PERSAMAAN NON –LINIER
Pengantar dan permasalahan
persamaan Non-Linier
Sumarni Adi
S1 Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta
2014
Pengantar
1. Persamaan linier sudah kita kenal sejak SMP. Contoh kasus :
Ongkos naik taksi diberlakukan dengan sistem biaya buka pintu Rp.10.000 dan biaya jarak tempuh dgn tarif Rp. 5.000 setiap kilometernya. Bila seseorang naik taksi menghabiskan 50.000. berapa kilometer jarak yg ditempuh org tsb ?
Kasus ini dpt diselesaikan dgn persamaan linier satu variabel, dgn X sbg jarak tempuh ( dlm Km), menjadi :
5000x + 10000 = 50000 ; x = 40000 / 5000 = 8 Km.
Jadi nilai x yg memenuhi persamaan ini disebut penyelesaian atau akar persamaan.
2. Persamaan yg bentuknya SELAIN dari persamaan pd kasus di atas disebut
persamaan NON – LINIER
3. Contoh persamaan Non-linier diantaranya persamaan kuadrat, persamaan
trigonometri dan persamaan logaritma atau eksponen
4. Persamaan non-linier merupakan operasi matematik yang terdiri dari angka
dan variabel dimana akar sebuah persamaan f(x) = 0. dengan kata lain, akar persamaan f(x) adalah titik potong antar kurfa f(x) dan sumbu X
5. Contoh persamaan non-linier :
◦ 2x-3 = 0
◦ x²-4x-5 = 0
1. Persamaan kuadrat
Jika ada persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0
yang agak rumit mencari akar-akarnya maka
bisa menggunakan rumus ABC :
X₁₂ =
Tapi bagaimana ketika ada persamaan seperti
ini dan diminta mencari akar-akarnya :
Dari permasalahan ini kemudian perlu
adanya metode numerik untuk
2. Metode Bisection (Metode Bagidua)
Metode bisection merupakan cara yg paling
sederhana untuk mengaproksimasi akar
persamaan Non-Linier. Caranya :
1.
Metode ini dimulai pd suatu interval yg
memuat akar, kemudian membagi menjadi 2
bagian yg sama panjang,
2.
kemudian mempertahanakan subinterval yg
memuat akar dan membuang subinterval yg
tdk memuat akar.
3.
proses ini dilakuakan terus menerus sampai
subinterval menjadi sangat sempit dan
diperoleh barisan interval bersarang yg
kesemuanya memuat akar
2. Metode Bisection (Metode Bagidua)
Bila f (p1) = 0 maka akarnya adalah p1 tapi
bila
f (p1) ≠ 0 maka f (p1) memunyai tanda
positif atau negatif
Karena
f(a1) ≠ 0 maka pasti berlaku salah
satu, yaitu :
1.
f (p1) f(a1) < 0 maka akrnya pasti terletak
pd subinterval [a1,p1], sehingga harus
diambil a2 = a1 dan b2 = p1
2.
f (p1) f(a1) > 0 maka akarnya pasti
terletak pd subinterval [p1,b1], sehingga
harus diambil a2 = p1 dan b2 = b1
2. Metode Bisection (Metode Bagidua)
Skema Metode Bagidua
a1 akar eksak p1 = 1/2(a1+b1) b1 = b
a2 p2 = 1/2(a2+b2) b2 = b
a3 p3 = 1/2(a3+b3) b3 = b
a4 p4 = 1/2(a4+b4) b4= b
Algoritma Metode Bisection
1.
Mulailah dgn interval yg memuat akar
(a,b)
2.
Ambil a
1: = a dan b
1: = b
3.
Untuk n = 1, 2,…, bangunlah barisan (p
n),
(a
n+1) dan (b
n+2) sbb:
p
n= 1/2(a
n+b
n) dan
a
n+1= a
n, b
n+1= p
nbila f(a
n) f (b
n) < 0
Contoh
3x³+ 2x + 2
Caranya :
1.
Tentukan niali a dan b yg memuat akar.perhatikan interval
(1,-2) diperoleh :
f(1) = 3.(1)³ + 2.1 +2 = 7 > 0
f(-2) = 3.(-2)³ + 2.(-2) +2 = -24 < 0
(Nilai 1 dan -2 “sah” Karena dimasukkan ke persamaan yang satu bernilai positif dan satunya bernilai negatif )
2.
Aproksimasi 1 :
ambil a1 = 1 dan b1 = -2 dan p1 = -1/2
f(p1) = 3.(-1/2)³+2.(-1/2)+2 = 0,625 >0
karena f(a1).f(p1) > 0 maka a2 = p1 = -1/2 dan b2 = b1 = -2
3.
Lakukan aproksimasi berikutnya seperti langkah 2 sampai
Contoh :
Tentukan akar dari X² - 4sinx = 0
Intervalnya : [1;2]
f(1) = (1)² - 4 sin 1 = -2,3659 < 0 f(2) = (2)² - 4 sin 2 = 0,3628> 0
(Nilai 1 dan 2 “sah” Karena dimasukkan ke persamaan yang satu bernilai positif dan satunya bernilai negatif ) Aproksimasi 1 :
Langkah 1 : ambil a1 = 1 dan b1 = 2 dan p1 = (1+2)/2 = 1,5
Langkah 2 : periksa lokasi akar f(p1) = f(1,5)= (1,5)² - 4sin 1,5 = -1,7400 <0 karena f(a1)f(p1) > 0 maka yang menjadi a2 = p1 dan b2 = b1
Langkah 3 : tetapkan interval a2 = 1,5 dan b2 = 2
Aproksimasi 2 :
Langkah 1 : ambil a2 = 1,5 dan b2 = 2 dan p2 = (1,5+2)/2 = 1,75
Langkah 2 : periksa lokasi akar f(p1) = f(1,75)= (1,75)² - 4sin 1,75 = -0,8734 <0 karena f(a2)f(p2) > 0 maka yang menjadi a3 = p2 dan b3 = b2
Langkah 3 : tetapkan interval a3 = 1,75 dan b3 = 2
Dilanjutkan terus sampai mendekati 0 yaitu pada kasus ini terdapat pada aproksomasi ke 6 (Hasilnya ditunjukkan pada tabel)
akar dari X² - 4sinx = 0
Disini kita ambil p6 = 1,9219 sebagai aproksimasi akarnya, karena
f(p6) = -0,0624 yang cukup dekat dengan Nol
n an Bn Pn f(pn) f(an) f(an)f(pn) 1 1,0000 2,0000 1,5000 -1,7400 -2,3659 + 2 1,5000 2,000 1,7500 -0,8734 -1,7400 + 3 1,7500 2,0000 1,8750 -0,3007 -0,8734 + 4 1,8750 2,0000 1,9375 -0,0198 -0,3007 -5 1,8750 1,9375 1,9063 -0,1433 -0,3007 + 6 1,9063 1,9375 1,9219 -0,0624 -0,1433 +
2. Metode Regulasi Falsi
Cara kerja metode ini hampir sama dengan metode bisection,
langkahnya :
1.
Mulailah dengan interval [a, b] yg memuat akar f(x) = 0
2.Ambil a
1: = a dan b
1: = b
3.
Untuk n = 1, 2,…, bangunlah barisan (p
n), (a
n+1) dan (b
n+2) sbb:
dan
a
n+1= a
n, b
n+1= p
nbila f(a
n) f (b
n) < 0
Contoh :
Tentukan akar dari (X³-4x²+x+1)sin 3x = 0
Intervalnya : [2;3]
f(2) = (2³-4.2²+2+1) sin 3.2 = 1,3971 > 0 f(3) = (3³-4.3²+3+1) sin 3.3 = -2,0606 < 0
(Nilai 2 dan 3 “sah” Karena dimasukkan ke persamaan yang satu bernilai positif dan satunya bernilai negatif )
Aproksimasi 1 :
ambil a1 = 2, b1 = 3, f(a1) = 1,3971 , dan f(b1) = -2,0606
Diperoleh p1 = b2 – f(b2)(b2-a2) = 3 – (-2,0606.(3-2)) = 2,4041 f(b2) – f(a2) -2,0606 - 1,3971
P1 = 2,4041
Aproksimasi 2 : cek posisi akar
Karena f(p1) = f(2,4041) = -4,6616 maka f(a1)f(p1) = 1,3971. (-4,6616) < 0 jadi akarnya adalah a2 = a1 = 2 dan b2 = p1 = 2,4041
P2 = b2 – f(b2)(b2-a2) = 2,4041 – (-4,6616 .(2,4041 -2)) = 2,0932 f(b2) – f(a2) -4,6616 - 1,3971
P2 = 2,0932
Mari kita bandingkan kinerja metode
bisection dgn regulasi falsi
X² - 4sin x = 0
3. Metode Newton
Metode ini merupakan metode yg paling
populer,
karena
secara
umum
kekonvergenannya lebih cepat dari metode
lainnya dan implementasinya sederhana
Pada metode ini hanya dibutuhkan satu titik
awal untuk membuat garis tangen
Misalkan p
0titik awal yg dipilih maka p
1diambil sbg absis titik potong garis
singgung kurva y = f(x) dititik (p
0,f(p
0)).
