• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELENGKAPAN IDENTITAS PASIEN REKAM MEDIS RINGKASAN MASUK DAN KELUAR PADA RAWAT INAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELENGKAPAN IDENTITAS PASIEN REKAM MEDIS RINGKASAN MASUK DAN KELUAR PADA RAWAT INAP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

255 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

ANALISIS KELENGKAPAN IDENTITAS PASIEN REKAM MEDIS RINGKASAN MASUK DAN KELUAR PADA RAWAT INAP

Nhicy Rahmanda Gumanti

1

; Dewi Mardiawati

2

, Linda handayuni

3

Prodi D3 Rekam Medis, STIKES Dharma Landbouw Padang

e-mail: nhicyrahmandagusmantigmail.com

Prodi D3 Rekam Medis, STIKES Dharma Landbouw Padang e-mail: dmardiawati@gmail.com

Prodi D3 Rekam Medis, STIKES Dharma Landbouw Padang e-mail: lindahandayuni@gmail.com

ABSTRAK

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Kelengkapan pengisian identitas pada lembar rekam medis sangat penting untuk menentukan milik siapa lembaran tersebut. Penelitian menggunakan metode kajian studi literature dengan analisis deskriptif yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian di analisis, diuraikan, mencari kesamaan, pandangan, dan ringkasan terhadap beberapa penelitian.

Ketidaklengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis disebabkan oleh kurangnya tanggung jawab dan kedisiplinan pasien tentang pengisian berkas rekam medis identitas pasien meliputi nama pasien, nomor rekam medis, tempat tanggal lahir, alamat umur, agama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kelengkapan pengisian identitas pasen pada berkas rekam medis masih kurang baik

KataKunci : Kelengkapan, Identitas Pasien

ABSTRACT

A medical record is a file containing notes and documents regarding the patient's identity, examination, treatment, actions and other services that have been provided to patients.

Completeness of filling out the identity on the medical record sheet is very important to determine whose sheet belongs The study used a literature study method with descriptive analysis which was carried out by describing the facts that were then analyzed, described, looking for similarities, views, and summaries of several studies.

The incompleteness of filling in patient identities in the medical record files was caused by the patient's lack of responsibility and discipline regarding filling in the patient's identity medical record files including the patient's name, medical record number, place of birth date, address, age, religion.Based on the results of this study, it can be concluded that the completeness of filling in the patient's identity in the medical record file is still not good

Keywords: Completeness, Patient Identity

(2)

256 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

PENDAHULUAN

Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis (UU Kesehatan dan Rumah Sakit, 2009).

MenurutPermenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis, menyebutkan bahwa rekam medis merupakanberkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan (KepMenkes, 2008).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menyatakan bahwa pada jenis pelayanan rekam medis, indikator kelengkapan pengisian rekam medis 1x24 jam setelah selesai pelayanan, dengan standar kelengkapan pengisian rekam medis 100%. Untuk memperoleh mutu pelayanan kesehatan yang baik, maka diperlukan analisis terhadap rekam medis yaitu analisis kuantitatif. Menurut Gemala R tahun 2012. Hatta tentang kelengkapan dan keakuratan, analisis kuantitatif dimaksudkan untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam kesehatan yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan .

Hasil penelitian Pamungkas (2010) dengan judul analisis ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta ditemukan masalah yang berhubungan dengan ketidaklengkapan rekam medis yaiu keterbatasan waktu, waktu yang digunakan dokter untuk mengisi berkas rekam medis sangat terbatas, juga karena beban kerja dokter yang tinggi. selain itu di rumah sakit pku muhammadiyah belum mempunyai ruang tunggu bagi dokter tamu sehingga dokter tidak mempunyai tempat untuk mengisi berkas rekam medis. Selain itu kurangnya kesadaran dan kedisplinan petugas dalam melengkapi data pasien.

