• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. A. GAMBARAN UMUM KOTA BATU 1. Aspek Geografis Kota Batu a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Secara geografis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH. A. GAMBARAN UMUM KOTA BATU 1. Aspek Geografis Kota Batu a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Secara geografis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

A. GAMBARAN UMUM KOTA BATU 1. Aspek Geografis Kota Batu

a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Secara geografis

Kota Batu sesuai Permendagri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Batas Daerah terletak pada posisi 7 o 45’51.61362” Lintang Selatan (LS) dan 112 o 35’22.31152” Bujur Timur (BT) sampai dengan 7 o 54’11.944”

Lintang Selatan (LS) dan 112 o 35’44.422” Bujur Timur (BT)1. Kota Batu merupakan bagian dalam wilayah kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tepatnya terletak (+/-) 15 km sebelah barat Kota Malang, mempunyai peran dan letak yang strategis dimana menjadi wilayah penggerak roda perekonomian dengan didukung perlintasan transportasi darat jalur Malang-Kediri dan Malang-Jombang terutama antar daerah di Malang Raya yang saat ini sebagai destinasi pariwisata dan pertanian di wilayah Jawa Timur.

Dari kontur ketinggian tanah, Kota Batu berada pada ketinggian ± 800 meter diatas permukaan laut yang disertai sejuknya udara pegunungan, semakin menambah kondusifnya usaha pertanian. Karena efek tanah endapan vulkanik menjadikan struktur tanahnya subur untuk pertanian, hal ini disebabkan adanya 4 jenis tanah yang cukup subur, diantaranya Pertama Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

1 Profil Kota Wisata Batu. https://www.batukota.go.id/Portal/profil. diakses pada tanggal 20 September 2019

(2)

53 (LPPD) Kota Batu Tahun 2015 51 jenis tanah Andosol, berupa lahan tanah yang paling subur meliputi Kecamatan Batu seluas 1.831,04 ha, Kecamatan Junrejo seluas 1.526,19 ha dan Kecamatan Bumiaji seluas 2.873,89 ha. Kedua, jenis tanah Kambisol, berupa jenis tanah yang cukup subur meliputi Kecamatan Batu seluas 889,31 ha, Kecamatan Junrejo 741,25 ha dan Kecamatan Bumiaji 1.395,81 ha. Ketiga tanah Alluvial, berupa tanah yang kurang subur dan mengandung kapur meliputi Kecamatan Batu seluas 239,86 ha, Kecamatan Junrejo 199,93 ha dan Kecamatan Bumiaji 376,48 ha. Dan Keempat tanah jenis Latosol berada di Kecamatan Batu seluas 260,34 ha, Kecamatan Junrejo 217,00 ha dan Kecamatan Bumiaji 408,61 ha. 2

b. Batas Administrasi Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu, dan telah disahkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kota Batu dapat diketahui wilayah administrasi Kota Batu terdiri atas 3 (tiga) kecamatan yaitu, Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo meliputi 5 (lima) Kelurahan dan 19 (sembilan belas) Desa, yang dibatasi secara administratif.3 Batas sebelah utara : Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Gunung Arjuno. Batas sebelah timur : Kecamatan Karangploso Kabupaten

2 Profil Kota Wisata Batu. https://www.batukota.go.id/Portal/profil. diakses pada tanggal 20 September 2019

3 Ibid

(3)

54 Malang dan Dau Kabupaten Malang. Batas sebelah selatan : Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dan Gunung Panderman. Batas sebelah barat : Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Untuk komponen pemerintahan di tingkat desa/kelurahan masing- masing sampai pada tahun 2015 adalah di Kecamatan Batu terdapat 4 Desa dan 4 Kelurahan, 96 RW dan 461 RT serta 36 Dusun, untuk Kecamatan Bumiaji, terdapat 9 Desa, jumlah 83 RW dan 430 RT serta 36 Dusun sedangkan pada Kecamatan Junrejo terdapat 1 Kelurahan dan 6 Desa, 59 RW dan 243 RT serta 19 Dusun, dengan demikian akumulasi jumlah komponen penyelenggara administrasi di wilayah/desa kelurahan se Kota Batu adalah sebanyak 238 RW, 1.134 RT dan sebanyak 70 Dusun.4

4 Ibid

Sumber : Profil Kota Batu

(4)

