Pemerintahan Hj. Fatma Biki, SE, M.Si

Ka. Subbid Sosial Budaya Armita Botutihe, SH

Ka. Subbid Pemerintahan dan Kependudukan Ilham Safarudin Maku, SH, MH

Kepala UPTB Kerjasama Pembangunan

Ir. J. I. Baskoro, M.Si

Kasie

Kerjasama Internasional

Rusovanny Halalutu, SH, M.Si

Ka. Subbag Tata Usaha Didi Hermawan,

S.Sos, M.Si

Kasie Kerjasama Regional Wiwik Junus Ismail,

SS, M.Pd

Kepala UPTB Data Analisa Pembangunan Sagita Wartabone, ST,MM

Kasie

Informasi & Komunikasi Syahrul M. Biki, S.STP,M.Ec.Dev

Ka. Subbag Tata Usaha

Nursia Umar, SE Kasie

Pendataan & Analisa Aten Nggule, SE Kasie

Pendataan &

Analisa Aten Nggule, SE

(10)

10 1.5 Sumber Daya Manusia

Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, secara umum menyampaikan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsure aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan Pegawai Negeri yang profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih KKN.

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri.

Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo secara terintegrasi dan komprehensif akan sangat menentukan, maka karena itu peningkatan profesionalisme serta pengembangan budaya kerja diharapkan dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungans. Untuk menghadapi perkembangan teknologi modern saat ini, perlu diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan mampu menjawab segala tantangan. Berikut ini data mengenai Pegawai Negeri Sipil yang berada dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo berdasarkan tingkat pendidikan, golongan dan kriteria gender :

1. Tingkat Pendidikan

Sampai dengan 31 Desember 2015 Sumber Daya Manusia yang ada di BAPPEDA Provinsi Gorontalo berjumlah 86 orang dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan S3. Berdasarkan rekapitulasi yang disusun oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAPPEDA Provinsi Gorontalo dari 86 orang PNS kalau dirangking menurut tingkat pendidikan maka pendidikan S2 menduduki urutan

(11)

11 Kedua dengan jumlah 21 orang urutan pertama adalah pendidikan S1 yaitu sebanyak 57 orang dan urutan ketiga adalah pendidikan SLTA sebanyak 5 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel rekapitulasi pendidikan PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo, sebagai berikut :

Tabel 1

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Tingkat Pendidikan

No. Bagian/Bidang Pendidikan Jumlah

S.3 S.2 S.1 D.3 SLTA

1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA - 4 13 1 1 19 2. Bidang Perencanaan Ekonomi

dan Industri - 4 7 1 - 12

3. Bidang Perencanaan Sosbud dan Pemerintahan - 2 9 - 1 12 4. Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup - 5 8 - - 13 5. Bidang Data dan Analisa

Program - 2 7 - 1 10

6. UPT Kerjasama Pembangunan - 2 7 1 - 10 7. UPT Data Analisa Pembangunan - 2 6 - 2 10

Jumlah - 21 57 3 5 86

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015

2. Tingkat Golongan dan Kriteria Gender

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan aparatur yang handal dan profesional di bidangnya, maka BAPPEDA Provinsi Gorontalo secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuan aparaturnya baik dari pendidikan maupun kepangkatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan terpenuhinya syarat administrasi pemerintahan. Pangkat dan golongan seorang PNS ditentukan oleh pendidikan dan eselon. Sampai dengan 31 Desember 2015 PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo yang memiliki golongan III sebanyak 69 orang diikuti oleh golongan IV sebanyak 11 orang, dan golongan II sebanyak 6 orang.

