• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI SELVIA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI SELVIA NIM"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI. TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh. SELVIA NIM. 170403003. DE PARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S. T E K N I K. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2021. No. Dok.: FM-GKM-S1TI-FT-6-06-04; Tgl. Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1.

(2)

(3)

(4) PERNYATAAN ORISINALITAS. JUDUL. :. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI. ASPEK. PENDIDIKAN,. MARKETING. DAN. ORGANISASI. Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.. Medan, 29 Juli 2021. SELVIA NIM : 170403003.

(5) KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas Berkah dan Rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Sarjana ini dengan baik. Tugas sarjana merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (Strata Satu Teknik Industri) di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini berjudul DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI. Besar harapan penulis dalam penyusunan Tugas Sarjana ini untuk dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Sarjana ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut. Oleh karena itu penulis menerima secara terbuka setiap kritik atau saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan Tugas Sarjana ini melalui email silaenselvia@gmail.com. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Sarjana ini membawa manfaat dan berguna bagi pembaca.. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. PENULIS. MEDAN, 29 JULI 2021. SELVIA.

(6) UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan kekuatan bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis, banyak menerima bimbingan, bantuan doa serta motivasi dari berbagai pihak baik bersifat moral maupun material. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.. Ibu Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, MT., IPM., selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.. 2.. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE selaku Koordinator Tugas Akhir dan Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, memberikan masukan, memberikan ilmu, dan memberikan saran dalam penyelesaian laporan Tugas Sarjana... 3.. Seluruh Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sebagai bekal dalam penulisan laporan Tugas Sarjana ini.. 4.. Seluruh Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi selama kegiatan perkuliahan dan penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.. 5.. Ibu tercinta yang selama ini telah membantu penulis dalam bentuk moril, perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya.

(7) mengalir demi kelancaran dan kesuksesan penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini. 6.. Saudara Penulis Diana, Zuliani, Yuni, Zulkipli, Budi, Darwin, Haidir, Timbul, Jufri, Sarah, Lisa dan Mila yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, kritik dan saran yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis dapat lebih berani dan semangat dalam menghadapi masalah-masalah selama perjalanan kehidupan penulis.. 7.. Sahabat “Syalala” yang telah menemani, memberikan semangat, saran, motivasi, doa serta hiburan selama masa perkuliahan penulis yang terdiri dari Ayu, Yuni, Intan dan Dinda.. 8.. Muhammad Fauzi Wijaya yang selalu membantu penulis dalam motivasi dan semangat selama pengerjaan laporan Tugas Sarjana.. 9.. Sahabat-sahabat penulis di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU khususnya teman-teman angkatan 2017 “ATLANTIS” yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian Laporan Tugas Sarjana ini.. 10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu..

(8) ABSTRAK Teknologi yang semula merupakan suatu pilihan, kini sudah menjadi suatu kebutuhan. Kemajuan teknologi yang semula untuk memudahkan manusia kini menimbulkan dampak yang negatif, yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan silaturrahmi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah fenomena perubahan revolusi industri memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Penelitian dilakukan dengan studi literatur berdasarkan jurnal-jurnal bereputasi tahun 2011-2020 yang diperoleh dari google scholar dan science direct berdasarkan 3 aspek yaitu perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing, dan perubahan kinerja dalam organisasi. Hasil yang didapat bahwa dalam bidang pendidikan terdapat 41% dampak positif berupa kemajuan ilmu pengetahuan, mendapatkaan informasi dengan cepat, proses belajar mengajar lebih mudah, dan 59% dampak negatif berupa lunturnya rasa kebersamaan, terjadinya perbedaan sosial, individualistik, menurunnya moral. Dalam bidang marketing terdapat 78% dampak positif berupa biaya dan waktu lebih rendah, lebih produktif, dapat memasarkan produk dengan cepat, menjangkau seluruh dunia, pekerjaan lebih efektif dan efisien, permintaan pasar meningkat dan 22% dampak negatif berupa timbulnya kekhawatiran konsumen atas kualitas produk yang dibeli. Dalam bidang organisasi terdapat 71% dampak positif berupa Informasi disampaikan dengan cepat, laporan kerja dapat diselesaikan dengan mudah, SDM berkualitas, produktif, dan 29% dampak negatif berupa lunturnya rasa persaudaraan, hilangnya kebersamaan, lalai terhadap pekerjaan. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat menggunakan teknologi dengan cara dan waktu yang tepat, tidak menjadikan teknologi sebagai media satu-satunya dalam pembelajaran, perbanyak membaca buku yang bersifat religi, dan pembentukan polisi internet untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi. Kata Kunci : Teknologi, Pendidikan, Marketing, Organisasi, Dampak Positif, Dampak Negatif, Literature Review..

(9) DAFTAR ISI. BAB. I. II. HALAMAN LEMBAR JUDUL ..................................................................... i. LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... ii. KATA PENGANTAR ............................................................... iii. UCAPAN TERIMA KASIH .................................................... iv. ABSTRAK .................................................................................. vi. DAFTAR ISI .............................................................................. vii. DAFTAR TABEL ..................................................................... xiii. DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv. PENDAHULUAN ...................................................................... I-1. 1.1. Latar Belakang .................................................................. I-1. 1.2. Perumusan Masalah ........................................................... I-12. 1.3. Tujuan Pelatihan ................................................................ I-12. 1.4. Manfaat Pelatihan .............................................................. I-13. 1.5. Asumsi dan Batasan Masalah ............................................. I-13. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... II-1. 2.1. Revolusi Industri ................................................................ II-1. 2.1.1. Perkembangan Teknologi pada Era Revolusi Industri ................................................................... II-2.

(10) DAFTAR ISI (LANJUTAN). BAB. HALAMAN 2.2. Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan ............... II-5. 2.2.1. Perubahan ............................................................... II-5. 2.2.2. Perubahan Sosial .................................................... II-7. 2.2.3. Pendidikan ............................................................. II-10. 2.2.3.1.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 1.0. .............................................................. II-12. 2.2.3.2.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 2.0. .............................................................. II-13. 2.2.3.3.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 3.0. .............................................................. II-14. 2.2.3.4.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 4.0. .............................................................. II-15. 2.2.4.Dampak Perubahan Sosial T e r h a d a p Pendidikan .............................................................. II-16. 2.3. Marketing ........................................................................... II-18. 2.3.1. Marketing Pada Era Revolusi Industri 1.0. ............ II-21. 2.3.2. Marketing Pada Era Revolusi Industri 2.0. ............ II-22. 2.3.3. Marketing Pada Era Revolusi Industri 3.0. ............ II-23. 2.3.4. Marketing Pada Era Revolusi Industri 4.0. ............ II-24. viii.

(11) DAFTAR ISI (LANJUTAN). BAB. HALAMAN 2.3.4.1.Digital Marketing ......................................... II-24. 2.3.4.2.Internet .......................................................... II-25. 2.3.4.3.Media Sosial ................................................. II-26. 2.3.4.4.Macam-Macam Media Sosial ....................... II-26. 2.4. Perubahan Organisasi ......................................................... II-27. 2.4.1. Manusia .................................................................. II-27. 2.4.2. Perubahan Organisasi ............................................. II-28. 2.4.2.1.Organisasi. Pada. Era. Revolusi. Industri 1.0. ............................................. 2.4.2.2.Organisasi. Pada. Era. Revolusi. Industri 2.0. ............................................. 2.4.2.3.Organisasi. Pada. Era. Pada. Era. II-31. Revolusi. Industri 3.0. ............................................. 2.4.2.4.Organisasi. II-30. II-31. Revolusi. Industri 4.0. .............................................. II-32. 2.4.3. Teknologi ............................................................... II-33. 2.4.4. Janji Teknologi ....................................................... II-34. 2.4.5. Hubungan Manusia dan Teknologi ........................ II-37. ix.