Hasil penelitian Aryanti (2014) dengan judul analisis kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RSAU DR. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Jakarta ditemukan masalah yaitu kelengkapan pengisian rekam medis yang terdiri dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan monitoring masih kurang mendukung kegiatan kelangkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap. Hal itu dikarenakan masih kurangnya sosialisasi tentang SOP pengisian rekam medis dan pelatihan tenaga medis dan paramedis tentang pentingnya kelengkapan pengisian rekam medis.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan literature review terhadap Kelengkapan Identitas Pasien Rekam Medis Ringkas Masuk dan Keluar Pada Rawat Inap.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan gambaran informasi dengan metode kajian literature

review.Kriteria inklusi yang digunakan yaitu menggunakan jurnal intervensi dari tahun 2016-

2019. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang merupakan data

(3)

257 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

pendukung yang bersumber dari berbagai literatur maupun referensi-referensi yang ada melalui google schoolar. Objek dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis rawat inap pasien.

Analisis data jugfa dilakukan dengan menggunakan teknik review literatur diantaranya mencari kesamaan (compare), ketidaksamaan (contrast), pandangan (critize), membandingkan (synthesize), ringkasan (summarize).

HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Hasil Penelitian

Hasil penelitian didapatkan berdasarkan studi literatur tentang Analisis Kelengkapan Identitas Pasien Rekam Medis Ringkasan Masuk Dan Keluar Pada Rawat Inap dapat diuraikan sebagai berikut:

Didapatkan dari komponen input (SDM, sarana dan prasarana serta SOP ) dari hasil penelitian yang dilakukan Selvia Juwita Swari, Gamasiano Alfiansyah, Rossalina Adi Wijayanto, Rowinda Dwi Kurniawati tahun 2019 dengan judul Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pada Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang didapatkan SDM Petugas rekam medis masih belum keseluruhan lulusan D3 rekam medis, kurangnya kesadaran petugas dalam pengisian berkas rekam medis, kurangnya tanggung jawab petugas terhadap Dilihat dari metode hasil dan pembahasan sudah jelas dan disertakan dengan tabel sehingga pembaca dapat melihat hasil dari peneliti tersebut, analisa data tidak dijelaskan dan populasi tidak dijelaskan, 27 pengisian berkas rekam medis, SOP pengisian berkas rekam medis rawat inap yang ada di unit rekam medis rawat inap belum spesifik, Sarana Dan Prasarana Tidak terdapatnya ruangan petugas rekam medis dalam pengisian identitas pasien .

Penelitian yang dilakukan Ahmad Maliki, Saini, Heru Purnama tahun 2017 dengan judul Analisis Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Pada Kasus Rawat Inap Di RSUD Patut Patuh Patju Gerung didapatkan bahwa tidak telitinya petugas dalam mengisi identitas pasien pada berkas rekam medis rawat inap kurang disiplinnya petugas dalam pengisian berkas rekam medis. Dilihat dari metode penelitian populasi dan sampel sudah dijelaskan. Analisa data tidak dijelaskan dan hasil wawancara tidak ditampilkan secara jelas pada penelitian ini. Petugas rekam medis masih ada yang belum sesuai dengan profesi Sarana dan Prasarana sudah menggunakan system komputerisasi, Tidak adanya SOP dalam pengisian berkas rekam medis pada identitas pasien, oleh sebab itu, sebagian besar kelengkapan pengisian identitas pasien tidak terisi dengan lengkap dikarenakan masih banyaknya petugas rekam medis yang belum lulusan D3 rekam medis dan kurang tanggung jawab petugas dalam pengisian berkas rekam medis.

Didapatkan dari komponen proses (pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi) dari hasil penelitian yang dilakukan Tiara Wahyu Pamungkas, Triyani Marwati, Solikhah tahun 2010 dengan judul Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan bahawa kurangnnya kedisiplinan petugas rekam medis dan dokter dalam pengisian identitas pasien dan jika terjadi kesalahan dalam pencacatan tidak dibenarkan menghapus dalam bentuk apapun. Dilihat dari metode penelitian hasil wawancara sudah ditampilkan oleh peneliti. Analisa data tidak dijelaskan secara jelas pada penelitian ini, monitoring terhadap ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis kurang efektif, evaluasi belum adanya evaluasi SOP pengisian berkas rekam medis rawat inap

penelitian yang dilakukan oleh Musparlin Halid, Maryam tahun 2016 dengan judul

Tinjauan Kuantitatif Review Identitas Pasien Pada Ringkasan Masuk Keluar Berkas Rekam

Medis Operasi Caesar Di rumah sakit Bhayangkars Mataram didapatkan bahawa pelaksanaan

ketidaklengkapan berkas rekam medis ringkas masuk dan keluar khususnya identitas pasien

disebabkan oleh kurang telitinya petugas dalam mengisi identitas pasien, monitoring

kelengkapan formulir ringkasan masuk dan keluar pada Peneliti mengunakan metode penelitian

(4)

258 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

yang diuraikan dengan jelas baik dari analisa maupun teknik pengumpulan data Kekurangan dari penelitian ini populasi tidak dijelaskan, wawancara tidak ditampilkan, identitas pasien banyak yang tidak lengkap. Hal ini disebabkan kurang telitinya petugas dalam pengisian identitas pasien evaluasi dari penelitian ini bahwa tidak adanya pelaporan rumah sakit, oleh sebab itu, kelengkapan pengisian rekam medis belum sesuai dengan sebagaimana mestinya karena belum adanya SOP dan evaluasi SOP dalam pengisian berkas rekam medis identitas pasien pada rawat inap.

b) Pembahasan

Dari beberapa literatur yang telah di analisis, terhadap kesamaan mendasar dari 3 jurnal dengan judul Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pada Rawat Inap RSUP Dr.

Kariadi Semarang tahun 2019 yang diteliti oleh Selvia Juwita Swari, Gamasiano Alfiansyah, Rossalina Adi Wijayanto, Rowinda Dwi Kurniawati, Analisis Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Pada Kasus Rawat Inap Di RSUD Patut Patuh Patju Gerung tahun 2017 yang diteliti oleh Ahmad Maliki, Saini, Heru Purnama sedangkan penelitian Tiara Wahyu Pamungkas, Triyani Marwati, Solikhah tahun 2010 dengan judul Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta dengan hasil penelitian ketidaklengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis disebabkan kurang disiplin dan bertanggung jawabnya petugas rekam medis dalam mengisi identitas pasien.

Kesamaan juga terdapat pada metode penelitian yang sama memiliki kesamaan pada metode penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriftif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.

Dari jurnal tersebut juga ditemukan ketidaksamaan antara satu sama lain Ketidaksamaan terdapat pada hasil ketidaktepatan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis, ketidaksamaan juga terdapat pada semua rumah sakit yang sudah menggunakan SPO, ada yang sudah membuat SPO tentang pengisian berkas rekam medis yang benar tetapi tidak dijalankan sebagaimana mestinya, dan ada juga rumah sakit yang belum SPO terkait dengan tata cara pengisian berkas rekam medis. Ketidaksamaan juga terdapat pada faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengakapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis, kelengkapan 32 pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis, jurnal lainnya juga mengatakan bahwa ketidaklengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis disebabkan kurangnya disiplin dan tanggung jawab petugas rekam medis dalam pengisian berkas rekam medis.

Dari analisis dan telaah beberapa jurnal, terlihat bahwasanya masih tinggi ketidaklengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis. Hal iini disebkan oleh kurangnya kesadaran petugas dalam kelengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis, serta kurangnnya pengetahuan petugas rekam medis dalam pengisian identitas pasien pada rekam medis yang tidak berjalan sesuai dengan SPO dirumah sakit. d) Perbandingan (synthesize) Dari 4 jurnal yang ditelaah didapatkan bahwa kelengkapan pengisian identitas pasien pada berkas rekam medis masih banyaknya ketidaklengkapan pengisian identitas pasien, dan masih banyaknya petugas rekam medis tidak lulusan D3 rekam medis karna secara teknis telah melanyalahkan aturan yang berlaku. Maih kurang disiplinnya petugas dalm mengisi berkas rekam medis dan tidak adanya tanggung jawab petugas akan pentingnnya pengisian identitas pasien.

Komponen Input (SDM, sarana dan prasarana serta SOP) SDM kurangnya tingkat

kesadaran petugas rekam medis dalam melengkapi berkas rawat inap sehingga dokter tidak

segera menandatangani berkas rekam medik 33 rawat inap, Sop pengisian berkas rekam medis

rawat inap yang ada di unit rekam medis rawat inap belum spesifik, Sarana dan prasarana

petugas rekam medis tidak terdapatnya ruangan untuk mengisi identitas pasien. Komponen

(5)

259 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

(pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi) Pelaksanan kelengkapan pengisian identitas pasien rekam medis dilaksanakan dengan cara mengisi identitas pasien dengan lenkap dan benar setelah itu di assemling untuk di cek kembali apakah ada yang masih kurang lengkap pada identitas pasien, Monitoring dipengisian identitas pasien belum adanya SOP yang spesik maka dari itu dibutuhkan SOP yang spesifik untuk pengisian berkas rekam medis identitas pasien, Evaluasi yang dapt direview bahwasanya petugas rekam medis belum memadai karna mayoritas dari petugas rekam medis masih belum lulusan D3 rekam medis.

PENUTUP

Berdasarkan review dari 4 literatur yang dilakukan mengenai Analisis Kelengkapan Identitas Pasien Rekam Medis Ringkasan Masuk Dan Keluar Pada Rawat Inap diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Didapatkan berdasarkan komponen input (SDM, Sarana dan Prasarana, SOP) didapatkan petugas rekam medis masih banyak yang belum lulusan D3 rekam medis dan saran prasarana tidak adanya ruangan khusus untuk petugas rekam medis untuk mengisi identitas pasien.

Berdasarkan komponen input (Monitoring dan Evaluasi) didapatkan bahwa belum berjalan sesuai dengan sebagimana mestinya, dan masih kurang disiplinnya petugas rekam medis terkait pengisian berkas rekam medis, dan kelengkapan pengisian berkas rekam medis disebabkan karna keterbasan waktu dalam mengisi.

Saran bagi Rumah Sakit Sebaiknnya rumah sakit perlu membuat serta memperbaruhi SOP yang ada dan menjalankan dengan baik dan perlunya lulusan D3 rekam medis untuk petugas rekam medis agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian identitas pasien,.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada STIKES Dharma Landbouw Padang, Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang telah banyak membantu memberikan saran dan masukan.

DAFTAR PUSTAKA

Bustami. (2011). Penjamin Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga.

Depkes, RI. (2006). Pedoman_Penyelenggaraan_Rekam_Medis_RS_2.pdf.

Djamal, M. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke-II Yogyakarta : Pustaka Pelajar Hatta, Gemala. (2010). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan

Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.

Hufman. Ednan.K. (2015). Tentang Rekam Medis Menurut Edna K.Hufman.

Moenir. 1992. Sarana Dan Prasarana. Retrieved From http

Moleong, L. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moerdiyanto. (2009). Teknik Monitoring dan Evaluasi (monev) Dalam Rangka Memperoleh Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. Yogyakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cita.

Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008. (2008). Permenkes Tentang Rekam Medis: Jakarta.

STIKes, Dharma Landbouw. (2020). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Padang : STIKes Dharma Landbouw.

Undang-Undang RI (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

(6)

260 Lembaga Penelitian dan Pegabdian

STIKES Dharma Landbouw Padang e-ISSN: 2715-5250

Widhi, Joko. (2013). Kelengkapan Entry Data Sosial Pasien Baru Rawat Jalan Di Rumah Sakit

Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo : Apikes Bumi Husada

Referensi

Dokumen terkait

Pembiayaan merupakan aktifitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan

Jika suatu aset memiliki bentuk fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka

Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian ini diarahkan pada pengembangan pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan pendekatan tematik yang dapat memperbaiki

1) Terdapat 20 soal untuk diperebutkan oleh seluruh tim yang bertanding. 2) Tim yang mendapat kesempatan menjawab adalah tim yang menekan bel terlebih dahulu baik sebelum atau

Hasil pengembangan produk berdasarkan mode Design and Development Research (DDR) yang dikembangkan oleh Richey & Klein. Pada penelitian pengembangan awal, hanya

Bertujuan memberikan arah kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional selama kurun waktu 2010-2025  agar Reformasi Birokrasi di K/L dan Pemda dapat berjalan

Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.. Untuk memberikan kemudahan, jaringan internet akan

mengajak saya untuk mendiskusikan alasan di balik aturan tersebut,” untuk butir pola asuh authoritative, sedangkan contoh butir pola asuh authoritarian adalah,