55 c. Luas Wilayah

Luas Wilayah Kota Batu memiliki rincian luas per-kecamatan masing-masing adalah untuk Kecamatan Bumiaji seluas 127, 979 km² atau 12.797,89 hektar, Kecamatan Batu seluas 45.458 km² atau 4.545,81 hektar dan Kecamatan Junrejo memiliki luas 25.650 km² atau 2.565.02 hektar dengan demikian Kota Batu memiliki luas 199.087 km² atau 19.087,72 hektar atau sekitar 0,42 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur.5 Sebagaimana dipaparkan pada diagram persentase luas Kota Batu sebagai berikut:

Sumber : Diolah Peneliti 2. Demografi

Jumlah penduduk yang setiap tahunnya meningakat adalah sebuah potensi yang besar jika bisa dikelola dengan bijak, namun peningkatan jumlah penduduk harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Apabila hal ini tidak dilakukan dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah kota batu dapat mengakibatkan laju

5 Ibid

13%

23%

64%

BATU BUMIAJI JUNREJO

(5)

56 pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dan sekaligus otomatis menambah angka pengangguran dan penduduk miskin. Berikut adalah rincian total data kependudukan Kota Batu dan laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan di Kota Batu pada tahun 2010,2015 dan 2016

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Batu, 2010, 2015, dan 2016

Kecamatan

Jumlah Penduduk (ribu) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun (%)

2010 2015 2016 2010-

2015 2015-2016

010 Batu 88 178 93 227 94 132

5,73 0,97

020 Junrejo 46 382 49 505 50 079

6,73 1,16

030 Bumiaji 55 624 57 753 58 108

3,83 0,61

Kota Batu 190 184 200 485 202 319

5,42 0,91 Sumber : Proyeksi Penduduk SP2010

Berdasarkan data tabel diatas, jumlah penduduk pada tahun 2016 di kecamatan batu adalah 94.132 ribu jiwa, di kecamatan junrejo 50.079 ribu jiwa dan di kecamatan bumiaji sebesar 55.624 ribu jiwa. Jika di total jumlah penduduk Kota Batu pada rentang tahun 2010-2016 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan dalam tahun 2016 sudah menyentuh di angka 202.319 ribu jiwa. Kemudian laju pertumbuhan penduduk meningkat di angka 5,42% dalam setahun di rentang tahun

(6)

57 2010-2015 akan tetapi pada tahun 2015 laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan drastis yaitu pada angka 0,91.

3. Potensi Ekonomi

Kota Batu adalah salah satu kota yang terkenal sebagai Kota Wisata di Indonesia, perekoomian kota batu banyak di tunjang dari sektor pariwisata dan pertanan. Letak Kota Batu ang berada di antara pegunungan diimbangi dengan pembangunan wisata yang pesat membuat sebagian besar partumbuhan ekonomi (PDB meningkat. Mengingat pariwisata di kota batu juga salah satu yang terbesar di indonesia dalam hal jumlah kunjungan wisata ke kota kecil ini bersamaan dengan yogyakarta dan bali.

Obyek wisata di Kota Batu sangatlah beragam, mulai dari wisata sejarah, wisata retail, wisata pendidikan, agrowisata hingga wisata alam. Tempat wisata yang terbesar adalah di dominasi oleh Jatimpark Group. Ada pula wisata di kota batu berupa wisata adrenaline paralayang yang berada di gunung banyak. Setiap akhir pekan di alunalun kota batu juga diadakan pasar wisata yangmenjual berbagai macam produk olahan makanan.

Akomodasi penunjang pariwisata juga sanatlah banyak, beberapa hotel berbintang bahkan sampai pada kelas homestay yang menawarkan menginap dan hidup bersama denga masyarakat.

Dengan kondisi pariwisata yang terus berkembang potensi ekonomi di Kota batu meningkat pesat pada setiap tahunnya, bahkan jika dibandingkan dengan kota malang yang dulunya adalah sebagai kota induk

(7)

58 sebelum kota batu membentuk daerah otonom baru, pertumbuhan ekonomi dikota batu cenderung lebih tinggi dari kota malang.