(12) DAFTAR ISI (LANJUTAN). BAB. III. IV. HALAMAN 2.5. Dampak Positif dan Negatif Teknologi .............................. II-37. 2.6. Tinjauan Literatur .............................................................. II-40. 2.6.1. Komponen Penelitian Studi Literatur ..................... II-41. 2.7. Kerangka Teoritis ............................................................... II-42. METODE PENELITIAN ......................................................... III-1. 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. III-1. 3.2. Setting Penelitian ................................................................ III-1. 3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. III-2. 3.4. Sumber Data ....................................................................... III-3. 3.5. Analisis ............................................................................... III-3. 3.6. Kesimpulan dan Saran ........................................................ III-4. 3.7. Tahapan Penelitian ............................................................. III-4. PEMBAHASAN ........................................................................ IV-1. 4.1. Pembahasan ........................................................................ IV-1. 4.1.1. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan ...................................... x. IV-1.

(13) DAFTAR ISI (LANJUTAN). BAB. HALAMAN 4.1.2. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing ....................................... IV-18. 4.1.3. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi ............................................................... V. PENGARUH. POSITIF. DAN. NEGATIF. IV-27. AKIBAT. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI .................................... V-1. 5.1. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari. Apek Perubahan Sosial Dalam Bidang. Pendidikan .......................................................................... V-1. 5.2. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Apek Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing ............................................................... V-4. 5.3. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari. Apek Perubahan Kinerja Dalam. Organisasi ........................................................................... xi. V-6.

(14) DAFTAR ISI (LANJUTAN). BAB 5.4.. VI. HALAMAN Solusi. Mengurangi. Dampak. Negatif. Penggunaan. Teknologi ........................................................................... V-8. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. VI-1. 6.1. Kesimpulan......................................................................... VI-1. 6.2. Saran ................................................................................... VI-2. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. xii.

(15) DAFTAR TABEL. TABEL. HALAMAN. 1.1. Negara Terhebat di Dunia Dengan Penguasaan Teknologi Tinggi ...................................................................................... I-4. 1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi ................... I-8. 2.1. Tahapan Perkembangan Strategi Marketing ........................... II-19. 4.1. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Teknologi Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan............................................................................... IV-15. 4.2. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Cara kerja Dalam Bidang Marketing ................................................................................ IV-25. 4.3. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Organisasi ............................ IV-34. 5.1. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan .................................................................. V-2. 5.2. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing ................................................................... V-5.

(16) DAFTAR TABEL (Lanjutan). TABEL. HALAMAN. 5.3. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi ... xiv. V-7.

(17) DAFTAR GAMBAR. GAMBAR. HALAMAN. 1.1.. Tahapan Revolusi Industri ................................................. I-2. 1.2.. Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Provinsi .................... I-5. 1.3.. Jumlah Jurnal...................................................................... I-7. 1.4.. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan .......................................................... 1.5.. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Marketing ........................................................... 1.6.. I-10. I-11. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Organisasi ........................................................... I-11. 2.1.. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial ....................... II-12. 2.2.. Kerangka Teoritis Penelitian .............................................. II-43. 3.1.. Tahapan Proses Penelitian .................................................. III-4. 5.1.. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif Perkembangan. Teknologi. Dilihat. Dari. Perubahan. Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan ................... 5.2.. V-4. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing .................................. V-6.

(18) DAFTAR GAMBAR (Lanjutan). GAMBAR 5.3.. HALAMAN Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif Perkembangan. Teknologi. Dilihat. Dari. Perubahan. Kinerja Dalam Organisasi .................................................. xvi. V-8.

(19) BAB I PENDAHULUAN. 1.1.. Latar Belakang Perkembangan. revolusi. industri. saat. ini. mendorong. terjadinya. perkembangan teknologi yang semakin maju. Semakin berkembangnya teknologi ini tentunya berdampak luas terhadap manusia baik secara biologis, psikologis maupun sosial. Revolusi Industri akan mewarnai corak tatanan kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik [1]. Perubahan yang sangat signifikan terjadi pada abad-18, dimana kegiatan ekonomi agraris berubah dengan cepat menuju ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Di zaman ini telah ditemukan mesin uap yang kemudian juga digunakan untuk proses produksi bahan secara masal. Perubahan yang begitu cepat dari ekonomi agraris ke ekonomi industri sering disebut sebagai era revolusi industri 1.0 [2]. Pada tahun 1870, ilmu pengetahuan semakin berkembang yang ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik. Hal ini memberikan perubahan pada sistem industri yang semula hanya menggunakan mesin untuk produksi masal, kini telah diganti dengan menggunakan tenaga listrik dan juga mampu menciptakan ban berjalan, era ini disebut sebagai era revolusi industri 2.0. Hal ini semakin membuat percepatan ekonomi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja manusia.. I-1.

(20) I-2. Revolusi indutri 3.0 atau juga disebut revolusi ketiga dimulai sekitar tahun 1969-1970, dipicu oleh munculnya mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Mulai tahun 2011 perkembangan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang tanpa disadari sudah masuk pada tahap revolusi industri 4.0. Beberapa pendapat ahli tentang revolusi industri 4.0, mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 adalah suatu bentuk transformasi yang komprehensif pada aspek produksi, teknologi digital, internet dengan industri konvensional [3]. Berikut merupakan gambar dari perkembangan revolusi industri [4].. Sumber : Buku Gunawan, Mencari peluang di revolusi industri 4.0.. Gambar 1.1. Tahapan Revolusi Industri. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan.

(21) I-3. ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya dilakukan dengan kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesinmesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia [5]. Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai negara gagal (failed country). Berikut ini 10 negara terhebat di dunia dengan penguasaan teknologi tinggi tahun 2012..

(22) I-4. Tabel 1.1. Negara Terhebat di Dunia Dengan Penguasaan Teknologi Tinggi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. Nama Negara Finlandia Amerika Serikat Jepang Swedia Korea Utara Belanda Inggris Singapura Korea Selatan Australia. Sumber : Jurnal Muhammad Ngafifi, Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Perkembangan teknologi akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam mengelola organisasi, seperti perubahan cara kerja, koordinasi kerja, lokasi dan tata letak kerja (lay-out), sistem administrasi, sistem marketing, bahkan sampai kepada struktur dan pedoman organiasi, yang akhirnya merubah keahlian sumber daya manusia (human capital) dalam bekerja [6]. Perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 menyebabkan hampir segala sesuatu dilakukan serba digital. Salah satu perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 yaitu perkembangan teknologi komunikasi. Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) cenderung mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin lebarnya jarak antara IP-TIK (Indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi) tertinggi dan terendah. Berikut merupakan gambar IP-TIK (Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi) provinsi di Indonesia pada tahun 2019 [7]..

(23) I-5. Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2019. Gambar 1.2. Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Provinsi. Sekarang ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat dihindarkan lagi. Teknologi informasi dan komunikasi yang semula merupakan suatu pilihan, sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan. Muhammad Ngafafi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul kemajuan teknologi dan pola hidup manusia. dalam perspektif sosial. budaya. mengungkapkan bahwa Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang bersumber pada buku, artikel, jurnal, dan dilengkapi dengan hasil survei tentang penggunaan teknologi. Hasil penelitian.

