SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN INTERN
PT. BUKIT JAYA ABADI
Risty Nurzaizah
ristyzaizah@yahoo.comSapari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out whether the internal control system and procedure of the business’
debt that has been applied by the company is already effective and running well, because by the growing of the company, the system and the procedure applied will be more complicated. Every company has a different procedure and system depends on the needs of each company, the internal control system planning and the company’s procedure is one of the keys in order to achieve the company’s goal in all areas. Therefore, it requires to compare whether the system and procedure of the business’ debt which is applied by PT. Bukit Jaya Abadi is in accordance with the existing theories.
The internal control system and procedure which will be discussed in this research is related to the system and procedure of the business debt, which are procedure and purchase system, procedure and order system as well as receiving the goods.
The result of this research is expected to give a clear description related to the implementation of internal control system and procedure of business’ debt which is applied by the company, system and procedure of business’ debt applied is running well by assigning each task and responsibility into several separate sub sections. By applying a good system and procedure, it will control the business’ debt to become safe and controllable in order to minimize any cheatness that can be occurred.
.
Key words: Internal Control, System and Procedure, Accounting Information System.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian internal atas sistem dan prosedur hutang usaha yang diterapkan oleh perusahaan sudah efektif dan berjalan dengan baik, karena dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan sistem dan prosedur yang diterapkan akan semakin rumit. Setiap perusahaan pasti memiliki sistem dan prosedur yang berbeda beda tergantung kebutuhan yang diperlukan oleh setiap perusahaan, perencanaan pengendalian intern sistem dan prosedur sebuah perusahaan merupakan salah satu kunci dalam pencapaian sasaran perusahaan di segala bidang, untuk itu perlu dibandingkan apakah sistem dan prosedur khususnya di sistem dan prosedur hutang usaha yang diterapkan oleh PT. Bukit Jaya Abadi sudah sesuai dengan teori yang ada.
Pengendalian intern atas sistem dan prosedur yang akan dibahas dalam kajian ini adalah terkait sistem dan prosedur hutang usaha, antara lain sistem dan prosedur pembelian, sistem dan prosedur pemesanan serta penerimaan barang.
Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih jelas terkait pelaksanaan pengendalian intern dalam sistem dan prosedur hutang usaha yang diterapkan perusahaan, sistem dan prosuder hutang usaha yang diterapkan sudah baik dengan membagi tugas dan tanggung jawab ke beberapa sub bagian yang terpisah. Dengan sistem dan prosedur yang baik akan menjadikan kontrol terhadap hutang usaha menjadi aman dan terkendali hal tersebut juga meminimalisir terjadinya kecurangan kecurangan yang bisa terjadi.
Kata Kunci : Pengendalian intern, Sistem dan Prosedur, Sistem Informasi Akuntansi.
PENDAHULUAN
Persaingan yang terjadi pada lingkungan bisnis terutama pada bidang konstruksi merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh pada setiap perusahaan yang terlibat didalamnya, seperti PT. Bukit Jaya Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi besi baja yang menghasilkan produk tower telekomunikasi dan jembatan yang sampai saat ini masih menjalankan kegiatan rutinnya yang semuanya merupakan suatu kegiatan yang penting demi kemajuan perusahaan, yang mana kedepannya membawa dampak yang positif untuk perusahaan terutama untuk kegiatan pembeliannya.
Sistem merupakan kumpulan dari bagian baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yang merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh sistem itu sendiri, selain itu juga sistem merupakan suatu tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian, agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, didalam kegiatan perusahaan sistem memerlukan informasi.
Perusahaan biasanya memiliki pedoman yang semuanya harus berjalan dengan sistem yang ada terutama sistem informasi pembelian. Sistem informasi pembelian hendaknya dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dimana yang tujuannya adalah untuk menetapkan pertanggungjawaban serta untuk memberikan informasi yang lengkap mengenai barang yang diterima dan dipesan karena kecermatan dalam pencatatan akuntansi akan membantu terwujudnya efisiensi dan efektifitas kerja, oleh karena itu dirasa sangat perlu untuk mengetahui bagaimana sistem informasi pembelian dari suatu kegiatan usaha. Salah satunya adalah pengeluaran untuk biaya pembelian barang/ jasa yang merupakan pengeluaran rutin serta mempunyai nilai yang sangat besar.
Sistem informasi pembelian melibatkan beberapa bagian yang menangani masalah pembelian. Apabila setiap bagian tidak bekerja dengan baik sesuai sistem yang berlaku, maka cenderung akan melakukan kesalahan, baik itu kegiatan pembeliannya maupun pencatatan. Sistem yang ada dan prosedur pembelian yang baku sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelian, agar kedepannya kegiatan pembelian dapat dipertanggungjawabkan dengan benar. Memiliki sistem yang baik agar prosedur dan aturan yang ada dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh bagian terkait.
