• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN OLEH : SILVIA ARTIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN OLEH : SILVIA ARTIKA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN

OLEH : SILVIA ARTIKA

142102053

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, tak lupa sholawat serta salam dihaturkan kepada nabi muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT.

Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan.

Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa kepada kedua orang tua yang teramat penulis cintai dan hormati, Ayahanda Syafri dan Ibunda Arni yang telah mencurahkan kasih sayang, dukungan moril dan materil serta doa dalam setiap sujudnya kepada penulis.

2. Bapak Prof.Dr.Ramli, S.E, M.S Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, SE., MM., Ak, CA selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Naleni Indra, MM., Ak, CA selaku Dosen Pembimbing Penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

(5)

arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulis tugas akhir ini dapat terselesaikan.

5. Semua teman seperjuangan di D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, terkhusus Muslimah Cerdas Ceria, Kak Fiqo Ulfa SE, Finny Hayati Siregar, Addini Hidayati Hasibuan, AndaraWina Yasmin, Prily Amanda Harap, Siti Eka Resti Andardini, Raihana Dini Nasution, Muharimah Nasution, teman Magang Kece Nuriza Ramadhiani, Thalita Syafira, Utari Pratiwi dan Vivni Kharisma Ritonga. Dan tak lupa pula teman saya Nurleli dan Popi Saputri terima kasih atas semangat dan do’anya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya atau peneliti selanjutnya.

Medan, 2017 Penulis

Silvia Artika

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….….. i

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR TABEL………... v

DAFTAR GAMBAR………... vi

DAFTAR LAMPIRAN………... vi

BAB 1 PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah……… 5

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Manfaat Penelitian………...…… 6

E. Rencana Penulis………...……… 6

1. Jadwal Survey /Observasi………..…… 7

2. Rencana Isi ………. 7

BAB II PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN……… 10

A. Sejarah ringkas PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah….. 10

1. Visi PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan... 13

2. Misi PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan …... 13

3. Tujuan PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan... 13

(7)

D. Jaringan Usaha..………... 19

E. Kinerja Usaha Terkini ………... 20

F. Rencana Usaha………. .21

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN……….. 22

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal………...… 22

B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern……….. 23

C. Tujuan Pengendalian Internal……… 24

D. Prinsip-Prinsip Sistem Pengendalian Intern……… 26

E. Pengertian Gaji dan Upah……….….. 27

F. Unsur-Unsur Gaji dan Upah……… 29

G. Dokumen Yang Digunakan Dalam Penggajian……….. 34

H. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Gaji dan Upah. 36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 54

B. Saran……….. 55

DAFTAR PUSTAKA……….…….. 56

LAMPIRAN……….. 57

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul . Halaman

1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir………… 7

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi

Bangun Askrida Syariah Medan……….. 14 3.1 Perhitungan Slip Gaji………..…. 33 3.2 Alir Sistem Gaji dan Upah……….... 39

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Izin Riser………..………...……. 57

(11)

A. Latar Belakang

Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien dan terkendali. Tidak mudah bagi perusahaan untuk mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan. Pengendalian merupakan tantangan yang semakin serius bagi manajemen karena manajemen dihadapkan pada tuntutan dan tanggung jawab dalam kegiatan operasional perusahaan serta terbatas waktu, maka persoalan yang dihadapi dalam pengendalian menjadi semakin kompleks.

Seiring dengan perkembangan skala usaha dalam suatu perusahaan, pemimpin perusahaan tidak mungkin untuk bisa melakukan pengendalian atas semua operasi perusahaan secara langsung atau dengan kata lain pemilik tidak mungkin bisa terlibat langsung dalam operasi perusahaannya. Untuk itu pemimpin perusahaan perlu mendelegasikan wewenang kepada manajemen perusahaan dan manajemen meneruskan kembali wewenang tersebut. Dengan demikian diperlukan adanya suatu sistem yang memadai yang dapat dijadikan sebagai alat kontrol bagi perusahaan.Sistem tersebut dikenal dengan sistem pengendalian internal.

Peran mengelola perusahaan, agar pimpinan dapat melakukan tugasnya dengan baik,( Mulyadi ,2008:165) diperlukan suatu sistem pengendalian internal yang berfungsi untuk membantu dan menjaga keamanan harta milik perusahaan, menjamin ketelitian dan kebenaran data, memajukan efisiensi dalam operasi

(12)

2

kegiatan perusahaan serta dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. “sistem pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal mendorong dan memperbaiki effisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan”

(Romney,2009,229), sedangkan menurut (Agoes,2008:79) “pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, seperti keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.