(24) I-6. menunjukkan bahwa terjadi perubahan pola hidup manusia akibat kemajuan teknologi sehingga menjadi lebih pragmatis, hedonis, sekuler, dan melahirkan generasi instan namun juga mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam tingkah laku dan tindakannya. Kemajuan teknologi berwajah ganda karena menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Faudunasokhi Telaumbanua (2019) pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pemasaran Buku di Sumatera Utara mengungkakan bahwa teknologi menjadi salah satu penggerak paling berpengaruh dalam perekonomian dunia, termasuk perekonomian di Indonesia. Teknologi membantu. mengembangkan. sektor-sektor. ekonomi,. misalnya. melalui. pemanfaatan internet untuk jual beli online. Industri perbukuan di Indonesia pun berupaya mengikuti gelombang tersebut. Berbeda dari masa-masa sebelumnya, pada masa industri 4.0, para pelaku industri perbukuan melebarkan sayap ke dunia maya untuk memperluas penjualan. Ferlan Agustinus (2016) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan di STMIK Stikom Bali menjelaskan bahwa perkembangan teknologi saat ini memudahkan karyawan dalam menyelesaikan berbagai proses pekerjaan dan permasalahan. Dengan adanya teknologi informasi terjadi perubahan dalam kehidupan sosial dimana SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi tolak ukur suatu cara kerja yang terjadi saat ini, teknologi memiliki pengaruh terhadap budaya organisasi. Sumber daya teknologi yang dikombinasikan dengan sumber daya manusia dan sumber daya bisnis menghasilkan hubungan yang positif antara.

(25) I-7. kinerja teknologi terhadap kinerja para karyawannya, sehingga berdampak positif terhadap kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan jurnal penelitian diatas dapat dilihat perkembangan teknologi sangat berdampak pada bidang pendidikan, marketing dan organisasi. Berikut merupakan grafik jumlah jurnal yang membahas tentang 3 aspek tersebut:. Jumlah Jurnal yang Membahas Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi. Jumlah. 15. 10. 5. 0 Jurnal Pendidikan Jurnal Marketing. Jurnal Organisasi. Gambar 1.3. Jumlah Jurnal. Banyaknya jurnal yang membahas tentang aspek pendidikan, marketing dan organisasi, maka dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji ketiga aspek dari studi literatur tersebut. Berkembangnya teknlogi saat ini disamping menimbulkan banyak kemudahan atau dampak positif ternyata dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan juga memiliki dampak negatif. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sosial bagi pelajar saat ini, dengan berkembangnya media sosial para siswa lebih mementingkan bermain gadget daripada belajar dan mengikuti organisasi. Dalam bidang marketing perkembangan teknologi membawa banyak.

(26) I-8. kemudahan salah satunya perkembangan teknologi komunikasi, dengan banyaknya media sosial saat ini membuat suatu perusahaan memperkenalkan produknya dengan cepat. Dalam bidang organisasi perkembangan teknologi juga menimbulkan dampak yang baik yaitu informasi yang dapat disampaikan dengan cepat, tetapi dengan demikian perkembangan teknologi juga berdampak terhadap kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam suatu organisasi. Dalam upaya memperkuat dugaan permasalahan yang dihadapi terhadap dampak perkembangan teknologi maka dalam penelitian ini peneliti melakukan studi pendahuluan dengan interview terhadap 20 orang melalui pengisian google form. Hasil dari studi pendahuluan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi No 1. 2. 3.. 4.. 5.. 6.. Pertanyaan Pendidikan Pada industri 4.0 saya merasa hubungan sosial saya dengan guru dan teman menurun Dengan berkembangnya teknologi saya merasa hilangnya kebersamaan Saya merasa dengan berkomunikasi melalui media sosial maka tidak perlu ada pertemuan lagi Belajar dengan sistem online saat ini menjadikan hubungan sosial saya dengan teman kelas menjadi lebih jauh Ketika berkumpul dengan teman di era revolusi saat ini kami lebih banyak menghabiskan waktu dengan media sosial kami masing-masing Perkembangan teknologi memberikan dampak negatif yang tinggi terhadap perubahan sosial siswa. Alternatif jawaban SS S N TS STS. Jumlah. 7. 10. 3. 20 Orang. 9. 7. 4. 20 Orang. 3. 9. 8. 20 Orang. 10. 8. 2. 20 Orang. 8. 9. 3. 20 Orang. 7. 12. 1. 20 Orang.

(27) I-9. Tabel 1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi (Lanjutan) No 7. 8. 9.. 10. 11.. 12.. 13. 14. 15. 16.. 17. 18.. Pertanyaan Marketing Dengan perkembangan teknologi sistem penjualan dapat dilakukan dengan cepat Media sosial membuat akses penjualan semakin luas Dengan adanya teknologi internet saya merasa terbantu dalam mempromosikan produk saya Dengan berkembangnya teknologi saat ini Pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien Dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat saya khawatir karena banyaknya online shop penipuan Pemasaran secara online membuat konsumen merasa khawatir produk yang datang tidak sesuai dengan harapan Organisasi Dengan berkembangnya teknologi gerak dari organisasi menjadi lebih cepat Teknologi saat ini membuat komunikasi organisasi tanpa batas Kemajuan teknologi menciptakan SDM yang berkualitas Kemajuan teknologi memberikan dampak positif yang tinggi terhadap perubahan organisasi Dengan berkembanganya teknologi informasi dapat disampaikan dengan cepat Dengan kemajuan teknologi membuat rasa kebersamaan organisasi menurun. SS. Alternatif jawaban S N TS STS. Jumlah. 10. 9. 1. 20 Orang. 11. 8. 2. 20 Orang. 11. 8. 1. 20 Orang. 6. 10. 4. 20 Orang. 6. 10. 3. 6. 9. 5. 6. 9. 5. 9. 6. 5. 4. 6. 8. 4. 8. 8. 9. 11. 7. 9. 1. 20 Orang. 20 Orang. 20 Orang 20 Orang 2. 20 Orang 20 Orang 20 Orang. 4. Sumber : Hasil Survei dan Pengisian Goggle Form. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan telihat bahwa banyaknya responden yang mengatakan bahwa tingginya dampak negatif dari perubahan kehidupan sosial dalam pendidikan yang terjadi saat ini. Hal ini dapat dilihat dari. 20 Orang.

(28) I-10. banyaknya jawaban Sangat Setuju (SS) bahwa perkembangan teknologi sangat berdampak dan menciptakan perubahan dalam kehidupan sosial dunia pendidikan. Berikut merupakan grafik perbandingan jawaban dari studi pendahuluan dampak perkembangan teknologi terhadap perubahan kehidupan sosial dalam pendidikan yaitu :. Jumlah Responden. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap Pendidikan 14 12 10 8 6 4 2 0. SS S N TS STS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jumlah Pertanyaan Gambar 1.4. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada aspek marketing terlihat bahwa banyaknya responden yang menjawab bahwa perkembangan teknologi membawa dampak yang baik atau positif terhadap perubahan sistem distribusi dalam marketing. Berikut merupakan grafik perbandingan jawaban dari studi pendahuluan dampak perkembangan teknologi terhadap perubahan sistem distribusi dalam marketing yaitu :.

(29) I-11. Jumlah Responden. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap Marketing 12 10 8 6 4 2 0. SS S N TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. STS. Jumlah Pertanyaan Gambar 1.5. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Marketing Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada aspek organisasi terlihat bahwa banyaknya responden yang Sangat Setuju bahwa terjadi dampak perubahan dari perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. Berikut merupakan grafik perbandingan jawaban dari studi pendahuluan dampak perkembangan teknologi terhadap perubahan organisasi yaitu :. Jumlah Responden. Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Organisasi 12 10 8 6 4 2 0. SS S N TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. STS. Jumlah Pertanyaan. Gambar 1.6. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Organisasi.

