• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom Logo Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom Logo Universitas Telkom"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah Universitas Telkom

Kampus Universitas Telkom didirikan ditanggal 14 Agustus 2013 dengan berlandasakan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013 yang didirikan oleh Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 24 Maret 1994. Kampus Universitas Telkom didirikan oleh Lembaga Yayasan Pendidikan Telkom, dimana kampus Universitas Telkom ini merupakan penggabungan dari empat Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom).

Moto dari Kampus Universitas Telkom ini didirikan sebagai peggabungan kampus sebelumnya yaitu Creating the Future yang mewujudkan sebuah gagasan dan berharap kampus Universitas Telkom dapat terus berkembang menjadi suatu kampus kebangsaan dan kampus dunia dengan julukan sebagai World Class University yang berpegang teguh dengan membuat Creating the Future dengan melalui pengembangan lingkungan akademik lintas budaya dan tetap mempertahankan nilai sejarah dan karya Tridharma yang sudah diperoleh oleh kampus sebelumnya.

Sebelum tergabungnya keempat kampus menjadi satu Universitas Telkom, kampus sebelumnya telah memperoleh karya yang berpegang teguh pada Tridharma Perguruan Tinggi di Indonesia. Dengan harapan penggabungan kampus sebelumnya menjadi satu perguruan tinggi Universitas Telkom, diharapkan kekuatan yang telah dimiliki oleh kampus sebelumnya akan menjadi suatu kekuatan yang akan menghasilkan karya Tridharma yang lebih besar lagi dalam peningkatan daya saing bangsa untuk mengalami globalisasi dengan melalui penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat pada berbagai ikatan keilmuan dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

1.1.2 Logo Universitas Telkom

Logo pada setiap organisasi atau perusahaan merupakan cerminan dari misi dan visi yang divisualisasikan dalam bentuk gambar sehingga logo dapat memberikan gambaran dari identitas perusahaan atau organisasi tersebut melalui komunikasi visual (David E. Carter dalam Kurniawan, 2008).

(2)

2

Gambar 1 1 Logogram Universitas Telkom Sumber : Website Yayasan Pendidikan Telkom

Logo Universitas Telkom diatas dapat di interprestasikan sebagai buku yang terbuka diatas perisai sehingga ketika disatukan mengilustrasika sebuah hurup “T” dan hurup

“U”. Penjelasan lebih rinci mengenai makna dari logo Universitas Telkom di nyatakan oleh Rachmat (2014) sebagai berikut :

a. Bentuk dasar merupakan “perisai” yang terbalik yang menjelaskan bahwa Telkom merupkan sebuah university yang kuat serta mempunyai daya saing yang mempuni.

b. Bentuk utama dari logo berupa “buku yang terbuka” dan terletak diatas perisai sehingga hal itu memberikan gambaran keterbukaan pikiran, imajinasi, dan siap dalam mengembangkan sebuah inovasi serta keilmuan baru.

c. Bentuk pada huruf “T” menunjukan arti dari “Telkom” yang terbentuk dari gabungan buku terbuka dan perisai yang dapat diartikan sebagai jati diri serta kebanggaan untuk Bersama dalam hal mengembangkan diri.

d. Bentuk hurup “U” menunjukan kata “Universitas” yang terbentuk dari gabungan buku terbuka dan perisai yang dapat diartikan komunitas dengan konsep pendidikan dan penelitian yang bernilai tinggi untuk kemajuan bangsa dan dunia.

1.1.3 Pengertian Warna terhadap Logo Universitas Telkom

Selanjutnya pemaknaan dari warna yang digunakan dalam logo Universitas Telkom dapat diartikan sebagai berikut :

a. Warna merah mempunyai arti akan semangat dalam mengembangkan pengetahuan serta membuat pengetahuan tersebut berguna dalam membangun bangsa sehingga dapat aktif ikut berperan dalam lingkungan global.

b. Warna putih cara yang baik yang bertujuan dalam mengembangkan kualitas

(3)

3 pendidikan dan kemanusiaan.

c. Warna hitam melambangkan keseriusan terhadap prinsip dan keyakinan sebagai upaya pelaksanaan dan mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi serta tercapainya tujuan dan cita cita Universitas.

d. Warna abu-abu, dilambangkan sebagai kemajuan teknologi yang semakin maju yang dijadikan bahan utama dalam membangun Universitas Telkom agar menjadi perguruan tinggi yang berlandaskan pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang digunakan oleh kalangan keluarga besar Universitas Telkom.

e. Kombinasi merah-putih, melambangkan semangat dalam menciptakan suatu yang dapat memberikan manfaat serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

f. Kombinasi abu-abu dan hitam menyirikan kekuatan karakter yang bijaksana dan cakrawala pandang universal, sehingga diharapkan memiliki daya adaptasi yang kuat terhadap perubahan yang akan terjadi di segala bidang.

g. Perpaduan intensitas warna merah dengan merah tua, abu-abu tua, melambangkan dinamika kampus yang aktif sebagai tempat terjadinya proses integrasi, kolaborasi dan sintesa antar-disiplin keilmuan.

1.1.4 Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom

Adapun Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai yang dimiliki universitas adalah:

a. Visi

Mempunyai Visi menjadi perguruan tingi yang mempunyai kelas tingkat dunia atau A wolrd Class University dengan pengembangan ilmu pengetahuan serta seni yang berbasis terhadap teknologi Informasi.

b. Misi

1) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional;

2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni yang diakui secara internasional;

3) Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.

c. Tujuan

1) Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;

2) Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional;

(4)

4

3) Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika;

4) Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.

5) Nilai Profesionalism, Recognition of achievement, Integrity, Mutual respect Entrepreneurship (PRIME).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Wirausaha atau Kewirausaha merupakan kemampuan untuk dilakukan secara mandiri dengan proses dalam mengejar peluang dan merupakan mental jiwa yang selalu aktif yang dituntut untuk dapat mampu mengurus segala sesuatu hal dengan kreatifitas yang ada. Negara dengan memiliki pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dengan sebanyak 270.625.568, dari total keseluruhan penduduk tersebut terdapat sebanyak 1,65% atau 4.465.321 orang adalah pengusaha. Jumlah ini tergolong masih sedikit dibandingkan dengan Singapura dengan presentase sebesar 7%, Malaysia dengan presentase sebesar 5%, Thailand dengan presentase sebesar 3%, Jepang dengan presentase sebesar 11% dan terakhir Amerika dengan presentase sebesar 12%.

Gambar 1 2 Rasio Pengusaha Terhadap Penduduk di Beberapa Negara Sumber : databoks.katadata.co.id

Berkembangnya populasi penduduk di Indonesia di ikuti dengan, problematika yang terjadi contohnya seperti pengangguran yang disebabkan karna tidak sebandingnya jumlah lowongan pekerjaaan serta jumlah pencari kerja yang ada, yang dimana saat ini jumlah angkatan kerja semakin tinggi dan di sisi lain lapangan

(5)

5

pekerjaan pun sangat terbatas yang sehingga angka penganguran di Indonesia meningkat. Di era modern seperti sekarang ini, wirausahawan menyumbang peranan yang sangat penting terhadap kehidupan bernegara, salah satunya adalah di sektor ketenagakerjaan. Keberadaan wirausahawan membuat faktor-faktor produksi dapat dikreasikan untuk membuat produk baru. Sekretaris Jenderal Kemnaker, Hery Sudarmanto mengatakan bahwa “Dengan adanya produksi, kesempatan kerja menjadi lebih terbuka dan hal ini dapat mengurangi angka pengangguran,” dikutip dari https://www.liputan6.com/news/read/3161378/wirausaha-solusi-mengurangi-

pengangguran.

Data yang didapatkan dari databoks menyatakan bahwa Menurut Badan Pusat Statistik atau BPS memberikan data terkait jumlah pengangguran berdasarkan angkatan kerja pada tahun 2019 dengan jumlah total 7,05 Juta orang dan mengalami pertambahan yang mencapai 3,4 persen. Turunnya angka pengangguran didukung dengan meningkatnya jumlah pekerja yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah angkatan kerja. Hal tersebut memang memiliki masalah yang kompleks sehingga tidak dapat diselesaikan oleh salah satu pihak saja seperti pemerintah atau lembaga lainnya, oleh karena itu peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan pengangguran ini. Peran masyarakat sebagai objek dari pengentasan masalah penganguran ini memiliki peran yang sentral karena setiap masyarakat memiliki potensi yang berbeda untuk dikembangkan dalam pengetasan masalah pengangguran seperti dengan menjadi seorang wirausaha yang dapat membuka lowongan perkerjaan dan mengurangi masalah pengangguran yang dapat mempengaruhi kemajuan perkonomian pada suatu negara, meningkatkan kualias hidup masyarakat dan produktivitas nasional.

Ada solusi dalam mengatasi pengangguran dengan memperbanyak lapangan kerja di Indonesia salah satunya. Pada dunia bisnis seperti yang dikemukakan oleh Zimmerer. “Kewirausahaan adalah merupakan hasil yang diperoleh dari suatu disiplin dan di ikuti dengan metode sistematis penggunaan kreatifitas serta inovasi yang ada dalam memenuhi suatu kebutuhan pasar” (Echdar, 2013). Sesuai dengan pendapat ahli tersebut dapat juga nilai kewirausahaan diterapkan oleh pihak perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi antara lain adalah membentuk insan yang kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha.

Peran perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam menyiapkan dan

(6)

6

memperkenalkan tentang wirausaha pada mahasiswa. Saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang menerapkan atau mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi seorang wirausahawan. Untuk menjadi seorang wirausahawan mahasiswa harus mempunyai kepercayaan diri untuk membuat bisnis atau usahanya sendiri. Dalam hal ini kepercayaan diri untuk membuka suatu bisnis sangat dibutuhkan karena jika kita tidak mempunyai kepercayaan diri dalam berwirausaha maka kita akan sulit dan takut untuk mengambil keputusan yang ada bagi bisnis kita. Seperti yang dikemukakan oleh Mc Celland tentang kepercayaan diri seseorang dalam kontrol internal terhadap perasaan seseorang akan adanya potensi dan kemampuan dalam diri seseorang. Jadi, ketika mahasiswa ingin memulai suatu bisnis harus mempunyai rasa kepercayaan diri akan keputusan yang akan diambil.

Dalam berwirausaha produk yang dihasilkan harus mempunyai sebuah nilai jual. Membuat produk bisa melalui dengan berbagai cara, salah satunya yaitu inovasi.

Dalam berwirausaha, inovasi adalah merupakan hal yang sangat penting agar kita dapat bersaing dengan bisnis lain atau pesaing kita. Ketika kita mempunyai suatu ide yang inovatif hal tersebut akan menumbuhkan minat kita dalam berwirausaha. Inovasi yang dimaksud tidak hanya tentang produk yang di hasilkan tetapi juga dari ide, pasar, atau cara kita dalam memasarkan produk.

Melihat betapa pentingnya peran kewirausahaan dalam perguruan tinggi membuat Universitas Telkom dengan visi menjadi research and entrepreneurial university untuk mendorong mahasiswanya dengan menjadikan Kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib di dalam program perkuliahan dasar dan umum (PPDU) yang diterapkan dalam semua jurusan dan fakultas di Universitas Telkom.

Dari dulu hingga sekarang statement mengenai seorang wirausaha hanya dapat dijalankan karena ada bakat sejak lahir, Dijelaskan oleh Sri Edi Swasono (2003) bahwa banyak pihak yang kurang percaya diri dengan mulai berwirausaha yang dapat dilakukan dengan pendidikan. Kurang yakin dengan adanya kemampuan mereka sendiri dalam memulai suatu wirausaha yang menjadi nilai yang kurang dikalangan masyarakat, khususnya oleh para pemuda yang seharusnya dapat mengembangkan kewirausahaan dengan lebih giat lagi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Universitas Telkom, mahasiswa yang memiliki bisnis hanya sebanyak 69 orang. Masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan total mahasiswa yang ada di Universitas Telkom.

Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang pengetahuan

(7)

7

kewirausahaan diantaranya adalah “Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantul”, penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantul. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kepercayaan Diri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Negeri 6 Muaro Jambi”, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepercayaan diri terhadap minat berwirausaha siswa SMK Negeri 6 Muaro Jambi.

Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian berupa Prakuesioner mengenai kepercayaan diri, inovasi, motivasi dan minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom terhadap 62 mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang di atas dan dengan penelitian terdahulu sebelumnya maka peneliti memilih judul penelitian “Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi, dan Inovasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Telkom”

Peneliti sekaligus penulis mengharapkan dengan adanya penelitian ini semangat kewirausahaan di kalangan muda dapat terus berkembang khususnya pada Mahasiswa Universitas Telkom dalam mengembangkan bisnis usahanya dimana hal tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia yang masih begitu minim.