Terkait dengan aspek yang ada dalam perusahaan, salah satu aspek tersebut adalah sistem pengendalian gaji dan upah.Aspek ini menyangkut kesejahteraan sumber daya manusia perusahaan, yaitu karyawan. Masalah gaji dan upah karyawan perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena akan mempengaruhi prestasi dan semangat kerja karyawan.

“Gaji pada umumnya merupakan pembayara atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer”

(Mulyadi,2008:373). Masalah gaji merupakan masalah manajemen kepegawaian yang paling kompleks dan juga salah satu aspek yang paling berarti, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Gaji merupakan kontra prestasi yang diberikan pemberi kerja pada karyawan berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia pada kegiatan perusahaan. Gaji mempunyai arti penting bagi karyawan sebagai

(13)

para karyawan itu sendiri. Karyawan akan merasa puas apabila besar gaji yang diterimanya sesuai dengan keahlian dan jabatannya sehingga karyawan akan terdorong untuk semaksimal mungkin bekerja sesuai dengan kemampuannya.

Sebaliknya, apabila karyawan memandang gaji yang mereka terima tidak memadai, maka prestasi kerja, semangat, dan motivasi mereka bisa turun.

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dankaryawan, maka diperlukan penggolongan gaji dan upah yang memadai adil danjelas. Baik dalam hal ini adalah perusahaan memberikan gaji dan upah sesuaidengan tarif upah dan jam kerja sesuai dengan catatan perusahaan dengan yangditerima karyawan, sedangkan adil berdasarkan prestasi kerja masing- masingkaryawan sehingga jelas antara hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan yaitu bagi karyawan sebagai pekerja dan bagi perusahaan sebagai pembayar gaji.

Perusahaan harus menggunakan sistem pengendalian gaji dan upah yang tepat, secara efektif dan efisien.Pengendalian internal yang baikdan memadai sangat diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman dan jugaperkembangan dunia usaha. Istilah pengendalian internal pun mengalamiperkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermataan dan pembukuan, tetapi mempunyai arti luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan. Imbalan jasa yang diberikan karyawan dan buruh harus memadai dan layak.Gaji dan upah yang dibagikan harus sesuai standar atau diatas standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum yang didirikan oleh Bank

(14)

4

Pembangunan Daerah (BPD). Asuransi ini menawarkan perlindungan semua risiko dan kehilangan,khususnya bagi gedung-gedung pemerintah dan juga aset- aset milik pemerintah.

Sistem Pengajian yang dilakukan oleh PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN adalah dengan cara memberikan gaji melalui transfer uang dari Bank ke rekening tabungan karyawan. Unsur-unsur gaji yang ada di perusahaan adalah Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Kemahalan, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Profesi & Keahlian, Tunjangan Pajak PPh 21, Uang Makan, dan Potongan gaji (BPJS, Pensiun, Askes YKP, Koperasi, danPinjaman Lainnya).

Penerapan pengendalian internal gaji dan upah pada PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN tidak mengalami kesulitan atau masalah selama ini,karena jumlah gaji dan upah yang dibayarkan kepada setiap karyawan relatif tetap sesuai UMR (Upah Minimum Regional) yang berlaku.

Namun peneliti ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai sistem pengendalian internal gaji dan upah di perusahaan.

(15)

Berdasarkan uraian diatas,maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang gaji dan upah. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “ Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan”

B. Rumusan Masalah

Pengendalian internal atas gaji sangatlah penting dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan

1. Bagaimana sistem pengendalian internal gaji dan upah yang di terapkan pada Perusahaan PT AsuransiBangun Askrida Syariah Medan?

2. Unsur-unsur apa saja yang terkait dalam sistem penggajian pada PT AsuransiBangun Askrida Syariah Medan.

C. Tujuan penelitian

2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal gaji dan upah yang di terapkan pada Perusahaan PT AsuransiBangun Askrida Syariah Medan.

3. Untuk mengetahui Unsur-unsur apa saja yang terkait dalam sistem penggajian pada PT AsuransiBangun Askrida Syariah Medan.

(16)

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti,dapat menambahkan wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai pengendalian internal,memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi instansi,dapat memberikan masukan kepada PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan untuk peningkatan atas pengendalian internal penggajian.

3. Bagi peneliti selanjutnya,dapat memberikan informasi tentang sistem pengendalian internal gaji secara terperinci,dan digunakan sebagai pembanding bagi penulis atau pembaca untuk melakukan penelitian yang mengenai objek masalah yang sama di masa yang datang.

