• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Sebuah penelitian yang benar dan bisa mencapai tujuan penelitiannya akan tergantung dari pendekatan yang digunakannya karena pendekatan sangat menentukan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Setidaknya ada tigajenis pendekatan dalam penelitian, yaitu kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan (mixed methods approach). Adapun pendekatan- pendekatan penelitian tersebut sangat tergantung pada paradigma yang dianut penelitinya (Pardede, 2009).

Melanjutkan pendapat dari Pardede, Mulyana (Mulyana, 2014, p. 9) mengemukakan bahwa paradigma adalah suatu cara pandang untuk emahami kerumitan dunia nyata. Paradigma biasanya mengakar kuat dalam sosialisasi para pengikut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistemologis yang panjang.

Kemudian setelah memahami karakteristik dari keempat paradigma dalam penelitian komunikasi menurut rujukkan dari Salim (Salim, 2016, pp.

63-64) peneliti memutuskan untuk menggunakan paradigma post-positivistik.

Menurutnya, post-positivisme melambangkan semangat untuk memperbaiki

kelemahan-kelemahan positivisme yang merupakan paradigma yang hadir

(2)

26 terlebih dahulu dalam dunia ilmu pengetahuan. Secara ontologis, post- positivisme memiliki cara pandang yang bersifat critical realism di mana dalam melihat kenyataan berdasarkan kaum realis, realitas dianggap sebagai hal yang memang ada dalam kenyataan yang sesuai dengan hukum alam, namun, untuk mendukung realitas tersebut pendekatan eksperimental melalui observasi dianggap tidak mencukupi. Maka dari itu, pendekatan eksperimental yang dilakukan harus dilengkapi dengan menggunakan beragam metode, sumber data, periset, dan teori. Post-positivisme juga menegaskan bahwa hubungan interaktif yang dibangun oleh periset dan objek yang diteliti, periset bisa bersifat netral sehingga tingkat subjektivitas yang dimiliki oleh periset dapat dikurangi (Salim, 2016, p. 70).

Dalam paradigma post-positivisme terdapat beberapa asumsi kunci yang telah diidentifikasi oleh Phillips dan Burbules (Creswell, 2013, pp. 36- 37), diantaranya:

1. Pengetahuan merupakan suatu hal yang bersifat terkaan karena kebenaran yang absolut tidak dapat ditemukan. Dengan alasan tersebut peneliti tidak berusaha untuk membuktikan hipotesis yang ada, melainkan mengindikasi kesalahan yang mungkin muncul untuk menolak hipotesis.

2. Penelitian adalah proses yang dilakukan guna menciptakan suatu

klaim dan kemudian untuk memperbaiki agar membuat suatu

klaim lebih terjamin atau membuat suatu klaim lebih kuat.

(3)

27 3. Data, bukti, dan pertimbangan secara rasional adalah aspek yang dibutuhkan dalam membentuk pengetahuan. Dalam grafiknya, untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan maka peneliti harus melakukan observasi atau memperoleh informasi secara langsung dari subjek yang diteliti.

4. Peneliti berupaya untuk mengembangkan pernyataan yang relevan dan benar dan berusaha untuk menjelaskan hubungan sebab dan akibat di dalam pernyataan yang dibuat.

5. Sifat objektif adalah hal yang harus diperhatikan karena hal ini merupakan bagian yang penting bagi seorang peneliti.

Paradigma post-positivisme yang digunakan oleh peneliti karena peneliti melihat kecocokan atau keterkaitan mengenai konsep marketing communication pada praktik yang dilakukan oleh Kedai Roti Kobi.

Penelitipun ingin mengetahui sejauh mana konsep marketing communication yang diterapkan dalam bentuk social media marketing pada media sosial guna meningkatkan brand awareness dari Kedai Roti Kobi.

3.2. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan

kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah pendekatan

penelitian yang mengandalkan analisis secara mendalam terhadap satu gejala

dan dilakukan sampai ke akar-akar masalahnya (Setiawan, 2018, p. 1).

(4)

28 Sifat penelitian deskriptif menurut Nawawi (Ardial, 2014, p. 64) dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena, peristiwa, Hubungan mengenai suatu kejadian yang data-datanya diperoleh melalui hasil pengamatan, hasil wawancara, catatan lapangan yang tidak dapat dianalisis melalui angka-angka.

Hasil analisis data akan berupa narasi yang diperoleh peneliti dengan mencari informasi mengenai keadaan di lapangan secara langsung. Pada umumnya pemaparan data menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi. Untuk itu peneliti dituntut untuk memahami bagaimana strategi social media marketing dalam sosial media Instagram Kedai Roti Kobi dapat berdampak pada proses peningkatan brand awareness dari brand Kedai Roti Kobi tersebut.