(30) I-12. Berdasarkan tabel 1.2. disimpulkan bahwa dari 3 aspek yang diteliti dalam studi pendahuluan perkembangan teknologi memiliki dampak bagi kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Kemajuan teknologi yang semula untuk memudahkan manusia kini menimbulkan dampak yang negatif, yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan silaturrahmi. Contohnya penemuan televisi, komputer, internet, dan handphone telah mengakibatkan kita terlena dengan dunia layar [5]. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “Dampak Perkembangan Teknologi di Tinaju Dari Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi”.. 1.2.. Perumusan Masalah Kemajuan teknologi yang semula untuk memudahkan manusia kini. menimbulkan. dampak. yang. negatif,. yakni. lunturnya. rasa. solidaritas,. kebersamaan, dan silaturrahmi. Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan saat ini maka dilakukan kajian-kajian dengan studi literatur untuk mengetahui apakah perkembangan teknologi itu disamping memberikan kemudahan juga menimbulkan dampak yang negatif.. 1.3.. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah. fenomena perubahan revolusi industri memberikan dampak terhadap kehidupan manusia berdasarkan review studi literatur..

(31) I-13. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi akibat perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing, dan perubahan kinerja dalam organisasi.. 1.4.. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :. 1.. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan untuk dapat berfikir kritis dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah untuk kedepannya. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi seluruh pembaca tentang dampak perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini terhadap perubahan kehidupan manusia.. 2.. Manfaat Aplikasi Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan studi literatur perpustakaan dan sebagai bahan referensi untuk melanjutkan penelitian kedepannya.. 1.5.. Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. 1.. Data penelitian ini menggunakan hasil dari studi literatur dan telah merepresentasikan dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi..

(32) I-14. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.. Penelitian dilakukan dengan melihat 3 aspek, yaitu perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi.. 2.. Penelitian dilakukan hanya dengan melihat dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi.. 3.. Jurnal yang digunakan pada pembahasan adalah jurnal bereputasi yang diperoleh dari internet meliputi google scholar dan science direct dengan membatasi tahun dari 2011-2020..

(33) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1.1.. Revolusi Industri Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung. secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Sedangkan Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai [8]. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin [9]. Perubahan teknologi yang sangat cepat mengubah hampir semua bidang kehidupan, pekerjaan, dan interaksi manusia. Setiap perubahan teknologi yang terjadi akan merubah kehidupan sosial, cara kerja, dan organisasi. Maka dalam penelitian ini akan dilihat dampak teknologi dilihat dari perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi akibat dari perkembangan teknologi yang semakin maju.. II-1.

(34) II-2. 1.1.1. Perkembangan Teknologi Pada Era Revolusi Industri Revolusi industri terjadi pertama kali di Inggris yang merupakan revolusi ekonomi. Corak perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi industri. Pada saat itu cara membuat barang masih dilakukan dengan konvensional yaitu mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di rumah-rumah. Berikut merupakan perkembangan revolusi industri [10]: 1.. Revolusi Industri 1.0 Revolusi industri merupakan suatu perubahan besar yang mengubah. kehidupan manusia. Revolusi industri pertama terjadi pada abad ke-18, pada era ini ditemukan mesin uap yang kemudian juga digunakan untuk proses produksi bahan secara masal. Mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin. Dengan terjadinya revolusi industri, lapangan kerja di sektor manufaktur mulai meningkat sehingga penghasilan dan taraf hidup kehidupan masyarakat berangsur membaik. Berikut merupakan beberapa sektor industri yang mengawali terjadinya revolusi industri 1.0 yaitu : a.. Industri tekstil Inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini diawali dengan pembuatan mekanisasi mesin pintal. Mesin pintal merupakan temuan inovasi yang mengubah corak sektor industri tekstil..

(35) II-3. Produksi tekstil yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia berubah menggunakan tenaga mesin yang tentu bisa lebih efisien dan efektif. b.. Industri besi dan baja Penemuan inovasi produksi membuat proses pembuatan besi dan baja menjadi lebih murah. Biaya proses pembuatan besi dan baja yang murah merupakan tonggak sejarah berkembangnya industri permesinan dan transportasi.. c.. Industri transfortasi Sebelum revolusi industri barang-barang hasil produksi diangkut dengan menggunakan tenaga hewan. Namun setelah ditemukannya mesin uap dan kapal uap proses pengiriman barang produksi ke lokasi yang jauh bisa menggunakan kapal laut dan kereta api.. 2.. Revolusi Industri 2.0 Revolusi industri 2.0 terjadi pada abad ke-20 ditandai dengan penemuan. tenaga listrik, hal ini memberikan perubahan pada sistem industri yang semula hanya menggunakan mesin untuk produksi masal, kini telah diganti dengan menggunakan tenaga listrik dan juga mampu menciptakan ban berjalan, hal ini semakin membuat percepatan ekonomi dan mulai terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja manusia. Berikut merupakan beberapa kemajuan pada revolusi 2.0 yaitu : a.. Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi, batu bara sebagai sumber bahan bakar baru..

(36) II-4. b.. Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC dan DC yang bisa difungsikan untuk pembuatan motor listrik (elektrifikasi).. c.. Inovasi baru produksi besi dan baja dalam skala besar.. d.. Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi massal.. e.. Meluasnya pemakaian mesin industri untuk manufaktur.. f.. Penggunaan teknologi listrik yang diterapkan ke dalam teknologi transportasi dan telekomunikasi merupakan lompatan besar bagi perkembangan di sektor industri.. 3.. Revolusi Industri 3.0 Revolusi industri 3.0 terjadi sekitar tahun 1960-2010 di awali dengan. munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dalam dunia industri yaitu sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah tidak lagi dikendalikan oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh komputer atau lebih dikenal dengan istilah komputerisasi. Banyak penemuanpenemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang memungkinkan untuk melakukan otomatisasi operasional mesin-mesin menggantikan peran operator produksi. Berikut merupakan beberapa kemajuan pada revolusi 3.0 yaitu : a.. Teknologi komputer. b.. Akses internet. c.. Peralatan elektronik smartphone. d.. Inovasi sistem perangkat lunak. e.. Inovasi dan pengembangan sumber energi baru.

(37) II-5. 4.. Revolusi Industri 4.0 Revolusi industri 4.0 terjadi pada tahun 2011 yang ditandai dengan adanya. konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan istilah cyber physical. Perkembangan revolusi industri membawa perubahan yang sangat cepat. Pada era industri 4.0 ini terjadi pergeseran trend inovasi ke arah teknologi digital. Di era revolusi. industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di. semua bidang untuk mencapai produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi rantai pasokan digital ke seluruh unit kerja akan meminimalkan peran manusia sebagai operator.. 1.2.. Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan. 1.2.1.. Perubahan Manajemen Perubahan menurut Holger Nauheimer (2007), dapat. digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara efektif melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih menuju kondisi masa depan yang lebih baik. Manajemen perubahan adalah kontrol yang kuat dari perpindahan sistem dari tahapan pengembangan, selanjutnya dilakukan pengetesan, sampai sistem tersebut dapat digunakan dengan pemahaman yang tepat dari manfaat dan potensi dari masalah-masalah yang tidak diantisipasi tiap tahapannya [11]..

(38) II-6. Hal-hal yang menyebabkan perubahan diantaranya adalah sebagai berikut [12]: 1.. Perubahan. dari. manajemen. tingkat. atas,. perubahan. perusahaan,. penggabungan perusahaan 2.. Kompetisi. 3.. Peraturan. 4.. Tuntutan pengguna. 5.. Kesalahan dari metode bekerja sehari-hari. 6.. Teknologi Keenam penyebab perubahan di atas dapat dikelompokkan menjadi faktor. internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan adalah sebagai berikut: a.. Perubahan dari manajemen. b.. Perubahan prioritas dari manajemen. c.. Masalah internal dalam bekerja. d.. Keluar masuk karyawan sangat tinggi. e.. Kehilangan karyawan-karyawan penting. f.. Produk dan jasa baru. g.. Penerapan teknologi baru. h.. Penggabungan perusahaan. i.. Perubahan perusahaan. Faktor eksternal penyebab perubahan adalah sebagai berikut:. a.. Penjualan meningkat atau menurun. b.. Kompetisi yang sangat ketat, sehingga memerlukan perubahan dalam proses..