E. Rencana Penelitian

Rencana penulisan terdiri dari jadwal observasi dan rencana isi 1. Jadwal Survei/Observasi

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan

(17)

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir No Kegiatan

Maret April Mei Juni III IV I IV IV V II

1 Pengajuan Judul

2

Penunjukan Dosen Pembimbing

3 Pengumpulan Proposal

4 Pengumpulan Data

5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan Tugas Akhir

7 Penyelesaian Tugas akhir

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini,penulis membuat rencana isi dalam empat bab,yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut:

(18)

8

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, rencana penulisan yang terdiri atas jadwal survey/observasi dan rencana isi

BAB II : PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah ringkas PT. Asuransi Bangun Askrida.struktur organisasi dan personalia, job descriptions, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, rencana kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian sistem pengendalian internal, unsur-unsur sistem pengendalian internal,tujuan pengendalian internal, prinsip-prinsip sistem pengendalian internal, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, dokumen yang digunakan dalam penggajian dan upah serta jaringan prosedur yang membentuk sistem gaji dan upah.

(19)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dan saran yang berhubungan denngan hasil pembahasan yang terdapat dalam tugas akhir ini.

(20)

BAB II

PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH MEDAN

A. Sejarah Ringkas

ASKRIDA didirikan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai sebuah perusahaanswasta nasionl bergerak di bidang asuransi umum dan menawarkan perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan,khususnya bagi gedung-gedung pemerintahan dan juga aset-aset milik pemerintah lainnya.

Pendirian ASKRIDA juga merupakan perwujudan aspirasi berdasarkan semangat gotong-royong dan kebersamaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1996 kepemilikan diperlukan dengan masuknya 27 pemerintah provinsi sebagai pemegang saham,sehingga membuat profil ASKRIDA menjadi lebih besar dan luas dalam partisipasinya di industri asuransi.

Selama lebih dari dua dekade ASKRIDA menempuh perjalanan dan mengalami proses pembelajaran terus menerus. Pengalaman tersebut telah mendorong ASKRIDA untuk senantiasa tumbuh dan mempererat kerja sama bisnis antar BPD. Proses pematangan usaha pun ditempuh melalui berbagai hal sehingga akhirnya ASKRIDA berhasil mendirikan beberapa kantor operasional yang tersebar diseluruh Indonesua. Pendirian kantor operasional tersebut merupakan perwujudan komitmen untuk melayani dan turut menopang perkembangan perekonomian nasional.

(21)

Memberikan pelayanan berupa perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan merupakan kegiatan usaha utama ASKRIDA.Hal ini senantiasi ditingkatkan oleh ASKRIDA dengan menghadirkan program-program yang bermanfaat dan sesuai dengan perkembangan dunia asuransi nasional. Tak hanya itu,demi memberikan pelayanan yang maksimal ASKRIDA juga turut mengembangkan infrastruktur yang memadai,sumber daya manusia,teknologi informasi dan jaringan kantor yang terintegrasi.

Sehubungan dengan perkembangan ekonomi syariah yang cukup pesat di Indonesia,ASKRIDA melihat adanya peluang untuk mendorong tumbuhnya kesadaran beransuransi syariah di lingkungan Pemerintah Provinsi pada khususnya dan BUMD serta masyarakat pada umumnya. Dengan didukung oleh 20 BPD di seluruh Indonesia yang memilikiUnit Usaha Syariah (UUS),maka ASKRIDA mendirikan Unit Syariah untuk dapat memberikan manfaat kepada BPD dan Pemerintah Provinsi selaku pemegang saham.

Pendirian Unit Syariah ASKRIDA diawali dengan disahkannya perubahan Akta Pendirian Perusahaan Dalam RUPS bulan Mei 2007 dengan Akta Notaris Kartono SH,Nomor 17 tanggal 6 Juni 2007 tentang Perluasan Usaha Perseroan dengan Usaha Prinsip Syariah serta disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-87624.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 November 2008. Unit Syariah ASKRIDA memperoleh izin prinsip dari Dewan Syariah Nasional MUI melalui Surat Keputusan DSN-MUI No.U-27/DSN/- MUI/XI/2006 tanggal 27 November 2006 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep 175/KM.10/2007 tanggal 12 September 2007. Terhitung hingga tahun

(22)