B. GAMBARAN UMUM DESA GUNUNGSARI 1. Sejarah dan Visi Misi Desa Gunungsari

Desa Gunungsari terletak dilereng pegunungan Gunung Banyak, pertama kali orang yang datang ke Desa Gunungsari adalah orang dari daerah Ponorogo bernama K.H Anwar Mukmin atau dikenal dengan sebutan Buyut Sarpin, dia datang ke Desa Gunungsari kurang lebih pada tahun 1745 M. K.H. Mukmin/Buyut Sarpin pertama kali datang di daerah/dusun Brau, Desa Gunungsari, Beliau menamakan Gunungsari karena daerahnya yang dikelilingi oleh pegunungan yang tanahnya sangat subur. Adapun Nama-nama Pemimpin Desa Gunungsari adalah sebagai berikut : Darmin memimpin pada masa penjajahan Belanda bertempat tinggal di Dusun Jantur. Joyoharjo bertempat tinggal di Dusun Kapru memimpin Tahun 1948 – 1958.

Waselam bertempat tinggal di Dusun Kandangan memimpin mulai Tahun 1959.Kertoprayitno bertempat tinggal di Dusun Prambatan memimpin Tahun 1967 – 1974. Sarbani bertempat tinggal di Dusun Kapru memimpin pada Tahun 1974 – 1985. Darsono bertempat tinggal di Dusun Talangrejo memimpin Tahun 1986–1990. Rohman Karim bertempat tinggal di Dusun Prambatan memimpin pada Tahun 1990–1998. Soeliyono bertempat tinggal di Dusun Prambatan memimpin pada Tahun 1998–2007.

(8)

59 Suliono bertempat tinggal di Dusun Kapru memimmpin pada Tahun 2007–2013. Andi Susilo bertempat tinggal di Dusun Talangsari memimpin pada Tahun 2013 hingga sekarang.

Desa Gunungsari mempunyai visi mewujudkan masyarakat desa gunungsari yang adil, makmur, dan sejahtera dengan berbasis pada pengembangan desawisata dan agrowisata yang didukung oleh peningkatan sumberdaya pertanian dan peternakan, usaha kecil dan menengah, dan peningkatan sumber daya manusia yang maju, inovatif, kreatif, jujur, dan berketuhanan yang mahaesa. dan Misi Peningkatan Pelayanan Masyarakat yang Baik antara lain adalah : (1) Peningkatan Kinerja Pemerintah Desa, (2) Peningkatan Partisipasi masyarakat Dalam Pembangunan, (3) Pemantapan Nilai Sosial dan Budaya yang disesuaikan dengan Kaidah Agama, (4) Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat, (5) Peningkatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.

(9)

60 2. Struktur Pemerintahan Desa Gunungsari

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji

3. Profil Perangkat Desa Gunungsari

BPD Kepala Desa

Sekrataris Desa

Kasi Pelayan an

Kasi Pemerin tahan

Kasi Kesra

Kaur Perencan aan

Kaur Tata Usaha dan umum

Kaur Keuang an

Staf Kaur Bendahara Staf KA.

Pelayanan

Staf KA.

Pemerinta han

Staf KA.

Kesra

Staf KA.

Tata usaha dan umum Staf KA.

Perencan aan

Kasun Pager Gunung

Kasun Kapru

Kasun Jantur

Kasun Brau

(10)

61 4. Kondisi Geografis

Desa Gunungsari terletak di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dengan ketinggian 1000m diatas permukaan laut. Dengan curah hujan 30mm per tahun. Desa Gunungsari merupakan desa yang sangat sejuk mengingat suhu rata-rata harian berada diangka 18-25 derajat celcius.

Bentang wilayah Desa Gunungsari adalah perbukitan dengan kontur tanah yang subur dengan kedalaman tanah 0,5mm sehingga dapat dikatakan desa Gunungsari adalah desa yang subur. Dengan luas wilayah 318,833 Hektar yang terdiri dari hutan produksi 3.244 Ha, Tanah penduduk (tegal) 134,385 Ha, Irigasi semi teknis 6 Ha, Pemukiman penduduk 65.433 Ha, Jalan 5 Ha, Lapangan 1.122 Ha, Tanah kas desa 6.916 Ha, Tanah perkantoran 0,701 Ha, lain-lain 0,823 Ha.

Batas-batas yang melingkari desa gunungsari adalah sebagai berikut, Sebelah utara berbatasan dengan Desa Punten, Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidomulyo, Sebelah selatan berbatasan dengan desa Sumberejo, yang mana dari ketiganya berada di kecamatan Bumiaji Kota Batu dan Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Adapun Desa Gunungsari terdiri dari 5 Dusun, yaitu Dusun pagergunung, Dusun Kapru, Dusun brumbung, Dusun Jantur dan Dusun Brau.