(39) II-7. c.. Teknologi baru muncul dan harus digunakan. d.. Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah. e.. Perubahan dari pemilik perusahaan. f.. Rekomendasi dari konsultan untuk melakukan perubahan. 1.2.2.. Perubahan Sosial Perubahan sosial menurut William F. Ogburn adalah perubahan yang. mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur masyarakat. Misalnya dengan timbulnya organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis, terjadi perubahan-perubahan hubungan antara buruh dan majikan, selanjutnya perubahan-perubahan organisasi ekonomi dan politik. Menurut Koenjaraningrat perubahan sosial itu sendiri mencakup nilai-nilai yang bersifat material maupun budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama [13]. Perubahan memiliki aspek yang luas, termasuk di dalamnya yang berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi sosial, lapisan sosial, kekuasaan, wewenang dan interaksi sosial. Ada beberapa hal yang menjadi faktor adanya perubahan sosial yaitu sebagai berikut: 1.. Kontak dengan kebudayaan lain. Kontak langsung maupun tidak. langsung telah mendorong terjadinya. perubahan sosial dan kebudayaan. Seperti contoh pengaruh adanya.

(40) II-8. masyarakat asing didaerah tertentu dan juga adanya internet yang menyebarkan cara kerja kebudayaan asing. 2.. Sistem pendidian formal yang maju. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk adanya perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik. Sumber Daya Manusia (SDM) suatu tempat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena mereka lebih dapat memanfaatkan alam dengan efektif dan efisien.. 3.. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan yang maju. Setiap karya dapat berpotensi untuk memajukan peradaban manusia. Seperti karya atau penemuan telepon. Pada awalnya telepon tidak dianggap oleh masyarakat sebagai karya yang hebat mereka lebih meremehkannya, tapi suatu ketika masyarakat mengetahui fungsi sesungguhnya, maka karya tersebut menjadi sangat dihargai masyarakat. Suatu perbuatan pasti diawali oleh keinginan, keinginan untuk maju membuat kita berkembang kearah yang lebih baik.. 4.. Sistem terbuka lapisan masyarakat. Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi. Soerjono Soekamto (2018) dalam buku sosiologi sebagai pengantar. mengatakan tentang perubahan sosial sebagai suatu variasi dari sebuah cara hidup.

(41) II-9. yang telah ada dan diterima dalam masyarakat, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi (susunan) penduduk, ideology maupun juga karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan teknologi terbaru dalam suatu masyarakat [14]. Adapun arah perubahan sosial budaya, modernisasi dan pembangunan yang akan dituju oleh semua masyarakat bangsa dimanapun adalah meningkatkan kemakmuran yang diinginkan. Hidup di dunia sekarang dan masa depan menuntun penguasaan ilmu dan teknologi. Beberapa arah perubahan sosial antara lain: 1.. Konsumerisme yaitu pandangan hidup yang melihat bahwa lebih baik membeli produk barang dan jasa dari pada membuatnya sendiri.. 2.. Konsumtivismse yaitu mengkonsumsi barang dan jasa yang sebenarnya bukan merupakan keperluan hidupnya.. 3.. Hedonisme merupakan cara hidup bermewah-mewah untuk mengejar prestise atau gengsi tertentu.. 4.. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi akibat adanya ketidakadilan dalam. proses. pembangunan,. misalnya. karena. menekankan. atau. memprioritaskan daerah atau golongan sosial tertentu, 5.. Munculnya berbagai perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, prostitusi dan sebagainya yang disebabkan oleh adanya keinginan untuk menyesuaiakan dengan taraf hidup, namun tidak didukung oleh kemampuan dan keterampilan yang memadai (demonstration effect)..

(42) II-10. 1.2.3.. Pendidikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari. kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya [15]. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikan bangsa itu. Dalam era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat indonesia terutama mengenai pendidikan karakter bangsa [16]. Arus informasi begitu deras masuk dari berbagai macam media, yang mana arus informasi ini tidak ada penyaringannya sehingga semua manusia bisa bebas mengaksesnya tanpa batas usia, seperti media televisi, media massa dan internet. Arus informasi tersebut semakin lama membuat cara pandang dan perilaku masyarakat sedikit demi sedikit berubah meninggalkan perilaku asli leluhur bangsa Indonesia [17]..

(43) II-11. Menurut Sanapiah Faisal (1980) mengatakan bahwa pendidikan itu ada tiga macam yaitu [18]: 1.. Pendidikan formal, di mana pendidikan itu menunjukkan kepada pendidikan persekolahan yang memiliki persyaratan organisasi dan pengolahan yang relatif tetap, lebih formalitas dan lebih terikat legalitas formal administrasi dan biasanya pendidikan itu berjangka panjang dan teratur.. 2.. Pendidikan non formal, di mana pendidikan ini biasanya berjangka pendek, programnya spesifik dan timbul karena keperluan mendesak. Persyaratannya lebih fleksibel dalam sosial dan penggolongannya serta materi pelajaran dan latihan, dibandingkan dengan pendidikan formal, lebih lentur dan singkat, pendidikan ini adalah termasuk kursus-kursus, penataran dan training.. 3.. Pendidikan informal, di mana pendidikannya telah terjadi medan interaksi belajar mengajar, tetapi dari hasil pengalaman, belajar, tidak terorganisasi secara struktural tidak terdapat perpanjangan. Contoh konkrit misalnya: Proses pendidikan yang terjadi sebagai akibat belajar dari fungsi keluarga, media masa, pertunjukan seni atau hiburan, dan sebagainya. Berikut merupakan gambar peran pendidikan terhadap perubahan sosial. yang dapat dilihat pada gambar 2.1..

(44) II-12. Gambar 2.1. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial. 1.2.3.1. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 1.0 Pendidikan di Indonesia dalam sejarah terhitung sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke 17 dan ke 18. Periode itu dikenal dengan periode VOC, dimana pendidikan hanya berlaku untuk kaum inlanders. Pendidikan ini menjadikan agama kristen sebagai fokus utamanya, siswa diajari memahami kitab suci agama kristen dan pendidikan lanjut digunakan untuk mencetak para pengajar dan pastor. Sedangkan untuk kemampuan menulis, berhitung, membaca dan berbicara dalam bahasa melayu dipelajari dipendidikan tradisional. Pada era ini terjadinya perbedaan perlakuan antar agama, sehingga tidak terciptanya harmonisasi manusia..

(45) II-13. 1.2.3.2. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 2.0 Pada tahun 1922 Ki Hadjar dewantara membangun sekolah Taman Siswa. Sekolah itu dibangun untuk mengimplementasikan pemikirannya tentang pendidikan guna mendukung pergerakan nasional dan melahirkan jiwa muda yang terdidik dan cinta tanah air. Sistem pendidikan ini cocok bagi bangsa indonesia karena pendidikan karakter yang dilakukan tanpa adanya paksaan, dimana masyarakat terkenal dengan kehalusan rasa, saling menghormati, jujur, dan sopan dalam tutur kata serta perbuatannya. Selanjutnya Raden Ajeng Kartini muncul dengan pemikirannya tentang emensipasi wanita diabad ke-19. Perempuan pada masa itu dianggap tidak memerlukan pendidikan yang tinggi dikarenakan kegiatannya hanya sebatas dirumah. Sejak adanya perjuangan Kartini perempuan memiliki kesetaraan dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi baik dalam lembaga formal maupun nonformal. Selanjutnya pendidikan pada masa orde lama (1950-1966) dibawah kendali kekuasaan soekarno yang pemerintahan berasaskan sosialisme menjadi rujukan dasar bagaimana pendidikan akan dibentuk dan dijalankan. Pada prinsipnya konsep sosialisme dalam pendidikan merupakan hak semua kelompok masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Pada abad ke-18 dan ke-19 semua institusi pendidikan baik menjadi bagian yang penting dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab. Pada era ini belum ditemukan teknologi media sosial, sehingga kehidupan sosial baik dalam sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat sangat harmonis, pada era ini muncul rasa kebersamaan yang tinggi, sehingga dalam era ini masih sering dilakukan diskusi kelompok antar siswa dalam.