3.3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus. Studi

kasus memiliki arti sebagai pendekatan yang digunakan untuk melakukan

strategi penelitian guna mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan

suatu kasus dalam konteks yang alamiah tanpa intervensi dari pihak luar

(5)

29 (Salim, 2016, p. 70). Kecenderungan yang terlihat adalah bahwa upaya untuk memahami lebih dalam keputusan yang telah terjadi dengan menerapkan pertanyaan mengapa dan bagaimana. Hal tersebut sejalan dengan pengertian yang diungkapkan oleh Yin, metode studi kasus merupakan suatu penelitian dengan menggunakan pertanyaan penelitian “bagaimana” dan “mengapa”

guna mencari tahu jawaban atas fenomena atau realitas secara mendalam sehingga dapat menemukanjawaban relevan atas fenomena yang terjadi (Yin, 2018, pp. 63-64).

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana proses perancangan social media marketing dalam media sosial Instagram Kedai Roti Kobi dapat meningkatkan brand awareness. Selain itu, peneliti juga hendak mengetahui mengapa mereka menggunakan langkah-langkah tersebut dalam proses pelaksanaan bisnisnya. Menurut Yin (Yin, 2018) studi kasus memiliki kekuatan unik yang mampu menangani berbagai macam bukti yang dapat ditunjukkan dalam bentuk dokumen, wawancara, dan pengamatan secara langsung maupun pengamatan dari partisipan.

3.4. Key Informan

Yin mengatakan bahwa key Informant adaah mereka yang memiliki

peran penting dalam penelitian studi kasus karena kemampuan wawasan

yang dimiliki dapat memaparkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi

peneliti dalam suatu penelitian. Key Informant memiliki andil besar dalam

menjelaskan mengenai sebuah realitas yang terjadi termasuk menunjukkan

(6)

30 bukti yang menguatkan sebuah argument ataupun berbalikan dari sebuah permasalahan yang diteliti (Yin, 2018, pp. 63-64).

Dari definisi di atas peneliti melibatkan Michelle Nitasari sebagai owner atau pemilik dan penanggung jawab media sosial dari Kedai Roti Kobi. Ia merupakan mahasiswi lulusan dari London School of Public Relation. Ia bertanggung jawab atas keberlangsungan kegiatan marketing

melalui konten-konten dalam media sosial Instagram resmi Kedai Roti Kobi yang dimaksudkan untuk meningkatkan brand awareness, penjualan, serta brand image dari Kedai Roti Kobi.

Selain Informan utama, peneliti memilih satu Informan pendukung yang ahli dibidang media sosial. Pakar atau ahli media tersebut adalah Steven, CEO/founder dari Orion Scope. Orion scope ini merupakan Digital Marketing agency yang berada di Tangerang. Steven sudah lama berada di

industri web ini dan sudah berpengalaman di bidang digital marketing dan media sosial.

Terdapat dua Informan yang akan diwawancara oleh peneliti untuk memperkuat penelitian ini terkait dengan strategi social media marketing di media sosial khususnya pada media sosial Instagram.

Dalam melakukan wawancara dengan Informan, peneliti tidak bertemu

secara langsung dengan Informan melainkan menggunakan media atau

aplikasi online karena pandemi covid-19 yang mengharuskan setiap

masyarakat melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Demi

keamanan bersama, peneliti akan mewawancarai Informan secara online.

(7)

31 3.5. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Krisyantono (2014, h. 93) pengumpulan data adalah teknik dan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, baik berupa fakta, informasi, dan keterangan apapun yang nantinya akan menjadi bahan utama penelitian yang akan membantu dalam mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang sedang diteliti. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data pada penelitian ini akan didasarkan pada data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Menurut Indrianto dan Supomo dalam Purhantara (2010, h. 79) data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer dianggap sebagai data yang lebih akurat untuk dipakai karena disajikan lebih terperinci. Pengumpulan data primer merupakan proses yang penting dalam penelitian karena berperan besar terhadap pengambilan keputusan pada penelitian. Data primer diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik wawancara terfokus untuk mendapatkan data primer.

Wawancara terfokus merupakan teknik yang dianggap paling tepat

untuk digunakan dalam penelitian ini. Menurut Yin (2019, h. 108-109)

wawancara terfokus merupakan wawancara yang respondennya diwawancarai

dalam waktu pendek. Pada wawancara ini, peneliti tidak perlu untuk

mengikuti serangkaian pertanyaan yang diturunkan dari protokol studi

(8)

32 kasusnya. Dalam wawancara tipe ini, pertanyaan harus dituliskan dengan hati- hati sehingga responden dapat memberikan jawaban atau komentar yang segar mengenai topik yang bersangkutan.

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terfokus pada Informan yang sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang digunakan sebagai informasi pendukung. Data sekunder menurut Sugiyono (2014, h. 137) adalah sumber data yang secara tidak dapat langsung memberikan data yang akurat mengenai penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan terperinci yang sudah dipublikasi maupun yang tidak dipublikasi. Teknik pengumpulan data sekunder ini ada berbagai macam. Menurut Yin (2019, h. 103 - 118) ada berbagai cara untuk mengumpulkan data sekunder ini, seperti:

1.