Pembelian ini tidak dapat dikesampingkan begitu saja didalam aktivitas operasional suatu perusahaan, karena pembelian merupakan suatu pengadaan barang yang dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan atau dapat dijual kembali kepada pihak lain. Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, didalam menjalankan kegiatan operasionalnya selalu memerlukan barang-barang yang pengadaannya harus dibeli dari pihak lain (pemasok) dan itu semua dilaksanakan untuk menunjang efektifitas kerja setiap bagian terkait.
Efektifitas merupakan melakukan pekerjaan dengan benar berarti melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan tepat waktu agar sistem yang telah ada dapat dijalankan seiring dengan sistem informasi akuntansi kegiatan pembelian yang mana kedepannya dapat berjalan sesuai ketetapan dan fungsi masing – masing yang apabila disatukan dapat dijadikan jalan bagi suatu perusahaan demi terciptanya kegiatan yang terarah, tersusun dan sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek
pembelian bahan baku dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus
mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan
Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa sistem pembelian memilki peranan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Oleh sebab itu penulis tertarik mengambil judul ”Sistem Informasi akuntansi terhadap prosedur pembelian bahan baku sebagai sarana pengendalian intern PT Bukit Jaya Abadi ”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jaringan prosedur sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi yang telah diterapkan di PT. Bukit Jaya Abadi, dan untuk mengetahui kendala – kendala apa saja yang di hadapi dalam melaksanakan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku dan produksi di PT. Bukit Jaya Abadi.
TINJAUAN TEORETIS
Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Sutabri (2004:18) mengemukakan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiataan pokok perusahaan”.
Sedangkan prosedur menurut Sutabri (2004:18), didefinisikan sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu urutan kegiataan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang”.
Dari pengertian diatas yang telah dikemukakan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem dan prosedur merupakan bagian integral tugas manajemenen sehingga tampak adanya keterkaitan pertimbangan – pertimbangan dalam pengambilan keputusan dengan sistem dan prosedur.
Menurut Susanto (2004:5), Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya.
Dari pengertian diatas yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan sistem adalah suatu target atau sasaran akhir yang ingin dicapai dengan mengetahui ciri-ciri dan kriterianya sebagai tolak ukur suatu keberhasilan dan menjadi dasar suatu pengendalian.
Krismiaji (2005:4) konsep sistem dikelompokan sebagai berikut (a) sistem tertutup; (b) sistem relative tertutup; (c) sistem terbuka; (d) sistem umpan balik.
Menurut Winarno (2006:6) Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengolahan suatu data yang telah di olah yang memberikan arti dan manfaat dalam pengambilan keputusan yang tepat. Menurut Krismiaji (2005:15) karakteristik informasi yang diantaranya sebagai berikut: (a) Relevan; (b) Dapat dipercaya; (c) Lengkap;
(d) Tepat waktu; (e) Mudah di pahami; (f) Dapat diuji kebenarannya.
Pengertian Akuntansi menurut Winarno (2006:8) adalah proses mencatat dan megolah data transaksi dan menyajikan infomrasi kepada pihak- pihak yang berkepentingan.
Menurut Sutabri ( 2004:2) Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi
tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu periode
tertentu.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis dalam proses mencatat dan mengolah data transaksi berupa informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:3) sistem informasi akutansi merupakan kumpulan sumber daya,seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.
Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu kumpulan sumber daya yang memproses data dan transaksi agar menjadi sebuah informasi yang bermanfaat untuk merencanakan dan mengoperasikan bisnis.
Fungsi –Fungsi Sistem Informasi
Setiap Perusahaan memiliki unit organisasi yang terkait sistem informasi akuntansi dan biasanya setiap unit tersebut menggunakan alat bantu seperti Komputer sebagai tempat penginputan data transaksi, oleh karena itu adapun fungsi Sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut.
pertama, Melakukan pemrosesan data tentang transaksi perusahaan secara efisisen dan
efektif dengan mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut.
Agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang terjadi.
Kedua, Memberikan informasi yang bermanfaat untk pembuatan pembuatan pihak
manajemen.
Ketiga, Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset – asset
organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia yang dibutuhkan, akurat dan andal.
Tujuan Sistem Infomasi Akuntansi
Tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: pertama, Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
Kedua, Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang
berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.
Ketiga, Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu tujuan yang terlewatkan.
Faktor–Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan
beberapa faktor penting antara lain : : pertama, Sistem informasi akuntansi yang disusun
harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan
informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
Kedua, Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem
informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
Ketiga, Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang