• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERBANKAN. Kelompok 8: 1. Elita Detia ( ) 2. Mayang Syella Maulany ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUKUM PERBANKAN. Kelompok 8: 1. Elita Detia ( ) 2. Mayang Syella Maulany ( )"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM

PERBANKAN

Kelompok 8:

1. Elita Detia (1902043008)

2. Mayang Syella Maulany (1902043022)

(2)

HUKUM PERBANKAN

01

Pengertian dan Sejarah Bank

02

Pengaturan Perbankan

03

Jenis-Jenis Bank

04

Pendirian dan Likuidasi Bank

05

Aspek Hukum

Perbankan

Syari’ah

(3)

01 Pengertian dan Sejarah Bank

A

Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Pengertian Bank

(4)

01 Pengertian dan Sejarah Bank

B

a) Sejarah Bank di Dunia

Berikut adalah beberapa gambaran singkat sejarah perbankan di dunia dari awal kebangkitan sistem penyimpanan benda berharga, transaksi keuangan sampai terciptanya bank-bank nasional di setiap negara. Kata

‟Bank‟ berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku.

Para bankir di Florence pada masa Renessains melakukan transaksi mereka dengan duduk di meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja. Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka perkembangan perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan.

Sejarah Bank

(5)

01 Pengertian dan Sejarah Bank

B

b) Sejarah Bank di Indonesia

Sejarah perbankan modern di Indonesia di mulai pada tahun 1827 dengan didirikannya De Javasche Bank.

Walaupun bank ini milik swasta, namun pemerintah Hindia Belanda memberikan wewenang kepadanya untuk mengedarkan uang kertas dan uang logam di wilayah Indonesia, yang dulu masih disebut Hindia Belanda.

Dengan demikian, management banknya harus disetujui oleh pemerintah Belanda.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia sebagai bank sentral pada tahun 1946. Namun selama diadakan perundingan perundingan ke arah pengakuan kedaulatan Indonesia dengan pihak Belanda pada akhir tahun 1949, ditetapkan bahwa De Javasche Bank akan berfungsi sebagai Bank Sentral Indonesia. Pada tahun 1950, uang yang beredar di Indonesia di keluarkan oleh De Javasche Bank. Jadi, Bank Negara Indonesia berhenti berfungsi sebagai bank sentral dan menjadi bank umum.

Sejarah Bank

(6)

02 Pengaturan Perbankan

Bank Indonesia menetapkan tata caranya yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia yang pokok- pokok ketentuannya meliputi:

1.Tata cara pelaksanaan operasi pasar terbuka di pasar uang rupiah;

2.Tata cara pelaksanaan intervensi valuta asing dalam rangka stabilisasi rupiah;

3. Instrumen yang digunakan dalam operasi pasar terbuka; Tata cara penetapan tingkat diskonto;

4.Penetapan jenis dan besaran cadangan wajib minimum bagi bank, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing;

5. Penetapan sanksi administratif terhadap pelanggaran cadangan wajib minimum;

6.Pembatasan kredit atau pembiayaan termasuk juga segala bentuk fasilitas pinjaman dana melalui pasar rupiah dan valuta asing;

7.Pengaturan mengenai instrumen yang digunakan dalam operasi pasar MAL terbuka, tata cara penetapan diskonto, dan pembatasan kredit atau pembiayaan yang didasarkan pada prinsip syariah, terutama mengenai penetapan nisbah bagi hasil atau imbalan.

(7)

03 Jenis-jenis bank

a) Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ialah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR ini jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

b) Bank Sentral

Bank sentral pada umumnya ialah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Fungsi dan peran bank sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.

c) Bank Umum

Bank umum ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Jenis Bank Menurut Fungsinya

A

(8)

03 Jenis-jenis bank

a) Bank Campuran

Bank campuran ialah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dengan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara Indonesia, namun sebagian juga dimiliki oleh pihak asing.

b) Bank Asing

Bank asing ialah cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintahan negara asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri secara utuh.

c) Bank Pemerintah

Bank pemerintah ialah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Jenis Bank Menurut Kepemilikannya

B

(9)

03 Jenis-jenis bank

d) Bank Swasta Nasional

Bank swasta ialah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional.

e) Bank Koperasi

Bank milik koperasi ialah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

Jenis Bank Menurut Kepemilikannya

B

(10)

03 Jenis-jenis bank

a) Bank Konvensional

Bank konvensional ialah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

b) Bank Syari’ah

Bank syariah ialah jenis perbankan yang segala sesuatunya menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Jenis Bank Menurut Kegiatan Operasionalnya

C

(11)

04 Pendirian dan Likuidasi Bank

Pendirian Bank Berdasarkan Pasal 16 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pendirian Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat terlebih dahulu memperoleh izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali bila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan undang- undang tersendiri. Kemudian di Pasal 16 ayat (2) disebutkan syarat- syarat untuk memperoleh izin dari Pimpinan Bank Indonesia yaitu:

a. Susunan organisasi dan kepengurusan b. Permodalan

c. Kepemilikan

d. Keahlian di bidang perbankan e. Kelayakan rencana kerja

Pendirian Bank

A

(12)

04 Pendirian dan Likuidasi Bank

Untuk mendirikan Bank Umum selanjutnya diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, yaitu:

Pasal 4

(1)Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin Gubernur Bank Indonesia.