(12)

12 Berikut tabel rekapitulasi PNS di lingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo berdasarkan golongan :

Tabel 2

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Golongan

No. Bagian/Bidang Golongan

Jumlah IV III II I

1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA 2 15 2 - 19 2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri 3 8 1 - 12 3. Bidang Perencanaan Sosbud dan

Pemerintahan 1 10 1 - 12

4. Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup 2 11 - - 13 5. Bidang Perencanaan Data dan Informasi 1 8 1 - 10 6. UPT Kerjasama Pembangunan 1 8 1 - 10 7. UPT Data Analisa Pembangunan 1 9 - - 10

Jumlah 11 69 6 - 86

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015

Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang terselenggaranya pemerintahan adalah formasi jabatan struktural yang tersedia, sehingga pelaksanaan manajemen pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan terpenuhinya syarat administrasi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

13 Tabel 3

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Berdasarkan Kriteria Gender

No. Bagian/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA 5 14 19

2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri 4 8 12 3. Bidang Perencanaan Sosbud

dan Pemerintahan 6 6 12

4. Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup 9 4 13 5. Bidang Perencanaan Data dan Analisa Program 4 6 10

6. UPT Kerjasama Pembangunan 5 5 10

Jumlah 33 43 86

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015

1.6 Sarana dan Prasarana Kantor

Kemajuan teknologi membuka konsekuensi dengan tuntutan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, bilamana sarana dan prasarana tidak dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut berakibat mengalami ketertinggalan atau keterbelakangan di segala bidang.

Untuk menjamin terlaksananya Pemerintahan dan sekaligus untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Provinsi Gorontalo diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan data dari Bendahara Barang BAPPEDA Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :

(14)

14 1. PRASARANA

 Luas Tanah : 3.000 M2

 Luas Bangunan : 2.200 M2 dengan Konstruksi bangunan 3 (tiga) lantai

2. SARANA

No. Sarana Jumlah Ket

a. Kendaraan

1. Kendaraan Roda 4 4 Unit

2. Kendaraan Roda 2 24 Unit

b. Meja

1. Meja Kayu/Rotan 4 Buah

2. Meja Rapat 28 Buah

3. Meja Biro 38 Buah

4. Meja Komputer 1 Buah

5. Meja Kerja Pejabat Ess III 8 Buah 6. Meja Kerja Pejabat Ess IV 20 Buah 7. Meja Kerja Pegawai Non Struktural 10 Buah 8. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 1 Buah c. Kursi/Sofa

1. Kursi Rapat 341 Buah

2. Kursi Tamu 6 Buah

3. Kursi Putar 20 Buah

4. Kursi Biasa 29 Buah

5. Sofa 2 Buah

6. Kursi Kerja Pejabat Ess III 1 Buah

7. Kursi Kayu/Rotan/Bambu 1 Buah

8. Moubiler lainnya 1 Buah

d. Lemari

1. Lemari Besi 1 Buah

2. Lemari Kayu 26 Buah

(15)

15

3. Filling Besi/Metal 17 Buah

4. Bran Kas 1 Buah

5. Rak Kayu 1 Buah

e. Alat Elektronik

1. Komputer/PC 31 Unit

2. Printer 21 Unit

3. UPS 28 Unit

4. Monitor Dispaly 21 Unit

5. Perlengkapan Komputer 12 Unit

6. Proyektor/LCD 1 Unit

7. Scanner 2 Unit

8. Lemari Es 2 Unit

9. AC Unit 31 Unit

10. AC Split 2 Unit

11. Televisi 8 Unit

12. Ampliifiler 1 Unit

13. Equalizer 1 Unit

14. Sound System 1 Unit

15. Wirelless 2 Unit

16. Microphone 3 Unit

17. Microphone Floor Stand 1 Unit 18. Microphone Table Stand 2 Unit

19. Camera Digital 2 Unit

20. Dispenser 3 Buah

21. Mimbar/Podium 1 Unit

22. Handy Cam 2 Buah

23. Laptop 22 Unit

24. Note Book 8 Unit

25. CPU 2 Unit

26. Hard Disk 2 Buah

27. Router 18 Unit

28. Modem 2 Buah

(16)