(46) II-14. menyelesaikan tugas sekolah, adanya gotong royong untuk menciptakan kebersamaan dan lingkungan sekolah yang bersih, ketika pulang sekolah para siswa secara bersamaan berjalan kaki menuju rumah masing-masing, dengan demikian tumbuh rasa persaudaraan yang semakin tinggi.. 1.2.3.3. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 3.0 Pada tahun 1969, Pemerintah melalui Departemen pendidikan dan kebudayaan mengumpulkan 100 orang pakar/pemikir pendidikan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan yang tengah terjadi saat itu. Dalam pertemuan tersebut para pakar mengambil kesimpulan bahwa pendidikan ditentukan oleh faktor-faktor luar, seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, serta faktor-faktor intern [19]. Didasarkan pada falsafah negara pancasila untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan sesama manusia sesuai dengan Undang-Undang 1945. Sekitar tahun 1950 pendidikan moral mulai mengalami erosi karena pendidik lebih memprioritaskan pengajaran akademis dibandingkan moral. Pada revolusi ini teknologi dalam media sosial mulai berkembang yaitu munculnya BBM, gmail, youtube, facebook, twitter, instagram, whatsapp, dan lain sebagainya, Pada era ini gadget atau smartphone belum menjadi suatu kebutuhan bagi siswa dan masyarakat, namun dengan munculnya jejaringan sosial.

(47) II-15. tersebut mulai merubah kehidupan sosial siswa. Pada lingkungan sekolah mulai terjadi perbedaan sosial dari segi ekonomi siswa, karena pada masa ini masyarakat atau siswa yang memiliki smartphone dianggap siswa yang memiliki ekonomi yang baik, akibatnya para siswa yang tidak memiliki smartphone merasa malu dan minder dengan temannya. Akibatnya rasa kebersamaan dan harmonissai mulai menurun.. 1.2.3.4. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 4.0 Pada revolusi industri 4.0 menyebabkan segala sesuatu dilakukan dengan teknologi. Pada era ini teknologi gadget atau smartphone sudah menjadi kebutuhan siswa dan masyarakat [20]. Disamping untuk memudahkan setiap pekerjaan pada kenyataanya, semakin pesat arus teknologi justru membuat siswasiswa semakin terlena dan memiliki sikap yang enggan bertanggung jawab, degradasi moral dan meningkatnya kasus kejahatan dikalangan siswa [21]. Dengan adanya aplikasi media sosial yang mempermudah dalam mengakses informasi dan komunikasi mengakibatkan menjamurnya kejahatan di media online. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan nilai dan tantangan bagi pendidik untuk menguatkan karakter moral siswa agar tidak terjerumus dan terlena dengan pesatnya teknologi industri 4.0. Tantangan pada dunia pendidikan adalah penanaman nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan [16]..

(48) II-16. 1.2.4.. Dampak Perubahan Sosial Terhadap Pendidikan Pendidikan ada karena adanya suatu sistem masyarakat yang berperan di. dalamnya, maka pendidikan dan masyarakat itu memiliki hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Oleh sebab itu pendidikan merupakan suatu bantuan yang didalamnya terdapat pengabdian masyarakat sehingga masyarakat itu semakin berkembang dan maju dengan adanya pendidikan, sebab pendidikan adalah sebuah proses pematangan dan pendewasaan masyarakat [22]. Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan dengan mewajibkan pendidikan dasar Sembilan tahun adalah upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan berubahnya pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat digunakan atau dipraktikkan dalam kehidupan nyata, maka perubahan sosial sebagai akibat dari perubahan orientasi pendidikan juga akan terjadi. Jika kita melihat perubahan sosial sebagai cara kerja dari berkembangnya teknologi adalah dengan sangat mudahnya mengakses internet bagi masyarakat yang tidak agamais dapat digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita juga menyaksikan banyak kecurangankecurangan, ketidakjujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan dengan norma agama Islam sebagai pengaruh pada perubahan sosial karenanya sangat diperlukan sistem pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk tidak melakukan perbuatan tersebut. Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial terhadap pendidikan adalah dengan terus dikembangkannya kurikulum yang mampu menjawab tantangan perubahan, juga berpengaruh pada perubahan sistem manajemen pendidikan yang.

(49) II-17. berorientasi pada mutu (quality oriented), yaitu akan peningkatan kualitas pembelajran unggul sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berdampak pada pendidikan, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi ber dampak positif, tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi dunia pendidikan, berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial terhadap pendidikan yaitu : a.. Dampak positif. Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan adalah dapat meningkatkan taraf pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut.. b.. Dampak negatif Sedangkan dampak negative dari suatu teknologi yang begitu pesat yang membuat banyak dampak budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan cara hidup. Siaran televisi dan akses internet yang sudah biasa dilakukan dimana saja, menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk mengantisipasinya, jika tidak siap terhadap perubahan tersebut, maka siapapun akan tergusur, namun jika tidak maka para pegiat pendidikan senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam mengantisipasi perubahan tersebut, dengan menggunakan fasilitas teknologi tersebut. Dampak perubahan sosial yang lainnya terhadap pendidikan adalah. terjadinya. trasformasi. pemikiran. dalam. pendidikan,. seiring. dengan. perubahanperubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, pendidikan juga.

(50) II-18. mengalami perubahan. Hal yang lebih konkrit dari pengaruh perubahan sosial terhadap pendidikan adalah ketika perubahan sosial membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan menuntut mereka akan memenuhi kebutuhan akan hasil teknologi, seperti: komputer/laptop, maka ketika seseorang anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana yang bahannya tersedia lewat internet, maka secara langsung dan jelas berpengaruh dan cara kerja adanya perubahan sosial. Dengan melihat perkembangan lembaga pendidikan yang berorientasi pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sebagai hasil dari berubahnya masyarakat, banyak visi sekolah yang mengedapankan orientasi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga pendidikan yang mengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk menghadapi masa depan. Jelaslah bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak pada pendidikan.. 1.3.. Marketing Pengertian marketing menurut WY. Stanton, marketing adalah sesuatu. yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Sedangkan menurut H. Nistrom, Marketing adalah suatu kegiatan penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Menurut Philip dan duncan marketing yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah.

(51) II-19. yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen. Asosiasi Marketing Amerika Serikat mengartikan marketing sebagai pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen [23]. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa marketing adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, hingga mendistribusikan suatu barang dan jasa sampai ketangan konsumen. Marketing adalah system keseluruhan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial [24]. Berikut merupakan beberapa aspek dalam marketing yaitu [25]: a.. Produk Pada dasarnya produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh produsen pada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya (need and wants). Produk bisa berbentuk barang (sesuatu yang berujud atau tangible), yaitu sesuatu yang berbentuk fisik yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu organisasi atau perusahaan. Disamping itu, produk juga bisa berupa jasa (nonfisik atau intangible). Perlu ditekankan juga bahwa konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants)..