1.3 Identifikasi Masalah Penelitian

a. Bagaimana kepercayaan diri, motivasi dan inovasi mahasiswa Universitas Telkom?

b. Seberapa besar pengaruh kepercayaan diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom?

c. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom?

d. Seberapa besar pengaruh inovasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom?

e. Seberapa besar pengaruh kepercayaan diri, motivasi dan inovasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom?

(8)

8 1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepercayaan diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom.

b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom.

c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh inovasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom.

d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom.

e. Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial dan simultan kepercayaan diri, inovasi, dan motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang berarti bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha untuk megurangi tingkat pengangguran yang ada pada di Indonesia. Memberikan gambaran mengenai perubahan perkembangan bisnis usaha yang ada mengingat perkembangan sudah mulai banyak diterapkan dari sisi teknologi, bisnis dan strategi. Meningkatkan mentalitas melalui teori yang ada mengenai daya saing yang berkualitas dengan inovasi kewirausahaan, memberikan gambaran tentang kepercayaan diri terhadap inovasi dalam mengembangkan bisnis yang dijalankan.

1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi peneliti berupa melihat suatu keadaan bagaimana proses membuat bisnis dari segi kepercayaan diri, motivasi dan inovasi yang dapat melatih kemampuan peneliti untuk berpikir kritis, meningkatkan kepercayaan diri, memotivasi, dan mempunyai inovasi yang berbeda dengan bisnis yang sudah ada. Selain itu, peneliti berlatih untuk dapat menentukan solusi atas masalah dan tantangan yang akan dihadapi saat akan memulai bisnis.

b. Bagi lembaga pendidikan

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas untuk dapat menjadi bahan evaluasi insitusi agar dapat memberikan peningkatan kepercayaan diri, memotivasi bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha.

c. Bagi mahasiswa

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi bagi

(9)

9

mahasiswa yang ingin berwirausaha dan masih bingung untuk mencari jalan dalam membuka usahanya. Dengan adanya wirausahawan muda yang dihasilkan oleh mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di Indonesia dan mengurangi intensitas terhadap persentase pengangguran.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini peneliti berharap dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam perkembangan dunia usaha terhadap wirausaha yang ingin mulai membuka bisnis usahanya, mengingat perkembangan bisnis saat ini cukup berkembang dan dinamis terhadap perubahan yang ada.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini dilakukan di Universitas Telkom Bandung yang bertempat di Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu No. 1, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257 Indonesia. Waktu penelitian dilakukan secara bertahap (Maret - Selesai).

Gambar

Gambar 1 2 Rasio Pengusaha Terhadap Penduduk di Beberapa Negara  Sumber : databoks.katadata.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan kelebihan model pembelajaran kontekstual adalah Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil, artinya siswa

Surya Madistrindo mempunyai beberapa karakter yang bisa membuat pegawai tetap merasa nyaman walaupun berada dalam tekanan target-target penjualan yaitu sifat

Metode pengambilan sampel yang digunakan penelitian ini adalah metode non probability sampling secara purposive sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah debitur usaha

mengusulkan Fasilitator Kecamatan kepada Bupati untuk diangkat menjadi Fasilitator Kecamatan dan ditetapkan melalui Keputusan Bupati yang bertugas sebagai petugas

Iklan Baris Iklan Baris BODETABEK Serba Serbi JAKARTA BARAT JAKARTA BARAT RUPA-RUPA SEKOLAH Rumah Dikontrakan Rumah Dijual JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN.. JAKARTA

Langkah 5: M engkaji ulang aset yang berhubungan dengan informasi yang telah di identifikasi pada saat langkah dua dan memilih kurang lebih lima aset yang paling kritis

Langkah 12 : Lengkapi semua skema ancaman yang sesuai untuk masing-masing aset yang kritis. Tandai masing-masing bagian dari tiap skema untuk ancaman yang tidak penting terhadap

2.5.2 Pengukuran Risiko Teknologi Informasi Berdasarkan OCTAVE-S OCTAVE-S adalah sebuah variasi dari pendekatan OCTAVE yang dikembangkan untuk pengukuran risiko teknologi