16 29. Peralatan Komputer Mainframe 1 Unit

30. Peralatan Personal Komputer 2 Unit

31. Internet 1 Unit

32. Mesin Ketik Manual Portable 2 Unit 33. Mesin Ketik Listrik Portable 2 Unit 34. Mesin Ketik Elektronik 1 Unit

35. Mesin Penghitung Uang 1 Unit

36. Mesin Foto copy 2 Unit

37. Alat Penghancur Kertas 1 Unit

38. Mesin Absensi 2 Unit

f. Alat Bengkel dan Alat Ukur

1. Global Positioning System 1 unit g. Alat Studio dan Alat Komunikasi

1. Camera + Attachment 3 Unit

2. Proyektor + Attachment 1 Unit

3. Unintemuptible Power Supply 1 Unit 4. Peralatan studio Visual lainnya 3 Unit

5. Lensa Kamera 1 Unit

6. Telephone Mobile 1 Unit

7. Handy Talky 1 Unit

8. Facsimile 1 Unit

h. Alat Kedokteran

1. Cardiac Recorder 1 Buah

i. Alat Laboratorium

1. Screen 1 Buah

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015

(17)

17

2 P ERENCANAAN & P ERJANJIAN K INERJA

2.1 Rencana Strategi

Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2012-2017, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Perencanaan Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat BAPPEDA Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

(18)

18 1. Visi

Visi BAPPEDA dirumuskan untuk mendukung Visi dan Misi Provinsi Gorontalo.

Secara dimensional pernyataan visi berfokus kemasa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. BAPPEDA Provinsi Gorontalo mempunyai visi kedepan sesuai dokumen RENSTRA BAPPEDA Provinsi GorontaloTahun 2012-2017, sebagai berikut :

“Perencanaan Berkualitas, yang Inovatif dan Fokus”

Maksud Visi Bappeda Provinsi Gorontalo yaitu “Perencanaan berkualitas, yang Inovatif dan Fokus”, mempunyai bukti yang lebih luas, yaitu :

a. Data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;

b. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD yang berkualitas dan tepat syarat;

c. Terkendalianya pelaksanaan program dan kegiatan;

d. Sinergitas Program dan Kegiatan antar SKPD Provinsi Gorontalo;

e. Sinergitas Program dan Kegiatan antar Tingkat Pemerintahan (K/L – Provinsi – Kabupaten/Kota);

f. Meningkatnya ketepatan pencapaian 10 Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012-2017;

g. Koordinasi/sinkronisasi pembangunan yang tepat syarat;

h. Terlembaganya sisdur perencanaan di tiap SKPD;

i. Optimalnya pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang;

j. Mekanisme perencanaan yang semakin berkualitas;

k. Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai pusat Studi Banding Bidang Perencanaan.

(19)

19 2. Misi

Untuk mewujudkan visi diatas, harus ditetapkan misi organisasi yang jelas, adapun misi Bappeda Provinsi Gorontalo adalah :

a. Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo;

b. Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus;

c. Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

3. Tujuan

Dengan memperhatikan Visi dan Misi SKPD BAPPEDA Provinsi Gorontalo dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah dalam peride 2012-2017, tujuan yang ingin di capai BAPPEDA Provinsi Gorontalo adalah :

a. Melembagakan sistem dan prosedur perencanaan di tiap SKPD lingkup Provinsi Gorontalo;

b. Mewujudkan sinkronisasi, koordinasi dan sinergitas perencanaan pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

c. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo;

d. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan;

e. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu;

f. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah.

(20)

20 g. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta pelayanan administrasi

bagi aparatur perencana.

4. Sasaran

Sasaran adalah tahapan untuk mewujudkan tujuan. Adapun sasaran Bappeda Provinsi Gorontalo adalah :

a. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

b. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

c. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah 5. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah deskripsi kuantitatif atau kualitatif terhadap capaian kinerja. Indikator kinerja digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai dan melihat perkembangan kinerja yang dicapai selama jangka waktu tertentu. Indikator kinerja merupakan sarana atau alat untuk melakukan pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan/atau target.

Pada dasarnya, perumusan indikator kinerja adalah tanggung jawab manajemen, akan tetapi dapat juga dirumuskan berdasarkan kesepakatan bersama antara manajemen dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang dianggap berkepentingan. Dalam hal indikator kinerja telah dibuat manajemen,

(21)

21 maka manajemen dapat meminta kepada auditor untuk mereview apakah indikator kinerja yang disusun telah sesuai dengan syarat-syarat indikator kinerja yang baik.

Untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan di atas, maka ditetapkan indikator kinerja sasaran yang sangat berguna untuk memudahkan perhitungan kinerja pada penyusunan LAKIP setiap tahunnya.

Adapun indikator kinerja sasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5

Penentuan Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo 2012-2017

Sasaran Indikator Kinerja

1. Terlaksananya Sinergitas

Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

- Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan

- Presentase usulan

Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di

koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota 2. Meningkatnya Aksebilitas

Data/Informasi dalam rangka

Perencanaan Pembangunan Daerah

- Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah

- Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah 3. Meningkatnya Pengendalian dan

Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan

- Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan

(22)

22 6. Strategi

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah akan ditempuh melalui :

a. Penyempurnaan penyusunan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD yang didukung dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi;

b. Meningkatkan kompentensi tenaga perencana yang berkualitas dan handal di tiap SKPD yang profesional

c. Dukungan kerjasama dengan BPKP untuk penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan sebagai bagian dari SPIP di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo;

d. Penyempurnaan ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat;

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD;

f. Penyempurnaan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas;

g. Terselenggaranya Sosialisasi dan Diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo;

h. Meningkatkan kualitas kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan diberbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD 2012-2017;

i. Membangun sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

j. Penyempurnaan penyusunan Provinsi Gorontalo Dalam Angka sesuai data dan informasi yang akurat;

(23)

23 k. Membangun rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda

tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi;

l. Meningkatkan kualitas data dan informasi renbangda yang valid didukung dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi yang akurat;

m. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan;

n. Pelaksanaan proses penyusunan kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan;

o. Mengupayakan pencapaian target dan kinerja dalam RPJMD 2012-2017;

p. Meningkatkan kompentensi aparatur perencanaan yang berkualitas dan handal;

q. Penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas serta pelayanan administrasi bagi aparatur perencana;

r. Penyusunan SOP administrasi perkantoran yang baku & diterapkan dengan baik

7. Kebijakan

Strategi menentukan garis besar atau dasar-dasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang diambil menjadi pedoman pelaksanaan tindakan- tindakan organisasi. Lebih lanjut, untuk mengoperasionalisasikan sasaran strategis Bappeda Provinsi Gorontalo, beberapa kebijakan tehnis yang dapat dijadikan pedoman, adalah :

a. Penerapan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD;

b. Peningkatan dukungan manajemen tenaga perencana yang handal di tiap SKPD;

c. Penguatan kerjasama dengan BPKP terkait penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo;

(24)

24 d. Mendorong peningkatan kualitas ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat sebagai dasar dalam Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD;

e. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD;

f. Mendorong peningkatan kualitas penyusunan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas dan tepat syarat;

g. Mendorong dan berpatisipasi aktif dalam penyelenggaraan sosialisasi dan diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo;

h. Peningkatan kualitas serta pedoman pelaksanaan kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan di berbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD 2012-2017;

i. Penguatan kualitas sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

j. Peningkatan kualitas data dan informasi yang akurat dalam penyusunan Provinsi Gorontalo dalam Angka;

k. Penguatan rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi yang akurat;

l. Penerapan Perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran berbasis kinerja serta penyediaan data perencanaan yang lengkap dan akurat;

m. Penguatan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan;

n. Peningkatan kualitas kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan

o. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan Rakordal;

p. Berperan aktif dalam monitoring pelaksanaan RKTL hasil rakordal;

q. Peningkatan sumberdaya dan sarana prasarana dalam rangka pelaksanaan Musrenbang;

(25)