(11)

62 5. Demografi

Berdasarkan data administrasi pemerintah Desa tahun 2018, jumlah penduduk Desa Gunungsari adalah terdiri dari 2.194 KK, dengan jumlah total 7.457 Jiwa, dengan Rincian 3.738 Laki-laki dan 3.719 perempuan.

Berdasarkan data kependudukan dapat dilihat bahwa 70% penduduk Desa Bumiaji masih berusia produktif sehingga ini menjadi modal berharga bagi peningkatan pembangunan di Desa.

Sumber : Peneliti

(12)

63 6. Potensi Desa Gunungsari

Dari aspek Sumber daya Alam, Desa Gunungsari merupakan desa yang berbasis pada sector pertanian bunga mawar potong dan peternakan sapi perah. Potensi alam desa Gunungsari yang dapat menarik kunjungan wisatawan meliputi pemandangan alam yang indah, udara yang segar dan sejuk, sungai, hutan dan didukung dengan potensi dayatarik (atraksi) lain bagi wisatawan adalah wisata petik bunga, petik apel, petik jeruk, perah susu dan petik sayur. dan didukung dengan beberapa wisata alam seperti wisata Omah Kayu, Taman Langit, Goa Pinus, dll. Sarana dan prasarana yang telah terbangun berdampak sangat positif untuk kelancaran warga Desa Gunungsari dan sekaligus member manfaat langsung kepada pengembangan ekonomi desa, peningkatan kualitas hidup, penambahan kegiatan pendidikan, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki desa Gunungsari diantaranya: Kantor pemerintah desa, pusatkesehatan desa, bidan desa, gedung sekolah, tempat peribadatan, TPQ, lapangan olah raga, Pos Keamanan, koperasi, Posyandu, Gapoktan, BUMDES, industry rumahtangga, dll.

Aspek Kelembagaan juga ada di Desa Gunungsari Sebagai salah satu usaha untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Desa Gunungsari diantaranya adalah usaha pengembangan sektor pariwisata berbasis pertanian dengan usaha pengembangan wisata petik bunga mawar makadibentuk GAPOKTAN, sesuai dengan usaha masing-masing yang ada di dalam kelompok masyarakat.Selain itu Des aGunungsari turut aktif

(13)

64 dalam penyelenggraan PKK, Posyandu, Forum Anak, dll, Dan pada tingkat RT RW di setiap dusun warga masyarakat aktif melakukan kelembagaan agama berupa perkumpulan jamaah tahlil, yasin, diba, dll.

7. Potensi Ekonomi

Kemudian dari aspek Sumberdaya Manusia Selain komoditas pertanian dan peternak sapi perah dan berbagai wisata di sekitarnya, sebagian penduduk juga bekerja dan mengembangkan sektor industri kecil antara lain pembuatan kueladu,kueopak, sari buah, keripik kentang, carangmas, stick susu sapi, kue dodol susu sapi, kue ladran susu sapi,yogurt dan masih banyak lagi. Dewasa ini sanggar Brondjong sejahtera Desa Gunungsari juga terkenal akan kreasi dalam pembuatan lampion karakter aneka warna, ragam bentuk dan ukuran yang karyanya mampu menarik minat bagi para pengusaha wisata sehingga tidak hanya mampu menggeliatkan ekonomi kreatif berbasis desa wisata namun juga sekaligus membawa harum nama kota Batu khususnya Desa Gunungsari.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis pertama memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0,058 dengan signifikansi sebesar 0,395 yang berarti bahwa variabel kompleksitas kerja tidak

Kecamatan Karangnunggal secara geografis terletak di sebelah selatan Kabupaten Tasikmalaya, dengan batas wilayah sebelah Utara yaitu Kecamatan Cibalong, sebelah

Batas-batas wilayah Kabupaten Aceh Selatan, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Subulussalam dan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada tanggal 13 September 2018 untuk mendapatkan data mengenai kepuasan pengguna layanan jaringan internet

Seperti yang dikemukakan Semi (1993): “berbicara atau bercakap memainkan peranan penting karena bahasa pada hakikatnya adalah bahasa lisan”. Dalam kehidupan sehari-hari

engan perkataan lainnya pasar itu adalah keseluruhan permintaan dan penaaran akan sesuatu barang atau jasa. )ehingga kemampuan hidup perusahaan itu bukan

Lensa merupakan bagian utama dari kamera, elemen kaca atau plastik yang terdiri atas susunan elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar di depan