Selanjutnya, melalui titik (p
1,f(p
1)) dibuat
Algoritma metode Newton
1.
Mulailah dgn aproksimasi awal x
0sebarang
2.
Untuk n = 1, 2, …, hitunglah nilai f’
(p
n-1). Bila f’(p
n-1) ≠ 0, maka :
Hitunglah aproksimasi akar persamaan X³ + 4X² - 10 = 0 dgn
menggunakan metode newton
f(x) = X³ + 4X² - 10 = 0 f’(x) = 3X² + 8X
Untuk memeriksa akar, kita lihat f(1) < 0 dan f(2) > 0 sehingga f(1)f(2) < 0. Karena fungsi ini terletak pada interval (1;2) pasti memuat minimal 1
akaranya, mari kita coba p0 = 1,5. Aproksimasi 1 :
p0 = 1,5 ; f(p0) = 2,375 dan f’(p0) = 18,750, diperoleh aproksimasi pertamanya adalah : p1 = 1,5 - 2,375 = 1,3733 18,750 Aproksimasi 2 : p1 = 1,3733 ; f(p1) = 0,1338 dan f’(p0) = 16,6443, diperoleh : p2 = 1,3733 - 0,1338 = 1,3653 16,6443
Aproksimasi ketiga dapat dikerjakan sejalan seperti sebelumnya dan akan diperoleh p3 = 1,3652. aproksimasi ketiga inisudah cukup akurat karena nilai f(p3) = 0,0004956
4. Metode Secant
Metode secant merupakan perbaikan dari metode
regula-falsi dan newton raphson dimana kemiringan dua
titik dinyatakan sacara diskrit, dengan mengambil bentuk
garis lurus yang melalui satu titik.
f’ (X) =( f (Xn) – f (Xn-1)) / (Xn – Xn-1)
Xn+1 = Xn – ( (f(Xn) (Xn – Xn-1)) / ( f(Xn) -f(Xn-1) )
Tujuan dan Fungsi
Tujuan metode secant adalah untuk menyelesaikan
masalah yang terdapat pada metode Newton-Raphson
yang terkadang sulit mendapatkan turunan pertama
yaitu f‘ (x).
Fungsi metode secant adalah untuk menaksirkan akar
dengan menggunakan diferensi daripada turunan untuk
memperkirakan kemiringan/slope.
Algoritma Metode Secant
1.
Definisikan fungsi F(x)
2.
Definisikan torelansi error (e) dan iterasi
maksimum (n)
3.
Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di
antaranya terdapat akar yaitu x0 dan
x1,sebaiknya
gunakan metode tabel atau
grafis untuk menjamin titik pendakatannya adalah
titik pendekatan yang konvergensinya pada akar
persamaan yang diharapkan.
4.
Hitung F(x0) dan F(x1) sebagai y0 dan y1
5.Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |F(xn)|
Xn+1 = Xn – Yn (Xn – Xn-1 / Yn – Yn-1)
6.Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir
Hitunglah aproksimasi akar persamaan
X3+X2-3X-3= 0
dimana x1 = 1dan x2 = 2
dgn menggunakan metode Secant
Jawaban : X1 = 1 ; f(1) = (1)³+(1)²-3.(1)-3 = -4 X2 = 2 ; f(2) = (2)³+(2)²-3.(2)-3 = 3 Aproksimasi 1 : Xn+1 = Xn – Yn (Xn – Xn-1 / Yn – Yn-1) X3 = x2 –f(x2) (x2-x1/f(x2)-f(x1)) = 2- 3(2-1)/3-(-4)) x3= 1,57142 f(1.57142) = -1.36449 Aproksimasi 2 : X4 = x3 – f(x3) (x3-x2/f(x3)-f(x2)) = 1,57142 – (-1.36449)(1,57142-2)/ -1.36449 – 3 X4 = 1,70540 F(1,70540) = -0.24774
Lanjutkan terus sampai mendapatkan f(xn) = 0 atau mendekati 0.