25 r. Mengupayakan peningkatan kompetensi kualitas aparatur perencana yang

handal;

s. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana dan pelayanan administrasi bagi aparatur perencana

(26)

25 Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, Strategi dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Provinsi Gorontalo Visi : Perencanaan Berkualitas yang Inovatif dan Fokus

Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan

Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Terlaksananya Sinergitas Perencanaan

Pembangunan antara

Provinsi dan

Kabupaten/Kota

1. Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan

2. Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota

1. Dokumen Perencanaan (Setiap SKPD) 2. Dokumen RPJMD

3. Dokumen RKPD 4. KUA dan PPAS

5. KUA dan PPAS Perubahan 6. Dokumen LKPJ

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Penyusunan Data Dasar Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo.

Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah

2. Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

1. RPJMD 2. RKPD 3. KUA-PPAS 4. LKPJ 5. RTRW

6. Dokumen Rancang Bangun Kawasan Pertanian Terpadu

(27)

26

7. Dokumen Matriks Data Kerjasama Pembangunan Daerah

8. Dokumen Kerjasama Lembaga Donor 9. Gorontalo Dalam Angka

10. Profil Daerah

11. Data Capaian Target MDG’s

12. Data Pembentukan Lembaga Pusat Data dan Daerah

13. Data Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM

14. Dokumen Pengembangan Kawasan

Perdesaan berkelanjutan Berbasis Geospasial 15. Dokumen Pengembangan Kawasan

Perkotaan Terintegrasi Berbasis Geiospasial 16. Dokumen Pengembangan Kawasan DOB

Berbasis Geospasial.

2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan.

Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan

- Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruanga

- Aplikasi e-Taru yaitu Sebuah Aplikasi yang menjelaskan tentang Pengolahan data spasial dan non spasial berbasis Web yang

mendukung penataan ruang.

- Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas.

Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang

Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas

1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah Dokumen Evaluasi

1. 5 Dokumen Perencanaan (RPJMD, RKPD, KUA-PPAS, Renstra, Renja)

2. 3 Dokumen Evaluasi Pelaporan (LKPJ,

(28)

27 optimal dan terpadu keuangan

3. Persentase keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen perencanaan

4. Hasil penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi

5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

6. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan

LAKIP, LPPD) 3. 100%

4. Nilai Evaluasi Lakip "CC"

5. 2 Laporan Keuangan (Semester dan Tahunan)

6. 95% Baik

2. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan

pembangunan Daerah.

Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta

pengelolaan kepegawaian

1. Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktu

2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia 3. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap

pelayanan administrasi jasa perkantoran dan saranan prasarana

4. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana

5. Persentase kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu

6. Jumlah dokumen kepegawaian

7. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian

1. Belanja Air, Belanja Listrik, Belanja Surat Kabar, Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Kabel/TV Satelit, Belanja Jasa

Narasumber/Tenaga Ahli/Instruktur 2. 15 Paket

3. 95% Baik

4. 95%

5. 95%

6. 15 Dokumen Kepegawaian 7. 95% Baik

(29)

28 8. Program/Kegiatan

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan :

1) Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas Kemeterian/Lembaga 2) Diseminasi Perencanaan Pembangunan Daerah

3) Penataan dan Penyusunan Laporan Keuangan b. Pengendalian Pemanfaatan Ruang :

4) Penguatan Kapasitas, Peran dan Fungsi BKPRD dalam Penataan Ruang 5) Sosialisasi Perda DAS

c. Pengembangan Data/Informasi :

6) Penyusunan Profil Daerah Gorontalo

7) Pengembangan Simpul Jaringan Sistem INA Geospasial 8) Penyediaan Data Perencanaan Daerah Berbasis Elektronik d. Kerjasama Pembangunan Daerah :

9) Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Regional Sulawesi, KTI dan Nasional

10) Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Internasional/Lembaga Mitra Internasional/ Lembaga Donor

11) Evaluasi Kerjasama Pembangunan Daerah e. Perencanaan Pembangunan Daerah :

12) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Gorontalo

13) Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota 14) Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah

f. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi : 15) Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah g. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

16) Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan

17) Pemantauan dan Evaluasi RAD MDG’s Provinsi Gorontalo

(30)

29 18) Sosialisasi, Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan

berbasis Capaian IPM Tahun 2015 di 5 Kabupaten se-Provinsi Gorontalo 19) Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan

h. Perencanaan Bidang Penataan Ruang, Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan Lingkungan Hidup

20) Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang, Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup

21) Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

22) Implementasi RAD GRK (Gas Rumah Kaca)

Keseluruhannya yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Gorontalo Tahun 2015 berjumlah 8 (delapan) Program dan 22 (dua puluh dua) kegiatan.

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

(31)

30 Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Tahun 2015 berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo.

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Program Kegiatan

1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan

Kabupaten/Kota

- Jumlah SKPD yang

melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan

Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di

koordinasikan pelaksanaannya dengan

Kabupaten/Kota

a. Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi d. Kerjasama

Pembangunan Daerah

1. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur Gorontalo 2. Perencanaan Pembangunan

Tahunan Daerah

3. Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota

1. Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang

Sosial Budaya dan

Pemerintahan

2. Pemantauan dan Evaluasi RAD MDG’s Provinsi Gorontalo 3. Sosialisasi, Sinkronisasi dan

Koordinasi Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM Tahun 2015 di 5 Kabupaten se-Provinsi Gorontalo

4. Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan

1. Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah

1. Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Internasional/

Lembaga Mitra Internasional/

Lembaga Donor

2. Evaluasi Kerjasama Pembangunan Daerah

3. Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Regional Sulawesi, KTI dan Nasional

(32)

31 Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus.

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Program Kegiatan

1.

2.

Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo

Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan

Meningkatkan Perencanaan yang berbasis Data di Instansi Pemerintah

Meningkatnya Pengendalian dan

Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah

pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah - Jumlah

Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah

pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan

a. Pengembangan Data / Informasi

a. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

b. Perencanaan Bidang Penataan Ruang,

Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan Lingkungan Hidup

1. Penyusunan Profile Daerah Gorontalo

2. Pengembangan Simpul Jaringan Sistem INA Geospasial

3. Penyediaan Data Perencanaan Daerah berbasis Elektronik

1. Penguatan Kapasitas, Peran dan Fungsi BKPRD dalam Penataan Ruang

2. Sosialisasi Perda DAS

1. Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang, Infrastruktur,

Perhubungan dan Lingkungan Hidup 2. Koordinasi Perencanaan

Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 3. Implementasi RAD GRK (Gas

Rumah Kaca

(33)

32 Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Program Kegiatan

1.

2.

Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu

Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah.

Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan

Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian

1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah Dokumen

Evaluasi 3. Persentase

keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen

perencanaan 4. Hasil penilaian

AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi

5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP 6. Persentase

tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan 1. Jumlah jasa

kantor yang tersedia tepat waktu

2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia 3. Persentase

tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi jasa perkantoran dan saranan

prasarana 4. Persentase

pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana

a. Peningkatan Perencanaan,

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

a. Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur

1. Forum Koordinasi

Kabupaten/Kota dan Lintas Kementerian/Lembaga 2. Diseminasi Perencanaan

Pembangunan Daerah 3. Penatausahaan dan

Penyusunan Laporan Keuangan

1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 3. Peningkatan Sumber Daya

Aparatur (Pendidikan,Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi) 4. Pelayanan Jasa Administrasi

(UPTB-KP)

5. Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor (UPTB KP) 6. Pelayanan Jasa Administrasi

(UPTB Data)

7. Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor (UPTB Data)

(34)

33 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2015 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama tahun 2015. Target kinerja mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai dalam tahun 2015 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat sasaran maupun tingkat kegiatan.

Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya.

Sedangkan target kinerja untuk tingkat kegiatan didefinisikan dalam Rencana Kerja Tahun 2015 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektifitas kegiatan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana Strategi di atas, BAPPEDA Provinsi Gorontalo menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Sedangkan target ditetapkan untuk setiap indicator kinerja, baik untuk Indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja (input, output, outcome) tingkat kegiatan

5. Persentase kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu

6. Jumlah dokumen kepegawaian 7. Persentase

tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian

(35)

34 Tabel 8

Penetapan Kinerja Sasaran beserta Indikatornya Tahun 2015

No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Anggaran Ket.

1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

- Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan

- Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota

Kegiatan dan Dokumen

4 Dokumen (dalm 5

tahun)

3.368.463.000

2. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

- Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah

- Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

Kegiatan dan Dokumen

16 Dokumen 1.103.000.000

3. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan

- Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan

Kegiatan dan Dokumen

Aplikasi e- Taru dan Instansi pemerintah

provinsi, kab/kota, masyarakat

luas

1.081.650.000

Jumlah 5.553.113.000

(36)

35

3 A KUNTABILITAS K INERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak- pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Bappeda Provinsi Gorontalo selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda Provinsi Gorontalo yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra Tahun 2012-2017 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Bappeda.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabiitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja utama (IKU). Untuk pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kienja Utama dari Instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibenuk, yang manjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator) adalah

(37)

36 merupakan ukuran keberhasilan dan suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Pengukuran indikator kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran, atau dengan kata lain membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dalam tahun 2015 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin.

1. Metode Pengukuran Kinerja

Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :

a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :

(38)

37

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Lebih dari 100 % Sangat Baik

3 75 % sampai 100 % Baik

2 55 % sampai 75 % Cukup

1 Kurang dari 55 % Kurang

b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progress negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Kurang

2 75 % sampai 100 % Cukup

3 55 % sampai 75 % Baik

4 Kurang dari 55 % Sangat Baik

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimateoutcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Namun demikian, karena keterbatasan data sebagai akibat belum terbangunnya sistem dan pengumpulan data serta indikator keberhasilan kinerja tahun sebelumnya menggunakan indikator kinerja yang berbeda-beda, maka analisis lebih lanjut terhadap peningkatan dan penurunan kinerja belum dapat disajikan.

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran

(39)

38 tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.

2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing- masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran.

Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

Tabel 9

Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Urutan Rencana Capaian Kategori Capaian

I >85 Sangat Berhasil

II 70<X ≤ 85 Berhasil

III 55< X ≤ 70 Cukup Berhasil

IV ≤ 55 Tidak Berhasil

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran tersebut dijelaskan berikut ini.

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata- rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.

Capaian Sasaran =

Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori

Jumlah indikator kinerja sasaran

Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut:

Sangat Berhasil : 92,5 Berhasil : 77,5 Cukup Berhasil : 62,5

Referensi

Dokumen terkait

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang

Besaran tersebut merupakan beban maksimum yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada lokasi standar, yaitu posisi diam pada 30 in (76 cm) dari lantai dan berjarak horizontal 10

1) Populasi Kelurahan Sragen Tengah adalah sebesar 7.376 jiwa terdiri dari 16 RW yang terbagi lagi sebanyak 52 RT dan 2.113 KK. 2) Sebaran area yang dipakai untuk samplingnya

Kepuasan pelanggan pada dimensi Bukti Fisik di Astra Motor Slawi belum sepenuhnya merasa puas di mana dua dari lima indikator dimensi bukti fisik menunjukkan hasil

Habitus lumut – lichen dan tegakan tidak memiliki indeks keanekaragaman jenis karena kedua habitus tersebut hanya terdiri dari satu spesies saja sehingga tidak

(2) Objek Retribusi yang diatur dalam Peraturan Daerah ini, selain yang dimaksud pada ayat (1) termasuk juga pemberian pelayanan jasa usaha yang disediakan oleh

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertugas melaksanakan

Heidergott [6] menjelaskan sistem linier maks-plus waktu invarian digunakan untuk sistem yang mempunyai jadwal keberangkatan khusus sedangk- an sistem linier maks-plus waktu