Dokumentasi

Penggunaan dokumen yang paling penting adalah untuk mendukung

dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dokumen merupakan tipe

informasi yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk dan menjadi objek

rencana-rencana pengumpulan data yang eksplisit.

(9)

33 2. Rekaman Arsip

Rekaman arsip bisa menjadi sangat penting sehingga patut dipertimbangkan sebagai objek yang bisa dianalisis secara luas. Rekaman arsip dihasilkan untuk tujuan spesifik dan audiens yang spesifik, dan kondisi- kondisi ini harus dihargai sepenuhnya agar kegunaan dari rekaman arsip yang bersangkutan dapat diinterpretasikan secara tepat.

3. Perangkat Fisik

Perangkat fisik yang dimaksud adalah peralatan fisik seperti alat-alat berteknologi, instrumen, seni, dan bukti fisik lainnya. Perangkat ini bisa dikumpulkan atau diobservasi sebagai bagian dari kunjungan lapangan dan telah dilibatkan dalam penelitian antropologi.

3.6. Teknik Keabsahan Data

Penelitian studi kasus Yin menggunakan triangulasi dari bukti yang didapatkan peneliti sehingga dapat membuktikan validitas data dan hasil penelitian yang dibangun (Yazan, 2015). Triangulasi data yang dilakukan mencakup tiga aspek, yaitu:

a. Construct Validity

Dalam aspek ini, penggunaan teori dan penyusunan metode

disesuaikan dengan objek penelitian. Strategi social media

marketing di media sosial Instagram akan digunakan sebagai

(10)

34 landasan awal dalam penelitian ini. Konsep tersebut digunakan untuk melihat strategi marketing yang digunakan oleh Kedai Roti Kobi. Construct Validity berfungsi untuk menguji konstruksi yang dihasilkan dari data penelitian dengan memeriksa hasil sesuai dengan teori dan teknik yang digunakan (Yazan, 2015).

b. Internal Validity

Internal Validity berfungsi untuk menguji kredibilitas data

penelitian yang didapatkan dari sumber yang tepat. Dalam tahap ini, sumber yang dimaksud adalah pihak internal dari Kedai Roti Kobi.

c. External Validity

External Validity digunakan untuk mencari informasi

pendukung lainnya dari sumber eksternal. Peneliti memperoleh data eksternal melalui ahli atau pakar dari bidang terkait. Hal tersebut bertujuan untuk menganalisa hasil dari strategi social media marketing pada media sosial Instagram Kedai Roti Kobi.

3.7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknis analisis data yang digunakan adalah Pattern

Matching. Pattern Matching adalah teknik analisis data dengan cara

membandingkan prediksi dari sebuah teori dengan bukti empiris yang didapatkan

dari observasi dalam penelitian (Yin, 2009, p. 4).

(11)

35 Dengan menggunakan pattern matching, peneliti akan membandingkan pattern, yang berupa teori dan konsep yang digunakan dengan hasil penelitian

yang telah ditemukan di lapangan. Jika ada persamaan pattern yang ditemukan dari kedua hal ini, maka akan menguatkan validitas internal studi kasus pada penelitian ini

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah. Sebelum terjun ke lapangan, penelitian ini mengacu pada

konsep social media marketing di media sosial Instagram. Setelah melakukan

wawancara, peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai

dan membandingkan dengan teori yang digunakan. Setelah itu, data dipilah,

disederhanakan, difokuskan dan disusun dalam suatu cara sehingga dapat

menggambarkan kesimpulan akhir. Setelah semua data terkumpul, maka peneliti

dapat mengungkap makna dari data yang dikumpulkan. Penyajian data

diperlukan untuk membantu prosoes analisis sebuah data. Data yang tersaji

dalam penelitian akan dihubungkan dengan kerangka teori yang digunakan pada

bab sebelumnya. Dalam teknik pengumpulan data ini, informasi yang sudah

dikumpulkan masih harus dikonfirmasi, dipertajam, dan direvisi untuk

mendapatkan kesimpulan akhir.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis, total biaya yang paling minimum dapat dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan metode di perusahaan pada saat

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di rumah sakit bhayangkara Palembang tahun 2014.. Palembang: Akademi Kebidanan

Kalau dia melayani anggota lebih baik maka anggota juga akan melayani umat atau orang yang harus dilayani dengan lebih baik pula.. Dalam konteks kongregasi itu berarti

Sehingga kemudian, muncul premis bahwa dengan menggunakan media digital interaktif akan sangat membantu pemain pemula dalam mendalami olahraga baseball karena

Strength dari aplikasi ini adalah dapat berkomunikasi secara langsung dengan dokter-dokter terpercaya, weekness yang dimiliki aplikasi ini adalah kurang memanfaatkan

dan hapus data dimana fungsi ini akan digunakan juga pada master karyawan level, bagian, jabatan, periode penilaian, faktor, indikator, skala indikator, serta

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini ialah informan yang secara langsung menjatuhkan talak terhadap istrinya karena adanya intervensi dari

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan mempengaruhi perubahan total pendapatan rumah tangga sektor-sektor dalam perekonomian sebesar nilai