(52) II-20. b.. Harga Harga merupakan unsur yang berbeda dengan unsur lainnya dalam bauran pemasaran. Bila unsur yang lain dalam pemasaran (yaitu produk, tempat/distribusi, dan promosi) sifatnya adalah pengeluaran, maka harga merupakan unsur yang memiliki sifat menghasilkan atau mendapatkan pemasukan.. c.. Distribusi Suatu produk (baik itu dalam bentuk barang atau dalam bentuk jasa) akan laku di pasaran apabila produk tersebut dapat disalurkan ke berbagai tempat dimana terdapat calon pembeli potensial. Untuk tujuan yang dimaksud maka digunakanlah distribusi untuk memasarkan produk tersebut.. d.. Promosi Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkan kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang dan atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya mengembangkan produk, menetapkan harga, dan menggunakan saluran distribusi, tetapi juga harus didukung oleh kegiatan promosi..

(53) II-21. Berikut merupakan tahapan perkembangan marketing pada era revolusi industri yaitu [26]: Tabel 2.1. Tahapan Perkembangan Strategi Marketing Tahun Tahun 1784 (Era revolusi industri 1,0) Tahun 1870 (Era revolusi industri 2,0) Tahun 1969 (Era revolusi industri 3,0) 2011 - Now (Era revolusi industri 4,0). Perkembangan Strategi Marketing 1. Product-driven marketing 1. Custumer-centric marketing 1. Human-centric marketing 1. Online 2. Offline. Sumber : Pengumpulan Data. 1.3.1.. Marketing Pada Era Revolusi Industri 1.0 Konsep marketing 1,0 yang dikenal dengan marketing berbasis produk. merupakan konsep marketing yang berfokus untuk menciptakan produk-produk terbaik. Perhatian utama perusahaan pada era ini lebih banyak ditujukan pada pengembangan produk. Peran komunikasi marketing terhadap perilaku konsumen di era marketing 1,0 ini lebih banyak menawarkan kualitas dari produk itu sendiri. Cara kerja yang digunakan yaitu penggunaan komunikasi satu arah (tradisional). Perusahaan menawarkan produknya melalui marketing langsung yang dilakukan oleh agen penjualannya. Ketika mendapat kesempatan untuk bertemu, disini agen penjual tersebut akan memberikan informasi mengenai produk, memberitahu tentang kekuatan dan kelebihan produk, fungsi produk, resiko dan sebagainya sehingga konsumen yang awalnya tidak suka karena komunikasi yang baik bisa mulai membuka diri, walaupun mungkin tidak langsung terjadi sales, tapi setelah.

(54) II-22. konsumen tahu, kemungkinan ia akan semakin tertarik, dan pada akhirnya akan memakai produk tersebut. Strategi yang dilakukan pada marketing 1.0 adalah strategi 4P (Produk, price, place, dan promotion). Pada strategi ini perusahaan tidak melihat kebutuhan pasar yang sesungguhnya, akibatnya terjadi penumpukan produk yang akhirnya mengancam ekonomi perusahaan tersebut.. 1.3.2.. Marketing Pada Era Revolusi Industri 2.0 Bergerak menuju revolusi marketing 2,0 yang ditandai dengan marketing. berbasis pelanggan (custumer centric era) yang berfokus pada produk dan kebutuhan konsumen, pada era ini menggunakan komunikasi marketing terpadu. Komunikasi marketing terpadu adalah proses pengembangan dan pengendalian secara strategis yang digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat dapat mempengaruhi komunikasi marketing terpadu dari dua sisi, yaitu dari sudut pandang marketing dan konsumen. Saat ini, integrasi diperlukan karena globalisasi dan saling ketergantungan yang dihasilkan antara negara dan pasar. Integrasi atau terpadu merupakan upaya untuk menyajikan pesan yang konsisten di seluruh elemen bauran promosi yang tersedia. Pada konsep ini perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara pasti agar produk dapat terjual dengan maksimal. Pada marketing 2.0 digunakan strategi 4C (customer, cost, convenience dan communication)..

(55) II-23. 1.. Customer Pada marketing ini perusahaan tidak lagi hanya berfokus pada produk, melainkan pada kebutuhan dan keinginan langsung customer.. 2.. Cost Cost merupakan harga yang mencakup manfaat dari produk tersebut, artinya harga yang dikeluarkan konsumen sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut.. 3.. Convenience Merupakan tempat menjual produk yang dapat membuat nyaman konsumen.. 4.. Communication Komunikasi menjadi salah satu kunci dalam strategi marketing ini, dengan komunikasi kita dapat mengetahui secara langsung tren dan kebutuhan konsumen.. 1.3.3.. Marketing Pada Era Revolusi Industri 3.0 Perkembangan marketing 3,0 yang ditandai dengan marketing berbasis. human ini memiliki pandangan nilai pada manfaat fungsional, manfaat emosional dan manfaat sosial. Para pemasar harus bisa menciptakan perubahan positif menurut pandangan konsumen, serta perusahaan bisa menginterpertasikan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan dalam menciptakan produk agar sampai kepada konsumen dan dapat diterima oleh pasar. Pada era ini konsep marketing sudah mulai berkembang dengan kemajuan teknologi dalam bidang media sosial. Pada era ini sudah mulai dilakukan promosi atau iklan pada berbagai jejaringan sosial.

(56) II-24. seperti facebook, instagram, youtube dan lain-lain. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih hemat dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit.. 1.3.4.. Marketing Pada Era Revolusi Industri 4.0 Perkembangan marketing 4,0 ini dibuktikan dengan perubahan teknologi. yang cepat dan dengan kemunculan kombinasi online atau offline serta machine to machine, artificial intelligent, dan full IoT support [27]. Pemasar dan konsumen saat ini memperluas komunikasi mereka melalui media baru yang dinamis yang disebut jejaring sosial. Komunikasi marketing dengan promosi itu yang paling efektif di media sosial, karena di era digital ini marketing berbasis tujuan sosial, mayoritas konsumen lebih tertarik untuk mencari informasi melalui telepon pintarnya masing-masing. Promosi melalui sosial media saat ini tengah banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan yang memang mencari pasarnya melalui online antara lain instagram, facebook, atau whatsapp, dan lain sebagainya. Media sosial telah memperkuat kekuatan percakapan konsumen-ke-konsumen di pasar dengan memungkinkan satu orang untuk berkomunikasi dengan ratusan atau ribuan konsumen lain secara cepat dan dengan sedikit usaha.. 1.3.4.1. Digital Marketing Digital Marketing adalah salah satu media marketing yang lagi trend saat ini. Masyarakat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model marketing konvesional/tradisional dan beralih ke marketing modern. Dengan digital.

(57) II-25. marketing, komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu atau real time dan mendunia. Marketing 4.0 adalah salah satu cara marketing yang menggunakan fasilitas internet, menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) hasil survei Data Statistik Pengguna Internet Indonesia dan perilaku pengguna internet pada tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta. Pengguna internet terbanyak ada di pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar 65% dari total penggunan Internet [28].. 1.3.4.2. Internet Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu, masyarakat berinteraksi secara face to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi dalam dunia maya atau melalui interaksi sosial online. Melalui kecanggihan teknologi informasi, maka masyarakat memiliki alternatif lain untuk berinteraksi sosial. Munculnya internet dapat menghubungkan antar manusia dari berbagai belahan dunia yang tidak saling kenal sebelumnya dengan cara mengkoneksikan komputer dengan jaringan internet. Interaksi antar manusia tersebut, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupan dan sebagai penunjang kegiatannya. Internet sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan informasi tersebut [29]..

(58) II-26. 1.3.4.3. Media Sosial Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.. 1.3.4.4. Macam-Macam Media Sosial Teknologi media sosial sekarang ini memiliki berbagai macam bentuk seperti majalah digital, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, jejaring sosial, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial [30]. Masing–masing memiliki kelebihannya sendiri seperti blogging, berbagi gambar.

(59) II-27. atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau lagu, chaatting, bahkan VoIP atau Voice over IP, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan fungsi dan kegunaannya yaitu [31]: 1.. Konten kolaborasi (contohnya, Wikipedia). 2.. Blog dan microblog (contohnya, Twitter). 3.. Situs jejaring sosial berita (contohnya, Digg). 4.. Konten Video (contohnya, YouTube). 5.. Situs jejaringan sosial (contohnya, Facebook). 6.. Game dunia maya (contohnya, World of Warcraft). 7.. Situs dunia sosial virtual (contohnya, Second Life). 1.4.. Perubahan Organisasi. 2.4.1.. Manusia Menurut Nawawi (2005) mengemukakan bahwa manusia adalah mahluk. ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang kompleks dan unik dan diciptakan dalam integrasi dua subtansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Subtansi pertama disebut tubuh (fisik/jasmani) sebagai unsur materi, sedangkan subtansi ke dua disebut jiwa (rohani /psikis) yang bersifat non-materi. Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap organisasi apapun bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi dan dia beraktifitas disana, maka itulah awal perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu. Oleh karena persoalan-persoalan manusia senantiasa berkembang berdasarkan situasi dan kondisi dan semakin sulit.

(60) II-28. dikendalikan, maka persoalan-persoalan organisasi dan khususnya persoalan perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang [32]. Menurut Eka (2018) Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena ia mempunyai jasad (fisik) yang indah dan dilengkapi dengan jiwa/ruh (psikhis). Kesempurnaan manusia ini dapat dilihat dari fungsi yang menyatu antara jasad dan ruh dalam tubuh manusia. Sedangkan para ilmuwan yang tergabung dalam disiplin ilmu pendidikan berpendapat bahwa manusia adalah homo educandum yakni makhluk yang harus diberikan pendidikan. Alasan mereka mengatakan bahwa manusia dapat dididik karena dalam diri manusia. Ada suatu potensi yang tidak dimiliki oleh hewan yakni perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan hukum pertumbuhan dan perkembangannya [33]. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal dan fikiran, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangan. Pengertian manusia dikaji dalam tinjauan pustaka karena dalam suatu organisasi tidak mungkin terlepas dari kata manusia, karena organisasi adalah wadah atau tempat berkumpulnya manusia atau orang-orang untuk mencapai tujuan yang sama.. 2.4.2.. Perubahan Organisasi Perubahan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dalam. kehidupan setiap organisasi. Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, baik individu, kelompok masyarakat, lembaga, organisasi maupun.

(61) II-29. perusahaan. Sumber utama pendorong perubahan distimulasi dari faktor luar organisasi. dan faktor dalam organisasi. Perubahan organisasi disebabkan. permasalahan atau munculnya ketidakwajaran yang menuntut organisasi untuk berubah. Penyebab perubahan itu diantaranya adalah kebutuhan proses, perubahan struktur industri. atau pasar, perubahan persepsi,. perubahan peraturan,. pengetahuan baru yang menimbulkan makna baru dan inovasi. Tujuan perubahan adalah agar organisasi mampu mengembangkan diri. Selain itu, faktor teknologi juga berperan dalam mendorong terjadinya perubahan, kompetisi yang tinggi dan tuntutan para pengguna jasa. Karakteristik perubahan organisasi meliputi [34]: 1.. Perubahan merupakan sesuatu yang tak mudah dipegang. 2.. Perubahan memerlukan pembuat perubahan. 3.. Persoalan besar perubahan adalah mengajak orang untuk melihat dan mempercayai tujuan yang hendak dicapai. 4.. Perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan hanya sesekali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan makan akan terjadi pula perubahan-perubahan yang lain.. 5.. Perubahan mempunyai sisi keras dan sisi lembut. Uang dan teknologi merupakan sisi keras sedangkan manusia dan organisasi merupakan sisi lembutnya.. 6.. Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan, sehingga agar berhasil melakukan perubahan dibutuhkan kematangan berpikir, kepribadian yang.

(62) II-30. teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap dan dukungan yang luas. 7.. Perubahan membutuhkan upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar organisasi (budaya organisasi), tanpa menyentuh nilai-nilai dasar, perubahan tidak akan mengubah perilaku dan kebiasaan-kebiasaan dalam bekerja.. 8.. Perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Salah satunya adalah mitos bahwa perubahan akan selalu membawa kemajuan atau perbaikan instan.. 9.. Perubahan menimbulkan ekspektasi sehingga menimbulkan getaran-getaran emosi. dan. harapan-harapan. yang. bisa. menimbulkan. kekecewaan-. kekecewaan. 10. Manajemen perubahan perlu diimbangi dengan manajemen harapan agar para pengikut dan pendukung perubahan dapat terus membakar energi untuk terlibat dalam proses perubahan.. 2.4.2.1. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 1.0 Pada abad ke-18 muncul organisasi masyarakat yang disebut civil society. Dalam perkembangannya, konsep Civil Society pernah dipahami secara radikal oleh para pemikir politik yang menekankan aspek kemandirian dan perbedaan posisi sedemikian rupa sehingga menjadi anti tesis dari state. Civil society dianggap memerlukan berbagai macam aturan dan pembatasanpembatasan serta penyatuan dengan negara lewat kontrol hukum, administratif dan politik. Munculnya Civil Society adalah tidak lepas dari munculnya revolusi industri dan kapitalisme..

(63) II-31. 2.4.2.2. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 2.0 Pertumbuhan Civil Society di Indonesia mengalami kemajuan. Pada saat itu, organisasi-organisasi sosial dan politik dibiarkan tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja merdeka. Selain itu, Indonesia yang baru lahir belum memiliki kecenderungan intervensionis,. sebab. kelompok. elit. penguasa. berusaha. keras. untuk. mempraktikkan sistem demokrasi parlementer. Sayangnya, Civil Society yang mulai berkembang mengalami penyurutan terus menerus. Bahkan akibat dari krisis-krisis politik pada level negara ditambah dengan kebangkrutan ekonomi dalam skala massif, distorsi-distorsi dalam masyarakatpun meruyak. Hal ini pada gilirannya menghalangi kelanjutan perkembangan Civil Society.. 2.4.2.3. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 3.0 Pasca reformasi dan tantangan global yang dirasakan bangsa indonesia, telah menciptakan perubahan yang cepat, dinamis, dan berhadapan dengan kondisi ketidakpastian. Salah satu perkembangan yang sangat mencolok adalah munculnya berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) atau lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pada kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi. Pada masa ini organissai masyarakat telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1985. Anggota masyarakat bebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan yang dikehendaki. Pada masa ini sering dilakukan musyawarah dan pertemuan-pertemuan untuk membahas pencapaian tujuan dalam organisasi, sehingga organisasi masyarakat berjalan sangat harmonis yaitu.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam berkomunikasi dengan dosen atau pegawai fakultas, mahasiswa juga menggunakan bahasa Indonesia walaupun ada penggunaan kata-kata yang tidak baku, contohnya pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.. Konsep dan Penulisan

dapat dihasilkan solusi yang dapat meningkatkan nilai EVA setiap tahunnya pada periode 2004-2007.Kesimpulan dari penelitian ini perusahaan dapat meningkatkan nilai EVA

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi..

[r]

Dari hasil pengukuran densitas dan porositas magnet mill scale dengan aditif Ferro Molybdenum (FeMo) menunjukkan nilai densitas meningkat, dan porositas

Dari hasil penelitian ditemukan rantai tataniaga 3 sayuran organik terdiri dari 3 saluran yaitu saluran I dari petani ke pedagang pengumpul, pedagang besar dan ke

Penerapan Levels of Inquiry Model Pada Pembelajaran Fisika Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa SMA Menurut New.. Taxonomy For Science