12

2014,Unit Syariah ASKRIDA telah memiliki 7 Kantor Cabang dan 11 Unit Layanan Syariah yang terbesar di kota-kota provinsi di seluruh Indonesia. Adapun saat ini,produk-produk asuransi yang dimiliki ASKRIDA juga telah sangat beragam jenis,antara lain:

a. Asuransi Kesehatan (SYIFA) b. Asuransi Kreasi

c. Asuransi Kebakaran d. Asuransi Kecelakaan Diri e. Asuransi Penyimpanan Uang f. Asuransi Kebongkaran

g. Asuransi Kendaraan Bermotor h. Asuransi Pengangkutan Barang i. Asuransi Rangka Kapal

j. Asuransi Pengangkutan Uang

k. Asuransi Tanggung Gugat Profesi Dokter l. Asuransi Pembangunan

m. Asuransi Pemasang Mesin n. Auransi Mesin

o. Asuransi Alat Berat

p. Asuransi Rahn (Gadai Emas)

(23)

1. Visi

Menjadi salah satu dari 10 besar perusahaan asuransi nasional yang dikelola secara profesional dan mempunyai anak perusahaan yang saling menunjang satu sama lain.

2. Misi

Misi PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan adalah sebagai berikut:

a. Memajukan dan mengembangkan ASKRIDA agar dapat memberikan manfaat kepada Bank Pembangunan Daerah dan Pemerintah Provinsi selaku Shareholder.

b. Mendorong tumbuhnya kesadaran berasuransi,khususnya di lingkungan Pemerintah Daerah (PEMDA) dan berusaha menjamin kepentingan kepentingan PEMDA dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta masyarakat pada umumnya

c. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada semua relasi.

3. Tujuan

a. Menawarkan perlindungan asuransi atas semua risiko dan kehilanga,khususnya bagi gedung-gedung pemerintah dan juga aset- aset milik pemerintah lainnya.

b. Menjalankan usaha di bidang Asuransi Kerugian kerugian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang termasuk kegiatan usaha asuransi kerugian dengan prinsip syariah.

(24)

14

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas- batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan,sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan,maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tungga. Adapun struktur PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan yaitu:

PIMPINAN UNIT LAYANAN SYARIAH

Kepala Unit Layanan Layanan Syariah : Rifan Alfansyah,SE,AAAIK

MARKETING

(25)

UNDERWRITER DAN KLAIM

Pelaksana Underwriter dan Klaim : Mhd. Reza Irjaldi Hasibuan,SE

KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Pelaksana Keuangan : Novia Riska Utama,SE Pelaksana Akuntansi : Khairunisa,S.Kom

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan Sumber : PT Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan

Kepala Unit Layanan Layanan Syariah

Pelaksana Keuangan dan

Akuntansi Kasubsie. Pemasaran

Pelaksana Pemasaran Pelaksana

Underwriter dan Klaim

(26)

16

C. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap bagian pada struktur Organisasi PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan yang terdiri dari:

1. Pimpinan Unit Layanan Syariah Tugasnya adalah :

a. Menjalankan dan mengawasi Rencana kerja Tahunan(RKAT),Rencana Bisnis dan Rencana korporasi dengan sebaik-baiknya.

b. Membantu Direksi dalam menyelesaikan masalah yang akan berkaitan dengan Keuangan dan Akuntansi Syariah

c. Membantu Direksi dalam mengoptimalkan dana Divisi Syariah ke instrumen investasi yang dianggap lebih menguntungkan.

d. Melakukan pengelolaan dan control terhadap dana perusahaan yang berada dan menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala Divisi Syariah.

e. Melakukan otorisasi atas pengeluaran biaya Kantor Pusat sesuai wewenang yang diberikan oleh Direksi maksimal Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

2. Marketing Tugasnya adalah:

a. Menyiapkan data dan informasi perkembangan produksi dan data informasi lainnya untuk kebutuhan analisa danevaluasi.

b. Menyiapkan data realisasi produksi per bulan dan rekap produksi per sumber bisnis masing-masing daerah.

(27)

c. Membantu penyediaan data-data produksi serta membuat laporan secara berkala mingguan dan bulanan.

d. Menyiapkan data-data dan dokumen terkait untuk mengevaluasi terhadap produksi serta menganalisa semua permasalahan yang terjadi.

3. Underwriter dan Klaim Tugasnya adalah :

a. Terima form pengajuan asuransi dan dokumen pendukung.

Penerima form pengajuan asuransi (SPPA) dan dokumen pendukung dari Bagian Pemasaran Syariah Medan Setiap hari.

b. Menganalisa form pengajuan asuransi dan dokumen pendukung.

Melakukan pengecekan atas form pengajuan asuransi (SPA) seperti kecukupan kontribusi/premi, nilai pertanggung, jangka waktu pertanggungan, spesifikasi objek yang akan di asuransikan (merek, type, tahun pembuatan, nomor mesin, nomor rangka,warna, nomor polis, dll)

c. Registrasi Akseptasi.