(2)Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu: Persetujuan prinsip dan izin usaha.

Pasal 5

Modal disetor untuk mendirikan Bank ditetapkan paling kurang sebesar Rp3.000.000.000.000,00 (tiga triliun rupiah).Pasal 6 (1)Bank hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki oleh:

a. warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia; atau

b. warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dan/atau badan hukum asing secara kemitraan.

(2)Kepemilikan oleh warga negara asing dan/atau badan hukum asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling banyak sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari modal disetor Bank.

Pendirian Bank

A

(13)

04 Pendirian dan Likuidasi Bank

Kemudian untuk pendirian Bank Prekreditan Rakyat (BPR) selanjutnya diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/26/PBI/2006 tentang Bank Prekreditan Rakyat. Sebagaimana Bank Umum, Bank Prekreditan Rakyat memerlukan izin prinsip dan izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia. Untuk izin prinsip BPR, wajib memenuhi persyaratan tertentu seperti yang tercantum dalam Pasal 6 surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/35/KEP/DIR yang berbunyi:

1.Rancangan akta pendirian badan hukum, anggaran dasar badan hukum yang telah disahkan instansi berwenang.

2.Data kepemilikan berupa:

a.daftar pemegang saham berikut rincian besar kepemilikan saham bagi bank yang berbentu PT atau PD b.daftar calon anggota beserta rincian jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib

c.daftar hibah bagi bank yang berbentuk hukum koperasi 3.Daftar susunan Dewan Komisaris dan Direksi

4.Rencana dan susunan organisasi 5.Rencana Kerja untuk tahun pertama

6.Bukti pelunasan modal sekurang-kurangnya 30% dalam bentuk fotokopi bilyet deposito pada Bank Umum di Indonesia dan atas nama Direksi Bank Indonesia salah seorang calan pemilik BPR yang bersangkutan.

Surat pernyataan dari calon pemegang saham bagi bank yang berbentuk hukum Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah atau dari calon anggota bagi bank yang berbentuk hukum koperasi,

Pendirian Bank

A

(14)

04 Pendirian dan Likuidasi Bank

Likuidasi Bank

Likuidasi bank merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pencabutan ijin usaha bank. Likuidasi bank dilakukan dengan cara:

1.Pencairan harta dan atau penagihan piutang kepada para debitur, diikuti dengan pembayaran kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan atau penagihan tersebut; atau

2.Pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank kepada pihak lain yang disetujui oleh BI.

Likuidasi bank adalah merupakan tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank.

Likuidasi Bank

B

(15)

05 Aspek Hukum Perbankan Syari’ah

Aspek hukum perbankan syariah yang secara hierarkhi antara lain:

1.UUD 1945 dalam ketentuan yang mengatur tentang Perekonomian Negara dan Prinsip Demokrasi Ekonomi;

2.Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan;

3.Undang-undang RI No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undangundang RI No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia;

4.Undang-undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

5.Undang-undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah;

6.Undang-undang RI No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; dan

7.Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (P-OJK) sebagai peraturan pelaksanaan Undang-undang.

B

(16)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan di dua lokasi tempat tumbuh alami Gonystylus yaitu kawasan hutan alam Bukit Pucung, Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Rejang Lebong,

Perancangan ini merupakan wujud kepedulian untuk melestarikan dan mengajarkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lagu dolanan kepada anak-anak jaman sekarang dengan

“Walaupun ketuhar kami boleh menghasilkan tiga tan biskut setiap hari, kami kini beroperasi pada separuh kapasiti memandangkan kami kekurangan petugas pengeluaran,”

Abstrak — Dalam upaya melakukan pemantauan dan upaya mempertahankan kualitas air minum pada sistem distribusi dengan menggunakan sisa chlor, sangat diperlukan

Kami juga melakukan investasi untuk menjadi pemain utama pada sektor pembiayaan konsumer yang sedang bertumbuh, melalui anak perusahaan kami Adira Finance, dan merupakan yang

You can use the following HTML <meta> and <link> tags in your main HTML file, to specify several features of your application, used by iOS and some of them also

Jenis auditor adalah auditor internal yang bekerja di perusahaan manufaktur Semarang atau auditor eksternal yang bekerja di KAP Semarang.. Jenis auditor diukur

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh antara media sosial dengan transaksi pembelian onlien mahasiswa Progdi Manajemen Fakultas Ekonomi