Apabila form pengajuan asuransi (SPPA) telah memenuhi persyaratan/bisa dilakukan penutupan asuransi, maka form pengajuan asuransi (SPPA) tersebut diregister terlebih dahulu setiap hari.

d. Survey

Apabila objek yang akan diasuransikan tersebut membutuhkan analisa/pengecekan lebih,nilai pertanggungannya signifikan besar,atau

(28)

18

adanya ketidakjelasan/kurangnya informasi yang material atas objek yang akan dipertanggungkan maka perlu dilakukan survey resiko atas objek yang di pertanggungkan Per Case dengan batas waktu Tentative.

e. Entry ke system (proses polis)

Apabila form pengajuan asuransi (SPPA) telah memenuhi persyaratan / bisa dilakukan penutupan asuransi,maka form pengajuan asuransi (SPPA) tersebut di entry ke sistem setiap hari.

4. Keuangan dan Akuntansi Tugasnya adalah :

a. Menganalisa dan menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Divisi Syariah untuk setiap pengajuan pengeluaran dana yang disampaikan oleh Kantor Cabang Syariah/Unit Layanan Syariah.

b. Menganalisa dan menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Divisi Syariah untuk setiap penempatan dan pencairan investasi baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Syariah/Unit Layanan Syariah.

c. Menjamin dan memastikan bahwa penerimaan dana dapat membiayai kewajiban sesuai dengan cashflow mingguan.

d. Menyiapkan pengajuan cashflows mingguan.

e. Memeriksa setiap voucher pengeluaran dana berdasarkan bukti lampirannya.

(29)

D. Jaringan Usaha

PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Asuransi. PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi,BPD (Bank Pembangunan Daerah),Dapen (Dana Pensiun) dan YKP (Yayasan Kesejahteraan Pegawai).

Adapun kerjasama yang dilakukan oleh PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah dengan perusahaan reasuransi di dalam dan luar negeri adalah sebagai berikut:

1. PT. Reasuransi Internasional Indonesia 2. PT. Reasuransi Nasional Indonesia 3. PT. Tugu Reasuransi Indonesia 4. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 5. PT. Asuransi Jasaraharja Putera 6. PT. Asuransi Ekspor Indonesia

7. PT. Asuransi Tugu Pratama Indonesia.

8. PT. Asuransi Bina Griya Upakara.

9. PT Asuransi Bhakti Bhayangkara.

10. PT. Asuransi Kredit Indonesia.

11. Labuan Re 12. GIC Re 13. ARCH Re 14. Korea Re

(30)

20

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan,butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan,perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidal mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil ynag maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah:

a. Mengembangkan dan melakukan modifikasi produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

b. Meningkatkan kualitas produk asuransi mulai dari pelayanan akseptasi sampai dengan pembayaran ganti rugi.

c. Meningkatkan kerjasama yang lebih harmonis dengan mitra bisnis;serta d. Meningkakan kualitas SDM sejalan dengan perkembangan perusahaan dan

industri pada umumnya.

(31)

F. Rencana Usaha

Dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan perlu adanya Rencana Usaha yang harus dilaksanakan antara lain:

a. Meningkatkan kerja sama yang lebih harmonis terhadap mitra bisnis baik captive marketmaupun non captive market.

b. Melakukan pengembangan dan perluasan jaringan kantor operasional serta meningkatkan status kantor operasional.

c. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan atas produk asuransi non PA Kreasi / Asuransi Kredit mulai dari pelayanan Akseptasi sampai dengan pelayanan pembayaran ganti rugi/klaim (service excellent) terhadap mitra bisnis.

d. Melakukan evaluasi atas produk-produk yang telah ada dan melakukan inovasi/modifikasi atau produk tersebut agar memiliki nilai lebih dan nilai saing yang lebih baik dibandigkan dengan produk asuransi dari perusahaan lain.

e. Melakukan promosi secara efektif di seluruh wilayah Indonesia.

(32)

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA SYARIAH

MEDAN

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut (IAPI ,2011:319) “Pengendalian Internal dalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.

(Mulyadi,2013:163), “sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, peniliti dapat menarik kesimpulan bahwa pengendalian internal adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh manajemen, dewan komisaris atau entitas lainnya yang memiliki tujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, keandalan data akuntansi dan efektifitas dan efisiensi operasi,serta dipatuhinya kebijakan manajemen.

(33)

B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya (Mulyadi, 2008:164).

Unsur unsur diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang uuntuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat bergantung kepada manusia yang melaksanakannya (mulyadi,2008:164)

Semua aktivitas yang berjalan dalam organisasi suatu Perusahaan diarahkan untuk menjamin kelangsungan dan adanya koordinasi yang baik dari masing-masing bagian. Dengan adanya pengendalian intern yang cukup memadai

(34)

24

diharapkan dapat mencegah dan menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan dalam sistem penggajian. PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan melakukan pengendalian intern terhadap sistem penggajian, antara lain:

 Setiap fungsi pembuatan daftar gaji pegawai harus terpisah dengan fungsi

penerimaan pegawai dan juga fungsi pencatat waktu hadir. Dimana ketiga fungsi ini bekerja sendiri dan melakukan tugasnya masing-masing.

 Pengendalian Intern terhadap sistem penggajian pada PT. Asuransi

Bangun Askrida Syariah Medan dengan adanya pemisahan antara fungsi penggajian dengan fungsi akuntansi. Hal ini dilakukan agar penerimaan gaji dari fungsi pembuatan daftar gaji tidak disalah gunakan karena adanya pemisahan fungsi tersebut.

 Pada setiap akhir bulan dari masing-masing fungsi menyusun laporan

sebagai pertanggung jawaban atas fungsinya untuk dilaporkan kepada atasan.

C. Tujuan Pengendalian Internal

Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan, sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Mardi (2011:59) tujuan dari pengendalian internal,yaitu:

1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan;

2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi;

3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan; dan

4. Membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

(35)

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya syarat tertentu yangdigunakan sebagai unsur pendukung agar pengendalian internal dapatditerapkan dengan baik.

Menurut Mulyadi (2013:163), tujuan sistem pengendalian internadalah:

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

(Arens,2008:370), biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif:

a) Reliabilitas pelaporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan bagi para investor, kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik tanggung jawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum(GAAP). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.

b) Efisiensi dan efektivitas operasi

Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan non keuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

c) Ketaatan pada hukum dan peraturan

Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk memenuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil.

Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengendalian internal meliputi

(36)

26

1) Pengendalian akuntansi adalah pengendalian meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya catatan akuntansi, umumnya meliputi pemisahan fungsi, pemeriksaan penyimpangan dalam pencatatan, serta pengawasan fisik atas kekayaan.

2) Pengendalian administrasi adalah pengendalian meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan, pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan akuntansi misalnya analisa statistik, studi waktu dan gerak, program pengendalian karyawan, dan pengendalian mutu.(Arens,2008:370)

D. Prinsip-Prinsip Sistem Pengendalian Intern

Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem harus memenuhi enam prinsip dasar pengendalian intern yang meliputi (Bambang, 1999:130) :

1. Pemisahan fungsi

Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan pengawasan segera atas kesalahan atau ketidaberesan.Adanya pemisahan fungsi untuk dapat mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas.

2. Prosedur pemberian wewenang

Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh orang yang berwenang.

3. Prosedur dokumentasi

Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi yang efektif.Dokumentasi memberikan dasar penetapan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi.

4. Prosedur dan pencatatan akuntansi

Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatan-catatan akuntansi yang teliti secara cepat dan data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat waktu.

5. Pengawasan fisik

Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan pencapaian transaksi.

(37)

Menyangkut perbandingan antara catatan aset dengan aset yang betul-betul ada, menyelenggarakan rekening-rekening kontrol dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan.Ini bertujuan untuk mengadakan pengawasan kebenaran data.

E. Pengertian Gaji dan Upah

Apapun akan dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan peusahaan yaitu mendapatkan laba semaksimalkan mungkin. Oleh karena itu perusahaan harus memaksimalkan cara yaitu dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yaitu terampi; dan cerdas dibidangnya masing-masing. Untuk itu pimpinan harus berusaha mempengaruhi karyawan agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Selain satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang yaitu sesuai dengan kemampuan perusahaan. Balas jasa yang bisa diterima disebut sebagai gaji dan upah,pembayaran gaji dan upah meruapakan masalah yang mempengaruhi hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pegawai.

Didalam masyarakat masih banyak yang belum membedakan antara istilah gaji dan upah,hal ini disebabkan karena kedua istilah ini merupakan bentuk jasa yang diberikan oleh atasan kepada karyawan atas pekerjaannya. Berikut ini peneliti akan mengembangakan beberapa pengertian gaji dan upah menurut para ahli,

(38)

28

(Mulyadi,2013:373) Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, dan dibayarkan secara tetap per bulan.Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda.Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau malahan per jam.Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya sebulan.

Untuk menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah (wage) dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, baik terlibat langsung maupun tidak langsung.

Dalam hal ini PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan hanya memberlakukan pembayaran gaji pada karyawannya. PT Asuransi Bangun Askrida tidak memberikan pembayaran upah,hal ini disebabkan karena pembayaran penghasilan (gaji) kepada karyawan didasarkan pada tingkatan yang telah ditetapkan tidak didasarkan atas jam kerja. Walaupun pada PT. Asuransi Bangun Askrida Medan ada pekerja sebagai cleaning servicedan security,pembayaran balas jasa terhadap pekerja tersebut tidak disebut dengan upah melainkan gaji.

Hal ini dikarenakan semua karyawan PT. Asuransi Bangun Askrida

(39)

karyawan terhadap tabel tarif tingkatan yang ada.Jadi pembayaran gaji terhadap karyawan adalah tetap tiap bulan selama tingkatan karyawan tersebut tidak naik peringkat ke tingkatan selanjutnya.

F. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut (Sugiyarso,2005:97),unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera dibawah ini:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan telah menetapkan output standar yang harus diselesaikan sebanyak 20 unit/hari, maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebhi jam kerjanya maka akan ada tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultsi dengan pemerintah dan serikat kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti: hiburan, pelayanan kesehatan, dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

(40)

30

Unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.

Latar belakang mengenai unsur-unsur tersebut yaitu:

1. Perusahaan yang ingin mendorong prestasi kerja dan produktivitas karyawannya harus memperbesar jumlah unsur-unsur tersebut yang pemberiannya dikaitkan sepenuhnya dengan prestasi kerja individu, kinerja dan produktivitas perusahaan. Sebaliknya perusahaan harus memperkecil jumlah unsur-unsur tersebut kecuali yang sifatnya

“normatif”.

2. Agar pimpinan perusahaan dan terutama pimpinan bagian sumber daya manusia mengetahui dengan pasti apa saja unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas. Hal ini penting karena dalam perundingan pembuatan atau pembaharuan kesepakatan kerja bersama bisa saja pimpinan organisasi pekerja mengklaim bahwa tingkat upah atau gaji karyawan perusahaan tersebut kalah oleh perusahaan lain yang sejenis.(Ruky,2007:10)

Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.

Adapun unsur-unsur gaji dan upah PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah adalah sebagai berikut:

1. Gaji Pokok,gaji yang dibayarkan sesuai kontrol kerja yang wajib

(41)

berdasarkan daftar gaji bulanan. Daftar gaji bulanan ini disusun menurut pangkat atau golongan dan jabatan.

2. Tunjangan Keluarga,tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang bersitri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Tunjangan kemahalan,tambahan gaji yang diberikan kepada karyawan sebagai bantuan untuk kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.

4. Tunjangan jabatan,tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.

5. Tunjangan Profesi & Keahlian,tunjangan yang diberikan kepada karyawan telah mempunyai sertifikasi atau gelar profesi.

6. Tunjangan Pajak PPh21,subsidi pajak dari perusahaan kepada karyawan untuk pembayaran Pajak PPh 21

7. Uang Makan,tambahan gaji yang diberikan kepada karyawan untuk uang makan selama jam kerja.

8. Potongan gaji,penghasilan yang akan diterima oleh karyawan adalah penghasilan bersih yang diperoleh dari penghasilan kotor dikurangi potongan terhadap gaji dan upah.

Potongan gaji dan upah pada PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan,yaitu:

a. BPJS b. Pensiun c. Askes YKP d. Koperasi

(42)

32

e. Pinjaman lainnya f. Pajak PPh 21

Berdasarkan unsur-unsur gaji PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan yang telah diuraikan diatas maka perhitungan penghasilan tetap bulannya yaitu:

PENDAPATAN POTONGAN

Gaji Pokok Xx BPJS xx

Tunjangan Keluarga Xx Pensiun xx

Tunjangan Kemahalan Xx Askes YKP xx

Tunjangan Jabtan Xx Koperasi xx

Tunjangan Profesi Xx Xx

Tunjangan Penyesuian Xx Pinjaman Lain Xx

Rapelan Xx Pajak PPh 21 Xx

JUMLAH Xx

Tunj. Pajak PPh 21 Xx

JUMLAH Xx Uang Makan Xx

JUMLAH DITERIMA Xx

Gambar 3.1 Perhitungan Slip Gaji

Sumber : PT Asuransi Bangun Askrida Syariah Medan

(43)

G. Dokumen Yang Digunakan Dalam Penggajian

Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantuk hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksakan.

Dokumen ini terdiri dari:

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lainnya.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar Gaji dan Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dukurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain-lain.

5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.

7. Amplop Gaji dan Upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah.

8. Bukti Dan Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkann informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. (Mulyadi, 2008:319)

(44)

34

Penerapan pengendalian internal gaji pada PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah tidak mengalami kesulitan,karena sistem yang dibuat perusahaan sangat membantu perusahaan dalam meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan pembayaran gaji dan upah.

Ada beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT.

Asuransi Bangun Askrida Syariah ini,yaitu:

1) Daftar Gaji

Daftar gaji digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini berisikan tingkatan pegawai, jabatan, besarnya gaji yang diterima, potongan-potongan sehingga diperoleh total gaji bersih yang akan dibayarkan kepada pegawai.

2) Giro

Bagian keuangan mengeluarkan giro yang berisikan gaji pegawai yang kemudian dikirim ke bank. Bank akan mentransfer gaji ke rekening masing-masing pegawai.

3) Slip Gaji

Merupakan dokumen dari kantor pusat yang isinya adalah jumlah gaji yang diterima pegawai dan kemudian diberikan kepada pegawai.

(45)

H. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Gaji Dan Upah

Pada dasarnya sistem penggajian diberikan pada karyawan Perusahaan yang bersifat tetap.Jadi karyawan tersebut bekerja secara terus menerus dan melakukan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenang yang di berikan kepada mereka.Menurut (Mulyadi ,2008 : 373),Dalam hal sistem gaji Perusahaan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:

Sistem gaji terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pembuatan daftar gaji 3. Prosedur distribusi biaya gaji

4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 5. Prosedur pembayarab gaji

Sistem upah terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pencatatan waktu kerja 3. Prosedur pembuatan daftar upah 4. Prosedur distribusi biaya upah 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 6. Prosedur pembayaran upah

Jaringan prosedur yang membentuk sistem gaji dan upah dapat diuraikan sebagai berikut (Mulyadi ,2008 : 373):

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujaun untuk mencatata waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa,yang karyawan harus menandatangannya setiap hadir dan upang dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa Clock card) yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan,daftar hadir

(46)

36

penuh,atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur (overtime),sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur (yang berakhir ini umumnya bertarif di atas tarif gaji biasa).

2. Prosedur pencatatan waktu kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir di perusahaan selama 7 jam dalam suatu hasil kerja,jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demiikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.

3. Prosedur pembuatan daftar gai dan upah

Dalam prosedur ini,fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,kenaikan pangkat,pemberhentian karyawan,penurunan pangkat,daftar gaji bulan sebelumnya,dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak,informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah.

4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah

Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah,biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

5. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas

(47)

perusahaan banyak,pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembaran gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.

Jaringan prosedur yang dilakukan oleh PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Pada PT. Asuransi Bangun Askrida Syariah,sistem absen pegawai telah menggunakan sistem komputer dan online,jadi pegawai hanya perlu scan jari dan selanjutnya komputer akan otomatis memproses waktu masuk,waktu keluar dan jumlah hari kerja karyawan dan langsung terhubung ke kantor pusat. Kantor pusat melakukan penghitungann gaji sesuai kehadiran.

2. Prosedur pembuatan daftar gaji

Daftar gaji dibuat langsung di kantor pusat ASKRIDA,semua tarif gaji pegawai,tunjangan-tunjangan dan potongan ditentukan oleh kantor pusat. Kantor pusat akan memberikan data daftar gaji kepada ASKRIDA Medan.

3. Prosedur pembayaran gaji

Bagian Sumber Daya Manusia dan Administrasi di kantor pusat melakukan verifikasi pembayaran gaji kepada bagian Sumber Daya Manusia dan Administrasi di daerah (medan), kemudian diserahkan ke bagian keuangan.

Bagian keuangan mengeluarkan giro yang berisikan gaji karyawan yang kemudian dikirim ke bank. Bank akan mentransfer gaji ke rekening masing-masing pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan teknik SLAM ( Simultaneous Localization dan Mapping) maka lingkungan dari kandang akan dipetakan ke dalam bentuk 3D, sehingga pengunjung dapat

Decreasing apparent returns to in- creasing external inputs may occur where a certain output level is obtained without any initial external inputs, even where the marginal efficiency

ALAMAT :Jalan Tentara Pelajar No. IKM : Indek Kepuasan Masyaratat Dr. **) : IKM Unit Pelayanan x

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

Terkait dengan kedua tantangan tersebut, Perpustakaan Nasional RI (PERPUSNAS) seharusnya dapat memainkan peran strategis. Pertama, bagaimana meningkatkan kesadaran seluruh

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan dan kesadaran ruang lingkup Pengantar Ilmu Sosial yang tinggi, mampu bertindak

Action Research adalah riset yang dilakukan oleh dosen itu sendiri pada..

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup 108 C3.. Pemetaan Topografi dan Pemetaan Geologi